1
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
Untuk bisa mencapai tujuan dari pekerjaan ini, maka kedua pihak antara pihak Pemberi Tugas
dan pihak Konsultan bisa mengerti tentang kejelasan/kesepahaman terhadap aspek yang tertuang
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), terutama dalam penjelasan tentang maksud dan tujuan serta
sasaran pekerjaan dan ruang lingkup pekerjaan, sehingga diharapkan tidak ada lagi beda pendapat
ataupun pertanyaan yang bisa saja menimbulkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan ini.
Selain daripada itu, maksud untuk memberikan masukan atau pertimbangan bagi pihak
panitia/direksi pekerjaan, sehingga akan lebih melengkapi Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang ada.
Maka dari itu, Konsultan akan menyampaikan beberapa tanggapan dan saran terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) tersebut.
Tanggapan terhadap Kerangka Acuan kerja ini disusun oleh Tim Tenaga Ahli yang diusulkan
dalam pekerjaan ini berdasarkan pengalaman menangani pekerjaan sejenis khususnya yang
berkaitan dengan pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural
Sea Wall/Pengaman Pantai,
Secara umum uraian dibawah ini disusun setelah tim mengetahui alur dari pekerjaan ini, yaitu:
Telah mempelajari Dokumen lelang terkhusus Kerangka Acuan Kerja;
Telah mengikuti aturan dikantor;
Telah mempelajari dan paham tentang Berita Acara Pelaksanaan;
Telah mengetahui tahapan apa yang harus dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
Telah mengulas data-data yang di peroleh dari satuan kerja.
Telah memahami indikator apsek yang tertian dala Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
Mengingat pentingnya wilayah pantai di Indonesia dan sangat intensif pemanfaatan untuk
kegiatan manusia serta pengaruh gelombang, arus, dan pasang surut yang terjadi secara terus
menerus, mengakibatkan timbulnya masalah-masalah seperti abrasi, arus sejajar pantai, pasang
surut, erosi, akresi.
Pada pekerjaan perancanaan ini, objek lokasi pantai yang akan dilakukan sebuah
pembangunan pengaman pantai terletak di kawasan Metro Tanjung bunga dan Pulau Lae-lae.
Pantai tersebut merupakan salah satu tempat wisata di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
yang ramai pengunjung. Selain menjadi tempat wisata, banyak juga permukiman warga di sekitaran
pantai. Pada pantai ini terjadi abrasi akibat gerusan air laut yang membuat garis-garis pantai
menjadi semakin menyempit dan apabila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih bahaya.
Abrasi di pantai ini telah merusak lahan masyarakat.
Berikut beberapa penyebab timbulnya bahaya pada pantai:
1) Abrasi
Abrasi adalah erosi yang diakibatkan oleh aktivitas air laut. Abrasi disebabkan oleh mencairnya
lapisan es dikawasan kutub bumi yang merupakan efek dari pemanasan global. Abrasi perlu
dihindari agar kondisi garis pantai tetap terjaga. Untuk menghindari abrasi dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu:
a. Membuat hutan mangrove disekitar pantai.
b. Membangun pemecah gelombang atau breakwater.
c. Membangun dinding penahan gelombang atau revetment.
d. Membangun Sea Wall/pengaman pantai/tembok laut.
3
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
3) Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal
adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa
tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya
tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan
pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik
gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge)
pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi,
sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Pengetahuan tentang pasang surut sangat penting dalam perencanaan bangunan di daerah
pantai. Elevasi muka air laut tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat penting untuk
merencanakan bangunan-bangunan tersebut.
4) Erosi
Erosi adalah sebuah kondisi pengikisian permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan
pengangkatan benda-beda seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus. penyebab
utama dari bencana erosi di pantai adalah banyak faktor yang menyebabkan terjadinya erosi
pantai ini antara lain perubahan elevasi muka air, geologi pantai, karakteristik gelombang dan
dampak dari aktifitas manusia. Erosi pantai mungkin akan menyebabkan masalah apabila erosi
pantai tersebut mencapai daerah pemukiman.
Erosi pantai menyebabkan air laut masuk ke sumber- sumber air masyarakat pesisir pantai. Hal
tersebut mempengaruhi salinitas atau tingkat kadar garam yang terlarut dalam sumber- sumber
air tanah. Dampak pencemaran air tersebut yakni turunnya kualitas kesehatan masyarakat.
5) Akresi
Akresi pantai adalah perubahan garis pantai menuju laut lepas karena adanya proses
sedimentasi dari daratan atau sungai menuju arah laut. Proses sedimentasi di daratan dapat
disebabkan oleh pembukaan areal lahan, limpasan air tawar dengan volume yang besar karena
hujan yang berkepanjangan dan proses transport sedimen dari badan sungai menuju laut.
