Anda di halaman 1dari 61

Penghargaan Pariwisata Berkelanjutan

Indonesia
Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) - 2018
BUKU PEDOMAN
KATA PENGANTAR
Penghargaan Pariwisata Berkelanjutan Indonesia
Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) - 2018

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga Buku Pedoman
Penghargaan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan ini dapa diselesaikan.
Buku pedoman ini disusun dalam rangka menindaklanjuti Peraturan
Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi
Pariwisata Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Pasal 9 ayat 8 yang
merupakan acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan lainnya dalam pembangunan destinasi pariwisata
berkelanjutan dan skema untuk sertifikasi bagi destinasi pariwisata
berkelanjutan.
Pemberian penghargaan ini sejalan dengan rencana strategis pembangunan
pariwisata di tingkat ASEAN yang menjadikan pariwisata berkelanjutan
sebagai dasar dan arahan pengembangan. Pedoman pemberian
penghargaan destinasi pariwisata berkelanjutan ini adalah agar para
pemangku kepentingan dalam suatu destinasi pariwisata memiliki
pengetahuan lebih mengenai penghargaan bagi destinasi pariwisata
berkelanjutan yang pada akhirnya membantu percepatan pengembangan
destinasi pariwisata berkelanjutan.
Pedoman ini merupakan wujud nyata kolaborasi pemerintah dan akademisi
serta seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat dalam
mengembangkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan. Kerjasama yang
dilaksanakan ini juga menjadi salah satu kekuatan percepatan
pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Pemberian
penghargaan ini merupakan upaya untuk memastikan pencapaian penilaian
sertifikasi pariwisata berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


2
Pedoman Pemberian Penghargaan bagi Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
ini. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk
peningkatan pembangunan yang inklusif dan bertanggungjawab.

Jakarta, Mei 2018


Deputi Bidang Pengembangan Destinasi
Pariwisata,

Dadang Rizki Ratman


NIP. 19630113 198811 1 001

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


3
DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 4
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR LAMPIRAN 5

BAB I PENDAHULUAN 6
A. Latar Belakang 6
B. Tujuan 7
C. Ruang Lingkup 7
D. Sasaran 8
E. Pengertian Umum 8

BAB II KRITERIA PENILAIAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN 12


PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN
A. Kategori A Pengelolaan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan 12
B. Kategori B Pemanfaatan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal 26
C. Kategori C Pelestarian Budaya Bagi Masyarakat Dan Pengunjung 33
D. Kategori D Pelestarian Lingkungan 39

BAB III MEKANISME PENILAIAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN 39


A. Tahapan Persiapan Organisasi Tim 49
B. Tahapan dan Prosedur Seleksi, Penilaian dan pemberian 51
penghargaan
C. Penentuan Hasil Penilaian Pemenang 55
D. Jadwal ISTA II 2018 59

BAB IV PENUTUP
61
LAMPIRAN

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Elemen Penilaian Kategori A Pengelolaan Destinasi Pariwisata 16


Berkelanjutan
Tabel 2.2 Elemen Penilaian Kategori B Pemanfaatan Ekonomi untuk 28
Masyarakat Lokal
Tabel 2.3 Elemen Penilaian Kategori C Pelestarian Budaya Bagi 35
Masyarakat Dan Pengunjung
Tabel 2.4 Elemen Penilaian Kategori D Pelestarian Lingkungan 42
Tabel 3.1 Sistem Penilaian untuk Setiap Elemen 54
Tabel 3.2 Klasifikasi Hasil Penilaian 55
Tabel 4.1 Jadwal ISTA II 2018 59

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tahapan seleksi, penilaian dan pemberian penghargaan 51

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Berkas Pengajuan Aplikasi ISTA 2018


Lampiran B. Matriks Penilaian ISTA 2018
Lampiran C. Berkas Self Evaluation ISTA 2018
Lampiran D. Form Nilai Visitasi Lapangan ISTA 2018
Lampiran E. Daftar Hadir Visitasi Lapangan ISTA2018
Lampiran F. Form Rekapitulasi Nilai ISTA 2018

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


5
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI
DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia dengan
perkembangan yang sangat pesat. Pada 2015, Kementerian Pariwisata
Indonesia mencatat bahwa di sektor pariwisata mengalami peningkatan
jumlah destinasi dan terbuka terhadap investasi dan menetapkan sektor
pariwisata menjadi core business ekonomi nasional dalam hal
pendapatan ekspor, pencipta lapangan pekerjaan, pengembangan
perusahaan dan pembangunan infrastruktur daerah.

Dalam rangka mempercepat penerapan pembangunan pariwisata


berkelanjutan secara nasional Indonesia berkomitmen untuk
memberikan penghargaan pariwisata berkelanjutan berdasarkan
Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan yang merupakan acuan bagi
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan dan skema
untuk sertifikasi destinasi pariwisata berkelanjutan.

Pemberian penghargaan ini sejalan dengan rencana strategis


pembangunan pariwisata nasional, regional dan global yang menjadikan
pariwisata berkelanjutan sebagai dasar dan arahan pengembangan. Oleh
sebab itu, Kementerian Pariwisata menyusun suatu dokumen yang akan
menjadi pedoman dalam pelaksanaan pemberian penghargaan kepada
destinasi-destinasi di Indonesia yang sedang berproses dan
menunjukkan adanya hasil dari penerapan prinsip-prinsip pariwisata

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


6
berkelanjutan dalam wujud penghargaan yang disebut dengan Indonesia
Sustainable Tourism Award (ISTA).
Konsep penghargaan pariwisata berkelanjutan Indonesia adalah
manifestasi top-up, augmented dan ancillary bonus dari proses penilaian
untuk sertifikasi destinasi pariwisata berkelanjutan. Saat ini pemerintah
sedang melakukan penilaian sertifikasi destinasi pariwisata
berkelanjutan tersebut.

B. Tujuan
Tujuan dari penyelenggaraan ISTA adalah:
1. Memberikan rekognisi terhadap pihak-pihak yang telah berupaya
untuk menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dalam
pengembangan destinasi pariwisata yang telah melalui proses
sertifikasi destinasi untuk memotret implementasi dari prinsip-prinsip
pariwisata berkelanjutan di berbagai destinasi di Indonesia.
2. Mendorong lahirnya berbagai inovasi atas produk-produk pariwisata
berkelanjutan dan partisipasi dan kerjasama sektor publik maupun
swasta dalam pembangunan pariwisata di tingkat destinasi.
3. Menstimulasi agar semakin banyak destinasi yang menerapkan
prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sebagai ajang promosi
serta branding bagi destinasi pariwisata baik di tingkat nasional
maupun internasional dalam rangka mengakselerasi kunjungan
wisata ke Indonesia.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
1. Latar belakang, konsep, prinsip dan kriteria dari pemberian
penghargaan (award) bagi destinasi pariwisata yang sudah
menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan serta kriteria
destinasi yang dapat menerima penghargaan Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia (ISTA);

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


7
2. Prosedur dan mekanisme penilaian pemberian penghargaan bagi
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan;
3. Deskripsi dan bukti kriteria penilaian pemberian penghargaan bagi
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.

D. Sasaran
Sasaran pedoman pemberian penghargaan pariwisata berkelanjutan
dilakukan untuk destinasi pariwisata yang memenuhi prinsip-prinsip,
kriteria, dan indikator destinasi pariwisata berkelanjutan ini adalah
agar para pemangku kepentingan dalam suatu destinasi pariwisata
yang terdiri atas Pemerintah daerah; Akademisi; Lembaga penelitian;
Pengelola kawasan/destinasi pariwisata; Pengunjung/wisatawan;
Masyarakat lokal; Komunitas; Lembaga swadaya masyarakat; dan
Pihak-pihak yang berkepentingan yang memenuhi kriteria pengelolaan
destinasi pariwisata berkelanjutan khususnya:

1. Pengelola desa wisata.


2. Pengelola kawasan.
3. Organisasi Tata Kelola Destinasi (Destination Management
Organization – DMO), BOP.
4. UPTD, BOP, Yayasan, PT

yang terintegrasi dalam komponen destinasi yaitu: daya tarik wisata


(DTW), aksesibilitas, amenitas dan lainnya.

E. Pengertian Umum
Dalam pedoman pemberian penghargaan bagi destinasi pariwisata
berkelanjutan ini, yang dimaksud dengan:
1. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


8
2. Destinasi wisata adalah daerah tujuan wisata, yang selanjutnya
disebut destinasi pariwisata, adalah kawasan geografis yang berada
dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
3. Pariwisata Berkelanjutan adalah pariwisata yang memperhitungkan
dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan,
memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan
masyarakat setempat serta dapat diaplikasikan ke semua bentuk
aktifitas wisata di semua jenis destinasi wisata, termasuk wisata
masal dan berbagai jenis kegiatan wisata lainnya.
4. Konsorsium adalah sebuah kelompok yang terdiri atas dua atau
lebih pengelola pariwisata pada sebuah destinasi.
5. Penghargaan pariwisata berkelanjutan Indonesia atau ISTA
(Indonesia Sustainable Tourism Award) adalah penghargaan bagi
destinasi pariwisata di Indonesia yang menerapkan prinsip-prinsip
pariwisata berkelanjutan dan memenuhi kriteria tertentu untuk
mendapatkan penghargaan ASTA.
6. ASTA (ASEAN Sustainable Tourism Award) adalah sebuah ajang
pemberian penghargaan bagi destinasi pariwisata di kawasan
ASEAN yang menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan
dan memenuhi kriteria tertentu untuk dinominasikan mendapatkan
penghargaan ASTA.
7. Partisipan adalah sekelompok orang/suatu entitas organisasi yang
mewakili sebuah destinasi dalam mengajukan keikutsertaan.
Partisipan dapat berbentuk entitas (model tata kelola yang ada di
Indonesia, yang sudah diakui, misalnya: berupa yayasan, Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Tourism Development Centre

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN


9
(TDC), Desa Wisata, Organisasi Tata Kelola Destinasi (Destination
Management Organization-DMO), dan sebagainya.
8. Partisipan juga dapat berbentuk konsorsium pemangku
kepentingan di destinasi terkait yang terdiri atas pemangku
kepentingan publik dan swasta yang mengajukan produk
pariwisata berkelanjutan bersama-sama. Semakin besar jumlah
anggota tim maka kesempatan untuk menang semakin besar.
9. Destinasi nominator adalah partisipan yang dinyatakan lolos dari
tahap desk-evaluation.
10. Perjanjian konsorsium adalah sebagai dasar legalitas sebuah
entitas, dimana konsorsium tersebut harus memberikan bukti
berupa perjanjian multi-partners yang ditandatangani oleh semua
pihak (dilampirkan pada formulir pendaftaran). Setiap rekan yang
menjadi anggota sebuah konsorsium harus memiliki legalitas yang
nyata dan harus dinotifikasi terkait aplikasi yang diajukan.
11. Tim Juri adalah komite yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata
Indonesia untuk melakukan proses seleksi, penilaian dan
penentuan pemenang dari ISTA.
12. Tim Juri Kehormatan adalah komite yang ditunjuk oleh
Kementerian Pariwisata Indonesia untuk memberikan saran dan
pandangan akhir dalam penentuan pemenang ISTA.
13. Self-evaluation adalah kegiatan evaluasi diri secara mandiri yang
dilakukan oleh destinasi sebagai salah satu syarat untuk
pengajuan keikutsertaan dalam kompetisi ISTA. Format self-
evaluation disediakan.
14. Desk Evaluation adalah pemeriksaan dan penilaian yang objektif
dan sistematis terhadap laporan self-evaluation yang disusun oleh
partisipan. Desk evaluation merupakan tahapan seleksi awal
terhadap peserta.
15. Visitasi lapangan adalah kegiatan kunjungan ke lokasi destinasi
yang mengajukan keikutsertaan dalam kompetisi ISTA setelah

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 10


dinyatakan lolos desk evaluation oleh dewan penilai. Pada kegiatan
visitasi lapangan dilakukan pemeriksaan dan penilaian yang
objektif serta sistematis berdasarkan bukti-bukti untuk mengambil
kesimpulan sesuai dengan kriteria penilaian yang sudah
ditetapkan.
16. Fasilitator adalah orang yang ditunjuk oleh partisipan untuk
memfasilitasi tim juri pada saat visitasi lapangan.
17. Sekretariat tim juri adalah orang yang mendukung administrasi
dan pelaksanaan penilaian.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 11


BAB II
KRITERIA PENILAIAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN
PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Kriteria penilaian yang digunakan dalam ISTA adalah kriteria yang sesuai
dengan Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan dan Pedoman Sertifikasi.

