PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
2
CARA SINGKAT MEMAHAMI PARIWISATA
3
4
PEMASARAN National Branding, Regional Branding, Local Branding
Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara
BRANDING
ADVERTISING
5
DESTINASI ALAM BUDAYA BUATAN
ATRAKSI
AKSESIBILITAS
AMENITAS
6
SDM
PENINGKATAN KAPASITAS & SERTIFIKASI PROFESI
SDM
MASYARAKAT
INDUSTRI
7
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN PARIWISATA DALAM
DOKUMEN PERENCANAAN NASIONAL
8
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN
UNGGULAN
Pendidikan
Kedaulatan Pangan Antar kelompok Pendapatan
Kesehatan
Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan
Perumahan Antar wilayah:
Mental / Karakter Kemaritiman dan Kelautan (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar
Jawa, (4) Kawasan Timur
Pariwisata dan Industri
KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Sumber: RPJMN 2015-2019, RKP 2015, RKP 2016, RKP 2017 dan estimasi sementara untuk 2018
10
PEMBANGUNAN PARIWISATA INDONESIA DALAM RKP 2017
Arah Kebijakan:
1. Promosi 1. Pemasaran Pariwisata Nasional: Mendatangkan sebanyak
Wisata
Indonesia mungkin wisatawan manca negara dan mendorong
peningkatan wisatawan mancanegara;
6. Jaminan 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik
Keselamatan, daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri
Kebersihan, 2. Pengembangan
Keamanan dan 10 Destinasi dan di luar negeri;
Ketertiban Wisata 3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi
Destinasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta
Wisata
meningkatkan keragaman dan daya saing produk/jasa
Prioritas Nasional
Pembangunan
pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi
Pariwisata Indonesia fokus pemasaran;
WONDERFUL 4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber
INDONESIA
daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan
nasional.
5. Penciptaan
3. SDM dan
Ekonomi Lokal
Kelembagaan
dan Sikap
Pariwisata
Masyarakat Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungannya yang
4. Layanan nyaman bagi pelancong;
Kemudahan 2. Petugas yang ramah dan melayani;
Wisman 3. Penegakan hukum dan disiplin .
Masuk
12
PEMBAGIAN KEWENANGAN
(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan)
13
PEMBAGIAN KEWENANGAN
(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan)
14
PEMBAGIAN PELAKSANAAN URUSAN PARIWISATA
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah)
15
PEMBAGIAN PELAKSANAAN URUSAN PARIWISATA
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah)
16
RENCANA PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN
17
LANDASAN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN INDONESIA
• Manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat
• Kekeluargaan
• Adil dan merata
• Keseimbangan antara daya dukung dan daya tampung
• Kemandirian
Asas Pembangunan • Kelestarian
Kepariwisataan • Partisipasi
• Berkelanjutan
• Demokratis
• Kesetaraan
• kesatuan
Dirumuskan Berdasarkan
Definisi
Fungsi
pembangunan yang perumusan strategi Pembangunan
pembangunan Kepariwisataan
dirumuskan dan kepariwisataan.
ditetapkan untuk 2. Tujuan Pembangunan
2. Memberikan arah bagi Kepariwisataan
mencapai tujuan perumusan rencana
pembangunan pengembangan kawasan 3. Peraturan
kepariwisataan, pariwisata. perundang-undangan
dengan yang terkait
3. Memberikan arah bagi
memperhatikan perumusan program
karakteristik masing- pembangunan destinasi
masing daerah pariwisata, industri
pariwisata, pemasaran
pariwisata, dan kelembagaan
kepariwisataan.
4. Sebagai dasar dalam
perumusan ketentuan
pengendalian
kepariwisataan.
19
KERANGKA MUATAN RIPPARPROV DAN RIPPARKAB/KOTA
POSISI PEMBANGUNAN
POTENSI DAN ISU STRATEGIS KEPARIWISATAAN DLM
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
WILAYAH DAN KEPARIWISATAAN
PRINSIP PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
VISI PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
MISI PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
TUJUAN PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
RENCANA
Perwilayahan
pariwisata
D
Destination B
Branding
P
Paid Media
PPre Event
OOrigin
Event Base
A
Advertising
O
Owned Media
OOn Event
T
Timeline
Program Base
S
Selling
S
Social Media
P
Post Event
+
*
E
Endorser
Timing Promosi Paling Penting
1. International Event
2. Regional Event
: H-2 Bulan
: H-1 Bulan
3. Regional Event (Border) : H-1 Minggu
21
Implementasi Strategi Pemasaran Menurut Pendekatan ‘DOT’
22
Implementasi Strategi Pemasaran Menurut Pendekatan ‘BAS’
BRANDING - 20%
(National Branding, Regional Branding, Local Branding)
ADVERTISING- 30%
(By Customer, By Product, By Event)
SELLING – 50%
(Travel Mart, Direct Sale, Festivals)
23
Implementasi Strategi Pemasaran Menurut Pendekatan ‘POP’
24
Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pendekatan Pengembangan Destinasi Pariwisata (Produk)
• Nature
ATRAKSI • Culture
• Man Made
• Darat
AKSESIBILITAS • Laut
• Udara
• Prasarana Umum
AMENITAS • Fasilitas Umum
• Fasilitas Pariwisata
25
MENCIPTAKAN
“10 BALI BARU”
Danau Toba
Kepulauan Seribu
DKI Jakarta
Komodo
Nusa Tenggara Timur
27
Strategi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pariwisata
28
HIERARKI RENCANA KEPARIWISATAAN
TINGKAT NASIONAL TINGKAT PROVINSI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
RENCANA INDUK
(UMUM)
MENGACU PADA MENGACU PADA
RIPPARNAS RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
PEMERINTAH
RENCANA INDUK
(KHUSUS)
MEMPERTIMBANGKAN MEMPERTIMBANGKAN
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
RENCANA RINCI
PENGELOLA
MENGACU PADA
DTW
RENCANA PENGEMBANGAN RENCANA PENGEMBANGAN
RENCANA PENGEMBANGAN
DAYA TARIK WISATA DAYA TARIK WISATA
DAYA TARIK WISATA PROVINSI
NASIONAL KABUPATEN/KOTA
KETERANGAN:
KPP = KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISTA
29 KSP = KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA
JENIS RENCANA KEPARIWISATAAN
RENCANA UMUM RENCANA RENCANA RINCI
KHUSUS/SPESIFIK
NAMA RENCANA INDUK RENCANA INDUK RENCANA
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN KAWASAN
KEPARIWISATAAN DESTINASI STRATEGIS
PARIWISATA PARIWISATA
FUNGSI MEWUJUDKAN MEMBANGUN MEWUJUDKAN
‘CITA-CITA’ KESESUAIAN TEMA FUNGSI
PEMBANGUNAN UNTUK MENDUKUNG KESTRATEGISAN
KEPARIWISATAAN PENGUATAN DAYA KAWASAN
(VISI, MISI) SAING
30
CONTOH : RIPPARNAS, RENCANA INDUK DPN, RENCANA KSPN
RENCANA UMUM RENCANA KHUSUS RENCANA RINCI
NAMA RIPPARNAS RENCANA INDUK DPN RENCANA KSPN
LINGKUP 4 ASPEK PEMBANGUNAN 4 ASPEK PEMBANGUNAN FOKUS DAN RINCI PADA ASPEK
KEPARIWISATAAN: KEPARIWISATAAN: DESTINASI DAN KELEMBAGAAN
DESTINASI, INDUSTRI, DESTINASI, INDUSTRI, ASPEK INDUSTRI DAN PEMASARAN
PEMASARAN, KELEMBAGAAN PEMASARAN, KELEMBAGAAN MENGACU KE RIPPARPROV DAN KAB.