Akresi pantai juga dapat menyebabkan terjadi pendangkalan secara merata ke arah laut yang
lambat laun akan membentuk suatu dataran berupa delta atau tanah timbul. Proses akresi
pantai biasanya terjadi di perairan pantai yang banyak memiliki muara sungai dan energi
gelombang yang kecil serta daerah yang bebas terjadi badai.
4
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
Untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah, atau bahkan letak garis pantai
bergeser jauh daripada semestinya, oleh karena itu pemerintah kota Makassar dalam hal ini
Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar membuat program pekerjaan fisik Pembangunan Sea
Wall/Tembok Laut/Pengaman Pantai dibeberapa titik untuk mengendalikan abrasi pantai dan
mempertahankan eksisting kondisi awal Garis Pantai.
Berikut adalah beberapa bangunan pengaman pantai, yaitu:
a. Sea Dikes
b. Sea Wall
c. Groin
d. Bulkhead
e. Jetty
f. Breakwater
g. Artificial Headland
h. Beach Nourishment
Namun, pada perencanaan kali ini, Dinas Pemerintah Kota Makassar membuat program
pekerjaan fisik Pembangunan Sea Wall/Tembok Laut/Pengaman Pantai.
Berikut penjelasan tentang bangunan pelindung pantai atau Sea Wall.
1) Pengertian bangunan Sea Wall
Bangunan pelindung pantai atau Sea Wall secara umum berperan dalam meningkatkan
stabilitas alur pantai atau tubuh tanggul yang dilindungi. Secara khusus, Sea Wall atau
revetment juga dapat didevinisikan sebagai bangunan yang memisahkan daratan dan perairan
pantai yang berfungsi sebagai dinding pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang
(overtopping) ke darat. Sea Wall dapat dibangun dari berbagai bahan seperti beton bertulang,
batu, baja, gabion atau kayu.
2) Jenis-jenis bangunan Sea Wall
Berikut ada 3 jenis bangunan Sea Wall beserta kelebihan dan kekurangannya, yaitu:
1. Vertikal
- Desainnya mudah.
- Menerima gelombang secara langsung sehingga rawan rusak.
2. Melengkung
- Membalikan gelombang dengan meluncurkannya kembali ke laut.
- Membutuhkan perhitungan yang lebih kompleks
- Endapan menumpuk di bawah cekungan.
5
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
3. Bukit
- Harga bisa lebih murah
- Bahannya bisa hanya dengan batu yang ditumpuk.
- Daya tahan rendah
3) Fungsi Sea Wall
a. Peralihan antara ‘beach’ dengan ‘mainland’
Daerah pantai terutama yang banyak aktifitas manusia nya, perbatasan yang jelas
diperlukan agar mudah diketahui mana daerah yang stabil. Ketika badai atau ombak
menerjang pesisir maka daerah di atas Seawall seharusnya sudah berada pada zona yang
aman.
6
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
7
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
8
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
o. PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
9
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
10
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
digunakan untuk perhitungan tinggi gelombang rencana adalah metode Weibull dan
Fisher Tippet Type I.
4.2. Analisis Morfologi
Analisis morfologi pantai tersebut menggunakan analisis terhadap angkutan sedimen
yang terjadi pada pantai yaitu long-shore transport dengan bantuan oneline model.
Model ini dapat digunakan untuk memprediksi perubahan garis pantai sehingga dapat
diambil langkah-langkah sistem perlindungan pantai yang sesuai.
4.3. Analisis Pasang surut
Analisis pasang surut dilakukan untuk dapat menentukan fluktuasi muka air laut.
4.4. Analisis Data Tanah
Analisis data data tanah diperlukan untuk mengetahui daya dukung tanah di lokasi
bangunan pengaman pantai.
5. Perencanaan Awal
Pada awal perencanaan bangunan pengaman pantai, perlu ditentukan berdasarkan
analisis morfologi pantai:
- Tipe bangunan pantai
Pada perencanaan ini, tipe bangunan yang akan digunakan adalah pengaman pantai
bentuk Sea Wall.
- Tata letak bangunan pantai, yaitu pada garis pantai, sejajar garis pantai, dan tegak
lurus garis pantai.
6. Perhitungan Dimensi Bangunan
Dalam penentuan dimensi bangunan bangunan, beberapa hal yang harus diperhitungkan
adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan gaya luar yang bekerja yaitu gaya gelombang, tekanan hidrostatis, berat
sendiri konstruksi, dan gaya gempa.
b. Elevasi puncak bangunan
c. Perhitungan dimensi struktur
7. Stabilitas Struktur
Perencanaan struktur bagian atas dan stuktur bangunan bawah berupa pengecekan
terhadap sliding, guling, dan settlement.
