Anda di halaman 1dari 39

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN

JASA KONSULTANSI PERENCANAAN


ARSITEKTUR - JASA DESAIN ARSITEKTURAL
SEA WALL/PENGAMAN PANTAI
DINAS PEKERJAAN
UMUM
KOTA MAKASSAR

KEGIATAN :
PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN
PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI (WS) DALAM 1
(SATU) DAERAH KOTA
TAHUN ANGGARAN 2022
1

KERANGKA ACUAN KERJA ( K.A.K )

KEGIATAN : PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN

PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI (WS) DALAM

1 (SATU) DAERAH KABUPETN/ KOTA

PEKERJAAN : JASA KONSULTANSI PERENCANAAN ARSITEKTUR-

JASA DESAIN ARSITEKTURAL SEA WALL

A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pantai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga bagi
kehidupan manusia. Saat ini kondisi ekosistem pantai sebagian besar telah
rusak dan terancam kelestariannya akibat adanya kegiatan manusia yang
tidak terkendali dan tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan
sekitarnya. Kerusakan pantai dan muara dapat diakibatkan beberapa hal
di antaranya :
✓ kegiatan penambangan pasir dan batu karang, penebangan hutan
bakau, penutupan daerah pantai, pembuatan tambak yang
menghabiskan area hutan bakau, pembangunan konstruksi yang tidak
berwawasan lingkungan dan pembangunan kawasan permukiman yang
terlalu dekat dengan pantai.
✓ Proses Geologi yang terdapat di Pantai Kota Makassar adalah erosi,
abrasi, akresi, amblesan dan intrusi air asin.
✓ Perubahan beach slope (gradient pantai) yang sebelumnya landai
menjadi terjal adalah salah satu bukti kawasan pantai mengalami
abrasi. Daerah breaker zone (gelombang pecah) yang tadinya jauh dari
Garis Garis pantai sekarang telah berubah dekat ke pantai.

Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air


laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
2

peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di


daerah kutub akibat pemanasan global. Abrasi pantai tidak hanya
membuat garis-Garis Garis pantai menjadi semakin menyempit, tapi bila
dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih berbahaya. Abrasi di
pantai ini telah merusak lahan masyarakat, oleh karena itu Pemerintah
Kota Makassar dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar
membuat program pekerjaan fisik Pembangunan Sea Wall/Tembok
Laut/Pengaman Pantai di beberapa titik untuk mengendalikan abrasi
pantai dan mepertahankan eksisting kondisi awal Garis pantai.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan survey dan pengumpulan
data untuk merencanakan/mendesain Pembangunan Sea Wall (Pengaman
Pantai). Perencanaan konstruksi ini berdasarkan kondisi fisik pantai,
termasuk sedimentasi, tipe pantai dan keistimewaan pantai, pemanfaatan
lahan dan fungsi lahan di kawasan pantai, serta pendangkalan. Sehingga
akan diperoleh konstruksi Sea Wall/Pengaman Pantai yang tepat disertai
dengan tinjauan aspek ekonomis, finansial dan kondisi lingkungan sekitar.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah :


Merencanakan Jenis Konstruksi Sea Wall (Pengaman Pantai)
sebagai bangunan perlindungan dan mempertahankan eksisting
garis pantai, perhitungan volume dan perkiraan biaya.
Sasaran kegiatan PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN
PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI (WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
ini adalah :
Tersedianya pilihan bangunan perlindungan pantai, penanganan abrasi
pantai berikut desain perencanaannya dan estimasi kebutuhan
pelaksanaan fisik penahan abrasi.

3. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan JASA KOSULTANSI PERENCANAAN ARSITEKTUR-JASA

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
3

DESAIN ARSITEKTURAL dalam rangka Pembangunan Sea Wall Kota


Makassar , Provinsi Sulawesi Selatan.
• Pembangunan Sea Wall Kawasan Metro Tanjung
• Pembangunan Sea Wall Pulau Lae-Lae

4. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Lama waktu penyelesaian aktivitas untuk lingkup pekerjaan diatas adalah


60 hari kalender.

5. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kota Makassar Tahun
Anggaran 2022
Kode Kegiatan : 1. 03.02.02.01
Kode Rekening : 5.1.02.02.08.0002
Nilai HPS : Rp. 399.000.000.00,-
(Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Rupiah) (Termasuk PPN 11%)

6. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN


Pengguna jasa adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Pekerjaan
Umum Kota Makassar
Nama : MOH. SYAFAR MADJID, S.T.
NIP. : 19730314 199503 1 003
Jabatan Struktural : KEPALA BIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR &
DRAINASE

B. DATA PENUNJANG
1. DATA DASAR

Data dasar didapat melalui survey yang bertujuan mengumpulkan data


pendukung untuk melaksanakan survey detail dan mengumpulkan data
lainnya untuk melengkapi data survey hidrologi/hidrometri, penyelidikan
tanah, guna perencanaan yang akan dilaksanakan. Konsultan wajib
mengumpulkan sebanyak mungkin data-data yang diperlukan untuk

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
4

perencanaan lebih lanjut. Selanjutnya pelaksanaan survey mengacu pada


prosedur operasional standar perencanaan Bangunan Pantai diharapkan
konsultan sudah dapat mengusulkan metode perencanaan yang akan
ditetapkan dan mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul.

2. DASAR HUKUM
Peraturan yang harus di gunakan sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan
pekerjaan adalah
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air;

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang


Pengolahan Sumber Daya Air.
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2008 tentang
Dewan Sumber Daya Air.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 14/PRT/M/2011, Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan DepartemenPekerjaan Umum Yang
Merupakan Kewenangan Pemerintah dan di Laksanakan Sendiri.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 2/PRT/M/2010, Tentang
Rencana Strategi Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 -
2014.
f. Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Nomor :
153/KPTS/D/2008, Tentang Pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi
Sumber Daya Air.
g. Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 112/PMK.02/2012, Tanggal 3
Juli 2012, Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga.
h. SE Dirjen SDA, Nomor : 06/SE/D/2013, Tentang Pedoman Penyusunan
dan Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga ( RKA-
KL ) di Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
i. Peraturan Meteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Penggunaan Sumber Daya Air

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
5

j. Permen PUPR No 6 Tahun 2015 Eksploitasi Dan Pemeliharaan Sumber Air


Dan Bangunan Pengairan
k. Permen PUPR No 9 Tahun 2015 Penggunaan Sumber Daya Air

l. Permen PUPR No 10 Tahun 2015 Rencana Dan Rencana Teknis Tata


Pengaturan Air
m. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

C. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup kegiatan pekerjaan ini, meliputi :

PEKERJAAN PERSIAPAN :
• Melakukan perencanaan teknis secara komprehensif yang berkaitan
dengan metode survey yang akan dilakukan
• Merancang konstruksi berkaitan dengan perilaku pantai akibat bangunan
yang ada maupun kegiatannya.

SURVEI DAN INVESTIGASI


1) Survey Topografi.

2) Survey Bathymetri.
3) Survey Oceanografi, yang meliputi :
a. Survey Pengukuran Pasang Surut
b. Survey Pengukuran Arus
c. Survey Pengukuran Transport Sedimen
d. Peramalan Gelombang Laut
e. Simulasi Model Matematik
4) Pengumpulan Data Sekunder.
5) Pembuatan Layout Sea Wall.
6) Pelaporan.

