Anda di halaman 1dari 15

Gabriella Ayu Kusuma, S.T.

F 112 21 004

Program Studi Magister Teknik Sipil MK Pengelolaan Wilayah Pantai dan Pesisir
Fakultas Teknik Universitas Tadulako Tahun Akademik 2022 / 2023
Provinsi Sulawesi Tengah
1. Pulau Lingian (Lingayan)
2. Pulau Salando
3. Pulau Dolangan
PULAU DOLONGAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara

Kecil dan Terluar Karakteristik Pantai


➢ Luas : 171,9 Ha Pantai berkoral : batuan gamping terumbu sebagai
➢ Berbatasan : Malaysia dan FIlipina batas pesisir dibatasi oleh batuan terumbu yang
curam (wave cut dift).
Status
➢ Suaka Margasatwa (Surat Kepmen Pertanian No. 441/Kpts/Um/5/81)
➢ Tidak berpenghuni
Kondisi Biofisik
➢ materi koral massif, terangkat dan terabrasi membentuk
lereng terjal dan gerong laut
➢ berbukit atau mempunyai bentukan bukit punggung
kura-kura di tengahnya
➢ arah arus yang terjadi dominan ke Timur sebagai akibat
dari pengaruh arus balik ekuator utara
➢ hasil pengukuran arus menunjukan bahwa kecepatan
arus permukaan berkisar antara 0.026 - 0.625 m/s

Sumber : Hendri Sanjaya (Adoc.pub) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah, 2020
POTENSI PULAU DOLONGAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara
➢ Ekosistem Hutan
• Vegetasi perintis seperti sentigi, beringin, waru, ketapang,
kayu besi , pandan laut dan tumbuhan jenis perdu dan
semak belukar
• Satwa yang terdapat di hutan yaitu elang sulawesi , raja
udang, ayam hutan , cabai panggul kelabu, cabai panggul
kuning
➢ Ekosistem Pesisir
Terumbu Karang
• Pulau karang yang dikelingi oleh terumbu karang.
termasuk Tipe terumbu karang tepi (fringing reef) • Persentase Bentuk Pertumbuhan Karang Pulau Dolongan
beberapa diantaranya menyatu dengan terumbu daratan
utama.
• Rataan terumbu cukup luas dengan panjang dari garis
pantai mencapai 3000 – 4000 meter
• Kerusakan akibat pengambilan ikan dengan cara bom
(radius lingkaran pada terumbu karang), sebab
antropogenik (manusia) karang mati yang patah
berserakan dengan pola tidak teratur (jika akibat
gelombang/ gempa pola/ arah rebah yang teratur)
POTENSI PULAU DOLONGAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara

Mangrove
• Materi penyusun dominasi koral pasif dengan sedikit
substrat pasir. Substrat pasir hanya melimpah pada daerah
terbuka terhadap agensia air dan angin sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan Lamun
perkembangan mangrove. Namun demikian, ditemukan • Kondisi lamun di perairan sebelah barat pulau termasuk
cukup banyak jenis mangrove di Pulau Dolongan : masih bagus dengan tutupan rata- rata 70%, dan jenis yang
ditemukan adalah Enhalus acoroides, Halophila ovalis,
Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium dan
Thalassia hemprichii.
• Biota lain yang ditemukan di
ekosistem lamun antara lain :
Bintang laut, bintang ular laut kecil,
bulu babi dan ikan- ikan kecil.
Substrat dasar perairan terdiri dari
pasir dan pecahan batu, dan pasir
dengan karang hidup kecil- kecil.
PULAU LINGAYAN
Desa Ogotua, Kecamatan Dampal Utara

Kecil dan Terluar


➢ Luas : 122,5 Ha
➢ Berbatasan : Malaysia

Status
➢ Berpenduduk ± 300 Jiwa

Karakteristik Pantai
➢ Pantai Berbatu : Jenis pantai ini dicirikan oleh garis
pantai yang dibatasi oleh batuan baik landai hingga
berlereng terjal. Tebing pantai yang terjal mempunyai
kemiringan lereng di atas 30”.
➢ Pantai Berpasir : kemiringan lereng yang landai hingga
sedang (kurang dari 6” hingga 10”) dengan material
penyusun berupa pasir
➢ Pasir Mangrove : adanya hutan bakau/mangrove yang
berakar pada perairan yang dangkal.