8. Pembuatan Layout Sea Wall
a. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merumuskan gambaran konstruksi Sea
Wall/Pengaman Pantai berdasarkan perencanaan teknis.
11
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
b. Pembuatan layout berdasarkan hasil survey, pengumpulan data kondisi dan daya
dukung fisik teknis. Dari semua data tersebut dapat disusun konsep untuk
pengembangan kegiatan fisik lainnya.
9. Hasil
Dari analisis yang dilakukan akan dihasilkan penyebab kemunduran garis pantai dan
bangunan pengaman pantai yang akan digunakan berupa gambar perencanaan dan
laporan akhir.
Untuk lebih jelasnya, flowchart pekerjaan perencaan dapat dilihat pada Gambar 4.
12
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
13
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
14
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
15
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
2. Ahli Hidrologi/hidrometri
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Sipil, berpengalaman dalam bidang sumber daya air untuk pekerjaan bangunan pantai
paling sedikit 4 (empat) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi bidang SKA-Muda
Ahli Sumber Daya Air.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Hidrologi/hidrometri mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut:
a. Dapat Melakukan pengumpulan data sekunder dan melakukan review atas hasil
analisis terdahulu.
b. Dapat Melaksanakan collecting data sekunder seperti: Data Hujan, Klimatologi, Data
angina dan lain-lain yang berkaitan dengan analisis hidrologi.
c. Dapat Melakukan kegiatan kompilasi data dan melakukan anaisis water balance.
d. Dapat Menyiapkan laporan hasil analisis hidrologi beserta rekomendasi yang
diperlukan team desain.
e. Dapat Melakukan diskusi dengan instansi terkait dalam perumusan hasil analisis.
f. Dapat Melakukan analisis data curah hujan, Dedit Racangan, data klimatologi serta
data-data peunjang lainnya yang berkaitan dengan desain.
g. Dapat Menyiapkan laporan hidrologi.
h. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan analisis hidrologi.
3. Ahli Geoteknik
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Sipil atau Teknik Geologi, dan berpengalaman dalam bidang penyelidikan tanah untuk
pekerjaan sipil paling sedikit 3 (tiga) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi SKA-
Muda Ahli Geoteknik
Tugas dan tanggung jawab Ahli Geoteknik mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut:
a. Menerapkan UUJK, SMK3 dan ketentuan pengendalian lingkungan kerja
b. Menyiapkan data geoteknik
c. Mempelajari dan menguasai data terdahulu untuk daerah yang akan diselidiki
d. Membuat perencanaan penyelidikan Geoteknik
e. Melakukan pengendalian pekerjaan penyelidikan Geoteknik
16
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
4. Ahli Geodesi
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Geodesi/Teknik Sipil, dan telah berpengalaman dalam bidang pengukuran topografi dan
batrimetri paling sedikit 3 (tiga) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi bidang
SKA-Muda Ahli Geodesi. Tugas dan tanggung jawab Ahli Geodesi mencakup, tapi tidak
terbatas hal- hal sebagai berikut:
a. Bersama team leader menentukan batas-batas pengukuran, termasuk pemasangan
BM, CP dan pemakasian titik referensi
b. Menentukan langkah-langkah pekerjaan pengukuran, antara lain: pengukuran
situasi, memanjang dan melintang
c. Mengkoordinasikan pekerjaan topografi dengan Team leader
d. Mengawasi jalannya penggambaran
e. Pengolahan data ukur dan menyusun laporan topografi
f. Menerapkan Ketentuan UUJK, K3, Lingkungan dan Kode Etik Profesi
g. Menyusun pekerjaan persiapan
h. Melaksanakan survey awal
i. Mengitung sumber daya dan teknologi
j. Menyusun rencana kerja pekerjaan geodesi
k. Melaksanakan pekerjaan geodesi
l. Menyusun laporan hasil pekerjaan geodesi
m. Melaksanakan komunikasi dengan pihak lain
17
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
5. Ahli Struktur
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di bidang Teknik
Sipil, dan telah berpengalaman dalam bidang struktur bangunan dermaga paling sedikit
3 (tiga) tahun. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi bidang SKA-Muda Ahli Teknik
Dermaga. Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi dengan bagian konsultan supervisi untuk melakukan
monitoring pelaksanaan konstruksi
b. Mengadakan kunjungan secara berkala ke lokasi proyek
c. Bertanggung jawab untuk memeriksa kemajuan dan standar konstruksi serta
memberikan bantuan teknis kepada para pengawas konstruksi
d. Bertanggung jawab kepada pekerjaan struktur dan infrastruktur konstruksi serta
mengkaji ulang detail perencanaan struktur dan pengawasan
e. Melakukan monitoring uji coba kekuatan struktur
f. Memiliki tugas untuk memonitoring dan melakukan evaluasi desain yang telah
dibuat
g. Memberikan nasehat teknik sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik dan
melakukan pengawasan serta koordinasi dengan bagian konsultan supervisi dalam
mengevaluasi dan menganalisis pekerjaan konstruksi
h. Bertanggung jawab untuk melakukan monitoring konstruksi
i. Merekomendasikan shop drawing
j. Menyiapkan dan membuat laporan rekomendasi
6. Tenaga Penunjang
1. Juru Ukur/ Teknisi Survey Pemetaan (3 x 1 OB) bertugas untuk membantu kegiatan
survey dan pengukuran diantaranya pengukuran topografi lapangan dan melakukan
penyusunan dan penggambaran data lapangan
2. Juru Gambar/Draft man (1 x 1 OB) bertugas membantu tenaga ahli serta tenaga
penunjang lainnya terkait penggambaran hasil pekerjaan dilapangan dan review
gambar.