Kriteria ini memiliki semangat yang sama dengan ASEAN Tourism Standard
yang digunakan pada ajang pemberian penghargaan bagi destinasi
pariwisata berkelanjutan di tingkat ASEAN (dan digunakan dalam ASEAN
Sustainable Tourism Award).

Cakupan penilaian penghargaan didasarkan pada standar sertifikasi


destinasi pariwisata berkelanjutan adalah sebagai berikut:
Kategori A. Pengelolaan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
Kategori B. Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal
Kategori C. Pelestarian Budaya Bagi Masyarakat Dan Pengunjung
Kategori D. Pelestarian Lingkungan

Kriteria, Deskripsi dan elemen penilaian masing-masing Kategori dapat


dijelaskan sebagai berikut:

KATEGORI A. PENGELOLAAN DESTINASI PARIWISATA


BERKELANJUTAN
Kategori A mengacu pada pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan
yang efektif mencakup kriteria:
1. perencanaan;
2. pengelolaan;
3. pemantauan; dan
4. evaluasi.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 12


Kriteria perencanaan mencakup :
1. strategi destinasi yang berkelanjutan;
2. pengaturan perencanaan; dan
3. standar keberlanjutan.

Kriteria pengelolaan mencakup:


1. organisasi manajemen destinasi;
2. pengelolaan pariwisata musiman;
3. akses untuk semua;
4. akuisisi properti;
5. keselamatan dan keamanan;
6. manajemen krisis dan kedaruratan; dan
7. promosi.

Kriteria pemantauan mencakup:


1. monitoring;
2. inventarisasi aset; dan
3. atraksi pariwisata.

Kriteria evaluasi mencakup:


1. adaptasi perubahan iklim; dan
2. kepuasan pengunjung.

Deskripsi
Pada Kategori ini destinasi ditinjau dari 14 poin sebagai berikut:
1. Strategi Destinasi Berkelanjutan
Strategi pariwisata tahun jamak (jangka pendek, menengah dan
panjang) yang mencakup pengembangan aksesibilitas ke destinasi,
amenitas kepariwisataan di dalam dan sekitar destinasi, aktivitas
kepariwisataan di dalam dan sekitar destinasi dengan tetap

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 13


memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan,
pertumbuhan ekonomi, isu sosial, warisan budaya, kualitas,
kesehatan, keselamatan, dan estetika. Penyusunan strategi tersebut
dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat dan komitmen politik dari
pemangku kepentingan yang relevan.
2. Organisasi Manajemen Destinasi
Organisasi manajemen yang efektif, terkoordinasi, dengan pendanaan
dan pembagian tugas yang jelas. Selain itu juga melibatkan sektor
swasta dan publik yang berada di bawah landasan hukum yang ada.
3. Monitoring
Sistem monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan dan dilaporkan
secara berkala. Sistem tersebut mencakup isu lingkungan, ekonomi,
sosial, budaya, pariwisata dan hak asasi manusia, serta prosedur
mitigasi dampak pariwisata yang berfungsi dengan baik dan jelas
pendanaannya.
4. Pengelolaan Pariwisata Musiman
Strategi dan sumber daya untuk mengidentifikasi peluang pariwisata
sepanjang tahun dalam rangka menyeimbangkan kebutuhan ekonomi
dan masyarakat lokal, budaya dan lingkungan. Oleh karena itu
diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan jelas termasuk
pembuatan kalender even/kegiatan wisata tahunan.
5. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
Sistem, peraturan, kebijakan yang lebih baik, dan program adaptasi
perubahan iklim, pengurangan risiko dan peningkatan kesadaran bagi
masyarakat, dan usaha pariwisata.
6. Inventarisasi Aset dan Atraksi Pariwisata
Daftar inventarisasi aset dan atraksi pariwisata yang selalu
diperbaharui minimal setiap tahun termasuk objek wisata, situs alam
dan budaya.
7. Pengaturan Perencanaan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 14


Pedoman, peraturan, kebijakan mengenai perencanaan yang mencakup
penilaian dampak lingkungan, ekonomi, sosial, zonasi, penggunaan
lahan, desain, konstruksi dan pembongkaran, yang disusun bersama
dengan masyarakat lokal dalam rangka melindungi sumber daya alam
dan budaya. Pedoman, peraturan, kebijakan ini dikomunikasikan
secara terbuka dan penegakan hukumnya diterapkan.
8. Akses untuk Semua
Kebijakan untuk mendukung akses ke lokasi wisata, situs alam dan
budaya bagi semua, termasuk penyandang cacat ataupun yang
memiliki kebutuhan khusus, selama hal ini sesuai untuk diterapkan.
9. Akuisisi Properti
Hukum dan peraturan mengenai akuisisi properti yang sesuai dengan
hukum adat. Hukum dan peraturan ini disusun dengan konsultasi
publik, dan mempertimbangkan persetujuan dari masyarakat lokal dan
kompensasi yang wajar.
10. Kepuasan Pengunjung
Sistem untuk memonitor dan melaporkan mengenai kepuasan, seperti
wawancara/survei dengan pengunjung (exit survey) atau penanganan
terhadap keluhan. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyusun
rencana aksi dalam rangka meningkatkan tingkat kepuasan
pengunjung.
11. Standar Keberlanjutan
Sistem standar pariwisata yang mengatur aspek-aspek penting dalam
kegiatan pariwisata berkelanjutan bagi pelaku pariwisata, seperti
pengelola kawasan wisata, hotel, homestay, tour operator dan lainnya.
Sistem ini diharapkan berjalan secara konsisten dalam menerapkan
kriteria pariwisata berkelanjutan. Pelaku usaha yang telah mendapat
sertifikasi dipublikasikan kepada publik.
12. Keselamatan dan Keamanan
Sistem untuk memantau, mencegah, menginformasikan, melaporkan
dan menangani isu-isu terkait dengan keselamatan dan keamanan,

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 15


termasuk kesehatan, kebakaran, kebersihan makanan, kelistrikan, dan
transportasi umum.

13. Manajemen Krisis dan Kedaruratan


Pengelolaan tanggap gawat darurat termasuk rencana aksi yang
disusun dengan mempertimbangkan masukan dari sektor swasta,
menjelaskan sumber daya manusia dan finansial, serta prosedur
komunikasi selama dan setelah situasi krisis/darurat berlangsung.
14. Promosi
Promosi destinasi, produk dan layanan pariwisata dilakukan secara
akurat, otentik bertanggungjawab dan menghormati masyarakat lokal
serta wisatawan.

Tabel 2.1 Elemen Penilaian Kategori A Pengelolaan Destinasi


Pariwisata Berkelanjutan

No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

A.1 Destinasi telah A.1.a Strategi Fokus pada serta - Sustainable


menyusun dan Pengembangan memperhatikan isu-isu Tourism Strategy
menerapkan bertahun lingkungan, ekonomi, (STS)
strategi jamak sosial, budaya, - Sustainable
pengembangan kualitas, kesehatan Tourism Master
destinasi dan keselamatan. Plan (STMP) yang
bertahun jamak memuat
yang tersedia A.1.b Terkini dan Rencana atau strategi kandungan/nilai
untuk umum. mudah diakses pengembangan kearifan lokal.
oleh umum. destinasi bertahun - Aturan adat tertulis
jamak terkini dan maupun tidak
mudah diakses oleh tertulis
umum. - Code of conduct
- Multi-year
A.1.c Melibatkan Rencana atau strategi Destination
masyarakat pengembangan Development Plan
destinasi bertahun - Rencana Induk
jamak yang Pengembangan
dikembangkan dengan Pariwisata Daerah
melibatkan (RIPPARDA)
masyarakat. Akademisi, - Rencana Tata
Bisnis, Komunitas, Ruang & Wilayah
Pemerintah, Media (RTRW)/Zonasi
(ABC-GM) - Rencana Program
dan Anggaran
A.1.d Komitmen Destinasi memiliki berjangka.
politik komitmen politik - Rencana aksi/kerja

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 16


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

(Anggaran dan program bersama


kerja yang jelas) untuk - Deklarasi.
menerapkan strategi Kesepakatan/MoU
pengembangan - Dokumen
Undangan
Rapat/pertemuan,
Notulen, Absensi.

A.2 Destinasi A.2.a Organisasi Pada destinasi terdapat - Forum Organisasi


memiliki yang Organisasi resmi yang yang melibatkan
organisasi yang bertanggung bertanggung jawab Pemerintah Pusat,
bertanggungjawab jawab untuk melakukan Pemerintah
melakukan koordinasi dalam Daerah, Sektor
koordinasi pengelolaan pariwisata Swasta,
terhadap berkelanjutan. Masyarakat &
pengembangan Akademisi (Penta-
pariwisata helix)
berkelanjutan. - SK Pengangkatan
beserta struktur
A.2.b Keterlibatan Pihak swasta dan organisasi, tugas
Pihak Swasta pemerintah terlibat dan tanggungjawab
& Pemerintah dalam organisasi dan cakupan wilayah.
koordinasi - Forum Tata Kelola
kepariwisataan pada Pariwisata yang
Destinasi. melibatkan
pemerintah dan
A.2.c Ukuran & Organisasi pariwisata swasta
Skala yang ada sesuai dengan - Rencana aksi/kerja
Organisasi ukuran dan skala bersama
destinasi - Forum koordinasi
antar sektor di
kabupaten, kota
dan propinsi.
- Forum organisasi
manajemen
destinasi, tingkat
kabupaten,
propinsi yang
melibatkan
pemerintah
nasional
- Forum koordinasi
yang melibatkan
Academician,
Business,
Community,
Government, Media
(ABC-GM) yang
dibentuk sesuai
skala/ukuran
Destinasi.
A.2.d Tanggung- Individu dalam
jawab Individu organisasi pariwisata
diberikan tanggung
jawab untuk
pengembangan
pariwisata
berkelanjutan.

A.2.e Pendanaan Organisasi pariwisata - APBN, APBD

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 17


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

Organisasi ini memiliki pendanaan - Swadana


yang memadai. - Dan sumber
pendanaan lainnya
(CSR, hibah, dll)

A.3 Destinasi A.3.a Pengawasan Pengawasan dan - Sistem monitoring


memiliki sistem dan pelaporan pelaporan publik dan evaluasi yang
pengawasan, publik mengenai terintegrasi dengan
sistem pelaporan permasalahan indikator yang jelas
kepada publik, lingkungan, ekonomi, - Monitoring dan
dan tanggap sosial, budaya, evaluasi secara
terhadap pariwisata dan hak teratur
permasalahan. asasi manusia - Laporan hasil
dilaksanakan secara pengawasan yang
aktif pada destinasi. dapat diakses oleh
publik (studi,
AMDAL, Analisis
sosial budaya,
penghargaan, dan
lain -lain)

A.3.b Evaluasi Sistem pengawasan - Sistem pelaporan


Sistem dikaji dan dievaluasi pengawasan secara
Pengawasan secara berkala. periodik (misalnya;
3 bulanan,
tahunan, 5
tahunan).

A.3.c Prosedur Prosedur mitigasi - Prosedur (S.O.P)


mitigasi terhadap dampak mitigasi dampak
pariwisata didanai dan pariwisata.
dilakukan secara aktif. - Rencana aksi
daerah gas rumah
kaca
- Program-program
mitigasi & adaptasi

A.4 Destinasi A.4.a Strategi pada Strategi yang spesifik - Dokumen


memiliki Sumber musim sepi untuk memasarkan Sustainable Tourism
daya untuk event -event dan Strategy (STS), dan
melakukan atraksi pada musim - Sustainable Tourism
mitigasi sepi (low season), Master Plan (STMP)
variabilitas untuk menarik yang memuat
pariwisata pengunjung sepanjang kandungan/nilai
musiman. tahun. kearifan lokal.
- Calendar of Event &
paket wisata
- Website/digital
marketing
- Foto-foto/poster /e-
flyer kegiatan
- Kebijakan
insentif/paket
stimulus

A.5 Destinasi A.5.a Sistem Saat ini terdapat sistem - Perda antisipasi
memiliki Sistem Adaptasi tentang adaptasi terhadap
untuk Perubahan perubahan iklim dan perubahan iklim,
mengidentifikasi Iklim penilaian risiko. - Implementasi
risiko dan Rancangan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 18


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

peluang yang Undang-undang


terkait dengan untuk Perubahan
perubahan iklim. Iklim.
- Pelaksanaan
S.O.P &
tindaklanjut.
- Rencana aksi
daerah gas
rumah kaca
- Program-program
mitigasi &
adaptasi

A.5.b kebijakan/per Hukum atau kebijakan - Peraturan yang


aturan/hukum untuk mitigasi terkait mitigasi
mitigasi perubahan iklim dan perubahan iklim
perubahan mendorong penerapan - Rencana Aksi
iklim teknologi untuk Daerah terkait
mitigasi perubahan kebijakan mitigasi
iklim tersebut. perubahan iklim.
- Upaya penerapan
teknologi yang
dilakukan destinasi
- modul-modul
pelatihan
berstandar
internasional
tentang perubahan
iklim yang
digunakan sebagai
materi dalam
program
peningkatan).

