Anda di halaman 1dari 24

Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

I.1 Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)


A. Umum
Apabila Kerangka Acuan Kerja telah di terima dari pihak Pemberi Tugas, maka konsultan
perencana diharapkan untuk memberikan tanggapan terhadap isi serta ketentuan-ketentuan yang
termuat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut, dengan maksud agar pihak konsultan
perencana dan pihak pemberi tugas dapat menyamakan persepsi melalui tanggapan serta saran
terhadap subtansi yang tertuang didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), dengan ini diharapkan agar
para pihak yang bersangkutan bisa mencapai maksud serta tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) pada pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan
Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Sea Wall/Pengaman Pantai, pada dasarnya merupakan acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut yang didalamnya telah dijelaskan secara rinci mengenai:
 Latar belakang;
 Maksud, tujuan dan Sasaran;
 Lokasi Pekerjaan;
 Jangka waktu pelaksanaan;
 Sumber pendanaan;
 Nama dan organisasi kuasa pengguna anggaran
 Data dasar
 Dasar hukum pada pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain
Arsitektural Sea Wall/Pengaman Pantai;
 Ruang lingkup pekerjaan;
 Rincian dan estimasi gambaran umum kegiatan;
 Pengumpulan data sekunder;
 Pembuatan Layout Sea Wall;
 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa;
 Tenaga ahli;
 Keluaran (Output).
Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah dijelaskan dengan ringkas dan terperinci oleh Panitia
Pengadaan dengan memberikan gambaran yang cukup jelas tentang Pekerjaan ini.
Maka dari itu, pihak konsultan akan mengikuti semua semua ketentuan yang tertuang didalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK), serta ketentuan-ketentuan lainnya mulai dari tahapan mengikuti
tender sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, apabila mendapatkan kepercayaan untuk
bisa melaksanakan pekerjaan ini.

1
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

Untuk bisa mencapai tujuan dari pekerjaan ini, maka kedua pihak antara pihak Pemberi Tugas
dan pihak Konsultan bisa mengerti tentang kejelasan/kesepahaman terhadap aspek yang tertuang
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), terutama dalam penjelasan tentang maksud dan tujuan serta
sasaran pekerjaan dan ruang lingkup pekerjaan, sehingga diharapkan tidak ada lagi beda pendapat
ataupun pertanyaan yang bisa saja menimbulkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan ini.
Selain daripada itu, maksud untuk memberikan masukan atau pertimbangan bagi pihak
panitia/direksi pekerjaan, sehingga akan lebih melengkapi Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang ada.
Maka dari itu, Konsultan akan menyampaikan beberapa tanggapan dan saran terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) tersebut.
Tanggapan terhadap Kerangka Acuan kerja ini disusun oleh Tim Tenaga Ahli yang diusulkan
dalam pekerjaan ini berdasarkan pengalaman menangani pekerjaan sejenis khususnya yang
berkaitan dengan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural
Sea Wall/Pengaman Pantai,
Secara umum uraian dibawah ini disusun setelah tim mengetahui alur dari pekerjaan ini, yaitu:
 Telah mempelajari Dokumen lelang terkhusus Kerangka Acuan Kerja;
 Telah mengikuti aturan dikantor;
 Telah mempelajari dan paham tentang Berita Acara Pelaksanaan;
 Telah mengetahui tahapan apa yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
 Telah mengulas data-data yang di peroleh dari satuan kerja.
 Telah memahami indikator apsek yang tertian dala Kerangka Acuan Kerja (KAK).

1.1.1. Gambaran Umum


Pantai merupakan daerah yang dinamis dimana perubahannya selalu terjadi setiap saat
dalam skala ruang dan waktu. Perubahan yang sering terjadi adalah garis pantai selalu bergerak
dan berubah-ubah disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu gelombang.

Gambar 1. Batas daerah pantai

2
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

Mengingat pentingnya wilayah pantai di Indonesia dan sangat intensif pemanfaatan untuk
kegiatan manusia serta pengaruh gelombang, arus, dan pasang surut yang terjadi secara terus
menerus, mengakibatkan timbulnya masalah-masalah seperti abrasi, arus sejajar pantai, pasang
surut, erosi, akresi.
Pada pekerjaan perancanaan ini, objek lokasi pantai yang akan dilakukan sebuah
pembangunan pengaman pantai terletak di kawasan Metro Tanjung bunga dan Pulau Lae-lae.
Pantai tersebut merupakan salah satu tempat wisata di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
yang ramai pengunjung. Selain menjadi tempat wisata, banyak juga permukiman warga di sekitaran
pantai. Pada pantai ini terjadi abrasi akibat gerusan air laut yang membuat garis-garis pantai
menjadi semakin menyempit dan apabila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih bahaya.
Abrasi di pantai ini telah merusak lahan masyarakat.
Berikut beberapa penyebab timbulnya bahaya pada pantai:
1) Abrasi
Abrasi adalah erosi yang diakibatkan oleh aktivitas air laut. Abrasi disebabkan oleh mencairnya
lapisan es dikawasan kutub bumi yang merupakan efek dari pemanasan global. Abrasi perlu
dihindari agar kondisi garis pantai tetap terjaga. Untuk menghindari abrasi dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu:
a. Membuat hutan mangrove disekitar pantai.
b. Membangun pemecah gelombang atau breakwater.
c. Membangun dinding penahan gelombang atau revetment.
d. Membangun Sea Wall/pengaman pantai/tembok laut.

