Fasilitator :
Ir. Rudi Purwono, MT
Ir. Heru T. Sudewo, M.Sc
Nurhalimah (15120004)
Zihan Riefky Akbariansyah (15120001)
Arif Rahman Hakim (15120006)
Nurhalimah (15120004) Zihan Riefky Akbariansyah (15120001) Arif Rahman Hakim (15120006)
BAB I
DESKRIPSI PROYEK
- Lokasi proyek berada di Jl. RC. Veteran RT. 009 RW. 03 Kelurahan Bintaro
Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.s
- Batas Fisik
Utara : Bintaro Bakery & Cake (4lt)
Timur : Jl. H. Ropiah
Barat : Jl. RC. Veteran & Richeese Factory (2lt)
Selatan : Jl. Hj. Ropiah
- Kondisi Tapak
Dimensi Jl. RC. Veteran (10m) Jl. H. Ropiah (4m)
Jenis tanah relatif padat
Lahan berkontur
- Lingkungan
Suhu 27.2o C
Curah Hujan dalam setahun 2219 mm
Kecepatan Angin 6 km/h
Berada di Zona Gempa 4 percepatan puncak batuan dasar 0.20 g, percepatan
puncak muka tanah keras 0.24 g
No Penganalisa Pekerjaan
- Persiapan
1 Nurhalimah - Struktur Bawah
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
Nurhalimah (15120004)
Nurhalimah (15120004)
BAB 2
TINJAUAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
o Pembersihan Lahan
Merupakan salah satu tahapan dalam pekerjaan persiapan dalam mempersiapkan
lahan untuk melaksanakan proyek konstruksi.
Tahap Pelaksanaan
Pembersihan lahan dari pohon, semak semak, rumput liar dan tanah yang di anggap
mengganggu dalam pelaksanaan proyek
Pembersihan lahan dimulai dari bagian yang lebih mudah proses maneuver
bulldozer.
o Peralatan yang digunakan :
Bulldozer
Bulldozer berfungsi sebagai alat pembersih lapangan, biasanya dengan cara
menggusur material agar lapangan siap digunakan untuk proyek. Bulldozer
memiliki blade di bagian depan. Blade inilah yang dapat memotong dan menggusur
material-material (tanah, dll) yang dianggap mengganggu dalam pelaksanaan
proyek.
Alat gali/pengangkut (excavator)
Pemasangan papan kayu dan seng gelombang sebagai bahan utama pembuatan
pagar pengaman.
Setelah papan dan seng siap untuk dipasang, maka pada bagian dalam pagar akan
diberikan kayu penopang sebagai tumpuan.
o Peralatan yang digunakan :
Meteran
Tang
Gergaji
Kakatua ( Gegep )
Palu
Gunting Seng
Pemasangan Bowplank
Bowplank adalah patok kayu sementara yang dibuat untuk meletakan titik titik as
bangunan (dengan menggunakan paku) sesuai dengan gambar denah bangunan yang ada.
Pada bowplank ini nanti kita akan meletakan paku untuk menarik benang agar tercipta garis
yang lurus dan selanjutnya bisa membuat sudut siku 90o dengan tepat. Benang ini nantinya
yang menjadi pedoman untuk pekerjaan pondasi, kolom, dan pemasangan dinding bata.
o Bahan
Kayu : sebagai bahan utama yang digunakan untuk bowplank
Tali : sebagai batas yang di kerjakan/sipat datar.
o Alat
Gerobak : alat yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan.
Palu : alat memukul paku dan kayu
Paku : alat pengikat kayu.
Sabit : alat menajamkan bagian bawah kayu
Meteran : alat yang digunakan mengukur.
Siku : alat yang digunakan untuk menyiku bagian pojok.
Unting-unting : alat untuk meluruskan ( vertikal ).
Gergaji : alat untuk memotong kayu.
Sekrop : sebagai alat untuk mengambil pasir.
Cetok : sebagai alat untuk meratakan pasir.
Timba : sebagai alat untuk memudahkan pengambilan pasir.
o Keselamatan Kerja
Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor.
Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka.
Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala.
Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu.
Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi.
Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan perhatian pada pekerjaan
Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.
o Langkah yang ada di Proyek
Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
Siapkan kayu untuk pembatas.
Ukur bagian yang akan dikerjakan
Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.
Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
Pekerjaan Tanah
o Metode Pekerjaan Tanah
Galian tahap-1, penggalian dilakukan Backhoe dan material langsung di dumping
ke Dump Truck (posisi dump truck yang optimal dimana sudut swing bucket
backhoe 45o ~ 90o), tinggi galian sesuai perhitungan tinggi kritis
Galian tahap-2, lereng hasil penggalian tahap-1 harus diproteksi dari gerusan air
hujan dgn menggunakan terpal plastik (plastik sheet) dan galian tahap kedua dapat
dilaksanakan dengan metode yang sama pada tahap-1
Buat ramp masuk dan ramp keluar untuk alat berat dan DT dengan kemiringan
maximum 15%
Penggalian dilanjutkan sampai elevasi rencana, untuk penggalian di bawah muka
air tanah dilakukan pekerjaan dewatering.
Hasil galian tanah dibuang ke lokasi disposal area, diusahakan jarak disposal dicari
jarak terdekat dan yang perlu diperhatikan diusahakan tanah galian tidak berjatuhan
di jalan dengan cara menutup bak dump truck dengan terpal.
yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu
perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari
kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tanah atau lubang
yang digali dan diisi dengan pasir dan batu.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus
dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan
gaya-gaya horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana
terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat
dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan
perencanaannya.
Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara
pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang
dibedakan menjadi empat yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang
baja, dan tiang pancang composite (kayu – beton dan baja – beton).
- Tiang pancang umumnya digunakan:
Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui
sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan beban lateral
boleh jadi terlibat.
Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang
kaki-kaki menara terhadap guling.
Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui
kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang
ini dapat ditarik keluar kemudian.
Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak
berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya
tinggi.
Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol
amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir,
khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial.
Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain
(pabrik, dilokasi) dan barudipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari.
Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar,
maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan
momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
- Kriteria dan jenis pemakaian tiang pancang
Dalam perencanaan pondasi suatu konstruksi dapat digunakan beberapa
macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi yang digunakan berdasarkan atas
beberapa hal, yaitu:
Fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi tersebu
Besarnya beban dan beratnya bangunan atas;
Kondisi tanah tempat bangunan didirikan;
Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.
Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam bebentuk tabung yang berfungsi
meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah
Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainnya seperti pancang. Bedanya ada pada
pengerjaannya
Pengerjaan bored pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedlaman
yang diinginkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan
pengecoran beton
Jenis tanah adalah pasir maka diperlukan daya dukung yang kuat dengan kedalaman
-10m dan muka air -4m.
- Metode Pekerjaan Pondasi bored pile
Pelaksanaan pondasi bored pile
▫ Metode kering : metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air
tanah yang ketika di bor dinding lubangnya tidak longsor
▫ Metode basah : metode basah umumnya dilakukan bila pengeboran
melewati muka air tanah, sehingga lubang bor selalu longsor bila
dindingnya tidak ditahan
▫ Metode casing : metode ini digunakan jika lubang bor sangan mudah
longsor
Pekerjaan bored pile
▫ Set alat pada posisi titik yang akan di bor
▫ Bila kondisi lapisan tanah baik, nor sampai kedalaman 6m saja dan pasang
casing 6m
▫ Bila kondisi lapisan tanah jelek, menggunakan full casing untuk mencegah
kelongsoran tanah pada saat proses boring
▫ Kemudian lanjutkan dengan proses pengeboran sampai kedalaman yang
dikehendaki (-10m)
▫ Check apakah kedalaman yang dikehandaki sudah tercapai
▫ Bersihkan lumpur pada dasar lubang bor dengan bucket cleaning
▫ Selama proses catat kedalaman muka air tanah dan jenis lapisan tanah
berikut kedalaman dan keebalan
▫ Buat laoran harian bore pile
Pekerjaan penulangan bored pile
▫ Parallel dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor
telah dapat dilakukan
▫ Jika tertunda, tanah pada lubang bor bias rusak (mjngkin karena hujan)
▫ Pemilihan tempat untuk merakit tulangan, tidak boleh terlalu jauh, masih
terjangkau oleh alat-alat berat
▫ Pemasangan pipa trimie sesuai dengan kedalaman lubang yang dibor
▫ Pasang baja tulangan yang dirakit
▫ Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama ± 10
menit melalui pipa trimie untuk membersihkan lubang dari endapan lumpur
o Pile Cap
Pile cap merupakan konstruksi penggabung antara tiang-tiang pancang sehingga
menjadi tiang kelompok (pile group) dan penghubung antara tiang pancang dengan
kolom.
