Anda di halaman 1dari 16

PT.

RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

GEDUNG SERBA GUNA

PEKERJAAN :PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN GEDUNG SERBA

GUNA

LOKASI : KOTA SEMARANG

SUMBER DANA : UNIVERSITAS

TAHUN ANGGARAN : 2015

WAKTU PELAKSANAAN : 90 (Sembilan puluh) HARI KALENDER

WAKTU PEMELIHARAAN : 90 (Sembilan puluh) HARI KALENDER

PENYEDIA JASA : PT. RINJANI CONSTRUCTION


PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan Material
Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi
merupakan tanggung jawab kontraktor.
Dilakukan selama proyek berlangsung dengan cara:
a) Mendatangkan (mobilisasi) alat - alat dan material serta mengembalikan kembali
(demobilisasi) sesuai yang termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan
b) Meminta persetujuan terhadap jenis peralatan dan material yang akan digunakan
kepada konsultan pengawas lapangan
c) Memindahkan semua peralatan yang sudah tidak dipakai dari areal pekerjaan atas
seizin direksi
1.2 Pengadaan Listrik dan Air Kerja
Air dan Listrik kerja yang dimaksud adalah segala kebutuhan instalasi listrik dan air
yang diperlukan selama masa proyek
a) Memasang instalasi air dan listrik yang akan digunakan selama proyek berlangsung
b) Memasang daya sementara lengkap dengan komponen listrik lainnya
c) Melakukan pengeboran sumur air lengkap dengan pemipaannya
d) Menaruh reservoir/bak atau drum air untuk kerja

1.3 Pembersihan dan Pemerataan Lahan


a) Pembersihan lahan seluas 4800 m2dimulai dengan :
b) Membersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari sampah.
c) Arah pekerjaan ditentukan dengan mempertimbangkan urutan pekerjaan yang akan
dilaksanakan berikutnya dan pembersihan yang merata.
d) Meratakan lahan sebelum memulai pekerjaan
1.4 Pengukuran dan Pemagaran Area
Pengukuran dilakukan untuk mempersiapkan lahan yang akan dibangun, Pemagaran area
dilakukan untuk membatasi area proyek yang akan dibangun.
1.5 Pembuatan Papan Nama Proyek
Pelaksana/kontraktor membuat dan memasang papan nama proyek (1,5 x 1,2 m)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan persetujuan dari direksi.
1.6 Pembuatan Pos Satpam
Pelaksana / kontraktor membuat pos satpam untuk pengamanan dan penjagaan selama
proyek berlangsung dengan ukuran (2m x 2m). sesuai dengan ketentuan dan persetujuan
direksi.
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

1.7 Pembuatan Direksi keet


Membangun direksiberukuran 6 m x 3.6 m dengan cara:
a) Menentukan lokasi direksi keet sehingga letaknya tidak mempengaruhi
mobilitas kendaraan maupun orang yang akan bergerak masuk atau keluar dari
proyek
b) Membangun direksi keet sesuai ukuran yang telah ditetapkan.
1.8 Pembuatan Gudang Material dan Peralatan
Membangun gudang peralatan berukuran 5 m x 5 m dengan cara :
a) Bahan bahan yang memerlukan perlindungan dari pengaruh cuaca seperti
semen dan material finishing lainnya harus disimpan di tempat
tertutup.Untuk itu, diperlukan penyimpanan disebut gudang.
b) Konstruksi gudang penyimpanan material dan peralatan dibangun seperti
bangunan direksi keet.
1.9 Pemasangan Bouwplank
a) Pemasangan bouwplank dengan kayu kaso 5/7
b) Menetukan patok penancapan bowplank pada jarak 1 m di luar keliling bangunan.
c) Pemasangan bouwplank pada patok yang tertancap kuat dalam tanah dan tinggi
bouwplank menunjukkan lantai ± 0.00.
d) Permukaan atas bouwplank harus horizontal dan Pertemuan dinding harus siku/ tegak
lurus.
e) Bouwplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa
tempat untuk menarik benang-benang as.
f) Bouwplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan
untuk jalan pekerja.

2 PEKERJAAN TANAH
2.1 Pekerjaan Galian Tanah
Alat :Alat ukur, meteran, dll, Cangkul / alat tukang gali
Metoda Pelaksanaan :
a) Marking posisi dan elevasi
b) Pekerjaan galian untuk pondasi foot plate 1.2 m dan galian untuk pondasi batu kali
juga 0.7 m.
c) Menggali sesuai tebal pondasi, (tebal bekisting samping dan bawah untuk pondasi
foot plate) , tebal urugan pasir, dan tebal lantai kerja.
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

d) Apabila terdapat air di dasar galian, waktu penggalian maupun pada waktu
pekerjaan struktur harus disediakan pompa air dengan kapasitas yang memadai
atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk
menghindari tergenangnya air dan lumpur pada dasar galian.
e) Membuang tanah galian (selain yang digunakan untuk tanah urug)minimum
sejauh dalamnya pondasi.
2.2 Pekerjaan Urugan Pasir
Setelah sebagian galian tanah selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan urugan pasir
setinggi 10 cm. Pasir yang digunakan adalah pasir muntilan.
2.3 Pekerjaan Urugan Kembali
Alat :Alat ukur, meteran, dll, Cangkul , stamper
Metoda Pelaksanaan :
a) Marking posisi dan elevasi sesuai gambar kerja
b) Tanah hasil galian diletakkan di pinggir galian diluar bouwplank, yang nantinya
digunakan untuk pengurugan kembali.
c) Lalu mengurug tanah pada sisi dinding pondasi
d) Urugan kembali dilakukan pada seluruh pondasi.
e) Memadatkan tanah dengan stamper.
2.4 Pekerjaan Urugan Sirtu
Pekerjaan urugan sirtu dilakukan setelah pekerjaan Urugan Kembali Pondasi dan
Sloof selesai dilakukan.Urugan sirtu di bawah lantai dengan tebal 10 cm.

3 PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi dengan Syarat Bahan : Mutu Beton K250, Baja Tulangan fy
240<D12mm, fy 390>=D13mm, Semen Portland Cement SII 0013-18 dan Pondasi Pasangan
Batu Kali 1:4
3.1 Pondasi Footplate
Bentuk, dimensi dan titik pondasi disesuaikan dengan gambar rencana dengan
dibantu benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah diatur sedemikian
rupa. Pada saat pengecoran pondasi foot plat akan memperhatikan pemadatan beton serta
menggunakan vibrator dalam pemadatannya. Setelah umur beton pondasi dianggap cukup,
maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
direksi/pengawas.
Bahan :
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

 Syarat-syarat Bahan : Mutu Beton K250, Baja Tul.fy 240<D12mm, fy


390>=D13mm
 Semen Portland Cement SII 0013-18
 Pasir urug
 Bekisting
Alat :
 Lantai kerja : mesin molen, peralatan tukang batu
 Bekisting : kayu
 Pembesian : bar bender, bar cutter, peralatan tukang besi
 Beton : baching plant, truk mixer, talang cor, concrete pump,
mesin vibrator, peralatan tukang cor.
Langkah pekerjaan:
1. Pengukuran, Galian dan Pemadatan
2. Lantai Kerja, Bekisting dan Pembesian Pondasi Telapak
3. Pengecoran dan Pembesian Kolom Pedestal & Sloof
4. Pemasangan bekisting kolom, pengecoran kolom dan mengurug kembali
3.2 Pekerjaan Pondasi Batu Kali
Dasar galian untuk pondasi dialasi dengan lapisan pasir urug setebal 10 cm. Bentuk
dan dimensi pondasi disesuaikan dengan gambar rencana dan dengan dibantu benang.
Pasangan batu kali rata dan disiar rapat.
a) Persiapan:Urutan galian, Urutan Pasang batu, Tempat batu sebelum dipasang
b) Membuat Galian
 Menyiapkan alat-alat yang diperlukan.
 Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi
bagianbawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
 Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan
yangtepat.
 Membuang tanah sisa galian ketempat yang telah ditentukan.
 Mengecek posisi, lebar, kedalaman dan kerapianya, sesuai dengan
rencana.
c) Urugan Pasir
 Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
 Memadatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

 Jika diperlukan,mengulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir


urug seperti yang direncanakan
(Urutan pekerjaan diatas telah dilakukan saat pekerjaan tanah).
d) Memasang Profil
 Memasang patok bantu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
 Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
 Memasang bilah bantu datar pada kedua patok, setinggi profil.
 Memasang profil tegak lurus bidang atas profil datar.
 Mengikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok.
 Memasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan
mengikatkan dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Mengecek ketegakan/posisi profil dan ukuran-ukurannya, memperbaiki
jika ada yang tidak tepat, demikian juga peilnya.
e) Pasangan Batu Kali
 Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
 Memasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
 Menyiapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Menaikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang.
 Menyediakan tempat untuk lubang-lubang stek kolom dan keperluan-
keperluan lain.
 Mengecor stek-stek kolom tersebut dan merapikan pondasinya.
 Setelah pasangan mengeras, bagian pinggir/sisi pondasi diurug kembali.

4 PEKERJAAN STRUKTUR
Untuk semua pelaksanaan struktur harus disesuaikan dengan spesifikasi yang telah
ditentukan baik jenis, mutu, maupun dimensi tulangannya. Yaitu yang direncanakan
menggunakan Syarat Bahan : Mutu Beton K250, Baja fy 240<D12mm, fy 390>=D13mm dan
Semen Portland Cement SII 0013-18.
Dalam pekerjaan pembesian diatur sedemikian rupa sehingga tebal selimut yang
diperlukan serta jarak bersih antar tulangan dalam beton sesuai dengan perencanaan
Beton diolah ditempat pengolahan yang berdekatan langsung dengan material beton.
Untuk beton pada lantai 1 bisa diangkut secara estafet dan untuk lantai 2 dari molen diangkut
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

menggunakan katrol. Sebelum pengecoran, dilakukan pembesian dan pemasangan


bekisting.Pekerjaan beton dikerjakan dalam waktu yang cukup lama dan dimulai dengan:

4.1 Pekerjaan Sloof


Bentuk, dimensi dan titik sloof disesuaikan dengan gambar rencana dengan dibantu
benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah diatur sedemikian rupa.
Menggunakan Beton K250, Besi U24, Besi U39. Setelah umur beton dianggap cukup
(untuk mendapatkan beton yang baik biasanya 15 hari), maka dilakukan pembukaan
bekisting dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

4.2 Pekerjaan Kolom Lantai 1(Kolom Beton Bertulang s/d FL +/- 5.000.)
Kolom lantai 1 menggunakan mutu beton K250, Besi U24 dan U29. Pembuatan
Kolom lantai 1 menggunakan Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah diatur
sedemikian rupa. Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton yang
baik biasanya 14 hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

Kolom praktis lantai 1 menggunakan mutu beton K175 dan Besi U24. Bentuk,
dimensi dan titik balok portal dan balok anak serta pelat disesuaikan dengan gambar
rencana dengan dibantu benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah
diatur sedemikian rupa. Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton
yang baik biasanya 28 hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

4.3 Pekerjaan Balok


Balok beton bertulang menggunakan mutu beton K250, Besi U24 dan U29. Bentuk,
dimensi dan titik balok portal dan balok anak serta pelat disesuaikan dengan gambar
rencana dengan dibantu benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah
diatur sedemikian rupa. Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton
yang baik biasanya 28 hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

4.4 Pekerjaan Pelat Lantai (Beton Bertulang Pelat Lantai 2 FL + 5.000 t = 120 mm)
Pelat lantai menggunakan mutu beton K250 dan Besi U24. Bentuk, dimensi dan titik
balok portal dan balok anak serta pelat disesuaikan dengan gambar rencana dengan dibantu
benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah diatur sedemikian rupa.
Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton yang baik biasanya 28
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari direksi/pengawas.
4.5 Pekerjaan Tangga
Beton bertulang tangga menggunakan mutu beton K250, Besi U24 dan U29.
Bentuk, dimensi dan titik tangga disesuaikan dengan gambar rencana dengan dibantu
benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah diatur sedemikian rupa.
Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton yang baik biasanya 21-28
hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari direksi/pengawas.