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
6

RINCIAN DAN ESTIMASI GAMBARAN UMUM KEGIATAN


1. Survey Topografi
• Survey topografi dimaksudkan untuk memperoleh data lapangan
sebagai gambaran bentuk permukaan tanah yang memuat data
ketinggian dan planimetri yang jelas sesuai dengan keadaan
dilapangan yang sebenarnya di darat. Dari hasil survey topografi ini
dibuatkan peta topografi yang memuat data ketinggian yang jelas dan
benar sesuai dengan keadaan lapangan yang diukur selanjutnya dapat
dijadikan sebagai acuan untuk perencanaan.
Disamping itu, survey topografi juga untuk mengetahui keadaan
topografi sebagai masukan yang sangat menentukan dalam
perencanaan teknis. Selain itu gambar peta topografi tersebut akan
dipakai sebagai bahan pertimbangan atau analisa dalam perencanaan
tata letak bangunan serta perhitungan galian dan timbunan.
• Peralatan yang digunakan pada survey topografi adalah Topcon total
station atau yang sejenis yang dilengkapi dengan peralatan waterpass,
rambu ukur, prisma, kompas, meteran dan peralatan lainya yang
diperlukan untuk kebutuhan survey.
• Sebagai acuan kedalaman maupun ketinggian dipergunakan + 0,00
LWS (low water spring) titik air rendah. Untuk pekerjaan selanjutnya
referensi ini harus dipindahkan kepada Bench Mark (BM) sebanyak 1
(satu) titik yang dibuat oleh Konsultan.
• Konsultan diharuskan membuat Bench Mark pada posisi yang aman
dan terlihat dengan ketinggian berdasarkan LWS. Titik BM tersebut
dibuat dari beton dengan ukuran 40x40x150 cm3 yang ditanam
sedalam 100 cm dari permukaan tanah dan diplot dalam peta
topografi. Penempatan BM harus mempertimbangkan rencana
pengembangan pelabuhan, antara lain rencana pengurugan, batas
areal pelabuhan sehingga BM dapat bermanfaat untuk jangka waktu
lama dan mudah pengawasannya. BM tersebut merupakan titik awal
pemetaan. BM ini dicat dengan warna biru muda dan bagian atas

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
7

ditulis BM. 1, 2 dan BM. 3 + tanggal pembuatan. BM harus cukup


kuat, awet dan kokoh serta tidak mudah bergeser/ berpindah
kedudukannya.
• Konsultan diwajibkan pula memindah elevasi LWS ke dermaga yang
ada pada bagian yang aman, terlindung dan mudah terlihat.
• Pengamatan azimuth matahari (pengukuran azimuth) dilakukan pada
salah satu BM yang telah dibuat dalam pekerjaan hidrografi.
• Pengukuran dengan menggunakan sistem triangulasi :
a) Dipakai titik BM sebagai basis
b) Pengukuran jarak basis dengan alat elektrtonik atau optis (T2 dan
Invarbasis) atau sejenis
c) Pengukuran sudut dilakukan dengan 4 (empat) seri biasa – luar biasa.
Selisih sudut antara tiap bacaan titik boleh lebih dari 10 detik
• Pengukuran Poligon
a) Pengukuran poligon sepanjang titik-titik poligon dengan jarak
antar titik poligon maksimum 50m dan radius survey dari tiap
poligon adalah 75m
b) Pengukuran harus dimulai dari titik ikat awal dan pengukuran poligon
harus tertutup (dimulai dari titik ikat awal dan berakhir pada titik yang
sama atau ditutup pada titik lain yang sudah diketahui koodinatnya
sehingga kesalahan-kesalahan sudut maupun jarak dapat dikontrol)
• Pengukuran sipat datar :
a) Pengukuran sipat datar dilakukan sepanjang titik-titik poligon dan
diikatkan pada bench mark.
b) Semua ketinggian harus mengacu pada LWS.
c) Pengukuran sipat datar dilakukan dengan cara double / pulang pergi.
Selisih bacaan setiap atand maksimum 2 mm dan selisih hasil ukuran
total antara pergi dan pulang tidak boleh lebih dari (8 Vd) mm dimana
nilai d = jarak jalur pengukuran (dalam km)
• Pengukuran Situasi dan Detail
Bangunan-bangunan yang penting dan berkaitan dengan pekerjaan
design harus diukur posisinya.

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
8

• Analisis Data dan Output


Hasil pengukuran harus diplotkan dalam peta bersama dengan
gambar peta bathymetri

2. Survey Bathymetri
a. Pelaksanaan survey adalah dengan menggunakan alat
Echosounder GPS Map Garmin atau yang sejenis yang
menggunakan GPS Integrated.
b. Alat yang digunakan harus mempunyai sertifikat kalibrasi, dan
sebelum pengukuran dilaksanakan harus dilakukan bar check.
c. Pengukuran dilakukan dengan metode pemeruman sejajar.
d. Data yang diambil setiap interval 25 meter.
e. Sebelum pengukuran dilakukan maka harus ditentukan titik
(referensi) koordinat yang akan dipergunakan sebagai dasar
pembuatan peta bathymetri.
f. Sebelum pengukuran dilaksanakan, terlebih dahulu harus
diketahui batas area yang akan di survey, kemudian di pantai
dibuat tanda-tanda (patok) jalur sounding.
g. Data yang diperoleh dari pengukuran bathymetri adalah berupa
kedalaman air dan posisinya.
h. Pengolahan data bathymetri adalah menghitung koordinat titik-titik
kedalaman dan memasukan kedalaman yang dikoreksi terhadap
pasang surut pada titik-titik tersebut.
i. Hasil yang diperoleh dalam survey bathymetri adalah peta kontur
bathymetri dengan interval 0.50 meter.
Dalam peta yang akan disajikan harus memperhatikan/
menggambarkan keadaan- keadaan penting seperti :
▪ Daerah dangkal
▪ Karang tenggelam maupun muncul
▪ Kerangka kapal tenggelam
▪ Rintangan-rintangan yang masuk dalam kategori rintangan

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
9

navigasi
▪ Garis Garis pantai dibuat lebih tebal, agar terlihat beda antara
daratan dan perairan.
▪ Ketinggian antara lebih kurang 0,00 MLWS dan Garis Garis
pantai supaya diberikan angka-angka ketingginan (untuk hal
ini perlu mendapat perhatian khusus dari konsultan).
▪ Dalam peta supaya dicantumkan harga LWS (muka surutan)
terhadap MSL (duduk tengah) dan air tinggi, serta hubungan
antara pasang surut dan BM.
▪ Simbol-simbol yang dipakai dalam penggambaran seperti :
karang, pantai berpasir, kerangka kapal dan lain□lain harus
mengacu kepada peta No. 1 yang diterbitkan DISHIDROS.
j. Seluruh personil yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan Survey
Bathymetri harus mentaati peraturan K3 yang berlaku serta
diasuransikan.

