Anda di halaman 1dari 39

KONEKTIVITAS

PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

ZAINI BUSTAMAN, SH, MM


Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Malang – Jawa Timur, 12 Februari 2018


OUTLINE

1. CARA SINGKAT MEMAHAMI PARIWISATA


2. SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN PARIWISATA DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN NASIONAL
3. RENCANA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

2
CARA SINGKAT MEMAHAMI PARIWISATA

3
4
PEMASARAN National Branding, Regional Branding, Local Branding
Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara

BRANDING

By Customer, By Product, By Event


TV Komersial Promosi Indonesia Iklan di Korea Selatan
Untuk Pasar China (Samsung)

ADVERTISING

Travel Mart, Direct Sale, Festivals


SELLING

5
DESTINASI ALAM BUDAYA BUATAN

ATRAKSI

INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI & INFRA INFORMASI


Udara Laut Darat

AKSESIBILITAS

(Listrik, air, Pengelolaan (Perbankan, Parkir, (Akomodasi, Restoran , TIC,


Limbah & Toilet, RS & Polisi Papan Informasi & Souvenir)
Telekomunikasi) Pariwisata)

AMENITAS

6
SDM
PENINGKATAN KAPASITAS & SERTIFIKASI PROFESI

SDM

SADAR WISATA & MASYARAKAT PELAKU USAHA PARIWISATA

MASYARAKAT

STANDAR & SERTIFIKASI USAHA

INDUSTRI

7
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN PARIWISATA DALAM
DOKUMEN PERENCANAAN NASIONAL

8
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;


2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin
melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa menghalangi,
menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

TIGA (3) DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN
UNGGULAN
Pendidikan
Kedaulatan Pangan Antar kelompok Pendapatan
Kesehatan
Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan
Perumahan Antar wilayah:
Mental / Karakter Kemaritiman dan Kelautan (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar
Jawa, (4) Kawasan Timur
Pariwisata dan Industri

KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


9
BUKU I RPJMN 2015-2019

I. SASARAN II. SASARAN PEMBANGUNAN

Meningkatnya usaha lokal dalam industri pariwisata dan


meningkatnya jumlah tenaga kerja lokal yang tersertifikasi.

RKP 2017 -2018


SASARAN PEMBANGUNAN PARIWISATA
BASELINE
NO URAIAN SASARAN 2015 2016 2017 2018 2019
2014*)
1 Kontribusi terhadap PDB Nasional 4,2% n.a n.a n.a n.a 8,0%
2 Wisatawan Mancanegara (orang) 9,3Juta 9,7Juta 12,0Juta 15,0Juta 18,0Juta 20,0Juta
3 Wisatawan Nusantaran (kunjungan) 250Juta 255Juta 260Juta 265Juta 270Juta 275Juta
4 Devisa (Rp Triliun) 120,0 150 172,8 185,9 217,5 260,0

Sumber: RPJMN 2015-2019, RKP 2015, RKP 2016, RKP 2017 dan estimasi sementara untuk 2018

10
PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA DALAM RKP 2017

Arah Kebijakan:
1. Promosi 1. Pemasaran Pariwisata Nasional: Mendatangkan sebanyak
Wisata
Indonesia mungkin wisatawan manca negara dan mendorong
peningkatan wisatawan mancanegara;
6. Jaminan 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik
Keselamatan, daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri
Kebersihan, 2. Pengembangan
Keamanan dan 10 Destinasi dan di luar negeri;
Ketertiban Wisata 3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi
Destinasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta
Wisata
meningkatkan keragaman dan daya saing produk/jasa
Prioritas Nasional
Pembangunan
pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi
Pariwisata Indonesia fokus pemasaran;
WONDERFUL 4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber
INDONESIA
daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan
nasional.
5. Penciptaan
3. SDM dan
Ekonomi Lokal
Kelembagaan
dan Sikap
Pariwisata
Masyarakat Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungannya yang
4. Layanan nyaman bagi pelancong;
Kemudahan 2. Petugas yang ramah dan melayani;
Wisman 3. Penegakan hukum dan disiplin .
Masuk

