Indonesia
Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) - 2018
BUKU PEDOMAN
KATA PENGANTAR
Penghargaan Pariwisata Berkelanjutan Indonesia
Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) - 2018
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga Buku Pedoman
Penghargaan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan ini dapa diselesaikan.
Buku pedoman ini disusun dalam rangka menindaklanjuti Peraturan
Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi
Pariwisata Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Pasal 9 ayat 8 yang
merupakan acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pemangku
kepentingan lainnya dalam pembangunan destinasi pariwisata
berkelanjutan dan skema untuk sertifikasi bagi destinasi pariwisata
berkelanjutan.
Pemberian penghargaan ini sejalan dengan rencana strategis pembangunan
pariwisata di tingkat ASEAN yang menjadikan pariwisata berkelanjutan
sebagai dasar dan arahan pengembangan. Pedoman pemberian
penghargaan destinasi pariwisata berkelanjutan ini adalah agar para
pemangku kepentingan dalam suatu destinasi pariwisata memiliki
pengetahuan lebih mengenai penghargaan bagi destinasi pariwisata
berkelanjutan yang pada akhirnya membantu percepatan pengembangan
destinasi pariwisata berkelanjutan.
Pedoman ini merupakan wujud nyata kolaborasi pemerintah dan akademisi
serta seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat dalam
mengembangkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan. Kerjasama yang
dilaksanakan ini juga menjadi salah satu kekuatan percepatan
pengembangan destinasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Pemberian
penghargaan ini merupakan upaya untuk memastikan pencapaian penilaian
sertifikasi pariwisata berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 4
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR GAMBAR 5
DAFTAR LAMPIRAN 5
BAB I PENDAHULUAN 6
A. Latar Belakang 6
B. Tujuan 7
C. Ruang Lingkup 7
D. Sasaran 8
E. Pengertian Umum 8
BAB IV PENUTUP
61
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia dengan
perkembangan yang sangat pesat. Pada 2015, Kementerian Pariwisata
Indonesia mencatat bahwa di sektor pariwisata mengalami peningkatan
jumlah destinasi dan terbuka terhadap investasi dan menetapkan sektor
pariwisata menjadi core business ekonomi nasional dalam hal
pendapatan ekspor, pencipta lapangan pekerjaan, pengembangan
perusahaan dan pembangunan infrastruktur daerah.
B. Tujuan
Tujuan dari penyelenggaraan ISTA adalah:
1. Memberikan rekognisi terhadap pihak-pihak yang telah berupaya
untuk menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dalam
pengembangan destinasi pariwisata yang telah melalui proses
sertifikasi destinasi untuk memotret implementasi dari prinsip-prinsip
pariwisata berkelanjutan di berbagai destinasi di Indonesia.
2. Mendorong lahirnya berbagai inovasi atas produk-produk pariwisata
berkelanjutan dan partisipasi dan kerjasama sektor publik maupun
swasta dalam pembangunan pariwisata di tingkat destinasi.
3. Menstimulasi agar semakin banyak destinasi yang menerapkan
prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dan sebagai ajang promosi
serta branding bagi destinasi pariwisata baik di tingkat nasional
maupun internasional dalam rangka mengakselerasi kunjungan
wisata ke Indonesia.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
1. Latar belakang, konsep, prinsip dan kriteria dari pemberian
penghargaan (award) bagi destinasi pariwisata yang sudah
menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan serta kriteria
destinasi yang dapat menerima penghargaan Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia (ISTA);
D. Sasaran
Sasaran pedoman pemberian penghargaan pariwisata berkelanjutan
dilakukan untuk destinasi pariwisata yang memenuhi prinsip-prinsip,
kriteria, dan indikator destinasi pariwisata berkelanjutan ini adalah
agar para pemangku kepentingan dalam suatu destinasi pariwisata
yang terdiri atas Pemerintah daerah; Akademisi; Lembaga penelitian;
Pengelola kawasan/destinasi pariwisata; Pengunjung/wisatawan;
Masyarakat lokal; Komunitas; Lembaga swadaya masyarakat; dan
Pihak-pihak yang berkepentingan yang memenuhi kriteria pengelolaan
destinasi pariwisata berkelanjutan khususnya:
E. Pengertian Umum
Dalam pedoman pemberian penghargaan bagi destinasi pariwisata
berkelanjutan ini, yang dimaksud dengan:
1. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan.