2) Arus Sejajar Pantai


Arus sejajar pantai atau Longshore Current adalah arus laut yang arahnya sejajar dengan garis
pantai. Longshore current terjadi di antara daerah gelombang pecah dan garis pantai, dimana
saat gelombang datang membentuk sudut miring (αb < 5°). Arus sejajar pantai mempunyai
kecepatan rendah, tetapi sangat mempengaruhi proses-proses litoral transport karena bergerak
sepanjang pantai dalam waktu yang lama.
Desain bangunan pelindung pantai sebagai penanggulangan abrasi di kawasan pantai tersebut
terus menerus selama ada gelombang, sehingga mampu memindahkan sedimen. kecepatan
arus dapat dijadikan indikasi terjadinya sedimentasi atau erosi. dimana jika kecepatan arus
tinggi mengindikasikan proses erosi dan juga sebaliknya.

3
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

3) Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal
adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa
tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya
tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan
pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik
gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge)
pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi,
sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Pengetahuan tentang pasang surut sangat penting dalam perencanaan bangunan di daerah
pantai. Elevasi muka air laut tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat penting untuk
merencanakan bangunan-bangunan tersebut.

4) Erosi
Erosi adalah sebuah kondisi pengikisian permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan
pengangkatan benda-beda seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus. penyebab
utama dari bencana erosi di pantai adalah banyak faktor yang menyebabkan terjadinya erosi
pantai ini antara lain perubahan elevasi muka air, geologi pantai, karakteristik gelombang dan
dampak dari aktifitas manusia. Erosi pantai mungkin akan menyebabkan masalah apabila erosi
pantai tersebut mencapai daerah pemukiman.
Erosi pantai menyebabkan air laut masuk ke sumber- sumber air masyarakat pesisir pantai. Hal
tersebut mempengaruhi salinitas atau tingkat kadar garam yang terlarut dalam sumber- sumber
air tanah. Dampak pencemaran air tersebut yakni turunnya kualitas kesehatan masyarakat.

5) Akresi
Akresi pantai adalah perubahan garis pantai menuju laut lepas karena adanya proses
sedimentasi dari daratan atau sungai menuju arah laut. Proses sedimentasi di daratan dapat
disebabkan oleh pembukaan areal lahan, limpasan air tawar dengan volume yang besar karena
hujan yang berkepanjangan dan proses transport sedimen dari badan sungai menuju laut.
Akresi pantai juga dapat menyebabkan terjadi pendangkalan secara merata ke arah laut yang
lambat laun akan membentuk suatu dataran berupa delta atau tanah timbul. Proses akresi
pantai biasanya terjadi di perairan pantai yang banyak memiliki muara sungai dan energi
gelombang yang kecil serta daerah yang bebas terjadi badai.

4
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

Untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah, atau bahkan letak garis pantai
bergeser jauh daripada semestinya, oleh karena itu pemerintah kota Makassar dalam hal ini
Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar membuat program pekerjaan fisik Pembangunan Sea
Wall/Tembok Laut/Pengaman Pantai dibeberapa titik untuk mengendalikan abrasi pantai dan
mempertahankan eksisting kondisi awal Garis Pantai.
Berikut adalah beberapa bangunan pengaman pantai, yaitu:
a. Sea Dikes
b. Sea Wall
c. Groin
d. Bulkhead
e. Jetty
f. Breakwater
g. Artificial Headland
h. Beach Nourishment
Namun, pada perencanaan kali ini, Dinas Pemerintah Kota Makassar membuat program
pekerjaan fisik Pembangunan Sea Wall/Tembok Laut/Pengaman Pantai.
Berikut penjelasan tentang bangunan pelindung pantai atau Sea Wall.
1) Pengertian bangunan Sea Wall
Bangunan pelindung pantai atau Sea Wall secara umum berperan dalam meningkatkan
stabilitas alur pantai atau tubuh tanggul yang dilindungi. Secara khusus, Sea Wall atau
revetment juga dapat didevinisikan sebagai bangunan yang memisahkan daratan dan perairan
pantai yang berfungsi sebagai dinding pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang
(overtopping) ke darat. Sea Wall dapat dibangun dari berbagai bahan seperti beton bertulang,
batu, baja, gabion atau kayu.
2) Jenis-jenis bangunan Sea Wall
Berikut ada 3 jenis bangunan Sea Wall beserta kelebihan dan kekurangannya, yaitu:
1. Vertikal
- Desainnya mudah.
- Menerima gelombang secara langsung sehingga rawan rusak.
2. Melengkung
- Membalikan gelombang dengan meluncurkannya kembali ke laut.
- Membutuhkan perhitungan yang lebih kompleks
- Endapan menumpuk di bawah cekungan.