Pile cap mempunyai fungsi untuk menyebarkan beban ke pile grup.Pile cap di
gunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancangyang sudah terpasang dengan
struktur di atasnya yaitu te beam dan slabSetelah pekerjaan pile yang meliputi
pengeboran dan pemotongan pile yang tersisa permukaan tanah, maka dilakukan
penulangan untuk membuat pile cap. Pile cap tersusun atas tulangan baja berdiameter
16mm, 19mm dan 25mm yang membentuk suatu bidang dengan ketebalan 50mm dan
lebar yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tiang yang tertanam.
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian
akan terus disebarkan ke tiang pancang dimana masing-masing pile menerima 1/N dari
beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung yang diijinkan (Y ton) (N= jumlah
kelompok pile). Jadi beban maksimum yang bisa diterima oleh pile capdari suatu kolom
adalah sebesar N x (Y ton). Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat pondasi
sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom
benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas
yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya
kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan
yang ada.
Selain itu, bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi
panjang. Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung
kebutuhan atas beban yang akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan pondasi
tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah pondasi yang diikat menjadi satu.
Tahapan-tahapan pengerjaan pile cap, yaitu :
Setelah dilakukan penggalian tanah, dilakukan pemotongan pile sesuai elevasi pile
cap yang diinginkan.
Tanah disekeliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang telah
direncanakan.
Pada pile dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan
besinya yang kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat
dengan pile cap. Pembobokan hanya sampai elevasi dasarpile cap saja.
Melakukan pemasangan bekisting dari batako disekeliling daerah pile. Penggunaan
batako ini dipilih karena batako cukup kuat untuk menahan beban sebagai bekisting
serta cukup murah untuk pada akhirnya ditimbun bersama saat pengecoran.
Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan 10
cm.
Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama
atas dan bawah, persiapan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, beton decking dan
pemasangan stek pile cap sebagai penghubung menuju kolom.
7. Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting ditimbun kembali
untuk menahan beban pengecoran dan meratakan kondisi tanah seperti semula.
Setelah semua persiapan sudah matang, maka dapat dilakukan pengecoran pile cap
- Metode Pengerjaan :
Tahap pertama, dilakukan pengecoran dengan bucket dan pipa tremie untuk
daerah stage 1, lalu diratakan dengan menggunakan vibrator
Tahap keduan beton di curing dan besi tulanagan dibersihkan dari kotoran dan
debu.
Tahap ketiga, beton stage 1 yang telah kering diberikan bonding agent pada
pemukaannya untuk pengecoran stage 2 yaitu pengecoran pelat basement.
Bonding agent in berfungsi sebagai pengikat beton lama dengan beton baru.
Tahap Keempat, pengecoran stage 2 dengan menggunakan concrete pump
untuk pelat basement. Pada pengecoran ini menggunakan beton yang dicampur
dengan waterproofing intergral (Conplast X421M)
- Tahapan Pekerjaan
o Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting
dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga
runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah
sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu
seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom
termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti
beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom
berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian
tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan,
sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini
dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan
balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom
utama dan kolom praktis.
Kolom Utama
Kolom Praktis
▫ Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang
dipasang di atas suri-suri.
- Pembekistingan pelat
Tahap pembekistingan pelat adalah sebagai berikut :
▫ Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok.
Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffoldinguntuk pelat
lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan
menggunakan dengan menggunakan joint pin. pidengan menggunakan Joint
pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan
mengatur base jack dan U-head jack nya.
▫ Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arahcross
brace dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
▫ Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk
tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku.. Plywood dipasang serapat
mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan
kebocoran pada saat pengecoran.
▫ Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai
pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat
mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam
kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
- Pengecekan
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai
selanjutnya pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan
waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
- Pembesian balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
▫ Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi
kemudian diangkat menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
▫ Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting
balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping
balok lalu diikat.
tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang
akan mengurangi kualitas beton.
▫ Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan
beton segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang
panjang dengan memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan
sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
▫ Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang
telah ditentukan, idealnya waktu pengecoran dilakukan 6 sampai 8 jam
- Pengecoran Balok dan pelat
Setelah pekerjaan pembesian balok dan pelat selesai, maka dapat
dilakukan pengecoran. Pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan. Nilai
slump pada pelat 12 2cm (10 cm s/d 14 cm) sedangkan pada balok 12 2cm
(10 cm s/d 14 cm). Pengecoran balok dan pelat dengan menggunaknconcrete
pump dengan menggunakan beton readymix.
Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan
pemeriksaan bekisting meliputi: Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah
sesuai dengan yang direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan
kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran, bekisting
dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat adalah sebagai berikut:
▫ Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai, digunakan concrete
pump yang menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi
pengecoran, dengan menggunakan pipa pengecoran yang di sambung-
sambung.
▫ Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan dengan
menggunakan vibrator.
▫ Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan petrataan permukaan coran
dengan menggunakan alat-alat manual.
▫ Setelah proses pengecoran selesai ampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.
- Pembongkaran Bekisting
o Tangga
Konstruksi tangga pada perencanaan bangunan bertingkat seperti pada rumah atau
bangunan-bangunan publik perlu dirancang sebagus dan senyaman mungkin. Fungsi
dari tangga sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lantai tingkat lainnya
pada suatu bangunan. Dalam perencanaan tanggapun perlu kita perhatikan sudut tangga
supaya nyaman, efesien dan mudah dijalani, termasuk dari kemiringan tangganya
itupun sendiri. Kemiringan tangga yang ideal ± 40, karena pada waktu menjalaninya
tidak terasa lelah pada waktu arah naik, serta tidak berbahaya pada waktu arah turun
dari tangga. Beberapa hal yang harus diterapkan dalam merencanakan konstruksi
tangga secara umum yaitu :
Direncanakan dan dipasang berdasarkan zoning yang mudah dijangkau oleh setiap
orang
Pada daerah tangga harus mendapat penerangan yang cukup terutama pada siang
hari
Tangga mudah dijalani atau digunakan
Kuat, nyaman, sederhana dan layak untuk dipakai.
Pada saat digunakan tangga tersebut terasa nyaman, menyenangkan dijalani, maka
ukuran Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding.
D10-150
D16-150
Detail tulangan badan tangga tampak samping
Sengkang D 10
120
15
20
Tulangan memanjang D 10
Detail tulangan badan tangga tampak atas
2D10
D10-150
Tulangan memanjang D 10
15
30
15
120
Sengkang D 10
Detail tulangan anak tangga tampak atas
Pengecoran
Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan
pengecoran tangga, pengecoran dilakukan merata di seluruh bagian tangga.
Pembongkaran
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah
beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan
setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi. Untuk
pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran
balok biasa.
Pekerjaan Basement
o Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau
lereng yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah
yang tertahan memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga
struktur cenderung akan terguling atau akan tergeser.
o Waterprofing
Bahan kedap air merupakan suatu bahan yang diperlukan untuk melindungi dan
membungkus bangunan konstruksi dari atas sampai ke bawah akibat rembesan
dan kebocoran yang disebabkan kondisi alamiah dari air dan cuaca pada struktur
pondasi, lantai, dinding, dan atap bangunan. Pada bangunan dengan struktur beton
khususnya pada daerah basah bahan kedap air umumnya digunakan sebagai pelindung
dan pelapis permukaan beton dari retak dan sambungan antara beton dengan beton dan
bidang struktur lainnya.