A.5.c Program Program untuk - Contoh-contoh


untuk pendidikan dan program yang
pendidikan peningkatan kesadaran kreatif dan inovatif
perubahan masyarakat, industri
iklim pariwisata dan - Poster/Dokumenta
wisatawan mengenai si foto/video
perubahan iklim. pelaksanaan
program

A.6 Destinasi A.6.a Inventarisasi Inventarisasi dan - Daftar stock/


memiliki dan klasifikasi klasifikasi aset dan inventory aset
inventarisasi aset dan atraksi pariwisata pariwisata.
terkini, mengenai atraksi terkini, termasuk situs - Daftar Klasifikasi
aset dan atraksi pariwisata. alam dan budaya. Aset,
pariwisata, - Daftar situs alam
termasuk situs dan budaya.
alam dan budaya. - Poster/leaflet/peta
- Inventarisasi dalam
kurun waktu 5
tahun terakhir

A.7 Destinasi A.7.a Panduan Panduan perencanaan - PERDA


memiliki panduan perencanaan dan zonasi, peraturan RTRW/Zonasi
perencanaan, dan zonasi dan/atau kebijakan - RTBL (Rencana
peraturan yang melindungi Tata Bangun &
dan/atau sumber daya alam dan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 19


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

kebijakan yang budaya. Lingkungan)


mensyaratkan - RIPPARDA
adanya penilaian - Buku
dampak panduan/pedoman
lingkungan,
ekonomi dan
sosial, serta
penggunaan
lahan, desain,
konstruksi dan
pembongkaran
yang terintegrasi
secara
berkelanjutan.

A.7.b Panduan, Panduan, peraturan


peraturan/ dan/atau kebijakan
kebijakan mengenai penggunaan
penggunaan lahan, desain,
lahan. konstruksi dan
pembongkaran yang
berkelanjutan.

A.7.c Masukan dari Panduan perencanaan, - Forum/Pertemuan


masyarakat peraturan dan/atau /musyarawah/
lokal untuk kebijakan dibuat musrembang
pembuatan dengan masukan dari - Undangan rapat
panduan masyarakat lokal dan - Risalah rapat
melalui proses kajian - Bahan Kajian
secara rinci. - Dokumentasi
(foto)/
- Media massa

A.7.d Panduan Panduan perencanaan, - Undangan


perencanaan peraturan dan/atau Sosialisasi
dikomunikasik kebijakan - Penegakan dan
an dikomunikasikan tindaklanjut
kepada masyarakat - Publikasi media
dan ditegakkan. (elektronik, cetak,
lisan)

A.8 Situs alam dan A.8.a Kebijakan Kebijakan yang - PERDA terkait
budaya, dapat yang mendukung akses ke aksesibilitas/infras
diakses oleh mendukung situs dan fasilitas truktur
semua kalangan, akses individu wisata, termasuk situs - Tersedianya
termasuk kaum berkebutuhan alam dan budaya bagi fasilitas bagi
disabilitas dan khusus individu penyandang individu
orang-orang yang disabilitas dan individu berkebutuhan
berkebutuhan berkebutuhan khusus. khusus (ramp bagi
khusus. pengguna kursi
roda, Toilet
khusus, dsb).
- Tersedianya akses
digital/online
untuk memberikan
informasi tentang
situs.
- Kebijakan
insentif/paket
stimulus

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 20


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

A.8.b Solusi Solusi aksesibilitas - Tersedia alat bantu


kebutuhan didesain dengan sebagai solusi bagi
penyandang memperhatikan individu
disabilitas. integritas situs dengan berkebutuhan
mengakomodasi khusus yang
keperluan penyandang datang berkunjung.
disabilitas. - Tersedia fasilitas
pendukung untuk
memberi informasi
khusus untuk
penyandang
disabilitas
(multimedia
audiovisual, TIC,
interpretation room)

A.9 Hukum dan A.9.a Hukum dan Tersedianya kebijakan - UU/Perda


peraturan peraturan atau peraturan, perlindungan tanah
mengenai akuisisi mengenai termasuk ketentuan dan masyarakat
properti, dan akuisisi penegakannya; adat
adanya konsultasi properti mengenai akuisisi - Kebijakan insentif
publik. properti, yang sejalan dan ganti rugi
dengan hak ulayat dan untuk akuisisi
masyarakat adat, properti
masyarakat
- Aturan adat
mengenai
kepemilikan tanah
dan hak ulayat
(hukum adat)
- Kebijakan yang
berdasar pada
Konvensi ILO 169
(1989) mengenai
Masyarakat
Pribumi dan Adat
Pasal 13-19
Menghormati dan
melindungi hak
atas tanah dan
sumber daya alam
yang dimanfaatkan
dan digunakan
secara tradisional;
penghargaan
terhadap
peninggalan adat;
larangan
pemindahan paksa;
kompensasi atas
kehilangan dan
kerugian.

A.9.b Kebijakan Kebijakan atau


atau Undang- Undang-Undang yang
Undang yang mempertimbangkan
mempertimba hak ulayat dan
ngkan hak masyarakat adat,

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 21


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

ulayat dan memastikan konsultasi


masyarakat publik dan memberikan
adat. otoritas untuk
pemukiman hanya jika
ada persetujuan
dan/atau kompensasi
yang wajar.

A.10 Sistem untuk A.10.a Data kepuasan Pengumpulan dan - Customer Complaint
memantau, pengunjung pelaporan mengenai Form/Centre,
melaporkan dan data kepuasan rekapitulasi serta
tindakan untuk pengunjung kepada tindaklanjut.
meningkatkan publik. - Visitor Satisfaction
kepuasan Survey
pengunjung. - Customer Call
Center / Crisis
Center

A.10.b meningkatkan Sistem untuk - Dokumen


kepuasan mengambil tindakan Peningkatan Mutu
pengunjung dalam meningkatkan - Program
kepuasan pengunjung peningkatan
berdasarkan hasil loyalitas
monitoring. pengunjung
- Pelatihan terkait
peningkatan
kepuasan
pengunjung
- Survey Kepuasan
Pengunjung
- Service Cycle S.O.P
(Pre-Arrival, Arrival,
During Stay,
Departure).

A.11 Sistem untuk A.11.a Dukungan Sertifikasi pariwisata - Sertifikat yang


mempromosikan Industri untuk berkelanjutan atau diperoleh dari
standar Sertifikasi sistem pengelolaan lembaga-lembaga
keberlanjutan Pariwisata lingkungan yang internasional/nasio
bagi industri yang Berkelanjutan didukung oleh industri. nal dan lembaga
konsisten. sertifikasi terkait
lainnya.
Destinasi - Daftar usaha yang
pariwisata bersertifikasi.
menyediakan
daftar
perusahaan yang
bersertifikasi atau
diverifikasi secara
berkelanjutan
untuk
masyarakat.

A.11.b Sertifikasi Sertifikasi pariwisata Destinasi/industri/u


Pariwisata berkelanjutan atau saha tersertifikasi
Berkelanjutan sistem pengelolaan oleh badan
lingkungan. sertifikasi (ISO,
PROPER, Eco/Green
Label)

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 22


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

A.11.c Monitoring Monitoring terhadap - Sistem


terhadap partisipasi bisnis Perlindungan &
partisipasi pariwisata dalam Pengelolaan
bisnis sertifikasi pariwisata Lingkungan Hidup
pariwisata atau sistem - Sistem Tanggap
dalam pengelolaan Darurat dalam
sertifikasi lingkungan. pengelolaan
limbah.
- Amdal
- Regulasi regional
untuk TDUP
- SOP Penanganan
limbah

A.11.d Daftar Daftar perusahaan - Daftar perusahaan


Sertifikasi yang memiliki yang memiliki
Perusahaan sertifikasi atau sertifikasi
verifikasi secara
berkelanjutan tersedia
untuk publik.

A.12 Destinasi A.12.a Kewajiban Kewajiban Inspeksi - Recognition of


pariwisata Inspeksi terhadap kebakaran, safety, hygiene,
memiliki sistem kesehatan makanan, sanitation (SHS)
pengawasan, dan keamanan listrik standard yang
pencegahan, pada properti terakreditasi
pelaporan, dan pariwisata secara terus - Kesehatan dan
tanggap menerus. Keselamatan Kerja
kejahatan, (K3)
keselamatan, dan - S.O.P tertulis
bahaya - Fasilitas/alat
kesehatan. penanganan
keselamatan
beserta kondisi
nya.
- Badan POM

A.12.b Penanganan Penanganan - Pos Pertolongan


Keselamatan keselamatan seperti Pertama pada
pos pertolongan Kecelakaan (P3K)
pertama di pantai atau - Crisis Center
atau di situs/atraksi - Penjaga
pariwisata lainnya. Pantai/balawista
(Badan Penyelamat
Wisata Tirta)
- Pelatihan untuk
merespon keadaan
darurat/ isu
kejahatan.
- Sistem Peringatan
/warning signs

A.12.c Sistem Sistem pencegahan dan - kelompok


tanggap tanggap kejahatan. masyarakat
kejahatan SISKAMLING/PECA
LANG/ Polisi
Pariwisata
- CCTV
- Sistem

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 23


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

Pengamanan
Lingkungan
- Early
Warning/papan
peringatan di lokasi
strategis rawan
kejahata
- Jalur Evakuasi

A.12.d Sistem Sistem perijinan taksi - PERDA


perijinan taksi dengan tarif yang jelas - PTSP (Pelayanan
dan sistem panggilan terpadu Satu Pintu)
taksi yang terorganisir - Akses Online
di pintu masuk Reservation/Aplika
pengunjung. si Mobile Digital
untuk taksi.

A.12.e Pelaporan Pelaporan kepada - Call Centre yang


Keselamatan publik mengenai dapat dihubungi.
& Keamanan keselamatan dan - Petugas Keamanan
kepada publik keamanan. setempat
- Laporan pelaporan
& tindaklanjut
- Panduan
Keselamatan &
keamanan
- Dinas setempat

A.13 Destinasi A.13.a Rencana Rencana tanggap krisis - Risk S.O.P


pariwisata tanggap krisis dan tanggap darurat - Call Center SOP
memiliki dan tanggap yang - Call Centre yang
perencanaan darurat mempertimbangkan dapat dihubungi.
tanggap darurat sektor pariwisata - Petugas
yang sesuai tersedia untuk publik. Keamanan
dengan kondisi setempat
destinasi. - Laporan
Elemen-elemen pelaporan &
utama tindaklanjut
dikomunikasi - Panduan
kepada Keselamatan &
masyarakat lokal, keamanan
pengunjung, dan - Dinas setempat
pelaku usaha.
Perencanaan
tersebut terdiri
dari prosedur dan
menyediakan
sumber daya dan
pelatihan untuk
staf, pengunjung,
dan masyarakat
lokal, serta
diperbaharui
secara berkala.

A.13.b Keuangan dan Keuangan/pembiayaan - Petugas tanggap


SDM untuk dan sumber daya kedaruratan
penerapan manusia untuk - Sumber
tanggap penerapan rencana pembiayaan
darurat tanggap krisis dan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 24


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

tanggap darurat.

A.13.c Prosedur Rencana tanggap - Modul pelaksanaan


komunikasi darurat dikembangkan regular dan
krisis dan dengan masukan dari sistemik (dampak
darurat sektor swasta dan berantai)
menyertakan prosedur - SOP Krisis dan
komunikasi selama dan Tanggap Darurat
setelah berlangsungnya mengacu kepada
keadaan krisis dan BNPB dan
darurat. dikembangkan
bersama sektor
swasta

A.13.d Pelatihan Rencana tanggap - Program/modul


tanggap darurat menyediakan pelatihan sesuai
darurat sumber daya dan standar
pelatihan untuk staf, nasional/internasio
pengunjung dan nal
penduduk lokal.