Sumber: Peraturan Presiden No.45 Tahun 2016 tentang RKP 2017


11
PEMBAGIAN KEWENANGAN
(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan)

12
PEMBAGIAN KEWENANGAN
(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan)

13
PEMBAGIAN KEWENANGAN
(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan)

14
PEMBAGIAN PELAKSANAAN URUSAN PARIWISATA
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah)

15
PEMBAGIAN PELAKSANAAN URUSAN PARIWISATA
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah)

16
RENCANA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN

17
LANDASAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN INDONESIA
• Manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat
• Kekeluargaan
• Adil dan merata
• Keseimbangan antara daya dukung dan daya tampung
• Kemandirian
Asas Pembangunan • Kelestarian
Kepariwisataan • Partisipasi
• Berkelanjutan
• Demokratis
• Kesetaraan
• kesatuan

• Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya


• Menjunjung tinggi HAM, keragaman budaya, dan kearifan lokal
• Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan dan
proporsionalitas
Prinsip-prinsip • Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup
Penyelenggaraan • Memberdayakan masyarakat setempat
Kepariwisataan • Menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antara pusat dan daerah dan
antar pemangku kepentingan
• Mematuhi kode etik kepariwisataan dunia
• Memperkukuh keutuhan NKRI

• Pembangunan industri pariwisata


Cakupan Pembangunan • Pembangunan destinasi pariwisata
Kepariwisataan • Pembangunan pemasaran pariwisata
• Pembangunan kelembagaan kepariwisataan
18
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
Arahan 1. Sebagai dasar dalam 1. Visi dan Misi

Dirumuskan Berdasarkan
Definisi

Fungsi
pembangunan yang perumusan strategi Pembangunan
pembangunan Kepariwisataan
dirumuskan dan kepariwisataan.
ditetapkan untuk 2. Tujuan Pembangunan
2. Memberikan arah bagi Kepariwisataan
mencapai tujuan perumusan rencana
pembangunan pengembangan kawasan 3. Peraturan
kepariwisataan, pariwisata. perundang-undangan
dengan yang terkait
3. Memberikan arah bagi
memperhatikan perumusan program
karakteristik masing- pembangunan destinasi
masing daerah pariwisata, industri
pariwisata, pemasaran
pariwisata, dan kelembagaan
kepariwisataan.
4. Sebagai dasar dalam
perumusan ketentuan
pengendalian
kepariwisataan.

19
KERANGKA MUATAN RIPPARPROV DAN RIPPARKAB/KOTA
POSISI PEMBANGUNAN
POTENSI DAN ISU STRATEGIS KEPARIWISATAAN DLM
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
WILAYAH DAN KEPARIWISATAAN

PRINSIP PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN

VISI PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN

MISI PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN

TUJUAN PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN

MEKANISME SASARAN PEMBANGUNAN


PENGENDALIAN KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN

STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI


Industri Destinasi Pemasaran Kelembagaan
Pariwisata Pariwisata Pariwisata Kepariwisataan

RENCANA
Perwilayahan
pariwisata

PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM


Industri Destinasi Pemasaran Kelembagaan
20 Pariwisata Pariwisata Pariwisata Kepariwisataan
STRATEGI PEMASARAN
MARKETING PROMOTION MEDIA PROMOTION
STRATEGY STRATEGY STRATEGY TIME
#4
#1 #2 #3

D
Destination B
Branding
P
Paid Media
PPre Event

OOrigin
Event Base

A
Advertising
O
Owned Media
OOn Event

T
Timeline
Program Base

S
Selling
S
Social Media
P
Post Event
+
*
E
Endorser
Timing Promosi Paling Penting
1. International Event
2. Regional Event
: H-2 Bulan
: H-1 Bulan
3. Regional Event (Border) : H-1 Minggu

21
Implementasi Strategi Pemasaran Menurut Pendekatan ‘DOT’

DESTINATION Great Bali, Great Jakarta, Great Batam


(DESTINASI)

ORIGIN China, Singapore, Malaysia, Australia, dan Jepang


(ASAL)

TIME Market Seasonality (Pola Musiman Pasar)


(WAKTU)

22
Implementasi Strategi Pemasaran Menurut Pendekatan ‘BAS’

BRANDING - 20%
(National Branding, Regional Branding, Local Branding)

ADVERTISING- 30%
(By Customer, By Product, By Event)

SELLING – 50%
(Travel Mart, Direct Sale, Festivals)
23
Implementasi Strategi Pemasaran Menurut Pendekatan ‘POP’

24
Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pendekatan Pengembangan Destinasi Pariwisata (Produk)