Sumber : Gladys Peuru (Institut Pertanian Bogor, 2012)


POTENSI PULAU LINGAYAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara
➢ Ekosistem Pesisir
Terumbu Karang
• Tipe terumbu tepi yang tumbuh di sekeliling perairan dan • Kerusakan akibat pengeboman ikan oleh nelayan,
melingkari pulau pada kedalaman 1 – 10 meter. pencarian kerang kima dan kerang kepala kambing
• Rataan terumbu karang ini tehampar hingga mencapai dengan mencungkil terumbu karang saat air surut,
kurang lebih 1500 meter dari garis pantai hingga tubir pelemparan jangkar perahu nelayan, expose terumbu
terumbu, khususnya dibagian barat pulau saat air surut sehingga terkena sinar matahari langsung
• Persentase Tutupan Karang dan terkena air hujan (menyebabkan kematian).

Mangrove
• Pulau Lingayan hanya di
peroleh 5 jenis mangrove
yaitu Rhizophora stylosa,
Sonneratia alba,
Rhizophora mucronata,
Rhizophora apiculatadan
Lumnizera racemosa.
POTENSI PULAU LINGAYAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara

➢ Ekosistem Pesisir ➢ Perikanan


Lamun Ikan Karang
• Ekosistem lamun di perairan Pulau Lingayan sebanyak • Di perairan pulau Lingayan terdapat 64 jenis ikan
enam jenis yaitu Enhallus acoroides, Cymodocea karang. Jenis ikan karang tersebut dikelompokkan
rotundata, Cymodocea serrulata, Syrringodium isotifoliu, dalam family Acanthuridae,Serranidae, Balitstidae,
Thalasia hemprichii dan Halophylla ovalis. Caesionidae, Carangidae, Chaetodontidae,
• Padang lamun di perairan Pulau Lingayan memiliki luas Labridae,Lutjanidae, Haemulidae, Siganidae, Scaridae,
150.48 ha. Pomacanthidae dan Muliidae.
• Beberapa jenis ikan karang konsumsi yang banyak
dijumpai adalah dari jenis kerapu (Chomileptes altivelis,
Ephinephelus fuscogulatttus), ikan kakap (Lutyannus
decussatus), ikan baronang (Siganus coralinus, S.
siganus, S.dolainus), ikan ekor kuning (Caesio kuning),
dan beberapa jenis ikan konsumsi lainnya.
Biota yang dilindungi
• Biota yang dilindungi seperti burung maleo, penyu hijau,
penyu sisik, kima raksasa, lola, kerang kepala kambing
dan ikan Napoleon.
PULAU SALANDO
Desa Kapas, Kecamatan Dakopamean

Kecil dan Terluar


➢ Luas : 0,3 Km2
➢ Berbatasan : Malaysia dan FIlipina

Status
➢ Kawasan Suaka Marga satwa
➢ Penempatan Manara Lampu Mercusuar (Kementerian Perhubungan)
➢ Tidak Berpenghuni, hanya penjaga Mercusuar (2 orang dan keluarganya)

Karakteristik Pantai
➢ Morfologi perbukitan curam (onggokan gunung batu besar 50 mDPL)
➢ Pantai berbatu : batuan garnit curam
➢ Tipe pasang surut campuran harian ganda (2x air pasang dan 2x air
surut)

Sumber : Direktorat Pulau-pulau Kecil Indonesia, Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil , Kementerian Kelautan dan Perikanan
POTENSI PULAU SALANDO
Desa Kapas, Kecamatan Dakopamean

➢ Ekosistem Pesisir
Terumbu Karang
• Terumbu karang terkonsentrasi pada sisi utara dan timur
• Tingkat penutupan karang rata-rata 45% (Sedang)
• Melimpah Jenis-jenis karang ekonomis untuk biota hiasan aquarium yang
banyak diekspor ke negeri lain

Lamun
• Padang lamun tersebar di sisi Barat dan Selatan
• 4 Jenis lamun yaitu : thallasia hemprichii, enhalus
accoroides, halaphila ovalis dan cymodocea rotundata.