A.13.e Rencana Rencana tanggap - Dokumen dan


tanggap darurat diperbaharui panduan Rencana
darurat secara berkala. Tanggap Darurat
- Evaluasi & Kontrol
secara berkala

A.14 Promosi yang A.14.a Pesan dalam Pesan dalam promosi - Do’s & Don’t’s
akurat sesuai promosi destinasi dalam media
destinasinya dan destinasi menggambarkan promosi
produknya, masyarakat lokal dan - Contoh pesan pada
jasanya, serta pengunjung secara media promosi
kepastian otentik dan rasa - Campaign Promosi
pengakuan hormat. yang
keberlanjutannya. bertanggungjawab
Isi promosi
memperlakukan
masyarakat lokal
dan wisatawan
secara otentik
dan rasa hormat.

A.14.b Penjelasan Pesan dalam promosi - Penjelasan produk


produk dan destinasi menjabarkan yang lengkap dan
layanan dalam produk dan keramahan
pesan promosi pelayanannya secara pelayanannya
akurat. - Brosur, Flyer dalam
bentuk cetak
maupun digital.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 25


KATEGORI B. PEMANFAATAN EKONOMI UNTUK MASYARAKAT LOKAL

Standar ini mengacu pada pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal,


yaitu bagaimana Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan pada destinasi
dapat membawa atau memberikan banyak manfaat khususnya secara
ekonomi kepada masyarakat lokal.
Kriteria pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal pada Kategori B
meliputi:
1. pemantauan ekonomi;
2. peluang kerja untuk masyarakat lokal;
3. partisipasi masyarakat;
4. opini masyarakat lokal;
5. akses bagi masyarakat lokal;
6. fungsi edukasi sadar wisata;
7. pencegahan eksploitasi;
8. dukungan untuk masyarakat; dan
9. mendukung usaha lokal dan perdagangan yang adil.

Deskripsi
Pada Kategori ini destinasi ditinjau dari 9 poin yang dapat dideskripsikan
sebagai berikut:

1. Pemantauan Ekonomi
Pemantauan dan pengumpulan data terhadap kontribusi ekonomi secara
langsung dan tidak langsung dari sektor pariwisata yang dipublikasikan
setiap tahunnya, antara lain mengenai pengeluaran pengunjung,
pendapatan per kamar hotel, ketenagakerjaan dan investasi. Data
dipilah berdasarkan profil gender dan usia.
2. Peluang Kerja Untuk Masyarakat Lokal
Kebijakan dan perundang-undangan yang mengatur agar perusahaan di
destinasi pariwisata menyediakan lapangan pekerjaan, peluang
pelatihan, keselamatan kerja dan upah yang adil (sesuai dengan upah

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 26


minimum rata-rata) dan setara untuk semua, termasuk perempuan,
generasi muda, penyandang cacat, kelompok minoritas dan lainnya.
3. Partisipasi Masyarakat
Sistem dan pertemuan secara rutin yang memastikan partisipasi publik
(pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, masyarakat
lokal, dan lain-lain) dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
untuk pengembangan destinasi pariwisata secara berkelanjutan.
4. Opini Masyarakat Lokal
Sistem pengumpulan data, pemantauan, pelaporan terkait dengan
aspirasi (kekuatiran dan kepuasan) publik mengenai pengelolaan
destinasi pariwisata.
5. Akses Bagi Masyarakat Lokal
Program yang memastikan agar masyarakat lokal dapat tetap memiliki
akses ke situs alam, budaya, sejarah, arkeologi, agama dan spiritual di
destinasi pariwisata.
6. Fungsi Edukasi Sadar Wisata
Program sapta pesona yang dilaksanakan secara reguler bagi masyarakat
lokal yang terkena dampak pengembangan pariwisata mengenai
pemahaman tentang peluang dan tantangan, serta pentingnya aspek
keberlanjutan.
7. Pencegahan Eksploitasi
Praktik, program dan perundang-undangan yang dipublikasikan untuk
mencegah komersialisasi dan eksploitasi, serta pelecehan seksual, atau
bentuk pelanggaran lainnya terhadap anakanak, remaja, perempuan,
dan kelompok minoritas.
8. Dukungan Untuk Masyarakat
Sistem yang mendorong perusahaan dan pengunjung untuk
memberikan kontribusi terhadap inisiatif masyarakat lokal, seperti
misalnya praktik-praktik keberlanjutan, konservasi keanekaragaman
hayati, pembangunan infrastruktur dan lain-lainnya.
9. Mendukung Pengusaha Lokal dan Perdagangan yang Adil

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 27


Sistem dan program yang mendukung usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) pada rantai nilai pariwisata agar dapat mempromosikan dan
mengembangkan produk lokal yang berkelanjutan dengan prinsip
perdagangan yang adil. Produk lokal tersebut antara lain adalah produk
makanan, minuman, kerajinan, seni pertunjukan dan pertanian.

Tabel 2.2 Elemen Penilaian Kategori B Pemanfaatan Ekonomi


Untuk Masyarakat Lokal

No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

B.1 Kontribusi B.1.a Data Monitoring dan laporan - Data Satellite Tourism
ekonomi langsung pengeluaran tentang data - Data BPS Daerah
dan tidak pengunjung, pengeluaran
langsung dari pendapatan pengunjung,
perekonomian per kamar, pendapatan per kamar
destinasi wisata pekerjaan dan yang tersedia, pekerjaan
dimonitor dan investasi dan investasi dilakukan
diumumkan secara teratur.
paling sedikit
sekali setahun.
Apabila
memungkinkan,
laporan termasuk
data pengeluaran
pengunjung,
pendapatan per
kamar dan
investasi.

B.1.b Monitoring & Monitoring dan laporan - Ketersediaan laporan


laporan tentang kontribusi kontribusi pariwisata
kontribusi pariwisata secara - Input/output report
pariwisata langsung maupun tidak - BPS Daerah
langsung dilakukan
secara teratur setiap
tahun.

B.1.c Data tenaga Pengumpulan dan - Analisis


kerja laporan terkait data - Demografis,
tenaga kerja yang Geografis, Psikografis
dipilah berdasarkan dan Behavior
jenis kelamin dan - BPS Daerah
kelompok umur - BAPPEDA/Dinas
terkait
dilakukan setiap tahun.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 28


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

B.2 Perusahaan di B.2.a Persamaan Peraturan atau - PERDA


destinasi kesempatan kebijakan mendukung pengarusutamaan
menyediakan kerja persamaan kesempatan gender (Tidak
kesempatan kerja kerja bagi semua, diskriminatif,
yang sama, termasuk wanita, kaum toleransi)
peluang muda, disabilitas, kaum - Data BPS dan dinas
terkait
pelatihan, minoritas dan kelompok
- Data proporsi tenaga
keselamatan kerja rentan lainnya.
kerja berdasarkan
dan upah kerja gender
yang adil untuk - Data TK
semua usaha/perusahaan/i
ndustri

B.2.b Program Program pelatihan yang - Program/modul


pelatihan menyediakan akses pelatihan
yang sama bagi semua - Jenjang dan jenis
termasuk wanita, kaum pelatihan
muda, disabilitas, kaum

minoritas dan kelompok


rentan lainnya.

B.2.c Peraturan/ke Peraturan atau - S.O.P Keselamatan


bijakan kebijakan yang kerja
keselamatan mendukung - Peraturan Daerah
kerja. keselamatan kerja bagi untuk K3
semua. - Peraturan tenaga
kerja

B.2.d Peraturan/ke Peraturan atau - Peraturan


bijakan upah kebijakan yang Kepegawaian/Kerja
kerja. mendukung upah kerja - Persentasi manajer
yang adil bagi semua, wanita pada
termasuk wanita, kaum destinasi pariwisata
muda, disabilitas, kaum > 30%
- Penetapan
minoritas dan kelompok
UMR/UMP
rentan lainnya.

B.3 Destinasi B.3.a Pelibatan Sistem yang melibatkan - Undangan rapat


memiliki sistem pemangku pemangku kepentingan - Risalah rapat
yang mendorong kepentingan baik dari pemerintah, - Bahan Kajian
partisipasi publik industri dan - Dokumentasi (foto)
dalam masyarakat dalam - Media massa
perencanaan perencanaan - Forum/Pertemuan/
musyarawah/musre
tujuan dan manajemen destinasi
mbang
pengambilan dan pengambilan
keputusan secara keputusan.
berkelanjutan.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 29


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

B.3.b Pertemuan Pertemuan setiap tahun - Pertemuan Forum


tahunan dengan masyarakat Tata Kelola
masyarakat untuk mendiskusikan Pariwisata (FTKP)
tentang isu manajemen - Forum Diskusi
destinasi. DMO/Pokdarwis/Kar
ang Taruna/forum
stakeholders lainnya
- Agenda rapat, risalah
& tindaklanjut

B.4 Aspirasi, B.4.a Pengumpulan, Pengumpulan, - Monitoring, evaluasi


keprihatinan dan monitoring, monitoring, pencatatan dan tindaklanjut
kepuasan pencatatan dan pelaporan tentang Sustainable Tourism
masyarakat lokal dan pelaporan data mengenai aspirasi, Master Plan (STMP)
tentang data. keprihatinan dan yang memuat
manajemen kepuasan penduduk kandungan/nilai
kearifan lokal.
destinasi tentang manajemen
- Kegiatan
dimonitor, dicatat destinasi dilakukan
POKDARWIS yang
dan dilaporkan secara berkala. menampung aspirasi
secara berkala komunitas local
dan tepat waktu. - Call Center,
- Crisis Center,
- Customer Satisfaction
Survey
- Data dari dinas
terkait

B.4.b Ketepatan Pengumpulan, - Mekanisme Monev


waktu monitoring, pencatatan dan Laporan tepat
pengumpulan, dan pelaporan waktu
monitoring, dilakukan tepat waktu.
pencatatan
dan
pelaporan.

B.5 Destinasi B.5.a Program Program untuk - RIPPARDA


memonitor, untuk memonitor, melindungi - Strategic Planning
melindungi dan memonitor, dan merehabilitasi atau - Destination
apabila melindungi mengembalikan akses Development
diperlukan, dan publik kepada Program
merehabilitasi merehabilitasi masyarakat lokal dan - Program Konservasi
- Do’s and Don’t’s
dan pengunjung domestik
- PERDA
mengembalikan kepada situs alam dan
RTRW/Zonasi
akses masyarakat budaya. - RTBL (Rencana Tata
lokal kepada situs Bangun &
alam dan budaya. Lingkungan)
- RIPPARDA
- Buku
panduan/pedoman
B.5.b Memonitor Memonitor tingkah laku - House Rules
tingkah laku dan karakter dari - Visitors Management
dan karakter pengunjung lokal, - Survey pengunjung
(preferensi &

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 30


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

pengunjung domestik dan kepuasan)


mancanegara terhadap
situs dan atraksi
pariwisata

B.6 Destinasi B.6.a Program Program untuk - Program sosialisasi


menyediakan peningkatan meningkatkan dan kampanye sadar
program berkala sadar wisata kesadaran akan peran wisata
bagi masyarakat dan potensi - Aksi Sapta Pesona
yang belum berkontribusi dalam - Kurikulum
memiliki pariwisata dari pendidikan
- Pemanfaatan media
kesadaran masyarakat, sekolah
dan nilai budaya
pariwisata untuk dan institusi pendidikan
lokal untuk
meningkatkan tinggi. meningkatkan sadar
pemahaman wisata
mereka tentang
peluang dan
tantangan di
dunia pariwisata
dan
keberlanjutan.

B.7 Destinasi B.7.a Hukum & Hukum dan program - PERDA terkait
memiliki hukum program untuk mencegah pencegahan
dan tindakan pencegahan praktik komersialisasi, exploitasi,
untuk mencegah seks atau segala macam diskriminasi dan
praktik bentuk eksploitasi, komersialisasi
komersialisasi, diskriminasi atau - RIPPARDA
- Sistem proteksi dan
seks atau segala pelecehan terhadap
Pencegahan yang
macam bentuk penduduk atau
mengacu kepada
eksploitasi dan wisatawan. peraturan dan
pelecehan lembaga terkait
terhadap (KPAI, PPA, dll)
siapapun, - Call center untuk
khususnya anak- pelaporan kasus
anak, remaja, - Sistem rehabilitasi
wanita, dan kaum
minoritas. Hukum
dan tindakan
tersebut
dikomunikasikan
kepada publik.

B.7.b Hukum dan Hukum dan program - Data dari


program dikomunikasikan dinas/lembaga
dikomunikasi kepada publik. terkait (Jumlah
kan kasus yang tercatat
dilaporkan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 31


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

Penanganan kasus)

- Sosialisasi dan
publikasi melalui
media
online/cetak/lisan

B.8 Destinasi B.8.a Program Program bagi industri, - Program CSR yang
memiliki sistem kontribusi wisatawan dan berkontribusi
yang Industri, masyarakat publik terhadap lingkungan
memungkinkan wisatawan untuk berkontribusi sekitar.
dan mendorong dan donasi terhadap - Public Private
industri, masyarakat. masyarakat dan inisiatif Community
Partnership (PPCP)
wisatawan dan konservasi
- Program Sharing
masyarakat keanekaragaman hayati
economy di bidang
umum untuk dan/atau pariwisata
berkontribusi pengembangan
terhadap infrastruktur.
masyarakat dan
inisiatif
berkelanjutan.

