Ras mengacu pada pada karakteristik biologis dan fisik yang
diyakini, yakni pemaknaan pada pigmentasi kulit. Atribut-atribut ini digunakan untuk mengukur tingkat inteligensia dan kapabilitas, membentuk struktur pada kelompok-kelompok ras dalam suatu hierarki sosialdan superioritas material dan subordinasi. Klasifikasi rasial ini, yang dibentuk dan membentuk kekuasaan, terdapat pada akar rasisme. Sedangkan Etnisitas adalah konsep kultural yang mengacu pada kesamaan
norma,
nilai,
kepercayaan,
simbol
dan
praktik
kultural.
Terbentuknya suku bangsa bersandar pada penanda kultural yang dimiliki
secara bersama yang telah berkembang dalam konteks historis, sosial dan politis tertentu yang mendorong rasa memiliki yang sekurang-kurangnya didasarkan ada nenek moyang mitologis yang sama. Etnisitas terbentuk melalui relasi kekuasaan antar berbagai kelompok .
Jadi ras dan etnis
terkait erat dengan nasionalisme yang memahami bangsa sebagai suatu
kebudayaan yang dimiliki bersama yang mensyaratkan agar sekat-sekat etnis tidak bersinggungan dengan sekat-sekat politis. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa makna kelompok etnis mengandung dua hal utama yakni pengertian luas dan pengertian sempit. Pertama, pengertian luas berkaitan dengan kehadiran suatu kelompok tertentu yang terikat dengan karakteristik tertentu, dari fisik, sosialbudaya, sampai ideologi. Kedua, dalam arti sempit merujuk etnis pada kelompok suku bangsa karena alasan memiliki kebudayaan yang sama. Pengertian sempit etnis dikaitkan dengan suku bangsa. Istilah kelompok etnis merupakan konsep untuk menerangkan suatu kelompok, baik kelompok ras maupun yang bukan kelompok ras yang sosial dianggap berada dan telah mengembangkan sub-kultur sendiri.