Anda di halaman 1dari 7

Surga terumbu karang dunia

A. Coral Reef Paradise

Papua, bagi sebagian orang lebih banyak dikenal dengan kebudayaannya yang masih sangat sederhana,
pakaiannya yang unik (koteka misalnya), serta sumber daya alamnya yang melimpah. Namun bagi para
penyelam dan pecinta dunia bawah laut, Papua adalah surga penyelaman yang menyajikan kekayaan
biota laut yang mengagumkan. Salah satu yang terkenal adalah perairan Raja Ampat. Kawasan ini
dijuluki sebagai Coral Reef Paradise (surga terumbu karang) oleh para penyelam dunia. Lokasinya berada
di atas “kepala burung” Pulau Papua, tepatnya di Provinsi Papua Barat.

Raja Ampat adalah kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Sorong dengan luas wilayah + 4,6 juta
hektar. Sekitar 85% dari luas wilayah tersebut merupakan lautan, sementara sisanya adalah gugusan
pulau dan karang atol sejumlah + 610 pulau. Dari ratusan pulau-pulau tersebut, hanya 35 pulau saja
yang dihuni oleh penduduk asli. Nama Raja Ampat sendiri berasal dari cerita rakyat setempat tentang
asal muasal penguasa di empat pulau terbesar di kawasan ini, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta, dan
Waigeo. Dalam cerita ada seorang perempuan yang menemukan 7 buah telur, di mana empat di
antaranya menetas dan menjelma menjadi pangeran-pangeran. Para pangeran ini lalu berpisah dan
menjadi raja di keempat pulau, sehingga kelak kawasan ini kemudian dijuluki Raja Ampat.

Kepulauan Raja Ampat tak hanya dianggap sebagai taman laut terbesar di Indonesia, namun juga
diyakini memiliki kekayaan biota laut terbesar di dunia. Terkuaknya panorama alam bawah laut Raja
Ampat bermula ketika seorang penyelam ulung berkebangsan Belanda bernama Max Ammer
mengunjungi kawasan ini. Kunjungan pertama Max Ammer pada tahun 1990 ke Raja Ampat bermula
dari keinginannya untuk menelusuri kapal dan pesawat yang karam pada masa Perang Dunia II.
Penelusurannya ini sangat berkesan, sehingga pada tahun 1998 ia mengajak Gerry Allen, seorang ahli
perikanan (Ichthyologist) dari Australia, untuk mengadakan survei di tempat ini. Betapa terkejutnya
Gerry Allen melihat sumber daya bawah laut yang begitu beragam dalam jumlah yang sangat besar.

Gerry Allen kemudian mengontak Conservation International (CI) untuk mengadakan survei kekayaan
bawah laut di perairan Raja Ampat pada tahun 2001 dan 2002. Hasil survei ini membuktikan bahwa
perairan Raja Ampat merupakan kawasan terumbu karang dengan kekayaan biota laut terbesar di dunia.
Kawasan ini memiliki setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang, serta 700 jenis kerang,
belum lagi berbagai jenis kura-kura, ganggang, dan ubur-ubur.

B. Keistimewaan

Dalam catatan fotografi bawah laut di kawasan Raja Ampat, Imam Brotoseno menyebutkan bahwa
kandungan kekayaan biota laut Raja Ampat paling besar di seluruh area segitiga koral dunia, yaitu
Philipina-Indonesia-Papua Nugini. Segitiga koral ini merupakan jantung kekayaan terumbu karang dunia
yang dilindungi dan ditetapkan berdasarkan konservasi perlindungan alam internasional. Dari sekitar
600-an jenis terumbu karang di dunia, 75% di antaranya berada di perairan Raja Ampat.
Dengan begitu luasnya perairan Raja Ampat serta kekayaan biota lautnya yang beragam, maka
wisatawan yang ingin menikmati panorama bawah laut dapat memilih beberapa titik penyelaman. Di
sekitar Pulau Kri, misalnya, wisatawan dapat menyaksikan keindahan terumbu karang serta berbagai
jenis ikan yang sangat menakjubkan, termasuk jenis ikan queensland grouper yang terkenal, ikan kuwe,
kakap, kerapu, hiu karang, tuna, napoeleon wrasse, barracuda, serta giant trevally. Kekayaan berbagai
jenis ikan di kawasan Pulau Kri ini pernah dibuktikan oleh Gerry Allen, di mana dalam sekali menyelam ia
mencatat setidaknya terdapat 283 jenis ikan. Jumlah yang sangat mencengangkan untuk satu kali
penyelaman.

Titik penyelaman lainnya adalah di Sardine Reef dengan kedalaman sekitar 10 meter. Tempat ini
menyajikan berbagai jenis ikan termasuk ikan parrotfish yang memiliki warna yang cemerlang. Apabila
ingin mencoba sensasi berada dalam terowongan batu karang, wisatawan dapat menyelam di sekitar
Kepulauan Kaboei Bay Rock. Di kepulauan ini terdapat sebuah teluk yang di bawahnya merupakan
sebuah terowongan batu karang. Di Kaboei Bay Rock juga terdapat gua-gua karang yang dihuni oleh
kelelawar, serta di beberapa tempat ditemukan sisa-sisa tulang manusia.

Masih banyak lagi titik-titik penyelaman yang dapat ditelusuri oleh para penyelam, seperti di The
Passage, Pulau Fam, serta Pulau Misool. Selain menikmati kekayaan biota laut, wisatawan dapat pula
menikmati situs-situs sejarah bawah laut, di antaranya kapal perang serta pesawat tempur yang karam
di perairan Raja Ampat. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati keindahan pulau-pulau di wilayah
Raja Ampat. Daratan pulau-pulau di kawasan ini relatif masih perawan, laguna dan teluknya cukup
terlindungi, memiliki hamparan pantai yang mempesona, serta laut yang jernih.

C. Lokasi

Wisata bahari Raja Ampat terletak di Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat, Indonesia.

D. Akses

Wisatawan yang berminat mengunjungi Raja Ampat dapat bertolak dari Jakarta atau kota-kota besar
lainnya menuju Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. Penerbangan dari Jakarta menuju
Sorong biasanya transit terlebih dahulu di Makassar atau Manado. Dari Bandara Domine Eduard Osok,
wisatawan bisa segera melanjutkan perjalanan menuju Raja Ampat menggunakan kapal cepat
berkapasitas 10 orang dengan biaya sekitar 3,2 juta rupiah sekali jalan. Perjalanan dengan kapal cepat
memerlukan waktu sekitar 3—4 jam.

E. Harga Tiket

Tidak ada tiket khusus untuk memasuki kawasan perairan Raja Ampat. Hanya saja, ongkos untuk
menyewa kapal motor, peralatan menyelam, serta instruktur berkisar antara ratusan ribu rupiah hingga
jutaan rupiah dalam sekali penyelaman. Proses menyelam biasanya dilakukan berkali-kali untuk
menikmati titik-titik penyelaman yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, para penyelam disarankan
berkelompok untuk menekan jumlah pengeluaran yang relatif mahal.

F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di kawasan wisata bawah laut Raja Ampat wisatawan dapat memperoleh fasilitas yang memadai di
beberapa resort yang ada, seperti di Pulau Kri, Waigeo, Mansuar, serta Misool. Beberapa resort
menetapkan harga yang relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas yang lengkap. Namun wisatawan
dengan budget lebih rendah dapat memanfaatkan resort milik pemerintah yang jauh lebih murah.

Alternatif lain adalah dengan cara memilih menginap berhari-hari di atas kapal (Liveaboard) dengan
menyewa kapal Pinisi yang telah dimodifikasi khusus untuk kegiatan penyelaman beberapa hari. Kapal
ini memiliki kapasitas maksimal 14 orang, dengan biaya sekitar Rp 90 juta sampai Rp 110 juta untuk
pelayaran selama seminggu.

Diposkan oleh Puspitasari.kurnia di 01.37 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi
ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

KEKUATAN BUDIDAYA IKAN HIAS INDONESIA

1. Melimpahnya Sumber Daya Alam Ikan Hias

Kekayaan hayati Indonesia sudah banyak dikenal. Dalam bisnis ikan hias dunia, produk Indonesia dikenal
memiliki banyak spesies, baik ikan hias air tawar maupun ikan hias air laut. Dari 1.100 spesies ikan hias
air tawar yang ada di dunia, 400 spesies di antaranya berasal dari Indonesia. Indonesia juga memiliki 650
spesies ikan air laut. Dan kemungkinan masih banyak lagi spesies ikan hias air laut yang belum
ditemukan. Potensi ini membanggakan karena dengan begitu Indonesia dikenal sebagai Produksi ikan
hias terbesar di dunia.1 Sebagai bahan perbandingan potensi ikan hias di dunia, Srilanka (165 species),
Ethiopia (112 species), Philipina (109 species), Kenya (96 species), Hawaii (60 species), Puerto Rico (49
species), dan Singapore (32 species). Dari data tersebut, jelas bahwa Indonesia menduduki peringkat
pertama di dunia dalam produksi ikan hias tropis. Bahkan begitu banyaknya spesies, ada masyarakat
yang tak tahu, jika di daerahnya terdapat ikan hias berharga puluhan juta rupiah, seperti ikan Arwana, di
Kalimantan. Di kota itu, ikan Arwana yang ditangan kolektor bisa berharga puluhan bahkan hingga
ratusan juta rupiah, hanya dijadikan lauk pauk untuk makan sehari-hari. Padahal, harga ikan Arwana
platinum, misalnya, ada yang sampai mencapai harga Rp500 juta.2