4.6 Pekerjaan Kolom Lantai 2 (Kolom Beton Bertulang FL + 5.000 s/d FL + 8,000)

Kolom lantai 2 menggunakan mutu beton K250, Besi U24 dan U29. Bentuk,
dimensi dan titik kolom disesuaikan dengan gambar rencana dengan dibantu benang. Besi
tulangan kolom dipasang sesuai dengan gambar rencana. Bekisting kayu dipasang dengan
susunan yang telah diatur sedemikian rupa. Setelah umur beton dianggap cukup (untuk
mendapatkan beton yang baik biasanya 15 hari), maka dilakukan pembukaan bekisting
dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.
Kolom praktis lantai 2 menggunakan mutu beton K175 dan Besi U24. Bentuk,
dimensi dan titik balok portal dan balok anak serta pelat disesuaikan dengan gambar
rencana dengan dibantu benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah
diatur sedemikian rupa. Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton
yang baik biasanya 28 hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.
4.7 Pekerjaan Balok
Balok beton bertulang menggunakan mutu beton K250, Besi U24 dan U29. Bentuk,
dimensi dan titik balok portal dan balok anak serta pelat disesuaikan dengan gambar
rencana dengan dibantu benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah
diatur sedemikian rupa. Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton
yang baik biasanya 28 hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

4.8 Pekerjaan Pelat Atap (Beton Bertulang Pelat Atap FL + 9.500 t = 100 mm)

Pelat lantai menggunakan mutu beton K250 dan Besi U24. Bentuk, dimensi dan titik
balok portal dan balok anak serta pelat disesuaikan dengan gambar rencana dengan
dibantu benang. Bekisting kayu dipasang dengan susunan yang telah diatur sedemikian
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

rupa. Setelah umur beton dianggap cukup (untuk mendapatkan beton yang baik biasanya
28 hari), maka dilakukan pembukaan bekisting dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari direksi/pengawas.

5 PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan pasangan batu bata dibagi menjadi 2 yaitu:
5.1 Pekerjaan pasangan batu bata untuk dinding.
Digunakan dinding batu bata merah ukuran (5x11x22) cm tebal 1 bata campuran
1PC : 4PS
Pekerjaan pasangan batu bata untuk WC
Digunakan dinding batu bata merah ukuran (5x11x22) cm tebal 1 bata campuran
1PC : 2PS
Langkah dalam melaksanakan pekerjaan dinding dimulai dari:
a. Setelah pekerjaan sloof selesai, pekerjaan dinding sudah bisa dilaksanakan
b. Dimulai dari bagian-bagian yang telah ditentukan.
c. Pekerjaan dinding harus dilaksanakan secara tahap demi tahap (lapis perlapis
per 1 m). Untuk dinding di bagian kamar mandi, digunakan dinding trasram
dengan campuran yang telah ditentukan.
5.2 Pekerjaan Dinding Batu Alam
Pekerjaan dinding batu alam dimulai setelah pekerjaan dinding batu bata,
pelaksanaannya setelah pekerjaan plesteran.

6 PEKERJAAN ATAP
6.1 Pekerjaan Kuda-kuda
Struktur atap yang digunakan berupa struktur rangka baja ringan dengan genteng
sebagai penutup atapnya.Penggunaan baja dipilih karena kemudahan dalam
mendapatkannya dan memiliki durability cukup baik terhadap cuaca.Pada pekerjaan atap,
hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pekerjaan rangka atap kuda-kuda.
a) Kuda-kuda yang digunakan dari baja ringan profil IWF 250.125, IWF 200.100, IWF
150.75, dan IWF 100.50.
b) Rangka atap kuda-kuda ditempatkan sedemikian rupa yakni bertumpu pada elemen
struktur ring balk,kemudian disambung dengan menggunakan plat baja yang diikat
oleh mur dan baut yang dipasang pada plat baja tersebut.
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

