Jakarta, 17 Oktober
PARADIGMA PEMBANGUNAN PARIWISATA KE DEPAN DALAM
RPJMN 2020-2024 Cleanliness, Health, Safety,
ARAH: QUALITY TOURISM Environment
Target Utama :
• Devisa dan Nilai Tambah
• Kesiapan Destinasi, Industri & High Spending
Masyarakat
• Kapasitas SDM Parekraf MARKET Value of Experience (value for
• Daya dukung lingkungan money)
• Citra Pariwisata yang berdaya
saing Nusantara Confidence, Trust, Quality
Assurance& Responsibility
PERSEBARAN DESTINASI PARIWISATA
DALAM RPJMN 2020-2024
31-34
Ranking/
32/117 2023
Jumlah negara
40/140
42/136 2021
2017
2015
32 nd
4.4 Indonesia
Thailand
32
36
Malaysia 38
Vietnam 52
Sumber: WEF, 2022
ARAH PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
Menjadi dasar arah kebijakan, strategi, dan indikasi program pembangunan kepariwisataan
nasional dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan tahun 2025 yang meliputi Pembangunan:
01 02 03 04
DESTINASI PARIWISATA PEMASARAN INDUSTRI PARIWISATA KELEMBAGAAN
NASIONAL (DPN) PARIWISATA NASIONAL NASIONAL KEPARIWISATAAN
NASIONAL
5
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kebijakan Strategis
Kegiatan pariwisata yang memperhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya dan
ekonomi di masa kini dan masa depan bagi masyarakat lokal dan wisatawan.
World Tourism
Organization
b
Pencegahan Eksploitasi dan e
b Peluang Kerja dan Karir Akses untuk Semua
Diskriminasi
Mendorong peluang karir dan pelatihan bidang pariwisata, komitmen Terdapat standar hak asasi manusia yang tinggi untuk Situs, fasilitas, dan layanan destinasi terbuka untuk semua
badan usaha untuk memberikan peluang warga terkait lapangan kerja, mencegah dan melaporkan perdagangan manusia, tanpa diskriminasi melalui solusi yang dirancang dengan
pelatihan dan peningkatan, lingkungan kerja yang aman dan nyaman, dan perbudakan modern, eksploitasi komersial, diskriminasi, dan memperhatikan integritas situs dan kebutuhan aksesibilitas
upah hidup. pelecehan, LGBT, dan minoritas lainnya. khusus, serta menyediakan informasi aksesibilitas.
b. Artefak Budaya
Terdapat undang-undang yang mengatur penjualan, d. Interpretasi Situs
Tersedianya materi interpretasi yang akurat untuk
perdagangan, pameran, dan pemberian artefak sejarah dan
menginformasikan pengunjung terkait pentingnya aspek-aspek
arkeologi.
budaya dan alam dari situs yang dikunjungi.
c. Warisan tak-benda
Destinasi menyokong perayaan dan perlindungan warisan
budaya tak-benda termasuk tradisi, seni, musik, bahasa,
gastronomi setempat dan aspek lainnya.
d. Akses Tradisional
Destinasi memonitor, melindungi, dan juga merehabilitasi atau
merestorasi akses menuju situs-situs alam dan budaya.
I. Konservasi Warisan Alam II. Pengelolaan Sumberdaya III. Pengelolaan Limbah dan Emisi
a Perlindungan Lingkungan Sensitif a Air Limbah
a Konservasi Energi
Tersedianya sistem untuk memonitor, mengukur, dan
Destinasi memiliki target untuk mengurangi konsumsi energi, Destinasi memiliki panduan yang jelas dan ditegakkan untuk
menanggapi dampak pariwisata yang berkaitan dengan
meningkatkan efisiensi, dan juga peningkatan penggunaan penempatan, pemeliharaan, dan pengujian buangan dari
keberlanjutan lingkungan
energi terbarukan. septictank dan pengolahan air limbah
]]
1. ANUGERAH DESA WISATA INDONESIA
(ADWI)
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) memberikan apresiasi kepada
masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan
pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya dan
ADWI
2021
ADWI
2022
ADWI
2023 ekonomi desa
Fasilitasi Desa Wisata - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
bekerja sama dengan Mitra Strategis dalam mengembangkan Top 50
Desa Wisata ADWI 2022 bersama BCA, ASTRA, ADIRA, dan Grab
1.831 3.419 4.676 Indonesia berupa dukungan Sarana dan Prasarana Desa Wisata serta
pendampingan/pelatihan SDM Desa Wisata
MENGGERAKAN EKONOMI
DARI DESA
Visi
Mewujudkan pariwisata kelas dunia,
berdaya saing global dan berkelanjutan
Misi
Menciptakan Kesadaran Pariwisata dari Berbagai
Pelaku Usaha dan Industri Pariwisata Ekonomi
Kreatif
Pada tahun 2023, Jadesta telah mengumpulkan total
JEJARING DESA WISATA
(JADESTA)
4.705
Data desa wisata terverifikasi di Indonesia
Jadesta.kemenparekraf.go.id
Sistem Informasi Sebaran Desa Wisata dengan Profil & Indikator Kategori Desa Wisata sesuai hasil Self Assessment dari pengelola,
mendukung pengembangan Big Data Pariwisata sebagai kontribusi data untuk mendukung kegiatan pengembangan Desa Wisata