Kriteria penilaian yang digunakan dalam ISTA adalah kriteria yang sesuai
dengan Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan dan Pedoman Sertifikasi.
Kriteria ini memiliki semangat yang sama dengan ASEAN Tourism Standard
yang digunakan pada ajang pemberian penghargaan bagi destinasi
pariwisata berkelanjutan di tingkat ASEAN (dan digunakan dalam ASEAN
Sustainable Tourism Award).
Deskripsi
Pada Kategori ini destinasi ditinjau dari 14 poin sebagai berikut:
1. Strategi Destinasi Berkelanjutan
Strategi pariwisata tahun jamak (jangka pendek, menengah dan
panjang) yang mencakup pengembangan aksesibilitas ke destinasi,
amenitas kepariwisataan di dalam dan sekitar destinasi, aktivitas
kepariwisataan di dalam dan sekitar destinasi dengan tetap
A.5 Destinasi A.5.a Sistem Saat ini terdapat sistem - Perda antisipasi
memiliki Sistem Adaptasi tentang adaptasi terhadap
untuk Perubahan perubahan iklim dan perubahan iklim,
mengidentifikasi Iklim penilaian risiko. - Implementasi
risiko dan Rancangan
A.8 Situs alam dan A.8.a Kebijakan Kebijakan yang - PERDA terkait
budaya, dapat yang mendukung akses ke aksesibilitas/infras
diakses oleh mendukung situs dan fasilitas truktur
semua kalangan, akses individu wisata, termasuk situs - Tersedianya
termasuk kaum berkebutuhan alam dan budaya bagi fasilitas bagi
disabilitas dan khusus individu penyandang individu
orang-orang yang disabilitas dan individu berkebutuhan
berkebutuhan berkebutuhan khusus. khusus (ramp bagi
khusus. pengguna kursi
roda, Toilet
khusus, dsb).
- Tersedianya akses
digital/online
untuk memberikan
informasi tentang
situs.
- Kebijakan
insentif/paket
stimulus
A.10 Sistem untuk A.10.a Data kepuasan Pengumpulan dan - Customer Complaint
memantau, pengunjung pelaporan mengenai Form/Centre,
melaporkan dan data kepuasan rekapitulasi serta
tindakan untuk pengunjung kepada tindaklanjut.
meningkatkan publik. - Visitor Satisfaction
kepuasan Survey
pengunjung. - Customer Call
Center / Crisis
Center
Pengamanan
Lingkungan
- Early
Warning/papan
peringatan di lokasi
strategis rawan
kejahata
- Jalur Evakuasi
tanggap darurat.
A.14 Promosi yang A.14.a Pesan dalam Pesan dalam promosi - Do’s & Don’t’s
akurat sesuai promosi destinasi dalam media
destinasinya dan destinasi menggambarkan promosi
produknya, masyarakat lokal dan - Contoh pesan pada
jasanya, serta pengunjung secara media promosi
kepastian otentik dan rasa - Campaign Promosi
pengakuan hormat. yang
keberlanjutannya. bertanggungjawab
Isi promosi
memperlakukan
masyarakat lokal
dan wisatawan
secara otentik
dan rasa hormat.
Deskripsi
Pada Kategori ini destinasi ditinjau dari 9 poin yang dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Pemantauan Ekonomi
Pemantauan dan pengumpulan data terhadap kontribusi ekonomi secara
langsung dan tidak langsung dari sektor pariwisata yang dipublikasikan
setiap tahunnya, antara lain mengenai pengeluaran pengunjung,
pendapatan per kamar hotel, ketenagakerjaan dan investasi. Data
dipilah berdasarkan profil gender dan usia.
2. Peluang Kerja Untuk Masyarakat Lokal
Kebijakan dan perundang-undangan yang mengatur agar perusahaan di
destinasi pariwisata menyediakan lapangan pekerjaan, peluang
pelatihan, keselamatan kerja dan upah yang adil (sesuai dengan upah
B.1 Kontribusi B.1.a Data Monitoring dan laporan - Data Satellite Tourism
ekonomi langsung pengeluaran tentang data - Data BPS Daerah
dan tidak pengunjung, pengeluaran
langsung dari pendapatan pengunjung,
perekonomian per kamar, pendapatan per kamar
destinasi wisata pekerjaan dan yang tersedia, pekerjaan
dimonitor dan investasi dan investasi dilakukan
diumumkan secara teratur.
paling sedikit
sekali setahun.