Fungsi Kedap Air
Fungsi kedap air di dalam konstruksi bangunan gedung adalah sebagai
penutup dan pelindung bangunan dari masuknya air ke dalam bangunan
gedung yang disebabkan tekanan muka air tanah (struktur bawah) dan kondisi
alami, seperti : hujan, aliran air secara vertikal dan horisontal pada permukaan luar
dinding, lantai dan atap (building exterior surface area). Pada struktur bagian
dalam fungsi kedap air adalah melapisi permukaan beton akibat genangan air, aliran
air dan rembesan air pada daerah lantai yang cenderung selalu basah.
Coating
Pengertian waterproofing sistem coating ini adalah pemberian lapisan kedap
air berupa cairan ke beton menggunakan kuas ataupun spray. Jenis waterproofing ini
biasa digunakan untuk shower room, toilet, dinding beton basemen dan sebagainya.
Kelebihan dari waterproofing ini lebih mudah diaplikasikan, praktis sederhana dan
ramah lingkungan. Terdapat dua jenis sistem coating yaitu waterproofing internal
dan eksternal. Waterproofing internal adalah lapisan kedap air pada tempat-tempat
tertentu yang tersembunyi seperti kolam renang, dinding beton, kamar mandi, toilet
dan sebagainya. Sedangkan waterproofing eksternal adalah lapisan kedap air pada
tempat yang terkena matahari langsung seperti atap genteng, dinding luar dan
sebagainya.
Pelaksanaan Waterproofing
- Persiapan .
▫ Persiapan lahan kerja.
▫ Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.
▫ Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape
scrabe, kuas, roll, ember, air, dll.
- Pengerjaan
▫ Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya
difinish.
▫ Cek permukaan lantai dan dinding secara keseluruhan. Permukaan harus
bersih dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
▫ Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
▫ Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan
pahat beton atau kape scrabe.
▫ Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan
debu dengan sikat kawat dan air bersih.
▫ Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan
lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
▫ Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan
dilapis kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut
antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
▫ Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding
minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
▫ Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam,
setelah itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama
minimal 1 x 24 jam.
▫ Setelah pekerjaan waterproofing membrant selesai dan telah dites rendam,
dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan
screeding.
BAB 3
Pekerjaan Pagar Proyek 1. Tukang kayu 1. Kayu dolken 1. Kayu dolken Rp.
1. Melakukan pengukuran lahan untuk 2. Pekerja 2. Kayu 5/7 16.000 / batang
menentukan batas-batas yang 3. Kepala tukang 3. Seng 2. Kayu 5/7 Rp.
termasuk kedalam wilayah proyek. 4. Mandor 4. Paku 5 cm – 10 39.000 / batang
2. Pemasangan papan kayu dan seng cm 3. Seng Rp. 48.000 /
gelombang sebagai bahan utama lembar
pembuatan pagar pengaman. 4. Paku 5 cm Rp.
3. Memberikan kayu penopang pada 17.000 / kg , Paku
bagian dalam pagar sebagai 10 cm Rp, 17.000 /
tumpuan kg
5. Biaya Tukang
Rp.85.000/ Tukang
/Hari
Mesin/alat dan
Metode pengerjaan Pekerja Biaya (harga satuan) Keterangan (gambar)
material pangerjaan
PEMASANGAN BOWPLANK
Mesin/alat dan
Metode pengerjaan Pekerja Biaya (harga satuan) Keterangan (gambar)
material pengerjaan
Mesin/alat dan
Metode pengerjaan Pekerja Biaya (harga satuan) Keterangan (gambar)
material pengerjaan
Pekerjaan Galian 1. Operator Mobil 1. Mobil Backhue 1. Sewa Mobil Galian Tahap 1:
1. Galian tahap-1, penggalian BackhueTruck 2. Mobil Dump backhue =
Basement yang dilakukan Backhoe 2. Operator Mobil Dump Truck Rp.150.000/Jam
dan material langsung di dumping
3. Mandor (1 Jam Mobil
ke Dump Truck (Volume yang di
Gali 1037 m³) 4. Kepala Tukang Galian Backhue mampu
2. Galian tahap-2, penggalian Pile Tanah menggali
Capp yang dilakukan dengan
5. Tukang Galian Tanah sebanyak ± 24 m³
Tenaga Konvensional di dumping
ke Dump Truck. Dengan Ukuran 6. Kenek Galian Tanah 2. Sewa Mobil Dump
yang di Gali : Truck = Galian Tahap 2 :
- P.1 (100x70x 50 cm, 34 ttk.) Rp. 3.2500.000 /
- P.2 (80x80x50 cm, 18 Titik)
- P.3 (70x70x50 cm, 9 Titik) Minggu
- P.4 (65x65x50 cm, 2 Titik) 3. Biaya Tukang =
3. Galian Tahap-3, Penggalian Water Rp.85.000/
Tank, Dengan (Ukuran
Tukang /Hari
500x250x100 cm)
4. Membuat ramp masuk dan ramp 4. Biaya Urug Pasir
keluar untuk alat berat = Rp.13.000 / m²
5. Hasil galian tanah dibuang ke lokasi
disposal area.
Pekerjaan Dinding Penahan 1. Mandor Batako, Semen, Pasir Dinding penahan Dinding Penahan tanah:
1. Memasang Dinding Penahan 2. Kepala Tukang Tanah (Batako) =
Tanah (123m2x 3.2 m) Pemasangan Dinding Rp.270.500/m²
penahan Tanah (Sudah Termasuk
3. Tukang Pemasangan Batako, Semen dan
Dinding penahan Tanah Pasir
4. Kenek Pemasangan
Dinding penahan Tanah
PEKERJAAN PONDASI HOTEL
Mesin/Alat dan Biaya (Harga
Metode Pengerjaan Pekerja Keterangan (Gambar)
Material Pengerjaan Satuan)
Pekerjaan Bored pile 1. Operator Bored Pile 1. Bor Pile 1. Sewa Bor Pile = Pekerjaan, Pembesian dan Pengecoran Bored
(Diameter 40cm. L=10m/ 241 ttk.) Rp.115.000 m² Pile :
1. Set alat pada posisi titik yang akan
di bor
2. Bila kondisi lapisan tanah baik, bor
sampai kedalaman 6m saja dan
pasang casing 6m
3. Bila kondisi lapisan tanah jelek,
menggunakan full casing untuk
5. Pembesian Bored Pile 1. Supir Mobil Concrete Besi diameter 13mm. Cor Beton (Sudah
Pam Ring diameter Termasuk Besi)
2. Operator Mobil 8mm.Ulir Borongan =
Concrete Pam Rp.915.000 / m³
6. Pengecoran Bored Pile 3. Tukang Beton 1. Mobil Concrete
Pamp (Sudah
Termasuk Semen
yang ingin di
Beton)
2. Pipa Traime
PEKERJAAN STRUKTUR BASEMENT HOTEL
Mesin/Alat dan Biaya (Harga
Metode Pengerjaan Pekerja Keterangan (Gambar)
Material Pengerjaan Satuan)
- Pilecap P.2 (80x80cm. Tb.50cm. 2. Operator Mobil 2. Mobil Concrete Borongan = Pile Cap :
K-250, 18 titik.) Concrete Pam Pamp (Sudah Rp. 5 542.000 /
- Pilecap P.3 (70x70cm. Tb.50cm. 3. Tukang Beton Termasuk m³
K-250, 9 titik.) Semen yang
- Pilecap P.4 (65x65cm. Tb.50cm. ingin di Beton)
K-250, 2 titik.)