5
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

3. Bukit
- Harga bisa lebih murah
- Bahannya bisa hanya dengan batu yang ditumpuk.
- Daya tahan rendah
3) Fungsi Sea Wall
a. Peralihan antara ‘beach’ dengan ‘mainland’
Daerah pantai terutama yang banyak aktifitas manusia nya, perbatasan yang jelas
diperlukan agar mudah diketahui mana daerah yang stabil. Ketika badai atau ombak
menerjang pesisir maka daerah di atas Seawall seharusnya sudah berada pada zona yang
aman.

Gambar 2: Peralihan antara ‘beach’ dengan ‘mainland’

b. Menurunkan resiko keruntuhan bangunan di atasnya


Bangunan yang berada di pesisir rentan terhadap hantaman gelombang ketika terjadi
badai, juga menjaga agar bangunan memiliki umur yang panjang.
Contohnya jika terjadi badai maka daerah yang tidak terproteksi akan mudah mengalami
erosi, bangunan yang pondasinya tidak kuat bisa terjadi penurunan pada sebagian atau
bahkan seluruh bagian beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun Seawall
adalah kelandaian dinding dan kedalaman pondasi, hal ini terkait dengan jenis gelombang
dan bagaimana dinding tersebut menghadapinya.
Kedalaman pondasi harus diperhatikan karena gelombang yang telah menghempas
dinding lalu meluncur ke bawah bisa menyebabkan erosi di kaki dinding dan menyebabkan
keruntuhan pada dinding tersebut.

6
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

Gambar 3: Struktur bangunan Sea Wall

1.1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud dari pekerjaan ini adalah: melakukan survey dan pengumpulan data untuk
merencanakan/mendesain pembangunan Sea Wall (pengaman pantai). Perencanaan
konstruksi ini berdasarkan dengan kondisi fisik pantai.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah: Merencanakan Jenis Konstruksi Sea Wall (Pengaman
Pantai) sebagai bangunan perlindungan dan mempertahankan eksisting kondisi awal garis
pantai, perhitungan volume dan perkiraan biaya.
Sasaran kegiatan Pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai
(WS) dalam 1 (satu) daerah kota ini adalah: Tersedianya pilihan bangunan perlindungan
pantai, penanganan abrasi pantai berikut desain perencanaannya dan estimasi kebutuhan
pelaksanaan fisik penahan abrasi.

1.1.3. Lokasi Pekerjaan


Lokasi Pekerjaan Jasa Kosultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Arsitektural dalam
rangka Pembangunan Sea Wall Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
 Pembangunan Sea Wall Kawasan Metro Tanjung
Letak dari Jalan Metro Tanjung Bunga sebagian berada di perairan Teluk Losari Kota
Makassar dan sebagian lainnya berada di tiga wilayah kecamatan yang ada di Kota
Makassar dan satu wilayah kecamatan di Kabupaten Takalar.
Adapun jalan akses laut ini memiliki satu jembatan dengan fasilitas terowongan di
bawahnya untuk dilewati kapal maupun perahu komunitas nelayan Mariso yang berada
ditengah – tengah perairan Teluk Losari

7
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

 Pembangunan Sea Wall Pulau Lae-Lae


Pulau Lae-lae merupakan salah satu pulau dalam gugusan pulau atau kepulauan sper-
monde, Sulawesi Selatan. Secara adminis-tratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan
Ujung Pandang Kota Makassar, dengan luas daratan pulau 8,9 ha.
Pulau Lae-lae adalah sebuah pulau peninggalan Jepang yang terletak di Provinisi
Sulawesi Selatan. Pulau dengan luas 6,5 ha berpasir putih ini dihuni oleh 400 keluarga
atau sekitar 2.000 jiwa. Jarak pulau ini dari Makassar sekitar 1,5 km. Kita dapat
berkunjung melalui dermaga kayu Bangkoa di jalan Pasar Ikan no. 28 atau dermaga
yang terletak di depan Benteng Fordrotherdam dengan menggunakan speedboat/jonson
dengan waktu kurang dari 15 menit. 