3. Survey Oceanografi
A. Survey Pengukuran Pasang Surut
a. Peralatan yang digunakan adalah staff gauge atau automatic
gauge (pengukuran otomatis) .
b. Maksud pengamatan pergerakan pasang surut adalah untuk
menentukan kedudukan air tertinggi, duduk tengah dan air
terendah yang dicapai maupun kedudukan LWS.
c. Pengamatan/pencatatan pergerakan muka air dilakukan
minimal selama 15 hari terus menerus dengan interval 1 jam.
Mulai jam 00.00 pada hari pertama dan terakhir pada jam
24.00 hari ke 15 (atau 24 jam x15 hari).
d. Hasil yang ingin dicapai yaitu untuk mendapatkan konstanta
harmonis dengan Least suquare, dengan menggunakan bahasa
visual Basic. Posisi duduk tengah, air tinggi, maupun LWS
diperoleh dari konstanta harmonik pasang surut. Dalam studi

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
10

ini akan dipilih metode Least square untuk . Dari konstanta


harmonik yang diperoleh harus dilakukan prediksi selama 15
tahun ke depan pada saat pengukuran dan menampilkan
dalam laporan perbandingan antara data pengukuran dan hasil
prediksi.
B. Survey Pengukuran Arus
a. Peralatan untuk pengukuran Arus harus mempergunakan
peralatan :
• Current Meter
• Pelampung yang diberi pemberat dari seng plat dengan
ukuran yang disesuaiakan.
• Global Positioning System (GPS)
• Perahu motor atau boat
b. Pelaksanaan :
• Pengamatan dilakukan selama 3 x 24 jam secara berturut-
turut dengan interval waktu 1 jam, yaitu pada saat pasang
tertinggi (spring tide) dan pada saat pasang kecil (neap tide)
pada bulan yang sama
• Metode pelaksanaan, yaitu pelampung dilepaskan dan diukur
posisinya menggunakan GPS dan perahu. Setelah 1 jam
pelepasan, maka posisi pelampung diukur kembali dan
seterusnya.
• Jumlah pelampung yang digunakan adalah dua buah.
c. Hasil pengukuran diplotkan dalam peta bathymetri dan hasil
pengamatan arus dilampirkan dalam laporan dalam bentuk :
• Grafik yang memperlihatkan hubungan antara pergerakan
pasang surut dan kecepatan arus dan arah arus.
• Grafik arah dan kecepatan arus
C. Survey Pengukuran Transpor Sedimen
a. Peralatan untuk pengukuran transpor sedimen melayang
menggunakan peralatan berupa sediment trap atau alat

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
11

penangkap sedimen yang dilengkapi dengan lubang untuk


menangkap sedimen, dan dipasang pada balok kayu dengan
ukuran yang memadai. Untuk mengukur bed load sedimen,
maka digunakan grap sedimen sampling.
b. Pelaksanaan :
• Pengamatan dilakukan selama 3 x 24 jam secara berturut-
turut
• Sedimen trap yang dipasang pada balok kayu dipasang pada
titik yang diinginkan posisinya diukur dengan menggunakan
GPS
• Titik pengukuran minimal 5 titik
• Perletakan sedimen trap tiga titik kearah laut dan 3 titik arah
memanjang pantai.
• Setip titik pengukuran minimal terdapat 4 buah alat
penangkap sedimen (4 arah mata angin yang berlawanan).
• Pegambilan sampel sedimen dengan menggunakan grap
sedimen sampel dilakukan pada interval 250 meter arah
memanjang pantai dalam lingkup area studi.
• Sedimen trap dipasang pada jam tertentu (jam pemasangan
dicatat) dan diangkat setelah 24 jam kemudian (jam
pengambilan dicatat), selanjutnya sedimen yang
terperangkap dikringkan dan ditimbang beratnya masing-
masing arah.
c. Hasil pengukuran yang diperoleh dalam survey transpor
sedimen adalah :
• Jenis material sedimen
• Jumlah sedimen persatuan waktu tertentu dari masing-masing
arah
• Total transpor sedimen dan arah dominan dalam kurun waktu
pengukuran.
D. Survey Peramalan Gelombang

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
12

a. Dalam meramalkan gelombang dibutuhkan data :


• Data angin minimal 5 sampai 10 tahun terakhir.
• Peta rupa bumi lengkap dengan skala peta
b. Pelaksanaan :
• Menghitung fetch efektif di lokasi studi
• Kecepatan angin harus dikoreksi akibat ketinggian
pengukuran, lokasi pengukuran dan akibat perbedan
temperatur air laut dan udara
• Menghitung tegangan gesek angin
• Menghitung tinggi dan periode gelombang yang dibatasi oleh
tegangan gesek angin, durasi dan fetch efektif dengan
menggunakan Metode SMB
• Menghitung tinggi dan periode gelombang laut dalam
dengan periode ulang tertentu.
c. Hasil yang diperoleh dalam peramalan gelombang adalah
tinggi dan periode gelombang laut dalam dengan kala ulang
tertentu dari berbagai arah.
E. Simulasi Model Matematik
a. Maksud dan tujuan :
• Untuk mendapatkan gambaran besaran dan pola arus di
lokasi studi
• Untuk mengetahui besaran dan pola perambatan gelombang di
lokasi studi.
• Untuk mengetahui besaran dan pola penyebaran sedimen di
lokasi studi akibat arus dan gelombang
b. Peralatan yang digunakan adalah perangkat lunak SMS
Boss.8.0.
c. Hasil yang diperoleh dalam simulasi model matematik
adalah gambar-gambar yang merepresentasikan besar dan
pola arus, besar dan pola penyebaran sedimen, serta besar
dan pola perambatan gelombang

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
13

4. Penyelidikan Geoteknik/Mekanika Tanah

Penyelidikan geoteknik/mekanika tanah dilakukan untuk mengetahui


sifat-sifat fisik teknik dari tanah sekitar daerah pantai dan “Quarry”
untuk keperluan desain bangunan pengamanan pantai. Kegiatan yang
dilakukan, meliputi :
• Penyelidikan di Lapangan

Serangkaian penyelidikan di lapangan yang akan dilaksanakan


adalah melakukan pemetaan geologi permukaan yang dimaksudkan
untuk mengetahui perkiraan sifat dan daya dukung tanah, jika
diperlukan diambil beberapa sampel tanah untuk dimasukan
kedalam laboratorium.
Penyelidikan Sondir (jika dapat dilakukan) sebanyak 3 titik untuk 3
lokasi dan pengeboran sebanyak 3 buah untuk 3 lokasi,
pengambilan sample sebanyak 20 buah untuk dianalisa di
laboratorium.

• Penyelidikan di Laboratorium

Atas sejumlah contoh tanah yang diambil dari lapangan, selanjutnya


dilakukan serangkaian pengujian di Laboratorium MekTan, berupa
: Penentuan sifat-sifat fisik tanah, yaitu :
- Berat isi tanah
- Kadar air tanah asli
- Berat jenis tanah asli
- Konsistensi
- Distribusi butiran
• Penentuan sifat-sifat tanah, yaitu :
- Pengujian TriaxialTest (UU),

Kegiatan pengujian di Laboratorium menggunakan acuan ASTM


yang sedikit mengalami perubahan dan disesuaikan dengan kondisi
tanah di Indonesia (berdasarkan SNI - Standar Nasional Indonesia).

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
14

D. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER


a. Maksud kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi
tambahan yang diperlukan untuk perencanaan Sea Wall/Pengaman
Pantai.
b. Lingkup kegiatan mencakup pengumpulan data diantaranya;
• Data administrasi dan kondisi fisik wilayah, antara lain :
➢ Administrasi Wilayah dan administrasi kepemilikan serta
peruntukan yang diusulkan
➢ Topografi umum, Geologi umum, Hidrologi, dan Iklim
➢ Data tentang Kebijaksanaan Pemerintah setempat, yang
meliputi RUTR dan Rencana Prasarana dan Sarana Dasar
Umum (PSDU), dll
➢ Tempat pembuangan sisa galian atau kerukan dan lokasi quarry
batuan
➢ Sumber daya alam, dan sebagainya
• Data Sosial Ekonomi Wilayah, antara lain mengenai, penduduk,
perekonomian dan lembaga keuangan, permasalahan sosial dan lain-
lain.