1. Penentuan As Pile Cap dengan
menggunakan theodolit dan WaterPass
berdasarkan Shop drawing
2. Pembengkokan Tulangan, tulangan di
bersihkan kemudian di bengkokan
sesuai dengan gambar yang telah di
setujui
3. Urug Pasir Tebal 10 cm landasan untuk
lantai kerja agar permukaan nya rata
4. Buat Lantai Kerja untuk plat tebal 5 cm
5. Pasang Batako atau bekesting di sekitar
pile cap
6. Pembesian Pile Cap
7. Pengecoran Pile Cap
Pekerjaan Plat lantai 1. Supir Mobil 1. Besi dia. 16mm. 1. Cor Beton
B2. tb. 15cm. K-250 - (L=1037m2) Concrete Pam Ulir.Ring 8 mm (Sudah
1. Pembesian Plat Lantai 2. Operator Mobil 2. Mobil Concrete Termasuk Besi)
2. Pemasangan Bekesting Plat lantai Concrete Pam Pamp (Sudah Borongan =
3. Pengecoran Plat Lantai 3. Tukang Beton Termasuk Rp. 5.542.000 /
Semen yang m³
ingin di Beton)
Pekerjaan Dinding Beton Basement 1. Supir Mobil 1. Besi diameter 1. Cor Beton Dinding Beton :
(Tb. 20cm. / K-250 (111m x 3.4 m)) Concrete Pam 16mm. (Sudah
1. Pembesian Dinding Basement 2. Operator Mobil Ulir.Ring 8 mm Termasuk Besi)
2. Pemasangan Bekesting Dinding Concrete Pam 2. Mobil Concrete Borongan =
Basement 3. Tukang Beton Pamp (Sudah Rp. 5.542.000 /
3. Pengecoran Dinding Basement Termasuk m³
Semen yang
ingin di Beton)
o Pengerjaan
1. Pekerjaan water proofing coating
dikerjakan sebelum permukaannya
difinish.
2. Cek permukaan lantai dan
dinding secara keseluruhan.
Permukaan harus bersih dari lumpur
dan tanah serta bebas dari minyak atau
oli.
3. Semua instalasi pipa harus sudah
terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
4. Kikis permukaan lantai dan
dinding yang keropos dengan
menggunakan pahat beton atau kape
scrabe.
5. Bersihkan dan cuci permukaan lantai
dan dinding dari kotoran dan
debu dengan sikat kawat dan air bersih.
6. Aplikasi waterproofing membrant
dimulai dari sudut pertemuan
permukaan lantai dan dinding dengan
menggunakan kuas atau roll.
BAB 2
o Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari
suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban
seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia
yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk
meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-
barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan
tidak mudah roboh.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang
tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan,
sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam
struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom
utama dan kolom praktis.
▫ Kolom Utama
▫ Kolom Praktis
- Penentuan As kolom
Titik-titik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal
ini disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan askolom
membutuhkan alat-alat seperti: theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Proses pelaksanaan:
Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop
drawing dengan menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik
BM (Bench Mark) Jakarta.
▫ Buat as kolom dari garis pinjaman
▫ Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
- Pembesian kolom
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di
tempat lain yang lebih aman
Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan
sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut dengan
menggunakan Tower Crane ke lokasi yang akan dipasang.
Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton
deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
- Pemasangan Bekisting Kolom
Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan
pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian singkat
mengenai proses pembuatan bekisting kolom.
Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom
sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100cm dari
masing-masing as kolom.
Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai
dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan
dalam penempatan bekisting kolom.
Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.
- Pengecoran kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai berikut :
- Persiapan pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benar-
benar bersih dari kotoran agar tidak membahayakan konstruksi dan
menghindari kerusakan beton.
- Pelaksanaan pengecoran
▫ Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan
dengan pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3.Bucket tersebut
diangkut dengan menggunakan Tower crane untuk memudahkan
pengerjaan.
▫ Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat
mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung,
pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan
yang maksimal.
▫ Pembongkaran bekisting kolom
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran
bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut:
Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat
dibongkar.
Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar
lekatan beton pada plywood dapat terlepas.
Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
▫ Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting
balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.
Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan
samping balok lalu diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode
pemasangannya. Perubahan yang pertama yaitu semua besi tulangan
dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada
saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua
yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan
sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan
perubahan yang terakhir semua bagian pembesian dilakukan ditempat yang
akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling
baik untuk digunakan.
- Pembesian pelat
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap
pembesian pelat, antara lain :
Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah
siap. Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang
diatas bekisting pelat.
Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian
pasang tulangan ukuran tulangan D10-200.
selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas
pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan
bawah pelat.
- Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan
checklist/ pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk
pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter,
jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk
pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat
terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada
lubang-lubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.
o Tangga
Konstruksi tangga pada perencanaan bangunan bertingkat seperti pada rumah
atau bangunan-bangunan publik perlu dirancang sebagus dan senyaman mungkin.
Fungsi dari tangga sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lantai tingkat
lainnya pada suatu bangunan. Dalam perencanaan tanggapun perlu kita perhatikan
sudut tangga supaya nyaman, efesien dan mudah dijalani, termasuk dari kemiringan
tangganya itupun sendiri. Kemiringan tangga yang ideal ± 40, karena pada waktu
menjalaninya tidak terasa lelah pada waktu arah naik, serta tidak berbahaya pada
waktu arah turun dari tangga. Beberapa hal yang harus diterapkan dalam
merencanakan konstruksi tangga secara umum yaitu :
- Direncanakan dan dipasang berdasarkan zoning yang mudah dijangkau oleh setiap
orang
- Pada daerah tangga harus mendapat penerangan yang cukup terutama pada siang
hari
- Tangga mudah dijalani atau digunakan
- Kuat, nyaman, sederhana dan layak untuk dipakai.
- Pada saat digunakan tangga tersebut terasa nyaman, menyenangkan dijalani, maka
ukuran Optrade (tegak) dan Aantrede (mendatar) harus sebanding.
D10-150
D16-150
Sengkang D 10
120
15
20
Tulangan memanjang D 10
Detail tulangan badan tangga tampak atas
2D10
D10-150
Tulangan memanjang D 10
15
30
15
120
Sengkang D 10
Detail tulangan anak tangga tampak atas
Pemasangan bekisting Dinding Tangga, Bordes dan Trape/ Dinding Anak Tangga
Setelah pekerjaan pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai,
kemudian dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan dinding bordes
diatas badan tangga. Bekisting dinding tangga dipaku dengan bekisting badan
tangga.
Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai
dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding
Pengecoran
Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan
pengecoran tangga, pengecoran dilakukan merata di seluruh bagian tangga.
Pembongkaran
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah
beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan
setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari pihak direksi. Untuk
pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran
balok biasa.