1.1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan


Lama waktu penyelesaian aktivitas untuk lingkup pekerjaan diatas adalah 60 hari kalender
sejak ditandatangani kontrak/SPMK sampai dengan serah terima pekerjaan.

1.1.5. Sumber Pendanaan


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kota Makassar Tahun Anggaran 2022
Kode Kegiatan : 1. 03.02.02.01
Kode Rekening : 5.1.02.02.08.0002
Nilai HPS : Rp. 399.000.000.00,-
(Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah) (Termasuk PPN 11%)

1.1.6. Nama dan Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran


Pengguna jasa adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Pekerjaan Umum Kota
Makassar.
Nama : MOH. SYAFAR MADJID, S.T.
NIP. : 19730314 199503 1 003
Jabatan Struktural : KEPALA BIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR &
DRAINASE
B. Data Penunjang
1.Data Dasar
Data dasar didapat melalui survey yang bertujuan mengumpulkan data pendukung untuk
melaksanakan survey detail dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survey
hidrologi/hidrometri, penyelidikan tanah, guna perencanaan yang akan dilaksanakan.

8
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

Konsultan wajib mengumpulkan sebanyak mungkin data-data yang diperlukan untuk


perencanaan lebih lanjut. Selanjutnya pelaksanaan survey mengacu pada prosedur
operasional standar perencanaan Bangunan Pantai diharapkan konsultan sudah dapat
mengusulkan metode perencanaan yang akan ditetapkan dan mengidentifikasi masalah-
masalah yang mungkin timbul.
2.Dasar Hukum
Standar Hukum yang digunakan dalam pekerjan Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur -
Jasa Desain Arsitektural Sea Wall/Pengaman Pantai ini ialah:
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 42 Tahun 2008 tentang
Pengolahan Sumber Daya Air;
c. Undang Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;
d. Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Nomor: 153/KPTS/D/2008, Tentang
Pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi Sumber Daya Air.
e. Permen PUPR No 6 Tahun 2015 Eksploitasi Dan Pemeliharaan Sumber Air Dan
Bangunan Pengairan;
f. Permen PUPR No 9 Tahun 2015 Penggunaan Sumber Daya Air;
g. UU 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
h. UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
i. Perpres-51-tahun 2016: Tentang batas sempadan pantai
j. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33
k. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014
l. Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
m. Undang Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
n. PP No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air.

o. PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.

p. PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

q. PP No. 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi.

r. Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018, tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah beserta petunjuk teknisnya.
s. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2019
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.

9
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

C. Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup kegiatan pekerjaan ini, meliputi:
1. Pekerjaan persiapan:
Adapun pekerjaan persiapan yang akan dilakukan antara lain:
 Melakukan perencanaan teknis secara komprehensif yang berkaitan dengan metode
survey yang akan dilakukan;
 Kondisi eksisting pada garis pantai saat ini;
 Gelombang, meliputi analisis mengenai pembangkitan gelombang, kecepatan dan
panjang gelombang, gelombang rencana, serta tinggi gelombang rencana di lokasi
bangunan;
 Angkutan sedimen, meliputi analisis angkutan sedimen yang terjadi dipantai;
 Pengaman pantai, meliputi analisis mengenai bagaimana merencanakan pengaman
pantai yang sesuai sehingga pantai terlindungi dari kerusakan.
2. Tinjauan lapangan
Tinjauan lapangan meliputi pengamatan kondisi dan permasalahan serta potensi yang ada
di lapangan. Peninjauan ini diharapkan dapat memahami dan mengidentifikasi
permasalahan yang ada di lapangan, mencari dan mencoba menyelesaikan penyebab
utama permasalahan.
3. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari instansi atau badan-badan terkait atau dari
pihak lain. Data tersebut antara lain:
a. Data angin diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
b. Data pasang surut
c. Peta Topografi dan Bathymetri
d. Peta Indonesia
e. Data Tanah
4. Analisis Data
Dari data yang diperoleh dilakukan analisis mengenai perencanaan perbaikan pantai.
Terlebih dahulu dilakukan beberapa analisis seperti dibawah ini yaitu:
4.1. Analisi Gelombang
Analisis gelombang pada laut dalam dihitung dengan menggunakan data angin.
Gelombang rencana terpilih akan digunakan dalam perencanaan bangunan pengaman
pantai dengan memperhitungkan transformasi gelombang yang terjadi. Metode yang