Apabila
memungkinkan,
laporan termasuk
data pengeluaran
pengunjung,
pendapatan per
kamar dan
investasi.
B.7 Destinasi B.7.a Hukum & Hukum dan program - PERDA terkait
memiliki hukum program untuk mencegah pencegahan
dan tindakan pencegahan praktik komersialisasi, exploitasi,
untuk mencegah seks atau segala macam diskriminasi dan
praktik bentuk eksploitasi, komersialisasi
komersialisasi, diskriminasi atau - RIPPARDA
- Sistem proteksi dan
seks atau segala pelecehan terhadap
Pencegahan yang
macam bentuk penduduk atau
mengacu kepada
eksploitasi dan wisatawan. peraturan dan
pelecehan lembaga terkait
terhadap (KPAI, PPA, dll)
siapapun, - Call center untuk
khususnya anak- pelaporan kasus
anak, remaja, - Sistem rehabilitasi
wanita, dan kaum
minoritas. Hukum
dan tindakan
tersebut
dikomunikasikan
kepada publik.
Penanganan kasus)
- Sosialisasi dan
publikasi melalui
media
online/cetak/lisan
B.8 Destinasi B.8.a Program Program bagi industri, - Program CSR yang
memiliki sistem kontribusi wisatawan dan berkontribusi
yang Industri, masyarakat publik terhadap lingkungan
memungkinkan wisatawan untuk berkontribusi sekitar.
dan mendorong dan donasi terhadap - Public Private
industri, masyarakat. masyarakat dan inisiatif Community
Partnership (PPCP)
wisatawan dan konservasi
- Program Sharing
masyarakat keanekaragaman hayati
economy di bidang
umum untuk dan/atau pariwisata
berkontribusi pengembangan
terhadap infrastruktur.
masyarakat dan
inisiatif
berkelanjutan.
tangan/souvenir
Deskripsi
2. Pengelolaan Pengunjung
Sistem yang mengatur alur kunjungan pada suatu lokasi wisata.
Didalamnya juga termasuk langkah-langkah untuk melestarikan,
melindungi, serta meningkatkan aset alam dan budaya.
3. Perilaku Pengunjung
Panduan yang jelas bagi pengunjung untuk berperilaku yang sesuai dan
tepat pada lokasi-lokasi wisata yang sensitif. Panduan ini dirancang
untuk meminimalkan dampak negatif dari pengunjung terhadap lokasi
wisata yang sensitif dan sebaliknya dapat memperkuat perilaku positif
dari pengunjung pada saat berada di lokasi wisata tersebut.
5. Interpretasi Tapak
Ketersediaan informasi interpretatif yang akurat pada suatu lokasi wisata
alam dan budaya. Informasi tersebut sudah sesuai dengan budaya
setempat, dikembangkan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan
dikomunikasikan dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pengunjung.
terhadap dampak
pariwisata pada situs
dan atraksi wisata.
C.4 Destinasi telah C.4.a Perlindungan Hukum dan peraturan - PERDA atas
memiliki hukum artefak untuk melindungi artefak rujukan:
yang mengatur bersejarah bersejarah dan arkeologi - UU No. 11 th 2010
penjualan, termasuk yang berada di Cagar Budaya
perdagangan, bawah air serta bukti - PP NO 10 tahun
pameran atau tindakan penegakannya. 1993 tentang
pelaksanaan
pemberian artefak
undang-undang no
arkeologi dan
5 tahun 1992
bersejarah. tentang benda
cagar budaya
5. Calendar of Event
Deskripsi
Pada standar ini destinasi ditinjau dari 12 poin yang dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Risiko Lingkungan
Sistem yang dibentuk baik berupa kebijakan atau kearifan lokal yang
berbentuk lembaga resmi maupun tidak yang mampu mengurangi
potensi terjadinya hal-hal negatif yang dapat merusak lingkungan
sebagai akibat pengembangan pariwisata. Selain itu juga meliputi
pencegahan dan penanggulangan apabila terjadi kerusakan.
5. Konservasi Energi
Sistem yang mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengukur,
memantau, mengurangi, dan mengumumkan konsumsi energi, serta
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
6. Pengelolaan Air
Sistem yang mendorong perusahaan untuk mengukur, memantau,
mengurangi dan melaporkan kepada publik mengenai penggunaan air
perusahaan tersebut.