2. Keunikan dan Keragaman Jenis Ikan Hias


Indonesia sebagai negara yang dikelilingi lautan, punya ragam jenis ikan hias, reptil, serta rumbuh-
tumbuhan yang indah dan cukup unik. Keunikan dan keragaman ikan hias Indonesia belum tertandingi
oleh negara eksportir lainnya. Di dunia ikan hias, Indonesia mendapat julukan Home for Hundred of
Exotic Ornamental Fish Species karena memiliki lebih dari 300 spesies ikan hias. Dari 300 spesies
tersebut, 253 spesies merupakan ikan hias laut, dan selebihnya air tawar. Made L Nurjana mengatakan
dari total 9.000 jenis ikan hias di dunia, Indonesia memiliki 4.000 jenis yang tersebar di laut maupun
perairan tawar.3 Indonesia juga telah lama sukses mengembangkan ikan hias asal negara lain yang telah
didomestikasi, seperti ikan koi (Cyprinus carpio) dan mas koki (Carrasius auratus) dan beberapa jenis
ikan lainnya. Jenis ikan hias air laut Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional adalah
clown fish (Amphiprion sp) dan banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni). Sedang jenis ikan hias asal
Indonesia yang menjadi favorit di luar negeri adalah arwana, botia, serta cupang. Selain ikan hias hasil
budidaya, ada dua ikan asli habitat Indonesia yang banyak peminatnya. Yakni arwana dan botia. Ada tiga
jenis arwana: arwana jardini dari Papua, arwana super-red dan hijau dari Kalimantan, serta arwana
golden red yang bisa diperoleh di Kalimantan, Sumatra, Riau, dan Jambi. Adapun sentra produksi ikan
botia adalah Pontianak dan Jambi. Ikan hias jenis ini sudah bisa ditangkarkan di Balai Penelitian dan
Pengembangan Ikan Hias di Depok tapi masih belum diproduksi secara massal, karena pasokannya
konon bisa sampai ratusan juta ekor saat sedang musim. Dua jenis ikan inilah yang seharusnya bisa
mendongkrak lagi popularitas Indonesia di pasar ikan hias internasional. Ikan hias lain yang bernilai
ekonomi cukup tinggi antara lain Manfish, Niasa, Redfin, Lemon, Komet, Sumatra Barb, Black Ghost,
discus, louhan, guppy, damsel, chromis, marine angel, butterfly, scooter blenny, wrasse, trigger fish,
banggai cardinal fish, beaked coral fish,sea horse .4

3. Mulai Beralihnya Aktivitas Penangkapan ke Budidaya

Kegiatan perikanan melalui penangkapan telah menimbulkan ekses-ekses negatif antara lain overfishing
(penangkapan berlebih), penggunaan teknik dan peralatan penangkap ikan yang merusak lingkungan,
perubahan dan degradasi fisik lingkungan, dan pencemaran. Akibatnya banyak spesies ikan hias yang
masuk dalam appendix CITES (konvensi perdagangan internasional untuk spesies yang hampir punah).
Maka dalam beberapa tahun terakhir tren pengembangan ikan hias di Indonesia beralih ke kegiatan
budidaya, karena lebih mampu melestarikan spesies ikan hias.

4. Besarnya Jumlah Pembudidaya Ikan Hias

Pembudidaya menjadi indikator paling penting bagi pengembangan ikan hias. Dari tahun ke tahun
semakin banyak pengusaha yang mau membudidayakan ikan hias. Tercatat ada 48.000 pembudidaya
ikan hias air tawar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.5

5. Adanya Cibinong Raiser

Sentra pengembangan ekspor ikan hias di Cibinong, atau yang dikenal dengan Cibinong Raiser
merupakan terbesar di Indonesia, yang diresmikan mantan Presiden Megawati Maret 2004. Raiser
berluas lima hektar, berisi ratusan bak dan akuarium serta menampung 2 juta ekor ikan hias air tawar.
Diharapkan raiser ini akan mampu meningkatkan ekspor ikan hias asal Indonesia dalam beberapa tahun
mendatang. Kementrian Kelautan dan PerikananKP akan segera melengkapi raiser tersebut dengan
fasilitas balai karantina ikan dan kantor pelayanan bea cukai. Sistem karantina dan bea cukai diperbaiki
sehingga konsepnya one stop service raiser. Raiser ikan hias di Cibinong Raiser diharapkan menampung
ikan hias pembudidaya, pemasok, eksportir serta sebagai stok nasional. Raiser juga berfungsi sebagai
buffer harga ikan hias Indonesia. Sehingga harga ikan, terutama di tingkat pembudidaya dapat stabil,
kualitas ikan yang akan diekspor juga bisa diperbaiki sesuai dengan permintaan pasar ekspor. Raiser
sangat strategis karena aspek budidaya ikan hias air tawar terkonsentrasi di Jawa Barat, serta
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).6 Menurut Suwandi Surya, Direktur Raiser Ikan
Hias di Cibinong ini, mereka membuat raiser untuk menampung ikan dari petani dan kemudian
menjualnya kepada eksportir. Jadi, nantinya di sini bisa menjadi pusat perdagangan ikan hias di
Indonesia. Selain itu telah dibangun Sub Raiser di Blitar, Jatim dan di Yogjakarta untuk pengembangan
dan peningkatan produksi ikan hias.

6. Rencana Pembangunan Kawasan Minapolitan Ikan Hias

Kementrian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan proyek besar terkait ikan hias, yaitu
pembentukan kawasan minapolitan ikan hias. Kabupaten Blitar yang menghasilkan ikan koi 40 juta ekor
per tahun, dengan luas lahan budidaya khusus seluas 200 hektar yang telah diusulkan menjadi kawasan
Minapolitan Ikan Hias Koi berada di Desa Kemloko, Desa Penataran, dan Kelurahan Legok. Di tiga lokasi
itu terdapat sekitar 20 hektare lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan budidaya ikan koi, dimana areal
tersebut diusahakan oleh masyarakat pembudidaya secara tradisional. Selain itu, tidak jauh dari
kawasan tersebut telah dibangun Sub Raiser Ikan Hias.7

7. Adanya Asosiasi-Asosiasi Ikan Hias

Beberapa asosiasi tersebut antara lain Perhimpunan Ikan Hias Indonesia (PIHI), Asosiasi Ikan Louhan
Indonesia, Arwana Club Indonesia, Bettafish Club Indonesia, Indonesian Discus Club, dll. Selain itu,
peranan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sebagai ujung tombak perdagangan Indonesia juga sangat
penting. Ditambah lagi dengan bantuan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk
menumbuhkan jiwa wirausaha bagi pemula. Peranan Asosiasi-asosiasi tersebut sangatlah penting untuk
mengembangkan ikan hias sebagai mitra pemerintah. Dengan melalui asosiasi tersebut, ada upaya
peningkatan mutu, peningkatan ikan hias bernilai tinggi dan penguatan pasar di dalam negeri dan
ekspor. Asosiasi ikan hias diharapkan dapat menyumbangkan kontribusi pengalaman, kapabilitas dan
profesionalitasnya dalam mengembangkan ikan hias dan terus menggairahkan pasar ikan hias.8

8. Dukungan Penyediaan Induk Ikan Hias Unggul

Penyediaan induk ikan Hias unggul saat ini untuk beberapa komoditas seperti Ikan koi, Ikan
Arawana, Rasbora, Ikan Clown fish, Sea Horse telah dikerjakan oleh Unit Pelaksana teknis Perikanan
Budidaya di BBPBAT Sukabumi, BBAT Mandiangin, Kalimantan Selatan, Balai penelitian dan
Pengembangan Budidaya Ikan Hias Depok dan BBPBL Lampung sehingga menghasilkan kualitas ikan hias
yang bermutu baik dan menjaga produksi benih dan produksi ikan hias yang berkelanjutan.

Diposkan oleh Puspitasari.kurnia di 01.33 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi
ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Khasiat dan Manfaat Rumput Laut

Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas
wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati.
Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah adalah rumput laut (seaweed).

Manfaat rumput laut berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan.
Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan
Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat
tradisional oleh masyarakat pesisir.

TENTANG RUMPUT LAUT

Sebagai bahan pangan, rumput laut telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina semenjak ribuan tahun
yang lalu. Sebenarnya apa rumput laut itu?. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga,
masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan seaweed. Tanaman ini adalah gangang multiseluler
golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak
memiliki akar, batang dan daun. Jika kita amati jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang
berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Rumput laut biasanya
hidup di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat pada
umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Warna inilah yang
menggolongkan jenis rumput laut. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis
ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau
ganggang coklat (phaeophyceae).

Hal tersebut tidaklah mengherankan, karena ternyata rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup
lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak
(8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga
mengandung enzim, asam nukleat, asal amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti
nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium.
Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan
dengan tanaman darat.

GIZI TERKANDUNG DAN MANFAATNYA

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, berikut
beberapa diantaranya:
1. Antikanker Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita premenopause
di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini
disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.

2. Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu
membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.

3. Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat
dianjurkan karena dapat menyerap kelebih`n garam pada tubuh.

4. Makanan Diet Kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini bersifat
mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi
penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama
tanpa takut kegemukan.

5. Secara tradisional, rumput laut dipercaya dapat mengobati batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan,
sakit perut, demam, influenza, dan artritis.

Diposkan oleh Puspitasari.kurnia di 01.24 Tidak ada komentar:

Anda mungkin juga menyukai