E. PEMBUATAN LAYOUT SEA WALL


a. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merumuskan gambaran
konstruksi Sea Wall/Pengaman Pantai berdasarkan perencanaan
teknis.
b. Pembuatan layout berdasarkan hasil survey, pengumpulan data
kondisi dan daya dukung fisik teknis. Dari semua data tersebut dapat
disusun konsep untuk pengembangan kegiatan fisik lainnya

F. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Penyedia jasa dalam hal ini adalah konsultan, mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut:

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
15

a. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap


pelaksanaan pekerjaan dengan berdasarkan ketentuan perjanjian
kerjasama yang ditetapkan.
b. Konsultan berkewajiban melaksanakan pekerjaan berdasarkan
ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan kerja.
Jika dalam hal konsultan berfikir perlu perubahan maka perlu
dikonsultasikan dan dimusyawarahkan bersama dan harus disetujui
oleh Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan.
c. Konsultan harus bertanggung jawab terhadap kebenaran hasil pekerjaan
dan dapat selesai tepat pada waktunya serta dinyatakan berakhir sampai
dengan telah dinyatakan selesai secara keseluruhan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Tata ruang Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
d. Konsultan harus memberikan seluruh data primer, data sekunder, hasil
survey lapangan, produk kerja berupa hasil perencanaan, peta-peta
digital dan lain-lainnya yang dianggap perlu kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar dan konsultan dapat
menyimpan copy data-data tersebut.
e. Dalam melaksanakan presentasi, konsultan wajib menyediakan waktu
hadir untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.

G. TENAGA AHLI
Kebutuhan Tenaga Ahli untuk Pekerjaan JASA KONSULTANSI
PERENCANAAN ARSITEKTUR-JASA DESAIN ARSITEKTURAL mengikuti
tabel seperti tersebut di bawah ini:

Pendidikan Pengalaman
No Tenaga Ahli Kualifikasi Ket
Minimal (Tahun)

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
16

SKA-Madya
Ketua Tim Ahli Teknik Minimal 5
1 S1-Teknik Sipil
(Team Leader) Bangunan Tahun
Lepas Pantai
(209)
SKA-Muda Ahli
Ahli Hidrologi/ Minimal 4
2 S1-Teknik Sipil Sumber Daya
Hidro metri Tahun
Air (211)
SKA- Muda Ahli
Minimal 3
3 Ahli Struktur S1-Teknik Sipil Teknik
Tahun
Dermaga (208)

S1-Teknik SKA-Muda Ahli Minimal 3


4 Ahli Geoteknik
Sipil/Geologi Geoteknik (216) Tahun

S1-Teknik
SKA-Muda Ahli Minimal 3
5 Ahli Geodesi
Geodesi (217) tahun
Sipil/Geodesi

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
17

Kebutuhan asisten tenaga ahli (Assistant Professional Staff) yang diperlukan


untuk Pekerjaan JASA KONSULTANSI PERENCANAAN ARSITEKTUR-JASA
DESAIN ARSITEKTURAL mengikuti tabel seperti tersebut di bawah ini :
No Pengala
Pendidikan
Kualifikasi man Ket
Asisten Tenaga Ahli Minimal
(Tahun)
1 Juru Ukur/ Teknisi D3-Teknik Sipil
Survey Pemetaan

2 Juru Gambar/Draft man D3-Teknik


Sipil/Arsitektur
3 Estimator D3-Teknik Sipil

4 Administrasi SMK/SMA

Perkiraan jumlah dan waktu penugasan personil seperti pada tabel berikut ini :
Jumlah Waktu
No.
Tenaga Ahli Personil (Bulan)
1 Ketua Tim (Team Leader) 1 2
2 Ahli Teknik Sumber Daya Air / Hidrologi 1 2
3 Ahli Geoteknik 1 1
4 Ahli Geodesi 1 1
5 Juru Ukur/ Teknisi Survey Pemetaan 3 1
6 Juru gambar/CAD Operator 1 1
7 Estimator 1 1
8 Administrasi 1 2

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
18

Uraian Tugas Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli


1. Team Leader (Pemimpin Tim)
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata yang lebih tinggi
di bidang Teknik Sipil, berpengalaman 5 (lima) tahun dalam bidang
perencanaan bangunan lepas pantai, mengetahui dengan baik proses
perencanaan dengan segala permasalahannya serta berspesialisasi dan/atau
berpengalaman dalam berbagai disipiln ilmu yang dibutuhkan dalam proyek.
Team Leader harus pula berpengalaman mengkoordinasikan pekerjaan,
pernah menjadi pemimpin lebih dari satu periode proyek serupa dan sudah
biasa bekerja dengan metode desain yang dikembangkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum maupun metoda teknik khusus yang dipakai pada kondisi
tertentu. Memiliki sertifikat keahlian konsultansi bidang SKA-Madya Ahli
Teknik Pantai
Tugas dan tanggung jawab Team Leader mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut :
• Bertanggung Jawab atas semua layanan jasa konsultasi sesuai dengan
kerangka acuan kerja.
• Mengkoordinasikan semua aktifitas, baik secara lisan maupun tertulis
dengan Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan melalui Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan yang ditunjuk sehubungan metode, desain dan spesifikasi
teknis yang berkaitan.
• Mengasistensikan dan menyiapkan/menyelesaikan laporan-laporan serta
semua dokumen sesuai dengan kerangka acuan kerja.
• Mempresentasikan semua hasil kerja draft design kepada Kuasa
Pengguna Anggaran guna mendapat masukan-masukan untuk
penyempurnaan hasil kerja.
• Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam
pekerjaan ini sehingga bisa menghasilkan pekerjaan seperti yang telah
diuraikan/ditentukan di atas dengan efektif.
• Bekerja sama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang membantu

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
19

melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat


sesuai dengan yang diharapkan pemberi kerja.

2. Ahli Hidrologi/hidrometri
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di
bidang Teknik Sipil, berpengalaman dalam bidang sumber daya air untuk
pekerjaan bangunan pantai paling sedikit 4 (empat) tahun. Memiliki
sertifikat keahlian konsultansi bidang SKA-Muda Ahli Sumber Daya Air.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Hidrologi/hidrometri mencakup, tapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
• Dapat Melakukan pengumpulan data sekunder dan melakukan review
atas hasil analisis terdahulu antara lain dapat melaksanakan collecting
data seperti: Data pasang surut , data angin, gelombang, arus, kualitas
air, dan sample sedimen transport dan lain-lain yang berkaitan dengan
analisis hidrologi.
• Dapat Melakukan pengolahan data gelombang.
• Dapat Menyiapkan laporan hasil analisis hidrologi/hidrometri beserta
rekomendasi yang diperlukan team desain.
• Menyusun rencana kerja dan mengatur semua personil yang terlibat
dalampenyelidikan hidrologi/hidrometri
• Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada
Team Leader dan pemberi kerja

3. Ahli Geoteknik
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di
bidang Teknik Sipil atau Teknik Geologi, dan berpengalaman dalam bidang
penyelidikan tanah untuk pekerjaan sipil paling sedikit 3 (tiga) tahun.
Memiliki sertifikat keahlian konsultansi SKA-Muda Ahli Geoteknik
Tugas dan tanggung jawab Ahli Geoteknik mencakup, tapi tidak terbatas
hal-hal sebagai berikut :
• Melakukan penyelidikan tanah terhadap rencana bangunan pengaman
lepas pantai sehingga didapatkan data penyelidikan tanah untuk

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
20

menghitung daya dukung tanah dasar.