BAB 3
Pekerjaan Kolom Lantai 1 1. Supir Mobil 1. Scafholding Besi dia. Cor Beton (Sudah Kolom Lantai 1 :
Plat lantai B1. tb. 15cm./ K-250 Concrete Pam 16mm. Ulir Ring 8 Termasuk Besi)
2. Operator Mobil mm. Borongan =
1. Pemasangan Scafholding Concrete Pam 2. Mobil Concrete Rp. 5 542. 000 / m2
2. Setting Pembesian Kolom 3. Tukang Beton Pamp (Sudah
3. Pemasangan Bekisting Kolom Termasuk Semen
4. Pemasangan Beton Tahu yang ingin di Beton)
5. Pembersihan
6. Pengecoran Kolom
Pekerjaan Balok Lantai 1 / K-250 1. Supir Mobil 1. Scafholding Besi dia. Cor Beton (Sudah Balok pada lantai 1 :
Concrete Pam 16mm. Ulir Ring 8 Termasuk Besi)
2. Operator Mobil mm. Borongan =
1. Pemasangan Scafholding
Concrete Pam 2. Mobil Concrete Pamp Rp. 5 542. 000 / m2
2. Setting Pembesian Balok
Tukang Beton (Sudah Termasuk
3. Pemasangan Bekisting Balok
Semen yang ingin di
4. Pemasangan Beton Tahu
Beton)
5. Pembersihan
6. Pengecoran Balok
PEKERJAAN PELAT LANTAI 1
Mesin/Alat dan Material Biaya (Harga
Metode Pengerjaan Pekerja Keterangan (Gambar)
Pengerjaan Satuan)
Pekerjaan Tangga 1. Supir Mobil 1. Besi dia. 13 mm. 1. Cor Beton (Sudah Perletakan Tangga di Lantai 1 :
( K-250 ) Concrete Pam Ulir.Ring 8 mm Termasuk Besi)
1. Pembuatan Pondasi Tangga 2. Operator Mobil 2. Mobil Concrete Pamp Borongan =
2. Bekisting Bordes dan badantangga Concrete Pam (Sudah Termasuk Rp. 5 542. 000 /
3. Pemasangan Tulangan badan dan 3. Tukang Semen yang ingin di m2
sengkang badan tangga Beton Beton)
4. Pemasangan tulangan anak tangga
5. Pemasangan bekisting Dinding
Tangga, Bordes dan Trape/ Dinding
Anak Tangga
6. Pengecoran
7. Pembongkaran
Metode Pengerjaan Pekerja Mesin/Alat dan Material Biaya (Harga Keterangan (Gambar)
Pengerjaan Satuan)
Pekerjaan Kolom Lantai 3 1. Supir Mobil 1. Scafholding Besi dia. Cor Beton (Sudah
Kolom / K-250 2. Concrete Pam 16mm. Ulir Ring 8 Termasuk Besi)
Kolom Lantai 3 :
3. Operator Mobil mm. Borongan =
Concrete Pam 2. Mobil Concrete Rp. 5 542. 000 /
1. Pemasangan Scafholding Tukang Beton Pamp (Sudah m2
2. Setting Pembesian Kolom Termasuk Semen
3. Pemasangan Bekisting Kolom yang ingin di Beton)
4. Pemasangan Beton Tahu
5. Pembersihan
6. Pengecoran Kolom
Metode Pengerjaan Pekerja Mesin/Alat dan Material Biaya (Harga Keterangan (Gambar)
Pengerjaan Satuan)
Plat Lantai 3 :
Metode Pengerjaan Pekerja Mesin/Alat dan Material Biaya (Harga Keterangan (Gambar)
Pengerjaan Satuan)
Pekerjaan Tangga 4. Supir Mobil 3. Besi dia. 13 mm. Cor Beton (Sudah Perletakan Tangga di Lantai 3 :
( K-250 ) Concrete Pam Ulir.Ring 8 mm Termasuk Besi)
8. Pembuatan Pondasi Tangga 5. Operator Mobil 4. Mobil Concrete Pamp Borongan =
9. Bekisting Bordes dan Concrete Pam (Sudah Termasuk Rp. 5 542. 000 /
badantangga Tukang Beton. Semen yang ingin di m2
10. Pemasangan Tulangan badan Beton).
dan sengkang badan tangga
11. Pemasangan tulangan anak
tangga
12. Pemasangan bekisting Dinding
Tangga, Bordes dan Trape/
Dinding Anak Tangga
13. Pengecoran
14. Pembongkaran.
Metode Pengerjaan Pekerja Mesin/Alat dan Material Biaya (Harga Keterangan (Gambar)
Pengerjaan Satuan)
PEKERJAAN ATAP BAJA WF Perletakan atap di lantai 3 :
Metode Pengerjaan Pekerja Mesin/Alat dan Material Biaya (Harga Keterangan (Gambar)
Pengerjaan Satuan)
Pekerjaan Kolom Lantai 4 1. Supir Mobil 1. Scafholding Besi dia. Cor Beton (Sudah Kolom Lantai 4 – 8 :
Kolom lantai 4 – 8 / K-250 2. Concrete Pam 16mm. Ulir Ring 8 mm. Termasuk Besi)
3. Operator Mobil 2. Mobil Concrete Pamp Borongan =
1. Pemasangan Scafholding Concrete Pam (Sudah Termasuk Rp.
2. Setting Pembesian Kolom Tukang Beton Semen yang ingin di 5 542. 000 / m2
3. Pemasangan Bekisting Kolom
Beton)
4. Pemasangan Beton Tahu
5. Pembersihan
6. Pengecoran Kolom
PEKERJAAN BALOK PADA LANTAI 4 - 8
Metode Pengerjaan Pekerja Mesin/Alat dan Material Biaya (Harga Keterangan (Gambar)
Pengerjaan Satuan)
Pekerjaan atap 2. Supir Mobil 1. Besi dia. 13 mm. Cor Beton (Sudah Perletakan atap di Lantai 8 :
1. Pemasangan baja WF. Concrete Pam Ulir.Ring 8 mm Termasuk Besi)
3. Operator Mobil 2. Mobil Concrete Pamp Borongan =
Concrete Pam (Sudah Termasuk Rp. 5 542. 000 /
Tukang Beton. Semen yang ingin di m2
Beton).
PEKERJAAN MEP
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
BAB 2
TINJAUAN
Plumbing atau plambing adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan,
pemeliharaan, dan perbaikan alat plambing dan pipa serta peralatanya di dalam atau di luar
gedung dengan sistem drainase saniter, drainase air hujan, ven, air minum yang dihubungkan
dengan sistem kota.
Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan instalasi air bersih
▫ Pengadaan , pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan utama
yang diperlukan dalam system penyediaan air bersih yaitu instalasi pipa beserta alat
bantunya
▫ Pengadaan dan pemasangan kran-kran air terdapat d wastafel , kamar mandi
▫ Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi kesetiap peralatan sanitasi dan lain-
lain seperti yang tercantum dalam gambar.
▫ Memperbaiki semua kerusakan, yang di akibatkan baik oleh bobokan-bobokan,
galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
▫ Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari system plambing air bersih secara
keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai system berjalan baik sesuai di
kehendaki yaitu suatu system instalasi yang sempurna dan terpadu.
▫ Sebelum system penyediaan air bersih atau bagian dari system ini dipakai harus
dilakukan cara pengurasan yaitu air yang ada di dalam system di buang lebih dahulu.
Lingkup pekerjaan instalasi air kotor
▫ Pengadaan dan pemasangan pipa beserta pelengkapanya yang di perlukan dala system
pembuangan, dan semua alat sanitasi yang ada sampai penyaluran akhir.
▫ Pengadaan dan pemasangan pipa dari alat sanitasi sampai keseluruh jaringan air
buangan(roil).
▫ Memperbaiki semua kerusakan yang di akibatkan baik oleh adanya bobokan-
bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
▫ Pengujian system perpipaan terhadap kebocoran system plambing air kotor secara
keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai system bekerja baik.
▫ Pengadaan dan pemasangan instalasi drainasi dari talang atap sampai kepada saluran
pembuangan diluar lokasi
System sambungan bisa memakai ring gaskets rubbert ring join, untuk
dimensi 2” di gunakan lem/solvent semen.
- Pemasangan fixtures, fitting da sebagainya.
Semua fixtures harus di pasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebesihan harus terpasang dengan
kokoh (rigit) di tempatnya dengan tumpuan yang mantap.
Semua fixtures fitting, pipa-pipa air pemasanganya harus rapi kuat dalam
kedudukanya dan tidak mengganggu pada waktu pemasangan dinding
keramik dan sebagainya. Sekolah bertanggung jawab untuk melengkapi
jaringan instalasi.
- Penggantungan atau penumpu pipa/klem-klem
Semua pipa harus kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigit),
agar inklinasinya tetap. Untuh mencegah timbulnya getaran penggantung,
penumpu/klem-klem harus bahan produksi pabrik (bukan buatan sendiri).
Penggantung atau penumpu pipa diskrup tepat pada bagian bangunan dengan
insert / angker yang di pasang pada waktu pengecoran beton atau raset dari
fisher. Semua alat-alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak merusak / menyebabkan turunya pipa yang terpasang.
- Pipa tegak dalam tembok dan di luar tembok.
Pipa tegak yang menuju ke fixtures harus dimaksukan dalam tembok.