B.9 Destinasi B.9.a Program yang Program yang - Program yang


memiliki sistem membangun mendukung dan terinspirasi dari
yang mendukung kapasitas membangun kapasitas tradisi lokal (contoh;
penduduk lokal penduduk dan penduduk lokal, seperti Awig-awig,
dan pengusaha pengusaha pengusaha kecil dan Trihitakarana)
kecil dan lokal menengah. - Program dari
pengusaha seperti;
menengah,
ketersediaan
mempromosikan
pelatihan wirausaha,
dan finansial dan akses
mengembangkan terhadap pasar.
produk lokal yang - Sektor perbankan
berkelanjutan dan menyediakan KUR
prinsip - Public Private
perdagangan yang Community
adil berdasarkan Partnership (PPCP)
alam dan budaya - Program Sharing
lokal. Termasuk economy di bidang
makanan dan pariwisata
minuman, - Program rantai nilai
di bidang pariwisata
kerajinan tangan,
(tourism linkage)
pertunjukan
- Program CSR
kesenian, produk (Corporate Social
pertanian dan Responsibility)
lain-lain.

B.9.b Program yang - Program yang


mendorong industri menyerap
untuk membeli produk pemakaian produk
dan pelayanan dari area lokal termasuk
setempat. produk pertanian,
kerajinan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 32


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

tangan/souvenir

B.9.c Program yang - Program kerjasama


mempromosikan dan antar pemangku
mengembangkan kepentingan untuk
produk lokal yang mempromosikan
berkelanjutan produk lokal
berdasarkan alam dan
budaya lokal.

B.9.d Dukungan Program untuk - Penggunaan produk-


terhadap mendukung pengrajin produk lokal oleh
Pengrajin/Pet lokal, petani dan pelaku usaha
ani lokal supplier dalam tourism pariwisata
value chain (rantai nilai - SME menjadi mitra
pariwisata) usaha pariwisata

KATEGORI C. PELESTARIAN BUDAYA BAGI MASYARAKAT DAN


PENGUNJUNG

Kategori ini mengacu pada bagaimana destinasi telah mengupayakan dan


melaksanakan perlindungan terhadap berbagai aspek terkait pelestarian
budaya, seperti; cagar budaya, benda-benda atau artefak arkeologi,
kesenian tari dan musik, kuliner, adat istiadat, bahasa dan lain sebagainya.

Kriteria pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung meliputi:


1. perlindungan atraksi wisata;
2. pengelolaan pengunjung;
3. perilaku pengunjung;
4. perlindungan warisan budaya;
5. interpretasi tapak;
6. perlindungan kekayaan intelektual.

Deskripsi

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 33


Pada Kategori ini destinasi ditinjau dari 6 poin yang dapat dideskripsikan
sebagai berikut:

1. Perlindungan Atraksi Wisata


Kebijakan dan sistem untuk mengevaluasi, merehabilitasi, dan
melestarikan situs alam dan budaya, termasuk warisan budaya dalam
bentuk bangunan (bersejarah dan arkeologi) serta pemandangan
pedesaan dan perkotaan yang indah.

2. Pengelolaan Pengunjung
Sistem yang mengatur alur kunjungan pada suatu lokasi wisata.
Didalamnya juga termasuk langkah-langkah untuk melestarikan,
melindungi, serta meningkatkan aset alam dan budaya.

3. Perilaku Pengunjung
Panduan yang jelas bagi pengunjung untuk berperilaku yang sesuai dan
tepat pada lokasi-lokasi wisata yang sensitif. Panduan ini dirancang
untuk meminimalkan dampak negatif dari pengunjung terhadap lokasi
wisata yang sensitif dan sebaliknya dapat memperkuat perilaku positif
dari pengunjung pada saat berada di lokasi wisata tersebut.

4. Perlindungan Warisan Budaya


Hukum yang mengatur penjualan, perdagangan, pameran, atau
pemberian artefak bersejarah dan/atau bernilai arkeologis kepada pihak
lain.

5. Interpretasi Tapak
Ketersediaan informasi interpretatif yang akurat pada suatu lokasi wisata
alam dan budaya. Informasi tersebut sudah sesuai dengan budaya
setempat, dikembangkan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan
dikomunikasikan dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pengunjung.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 34


6. Perlindungan Kekayaan Intelektual
Hukum dan sistem yang jelas untuk memberikan kontribusi pada
perlindungan dan pelestarian hak kekayaan intelektual masyarakat dan
individu.

Tabel 2.3 Elemen Penilaian Kategori C Pelestarian Budaya


Bagi Masyarakat Dan Pengunjung

No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

C.1 Destinasi C.1.a Sistem Sistem pengelolaan - Sistem tertulis;


memiliki pengelolaan untuk melindungi: berstandar/terakre
kebijakan dan untuk ditasi nasional
sistem untuk melindungi 1). situs alam dan dan/internasional
mengevaluasi, - Sistem kearifan
2). budaya, termasuk lokal perihal
merehabilitasi
konservasi dan
dan melestarikan 3). bangunan bersejarah
preservasi alam.
situs alam dan serta - Filosofi lokal seperti
budaya, termasuk TRIHITAKARANA,
bangunan 4). pemandangan
AWIG-AWIG yang
bersejarah pedesaan dan perkotaan. membantu
(sejarah dan memelihara/melind
arkeologi) serta ungi alam dan
pemandangan budaya lokal
pedesaan dan - UU no 11 (sistem
perkotaan pengelolaan situs
budaya dan
bangunan
bersejarah)

C.1.b Sistem Sistem untuk: - Sistem monitoring


mitigasi - Sistem untuk
1).mengawasi, mengawasi dan
mengukur dampak
2).mengukur dan pariwisata
- Evaluasi dan
3).melakukan mitigasi
tindaklanjut
monitoring

terhadap dampak
pariwisata pada situs
dan atraksi wisata.

C.2 Destinasi telah C.2.a Mekanisme Mekanisme administratif - Sistem


memiliki sistem administratif bertanggung jawab administratif
pengelolaan untuk melaksanakan manajemen
pengunjung rencana dan operasional wisatawan;
untuk tapak pengelolaan pengunjung. termasuk
wisata yang didalamnya aksi
untuk
termasuk di
melestarikan,
dalamnya
melindungi dan
tindakan-

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 35


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

tindakan untuk meningkatkan


mempertahankan, asset alam dan
melindungi, dan budaya pada
memperkuat aset atraksi
alam dan budaya. wisata/destinasi
- Perencanaan
administartif
untuk menangani
tanggungjawab
operasional dalam
pengelolaan
pariwisata.

C.3 Destinasi telah C.3.a Panduan Panduan budaya dan - Signage/papan


menyediakan dan Prilaku lingkungan untuk panduan Do’s &
menerbitkan Pengunjung prilaku pengunjung pada Donts’ pada
panduan perilaku situs sensitive. situs/tapak.
pengunjung yang
pantas pada situs
- Panduan
yang sensitif. cetak/Online
Panduan ini
didesain untuk
meminimalkan
dampak yang
merugikan situs
tersebut dan
meningkatkan
perilaku
pengunjung yang
positif.

C.3.b Tata laksana Tata laksana (code of - Panduan tata


pemandu practice) bagi pemandu laksana praktik
wisata wisata dan tour operator. pemandu untuk
meminimalisir
dampak negative
dan meningkatkan
prilaku positif
pengunjung yang
dipandu.
- Codes of Conduct
- Standar Etiket &
Peraturan sebagai
panduan bagi
pengunjung &
pemandu

C.4 Destinasi telah C.4.a Perlindungan Hukum dan peraturan - PERDA atas
memiliki hukum artefak untuk melindungi artefak rujukan:
yang mengatur bersejarah bersejarah dan arkeologi - UU No. 11 th 2010
penjualan, termasuk yang berada di Cagar Budaya
perdagangan, bawah air serta bukti - PP NO 10 tahun
pameran atau tindakan penegakannya. 1993 tentang
pelaksanaan
pemberian artefak
undang-undang no
arkeologi dan
5 tahun 1992
bersejarah. tentang benda
cagar budaya

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 36


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

C.4.b Perlindungan Program untuk - Program yang


warisan seni melindungi warisan seni merujuk pada
budaya budaya tak berbentuk Konvensi UNESCO
(seperti lagu,musik, ttg Perlindungan
drama, keterampilan dan Intangible Cultural
kerajinan). Heritage
- Daftar Pencatatan
Sesuai UU No 11 secara regional,
mengenai tahapan nasional dan
program internasional
mengenai Hak
perlindungan/pelestari-
Cipta.
an:
- Bukti Pelaksanaan
1. Pencatatan secara event/festival/prose
si/upacara/pagelar
regional, nasional dan
an secara rutin
internasional (Hak
- Terdapat Sanggar/
Cipta) Pusat Seni Budaya.
- Bukti seni sebagai
2. Pelaksanaan
muatan lokal dalam
event/festival/prosesi/
pendidikan.
upacara/pagelaran - Calendar of Event
secara rutin

3. Sanggar/ Pusat Seni


Budaya.

4. Muatan lokal dalam


pendidikan.

5. Calendar of Event

C.5 Informasi C.5.a Informasi Informasi interpretatif - Jumlah & kualitas


interpretatif yang interpretatif tersedia untuk interpreter & story
akurat disediakan pengunjung di Tourism teller; Kompetensi,
untuk tapak alam Information Center dan skill, knowledge,
dan budaya. pada tapak alam dan attitude, bahasa.
Informasi ini budaya.
harus sesuai
dengan budaya
setempat,
dikembangkan
secara kolaborasi
bersama
masyarakat dan
dikomunikasikan
dengan bahasa
yang relevan bagi
pengunjung.

C.5.b Kesesuaian Informasi interpretatif - Kesesuaian


informasi sesuai dengan budaya informasi yang
dengan setempat. diberikan dengan
budaya budaya lokal
setempat

C.5.c Kolaborasi Informasi interpretatif ini - Keterlibatan


masyarakat dan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 37


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

masyarakat dikembangkan secara pemangku


kolaborasi bersama kepentingan dalam
masyarakat. mengembangkan
informasi
interpretatif.

C.5.d Ketersedian Informasi ini tersedia - Bukti ketersedian


bahasa yang dalam bahasa yang informasi dalam
relevan relevan dengan beberapa bahasa
pengunjung. yang relevan

C.5.e Pelatihan Pelatihan bagi pemandu - Kemampuan


bagi wisata dalam pemandu dalam
pemandu penggunaan informasi ketrampilan
yang tepat penggunaan bahasa
asing.
- Dokumentasi
pelaksanaan
program

C.6 Destinasi telah C.6.a Perlindungan Hukum, peraturan dan - PERDA


memiliki sistem kekayaan program untuk - HAK CIPTA
untuk intelektual melindungi hak
berkontribusi kekayaan intelektual
dalam melindungi individu dan masyarakat.
dan
mempertahankan
hak kekayaan
intelektual
masyarakat dan
individu.

D.12.b Penggunaan Program untuk membuat


Transportasi pengunjung tertarik
aktif menggunakan
transportasi aktif
(contohnya:
walking/jogging/
running; cycling)

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 38


KATEGORI D. PELESTARIAN LINGKUNGAN

Kategori D mengacu pada aspek bagaimana destinasi telah


mengupayakan dan melaksanakan pelestarian lingkungan dalam
pembangunan pariwisata berkelanjutan di daerahnya.

Kriteria pelestarian lingkungan meliputi :


1. risiko lingkungan;
2. perlindungan lingkungan sensitif;
3. perlindungan alam liar (flora dan fauna);
4. emisi gas rumah kaca;
5. konservasi energi;
6. pengelolaan air;
7. keamanan air;
8. kualitas air;
9. limbah cair;
10. mengurangi limbah padat;
11. polusi cahaya dan suara; dan
12. transportasi ramah lingkungan.