MAGELANG
31
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(DESTINASI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
PERWILAYAHAN • Penentuan DPP, KPPP, KSPP • Penentuan KPPP dan KSPP
PARIWISATA • Membangun keterkaitan • Membangun keterkaitan internal
internal (antar DPP, KPPP, KSPP) (antar KPPK, KSPK) dan eksternal
dan eksternal (DPP-KPPP-KSPP, (KPPP-KSPP, dg KSPN/
dengan KSPN/ KPPN/KSPK/KPPK KPPN/KSPP/KPPP sekitar
sekitar
DAYA TARIK WISATA • Penentuan DTWP • Penentuan DTW unggulan
• Pengembangan DTWP kab/kota
• Membangun keterkaitan antara • Membangun keterkaitan antara
DTWP dengan DTW kab/kota, DTW unggulan kab/kota dengan
DTWP provinsi lain, DTWN DTWP dan DTWN
• Mengembangkan sumber daya
wisata menjadi daya tarik wisata
• Mengaitkan antara daya tarik
wisata dengan sumber daya
wisata
32
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(DESTINASI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
AKSESIBILITAS pengembangan sistem jaringan pengembangan sistem jaringan
transportasi internal dan eksternal transportasi internal dan eksternal
untuk mendukung pembangunan untuk mendukung pembangunan
kepariwisataan PROVINSI kepariwisataan KAB/KOTA
33
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(DESTINASI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
FASILITAS UMUM • peningkatan kualitas pelayanan bandara, • pengembangan fasilitas umum yang paling
terminal antarkota, stasiun kereta api, dan dibutuhkan untuk mendukung
pelabuhan; pembangunan kepariwisataan di
• peningkatan kualitas pelayanan angkutan kabupaten/kota
umum darat, laut, sungai, udara, • peningkatan kualitas fasilitas umum yang
antarkota. sudah ada untuk mendukung
pengembangan kepariwisataan
kabupaten/kota,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pengembangan organisasi masyarakat Pelibatan masyarakat di KSPK dan KPPK
di tingkat provinsi
35
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(INDUSTRI PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
KEMITRAAN USAHA pengembangan kemitraan industri pengembangan kemitraan usaha
PARIWISATA pariwisata lintas kabupaten/kota pariwisata di kabupaten/kota
36
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(PEMASARAN PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
PENGEMBANGAN PASAR • segmentasi dan pemilihan pasar sasaran • segmentasi dan pemilihan pasar sasaran
PARIWISATA pariwisata provinsi pariwisata kabupaten/kota
• evaluasi keberhasilan pengembangan • evaluasi keberhasilan pengembangan
pasar pariwisata provinsi pasar pariwisata kabupatn/kota
PENGEMBANGAN CITRA • penempatan strategik posisi (positioning) • penempatan strategik posisi (positioning)
PARIWISATA provinsi sebagai destinasi pariwisata provinsi sebagai destinasi pariwisata
nasional atau internasional provinsi, nasional, atau internasional
• bauran pemasaran pariwisata provinsi • bauran pemasaran pariwisata provinsi
sebagai destinasi pariwisata nasional sebagai destinasi pariwisata provinsi,
atau internasional (termasuk, namun nasional, atau internasional (termasuk,
tidak terbatas pada produk, distribusi, namun tidak terbatas pada produk,
dan promosi) distribusi, dan promosi)
• Evaluasi keberhasilan pengembangan • Evaluasi keberhasilan pengembangan citra
citra pariwisata pariwisata
37
KEDALAMAN MUATAN RIPPAR
(KELEMBAGAAN PARIWISATA)
KOMPONEN RIPPARPROV RIPPARKAB/KOTA
ORGANISASI • strategi pengembangan sumber daya • pengembangan sumber daya
KEPARIWISATAAN kelembagaan tingkat provinsi yang lebih kelembagaan tingkat kabupaten/kota
efektif yang lebih efektif
• pengembangan organisasi birokrasi, • pengembangan organisasi birokrasi,
organisasi swasta, pendidikan, dan organisasi swasta, pendidikan, profesi,
profesi tingkat provinsi yang mendukung dan organisasi masyarakat tingkat
pembangunan kepariwisataan kabupaten/kota yang mendukung
pembangunan kepariwisataan
SUMBER DAYA MANUSIA peningkatan kompetensi sumber daya peningkatan kompetensi sumber daya
manusia pemerintahan di lingkungan manusia di lingkungan pemerintah dan
Pemerintah Provinsi dan seluruh swasta di kabupaten/kota
kabupaten/kota di dalam provinsi serta
swasta
REGULASI DAN regulasi untuk membangun iklim yang regulasi untuk membangun iklim yang
MEKANISME OPERASIONAL kondusif bagi investor, pengendalian kondusif bagi investor, pengendalian
perencanaan tingkat provinsi, serta perkembangan fisik untuk pariwisata, serta
pembinaan karir di bidang kepariwisataan pembinaan karir di bidang kepariwisataan
38
Sekian dan Terima Kasih
39