Sekolah harus membuat alur-alur atau lubang yang di perlukan pada tembok sesuai
dengan kebutuhan pasangan pipa dan di klem, harus ditutupi kembali sehingga
pipa tidak kelihatan dari luar.
Cara-cara penutupan kembali harus sepeti semula dengan penyelesaian
yang rapi sehingga tidak terlihat bekas pasangan.
Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
▫ Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum finishing dinding / plesteran
dan langit-langit di laksanakan.
▫ Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus
struktur bangunan harus dilaksanakan bersama-sama pada waktu
pelaksanaan sruktur yang bersangkutan.
▫ Persilangan antara air bersih dan air limbah harus di hindarkan.
Pengecatan.
▫ Semua pipa dari besi yang tidak tertanam di dalam tanah /tembok di lapisi
dengan cat anti karat dan tanda arah aliran di pakai warna biru.
▫ Semua valve/stop kran harus di beri tanda yang menyebutkan nomor
identifikasi sesuai dengan fungsinya.
Pengujian
▫ Setelah semua pipa dan perlengkapanya terpasang harus di uji dengan
tekanan hidrostatik selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan
tekanan.
▫ Peralatan pengujian ini harus dilakukan dengan di saksikan oleh pihak yang
di anggap perlu / di kuasakan untuk itu, dan selanjutnya di buat berit acara.
▫ Dalam pengetsan semua kran-kran harus dalam keadaan tertutup untuk
melihat kebocoran.
▫ Testing pemipaan harus di laksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah
(untuk pipa di luar gedung) atau tertutup dengan plesteran dinding dan
sebelum langit –langit di daerah tersebut terpasang. Untuk system air kotor,
air kotoran, vent dan air hujan harus di uji terhadap kebocoran.
▫ Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian sekolah harus memeperbaiki
bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada kemudian
melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik
Instalasi pemipaan
▫ Sistem Penyambungan Pipa
Menggunakan sambungan ulir/screwed atau las untuk pipa berdiameter
75 mm ke bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter
pipa 100 mm ke atas dengan maximum dua batang pipa serta pada
belokan minimal 5 kali diameter pipa dari bahan yang sesuai dengan
jenis bahan pipanya (long elbow)
Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua
batang pipa pada pipa lurus
Untuk mencegah terhadap kebocoran, penyambungan pipa dengan ulir
harus terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus
dari asbes
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet
secara homogen.
▫ Penumpu Pipa
Seluruh pipa harus diikat/ditetapkan, kuat dengan dudukan dan angker
yang kokoh (rigit), agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya
getaran dan gerakan.
Pipa horizontal harus ditumpu dengan penyangga dengan jarak antara
tidak lebih dari 2,5 m.
▫ Pemasangan Fixtures dan Fitting
Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus
terpasang dengan kokoh (Rigit) ditempatnya lengkap tumpuan yang
mantap.
Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dilaksanakan harus rapi.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi (pipa induk), dipasang
balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat (K.225) dan
dipasang setiap ada sambungan pipa (tee, elbow, valve ) dan sebagainya.
Tinggi pemasangan dari lantai + 20 cm (muka tanah jadi).
Perletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga
mudah untuk dibuka/tutup.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi
mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini
(HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi
lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak
cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah
pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan
menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka
mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki
nilai tegangan berbeda-beda
- Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan,
pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan,
untuk pekerjaan istrik tegangan rendah.
- Gambar-Gambar Rencana
▫ Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan-
peralatan seperti : panel, jalur kabel, lampu dan lain-lain. Penyesuaian harus
dilakukan di lapangan; karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan
ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
▫ Gambar-gambar kerja (shop drawing) Pemborong harus membuat gambar-
gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan tata letak pemasangan yang
lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.
▫ Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan yang akan
dipasang harus diserahkan kepada konsultan pengawas untuk diperiksa. Shop
drawing harus sudah diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum
pemasangan.
- Gambar-Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)
Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-
penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar
(kalkir) dan tiga set lengkap blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan
(as built drawing). As built drawing harus diserahkan kepada direksi segera setelah
pekerjaan selesai.
- Standart dan Peraturan
Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standart
dalam PUIL terbitan terakhir (2000), SPLN, SII atau standart-standart internasional
yang tidak bertentangan dangan PUIL.
Disamping itu peraturan/hukum daerah setempat yang ada hubungannya
dengan pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat ijin bekerja sebagai instalatir dari
kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh pemborong,
satu copy surat ijin tersebut harus diserahkan kepada direksi segera setelah
pekerjaan selesai.
- Pemotongan Dan Pembobokan (Cutting & Patching)
Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan kembali
semua pemotongan dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yang
diperlukan untuk pekerjaan pemasangan instalasi elektrikal ini.
Kecuali hanya apabila dinyatakan lain pada gambar, maka setiap pemotongan
atau pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari pengawas.
Untuk sejauh mungkin menghindari adanya cutting, semua pekerjaan
pemasangan insert, sleeves, raceway atau lubang-lubang harus dilaksanakan selama
tahap konstruksi.
- Sleeves dan insert
Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk pemasangan
instalasi elektrikal harus dilaksanakan oleh pemborong. Sleeves cadangan harus
dibungkus dan ditimbun dengan memakai grout. Semua insert beton yang
- Proteksi
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus
dilindungi terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih, semua
ujung-ujung conduit dan bagian-bagian peralatan yang tetap tidak dihubungkan
harus disumbat atau ditutup untuk mencegah masuknya kotoran.
- Pembersihan Site
Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam keadaan
bersih dan rapi selama pemasangan instalasi elektrikal ini. Pada saat pelaksanaan
pekerjaan instalasi ini selesai pemborong harus memeriksa kembali keseluruhan
pekerjaan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
Pengecatan
Semua bahan dan peralatan yang dicat yang menjadi lecet karena
pengangkutan atau pemasangan harus segera ditutup dengan cat warna yang sesuai
sehingga kembali ke kondisi semula.
▫ Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solid
atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah
dalam dari PVC, dan selubung terluar dari PVC warna hitam, warna
insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam PUIL
sebagai berikut :
Phasa : merah, kuning, dan hitam.
Netral : biru.
Ground : hijau kuning.
▫ Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat
dihapus; sebagai berikut di bawah ini :
Nominal voltage.
Type.
Ukuran nominal penghantar.
Tahun pembuatan.
Nama pembuat/merk dagang .
Pemeriksaan dan pengujian.
▫ Konstruksi
Berinti satu atau tiga, konduktor dari bahan tembaga solid atau standart,
bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dan selubung
terluar dari bahan PVC; warna insulasi PVC masing-masing inti harus
mengikuti kode warna dalam PUIL 2000 sebagai berikut :
Phasa : merah, kuning, dan hitam.
Netral : biru.
Ground : hijau kuning.
▫ Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak dapat
dihapus; sebagai berikut di bawah ini :
Nominal voltage.
Type.
Ukuran nominal penghantar.
Tahun pembuatan.
Nama pembuat/merk dagang .
Pemeriksaan dan pengujian.
▫ Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang meliputi :
▫ Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
▫ Pengujian tahanan dari penghantar
▫ Pengujian tahanan insulasi.
▫ Kabel harus buatan pabrik dalam negeri.
▫ Panel switchgear tegangan rendah
▫ Type
Metal enclosed, air insulating medium, fixed type, manually
operated, mechanically interlocked. Panel dan komponen-komponennya
harus difinish untuk penggunaan di daerah tropis ( panas dan lembab,
pasangan dalam/indoor use)
▫ Standart
Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standart iec atau
standart-standart lainya (NFC, VDE/DIN, NEMA , BS, JIS)
▫ Konstruksi
Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V, 3
phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded.
Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas,
misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya, pemutus tenaga,
▫ Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan ketebalan minimum 1,2
mm. Panel-panel floor mounting / free standing harus diberi pengukat rangka
dari baja siku atau kanan dengan ketebalan 1.5 mm, mempunyai ukuran
standart sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah.
▫ Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handle (catch) dan
kunci (lock).
Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut semua mur dan baut harus
tahan karat. Semua bagian dari baja harus bersih dan sandblasted setelah
pengelasan, kemudian secepatnya dilindungi terhadap karat dengan cara
galvanisasi atau chromium plating atau dengan zinc chromate primer. Pengecatan
finishing dilakukan dengan dua lapis cat oven warna abu-abu atau warna lain yang
disetujui oleh pengawas.
- Komponen-komponen panel
▫ Busbar
Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas.
Main dan tap busbar harus dari bahan tembaga dengan konduktifitas tinggi
(98% atau lebih besar), dan harus mempunyai kuat hantar arus kontinu
yang standart dan sesuai dengan yang dimaksud pada gambar.
Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut :
+ phasa : merah, kuning dan hitam.
+ netral : biru.
+ ground : hijau, kuning.
Busbar pentanahan terletak disebelah bawah, dimana akan diadakan
penyambungan dengan penghantar pentanahan terhadap lemari panel,
rangka dan badan peralatan dari metal, conduits dan lain-lain.
Magnetic Contactor
Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran atau
dengung. Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 volts,
50 Hz dan tahan bekerja continue pada 10% tegangan lebih tinggi dan
harus dapat pula menutup dengan sempurna pada 85% tegangan
nominal.
Contactor harus type heavy-duty, kemampuan minimal making
current sebesar 15% arus nominal, dan kemampuan electrical operation
sebanyak 2.000.000 kali.
Selector Switch
Selector switcher harus mempunyai rating 10 A pada 300 V, type
heavy duty dan kedap minyak.
Lampu Indikator / Pilot lamp
Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan kedap
minyak. Lampu indikator harus dilapisi nickel dengan lensa dari gelas
prismatic, pemasangan secara ulir dengan diameter ± 2.5 mm, lampu
harus type long life.
Terminal Block
Terminal block untuk kabel-kabel control harus diberikan batas
penghalang diantaranya, dengan rating 600 volts minimum.
Terminal block harus disediakan sesuai kebutuhan ditambah 20%
terminals untuk cadangan.
Name Plate
Name plate harus terbuat dari plastik gravis berlaminasi, putih
bagian dalam dan bagian hitam pada bagian permukaan.
Huruf-huruf harus huruf block dengan ukuran minimum 4 mm.
- Kabel Kontrol
Control circuit conductor harus jenis kabel fleksibel dengan penampang
konduktor tidak kurang dari 2.5 mm2, rating tegangan 600 V. Kabel kontrol
harus buatan pabrik kabel dalam negeri.
▫ Pengawatan (Internal Wiring )
Pengawatan harus dilakukan di pabrik pembuat panel secara sistematik
dan rapih. Semua hubungan kawat harus dilakukan melalui penghubung /
terminal khusus.
Ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel dan hubungan
keduanya diperkuat dengan cara dipres.
Hubungan antara sepatu kabel dan terminal harus dengan mur dan baut
serta dilengkapi dengan ring yang bergerigi tepinya untuk menghindari
kemungkinan hubungan menjadi longgar. Pengawatan dari peralatan-
peralatan yang dipasang pada pintu panel yang menuju pada satu
kompartemen harus digabung dalam satu bendel yang fleksibel dan diikat
kuat-kuat pada pintu dan rangka panel untuk menghindari gejala pemutaran
pada terminal kabel control. Interwiring harus kontinu dari terminal ke
terminal tanpa sambungan, dan setiap kabel control harus diberikan label
bernomor yang harus dicantumkan pada gambar-gambar kerja (shop
drawing).
▫ Pemasangan
Lampu – lampu
Semua fixture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan harus
dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang benar
dan disetujui pengawas seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu
menempel pada kanal yang dipasang lengkap dengan penggantungnya.
Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan perlengkapan
harus sudah siap menyala. Bebas dari cacat. Semua fixtures dan
perlengkapan harus bersih bebas dari debu, plastes dan lain lain. Semua
reflector, kaca, panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum
pemeriksaan akhir harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.
Sakelar dan Stopkontak
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan kotak
sekelar dinding, harus 150 cm.
Dimana ada lebih dari lima sekelar dinding atau stop kontak
ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua deret kotak tunggal, ganda
atau “multigang” sesuai dengan kebutuhan harus dipasang satu diatas
yang lain, dan titik tengah deretan-deretan tersebut harus berada 1.50 m
diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang ± 20
cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-
gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh pengawas.
Pompa Air
Pompa air digunakan untuk mendistribusikan air sesuai system yang
ada dengan kapasitas pompa seperti yang dipersyaratkan.
Pompa air tersebut menggunakan tenaga listrik dengan tegangan 220
Volt atau 380 Volt sesuai dengan spesifikasi pompa air.
Pompa air harus dipasang di atas dudukan beton dengan ketinggian
yang sesuai dengan ketinggian pipa yang terhubung dengannya.
Badan pompa air harus diketanahkan atau digrounding dengan
sempurna.
Tenaga Pekerja
Para pekerja pemasangan istalasi listrik pada umumnya memberikan tarif
pada titik pemasangan, harganya pemasangan per titik bervariasi tergantung pada
daerah dan tingkat keahlihan tukang listrik tersebut, semisal harga per titik di DKI
Jakarta bisa mencapai lebih dari Rp.50.000, untuk pemasangan di rumah dan akan
lebih mahal untuk pemasangan di perusahaan
- Pasang angkur dari besi stek kolom setiap ketinggian 3 lapis habel dengan
memakai alat ramp set
- Besi stek dilapisi epoxy
- Demikian pemasangan bata ringan lapis demi lapis
- Pada setiap tahapan pemasangan bata ringan check kelurusannya terhadap
benang yang menghubungkan 2 profilan kayu
o Pekrjaan Plafond
o Lingkup Pekerjaan
- Rangka Plafond
- Penutup Plafond Persyaratan Bahan dan Teknis
- Semua bahan Logam yang dipakai harus memenuhi persyaratan seperti tercantum
dalam pasal Pekerjaan Metal/logam di Buku RKS ini.
- Semua alat penggantung, pengikat, penjepit dari metal seperti baja siku, baja strip,
klem kabel, dan angker, harus memenuhi persyaratan seperti tercantum dalam pasal
Pekerjaan Metal / Logam di Buku RKS ini.
- Rangka Plafond bagian dalam dan luar / Rambu menggunakan rangka Hollow 40 x
40 mm dengan kualitas baik,ukuran Hollow yang digunakan sesuai Gambar
Rencana
- Penutup plafond yang dipasang harus dalam keadaan baik dan tanpa cacat atau noda
lainnya( air, minyak, dan kotoran lainnya). Pada tempat - tempat pertemuan dengan
dinding, kolom dipasang list profil Gypsum
- Paku yang dipakai untuk Kalsiboard dan Gypsum harus mempunyai panjang
minimum 14 mm dan harus dapat menahan beban langit-langit.
o Persyaratan Pelaksanaan
- Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib memeriksa dengan seksama Gambar Kerja
dan memeriksa keadaan di tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan serta
mengadakan koordinasi dengan disiplin lain yaitu : Elektrikal, Mekanikal dan
Sanitasi; terhadap peletakan-peletakan diantaranya : Armatur, “Intake” dan
“Exhaust” grille dari ducting Intercom, Pengabelan, dan Pemipaan. Dan instalasi-
instalasi lain.
- Bila pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam Gambar Rencana langit-langit,
maka Kontraktor harus meneliti gambar kerja disiplin yang bersangkutan. Bila tidak
didapatkan kejelasan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas/Direksi,untuk mendapatkan keputusan yang harus dilaksanakan.
Koordinasi harus selalu berada di bawah petunjuk dan pengarahan dari Konsultan
Pengawas/Direksi. Semua pelaksanaan ini harus memenuhi standar spesifikasi dari
bahan dan material, prosedur dan cara pelaksanaan dari pabrik pembuat, selain
mengikuti Gambar kerja dan Buku Spesifikasi ini.
o Pemasangan Kramik
- Sebelum pemasangan keramik dilakukan marking dengan alat bantu benang dan
paku untuk menentukan acuan pemasangan awal keramik dari sisi melintang dan
memanjang. Penentuan acuan/marking ini didasarkan pada gambar pola keramik
yang sudah dibuat.