• Nature
ATRAKSI • Culture
• Man Made

• Darat
AKSESIBILITAS • Laut
• Udara

• Prasarana Umum
AMENITAS • Fasilitas Umum
• Fasilitas Pariwisata
25
MENCIPTAKAN
“10 BALI BARU”
Danau Toba

Tanjung Kelayang Tanjung Lesung Kepulauan Seribu

Borobudur Bromo Tengger Semeru Mandalika

Labuan Bajo Wakatobi Morotai


26
LOKASI 10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

Danau Toba Tanjung Kelayang Mandalika Wakatobi Pulau Morotai


Sumatera Utara Bangka Belitung Nusa Tenggara Barat Sulawesi Tenggara Maluku Utara

Kepulauan Seribu
DKI Jakarta

Komodo
Nusa Tenggara Timur

Tanjung Lesung Borobudur Bromo Tengger Semeru


Banten Jawa Tengah Jawa Timur

KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KEK/Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

27
Strategi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata

SERTIFIKASI GERAKAN SADAR


SERTIFIKASI USAHA
PROFESI WISATA

• Bidang Hotel dan • Masyarakat Umum • Usaha Hotel dan


Restoran • Akademisi Restoran
• Perjalanan Wisata • Pengusaha • Usaha Perjalanan
• Kepemanduan Wisata
Wisata • Usaha
Kepemanduan
Wisata

28
HIERARKI RENCANA KEPARIWISATAAN
TINGKAT NASIONAL TINGKAT PROVINSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA

RENCANA INDUK
(UMUM)
MENGACU PADA MENGACU PADA
RIPPARNAS RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA

DIJABARKAN DIJABARKAN DIJABARKAN

PEMERINTAH
RENCANA INDUK
(KHUSUS)

RENCANA PEMBANGUNAN MEMPERTIMBANGKAN RENCANA PEMBANGUNAN MEMPERTIMBANGKAN RENCANA PEMBANGUNAN


DESTINASI PARIWISATA DESTINASI PARIWISATA DESTINASI PARIWISATA
NASIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA

DIJABARKAN DIJABARKAN DIJABARKAN

MEMPERTIMBANGKAN MEMPERTIMBANGKAN
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
RENCANA RINCI

KPP/KSP NASIONAL KPP/KSP PROVINSI KPP/KSP KABUPATEN/KOTA

MENGACU PADA MENGACU PADA

PENGELOLA
MENGACU PADA

DTW
RENCANA PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN
RENCANA PENGEMBANGAN
DAYA TARIK WISATA DAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATA PROVINSI
NASIONAL KABUPATEN/KOTA

KETERANGAN:
KPP = KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISTA
29 KSP = KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA
JENIS RENCANA KEPARIWISATAAN
RENCANA UMUM RENCANA RENCANA RINCI
KHUSUS/SPESIFIK
NAMA RENCANA INDUK RENCANA INDUK RENCANA
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN KAWASAN
KEPARIWISATAAN DESTINASI STRATEGIS
PARIWISATA PARIWISATA
FUNGSI MEWUJUDKAN MEMBANGUN MEWUJUDKAN
‘CITA-CITA’ KESESUAIAN TEMA FUNGSI
PEMBANGUNAN UNTUK MENDUKUNG KESTRATEGISAN
KEPARIWISATAAN PENGUATAN DAYA KAWASAN
(VISI, MISI) SAING

30
CONTOH : RIPPARNAS, RENCANA INDUK DPN, RENCANA KSPN
RENCANA UMUM RENCANA KHUSUS RENCANA RINCI
NAMA RIPPARNAS RENCANA INDUK DPN RENCANA KSPN

FUNGSI MEWUJUDKAN ‘CITA-CITA’ MEMBANGUN KESESUAIAN MEWUJUDKAN FUNGSI KESTRATEGISAN


PEMBANGUNAN TEMA UNTUK MENDUKUNG KAWASAN SECARA NASIONAL. MISAL:
KEPARIWISATAAN PENGUATAN DAYA SAING KSPN BOROBUDUR DSK
NASIONAL “PERLINDUNGAN TERHADAP WARISAN
BUDAYA DUNIA”

