Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

GAMAPALA adalah Unit Kegiatan Mahasiswa yang membidangi kegiatan kepecinta alaman

di Universitas Galuh. Keberadaan organisasi kepecinta alaman di sebuah lembaga pendidikan

merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan, hal itu karena kegiatan kepecinta alaman

memiliki nilai manfaat dan edukasi yang tinggi bagi para mahasiswa sehingga diharapkan

dapat melahirkan mahasiswa yang kritis, cerdas, kreatif dan peduli terhadap alam, karena

alam adalah habitat manusia, maka apabila alam tersebut hancur akibatnya terjadi kepada

manusia itu sendiri.Selain itu GAMAPALA merupakan organisasi yang berperan sebagai wadah

bagi mahasiswa yang memiliki hobi, minat dan bakat dalam kegiatan social dan

kemanusiaan. Maka atas dasar tersebut, kami dari Unit KegiatanMahasiswa GAMAPALA telah

melaksanakan program kerja tahunan sesudah Pendidikan Dasar dan merupakan salah satu

syarat bagi Anggota Muda untuk menjadi Anggota Penuh GAMAPALA yaitu Latihan

Pemantapan (LANTAP) Arung Jeram Anggota Muda GAMAPALA.

1.2 DASAR PEMIKIRAN

1. Tridharma Perguruan Tinggi


2. AD/ART GAMAPALA
3. Program Kerja GAMAPALA Periode 2015/2016
4. Musyawarah Anggota GAMAPALA Tanggal 03 Desember 2015 tentang Program

Kegiatan Latihan Pemantapan Arung Jeram

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :

1
1. Mentafakuri Kebesaran Allah SWT yang Menciptakan Alam Begitu Sempurna.

2. Mengapresiasikan minat dan bakat anggota GAMAPALA.

3. Menjalin silaturahmi antar anggota GAMAPALA.

1.4 WAKTU KEGIATAN


Hari : Sabtu - Minggu
Tanggal : 12-13 Desember 2015
Waktu : 14.00 s.d Selesai
Tempat: Sungai Citanduy Ciamis
1.5 PESERTA KEGIATAN
Kegiatan Latihan Pemantapan GAMAPALA ini diikutsertai oleh seluruh Anggota Muda

GAMAPALA dan Anggota Penuh GAMAPALA sebagai pendamping.

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Sejarah arung jeram (rafting)

Sejarah singkat dan perkembangan didunia

Tempat tinggal secara naluri manusia purba di dekat air , mereka manfaatkan, seperti batang
pohon yang diikat digunakan sebagai media pengapung, ada juga yang menggunakan batang
pohon yang dilubangi bagian tengahnya untuk tempat duduk.

2
Suku di canada zaman dahulu telah memulai pengembangannya, yang disebut dug out
canoe
Padaabad ke 19 seorang pramuka bernama john marcgregor mengembangkan
kendaraan ini untuk rereasi dan olahraga
Aetelah perang dunia kedua usai, perahu milik angkatan laut amerika mulai
digunakan untuk mengarungi sungai, namun perahu ini didesain untuk menerjang
ombak dilaut, bukan di jeram.
Di tahun 1950 sebagian kegiatan yang mulai banyak digemari, kualitras dari perahu
pun ditingkatkan
Sampai dengan tahun 1983, para oengarung jeram tidak mempunyai pilihan lain
selain menimba air keluar perahu setelah melewati jeram
Setelah beberapa macam perahu dicoba, ditahun 1983 perahu dapat mengeluarkan air
sendiri disebut self beller berhasil diproduksi oleh jim cassady.

Sejarah di indonesia

Kegiatan pengarungan sungai berarus deras menggunakan perahu karet yang tercatat dalam
sejarah adalah:

Lomba arung jeram citarum l yang diadakan oleh kelompok pendaki gunung dan
penempuh rimba wanadri, bandung
Ekspedisi internasonal pertama dalam bidang arung jeram dilakukan oleh club
aranyacala trisakti yang mengarungi sungai sungai dinegara bagian california, oregon,
dan idaho, USA pada tahun 1992.

federasi Arung Jeram Indonesia

Pada bulan maret 1996 oleh 38 organisasi pecinta alam, club arung jeram amatir,
profesional, dan komersial,telah dibentuk federasi arung jeram indonesia {FAJI}. Bertujuan
untuk mengembangkan arung jeram sebagai olahraga petualangan menjadi olah raga prestasi
dan lebih aman, serta meningkatkan sumber daya manusia dibidang arung jeram.

2.2 Peralatan arung jeram

1. Perahu karet

Landing carft rubber (LCR), adalah perahu yang berbentuk seperti tapal kuda dan pada
bagian terkadang terdapat kayu.

River boat, adalah perahu berbentuk oval dibuat khusus untuk mengarungi sungai arus deras.
Bagian-bagian yang terdapat pada perahu:

Bow and Stern

3
Chamber atau biasa disebut tube
Floor
Thwart
Boat line (tali kapal)
D-Ring
Handling Grip
Bilge Hole/self bailing
Valve

2. Paddle (Dayung)

Setiap dayung terdiri dari tiga bagian, yaitu:


1) Pegangan, berbentuk huruf T, biasa disebut T grip.
2) Gagang, terbuat dari bahan alumunium.
3) Blade/bilah, terbuat dari bahan fiber dilapisi serat karbon yang ringan dan kuat. Namun
ada pula yang terbuat dari bahan campuran plastik.

3. Helm
4. Pelampung
5. Pluit
6. Pompa
7. Repair kit
8. Tali penyelamat
9. Kantong kedap air
10. Carabiner
11. Kotak P3K

instruksi tentang teknik dasar mendayung, yaitu:

1). Forward (Maju)

Instruksi yang diberikan untuk dayungan maju, dilakukan oleh seluruh peserta dengan
menarik blade/bilah dayung yang berada didalam air kearah belakang searah perahu. Posisi
blade/bilah dayung saat menyentuh air adalah tegak lurus terhadap permukaan atau
mendekati 90 derajat. Pada saat keluar dari air, dayung diarahkan sejajar dengan permukaan;
berputar mendekati 90 derajat hingga bilah dayung kembali menyentuh air. Gerakan ini
dilakukan berulang-ulang sampai ada instruksi lanjutan.

2). Backward (Mundur)

Instruksi yang diberikan untuk dayungan mundur, dilakukan oleh seluruh peserta dengan
menarik blade/bilah dayung yang berada di dalam air ke arah depan searah perahu. Posisi
blade/bilah dayung saat menyentuh air adalah sejajar dengan permukaan air. Begitu pun saat
keluar dari air, dayung diarahkan sejajar dengan permukaan; berputar hingga bilah dayung
kembali menyentuh air. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai ada instruksi lanjutan.

4
3) Turn Left (Belok Kiri)

Instruksi untuk membelokkan perahu ke arah kiri. Gerakan ini dilakukan dengan
dayungan maju oleh peserta yang duduk pada perahu bagian kanan, sementara peserta pada
kiri perahu stop mendayung. Jika skipper merasa perlu untuk membelokkan perahu ke kiri
dengan cepat, maka posisi peserta yang duduk pada bagian kiri melakukan dayungan mundur.

Untuk memperjelas instruksi, biasanya skipper akan mengatakan kanan-maju dan kiri-
mundur! Artinya, peserta yang duduk pada bagian kanan melakukan dayungan maju,
sementara peserta pada bagian kiri melakukan dayungan mundur.

4) Turn Right (Belok Kanan)

Instruksi yang diberikan untuk membelokkan perahu ke arah kanan; kebalikan dari
instruksi turn left (belok kiri). Gerakan ini dilakukan dengan dayungan maju oleh peserta
yang duduk pada perahu bagian kiri, sementara peserta pada bagian kanan stop mendayung.

Jika skipper merasa perlu membelokkan perahu ke kanan dengan cepat, posisi peserta yang
duduk pada bagian kanan melakukan dayungan mundur. Untuk memperjelas instruksi,
biasanya skipper akan mengatakan kiri-maju dan kanan-mundur! Artinya, peserta yang
duduk pada bagian kiri melakukan dayungan maju, sementara peserta yang duduk pada
bagian kanan melakukan dayungan mundur.

5) Stop (Berhenti)
Instruksi yang diberikan untuk menghentikan dayungan; semua dayung tidak berada dalam
air, digenggam dengan posisi di atas pangkuan.

2.3 Self rescue

River rescue

Priortas rescue

Keselamatan diri sendiri ( self rescue )

Keselamatan setiap orang yang terlibat dalam tindakan rescue

Keselmatan peralatan

Dalam kegiatan arung jeram, keselamatan setiap peserta adalah hal yang utama. Banyak
faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan arung jeram ini. Namun peserta
harus selalu menyadari, kegiatan arung jeram tidak akan pernah lepas dari segala resiko dan
bahaya; baik oleh faktor manusia, peralatan, maupun faktor alam yang menyertainya. Prinsip
setiap tindakan penyelamatan dalam kegiatan arung jeram, adalah menyelamatkan diri sendiri
sebelum melakukan tindakan penyelamatan terhadap orang lain. Si penyelamat harus benar-

5
benar berada dalam kondisi yang aman dalam melakukan tindakan penyelamatan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari resiko lainnya dan kemungkinan bertambahnya korban.