Perikanan
• Jenis-jenis ikan karang hias : ikan kakatua, ikan okpis, ikan
tringger, ikan pakol, ikan einjel, ikan kepe-kepe dan ikan
layaran

Sumber : Direktorat Pulau-pulau Kecil Indonesia, Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil , Kementerian Kelautan dan Perikanan
PENGELOLAAN PULAU KECIL DAN TERLUAR
Pulau Dolongan, Pulau Lingayan dan Pulau Salando di Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah

SUMBER DAYA
PULAU-PULAU KECIL :

1. Dapat pulih : perikanan,


rumput laut, mangrove,
lamun, terumbu karang
PARIWISATA BAHARI DAN 2. Jasa Lingkungan : JALUR PELAYARAN
EKOWISATA : Wisata Bahara dan INTERNASIONAL
1. Keindahan perhubungan laut
2. Keunikan
Pembangunan pelabuhan
3. Keamanan Lainnya ...
persinggahan yang
4. Kesesuaian Tidak dapat pulih : Mineral seperti
minyak, gas, batubara menyediakan berbagai
Pemanfaatan Lahan
pelayanan (pintu gerbang
5. Nilai Sejarah
keluar masuknya barang
6. Aksesibilitas
dari dan/ke dalam negeri -
7. Ketersediaan Sarana
peningkatan ekonomi
dan Prasarana
masyarakat sekitar)
KENDALA PENGEMBANGAN
PULAU KECIL DAN TERLUAR
Pulau Dolongan, Pulau Lingayan dan Pulau Salando di Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah

TINGKAT AKSESIBILITAS UKURAN PULAU


RENDAH TERLALU KECIL KURANGNYA DATA DAN
INFORMASI
(kesenjangan pengawasan dan
(Perlu kehati-hatian dalam
patroli keamanan, minim sarana
pengelolaan, membutuhkan (masih minimnya kajian potensi
dan prasarana, biaya
pengkajian yang matang dengan dan kondisi pulau sebagai basis
transportasi tinggi, harga
memperhatikan aspek daya data dalam penilaian potensi
kebutuhan bahan pokok dan
dukung lingkungan dan
biaya hidup lebih mahal) pengembangannya)
kelestarian sumberdaya)

KETERSEDIAAN AIR PENGAMBILAN FAUNA YANG


TAWAR BERSIH DILINDUNGI

Pemenuhan kebutuhan air tawar


bersih untuk keperluan sehari- Aktifitas pengambilan biota oleh
hari adalah masalah pokok, tanpa masyarakat sekitar seperti kima,
air permukaan (sungai) dan tanpa kerang kambing-kambing, penyu
potensi air tanah karena tersusun merusak habitat dan kelestarian
dari batuan granit alam
KENDALA PENGEMBANGAN
PULAU KECIL DAN TERLUAR
Pulau Dolongan, Pulau Lingayan dan Pulau Salando di Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah

Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya kegiatan pembangunan di pulau-pulau kecil bagi berbagai
peruntukan, misalnya : pemukiman, perikanan (baik tangkap maupun budidaya), pariwisata, apalagi pertambangan,
akan membuat tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumberdaya laut.
Meningkatnya tekanan, baik secara langsung misalnya kegiatan konversi lahan, maupun tidak langsung misalnya
pencemaran oleh limbah berbagai kegiatan pembangunan, akan mengancam keberadaan dan kelangsungan kehidupan
di pulau-pulau kecil.
Oleh karena itu pemanfaatan sumberdaya di kawasan tersebut mestinya secara seimbang dibarengi dengan upaya
konservasi, sehingga dapat berlangsung secara optimal dan berkelanjutan (Retraubun 2005).

PERLU DIINGAT...
Bahwa pulau-pulau kecil dan terluar ini dikelola untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan kelestarian lingkungan, sehingga program utama pemerintah adalah
tidak memberikan hak atas tanah kepada siapapun dan secara bertahap melakukan pensertipikatan
Hak Atas Tanah/Hak Pengelolaan di PPKT atas nama Pemerintah RI c.q. Kementerian Kelautan dan
Perikanan (melalui program penataan pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Terluar)

Pulau Salando (1.124 m2) , Pulau Lingayan (8.290 m2) dan telah bersertifikat an. Pemerintah RI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai