F 112 21 004
Program Studi Magister Teknik Sipil MK Pengelolaan Wilayah Pantai dan Pesisir
Fakultas Teknik Universitas Tadulako Tahun Akademik 2022 / 2023
Provinsi Sulawesi Tengah
1. Pulau Lingian (Lingayan)
2. Pulau Salando
3. Pulau Dolangan
PULAU DOLONGAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara
Sumber : Hendri Sanjaya (Adoc.pub) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah, 2020
POTENSI PULAU DOLONGAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara
➢ Ekosistem Hutan
• Vegetasi perintis seperti sentigi, beringin, waru, ketapang,
kayu besi , pandan laut dan tumbuhan jenis perdu dan
semak belukar
• Satwa yang terdapat di hutan yaitu elang sulawesi , raja
udang, ayam hutan , cabai panggul kelabu, cabai panggul
kuning
➢ Ekosistem Pesisir
Terumbu Karang
• Pulau karang yang dikelingi oleh terumbu karang.
termasuk Tipe terumbu karang tepi (fringing reef) • Persentase Bentuk Pertumbuhan Karang Pulau Dolongan
beberapa diantaranya menyatu dengan terumbu daratan
utama.
• Rataan terumbu cukup luas dengan panjang dari garis
pantai mencapai 3000 – 4000 meter
• Kerusakan akibat pengambilan ikan dengan cara bom
(radius lingkaran pada terumbu karang), sebab
antropogenik (manusia) karang mati yang patah
berserakan dengan pola tidak teratur (jika akibat
gelombang/ gempa pola/ arah rebah yang teratur)
POTENSI PULAU DOLONGAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara
Mangrove
• Materi penyusun dominasi koral pasif dengan sedikit
substrat pasir. Substrat pasir hanya melimpah pada daerah
terbuka terhadap agensia air dan angin sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan Lamun
perkembangan mangrove. Namun demikian, ditemukan • Kondisi lamun di perairan sebelah barat pulau termasuk
cukup banyak jenis mangrove di Pulau Dolongan : masih bagus dengan tutupan rata- rata 70%, dan jenis yang
ditemukan adalah Enhalus acoroides, Halophila ovalis,
Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium dan
Thalassia hemprichii.
• Biota lain yang ditemukan di
ekosistem lamun antara lain :
Bintang laut, bintang ular laut kecil,
bulu babi dan ikan- ikan kecil.
Substrat dasar perairan terdiri dari
pasir dan pecahan batu, dan pasir
dengan karang hidup kecil- kecil.
PULAU LINGAYAN
Desa Ogotua, Kecamatan Dampal Utara
Status
➢ Berpenduduk ± 300 Jiwa
Karakteristik Pantai
➢ Pantai Berbatu : Jenis pantai ini dicirikan oleh garis
pantai yang dibatasi oleh batuan baik landai hingga
berlereng terjal. Tebing pantai yang terjal mempunyai
kemiringan lereng di atas 30”.
➢ Pantai Berpasir : kemiringan lereng yang landai hingga
sedang (kurang dari 6” hingga 10”) dengan material
penyusun berupa pasir
➢ Pasir Mangrove : adanya hutan bakau/mangrove yang
berakar pada perairan yang dangkal.
Mangrove
• Pulau Lingayan hanya di
peroleh 5 jenis mangrove
yaitu Rhizophora stylosa,
Sonneratia alba,
Rhizophora mucronata,
Rhizophora apiculatadan
Lumnizera racemosa.
POTENSI PULAU LINGAYAN
Desa Santigi. Kecamatan Tolitoli Utara
Status
➢ Kawasan Suaka Marga satwa
➢ Penempatan Manara Lampu Mercusuar (Kementerian Perhubungan)
➢ Tidak Berpenghuni, hanya penjaga Mercusuar (2 orang dan keluarganya)
Karakteristik Pantai
➢ Morfologi perbukitan curam (onggokan gunung batu besar 50 mDPL)
➢ Pantai berbatu : batuan garnit curam
➢ Tipe pasang surut campuran harian ganda (2x air pasang dan 2x air
surut)
Sumber : Direktorat Pulau-pulau Kecil Indonesia, Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil , Kementerian Kelautan dan Perikanan
POTENSI PULAU SALANDO
Desa Kapas, Kecamatan Dakopamean
➢ Ekosistem Pesisir
Terumbu Karang
• Terumbu karang terkonsentrasi pada sisi utara dan timur
• Tingkat penutupan karang rata-rata 45% (Sedang)
• Melimpah Jenis-jenis karang ekonomis untuk biota hiasan aquarium yang
banyak diekspor ke negeri lain
Lamun
• Padang lamun tersebar di sisi Barat dan Selatan
• 4 Jenis lamun yaitu : thallasia hemprichii, enhalus
accoroides, halaphila ovalis dan cymodocea rotundata.
Perikanan
• Jenis-jenis ikan karang hias : ikan kakatua, ikan okpis, ikan
tringger, ikan pakol, ikan einjel, ikan kepe-kepe dan ikan
layaran
Sumber : Direktorat Pulau-pulau Kecil Indonesia, Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil , Kementerian Kelautan dan Perikanan
PENGELOLAAN PULAU KECIL DAN TERLUAR
Pulau Dolongan, Pulau Lingayan dan Pulau Salando di Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah
SUMBER DAYA
PULAU-PULAU KECIL :
Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya kegiatan pembangunan di pulau-pulau kecil bagi berbagai
peruntukan, misalnya : pemukiman, perikanan (baik tangkap maupun budidaya), pariwisata, apalagi pertambangan,
akan membuat tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumberdaya laut.
Meningkatnya tekanan, baik secara langsung misalnya kegiatan konversi lahan, maupun tidak langsung misalnya
pencemaran oleh limbah berbagai kegiatan pembangunan, akan mengancam keberadaan dan kelangsungan kehidupan
di pulau-pulau kecil.
Oleh karena itu pemanfaatan sumberdaya di kawasan tersebut mestinya secara seimbang dibarengi dengan upaya
konservasi, sehingga dapat berlangsung secara optimal dan berkelanjutan (Retraubun 2005).
PERLU DIINGAT...
Bahwa pulau-pulau kecil dan terluar ini dikelola untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan kelestarian lingkungan, sehingga program utama pemerintah adalah
tidak memberikan hak atas tanah kepada siapapun dan secara bertahap melakukan pensertipikatan
Hak Atas Tanah/Hak Pengelolaan di PPKT atas nama Pemerintah RI c.q. Kementerian Kelautan dan
Perikanan (melalui program penataan pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Terluar)
Pulau Salando (1.124 m2) , Pulau Lingayan (8.290 m2) dan telah bersertifikat an. Pemerintah RI
TERIMA KASIH