Teknik berenang di arus

a. Defensive swimming position

Defensive swimming position adalah berenang mengikui arus dalam posisi terlentang, kaki
dalam keadaan rapat dan selalu berada di atas air untuk menghindari foot entrapment.
Defensive swimming dilakukan pada arus deras dengan pandangan terarah ke hilir. Gunakan
tangan sebagai pengatur keseimbangan atau untuk menuju pinggiran sungai dan menghindari
berbagai rintangan lainnya.

b. Aggressive swimming position

Aggressive swimming position adalah berenang dengan cara melawan arus. Dilakukan
pada arus yang relatif tenang dengan posisi menghadap ke hulu. Tujuannya, untuk mendekati
perahu penolong, menghindari strainer, sieves, undercut, dan untuk menyeberang ke sisi
tepian sungai yang lain dengan cepat. Ingat, aggressive swimming ini hanya efektif dilakukan
pada arus sungai yang relatif tenang. Jika anda lakukan ini pada arus deras, tenaga anda akan
terbuang percuma; anda akan tetap terseret arus deras.

Berikut ini beberapa pertanyaan yang dapat membantu anda mendefinisikan situasi di
sekeliling anda saat anda mengalami swimmer dan menentukan tindakan apa yang harus anda
lakukan:

Apakah di belakang anda terdapat perahu? (Baik perahu yang melemparkan anda
ataupun perahu lain
Apakah di dekat anda terdapat tim rescue yang akan melemparkan throw bag/rescue
rope?
Apakah di dekat anda terdapat rintangan atau obstacle (bebatuan, dahan/ranting, atau
pohon tumbang)?
Apakah di dekat anda terdapat undercut, strainer, dan sieves?
Apakah anda berada di bawah perahu terbalik?
Apakah anda berada di dalam hole/hydraulic (arus berputar-putar)?

Penggunaan tali lempar

Cara melempar tali


a. Melempar dari bawa ke atas
b. Melempar dari samping
c. Melempar dari atas

6
2.4 Karakteristik sungai

Jeram atau rapid bagian dari sungai dimana air mengalir dengan deras dan bertaburan
diantar banyak batu dari beragam ukurandan terdapat arus balik. Rapid juga sering diartikan
air yang mengalir cepat dan baerbahaya.

Empat faktor terjadinya jeram yaitu :

1. Volume air
2. Timgkatan kecuraman air
3. Tonjolan dasar sungai
4. Penyenpitan leher penampang sungai, makin sempit makin deras arusnya

Rintangan rintangan yang harus dikenali :

Rapid ( jeram lebih curam, dangkal, berbatu )


Stoper ( batu yang timbul dari air )
Tongue ( lidah air )
Pillow ( batu yang tidak timbul tapi bisa jadi stoper )
Standing wave ( jeram yang hampir berbalik )
Under cut ( arus yang membentur tebing dan membentuk lubang besar )
Eddies ( suatu arus yang seakan akan berhenti dan berbalik ke hulu sungai )
Entrapmen ( batu yang bercelah dan beresiko dapat menyangkut pada tubuh )

2.5 Manjemen pengarungan

Naluri
Pada keadaan darurat orang mempunyai 2 reaksi yang berbeda, jika dikelompokan
ada 2 kelompok sebagai berikut :
Orang yang terlatih
Orang yang masih awam, hanya bisa berdiri dengan mulut terbuka, mata
melotot, berteriak memberi instruksi yang tidak jelas.

Pengarahan sebelum pengarungan


Yang diingatkan adalah :
Sepakat utuk tidak mengambil resiko yang tidak perlu
Semua barang harus terikat, tali tali harus dalam keadaan tergulung rapih
Sepakat untuk tidak melepaskan pelampung dan helm pada waktu
pengarungan dan disekitar sungai
Pembagian alat P3K, alat rescue, makanan, tim darat, perahu pertama, perahu
terakhir, alat reparasi, pompa, juru foto, kapten tiap perahu, dll
Menghindari tempat berbahaya, misalnya air terjun, jeram besar, dll.

Persiapan pengarungan
Sebelum melakukan pengarungan dapatkan informasi sebanyak banyaknya
mengenai sungai yng akan diarungi

7
Dimana tempat akan diarungi
Akhir pengarungan
Apakah ada pilihan lain jika waktu tak memungkinkan
Berapa jarak temouh an waktu tempuh
Perhitungkan cadangan waktu jika terjadi hal yang tidak diinginkan
Sampai kesulitan tingkat berapa jika air sungai naik sedangkan kita masih
berada di sungai
Bagian mana jeram besar dan tempat berbahaya
Jika terjadi kecelakaan apakah da jalur evakuasi
Dimana rumahsakit dan kantor polisi yang dekat

Di sungai
Pilih pimpinan perjalanan
Tentukanperahu pertama dan terakhir
Pompa, alat reparasi. Sepanjang pengarungan perahu harus saling berdekatan
supaya dapat saling bantu bila diperlukan.

Scouting
Sungai yang baru kita masuki
Jeram kelas iv keatas
Sungai yang sudah lama kita tidak datangi
Sungai didepan mendadak seperti garis horizon
Sungai menikung dan terdengar suara gemuruh
Sungai menurun seperti tangga
Sungai menurun yang terlihat hanya pucuk pucuk pohon

Pimpinan perjalanan

Menyatakan tidak
2.6 Komunikasi

Ada beberapa hal yang dapat dipakai untuk berkomunikasi, seperti

Suara yang lantang dan besar


Pluit / whistle / siulan
Bunyi peluit satu kali berarti perhatian
Bunyi peluit dua kali berarti go (mulai atau melanjutkan perjalanan)
Bunyi peluit tiga kali need help/ masalah, yang perlu pertolongan orang lain
Signal (hand signal atau dengan peralatan lain)

8
BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Latihan Pemantapan Arung Jeram

Tepat pada tanggal 12-13 desember hari sabtu dan minggu saya bersama anggota
muda GAMAPALA melaksanakan lantap arung jeram di kampung Imas Putra hari sabtu jam
07.30 saya berangkat dari rumah ke ukm GAMAPALA dan jam 08.00msaya sampai di ukm,
sambil menunggu jemputan angkot kami menyiapkan alat-alat yang akan di bawa ke tempat
arung jeram, tepat jam 13.00 angkot datang dan kamipun pergi menuju BPBD untuk
meminjam alat dan perahu karena perjalanan tidak terasa sudah sampai di homestay kami
semua langsung menyiapkan perahu serta alat-alat pengarungan untuk latihan terlebih dahulu
sebelum melakukan pengarungan yang jauh untuk esok hari. Setelah itu kami melakukan
pemansan sebelum pengarungan, melakukan pengecekan alat seperti memompa
perahu,memakai pelampung,melakukan simulasi bagaimana saat jatuh dari perahu,
bagaimana berenang melawan arah ke tepi sungai,dan hanyut disungai,cara mendayung yang
benar,cara melempar rescue rope,cara membalikan perahu yang flip yang diantu oleh anggota
penuh,berbagai persiapanpun selesai kami bergegas merapihkan alat-alat serta perahu untuk
dibawa kedepan homestay karena cukup lama berada dalam air kamipun makan sambil
merapihkan alat-alat dan perahu. Tak lama hujan turun kami disuruh untuk istirahat dan untuk
laki-laki tingal di homestay bersama anggota penuh untuk perempuan dihomestay yang
berbeda untuk mandi dan merapihkan tempat istirahat karena di daerah tersebut mempunyai
tradisi yaitu jangan keluar malam setelah adzan maghrib terkecuali untuk melaksanakan
sholat berjamaah di mesjid,di homestay tempat perempuan cukup menakutkan karena seperti
rumah kosong. Tak lama setelah kita semua beres mandi dan menjemur pakaian sekitar jam
20.00 WIB kita dijemput untuk melakukan evaluasi ke tempat homestay laki-laki disana kita
melakukan evaluasi bersama saya sebagai seksi p3k dan banyak sekali kekurangan karena
masih ada obat yang belum lengkap sekitar jam 21.30 WIB evaluasi selesai tak lama pak RT
datang memberi kita semua makanan hajat dan makanan ringan meskipun rasanya aneh tetapi
saya suka kacang yang ada bumbu warna coklat entah apa namanya, setelah selesai makan
perempuan kembali ke homestay yang ke2.

Keesokan yaitu hari minggu tanggal 13 Desember 2015 jam 03.30 kami sudah bangun
lalu mandi dan bersiap-siap untuk sholat subuh setelah holat kami pergi ke homestay laki-laki
untuk masak bersama yang harusnya memasak jam 4 namun karena kesiangan kami
memasak jam 5 subuh kami memasak sayuran,ikan asin,kerupuk,saat memasak nasi agak
sedikit gagal karena alatnya yang rusak,sekitar jam 07.00 WIB makanan telah siap disajikan
dan akhirnya kita semua makan tak lama teman kita yang menyusul yaitu bogo datang dan
karena dia sedang tidak enak badan saya,tongo beserta teman yang lain membantu bogo
namun akhirnya dia tidak ikut mengarung karena keadaannya yang tidak
memungkinkan,setelah itu kami semua bersiap-siap memakai peralatan dan membawa perahu
ke tep sungai untuk di pompa sebelum memulai pengarungan kami melakukan pemansan

9
terlebih dahulu setelah pemansan kami melakukan pengecekan barang,semua persiapan telah
selesai kamipun dibagi kelompok saya sekelompok dengan celed,keyep,lepet,simet,dan
dipandu oleh anggota penuh yaitu kang jajang dan kang odeng namun sebelum melakukan
pengarungan kami diberi arahan oleh kang odeng,saat melakukan pengarungan alhamdulillah
saya tidak merasa takut lama kelamaan jeram semakin besar namun kebanyakan didominasi
dengan jeram-jeram tidak terlalu terjal, stoped, pillow, tongue, edies,dipertengahan kami satu
persatu dijatuhkan dari perahu untuk mencoba bagaimana naik kembali keatas perahu dan itu
susah karena udah beberapa kali say menciba gak ada satupun yang berhasil sedangkan
teman saya berhasil dan yang bikin lucu,seru,kesel juga saya selalu jadi bahan bully dan
bahan tertawaan tapi itu menyenangkan dan tidak terlupakan karena itu semua keseruan dan
pembelajaran,tak lama kamipun berhenti ditengah perjalanan untuk istirahat untuk makan
namun teman saya yang bernama celet menangis ketakutan karena dia saat diperjalanan
semoat akan jatuh kedalam air dan pernah mengalami trauma. Tak lama kemudian kami
melanjutkan perjalanan saat akan sampai kami semua anggota muda turun dari perahu untuk
mengaplikasikan bagaimana hanyut di air dan alhasil 3 liiter,kaki lebam terkena batu tapi
seru,cukup lama hanyut kami disuruh untuk naik keatas perahu untuk melanjutkan perjalanan
karena sebentar lagi akan sampai ditempat pemberhentian terakhir namun sebelum sampai
perahu kami berputar-putar dan sensasinya luarbiasa dan tak akan pernah terlupakan,tak lama
kami semua sampai dipemberhentian terakhir kamipun bergegas ketepi sungai untuk
membawa alat dan perahu namun setelah sampai diatas kami menunggu angkot sambil
makan bersama dengan ikan asin dan disinilah kami diberi nama pasukan asin bolocot karena
waktu pengarungan yang cepat dan makan selalu dengan ikan asin setelah makan kami
membersihkan perahu dan alat tak lama angkotpun datang kami langsung merapihkan
peralatan dan perahu kedalam angkot dan saat diperjalanan semua merasa lelah dan istirahat
didalam angkot cukup lumayan jauh perjalanan akhirnya kami sampai di BPBD karena kami
meminjam alat dari sana jadi kami harus meapihkan dan menyimpan kembali perahu serta
alat yang dipinjam setelah selesai kamipun melanjutkan perjalanan menuju ukm untuk
membersihkan alat-alat dan perahu setelah itu kamipun pulang ke rumah masing-masing.

10
BAB IV

PENUTUP
Demikian laporan Arung Jeram saya buat semoga laporan ini bisa bermanfaat dan
memberikan ilmu untuk semua dan khusunya untuk diri saya sendiri, semoga laporan ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya dan mudah mudahan di tahun selanjutnya kegiatan
Pradik dan Diksar dapat dilaksanakan lebih baik lagi. Demikian saya ucapkan terimakasih
kepada semua pihak, orangtua saya dan terutama Allah SWT karena telah memmberikan
kesehatan pada kita semua hingga dapat menyelesaikan laporan ini

11
DOKUMENTASI

12
LEMBAR PENGESAHAN

Ciamis,.................................

Ketua Sidang,

...........................................
NTA.

Mengetahui,

Penguji 1, Penguji 2,

........................................... ...........................................
NTA. NTA.
Penguji 3, Penguji 4,

........................................... ............................................
NTA. NTA.

13

Anda mungkin juga menyukai