Deskripsi
Pada standar ini destinasi ditinjau dari 12 poin yang dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Risiko Lingkungan
Sistem yang dibentuk baik berupa kebijakan atau kearifan lokal yang
berbentuk lembaga resmi maupun tidak yang mampu mengurangi
potensi terjadinya hal-hal negatif yang dapat merusak lingkungan
sebagai akibat pengembangan pariwisata. Selain itu juga meliputi
pencegahan dan penanggulangan apabila terjadi kerusakan.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 39


2. Perlindungan Lingkungan Sensitif
Sistem untuk memonitor dampak pariwisata terhadap lingkungan;
ekosistem, spesies dan konservasi habitat; dan pencegahan terhadap
masuknya spesies yang bersifat invasif.

3. Perlindungan Alam Liar (Flora dan Fauna)


Sistem untuk memastikan adanya kepatuhan destinasi terhadap
hukum lokal, nasional dan internasional serta standar untuk kegiatan
memanen atau penangkapan, pameran dan penjualan tumbuhan
maupun satwa liar.

4. Emisi Gas Rumah Kaca


Sistem yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengukur,
memantau, meminimalkan, melaporkan kepada publik dan
mengurangi kegiatannya yang meningkatkan kadar gas buangan pada
atmosfer (emisi gas rumah kaca).

5. Konservasi Energi
Sistem yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengukur,
memantau, mengurangi, dan mengumumkan konsumsi energi, serta
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

6. Pengelolaan Air
Sistem yang mendorong perusahaan untuk mengukur, memantau,
mengurangi dan melaporkan kepada publik mengenai penggunaan air
perusahaan tersebut.

7. Keamanan Air
Sistem yang memantau sumber daya air pada destinasi untuk
memastikan bahwa penggunaan oleh perusahaan sudah seimbang
dan sesuai dengan kebutuhan air dari masyarakat setempat; atau
memastikan bahwa sumber daya air selalu tersedia bagi masyarakat
setempat maupun untuk penggunaan lainnya.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 40


8. Kualitas Air
Sistem untuk memonitor kualitas air minum dan kualitas air untuk
kegiatan rekreasi dengan menggunakan standar kualitas yang tepat.
Hasil pemantauan tersedia untuk umum dan terdapat sistem pada
destinasi untuk merespon berbagai permasalahan terkait kualitas air
secara tepat waktu.

9. Limbah Cair
Sistem yang jelas dan dijalankan dengan konsisten terkait penentuan
lokasi, pemeliharaan dan pengujian debit dari septic tank; pengolahan
limbah cair yang memastikan limbah diproses dengan baik dan
digunakan kembali atau dikeluarkan dengan aman dan efek samping
yang minimal terhadap masyarakat dan lingkungan.

10. Mengurangi Limbah Padat


Sistem yang mendorong perusahaan untuk mengurangi,
menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah. Setiap sampah
yang tidak dapat digunakan kembali dapat dikelola dengan aman
untuk memastikan keberlanjutan lingkungan.

11. Polusi Cahaya dan Suara


Panduan yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk
meminimalkan kegiatan operasionalnya yang dapat menyebabkan
gangguan cahaya dan suara terhadap lingkungan.

12. Transportasi Ramah Lingkungan


Sistem yang mendorong penggunaan alat transportasi yang efisien
bahan bakar dan ramah terhadap lingkungan, baik transportasi
publik maupun transportasi aktif yang dilakukan tiap orang (berjalan
kaki dan bersepeda).

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 41


Tabel 2.4 Elemen Penilaian Kategori D Pelestarian Lingkungan

No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

D.1 Destinasi telah D.1.a Penilaian Penilaian keberlanjutan - Program untuk


mengidentifikasi keberlanjuta destinasi untuk 5 (lima) menilai
risiko lingkungan n tahun terakhir telah keberlanjutan
dan memiliki teridentifikasi risikonya destinasi dalam 5
sistem terhadap lingkungan. tahun terakhir
penanganannya.

D.1.b Penanganan Sistem penanganan - Perda


resiko risiko telah tersedia. - RIPPARDA
- S.O.P
- Panduan Evakuasi
- House rules,
- jalur evakuasi
- Sistem yang
konsisten
dilaksanakan untuk
identifikasi resiko
lingkungan
- Rencana Aksi

D.2 Destinasi telah D.2.a Inventarisasi Melaksanakan dan - Updating data


memiliki sistem habitat & memperbaharui Inventarisasi habitat
untuk memonitor margasatwa inventarisasi habitat dan margasatwa
dampak dan margasatwa yang - Program
pariwisata sensitif dan terancam Rehabilitasi, tanam
terhadap punah. pohon, tanam
terumbu karang,
lingkungan,
dsb
melestarikan
- Program Konservasi
habitat, spesies
dan ekosistem
yang ada dan
mencegah
masuknya spesies
asing (invasive).

D.2.b Sistem Sistem pengelolaan - PERDA


perlindungan untuk memonitor RTRW/Zonasi
ekosistem dampak dan melindungi - RTBL (Rencana Tata
ekosistem, lingkungan Bangun &
dan spesies yang Lingkungan)
sensitif. - RIPPARDA
- Buku
panduan/pedoman
- Sistem manajemen
untuk memonitor
dampak lingkungan
dan melindungi
ekosistem.
D.2.c Pencegahan Sistem untuk mencegah Sistem pencegahan
spesies asing masuknya spesies asing masuknya spesies
(invasive) asing (karantina,dsb)

Peraturan yang
mencegah masuknya
spesies asing

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 42


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

D.3 Destinasi telah D.3.a Aturan Sistem terkait: - Sistem yang


memiliki sistem terkait memenuhi
untuk penjualan Convention on peraturan
memastikan spesies International Trade in internasional,
kesesuaian langka Endangered Species of nasional dan
dengan hukum Wild Fauna and Flora regional tentang
(CITES). aturan menjual
lokal, nasional
kekayaan alam liar.
dan internasional
- Termasuk
serta standar didalamnya aturan
untuk berburu tentang memanen,
atau menangkap, memetik, menebang
memamerkan dan (flora), menjala,
menjual flora dan menangkap (fauna)
fauna. yang dilindungi.
- Dokumen S.O.P
- PERDA
RTRW/Zonasi
D.3.b Peraturan & Peraturan dan standar - RTBL (Rencana
standar untuk: Tata Bangun &
pelindungan Lingkungan)
alam liar 1) mengontrol - RIPPARDA
perburuan atau - Buku
panduan/pedoman
2) penangkapan,

3) memamerkan dan

4) menjual flora dan


fauna

D.4 Destinasi telah D.4.a Program Program pendampingan - Perda antisipasi


memiliki sistem emisi gas untuk membantu terhadap
untuk mendorong rumah kaca perusahaan dalam: perubahan iklim,
perusahaan - Implementasi
mengukur, 1) mengukur, Rancangan
memonitor, Undang-undang
2) memonitor, untuk Perubahan
meminimalkan,
Iklim.
melaporkan 3) meminimalkan dan - Pelaksanaan S.O.P
kepada publik & tindaklanjut.
dan melakukan 4) melaporkan kepada
- Rencana aksi
mitigasi emisi gas publik daerah gas rumah
rumah kaca kaca
mengenai emisi gas
untuk semua - Program-program
rumah kaca.
aspek operasional mitigasi &
(termasuk emisi adaptasi
dari penyedia - Pelaksanaan
jasa). Program
- Dokumentasi
foto/video
- Flyer, Brosur
D.5 Destinasi telah D.5.a Konsumsi Program untuk: - Perda mitigasi dan
memiliki sistem energi adaptasi
untuk mendorong 1) mempromosikan - Perda tentang
perusahaan dan mengukur pemanfaatan energi
dalam mengukur, konservasi energi, terbarukan
memonitor, - Peraturan dan
2) memonitor, program penerapan
mengurangi dan
efisiensi energi

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 43


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

melaporkan 3) mengurangi serta - Pelaksanaan S.O.P


konsumsi energi & tindaklanjut.
serta 4) melaporkan - Rencana aksi
ketergantungan konsumsi energi daerah gas rumah
pada bahan bakar kepada publik. kaca
fosil. - Dinas/lembaga/aso
siasi terkait

D.5.b Kebijakan Kebijakan dan insentif - PERDA tentang


tentang untuk energi terbarukan
energi
terbarukan 1) mengurangi
ketergantungan
bahan bakar fosil,

2) meningkatkan
efisiensi energi dan

3) mendorong adopsi
serta

4) penggunaan
teknologi energi
terbarukan

D.6 Destinasi telah D.6.a Program Program pendampingan - Sistem Penyediaan


memiliki sistem pendamping untuk membantu Air Minum (SPAM)
yang mendorong anpenggunaa perusahaan dalam - Perda tentang
perusahaan n air pemanfaatan dan
untuk mengukur, 1) mengukur, pengelolaan air
memonitor, minum
2) memonitor, - Peraturan dan
mengurangi serta
program penerapan
melaporkan 3) mengurangi dan efisiensi energi
penggunaan air - Dinas/lembaga/aso
kepada publik. 4) melaporkan siasi terkait
penggunaan air. - Masyarakat

D.7 Destinasi telah D.7.a Sistem Sistem pengelolaan - Sistem Penyediaan


memiliki sistem pengelolaan untuk memastikan Air Minum (SPAM)
untuk memonitor air bahwa air yang - Perda tentang
sumber air dan digunakan oleh pemanfaatan dan
memastikan perusahaan dan yang pengelolaan air
bahwa dibutuhkan oleh minum
- Peraturan dan
penggunaan air masyarakat lokal telah
program penerapan
oleh perusahaan seimbang dan sesuai.
efisiensi energi
sesuai dengan - Dinas/lembaga/aso
kebutuhan siasi terkait
masyarakat di - Masyarakat
destinasi. - S.O.P Sistem
pengelolaan

D.8 Destinasi telah D.8.a Pengelolaan Sistem pengelolaan - Sistem Penyediaan


Air Minum (SPAM)

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 44


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

memiliki sistem kualitas air untuk memonitor dan - Perda tentang


untuk memonitor minum melaporkan kualitas air pemanfaatan dan
kualitas air minum dan re-kreasi pengelolaan air
minum dan kepada publik. minum
rekreasi dengan - Peraturan dan
menggunakan program penerapan
efisiensi energi
kualitas standar.
- Dinas/lembaga/aso
Hasil monitoring
siasi terkait
disediakan untuk - Masyarakat
publik dan - Standar air bersih
destinasi memiliki layak minum
sistem untuk
menanggapi isu
kualitas air
dengan tepat
waktu.

D.8.b Hasil Hasil monitoring - Laporan hasil


monitoring tersedia untuk publik. evaluasi dan
kualitas air monitoring URL
address akses
internet
- Sistem
pengeleloaan
Daerah Aliran
Sungai (DAS) dan
sumber air

D.8.c Sistem Sistem untuk - S.O.P Sistem


untuk menanggapi isu kualitas pengelolaan
menanggapi air dengan tepat. - Tindaklanjut
isu kualitas keluhan terkait air
air (jika ada)
- Call center
- Crisis Center

D.9 Destinasi telah D.9.a Peraturan Peraturan dalam; - Perda pengelolaan


memiliki panduan terkait septic tank
yang jelas dan pengelolaan 1) penempatan,
dilaksanakan septic tank 2) pemeliharaan dan
dalam
penempatan, 3) pengujian isi septic
pemeliharaan dan tank dan
pengujian isi
septic tank 4) sistem pengolahan
dengan sistem limbah cair, serta
pengolahan
5) bukti tindakan
limbah cair, serta
penegakannya.
memastikan
limbah diolah
dengan baik,
digunakan
kembali atau
dibuang secara
aman dengan efek

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 45


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

kerugian yang
minimal bagi
warga lokal dan
lingkungan.

D.9.b Peraturan Peraturan untuk - Peraturan Daerah


pengolahan memastikan ukuran limbah padat dan
limbah cair dan jenis pengolahan cair
limbah cair yang sesuai - Dinas atau lembaga
untuk lokasi tersebut terkait
dan bukti tindakan
penegakannya.

D.9.c Program Program pendampingan - Perda pengolahan


pengolahan untuk membantu limbah cair
limbah cair perusahaan dalam - Dinas dan lembaga
mengolah dan terkait
menggunakan kembali
limbah cair secara
efektif

D.9.d Program Program untuk - Perda pengolahan


pengolahan memastikan pengolahan limbah cair
limbah yang limbah yang baik, aman - Program “proper
aman dengan untuk digunakan liquid waste
efek kembali atau dibuang treatment” aman
kerugian dengan efek kerugian digunakan atau
dibuang.
minimal. yang minimal bagi
- Dinas/lembaga
warga lokal dan
terkait
lingkungan. - Masyarakat

D.10 Destinasi telah D.10.a Sistem Sistem pengumpulan - Perda pengelolaan


memiliki sistem pengumpula limbah padat dilakukan limbah padat
untuk mendorong n limbah dengan mencatat - Sistem Pengelolaan
perusahaan padat jumlah limbah yang sampah
untuk dihasilkan. - Program Reduce,
mengurangi, Reuse, Recycle
- Program Bank
menggunakan
Sampah
kembali dan
mendaur ulang
limbah padat.
Limbah padat
yang memiliki
residu dan tidak
dapat didaur
ulang, dibuang
secara aman.

D.10.b Perencanaan Perencanaan - Waste treatment


pengelolaan pengelolaan limbah planning
limbah padat yang diterapkan,
(waste memiliki tujuan
treatment kuantitatif untuk
planning) meminimalkan dan
memastikan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 46


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

pembuangan secara
aman dan
berkelanjutan, serta
tidak digunakan
kembali maupun didaur
ulang.

D.10.c Program Program untuk - Perda pengelolaan


mendaur membantu perusahaan limbah padat
ulang limbah mengurangi, - Sistem Pengelolaan
padat menggunakan kembali sampah
dan mendaur ulang - Program Reduce,
limbah padat. Reuse, Recycle

D.10.d Program Program untuk - Program “Reduce”


Pengurangan mengurangi pengurangan
Penggunaan penggunaan botol air penggunaan botol
Botol Plastik kemasan plastik oleh minuman
perusahaan dan plastik/kemasan
pengunjung.

D.11 Destinasi telah D.11.a Panduan/ Panduan dan peraturan - Perda terkait polusi
memiliki panduan peraturan untuk meminimalkan suara
dan peraturan untuk polusi cahaya dan
untuk meminimalk suara.
meminimalkan an polusi
polusi cahaya dan cahaya dan
suara. suara

Destinasi
mendorong
perusahaan
untuk mengikuti
panduan dan
peraturan ini.

D.11.b Program Program pendampingan - Perda tentang


meminimalk untuk mendorong pengaturan papan
an polusi perusahaan mengikuti reklame/billboard
cahaya dan panduan dan peraturan - Perda tentang
suara. dalam meminimalkan polusi suara
polusi cahaya dan
suara.

D.12 Destinasi telah D.12.a Program Program untuk - Perda tentang


memiliki sistem penggunaan meningkatkan pemanfaatan
untuk transportasi penggunaan energi terbarukan
meningkatkan ramah transportasi ramah - Peraturan dan
penggunaan lingkungan lingkungan. program
transportasi penerapan
efisiensi energi
ramah
- Pelaksanaan
lingkungan,
S.O.P &
termasuk tindaklanjut.
transportasi

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 47


No KRITERIA INDIKATOR BUKTI PENDUKUNG

publik dan - Rencana aksi


transportasi aktif daerah gas rumah
(seperti berjalan kaca
kaki dan - Dinas/lembaga/a
bersepeda). sosiasi terkait
- Pelaksanaan
D.12.b Penggunaan Program untuk program (misalnya
Transportasi membuat pengunjung CAR FREE DAY,
aktif tertarik menggunakan RUN 5K, 10K)
transportasi aktif - Foto2, poster
kegiatan dan
(contohnya:
sebagainya.
walking/jogging/runnin
- Sosialisasi
g;cycling) masyarakat untuk
menggunakan
transportasi aktif
- Fasilitas bagi
pengguna
transportasi aktif;
- Pedestrian, Bycle
Track, Taman kota
- Aktivitas
transportasi aktif
tersedia sebagai
atraksi/kegiatan
wisata (Berkuda,
Cycling, Hiking,
Climbing, dan
sebagainya)

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 48


BAB III
MEKANISME PENILAIAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN

A. Tahapan Persiapan Organisasi Tim


Dalam menyelenggarakan ISTA, terdapat beberapa prinsip dasar yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaannya. Salah satu prinsip
dasar adalah bahwa pelaksanaan ISTA sesuai dengan Peraturan
Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi
Pariwisata Berkelanjutan dan Pedoman Sertifikasi.
Untuk menjamin kredibilitas dan akuntabilitas penyelenggaraan ISTA,
terdapat beberapa tahapan persiapan yang dilakukan:

1. Kementerian Pariwisata menetapkan susunan Tim Pelaksana /


Kelompok Kerja (Pokja) ISTA. Tim Pokja terdiri atas unsur
akademisi dan staf Kementerian Pariwisata yang ditugaskan.
2. Selanjutnya Pokja bertugas untuk:
a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan ISTA.
b. Membentuk tim sekretariat yang bertugas untuk menangani
berbagai urusan administrasi dan keuangan.

c. Mengusulkan tim juri kepada Kementerian Pariwisata. Jumlah


anggota dari dewan penilai adalah minimal 5 (lima) orang dan
harus berjumlah ganjil. Persyaratan dasar dari anggota dewan
penilai adalah:
1) Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
pariwisata berkelanjutan.
2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai auditor.
3) Memiliki kemampuan berkomunikasi
4) Memiliki integritas dan obyektif.
5) Memiliki pengetahuan mengenai kriteria pariwisata
berkelanjutan sesuai Peraturan Menteri Pariwisata No. 14
Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 49


Berkelanjutan dan Pedoman Sertifikasi. Diutamakan yang
pernah mengikuti pelatihan Global Sustainable Tourism
Criteria (GSTC) atau pernah mengikuti kegiatan Snapshot
Pariwisata Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pariwisata.
6) Tidak memiliki konflik kepentingan yang mengurangi
obyektivitas dalam melakukan penilaian, misalnya: menjadi
pembina dari kandidat ISTA, memiliki usaha atau
pemegang saham pada destinasi yang merupakan kandidat
ISTA
d. Membentuk Tim Pengolah Data yang bertugas mengelola data
hasil desk evaluation dan visitasi lapangan untuk penyusunan
laporan akhir. Tim Pengolah Data harus menguasai komputer
terutama aplikasi Ms Word dan Ms Excel.
e. Menunjuk pihak ketiga untuk menjadi penyelenggara acara
penyerahan penghargaan ISTA.
2. Tim Pokja melakukan sosialisasi kepada berbagai destinasi yang
berada di wilayah Republik Indonesia mengenai penyelenggaraan
ISTA. Dalam tahapan ini hal-hal penting yang perlu
disosialisasikan adalah:
a. Latar belakang dan tujuan penyelenggaraan ISTA
b. Persyaratan untuk berpartisipasi dalam ISTA
c. Bimbingan Teknis untuk pengajuan aplikasi ISTA
d. Penjelasan mengenai kriteria penilaian ISTA dan dokumen-
dokumen yang harus disediakan.
e. Prosedur dan mekanisme penilaian ISTA
3. Penerimaan formulir pendaftaran, dokumen self-evaluation dan
kelengkapan dokumen pendukungnya.
a. Destinasi yang berminat menjadi peserta ISTA diminta untuk
mengisi form self-evaluation dan menyerahkannya kepada
secretariat yang dilengkapi dengan dokumen pendukung.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 50


b. Jika data pendukung tidak diberikan pada saat self-evaluation
dan ternyata destinasi tersebut lolos sebagai nominator, maka
data tersebut harus disediakan pada saat visitasi lapangan.
Jika tidak ada, maka pada kriteria terkait akan diberikan nilai
terrendah.

B. Tahapan dan Prosedur Seleksi, Penilaian dan pemberian


penghargaan
Penyelenggaraan ISTA meliputi beberapa tahapan yang harus diikuti
oleh para peserta. Adapun berikut ini adalah penjelasan mengenai
tahapan seleksi, penilaian dan pemberian penghargaan.

•Seleksi oleh panitia award yang ditunjuk oleh Kemenpar terhadap berbagai destinasi untuk
mendapatkan penghargaan. Seleksi awal memperhatikan kelengkapan persyaratan
administrasi. Jika sudah dilakukan sertifikasi, maka destinasi yang dapat berpartisipasi
Tahap adalah destinasi dengan nilai minimal 151 (predikat cukup - bronze). Destinasi yang lolos
pada tahap seleksi awal akan mengikuti tahap selanjutnya.
Seleksi

•Destinasi yang lolos seleksi awal akan masuk ke tahap Desk Evaluation. Jika lolos pada tahap
ini, maka akan dilaksanakan visitasi lapangan bagi destinasi tersebut.
•Destinasi diseleksi berdasarkan kategori-kategori: A. Pengelolaan Destinasi Pariwisata
Berkelanjutan, B. Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal, C. Pelestarian Budaya
Tahap Bagi Masyarakat Dan Pengunjung, D. Pelestarian Lingkungan.
Penilaian •Hasil desk evaluation dan visitasi lapangan akan dirapatkan terlebih dahulu sebelum
penentuan pemenangnya.

•Penghargaan yang diberikan adalah: 1. Juara Umum (Unggul dalam semua kategori);
2. Pemenang Kategori Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal; 3. Pengelolaan
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan; 4. Pemenang Kategori Pelestarian Budaya Bagi
Pemberian Masyarakat Dan Pengunjung dan 5. Pemenang Kategori Pelestarian Lingkungan
Penghargaan

Gambar 1. Tahapan seleksi, penilaian dan pemberian penghargaan

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 51


3. Tahapan Seleksi
Pada tahapan seleksi, panitia akan memeriksa kelengkapan
persyaratan administratif dari destinasi yang dinominasikan.
Berikut ini adalah beberapa persyaratan administrasi yang harus
dipenuhi oleh para peserta ISTA:
a. Dalam jangka panjang ketika sertifkasi destinasi pariwisata
berkelanjutan sudah dilaksanakan, maka destinasi yang dapat
mengikuti Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) adalah
destinasi yang sudah tersertifikasi dan minimal mendapatkan
nilai 151 dari hasil self-evaluation.
b. Destinasi mengisi form evaluasi diri (self-evaluation check list)
yang juga dilengkapi dengan bukti-bukti (sesuai dengan yang
diminta dalam form evaluasi diri tersebut).
c. Syarat yang diberlakukan bagi destinasi yang ingin
berpartisipasi dalam ISTA adalah yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1) Syarat Geografis
a) Merupakan destinasi yang berada dalam wilayah
Republik Indonesia.
b) Ketentuan mengenai destinasi pariwisata adalah daerah
tujuan wisata, yang selanjutnya disebut destinasi
pariwisata, adalah kawasan geografis yang berada dalam
satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas
pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling
terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
2) Syarat Teknis
a) Partisipan adalah sekelompok orang/suatu entitas
organisasi yang mewakili sebuah destinasi dalam
mengajukan keikutsertaan dalam kompetisi ISTA.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 52


b) Partisipan dapat berbentuk entitas (model tata kelola
yang ada di Indonesia, yang sudah diakui, misalnya:
berupa yayasan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD),
Bali Tourism Destination Centre (BTDC), Desa Wisata,
Destination Management Organization (DMO), dan
sebagainya. Terkait hal ini, Dinas Pariwisata tidak dapat
menjadi entitas yang mengajukan keikutsertaan dalam
kompetisi ISTA. Dinas hanya dapat mengkoordinir
pengusulan di wilayahnya (memfasilitasi).
c) Partisipan tersebut juga dapat berbentuk sebuah
tim/konsorsium yang terdiri atas pemangku kepentingan
publik dan swasta yang mengajukan produk pariwisata
berkelanjutan bersama-sama. Semakin besar jumlah
anggota tim maka kesempatan untuk menang semakin
besar.
d) Produk pariwisata berkelanjutan yang diajukan dapat
dipesan secara daring atau paling tidak melalui
organisasi rekanan (seperti: Tour operator, agen
perjalanan atau pusat informasi wisatawan).
e) Destinasi yang mengajukan aplikasi harus memiliki
fasilitas umum yang memadai (sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam ASEAN Tourism Standard).