10
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

digunakan untuk perhitungan tinggi gelombang rencana adalah metode Weibull dan
Fisher Tippet Type I.
4.2. Analisis Morfologi
Analisis morfologi pantai tersebut menggunakan analisis terhadap angkutan sedimen
yang terjadi pada pantai yaitu long-shore transport dengan bantuan oneline model.
Model ini dapat digunakan untuk memprediksi perubahan garis pantai sehingga dapat
diambil langkah-langkah sistem perlindungan pantai yang sesuai.
4.3. Analisis Pasang surut
Analisis pasang surut dilakukan untuk dapat menentukan fluktuasi muka air laut.
4.4. Analisis Data Tanah
Analisis data data tanah diperlukan untuk mengetahui daya dukung tanah di lokasi
bangunan pengaman pantai.
5. Perencanaan Awal
Pada awal perencanaan bangunan pengaman pantai, perlu ditentukan berdasarkan
analisis morfologi pantai:
- Tipe bangunan pantai
Pada perencanaan ini, tipe bangunan yang akan digunakan adalah pengaman pantai
bentuk Sea Wall.
- Tata letak bangunan pantai, yaitu pada garis pantai, sejajar garis pantai, dan tegak
lurus garis pantai.
6. Perhitungan Dimensi Bangunan
Dalam penentuan dimensi bangunan bangunan, beberapa hal yang harus diperhitungkan
adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan gaya luar yang bekerja yaitu gaya gelombang, tekanan hidrostatis, berat
sendiri konstruksi, dan gaya gempa.
b. Elevasi puncak bangunan
c. Perhitungan dimensi struktur
7. Stabilitas Struktur
Perencanaan struktur bagian atas dan stuktur bangunan bawah berupa pengecekan
terhadap sliding, guling, dan settlement.
8. Pembuatan Layout Sea Wall
a. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merumuskan gambaran konstruksi Sea
Wall/Pengaman Pantai berdasarkan perencanaan teknis.

11
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

b. Pembuatan layout berdasarkan hasil survey, pengumpulan data kondisi dan daya
dukung fisik teknis. Dari semua data tersebut dapat disusun konsep untuk
pengembangan kegiatan fisik lainnya.
9. Hasil
Dari analisis yang dilakukan akan dihasilkan penyebab kemunduran garis pantai dan
bangunan pengaman pantai yang akan digunakan berupa gambar perencanaan dan
laporan akhir.
Untuk lebih jelasnya, flowchart pekerjaan perencaan dapat dilihat pada Gambar 4.

12
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

Gambar 4 : flowchart pekerjaan perencaan

13
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

D. Tanggung Jawab Konsultan Perencana


1) Membuat gambar kerja pelaksanaan.
2) Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai
pedoman pelaksanaan.
3) Membuat rencana anggaran biaya (RAB).
4) Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek ke dalam desain
bangunan.
5) Bertanggung jawab atas hasil desain sekurang-kurangnya sampai produk desain
tersebut selesai dilaksanakan pembangunannya, sepanjang lingkup dan kondisi
lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal.
6) bertanggung jawab meneyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditetapkan dalam kontrak.
7) Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Kontrak
8) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab
9) Memberikan keteranganketerangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
10) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak
11) Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat
kerja
12) Melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya dengan
penuh tanggung-jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria teknik
profesional dan melindungi secara efektif peralatan-peralatan, mesin, material yang
berkaitan dengan pekerjaan dalam Kontrak
13) Melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
14) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak
15) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic
16) Penyedia setuju bahwa selama pelaksanaan kontrak, Penyedia dinyatakan tidak
berwenang untuk melaksanakan jasa xi konsultansi maupun mengadakanbarang yang
tidak sesuai dengan Kontrak
17) Ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh Penyedia

14
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

E. Tanggapan dan Saran Terhadap Personil


Berikut adalah susunan tenaga ahli yang dibutuhkan dan ditetapkan dan Kerangka Acuan
Kerja (KAK), yang terdiri dari tenaga ahli dan tenaga penunjang:

1. Team Leader (Pemimpin Tim)


Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata yang lebih tinggi di bidang
Teknik Sipil, berpengalaman 5 (lima) tahun dalam bidang perencanaan bangunan lepas
pantai, mengetahui dengan baik proses perencanaan dengan segala permasalahannya
serta berspesialisasi dan/atau berpengalaman dalam berbagai disipiln ilmu yang
dibutuhkan dalam proyek.
Team Leader adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan, instruksi, arahan
dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain dengan tujuan dapat mencapai
hasil yang baik dalam sebuah tim. Tugas dan kewajiban Ketua Tim mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
b. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.
c. Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi langsung dan tidak langsung
kepada semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya, antara lain
memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat mencapai tingkat batas
minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan dapat menerapkan sikap
disiplin kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.
d. Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam membina kerja sama
team yang solid.
e. Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah ditetapkan
dan sesuai dengan aturan.
f. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh kegiatan baik
dilapangan maupun dikantor.
g. Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan terhadap kegiatan
tim pelaksana pekerjaan.
h. Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam mempersiapkan semua
laporan yang diperlukan.
i. Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
j. Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.