• dan uji lab, terhadap pondasi bangunan pengaman pantai, tingkat
stabilitas rencana bangunan pengaman lepas pantai, pengelompokan
dan analisa sifat tanah dasar, dan analisa jenis, volume dan lokasi
quarry yang bisa dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan pengaman
lepas pantai nantinya, dan menyusun laporan hasil penyelidikan tanah.
• Menyusun rencana kerja dan mengatur semua personil yang terlibat
dalampenyelidikan tanah dan pengujian bahan.
• Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada
Team Leader dan pemberi kerja

4. Ahli Geodesi
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di
bidang Teknik Geodesi/Teknik Sipil, dan telah berpengalaman dalam bidang
pengukuran topografi dan batrimetri paling sedikit 3 (tiga) tahun. Memiliki
sertifikat keahlian konsultansi bidang SKA-Muda Ahli Geodesi.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Geodesi mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut :
• Mempersiapkan rencana pelaksanaan pengukuran topografi dan
hidrometri di lapangan, mempersiapkan baik perhitungan maupun
gambar hasil pengukuran beserta laporannya.
• Mengendalikan pengawas lapangan dan juru ukur serta memberi
petunjuk seperlunya dalam pelaksanaan survey pengukuran topografi
dan hidrometri dan pengumpulan data primer dan sekunder untuk lokasi
• bangunan pengaman lepas pantai yang telah ditentukan.
• Memeriksa dan mengolah semua hasil pengukuran dan pengumpulan
data primer dan sekunder rencana bangunan pengaman lepas pantai
dimaksud yang berada di bawah tanggung jawabnya.
• Bertanggungjawab atas kebenaran, ketelitian, kemutakhiran, dan
kelengkapan data hasil pelaksanaan survey sesuai dengan buku
petunjuk yang telah ditetapkan

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
21

• Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditanganinya kepada


Team Leader dan pemberi kerja

5. Ahli Struktur
Adalah seorang sarjana minimal strata 1 (S-1) atau strata lebih tinggi di
bidang Teknik Sipil, dan telah berpengalaman dalam bidang struktur
bangunan dermaga paling sedikit 3 (tiga) tahun. Memiliki sertifikat keahlian
konsultansi bidang SKA-Muda Ahli Teknik Dermaga.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur mencakup, tapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut :
• Bertanggung jawab dalam desain teknis pada perhitungan struktur dan
bangunan konstruksi sea wall/pengaman pantai
• Membuat perhitungan perhitungan teknis terkait dimensi, stabilitas
konstruksi, termasuk gaya gaya (guling, geser) yang kemungkinan muncul
pada konstruksi tersebut
• Melaksanakan analisis aspek-aspek yang berkaitan dengan teknik
pembangunan konstruksi.
• Bekerjasama dengan para tenaga ahli dalam melaksanakan pelaksanaan
perencanaan konstruksi berdasarkan data data survey tenaga ahli
lainnya.
• Bersama dengan Team Leader dalam penyusunan laporan keteknisan
konstruksi
• Mendampingi team leader dengan tenaga ahli lainnya dalam
melaksanakan diskusi.

Uraian Tugas asisten tenaga ahli (Assistant Professional Staff) dan Tenaga
Pendukung Secara umum mempunyai tugas membantu tugas dan tanggung
jawab tenaga ahli di bidangnya dalam menyusun Pekerjaan JASA KONSULTANSI
PERENCANAAN ARSITEKTUR-JASA DESAIN ARSITEKTURAL (Pembangunan Sea
Wall Kawasan Metro Tanjung dan Pembangunan Sea Wall Pula Lae-Lae )
beserta laporan-laporannya.

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
22

H. KELUARAN
a. KELUARAN (OUTPUT) PERENCANAAN PEMBANGUNAN SEA WALL
KAWASAN METRO TANJUNG BUNGA

1. Gambar Desain Bangunan


Gambar desain bangunan yang dimaksud adalah gambar desain Sea
Wall disertai dengan detail potongan melintang dan potongan
memanjang lengkap dengan dimensi bangunan.

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan muali dari bahan, alat,
dan upah serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan pembangunan Sea Wall.

3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat

4. Laporan Perencanaan
Semua laporan harus diserahkan sesuai waktu yang ditentukan
untuk didiskusikan/ presentasi dengan pihak terkait dengan jumlah
yang ditentukan dalam KAK. Presentasi laporan dilaksanakan
sebanyak 2 (dua) kali, yaitu untuk Laporan Pendahuluan,
Konsep/Draft Laporan Akhir. Semua aktifitas dalam setiap tahapan
kegiatan diwajibkan untuk didokumentasi dalam bentuk foto dan
rekaman video
• Laporan Pendahuluan Dan Program Mutu (Rangkap 3)
Diserahkan pada akhir bulan ke 1 (pertama) setelah pekerjaan
dimulai. Laporan ini mencakup jadwal kerja secara keseluruhan,
rencana kerja, pengaturan secara administrasi, hasil perencanaan
dipresentasikan.
• Laporan Bulanan (Rangkap 3)
Diserahkan dengan interval bulanan, laporan mana menguraikan
tentang mobilisasi tenaga ahli dan bulan/orang, ringkasan

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
23

kemajuan pekerjaan pada waktu laporan, pekerjaan yang


diantisipasi, rencana dan jadwal kerja untuk bulan berikutnya
• Draft Laporan Akhir (Rangkap 3)
Diserahkan selambat-lambatnya 2 minggu sebelum berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk didiskusikan secara intern sebelum
dilanjutkan dengan diskusi umum dengan mengundang pihak-
pihak terkait.
• Laporan Akhir (Rangkap 3)
Harus diserahkan pada akhir pekerjaan, Laporan Akhir berisikan
seluruh perbaikan dan penyempurnaan dari draft laporan akhir,
sesudah didiskusikan dengan direksi pekerjaan.
• Laporan/Produk Teknis (Rangkap 3)
- Gambar Desain A3
- Rencana Anggaran Biaya
- Rencana Kerja Dan Syarat/Spesifikasi Teknis
- Metode Pelaksanaan
- Rancangan Konseptual SMK3
- Eksternal Hard Disk (File Laporan)
• Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 3 )
- Laporan topografi dan batimetri (buku ukur, diskripsi BM)
- Laporan hidrologi / hidrometri
- Laporan geologi / mekanika tanah
- Dokumentasi

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
24

b. KELUARAN (OUTPUT) PERENCANAAN PEMBANGUNAN SEA WALL


KAWASAN PULAU LAE-LAE

1. Gambar Desain Bangunan


Gambar desain bangunan yang dimaksud adalah gambar desain Sea
Wall disertai dengan detail potongan melintang dan potongan
memanjang lengkap dengan dimensi bangunan.
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan muali dari bahan, alat,
dan upah serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan pembangunan Sea Wall.
3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
4. Laporan Perencanaan
Semua laporan harus diserahkan sesuai waktu yang ditentukan
untuk didiskusikan/ presentasi dengan pihak terkait dengan jumlah
yang ditentukan dalam KAK. Presentasi laporan dilaksanakan
sebanyak 2 (dua) kali, yaitu untuk Laporan Pendahuluan,
Konsep/Draft Laporan Akhir. Semua aktifitas dalam setiap tahapan
kegiatan diwajibkan untuk didokumentasi dalam bentuk foto dan
rekaman video
• Laporan Pendahuluan Dan Program Mutu (Rangkap 3)
Diserahkan pada akhir bulan ke 1 (pertama) setelah pekerjaan
dimulai. Laporan ini mencakup jadwal kerja secara keseluruhan,
rencana kerja, pengaturan secara administrasi, hasil perencanaan
dipresentasikan.
• Laporan Bulanan (Rangkap 3)
Diserahkan dengan interval bulanan, laporan mana menguraikan
tentang mobilisasi tenaga ahli dan bulan/orang, ringkasan
kemajuan pekerjaan pada waktu laporan, pekerjaan yang
diantisipasi, rencana dan jadwal kerja untuk bulan berikutnya

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
25

• Draft Laporan Akhir (Rangkap 3)