c) Profil baja ringan tersebut diukur dan dipotong sedemikian rupa sesuai dengan panjang
bentang dan sisi miring kuda-kuda,lalu dari potongan baja disambung oleh mur dan
baut maupun las sehingga terbentuk suatu rangka atap kuda-kuda.
d) Alat-alat yang digunakan adalah mesin pemotong baja,mesin bor baja,pengunci dan
las.
e) Rangka kuda-kuda dari profil baja dipasang sesuai gambar rencana atau gambar kerja
yang ada.
f) Skapolding disusun dan dipasang sedemikian rupa untuk dasar bertumpunya rangka
kuda-kuda selama proses pelaksanaan berlangsung.
g) Profil baja kuda-kuda diperoleh dari hasil fabrikasi atau hasil poduksi olahan pabrik
baja.
h) Rangka kuda-kuda yang sudah tersusun,lalu diangkat dengan menggunakan alat berat
dan ditempatkan pada titik-titik yang sudah ditentukan.
i) Pekerjaan dilakukan dengan teliti dan diawasi secara langsung oleh direksi.

7 Pekerjaan Gording
Pekerjaan selanjutnya setelah pekerjaan kuda-kuda yaitu pekerjaan gording
1. Setelah pekerjaan rangka atap kuda-kuda selesai,kemudian gording ditempatkan
sedemikian rupa yakni ditempatkan diatas rangka atap kuda-kuda dan tegak lurus
terhadap kuda-kuda.
2. Penempatan gording ditempatkan dan dipasang dengan jarak antar gording sesuai
dengan gambar rencana.
3. Gording dari baja ringan profil UNP 100.50 yang dipotong sesuai panjang gording
pada gambar rencana,kemudian disambung dengan plat penyambung dari baja yang
diikat oleh mor baut dan dilas.
4. Agar dapat menjadi satu dengan struktur kuda-kuda,gording lalu diikatkan dengan mur
baut dan kemudian di las.
5. Alat-alat yang digunakan adalah mesin pemotong baja,mesin bor baja,pengunci dan
las.

8 Pekerjaan Usuk dan Reng


Pekerjaan selanjutnya setelah pekerjaan gording yaitu pekerjaan usuk dan reng.
1. Usuk ditempatkan diatas gording dan tegak lurus terhadap gording atau sejajar dengan
kuda-kuda.Sedangkan reng ditempatkan diatas usuk dan tegak lurus terhadap usuk
atau sejajar dengan gording
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

2. Usuk dan reng yang dipotong sesuai panjang gording pada gambar rencana, kemudian
disambung dengan plat penyambung dari baja yang diikat oleh mur baut dan di las.
3. Agar dapat menjadi satu dengan gording, usuk lalu diikatkan dengan mor baut dan
kemudian di las.
4. Alat-alat yang digunakan adalah mesin pemotong baja,mesin bor baja,pengunci dan
las.

9 Pemasangan Genteng
Setelah rangka atap terpasang sesuai dengan gambar rencana, baik bahan maupun
pelaksanaannya, maka pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan penutup atapnya yang
menggunakan Genteng Beton M-Class. Genteng Beton M-Class yang akan dipasang harus
mendapat persetujuan dahulu dari direksi/pengawas.

10 Pemasangan Nok
Pekerjaan selanjutnya setelah genteng dipasang yaitu pemasangan nok.
1. Nok yang digunakan adalah Nok Genteng Beton M-Class.
2. Pekerjaan Nok dimaksudkan untuk mengunci genteng yang sudah terpasang agar tidak
leps maupun berpindah dari tempatnya, selain itu juga untuk memperkokoh pasangan
genteng beton.
3. Pekerjaan Nok baru bisa dilakukan apabila pekerjaan pemasangan penutup atap
genteng metal sudah benar-benar selesai dikerjakan.
4. Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, sekop, ember, cetok, dan meteran.

11 PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


a. Pekerjaan Plesteran Dinding
1. Pekerjaan plesteran dinding dengan campuran 1PC : 3PS
2. Langkah yang harus dilakukan dimulai dari:
a. Menyiram bagian yang akan diplester dengan air terlebih dahulu dan plesteran
harus menghasilkan bidang yang rata dan sponeng yang lurus.
b. Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan 1PC : 5PS
c. Melakukan kamprotan ke bidang yang akan diplester dengan jarak lemparan ±
50cm.
d. Setelah pekerjaan kamprotan selesai, tunggu selama 3 hari sambil dilakukan
penyiraman
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

e. Semua dinding harus diplester dengan perbandingan 1PC : 3PS. Pasir yang
digunakan merupakan pasir ayakan (halus)
f. Melakukan plesteran ke seluruh permukaan dinding yang telah dikamprot.
g. Lanjutkan dengan curing selama 7 hari. Usahakan seluruh permukaan plesteran
tetap basah.