3. Estimator (1 x 1 OB) bertugas untuk mengorganisir dan menganalisis seluruh
informasi dan memperhitungkannya ke dalam estimasi.
4. Office Administrator (1 x 2 OB) bertugas menjalankan administrasi perkantoran
untuk menunjang aktifitas perkantoran.
18
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
Berdasarkan dari kerangka acuan kerja, kebutuhan tenaga ahli yang diuraikan adalah tenaga ahli
yang terdiri atas:
JML KEAHLIAN/
No. JABATAN Pendidikan PENGALAMAN
(Org) KUALIFIKASI
MINIMAL
A. TENAGA AHLI
Memiliki SKA-Madya Ahli
1. Team Leader/ Minimal 5
S1-Teknik Sipil 1 Teknik Bangunan Lepas
Ketua tim Tahun
Pantai (209)
4. Administrasi SMK/SMA 1
Konsultan sebagai penyedia jasa merasa kebutuhan akan tenaga ahli dalam pekerjaan ini telah
mencukupi berdasarkan uraian tenaga ahli yang disampaikan dalam KAK.
19
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
F. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi
Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Sea Wall/Pengaman Pantai, antara lain:
Ruang Kantor;
Meja Staff Kantor + Kursi;
Meja Kantor Direktur;
Meja & Kursi Tamu;
Kursi Tunggu Kantor;
Meja Komputer PC;
Filing Cabinet;
Lemari Kantor Arsip;
Tempat Sampah Kantor;
Papan Tulis (whiteboard);
Scanner Home & Personal;
Plotter;
Camera & Video;
Notebook;
Printer A3, A4;
Printer Multi Fungsi;
Kamera Digital;
Drone;
Meter Roll;
Meter Dorong;
Meter Laser;
Water Pass;
GPS;
Theodolite;
Kenderaan Roda Dua;
Kendaraan Roda Empat dan Lain-lain.
G. KELUARAN (OUTPUT)
20
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
21
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
d. Laporan Perencanaan
Laporan Pendahuluan Dan Program Mutu (Rangkap 3)
Laporan Bulanan (Rangkap 3)
Draft Laporan Akhir (Rangkap 3)
Laporan Akhir (Rangkap 3)
Laporan/Produk Teknis (Rangkap 3)
Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 3)
22
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
Rapat Bulanan ini diadakan pada akhir atau awal bulan dan akan dihadiri oleh Pengguna
jasa atau Pelaksana Kegiatan Fisik dan beberapa Staff Konsultan yang dipilih Team
Leader Konsultan. Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda daftar point-
point utama yang akan dibahas secara khusus dalam hubungannya dengan masalah-
masalah Control Kualitas, Kemajuan, Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Pengajuan
Monthly Certificate (MC), Traffic/ Keamanan hubungan dengan masyarakat dan lain-lain.
Rapat ini berguna agar evaluasi proyek tidak terlalu banyak diakhir masa proyek
tersebut.
23
Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur - Jasa Desain Arsitektural Seawall/Pengaman Pantai
F. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan perencana hendaknya memeriksa semua
bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan ini dari panitia
pengadaan, konsultan perencana agar membuat usulan teknis dan biaya sesuai dengan
pengarahan penugasan KAK ini, dan disampaikan kepada panitia pengadaan dengan jadwal
dan ketentuan sebagaimana terlampir dalam KAK ini.
24