Diserahkan selambat-lambatnya 2 minggu sebelum berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk didiskusikan secara intern sebelum
dilanjutkan dengan diskusi umum dengan mengundang pihak-
pihak terkait.
• Laporan Akhir (Rangkap 3)
Harus diserahkan pada akhir pekerjaan, Laporan Akhir berisikan
seluruh perbaikan dan penyempurnaan dari draft laporan akhir,
sesudah didiskusikan dengan direksi pekerjaan.
• Laporan/Produk Teknis (Rangkap 3)
- Gambar Desain A3
- Rencana Anggaran Biaya
- Rencana Kerja Dan Syarat/Spesifikasi Teknis
- Metode Pelaksanaan
- Rancangan Konseptual SMK3
- Eksternal Hard Disk (File Laporan)
• Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 3 )
- Laporan topografi dan batimetri (buku ukur, diskripsi BM)
- Laporan hidrologi / hidrometri
- Laporan geologi / mekanika tanah
- Dokumentasi

I. KETENTUAN TAMBAHAN
Hal-hal lain yang tidak tersebut dalam Kerangka Acuan Kerja ini harus
dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat teknis yang umum berlaku untuk
pekerjaan detail desain yang serupa. Apabila terdapat keraguan, Kuasa
Pengguna Anggaran akan memberikan keputusan tentang ketentuan teknis
yang harus dipenuhi. Dalam melaksanakan detail desain ini, konsultan
harus tetap melaksanakan konsultasi secara langsung dengan Kuasa
Pengguna Anggaran melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang
bersangkutan. Dalam hal ini, Team Leader konsultan sewaktu-waktu dapat
dipanggil untuk melaksanakan diskusi.

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
26

Penetapan nilai bobot, ambang batas dan kriteria penilaian di bawah ini merupakan usulan
Kuasa Pengguna Anggaran selaku Pejabat Pembuat Komitmen dan dapat dijadikan
pertimbangan.
No Uraian Evaluasi Nilai Ambang Kriteria Penilaian
Maksimum Batas
1 Unsur Pengalaman Perusahaan 100 60
a. Pekerjaan di bidang Jasa 20 - Jumlah Pengalaman:
Konsultansi Konstruksi paling 1) ≥ 7 kali diberikan nilai 30
kurang 1 (satu) pekerjaan 2) 5-6 kali diberikan nilai 20
dalam kurun waktu 4 3) 2-4 kali diberikan nilai 10
(empatu) tahun terakhir baik 4) 1 kali diberikan nilai 5
di lingkungan pemerintah 5) Tidak memiliki pengalaman
maupun swasta, termasuk diberikan nilai 0
pengalaman subkontrak
kecuali bagi Penyedia yang
baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun

b. memiliki pengalaman 40 20 Jumlah Pengalaman:


mengerjakan pekerjaan 1) ≥ 5 kali diberikan nilai 40
sejenis: 2) 3-4 kali diberikan nilai 30
1) untuk pekerjaan Usaha 3) 2 kali diberikan nilai 20
Kecil berdasarkan 4) 1 kali diberikan nilai 10
subklasifikasi; atau 5) Tidak memiliki pengalaman
2) untuk pekerjaan Usaha diberikan nilai 0
Menengah atau Usaha
Besar, pekerjaan
sejenis berdasarkan
subklasifikasi atau
berdasarkan lingkup
pekerjaan.

c. Pengalaman mengerjakan 40 30 Jumlah Pengalaman:


pekerjaan sejenis dalam 1) ≥ 4 kali diberikan nilai 40
waktu 10 (sepuluh) tahun 2) 3 kali diberikan nilai 30
terakhir. 3) 2 kali diberikan nilai 20
4) 1 kali diberikan nilai 10
5) Tidak memiliki pengalaman
diberikan nilai 0

Peserta dinyatakan lulus evaluasi


Jumlah Nilai 100 60 teknis apabila nilai masing-masing
unsur di atas ambang batas.

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
27

Tabel di bawah ini merupakan usulan Kuasa Pengguna Anggaran selaku Pejabat Pembuat
Komitmen dalam hal penetapan kriteria evaluasi teknis , nilai bobot, ambang batas, dan kriteria
penilaian yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
Ambang Nilai Akhir
Batas (Bobot *
No. Uraian Evaluasi Bobot Kriteria Penilaian
Nilai yang
didapatkan)

Dihitung dengan menjumlahkan


Unsur Pengalaman seluruh nilai yang diperoleh untuk
1. 15% -
Perusahaan setiap subunsur dari unsur
Pengalaman Perusahaan

a. Pengalaman 7% - Pekerjaan sejenis adalah Jasa Desain


melaksanakan Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik
pekerjaan sejenis Sipil Air (RE-103): merencanakan
dalam kurun jenis konstruksi Break Water
waktu 10 (pemecah ombak).
(sepuluh) tahun
terakhir Jumlah Pengalaman pekerjaan
sejenis:
1) Memiliki ≥ 7 pengalaman
diberi nilai 7%;
2) Memiliki 5 s/d 6 pengalaman
diberi nilai 4%;
3) Memiliki 2 s/d 4 pengalaman
diberi nilai 3%;
4) Memiliki < 2 pengalaman diberi
nilai 2%;
5) Tidak memiliki pengalaman
diberi nilai 0%;

b. Pengalaman 3% - Jumlah Pengalaman di provinsi


bekerja di lokasi kegiatan:
provinsi lokasi 1) Memiliki ≥ 5 pengalaman diberi
kegiatan dalam nilai 3% ;
kurun waktu 10 2) Memiliki 3 s/d 4 pengalaman
(sepuluh) tahun diberi nilai 2%;
terakhir 3) Memiliki 1 s/d 2 pengalaman
diberi nilai 1% ;
4) Tidak memiliki pengalaman
diberi nilai 0%;

c. Nilai pekerjaan 5% - Rumusan penghitungan sebagai


sejenis tertinggi berikut:
dalam kurun
waktu 10 NPT X
Nilai X = NPT Tertinggi × 100
(sepuluh) tahun
terakhir
Keterangan:
X : Nama perusahaan
NPT : Nilai Paket Tertinggi

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
28

NPT Tertinggi = Nilai Paket


tertinggi

2. Unsur Proposal Teknis 35% 25%

a. Pemahaman atas 9% - ketentuan penilaian:


jasa layanan 1) apabila memberikan tanggapan
yang tercantum dengan sangat baik yang
dalam KAK menggambarkan pemahaman
peserta atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, diberi
nilai 100 (seratus); Mampu
memberikan tanggapan KAK
dengan sangat jelas, memenuhi
apa yang diharapkan pada
masing-masing poin yang
terdapat di KAK secara sistematis
dan terperinci, dan mampu
meningkatkan keluaran.
2) apabila memberikan tanggapan
dengan cukup baik yang
menggambarkan pemahaman
peserta atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, diberi
nilai 60 (enam puluh); Cukup
baik memberikan tanggapan
KAK dengan jelas dan
memenuhi apa yang diharapkan
pada masing-masing poin yang
terdapat di KAK.
3) apabila memberikan tanggapan
yang kurang menggambarkan
pemahaman peserta atas jasa
layanan yang tercantum dalam
KAK, diberi nilai 20 (dua puluh);
kurang dalam memberikan
tanggapan KAK dengan dan
hanya beberapa poin saja yang
penjelasannya yang lengkap
sesuai apa yang diharapkan.
4) Apabila peserta tidak
memberikan tanggapan atas jasa
layanan yang tercantum dalam
KAK, maka diberikan nilai 0.
b. Kualitas 16% -
metodologi yang Nilai Subunsur Kualitas Metodologi
menggambarkan dihitung dengan cara nilai rata-
: rata komponen sub unsur dikali
bobot subunsur.