b. Acian
1. Pekerjaan dilaksanakan jika sebagian besar pekerjaan plesteran dinding telah
selesai
2. Langkah yang harus dilakukan dimulai dari:
a. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas
tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air
acian.
b. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak
boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering
sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
c. Menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini
dimaksudkan agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
d. Meleburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
e. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
f. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara
menyiram air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan
keretakan dinding.
12 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
a. Pekerjaan Kusen Jendela dan Pintu
1. Pekerjaan yang dibutuhkan yaitu:
a. Type P1-Pintu Kaca,L=80cm, H=240cm
b. Type P2-Pintu kayu Solid, L=80cm, H=240cm
c. Type P3-Pintu Pvc,L=70cm,H=210cm
d. Type P4-Pintu Kayu Solid L=90cm,H=240
e. Type PJ2-Pintu + Jendela Kaca Double Swing,L=60cm,H=150
f. Daun Pintu Kayu Solid Kempas fins. Melamine, Daun Pintu Kaca Rangka
Kayu + Kaca Clear Glass 9mm
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

2. Langkah yang harus dilakukan dimulai dari:


a. Memasang kusen pintu/ jendela pada lokasi yang telah ditentukan
b. Memasukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji
karet/kayu
c. Mengatur kedudukan kusen dengan baji karet/kayu
d. Mengatur kelurusan /kedudukan kusen terhadap tembok/dinding
e. Melubangi tembok melalui lubang kusen untuk memasukkan fischer
f. Finishing dengan bantuan mortar

b. Pekerjaan Kaca
1. Pekerjaan kaca yang dibutuhkan yaitu:
a. Type J1-jendela Kaca Mati,L=120cm,H=250cm
b. Type J3-jendela Kaca Mati L=120cm, H=150cm
c. BV1 Kaca mati
2. Langkah yang harus dilakukan dimulai dari:
a. Kusen yang telah terpasang bisa langsung memasang jendela sesuai dengan
ukuran yang direncanakan
b. Pemasangan menggunakan mur yang telah dikencangkan

13 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


a. Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam).
2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
3. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus
dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan
bersamaan dengan pemasangan sparing.
4. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
5. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untuk perbaikan (perawatan).
6. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehingga tidak tersentuh dan ditanam sampai minimal mencapai air tanah.
7. Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau
pada balok kayu rangka langit-langit.
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

8. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
9. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan stop kontak dan saklar.
10. Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.pemasangan AC Split
menggunakan 2 dan 1,5 PK

14 PEKERJAAN SANITASI
14.1 Pekerjaan sanitasi air dikerjakan setelah pemasangan bowplank atau setelah
pemasangan plafond dan sebelum pemasangan lantai, bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding.
14.2 Pekerjaan sanitasi meliputi pembuatan septictank dan pipa-pipa

15 PEKERJAAN ARSITEKTUR
15.1 Pekerjaan Plafond
1. Pekerjaan yang dibutuhkan:
a) Plafond Acoustic Board 9mm thick
b) Droop ceiling
c) List Gypsum Jaya Board t. 7 cm
2. Langkah dalam melakukan pekerjaan plafon dimulai dari:
a) Membuat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafon
sesuai dengan shop drawing (untuk menentukan ketinggian plafond).
b) Memasang paku kait, tembakan paku - paku kait pada marking titik -titik
yang telah ada. Pasang penggantung rangka plafond (rod) yang terdiri dari
hanger dan clip adjuster, dengan posisi tegak lurus.
c) Tentukan jarak penempatan kait penggantung Pasang tarikan benang sebagai
pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond.
d) Pasang rangka utama / top cross rail. Pasang rangka pembagi /furing chanel
menggunakan locking clip
- cek elevasi dan jarak rangka plafond.
- cek sparing, ducting dan perlengkapan mekanikal elektrikal lainnya.
e) Pasang dan kencangkan clip / rod. Pasang panel gypsum pada rangka
dengansekrup ceiling menggunakan screw driverdan setiap sambungan
harus tepat pada rangka.
f) Mengecek kerapihan dan kerataan bidang plafond dengan menggunakan
waterpass.
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