15
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

2. Ahli Hidrologi/hidrometri
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Sipil, berpengalaman dalam bidang sumber daya air untuk pekerjaan bangunan pantai
paling sedikit 4 (empat) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi bidang SKA-Muda
Ahli Sumber Daya Air.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Hidrologi/hidrometri mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut:
a. Dapat Melakukan pengumpulan data sekunder dan melakukan review atas hasil
analisis terdahulu.
b. Dapat Melaksanakan collecting data sekunder seperti: Data Hujan, Klimatologi, Data
angina dan lain-lain yang berkaitan dengan analisis hidrologi.
c. Dapat Melakukan kegiatan kompilasi data dan melakukan anaisis water balance.
d. Dapat Menyiapkan laporan hasil analisis hidrologi beserta rekomendasi yang
diperlukan team desain.
e. Dapat Melakukan diskusi dengan instansi terkait dalam perumusan hasil analisis.
f. Dapat Melakukan analisis data curah hujan, Dedit Racangan, data klimatologi serta
data-data peunjang lainnya yang berkaitan dengan desain.
g. Dapat Menyiapkan laporan hidrologi.
h. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan analisis hidrologi.

3. Ahli Geoteknik
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Sipil atau Teknik Geologi, dan berpengalaman dalam bidang penyelidikan tanah untuk
pekerjaan sipil paling sedikit 3 (tiga) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi SKA-
Muda Ahli Geoteknik
Tugas dan tanggung jawab Ahli Geoteknik mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut:
a. Menerapkan UUJK, SMK3 dan ketentuan pengendalian lingkungan kerja
b. Menyiapkan data geoteknik
c. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki
d. Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik
e. Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan Geoteknik

16
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

f. Mengendalikan pengawas lapangan dan juru ukur serta memberi petunjuk


seperlunya dalam pelaksanaan survey pengukuran topografi dan hidrometri dan
pengumpulan data primer dan sekunder untuk lokasi
g. Melakukan analisa hasil penyelidikan Geoteknik untuk pekerjaan SDA
h. Membuat laporan dan rekomendasi hasil penyelidikan Geoteknik
i. Merencanakan survey lokasi
j. Merencanakan dampak lingkungan
k. Merencanakan sumber daya
l. Mengevaluasi pelaporan hasil pelaksanaan penyelidikan geoteknik
m. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada Team Leader
dan pemberi kerja

4. Ahli Geodesi
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Geodesi/Teknik Sipil, dan telah berpengalaman dalam bidang pengukuran topografi dan
batrimetri paling sedikit 3 (tiga) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi bidang
SKA-Muda Ahli Geodesi. Tugas dan tanggung jawab Ahli Geodesi mencakup, tapi tidak
terbatas hal- hal sebagai berikut:
a. Bersama team leader menentukan batas-batas pengukuran, termasuk pemasangan
BM, CP dan pemakasian titik referensi
b. Menentukan langkah-langkah pekerjaan pengukuran, antara lain: pengukuran
situasi, memanjang dan melintang
c. Mengkoordinasikan pekerjaan topografi dengan Team leader
d. Mengawasi jalannya penggambaran
e. Pengolahan data ukur dan menyusun laporan topografi
f. Menerapkan Ketentuan UUJK, K3, Lingkungan dan Kode Etik Profesi
g. Menyusun pekerjaan persiapan
h. Melaksanakan survey awal
i. Mengitung sumber daya dan teknologi
j. Menyusun rencana kerja pekerjaan geodesi
k. Melaksanakan pekerjaan geodesi
l. Menyusun laporan hasil pekerjaan geodesi
m. Melaksanakan komunikasi dengan pihak lain

17
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

5. Ahli Struktur
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Sipil, dan telah berpengalaman dalam bidang struktur bangunan dermaga paling sedikit
3 (tiga) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi bidang SKA-Muda Ahli Teknik
Dermaga. Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi dengan bagian konsultan supervisi untuk melakukan
monitoring pelaksanaan konstruksi
b. Mengadakan kunjungan secara berkala ke lokasi proyek
c. Bertanggung jawab untuk memeriksa kemajuan dan standar konstruksi serta
memberikan bantuan teknis kepada para pengawas konstruksi
d. Bertanggung jawab kepada pekerjaan struktur dan infrastruktur konstruksi serta
mengkaji ulang detail perencanaan struktur dan pengawasan
e. Melakukan monitoring uji coba kekuatan struktur
f. Memiliki tugas untuk memonitoring dan melakukan evaluasi desain yang telah
dibuat
g. Memberikan nasehat teknik sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan
melakukan pengawasan serta koordinasi dengan bagian konsultan supervisi dalam
mengevaluasi dan menganalisis pekerjaan konstruksi
h. Bertanggung jawab untuk melakukan monitoring konstruksi
i. Merekomendasikan shop drawing
j. Menyiapkan dan membuat laporan rekomendasi