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
29

1) Ketepatan 2% - Kriteria penilaian:


analisa yang 1) sangat baik diberi nilai 100;
disampaikan mampu memberikan analisa
dan langkah dengan lengkap dan sangat
pemecahan baik yang terdapat pada
yang Lingkup Pekerjaan serta
diusulkan langkah pemecahan yang
diusulkan secara mendetail.
2) cukup baik diberi nilai 60;
mampu memberikan analisa
dengan cukup baik yang
terdapat pada Lingkup
Pekerjaan serta langkah
pemecahan yang diusulkan
secara garis besar.
3) kurang diberi nilai 20; kurang
memberikan analisa dengan
yang terdapat pada Lingkup
Pekerjaan langkah pemecahan
yang diusulkan.
4) tidak menyajikan diberi nilai 0.
Tidak memberikan analisa
dengan yang terdapat pada
Lingkup Pekerjaan serta tidak
menyajikan langkah
pemecahan yang diusulkan.
2) konsistensi 3% - Kriteria penilaian:
antara 1) sangat baik diberi nilai 100;
metodologi mampu memberikan rencana
dengan kerja yang sesuai yang
rencana kerja terlampir pada Ruang Lingkup
Pekerjaan secara konsisten,
terperinci, dan lengkap sesuai
yang tertuang di dalam KAK.
2) cukup baik diberi nilai 60;
mampu memberikan rencana
kerja sesuai dengan Pekerjaan
Persiapan, Survei dan
Investigasi, dan Layout Break
Water dengan cukup baik dan
konsisten, namun kurang
dalam penjabaran rencana
kerja pada Pengumpulan Data
Sekunder
3) kurang diberi nilai 20; kurang
memberikan rencana kerja
secara konsisten terhadap
Ruang Lingkup Pekerjaan yang
tertuang di dalam KAK
4) tidak menyajikan diberi nilai 0.

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
30

3) apresiasi 4% - Kriteria penilaian:


terhadap 1) sangat baik diberi nilai 100;
inovasi mampu memberikan inovasi
yang sangat baik dalam
Pekerjaan, Survei dan
Investigasi, Data Sekunder, dan
Layout Break Water sesuai yang
tertuang di dalam KAK.
2) cukup baik diberi nilai 60;
mampu memberikan inovasi
yang cukup baik dalam
melakukan survei dan
investigasi sesuai yang tertuang
di dalam KAK.
3) kurang diberi nilai 20; inovasi
yang diberikan hanya sebatas
garis besar saja tanpa
memberikan perubahan yang
signifikan.
4) tidak menyajikan inovasi diberi
nilai 0.
4) dukungan 2% - Kriteria penilaian:
data yang 1) sangat baik diberi nilai 100;
tersedia mampu memberikan data
terhadap KAK secara lengkap dan detail
terkait data primer (data
lapangan) dan data sekunder
(data instansional atau data
terdahulu) dan kelengkapan
data lainnya secara detail.
2) cukup baik diberi nilai 60;
mampu menyajikan data
primer dan data sekunder
secara garis besar
3) kurang diberi nilai 20; kurang
mampu menyajikan data
primer maupun data sekunder
4) tidak menyajikan dukungan
data yang tersedia diberi nilai
0.
5) uraian tugas 1% - Kriteria penilaian:
1) sangat baik diberi nilai 100;
mampu memberikan uraian
tugas dengan sangat jelas,
detail, dan terperinci
2) cukup baik diberi nilai 60;
mampu memberikan uraian
tugas dengan jelas
3) kurang diberi nilai 20; kurang
memberikan uraian tugas

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
31

4) tidak menyajikan uraian tugas


diberi nilai 0.
6) program 2% - Kriteria penilaian:
kerja, jadwal 1) sangat baik diberi nilai 100;
pekerjaan, mampu memberikan program
dan jadwal kerja, jadwal pekerjaan, dan
penugasan jadwal penugasan dengan
sangat baik, terperinci, dan
jelas
2) cukup baik diberi nilai 60;
mampu memberikan program
kerja, jadwal pekerjaan, dan
jadwal penugasan jelas.
3) kurang diberi nilai 20; kurang
memberikan program kerja,
jadwal pekerjaan, dan jadwal
penugasan jelas.
4) tidak menyajikan program
kerja, jadwal pekerjaan, dan
jadwal penugasan diberi nilai 0.
7) organisasi 1% - Kriteria penilaian:
1) menyajikan struktur organisasi
secara jelas diberi nilai 100;
2) tidak menyajikan struktur
organisasi diberi nilai 0.
8) fasilitas 1% - Kriteria penilaian:
penunjang 1) menyajikan fasilitas penunjang
secara jelas diberi nilai 100;
2) tidak menyajikan fasilitas
penunjang diberi nilai 0.
c. hasil kerja 8% -
(deliverable), Nilai Subunsur hasil kerja
terdiri atas: (deliverable) dihitung dengan cara
nilai rata-rata komponen subunsur
dikali bobot subunsur.

1) penyajian 2% - Kriteria penilaian:


analisis dan 1) sangat baik diberi nilai 100;
gambar- mampu menyajikan analisis
gambar kerja dan gambar-gambar kerja
dengan lengkap dan detail
sesuai yang tercantum di dalam
KAK pada Ruang Lingkup
Pekerjaan.
2) cukup baik diberi nilai 60;
cukup baik dalam menyajikan
analisis dan gambar-gambar
kerja sesuai yang tercantum di
dalam KAK
3) kurang diberi nilai 20; kurang
lengkap dalam menyajikan

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
32

analisis dan gambar-gambar


kerja sesuai yang tercantum di
dalam KAK
4) tidak menyajikan diberi nilai 0.
2) penyajian 3% - Kriteria penilaian:
spesifikasi 1) sangat baik diberi nilai 100;
teknis dan mampu menyajikan spesifikasi
perhitungan dan perhitungan teknis
teknis terhadap Ruang Lingkup
Pekerjaan secara lengkap,
terstruktur, dan sistematis.
2) cukup baik diberi nilai 60;
cukup baik dalam menyajikan
spesifikasi dan perhitungan
teknis terhadap Ruang Lingkup
Pekerjaan. Namun, penjabaran
yang diberikan tidak begitu
lengkap dan masih belum
menggambarkan ruang lingkup
dan metode dengan jelas.
3) kurang diberi nilai 20; kurang
lengkap dalam menyajikan
spesifikasi dan perhitungan
teknis terhadap Ruang Lingkup
Pekerjaan. Penjabaran hanya
sebatas garis besar saja.
4) tidak menyajikan diberi nilai 0.
3) penyajian 3% - Kriteria penilaian:
laporan- 1) sangat baik diberi nilai 100;
laporan mampu menyajikan penjabaran
dan penjelasan terhadap
laporan-laporan yang terdapat
di Keluaran (Output) pada KAK
secara jelas dan lengkap.
2) cukup baik diberi nilai 60;
cukup baik dalam menyajikan
penjabaran dan penjelasan
terhadap Keluaran yang
dihasilkan. Namun, penjabaran
yang diberikan tidak begitu
lengkap dan masih belum
menggambarkan laporan-
laporan yang diharapkan.
3) kurang diberi nilai 20; kurang
lengkap dalam menyajikan
penjabaran dan penjelasan
terhadap Keluaran yang
dihasilkan. Penjabaran yang
diberikan hanya garis besarnya
saja dan tidak menjelaskan