LINGKUP 4 ASPEK PEMBANGUNAN 4 ASPEK PEMBANGUNAN FOKUS DAN RINCI PADA ASPEK
KEPARIWISATAAN: KEPARIWISATAAN: DESTINASI DAN KELEMBAGAAN
DESTINASI, INDUSTRI, DESTINASI, INDUSTRI, ASPEK INDUSTRI DAN PEMASARAN
PEMASARAN, KELEMBAGAAN PEMASARAN, KELEMBAGAAN MENGACU KE RIPPARPROV DAN KAB.
MAGELANG

SIFAT RENCANA INDUK: RENCANA INDUK: RENCANA AKSI/TINDAK:


VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, TUJUAN, SASARAN, TARGET, STRATEGI, ROAD MAP
KEBIJAKAN, STRATEGI, KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS
INDIKASI INDIKASI PROGRAM/
PROGRAM/KEGIATAN KEGIATAN

31
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(DESTINASI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
PERWILAYAHAN • Penentuan DPP, KPPP, KSPP • Penentuan KPPP dan KSPP
PARIWISATA • Membangun keterkaitan • Membangun keterkaitan internal
internal (antar DPP, KPPP, KSPP) (antar KPPK, KSPK) dan eksternal
dan eksternal (DPP-KPPP-KSPP, (KPPP-KSPP, dg KSPN/
dengan KSPN/ KPPN/KSPK/KPPK KPPN/KSPP/KPPP sekitar
sekitar
DAYA TARIK WISATA • Penentuan DTWP • Penentuan DTW unggulan
• Pengembangan DTWP kab/kota
• Membangun keterkaitan antara • Membangun keterkaitan antara
DTWP dengan DTW kab/kota, DTW unggulan kab/kota dengan
DTWP provinsi lain, DTWN DTWP dan DTWN
• Mengembangkan sumber daya
wisata menjadi daya tarik wisata
• Mengaitkan antara daya tarik
wisata dengan sumber daya
wisata

32
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(DESTINASI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
AKSESIBILITAS pengembangan sistem jaringan pengembangan sistem jaringan
transportasi internal dan eksternal transportasi internal dan eksternal
untuk mendukung pembangunan untuk mendukung pembangunan
kepariwisataan PROVINSI kepariwisataan KAB/KOTA

FASILITAS PARIWISATA • Pengembangan fasilitas •peningkatan kualitas pusat informasi


transportasi wisata yang pariwisata kabupaten/kota
menghubungkan DPP-KPPP-KSPP •penetapan arahan lokasi fasilitas
• Pengembangan pusat informasi pariwisata (kualifikasi di setiap
pariwisata provinsi lokasi, KPP, dan KSP
kabupaten/kota)
•penetapan kuota fasilitas pariwisata
sesuai dengan kebutuhan pelayanan
wisatawan dan penduduk
kabupaten/kota.

33
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(DESTINASI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
FASILITAS UMUM • peningkatan kualitas pelayanan bandara, • pengembangan fasilitas umum yang paling
terminal antarkota, stasiun kereta api, dan dibutuhkan untuk mendukung
pelabuhan; pembangunan kepariwisataan di
• peningkatan kualitas pelayanan angkutan kabupaten/kota
umum darat, laut, sungai, udara, • peningkatan kualitas fasilitas umum yang
antarkota. sudah ada untuk mendukung
pengembangan kepariwisataan
kabupaten/kota,

PRASARANA UMUM Penerapan standar nasional Pengembangan sistem jaringan


pembangunan dan pengelolaan prasarana umum untuk mendukung
prasarana umum di DPP pariwisata di KSPK/KPPK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pengembangan organisasi masyarakat Pelibatan masyarakat di KSPK dan KPPK
di tingkat provinsi

PENGEMBANGAN INVESTASI Pengembangan investasi pariwisata di Pengembangan investasi pariwisata di


DPP kabupaten/kota

PENGELOLAAN LINGKUNGAN Pengelolaan lingkungan di DPP, KSPP, Pengelolaan dampak akibat


KPPP perkembangan pariwisata
34
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(INDUSTRI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
STRUKTUR INDUSTRI pembangunan struktur industri pembangunan struktur industri
PARIWISATA pariwisata, mencakup fungsi, pariwisata, mencakup fungsi, hierarki,
hierarki, dan hubungan antarmata dan hubungan antarmata rantai
rantai pembentuk industri pembentuk industri pariwisata di
pariwisata lintas kabupaten/kota kabupaten/kota
DAYA SAING PRODUK pemberdayaan usaha mikro, kecil, • pengelolaan industri pariwisata di
PARIWISATA dan menengah masyarakat di kabupaten/kota untuk memenuhi
bidang pariwisata dan yang terkait standar-standar pelayanan nasional
sebagai elemen produk pariwisata dan internasional
berdaya saing nasional dan • pemberdayaan usaha mikro, kecil,
internasional dan menengah masyarakat di
bidang pariwisata dan yang terkait
sebagai elemen produk pariwisata
berdaya saing provinsi dan nasional

35
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(INDUSTRI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
KEMITRAAN USAHA pengembangan kemitraan industri pengembangan kemitraan usaha
PARIWISATA pariwisata lintas kabupaten/kota pariwisata di kabupaten/kota

KREDIBILITAS BISNIS peningkatan kredibilitas bisnis peningkatan kredibilitas bisnis industri


industri pariwisata skala nasional pariwisata di kabupaten/kota
dan internasional di provinsi

TANGGUNG JAWAB pemantauan dan evaluasi pengendalian perkembangan usaha


TERHADAP LINGKUNGAN perkembangan usaha pariwisata di pariwisata dalam rangka membangun
ALAM DAN SOSIAL BUDAYA tingkat provinsi dalam rangka iklim persaingan yang sehat dan
membangun iklim persaingan yang menjaga keseimbangan daya dukung
sehat dan menjaga keseimbangan lingkungan kabupaten/kota
daya dukung lingkungan

36
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(PEMASARAN PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
PENGEMBANGAN PASAR • segmentasi dan pemilihan pasar sasaran • segmentasi dan pemilihan pasar sasaran
PARIWISATA pariwisata provinsi pariwisata kabupaten/kota
• evaluasi keberhasilan pengembangan • evaluasi keberhasilan pengembangan
pasar pariwisata provinsi pasar pariwisata kabupatn/kota

PENGEMBANGAN CITRA • penempatan strategik posisi (positioning) • penempatan strategik posisi (positioning)
PARIWISATA provinsi sebagai destinasi pariwisata provinsi sebagai destinasi pariwisata
nasional atau internasional provinsi, nasional, atau internasional
• bauran pemasaran pariwisata provinsi • bauran pemasaran pariwisata provinsi
sebagai destinasi pariwisata nasional sebagai destinasi pariwisata provinsi,
atau internasional (termasuk, namun nasional, atau internasional (termasuk,
tidak terbatas pada produk, distribusi, namun tidak terbatas pada produk,
dan promosi) distribusi, dan promosi)
• Evaluasi keberhasilan pengembangan • Evaluasi keberhasilan pengembangan citra
citra pariwisata pariwisata

KEMITRAAN PEMASARAN kemitraan pemasaran pariwisata provinsi kemitraan pemasaran pariwisata


PARIWISATA kabupaten/kota

37
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(KELEMBAGAAN PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
ORGANISASI • strategi pengembangan sumber daya • pengembangan sumber daya
KEPARIWISATAAN kelembagaan tingkat provinsi yang lebih kelembagaan tingkat kabupaten/kota
efektif yang lebih efektif
• pengembangan organisasi birokrasi, • pengembangan organisasi birokrasi,
organisasi swasta, pendidikan, dan organisasi swasta, pendidikan, profesi,
profesi tingkat provinsi yang mendukung dan organisasi masyarakat tingkat
pembangunan kepariwisataan kabupaten/kota yang mendukung
pembangunan kepariwisataan

SUMBER DAYA MANUSIA peningkatan kompetensi sumber daya peningkatan kompetensi sumber daya
manusia pemerintahan di lingkungan manusia di lingkungan pemerintah dan
Pemerintah Provinsi dan seluruh swasta di kabupaten/kota
kabupaten/kota di dalam provinsi serta
swasta
REGULASI DAN regulasi untuk membangun iklim yang regulasi untuk membangun iklim yang
MEKANISME OPERASIONAL kondusif bagi investor, pengendalian kondusif bagi investor, pengendalian
perencanaan tingkat provinsi, serta perkembangan fisik untuk pariwisata, serta
pembinaan karir di bidang kepariwisataan pembinaan karir di bidang kepariwisataan

38
Sekian dan Terima Kasih

39

Anda mungkin juga menyukai