6. Tenaga Penunjang
1. Juru Ukur/ Teknisi Survey Pemetaan (3 x 1 OB) bertugas untuk membantu kegiatan
survey dan pengukuran diantaranya pengukuran topografi lapangan dan melakukan
penyusunan dan penggambaran data lapangan
2. Juru Gambar/Draft man (1 x 1 OB) bertugas membantu tenaga ahli serta tenaga
penunjang lainnya terkait penggambaran hasil pekerjaan dilapangan dan review
gambar.
3. Estimator (1 x 1 OB) bertugas untuk mengorganisir dan menganalisis seluruh
informasi dan memperhitungkannya ke dalam estimasi.
4. Office Administrator (1 x 2 OB) bertugas menjalankan administrasi perkantoran
untuk menunjang aktifitas perkantoran.

18
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

Berdasarkan dari kerangka acuan kerja, kebutuhan tenaga ahli yang diuraikan adalah tenaga ahli
yang terdiri atas:

JML KEAHLIAN/
No. JABATAN Pendidikan PENGALAMAN
(Org) KUALIFIKASI
MINIMAL

A. TENAGA AHLI
Memiliki SKA-Madya Ahli
1. Team Leader/ Minimal 5
S1-Teknik Sipil 1 Teknik Bangunan Lepas
Ketua tim Tahun
Pantai (209)

2. Ahli Minimal 4 Memiliki SKA-Muda Ahli


S1-Teknik Sipil 1
Hidrologi/HIdrometri Tahun Sumber Daya Air (211)

3. Minimal 3 SKA- Muda Ahli Teknik


Ahli Struktur S1-Teknik Sipil 1
Tahun Dermaga (208)

4 S1-Teknik Minimal 3 SKA-Muda Ahli Geodesi


Ahli Geodesi 1
Sipil/geodesi Tahun (217)

5 S1-Teknik Minimal 3 SKA-Muda Ahli Geoteknik


Ahli Geoteknik 1
Sipil/Geologi Tahun (216)
B. Asisten Tenaga Ahli

1. Juru Ukur/ Teknisi


D3-Teknik Sipil 3
Survey Pemetaan

2. Juru Gambar/Draft D3-Teknik


1
man Sipil/Arsitektur

3. Estimator D3-Teknik Sipil 1

4. Administrasi SMK/SMA 1
Konsultan sebagai penyedia jasa merasa kebutuhan akan tenaga ahli dalam pekerjaan ini telah
mencukupi berdasarkan uraian tenaga ahli yang disampaikan dalam KAK.

19
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

F. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Sea Wall/Pengaman Pantai, antara lain:
 Ruang Kantor;
 Meja Staff Kantor + Kursi;
 Meja Kantor Direktur;
 Meja & Kursi Tamu;
 Kursi Tunggu Kantor;
 Meja Komputer PC;
 Filing Cabinet;
 Lemari Kantor Arsip;
 Tempat Sampah Kantor;
 Papan Tulis (whiteboard);
 Scanner Home & Personal;
 Plotter;
 Camera & Video;
 Notebook;
 Printer A3, A4;
 Printer Multi Fungsi;
 Kamera Digital;
 Drone;
 Meter Roll;
 Meter Dorong;
 Meter Laser;
 Water Pass;
 GPS;
 Theodolite;
 Kenderaan Roda Dua;
 Kendaraan Roda Empat dan Lain-lain.

G. KELUARAN (OUTPUT)

20
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

1. KELUARAN (OUTPUT) PERENCANAAN PEMBANGUNAN SEA WALL KAWASAN


METRO TANJUNG BUNGA
a. Gambar Desain Bangunan
Gambar detail bangunan merupakan sebuah gambar teknis yang di dalamnya
meliputi rancangan arsitektur, struktur, serta tata lingkungan. Apabila gambar yang
dibuat detail dan lengkap, maka proses pengerjaan berpotensi untuk berjalan lebih
cepat.
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah,
serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau
Proyek tersebut.
c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
d. Laporan Perencanaan
 Laporan Pendahuluan Dan Program Mutu (Rangkap 3)
 Laporan Bulanan (Rangkap 3)
 Draft Laporan Akhir (Rangkap 3)
 Laporan Akhir (Rangkap 3)
 Laporan/Produk Teknis (Rangkap 3)
 Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 3)

2. KELUARAN (OUTPUT) PERENCANAAN PEMBANGUNAN SEA WALL KAWASAN


PULAU LAE-LAE
a. Gambar Desain Bangunan
Gambar detail bangunan merupakan sebuah gambar teknis yang di dalamnya
meliputi rancangan arsitektur, struktur, serta tata lingkungan. Apabila gambar yang
dibuat detail dan lengkap, maka proses pengerjaan berpotensi untuk berjalan lebih
cepat.
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah,
serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau
Proyek tersebut.

c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat

21
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

d. Laporan Perencanaan
 Laporan Pendahuluan Dan Program Mutu (Rangkap 3)
 Laporan Bulanan (Rangkap 3)
 Draft Laporan Akhir (Rangkap 3)
 Laporan Akhir (Rangkap 3)
 Laporan/Produk Teknis (Rangkap 3)
 Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 3)

F. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK


1. Tanggapan Terhadap KAK
Tanggapan terhadap kerangka acuan kerja dilakukan sebagai tindak lanjut dari pemahaman
konsultan perencana akan kerangka acuan kerja. Tanggapan terhadap KAK ini bertujuan
agar Pengguna Jasa dapat memberikan penjelasan kepada konsultan perencana terhadap
masalah - masalah yang mungkin akan timbul yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan perencanaan ini.
Secara umum uraian dalam KAK dapat ditanggapi oleh Konsultan dan Konsultan setuju
dengan latar belakang yang diberikan oleh Pengguna Jasa sehingga pelaksanaan pekerjaan
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Sea Wall/Pengaman
Pantai dapat dilakukan sesuai dengan latar belakang dari pekerjaan ini.
Tanggapan Konsultan perencana terhadap lingkup pekerjaan yang diuraikan dalam KAK
telah memberikan gambaran yang cukup jelas terhadap spesifikasi perencanaan
pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan.

2. Saran Terhadap KAK


Konsultan perencana sebagai Penyedia Jasa Konsultasi mencoba memberikan
saran/inovasi - inovasi dalam melakukan program kerja ini. Dalam pekerjaan Jasa
Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Sea Wall/Pengaman Pantai,
ada beberapa hal yang akan diberikan konsultan sebagai saran atau rekomendasi dalam
menyelesaikan pekerjaan ini.
Saran ataupun rekomendasi ini bersifat sebagai sebuah inovasi yang dapat membantu
mencapai hasil yang maksimal dalam melaksanakan pekerjaan. Saran atau Inovasi yang
dapat diberikan oleh konsultan diantaranya adalah Koordinasi Kegiatan (Aktivitas) yang

22
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

dilakukan guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan komunikasi antara beberapa


pihak.

Dalam koordinasi kegiatan adapun hal-hal yang dapat dilakukan yaitu:

a. Rapat Mingguan Konsultan Perencana


Rapat Mingguan Konsultan ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja team konsultan
selama jangka waktu 1 Minggu. Pada rapat ini seluruh team konsultan harus menghadiri
guna melaporkan hasil kerjanya. Rapat ini bisa dilakukan pada hari sabtu atau pada hari
minggu.
b. Rapat Mingguan antara Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor
Rapat Mingguan ini digunakan untuk membahas hasil pelaksanaan konstruksi serta
mengevaluasi baik dari pihak kontraktor maupun konsultan sehingga masalah-masalah
yang ada dapat segera mungkin diselesaikan dan dihadiri oleh Tim Konsultan dan Tim
Kontraktor.
c. Rapat Bulanan antara Penyedia Jasa, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan
Kontraktor

Rapat Bulanan ini diadakan pada akhir atau awal bulan dan akan dihadiri oleh Pengguna
jasa atau Pelaksana Kegiatan Fisik dan beberapa Staff Konsultan yang dipilih Team
Leader Konsultan. Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda daftar point-
point utama yang akan dibahas secara khusus dalam hubungannya dengan masalah-
masalah Control Kualitas, Kemajuan, Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Pengajuan
Monthly Certificate (MC), Traffic/ Keamanan hubungan dengan masyarakat dan lain-lain.
Rapat ini berguna agar evaluasi proyek tidak terlalu banyak diakhir masa proyek
tersebut.

23
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai

F. PENUTUP

Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan perencana hendaknya memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan perencana agar segera


menyusun program kerja sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan pedoman penugasan.

Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan ini dari panitia
pengadaan, konsultan perencana agar membuat usulan teknis dan biaya sesuai dengan
pengarahan penugasan KAK ini, dan disampaikan kepada panitia pengadaan dengan jadwal
dan ketentuan sebagaimana terlampir dalam KAK ini.

24

Anda mungkin juga menyukai