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
33

laporan-laporan yang
diharapkan secara mendetail.
4) tidak menyajikan diberi nilai 0.
d. gagasan baru 2% - Kriteria penilaian:
yang diajukan 1) sangat baik diberi nilai 100;
oleh peserta mampu memberikan
untuk gagasan/ide baru terkait
meningkatkan keluaran apa saja yang
kualitas keluaran dibutuhkan dan dapat
yang diinginkan meningkatkan kelengkapan
dari laporan-laporan yang
diharapkan sesuai yang
tertuang di dalam KAK.
2) cukup baik diberi nilai 60;
cukup baik dalam memberikan
gagasan/ide baru terkait
keluaran apa saja yang
dibutuhkan sesuai yang
tertuang di dalam KAK.
Namun, kelengkapan tersebut
masih kurang dalam hal
peningkatan keluaran yang
diharapkan.
3) kurang diberi nilai 20; kurang
dalam memberikan
gagasan/ide baru. Gagasan
yang diberikan hanya bersifat
pelengkap dari dokumen yang
ada.
4) tidak menyajikan diberi nilai 0.
Unsur Kualifikasi
Tenaga Ahli1.
Masing-masing 50% 35%
3.
tenaga ahli dihitung
dengan subunsur:
a. Tingkat dan 10% - Kriteria penilaian:
jurusan 1) tingkat dan jurusan pendidikan
pendidikan peserta yang lebih besar atau
sama dengan yang disyaratkan
dalam KAK, diberi nilai
maksimal;

1
Dalam hal tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu) maka setiap tenaga ahli harus diberi
bobot tenaga ahli:
1) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot = 30%
2) Tenaga Ahli 2 (Ahli Hidrologi/Hidrometri), diberi bobot = 20%
3) Tenaga Ahli 3 (Ahli Geoteknik), diberi bobot = 20%
4) Tenaga Ahli 4 (Ahli Geodesi), diberi bobot = 15%
5) Tenaga Ahli 5 (Ahli Struktur), diberi bobot = 15%

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
34

2) tingkat dan/atau jurusan


pendidikan peserta yang
berbeda atau lebih kecil dari
yang disyaratkan dalam KAK,
diberi nilai : 0 (nol).
b. pengalaman kerja 30% - Nilai subunsur pengalaman kerja
professional, profesional dihitung dengan Nilai
terdiri atas: Jangka Waktu Pengalaman Kerja
Profesional dikali Bobot subunsur.

Kriteria penilaian dukungan


referensi/kontrak sebelumnya:
1) melampirkan referensi/kontrak
sebelumnya dan dapat
diklarifikasi/ dikonfirmasi
dengan menghubungi penerbit
referensi/ kontrak sebelumnya,
maka pengalaman kerja diberi
nilai 100 (seratus);
2) melampirkan referensi/kontrak
sebelumnya namun setelah
diklarifikasi/konfirmasi tidak
sesuai maka diberi nilai 0 (nol).
3) tidak dilengkapi
referensi/kontrak sebelumnya
maka tidak diberi nilai 0 (nol).

perhitungan bulan kerja Tenaga


Ahli, yang dihitung berdasarkan
ketentuan yang tercantum dalam
IKP.
1) lingkup pekerjaan :
a) sesuai, diberi nilai 1
b) menunjang, diberi nilai 0,75
c) terkait, diberi nilai 0,5
d) lingkup pekerjaan
(1) sesuai adalah: Pekerjaan
konsultansi Jasa desain
rekayasa untuk
pekerjaan Teknik Sipil
Air
(2) menunjang adalah:
Pekerjaan konsultansi
Jasa desain rekayasa
selain jasa desain
rekayasa untuk
pekerjaan Teknik Sipil
Air
(3) terkait adalah: Pekerjaan
jasa konsultansi
Perencanaan Konstruksi

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
35

2) posisi :
a) sesuai, diberi nilai 1
b) tidak sesuai, diberi nilai 0,5
c) posisi yang :
(1) sesuai adalah: Posisi
yang sesuai yang di
syaratkan pada KAK
(2) tidak sesuai adalah :
Posisi yang tidak sesuai
yang di syaratkan pada
KAK

3) Dalam hal Tenaga Ahli yang


diusulkan pernah menjabat
sebagai ASN, maka pengalaman
semasa menjabat sebagai ASN
yang sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang akan
dilaksanakan dapat
diperhitungkan, dan dinilai
kesesuaiannya dengan lingkup
pekerjaan “MENUNJANG” dan
posisi “TIDAK SESUAI”.
4) perhitungan bulan kerja
DIKALI nilai lingkup pekerjaan
DIKALI nilai posisi = jumlah
bulan kerja profesional.
5) nilai total seluruh jumlah bulan
kerja profesional dibagi angka
12 = jangka waktu pengalaman
kerja profesional.
6) nilai jangka waktu pengalaman
kerja profesional :
Team Leader
a) memiliki ≥ 5 tahun
pengalaman kerja
profesional dalam KAK,
diberi nilai 100 (seratus);

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
36

b) Memiliki 4-4,9 tahun


pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 75
(tujuh puluh lima).
c) Memiliki 3-3,9 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 50
(lima puluh).
d) Memiliki 1-2,9 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 25
(dua puluh lima).
e) Memiliki <1 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 10
(sepuluh).
f) Tidak memiliki pengalaman
kerja profesional, diberi
nilai 0 (nol).
Ahli Hidrologi/Hidrometri
a) memiliki ≥ 4 tahun
pengalaman kerja
profesional dalam KAK,
diberi nilai 100 (seratus);
b) Memiliki 3-3,9 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 75
(tujuh puluh lima).
c) Memiliki 2-2,9 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 50
(lima puluh).
d) Memiliki 1-1,9 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 25
(dua puluh lima).
e) Memiliki <1 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 10
(sepuluh).
f) Tidak memiliki pengalaman
kerja profesional, diberi
nilai 0 (nol).

Ahli Geoteknik, Ahli Geodesi,


dan Ahli Struktur
a) memiliki ≥ 3 tahun
pengalaman kerja
profesional dalam KAK,
diberi nilai 100 (seratus);

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
37

b) Memiliki 2-2,9 tahun


pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 75
(tujuh puluh lima).
c) Memiliki 1-1,9 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 50
(lima puluh).
d) Memiliki <1 tahun
pengalaman kerja
profesional, diberi nilai 25
(sepuluh).
e) Tidak memiliki pengalaman
kerja profesional, diberi
nilai 0 (nol).
c. status tenaga ahli 5% - Kriteria penilaian:
yang diusulkan 1) Berstatus sebagai tenaga ahli
tetap, diberi nilai 100;
2) Berstatus sebagai tenaga ahli
tidak tetap, diberi nilai 0;

d. Subunsur lain- 5% - Penilaian diberikan paling banyak


lain: 100 (seratus), dinilai secara
proporsional sesuai dengan
banyaknya subunsur lain yang
dinilai.

1) penguasaan - - -
bahasa Inggris
(apabila
dibutuhkan)
2) penguasaan - - -
bahasa
setempat
(apabila
dibutuhkan)
3) penguasaan - - -
Bahasa
Indonesia bagi
konsultan
asing (apabila
dibutuhkan)
4) aspek 5% - Mengetahui situasi dan kondisi di
pengenalan Kota Makassar agar memperlancar
(familiarity) kegiatan perencanaan
atas tata-cara,
aturan, situasi, Kriteria penilaian:
dan kondisi 1) Berdomisili atau Tempat Lahir
(custom) di Kota Makassar, diberi nilai
setempat 5%;

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA
38

(apabila 2) Tidak berdomisili namun pernah


diperlukan) menempuh pendidikan di Kota
Makassar, diberi nilai 2%;
Peserta Seleksi dinyatakan lulus
evaluasi teknis apabila nilai
Jumlah 100% 70% ____
masing-masing unsur diatas
ambang batas.

Makassar, 01 April 2022


Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

KAK PENGELOLAAN SDA DAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI PADA WILAYAH SUNGAI
(WS) DALAM 1 (SATU) DAERAH KOTA

Anda mungkin juga menyukai