Anda di halaman 1dari 35

OLAH RAGA ARUS DERAS

Olah Raga Arus Deras atau arung jeram adalah kegiatan manusia mencapai suatu hasil yang membutuhkan keahlian dengan menggunakan kekuatan mendayung diatas perahu pada sungai yang mengalir secara alami maupun buatan yang bersifat kompetitif serta secara umum dianggap sebagai olah raga. (International Rafting Federation)

Adventure, Risk, Challenge


Ada apa dalam Olah Raga Arus Deras? Jalur jalur sungai setiap saat berubah tidak pernah tetap dikarenakan debit air tidak pernah konstan, sehingga untuk melalui jeram yang sama dalam waktu yang berbeda mungkin memerlukan manuver yang berbeda pula! Belum lagi bentukan jeram dan jalurnya yang berubah karena diakibatkan oleh banjir sebelumnya. Faktor-faktor ketidakpastian itulah yang membuat risiko kegiatan arus deras sangatlah tinggi dan bersifat dinamis Dengan tingkat risiko tinggi serta dinamis membuat Olah raga Arus Deras sebagai kegiatan petualangan yang penuh tantangan dan tidak membosankan!

Etika Berkegiatan ORAD


Tingkat bahaya di Arung Jeram tidak bisa dihilangkan tapi dapat kita minimalkan, dengan dukungan safety procedure yang dibiasakan, antara lain: 1. Memastikan kelayakan peralatan pengarungan yang digunakan 2. Sadar dan peka akan hambatan-hambatan di sungai serta bahaya kegiatan ORAD 3. Tetap tenang pada saat hanyut di arus, kedua kaki mutlak dilarang dalam posisi berdiri/tegak lurus 4. Turun dari perahu wajib melalui bagian perahu yang berlabuh, tidak dengan sengaja menceburkan diri ke permukaan air 5. Pastikan tidak ada tali yang terikat pada bagian tubuh 6. Saling mengingatkan satu sama lain akan keamanan, kelayakan, dan kesiapan. Baik terhadap pelaku, lingkungan, maupun peralatan.

Perkembangan ORAD di Indonesia


Sejarah perkembangan Olah Raga Arus Deras di Indonesia dimulai di Bandung oleh para penggiat Alam Bebas di Sungai Citarum dan Kejuaraan Arung Jeram juga pertama kali lahir di sungai Citarum pada th 1975 dan th 1977 dengan nama Lomba Arung Sungai Citarum atau Citarum Rally yang digelar oleh Wanadri. Pada awalnya kegiatan ini dinamakan Olah Raga Arus Deras yang diperkenalkan oleh Wanadri , dan dinamakan juga Arung Jeram yang diperkenalkan oleh Mapala UI Pada awalnya para penggiat ORAD di Indonesia yang memakai perahu Karet memakai perahu LCR Landing Craft Rubberkebanyakan bekas dari militer dan perahu LIFE RAFT yang biasanya ada di Kapal Laut dan Kapal Terbang sebagai alat penyelamat.

Perkembangan ORAD di Indonesia


Dengan masuknya Operator Arung Jeram SOBEK tahun 80 an dimulailah era keterbukaan sarana perahu karet- River Boat -, sehingga era tahun 90 an sudah banyak Organisasi / klub klub yang mempunyai River Boat, sekarang relative semua klub Organisasi yang mempunyai divisi Arung Jeram memakai River Boat, begitu juga kompetisi Arung Jeram sudah memakai River Boat, baik yang membawa sendiri maupun yang disediakan Panitia.

Klasifikasi Tingkat Kesulitan Sungai


Kelas I - Easy Kelas II - Novice Kelas III - Intermediate Kelas IV - Advance Kelas V - Expert Kelas VI - Extreme

Karakteristik Pada Sungai

Volume Gradien TMA

Jeram
Tongue

Eddy

Jeram

Jeram
Strainner

Jeram
Undercut

Jeram
Pillow

Jeram
Hole

Jeram
Standing Wave

Jeram
Stopper

Peralatan Pengarungan
Perahu (River boat)

Peralatan Pengarungan
Pelampung (Life Jacket)

Helm

Peralatan Pengarungan
Pompa

Dayung

Peralatan Pengarungan
Flip line

Rescue Rope

Peralatan Pengarungan
Peluit (Whistle) Pisau Medical kit Repair kit

Teknik ORAD
Posisi duduk
Cowboy/Rodeo Style Nantahalan Style Posisi berdiri Turns and pivot Sideslips Eddy Turns and Peel out

Teknik Mendayung
Dayung Maju Dayung Mundur Draw J Stroke C Stroke

Aba-aba Kapten/Skipper
Maju Mundur Stop Kiri balik Kanan balik Draw kiri Draw kanan

Rapid Running (Manuver)


Manuver sejajar arus utama Ferrying

Emergency Rescue Techniques


Self Rescue
- Aggressive
Berenang dengan gaya bebas, tarik nafas apabila kita berada dipermukaan air dan tahan nafas apabila kita masuk kedalam air. Apabila kita tidak bisa berenang, kita pasti tetap terapung karena memakai pelampung, terus usahakan menggerakan tangan, seperti mengayuh.

- Deffensive
Tetap Tenang. Posisi dengan punggung di dalam air atau terlentang dengan posisi Arching seperti Busur Panah. Dengan posisi tidur otomatis kaki akan terangkat ke permukaan air. Jangan mengambilposisi atau duduk di dalam air. Kepala angkat supaya bisa melihat kedepan Kaki kearah Hilir atau posisi kaki di depan Apabila kita akan Manuver atau posisi kita serong kiri gerakan tangan kanan dari belakang kedepan sehingga posisi kita lurus kembali. Kalau kita serong kanan, gerakan tangan kiri dari belakang kedepan. Kalau ada ombak menerpa wajah kita, tahan nafas dan tutup mulut supaya air tidak masuk.

Emergency Rescue Techniques


Teknik naik ke atas perahu

River Rescue
Rescue By Rope

River Rescue
Menangkap & memegang Tali

River Rescue
Posisi melempar tali

River Rescue
Menaikkan Awak ke Perahu

River Rescue
Membalikkan Perahu

Prosedur Pengarungan
Pembuatan peta dasar pembagian gradien sungai Pendataan riam untuk segmen sungai dengan gradien > 10 m/km Penyusunan Rencana Operasi Pengarungan Perencanaan Emergency Rescue Procedure Persiapan logistik Penentuan River Running System

Prosedur Pengarungan

Contoh Skema Operasi Pengarungan

Prosedur Pengarungan

Prosedur Pengarungan

Prosedur Pengarungan

Lining

Prosedur Pengarungan

Sekian
Dalam berkegiatan di sungai, ukuran batasbatas bahaya itu laten tidak terlihat. Jadi harus mengatakan tidak bisa diarungi, sebelum mengarunginya. Beda pada tebing, setelah jatuh tertahan tali, baru bilang tidak bisa dipanjat!
Arif Djohan Pahlawan (Wanadri 571 Badai Rimba)-

Anda mungkin juga menyukai