2. Tahap Penilaian
Setelah destinasi dinyatakan memenuhi kriteria administrasi, tahap
berikutnya yang akan dilakukan adalah:
a. Verifikasi dokumen. Pada tahap ini dewan penilai akan
memeriksa form evaluasi diri yang sudah diisi oleh
destinasi/nominator beserta bukti-bukti yang dilampirkan. Jika
destinasi/nominator lolos pada tahapan ini maka selanjutnya
akan dilakukan visitasi lapangan oleh tim penilai.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 53


b. Visitasi Lapangan.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan kunjungan ke lokasi
destinasi yang mengajukan keikutsertaan dalam kompetisi ISTA
setelah dinyatakan lolos desk evaluation oleh dewan penilai.
Pada kegiatan visitasi lapangan dilakukan pemeriksaan dan
penilaian yang objektif serta sistematis berdasarkan bukti-bukti
untuk mengambil kesimpulan sesuai dengan kriteria penilaian
yang sudah ditetapkan. Visitasi lapangan dilakukan oleh
anggota dewan penilai yang didampingi oleh pemandu dan
pengamat.
c. Setelah visitasi lapangan, tim penilai akan masuk ke dalam
tahap penilaian akhir berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap
kesesuaian antara laporan self-evaluation dengan hasil visitasi
lapangan yang meliputi juga hasil cek dokumen. Pada tahap ini
dewan penilai akan dibantu oleh tim pengolah data. Penilaian
diberikan atas setiap elemen pada masing-masing standar,
dimana setiap standar akan diberikan nilai sebagai berikut:
3. Penentuan Hasil Penilaian Seleksi
Sistem penilaian akan dilakukan dengan pemberian nilai total dari
setiap butir pertanyaan. Adapun system penilaian dari setiap
elemen pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Sistem Penilaian untuk Setiap Elemen


Warna Nilai Angka Predikat
Hijau 4 Istimewa/Excellent (Emas)
Biru 3 Baik (Perak)
Kuning 2 Cukup (Perunggu)
Merah 1 Kurang–Memerlukan Pembinaan

Cara Menentukan Nilai Akhir


1) Semua nilai yang diperoleh dijumlahkan dan akan diperoleh
suatu jumlah, misalnya X.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 54


2) Nilai (X) tersebut dibagi dengan banyaknya elemen yang
dinilai (102 elemen)
3) Nilai tertinggi adalah ((102 x 4)/102) x 100 = 400
4) Nilai terendah adalah ((102 x 1)/102) x 100 = 100

Contoh:
Destinasi A mendapatkan nilai dengan rincian sebagai berikut:
50 kriteria mendapat nilai 4, 30 kriteria mendapat nilai 3, 20
kriteria mendapat nilai 2 dan 2 kriteria mendapat nilai 1 maka
perhitungan nilai akhirnya adalah:

Nilai Akhir = (((50 x 4)/102) + ((30 x 3)/102) + ((20 x 2)/102) + ((2 x 1)/102)) x 100
= 1.96 + 0.88 + 0.39 + 0.01) x 100
= (3.24) x 100
= 324

Klasifikasi hasil penilaian tersebut adalah sebagai berikut :


Tabel 3.2. Klasifikasi Hasil Penilaian
No Nilai Akhir Mutu Predikat & Penghargaan
1 301 - 400 Hijau Istimewa / Excellent: Sertifikat dan
trophy emas
2 201 - 300 Biru Baik: Sertifikat dan trophy perak
3 151 - 200 Kuning Cukup: Sertifikat dan trophy
perunggu
4 100 - 150 Merah Kurang: Afiliasi – Memerlukan
Pembinaan

Bagi destinasi yang mendapatkan predikat Istimewa dan Baik


akan diikusertakan dalam seleksi pemberiaan penghargaan
pada tingkat nasional

C. Penentuan Hasil Penilaian Pemenang

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 55


1. Sumber data untuk penentuan hasil penilaian pemenang diperoleh
dari:
a. Hasil seleksi dan visitasi lapangan
b. Rekapitulasi hasil seleksi dan hasil penilaian

2. Tim Juri Penghargaan akan menilai destinasi berdasarkan tiap


kategori yaitu:
a. Kategori A . Pengelolaan Destinasi Pariwisata
1) Terdiri dari 14 kriteria yang dituangkan dalam 43 butir.
2) Predikat penilaian untuk kategori ini adalah:
a) Istimewa : 34 – 43 kriteria mendapatkan hijau
b) Baik : 24 – 33 kriteria mendapatkan hijau
c) Cukup : 15 – 23 kriteria mendapatkan hijau
d) Kurang : 1 – 14 kriteria mendapatkan hijau
3) Untuk menentukan pemenang, maka setiap destinasi akan
dibandingkan; dan destinasi yang paling banyak
mendapatkan kriteria hijau dengan batas minimal 24
kriteria akan memenangkan kategori ini.
4) Jika semua destinasi yang mengikuti seleksi tidak ada yang
mendapatkan hijau minimal pada 24 kriteria kategori ini;
maka untuk kategori Pengelolaan Destinasi Pariwisata tidak
ada pemenangnya.
b. Kategori B Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal
1) Terdiri dari sembilan kriteria yang dituangkan dalam 20 butir.
2) Predikat penilaian untuk kategori ini adalah:
a) Istimewa : 16 – 20 kriteria mendapatkan hijau
b) Baik : 13 – 15 kriteria mendapatkan hijau
c) Cukup : 9 – 12 kriteria mendapatkan hijau
d) Kurang : 1 – 8 kriteria mendapatkan hijau
3) Untuk menentukan pemenang, maka setiap destinasi akan
dibandingkan; dan destinasi yang paling banyak

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 56


mendapatkan kriteria hijau dengan batas minimal 13 kriteria
akan memenangkan kategori ini.
4) Jika semua destinasi yang mengikuti seleksi tidak ada yang
mendapatkan hijau minimal pada 13 kriteria kategori ini;
maka untuk kategori Pemanfaatan Ekonomi Untuk
Masyarakat Lokal tidak ada pemenangnya.
c. Kategori C Pelestarian Budaya Bagi Masyarakat Dan
Pengunjung
1) Terdiri dari enam kriteria yang dituangkan dalam 12 butir
2) Predikat penilaian untuk kategori ini adalah:

a) Istimewa : 10 – 12 kriteria mendapatkan hijau


b) Baik : 6 – 9 kriteria mendapatkan hijau
c) Cukup : 4 – 5 kriteria mendapatkan hijau
d) Kurang : 1 – 3 kriteria mendapatkan hijau
3) Untuk menentukan pemenang, maka setiap destinasi akan
dibandingkan; dan destinasi yang paling banyak
mendapatkan kriteria hijau dengan batas minimal 6 (enam)
kriteria akan memenangkan kategori ini.
4) Jika semua destinasi yang mengikuti seleksi tidak ada yang
mendapatkan hijau minimal pada 6 (enam) kriteria kategori
ini; maka untuk kategori Pelestarian Budaya Bagi
Masyarakat Dan Pengunjung tidak ada pemenangnya
d. Kategori D Pelestarian Lingkungan
1) Terdiri dari 12 kriteria yang dituangkan dalam 27 butir
2) Predikat penilaian untuk kategori ini adalah:
a) Istimewa : 23 – 27 kriteria mendapatkan hijau
b) Baik : 16 – 22 kriteria mendapatkan hijau
c) Cukup : 9 – 21 kriteria mendapatkan hijau
d) Kurang : 1 – 8 kriteria mendapatkan hijau
3) Untuk menentukan pemenang, maka setiap destinasi akan
dibandingkan; dan destinasi yang paling banyak

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 57


mendapatkan kriteria hijau dengan batas minimal 16
kriteria akan memenangkan kategori ini.
4) Jika semua destinasi yang mengikuti seleksi tidak ada yang
mendapatkan hijau minimal pada 16 kriteria kategori ini;
maka untuk kategori Pelestarian Lingkungan tidak ada
pemenangnya
3. Ketentuan Pemenang
Pemenang/Juara Umum adalah destinasi yang unggul dalam
semua kategori/minimal unggul dalam tiga dari empat kategori.
Rincian kategori pemenang adalah:
a. Juara Umum, bagi destinasi/nominator yang unggul dalam semua
kategori/minimal unggul dalam tiga dari empat kategori.
b. Pemenang Kategori A: Pengelolaan Destinasi Pariwisata
c. Pemenang Kategori B: Pemanfaatan Ekonomi Untuk
Masyarakat Lokal
d. Pemenang Kategori C: Pelestarian Budaya Bagi Masyarakat Dan
Pengunjung
e. Pemenang Kategori D: Pelestarian Lingkungan
Bagi destinasi/nominator yang mendapatkan penghargaan ISTA
akan diikusertakan dalam seleksi pemberian penghargaan ASTA
(ASEAN Sustainable Tourism Award).

4. Tahap Pemberian Penghargaan


a. Bentuk Penghargaan
Bentuk dari penghargaan yang diberikan adalah berupa trophy
dan piagam
b. Pengumuman Pemenang
1) Tim Pokja akan mengundang semua partisipan untuk hadir
pada malam penghargaan ISTA.
2) Upacara penghargaan ISTA akan merupakan rangkaian
dengan konferensi internasional mengenai sustainable
tourism development.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 58


3) Sebelum upacara dilakukan, tim juri akan memberikan
kesempatan bagi media untuk melakukan tanya jawab
langsung terkait hal ISTA.

D. Jadwal ISTA II 2018


Secara rinci, jadwal dari pelaksanaan ISTA II 2018 adalah sebagai
berikut:

No Kegiatan Jadwal Keterangan

1. Persiapan Teknis ISTA 18 – 31 Januari 2018 POKJA


2018
2. Pembentukan 1 – 15 Februari 2018 POKJA ini sementara akan
Kelompok Kerja melaksanakan tugas pokok dan fungsi
(POKJA) 2018 (Tupoksi) dari badan sertifikasi dan
dewan penilaian penghargaan
3. Pembentukan Tim Juri 16 – 28 Februari 2018 Dilakukan rapat tim juri secara lengkap
ISTA yang terdiri atas yaitu : Juri Kehormatan, Tim Juri,
Tim Juri dan Juri POKJA dan Sekretariat
Kehormatan
4. Pengumuman Mei 2018 Pendampingan dalam pengisian
Mengenai pendaftaran ISTA 2018
Penyelenggaraan ISTA
2018
5. Sosialisasi mengenai 1 – 30 Juni 2018 Pendampingan dalam pengisian
cara pendaftaran ISTA pendaftaran ISTA 2018
2018
6. Pendaftaran S/d – 31 Juli 2018 Sekretariat
keikutsertaan ISTA
2018
7. Seleksi nominator 1 – 24 Agustus 2018 Sekretariat
ISTA 2018 dari syarat
administrasi
administratif

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 59


8. Desk Evaluation 24 – 31 Agustus 2018 - POKJA dan Tim Juri
- Sekretariat menyelenggarakan
dalam suatu acara khusus
9. Rapat Juri dan 5 – 6 September 2018 POKJA dan T
Pengumuman
Nominator ISTA 2018
10. Visitasi Lapangan 10 September – 14 - Sekretariat akan mengatur waktu
Oktober 2018 visitasi dengan destinasi
nominator.
- Destinasi Nominator bersama –
sama dengan sekretariat
melakukan persiapan logistic
maupun acara visitasi lapangan.
- Dalam kegiatan visitasi lapangan
tim juri akan melakukan
pengamatan lapangan dengan
perwakilan destinasi nominator.
11. Pengolahan Data Hasil 22 – 24 Oktober 2018 - Tim juri dan sekretraiat akan
Visitasi Lapangan mengolah data untuk medapatkan
hasil akhir.
- Kompilasi data akan dirapatkan
bersama – sama antara Tim POKJA,
Tim Juri, dan Tim Juri Kehormatan.
12. Rapat Penentuan 25 – 27 Oktober 2018 Keputusan Tim Juri tidak dapat
Pemenang diganggu gugat
13. Malam November 2018 Seluruh Destinasi Nominator, Tim Juri
Penganugerahan ISTA Tim Juri Kehormatan, dan Tim
2018 Sekretariat Nasional

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 60


BAB IV
PENUTUP

Kinerja destinasi untuk menerapkan prinsip-prinsip pembangunan


pariwisata berkelanjutan perlu mendapatkan apresiasi karena hal ini
membutuhkan komitmen yang kuat mengingat destinasi tersebut akan
masuk kedalam sebuah perjalanan panjang. Tentunya, keputusan
destinasi untuk menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan
bukanlah semata-mata untuk mendapatkan penghargaan, melainkan
karena adanya niat tulus untuk mewujudkan pariwisata yang
berkelanjutan di Indonesia sehingga manfaat dari pariwisata akan dapat
dinikmati dari generasi ke generasi.
Oleh sebab itu, penyelenggaraan Indonesia Sustainable Tourism Award
(ISTA) akan menjadi suatu wadah yang baik bagi semua pemangku
kepentingan dari semua destinasi di Indonesia untuk membangun
jejaring yang lebih kuat dan saling menginspirasi.

Diharapkan, keberadaan ISTA akan mendorong berbagai destinasi di


Indonesia untuk memulai penerapan prinsip-prinsip destinasi pariwisata
berkelanjutan. Dengan demikian Indonesia akan memiliki reputasi yang
semakin baik di tingkat internasional sebagai negara yang berkomitmen
terhadap pariwisata berkelanjutan.

BUKU PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI DESTINASI PARIWISATA BERKELANJUTAN 61

Anda mungkin juga menyukai