g) Perataan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net / lakban


Kemudian ditutup dengan paper tape dan compound ceiling. Setelah itu
diamplas.
h) Finishing permukaan plafond gypsum dengan cat. ratakan permukaan
plafon gypsum menggunakan plamir sampai terlihat rata dan lurus :
- haluskan dengan amplas sampai rata dan benar - benar halus
- cat seluruh permukaan plafon secara meratadengankuasuntuk bagian tepi
dan sudut, serta rol cat untuk bidang luas.
15.2 Pekerjaan Pengecetan
1. Bahan cat yang digunakan harus yang berkualitas baik setara merk vinilex, dengan
warna yang ditentukan atau direncanakan direksi.
2. Cat yang dipakai untuk exterior adalah Dulux Weathershield dan untuk interior
adalah Catylac.
3. Bidang yang akan dicat seperti dinding, kusen pintu/jendela dan lain-lain,
dibersihkan terlebih dahulu (diamplas/dikerok) dan lubang-lubang pada bidang
harus ditutup rapat/diratakan dengan dempul/plamur.
4. Pengecatan dilakukan dengan roll, sedangkan untuk bagian-bagian sudut dan
bagian bawah bias dipakai dengan kuas
15.3 Pekerjaan Keramik
a) Adukan untuk pemasangan lantai diatas landasan yang sudah stabil/dipadatkan.
b) Sebelum melakukan pemasangan lantai, terlebih dahulu dilapisi pasir urug padat
yang terlebih dahulu diteliti kepadatan tanah urug dan pasir urug dibawahnya serta
ketepatan peil yang ditentukan.
c) Semua keramik untuk ruangan selain kamar mandi pada lantai 1 dan lantai 2 serta
keramik yang akan dipasang pada kamar mandi lantai 1 dan lantai 2 terlebih dahulu
direndam air. Keramik yang digunakan adalah granit dengan ukuran 6 cm x 6 cm
d) Pengisian siar-siar pada keramik padat dan merata, dalam arti cara pengolahan siar-
siar keramik harus dibersihkan dari kotoran terlebih dahulu atau sesuai petunjuk
direksi.
e) Pekerjaan lantai keramik yang tidak lurus, tidak rata dan tampak siarnya yang
bergelombang, akan dibongkar serta diperbaiki atas biaya pelaksana/kontraktor.
f) Lantai rabat dipasang diatas pasir urug, satu elemen dengan elemen lainnya harus
dipisah.
g) Ketebalan rabat beton minimal sesuai gambar dan finishingnya dilakukan dengan
pukulan sapu lidi.
PT. RINJANI CONSTRUCTION
GENERAL CONTRACTOR
Jl Tunjung Sari No 1, Semarang, Jawa Tengah
Telp. (024) 43125, Fax : (024) 11614.rinjani.cons@gmail.com

16 PEKERJAAN JALAN DAN PARKIRAN


a) Lahan dibersihkan terlebih dahulu dari rumput, humus, pohon dan dari sampah (sesuai
dengan pekerjaan persiapan).
b) Setelah itu dilakukan pengukuran elevasi agar memperoleh ketinggian yang
direncanakan. Pengukuran elevasi dilakukan dengan menggunakan alat waterpass
c) Melakukan pekerjaan galian dengan kedalaman 30 cm
d) Setelah galian tanah selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan urugan pasir setinggi 9 cm
e) Pekerjaan makadam dan batu pecah dilakukan setelah pekerjaan urugan pasir selesai,
dengan ketentuan:
 Pekerjaan Batu Pecah 5/7 dengan ketinggian 10 cm
 Pekerjaan Batu Pecah 2/3 dengan ketinggian 5 cm
 Pekerjaan Makadam dengan ketinggian 20 cm
f) Kemudian pekerjaan coating dilakukan setelah pekerjaan makadam dan batu pecah
selesai
g) Setelah pekerjaan coating selesai kemudian dilapisi dengan lapis HRS (Hot Rolled
Sheet) dengan tebal 3 cm

Anda mungkin juga menyukai