Jadesta adalah alat dalam mengumpulkan dan menganalisis volume besar informasi
untuk mendapatkan wawasan dan mendukung pengambilan keputusan di sektor
pariwisata. Dengan memiliki data yang akurat dan terkini tentang desa-desa wisata,
pembuat kebijakan dan organisasi pembangunan dapat membuat keputusan
berdasarkan informasi untuk lebih meningkatkan pengembangan dan promosi
destinasi-destinasi ini
Top 50 Best Tourist Villages ADWI
2021
Top 50 Best Tourist Villages ADWI
2022
Top 75 Best Tourism
Villages ADWI 2023
2. SERTIFIKASI DESA WISATA BERKELANJUTAN
a
Riau
1. Dewi Koto Mesjid
(2021)
Sumatra Barat
1. Dewi Kubu Gadang (2021)
DKI Jakarta
1. Dewi Pulau Untung Jawa (2021)
2
Jawa Barat
1. Dewi Batu Layang (2020)
Jawa Tengah
2. Dewi Kertayasa (2021)
1. Dewi Kandri (2020)
3. Dewi Selarasi (2021)
2. Dewi Lerep (2020) DI Yogyakarta
4. Dewi Cibuntu (2021)
3. Dewi Karangrejo (2020) 1. Dewi Nglanggeran (2020) Nusa Tenggara Timur
5. Dewi Alamendah (2022) Bali
4. Dewi Candirejo (2020) 2. Dewi Pentingsari (2020) 1. Dewi Liang Ndara (2020)
1. Dewi Pemuteran (2020)
5. Dewi Sumberbulu (2021) 3. Dewi Jatimulyo (2020)
2. Dewi Penglipuran (2020)
6. Dewi Karanganyar (2021) 4. Dewi Kebonagung (2021) Kalimantan Timur
3. Dewi Taro (2021)
7. Dewi Dieng Kulon (2022) 5. Dewi Kakilangit Mangunan (2021) 1. Dewi Pela (2021)
4. Dewi Sudaji (2022)
6. Dewi Wukirsari (2022) Nusa Tenggara Barat Papua Barat
Jawa Timur 1. Dewi Arborek (2021)
1. Dewi Sesaot (2020)
1. Dewi Kemiren Osing (2020)
2. Dewi Bilibante (2020)
2. Dewi Pujon Kidul (2020)
3. Dewi Kembang Kuning (2021)
3. Dewi Gubugklakah (2021)
4. Dewi Tamansari (2021)
3. SOSIALISASI & WORKSHOP PERMENPAREKRAF NO.
9 TAHUN 2021
Kegiatan Sosialisasi dan Workshop Permenparekraf No.9 Tahun 2021 tentang
Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan dilaksanakan dalam rangka
mendorong desa wisata untuk mengadopsi prinsip – prinsip pengelolaan
berkelanjutan (sustainable management), social ekonomi (socio-economy),
budaya (culture) dan lingkungan (environment).
a
2. Kegiatan dibagi menjadi 3 wilayah Indonesia, yaitu barat, tengah, dan timur:
• Barat > Medan (Desa wisata di Daerah Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau,
Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Kep Bangka Belitung dan Kep Riau.
Total 23 desa wisata.)
• Tengah > Denpasar (Desa wisata di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jabar, DIY,
Jateng, Jatim, Kaltara, Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Bali. Total 36 desa wisata)
• Timur > Makassar (Desa wisata di Provinsi NTB, NTT, Sulut, Sulteng, Sulbar,
Sulsel, Sulra, Gorontalo, Maluku, Malut, Papua dan Papua Barat. Total 28
desa
2 wisata)
4. PROGRAM PENDAMPINGAN PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK
DI DESTINASI WISATA TAHUN 2023
LOKASI PROGRAM PENDAMPINGAN PENGELOLAAN SAMPAH
PLASTIK DI DESTINASI WISATA TAHUN 2023
Labuan Bajo
Pantai Gorontalo
Borobudur
Desa Borobudur Lombok - Mandalika
Bali
Desa Tumpak
Pantai Kuta
5. PARIWISATA AMAN BENCANA DI DESTINASI
WISATA
Kesiapsiagaan Pemulihan dan Normalisasi Tanggap Darurat
1 Pemahaman Risiko Bencana Manajemen Kedaruratan
Business Continuity Planning
• Pemahaman tentang ancaman bahaya lokal baik • Ketersediaan jaringan komunikasi taktis dan hotline
• Perencanaan alternatif aktivitas ekonmi paskabencana
historis maupun potensi ke depan yang memadai
• Perencanaan alternative supply chain industry pariwisata
• Pemahaman tentang jumlah masyarakat dan aset • Ketersediaan infrastruktur trasnportasi taktis untuk
paskabencana
terpapar evakuasi
• Perencanaan pemulihan objek tujuan wisata
2 Fasilitas Aman Bencana • Kesiapan personil, SOP, dan prasarana evakuasi yang
paskabencana
• Perencanaan re-branding kawasan destinasi pariwisata memadai
• Pemahaman mengenai potensi dampak bencana
• Ketersediaan cadangan makanan dan minuman di
terhadap manusia dan asset
tempat evakuasi sementara
• Ketersediaan saran dan prasarana evakuasi yang
memadai
• Ketersediaan SOP dan regulasi bangunan atau
c
building code (khususnya hotel di kawasan pantai)
1 1
3
d
PENERAPAN MANAJEMEN KRISIS DI DESTINASI WISATA
Profilling Sarana dan prasarana Program pembinaan aspek CHSE dan Penyusunan Pedoman
mitigasi bencana di destinasi kebencanaan di desa wisata untuk Pengembangan Dsestinasi Wisata
pariwisata (100 Desa Wisata ADWI penignkatan kapasitas pelaku usaha Aman Bencana
2021-2023) di desa wisata.