- Pemasangan keramik dilanjutkan ke arah melintang dan memanjang sampai dengan
tepi dinding.
- Perekat keramik lantai maksimal 3 cm dan jarak antara unit-unit pasangan keramik
o Pekerjaan Alumunium
Pekerjaan kusen
Yang termasuk pekerjaan kusen adalah pembuatan kusen untuk daun pintu,
jendela dan angin-angin.
Pekerjaan pintu dan jendela kaca
Yang dimaksud pekerjaan ini adalah pembuatan daun pintu, jendela kaca dan
bovenlicht.
Pemasangan Kusen Alumunium
- Semua frame / kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi
- Pasang kusen aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuaikan dengan type
yang ada).
- Sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang 1 cm)
- Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang dinding dengan bantuan baji
karet/kayu, serta atur kedudukan kusen dengan baji karet/kayu.
- Stel kelurusan atau kedudukan kusen terhadap dinding dengan unting-unting atau
waterpass.
- Lubangi dinding melalui lubang kusen dengan bor untuk tempat sekrup.
Persyaratan Bahan
Semua kaca yang dipakai harus memenuhi standard SII 0189-78. Semua cermin
harus sesuai dengan NI-3. Kaca dan cermin harus bebas dari cacat dan noda, bebas
sulfida maupun bercakbercak lain, produk setaraf ASAHIMAS BAB XII Spesifikasi
Teknis Halaman 54 Rencana Kerja dan Syarat-syarat Type bahan kaca bening tebal 5
mm : untuk jendela, pintu kaca dan bovenlich. kaca riben tebal 5 mm : untuk
bouvenlichgt km/wc atau sesuai gambar. cermin Tipe Clear Glass Float Type tebal 5
mm dengan salah satu permukaan dilapisi perak (Chemical Depositosital Silver)
Persyaratan Bahan
- Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam. Produk catcat kayu/besi
setaraf SEIV. Dempul yang digunakan harus satu produk dengan cat yang
digunakan.
- Bahan cat dinding dempul yang digunakan harus satu produk
- Bahan didatangkan langsung dari toko. Tiba di Tapak/Site konstruksi masih harus
tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat, serta disetujui Konsultan
Pengawas/Direksi.
Persyarat Teknis
Peralatan seperti : Kuas, Roller, Sikat kawat, Kape, dan sebagainya;l harus
tersedia dari kualitas baik dan jumlahnya cukup. b. Semua cat dasar harus disapukan
dengan kuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan cat dasar untuk komponen bahan
metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
Persyaratan Pelaksanaan
- Pekerjaan Pengecatan Metal Semua metal seperti tersebut diatas seperti tercantum
dalam gambar kerja dengan ketentuan sebagai berikut : Semua bagian/permukaan
yang tampak/exposed dicat sampai dengan cat finish.
- Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan / unexposed menempel ke
bahan/material lain, tertutup oleh bahan/material lain dicat hanya sampai dengan
cat anti karat atau cat dasar/primer.
- Pekerjaan Pengecatan Metal Seluruh metal harus dicat dasar dengan zinchromate,
baik yang ekspos (tampak) ataupun yang tidak tampak.
- Persiapan sebelum pengecatan Bersihkan permukaan dari kulit giling
(kerak/Millscale), karat, minyak, lemak dan kotoran lain secara teliti, seksama dan
menyeluruh ; sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan tampak metal
yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan Sikat Kawat
mekanik/Mechanical Wire Brush.
- Akhirnya permukaan dibersihkan dengan sikat. Pekerjaan Cat Primer/dasar
dilaksanakan sebelum komponen bahan/material Metal terpasang.
- Pekerjaan Cat baja/Besi. Lapisan pertama Cat primer jenis QD Metal Primer Red
Lead. Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 50 mikron atau daya sebar
per liter 8 - 10 m2.
- Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Lapisan kedua Cat dasar jenis undercoat, pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
Ketebalan 35 mikron atau daya sebar per liter 10 - 13 m2. Tenggang waktu antara
pelapisan minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
- Lapisan ketiga Cat akhir/finish/jenis synthetic super gloss. Pelaksanaan pekerjaan
dengan kuas. Ketebalan 30 mikron atau daya sebar perliter 15 - 17 m2. Tenggang
waktu antara pelapisan minimum 16 jam.
BAB 3
Bekas & kotor : Tukang pipa Pipa Bekas & kotor peletakan septictank & ground tank (office)
Tukang batu Pompa
Pengadaan & pemasangan pipa Rp 45,213,170
Pekerja Ground tank
beserta kelengkapannya yang
Mandor Septictank
diperlukan dalam system
pembuangan, pemasangan pipa dari Sprinkler
Pemadam kebakaran :
Mesin/Alat dan
Metode Pengerjaan Pekerja Biaya (Harga Satuan) Keterangan (Gambar)
Material Pengerjaan
Mesin/Alat dan
Metode Pengerjaan Pekerja Biaya (Harga Satuan) Keterangan (Gambar)
Material Pengerjaan
PEKERJAAN LANTAI
Mesin/Alat dan Biaya (Harga Keterangan (Gambar)
Metode Pengerjaan Pekerja
Material Pengerjaan Satuan)
PEKERJAAN PENGECATAN
Mesin/Alat dan Biaya (Harga
Metode Pengerjaan Pekerja Keterangan (Gambar)
Material pekerjaan Satuan)
Biaya(Harga
Metode Pekerjaan Pekerja Mesin/Alat/material Keterangan gambar
Satuan)
Biaya(Harga
Metode Pekerjaan Pekerja Mesin/Alat/Material Keterangan(Gambar)
Satuan)
-waterpass
Kepala Tukang
-benang
Mandor
Material
-Semen
-Air
-Pasir
Pengisi Nat
Biaya(Harga
Metode Pekerjaan Pekerja Mesin/Alat/Material Keterangan
Satuan)
PA=0 A=3 PA=3 B=2 PA=5 PA=12 I=4 PA=17 PA=19 PA=23 PA=26 PA=29
J=2 K=4 L=3 M=3 R=3
0 1 2 7 8 9 10 11 12
PL=0 PL=3 PL=5 PL=13 PL=17 PL=19 PL=23 PL=26 PL=29
PA=37 Q=3 PA=43
PA=7 F=2 PA=9 14 16
4 6 PL=37 PL=43
PL=7 PL=9
PEKERJAAN PA=0
No. URAIAN PEKERJAAN WAKTU PEKERJAAN
ARSITEKTUR KAITAN PEKERJAAN WAKTU MULAI KE WAKTU PENYELESAIAN
SEBELUM SESUDAH AWAL AKHIR AWAL AKHIR
1 Pek.Pasangan Dinding Hebel 10x20x60 9 1 2 0 8 0 8
2 Pek.Plesteran 10 2 3 8 18 8 18
3 Acian Dinding 12 3 4 18 48 18 48
4 Pek.Pasangan Plafond Gypsum ex.Jaya Board 9mm 9 4 5 48 57 48 57
5 rangka hollow 5 5 6 57 63 57 63
6 Pek.List Profil 5 6 7 63 68 63 68
7 Pek.Penutup Lantai Keramik 40 x 40 10 6 8 68 78 68 78
8 Pek.Penutup Lantai Lavatory 20x20 6 7 9 68 78 68 78
9 Pek.Pintu Kaca Frameless 1 7 10 68 74 68 74
10 Pek.Pemasangan Pintu swing+kaca polos 5mm (putih) 3 8 10 74 79 74 79
11 Pek.Kusen dan Jendela + kaca polos 5 mm 1 8 11 78 79 78 79
12 Pek.Pengecatan Dinding Luar 8 10 12 74 79 74 87
13 Pek.Pengecatan Dinding Dalam dan Plafond Gypsum 8 10 13 79 79 87 87
PA=0