Anggota Kelompok 3:
Resort ini terletak tepat di pantai dengan taman karang yang indah tepat di
depannya. Bangkai kapal Liberty yang terkenal hanya berjarak beberapa meter
dari titik pendaratan hiu, serta lokasi penyelaman menarik lainnya berjarak
sekitar 300 meter. Terumbu karang yang indah dan biota laut yang beragam juga
membuat menyelam di sini menjadi menarik. Bahkan desa nelayan Amed bisa
dikunjungi hanya dalam waktu 15 menit saja jika berkendara menggunakan
mobil. Selain itu, Tauch Terminal Resort Tulamben juga menyediakan beberapa
fasilitas yang menyenangkan seperti :
1. Snorkeling
2. Menyelam
3. Rental sepeda
4. Restoran
5. Taman
6. Bar
7. Kolam renang outdoor
Terdapat juga fasilitas yang lainnya seperti layanan antar jemput bagi tamu
dengan biaya tambahan.
• Keanekaragaman Hayati:
Bangkai kapal USAT Liberty adalah rumah bagi banyak spesies ikan
dan biota laut lainnya. Penyelam dapat mengamati berbagai biota laut,
termasuk ikan berwarna-warni, penyu, teripang, dan masih banyak lagi.
• Kedalaman beragam:
Lokasi penyelaman ini memiliki kedalaman yang bervariasi sehingga
cocok bagi penyelam pemula maupun penyelam berpengalaman. Hal ini
memungkinkan berbagai tingkat keahlian untuk menikmati menyelam
di sini.
• Dekat pantai:
Letak USAT Liberty yang tidak jauh dari pantai membuat akses menuju
lokasi ini relatif mudah. Anda bahkan bisa menyelam dari lokasi pantai
ke lokasi bangkai kapal.
• Perspektif sejarah:
Selain biota laut yang luar biasa, wisatawan juga dapat mempelajari
sejarah kapal ini dan mengapa muncul di perairan Bali pada masa
Perang Dunia II.
• Pelatihan selam:
Situs ini juga sering digunakan untuk pelatihan menyelam,
menjadikannya lokasi ideal bagi penyelam yang ingin mengembangkan
keterampilan mereka.
• Sumberdaya Lokal
Di Tulamben Nelayan Amed mengadakan lomba Jukung saat terjadinya
paceklik ikan. Hal ini dilakukan agar nelayan menghibur diri dengan
cara lomba jukung layar. Lomba yang didanai dari patungan sesama
peserta ini adalah mekanisme release dari kesedihan karena terjadinya
paceklik ikan. Perahu tradisional dari kayu atau resin disebut jukung,
biasanya memiliki sepasang cadik untuk penyeimbang. Jukung kini
dilengkapi mesin tempel. Namun untuk lomba jukung layar, mereka
harus mengemudikan jukungnya hanya dengan bantuan angin. Inilah
cara mereka menghibur diri dan memanen deru angin di pesisir.
https://bali.com/id/places/tauch-terminal-resort-tulamben/
Hidayah, Ade., dkk. 2017. Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Bahari
Tulalmben, Kabupaten Karangasem, Bali. Jurnal agribisnis vol 50 no 02.