7. Keamanan Air
Sistem yang memantau sumber daya air pada destinasi untuk
memastikan bahwa penggunaan oleh perusahaan sudah seimbang
dan sesuai dengan kebutuhan air dari masyarakat setempat; atau
memastikan bahwa sumber daya air selalu tersedia bagi masyarakat
setempat maupun untuk penggunaan lainnya.
9. Limbah Cair
Sistem yang jelas dan dijalankan dengan konsisten terkait penentuan
lokasi, pemeliharaan dan pengujian debit dari septic tank; pengolahan
limbah cair yang memastikan limbah diproses dengan baik dan
digunakan kembali atau dikeluarkan dengan aman dan efek samping
yang minimal terhadap masyarakat dan lingkungan.
Peraturan yang
mencegah masuknya
spesies asing
3) memamerkan dan
2) meningkatkan
efisiensi energi dan
3) mendorong adopsi
serta
4) penggunaan
teknologi energi
terbarukan
kerugian yang
minimal bagi
warga lokal dan
lingkungan.
pembuangan secara
aman dan
berkelanjutan, serta
tidak digunakan
kembali maupun didaur
ulang.
D.11 Destinasi telah D.11.a Panduan/ Panduan dan peraturan - Perda terkait polusi
memiliki panduan peraturan untuk meminimalkan suara
dan peraturan untuk polusi cahaya dan
untuk meminimalk suara.
meminimalkan an polusi
polusi cahaya dan cahaya dan
suara. suara
Destinasi
mendorong
perusahaan
untuk mengikuti
panduan dan
peraturan ini.
•Seleksi oleh panitia award yang ditunjuk oleh Kemenpar terhadap berbagai destinasi untuk
mendapatkan penghargaan. Seleksi awal memperhatikan kelengkapan persyaratan
administrasi. Jika sudah dilakukan sertifikasi, maka destinasi yang dapat berpartisipasi
Tahap adalah destinasi dengan nilai minimal 151 (predikat cukup - bronze). Destinasi yang lolos
pada tahap seleksi awal akan mengikuti tahap selanjutnya.
Seleksi
•Destinasi yang lolos seleksi awal akan masuk ke tahap Desk Evaluation. Jika lolos pada tahap
ini, maka akan dilaksanakan visitasi lapangan bagi destinasi tersebut.
•Destinasi diseleksi berdasarkan kategori-kategori: A. Pengelolaan Destinasi Pariwisata
Berkelanjutan, B. Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal, C. Pelestarian Budaya
Tahap Bagi Masyarakat Dan Pengunjung, D. Pelestarian Lingkungan.
Penilaian •Hasil desk evaluation dan visitasi lapangan akan dirapatkan terlebih dahulu sebelum
penentuan pemenangnya.
•Penghargaan yang diberikan adalah: 1. Juara Umum (Unggul dalam semua kategori);
2. Pemenang Kategori Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal; 3. Pengelolaan
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan; 4. Pemenang Kategori Pelestarian Budaya Bagi
Pemberian Masyarakat Dan Pengunjung dan 5. Pemenang Kategori Pelestarian Lingkungan
Penghargaan
2. Tahap Penilaian
Setelah destinasi dinyatakan memenuhi kriteria administrasi, tahap
berikutnya yang akan dilakukan adalah:
a. Verifikasi dokumen. Pada tahap ini dewan penilai akan
memeriksa form evaluasi diri yang sudah diisi oleh
destinasi/nominator beserta bukti-bukti yang dilampirkan. Jika
destinasi/nominator lolos pada tahapan ini maka selanjutnya
akan dilakukan visitasi lapangan oleh tim penilai.
Contoh:
Destinasi A mendapatkan nilai dengan rincian sebagai berikut:
50 kriteria mendapat nilai 4, 30 kriteria mendapat nilai 3, 20
kriteria mendapat nilai 2 dan 2 kriteria mendapat nilai 1 maka
perhitungan nilai akhirnya adalah:
Nilai Akhir = (((50 x 4)/102) + ((30 x 3)/102) + ((20 x 2)/102) + ((2 x 1)/102)) x 100
= 1.96 + 0.88 + 0.39 + 0.01) x 100
= (3.24) x 100
= 324