SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL VI.24:
PEKERJAAN LISTRIK
a. U m u m
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausul dari persyaratan ini
yang dituliskan kembali dalam persyaratan umum ini, berarti menuntut perhatian khusus pada
klausul-klausul tersebut atau bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat- syarat
umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan, maupun peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu
gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja.
Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard teknis yang berlaku.
b. Gambar-gambar
i. Gambar-gambar perencanaan tidak menunjukan semua accessories dan fixture secara
terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara
spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor, sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
ii. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi.
Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi di Lapangan.
Gambar-gambar arsitektur dan struktur / sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
iii. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan
detail ( shop drawing ) yang harus diajukan kepada Konsultan MK/Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Kontraktor untuk
disetujui Konsultan MK/Pengawas, dianggap bahwa Kontraktor telah mempelajari situasi
dan telah mengadakan kordinasi dengan pekerjaan lainnya.
iv. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam
satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set lengkap gambar blue print sebagai
gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing) As built drawings harus
diserahkan segera setelah selesai pekerjaan.
c. Koordinasi
i. Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama
dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
ii. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.
d. Daftar Bahan dan Contoh
i. Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus melampirkan " Daftar Material "
yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang untuk proyek ini, sesuai
dengan persyaratan dalam spesifikasi harus disebutkan pabrik, merek, manufacture,
type lengkap dengan brosur / katalog.
Ketentuan lain yang harus dipenuhi pada waktu penawaran harus dinyatakan :
Kapasitas peralatan.
Cara pemasangan.
a. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian serta perijinan, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon
operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan sempurna.
b. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan sistem elektrikal:
a. Pengadaan dan penyambungan atau penambahan daya listrik PLN sebesar 131 kVA sesuai
gambar rencana, termasuk administrasinya. Semua biaya resmi dibayar oleh Pemilik.
b. Pengadaan dan pemasangan 1 unit Genset kapasitas 150 kVA, tangki harian, dan pemipaan
dari tangki harian ke tangki mingguan yang sudah ada lengkap dengan sistim pemompaan.
c. Pengadaan dan pemasangan Main Distribution Panel dan Panel Kapasitornya, Sub Distribution
Panel, Panel Penerangan, Panel KWH meter.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah 400/380V lengkap
dengan sepatu kabel (kabel schoen) :
1. Dari Supply PLN menuju ke LVMDP mengunakan kabel jenis NYY 4 x 95 mm.
2. Dari Genset menuju ke LVMDP juga menggunakan kabel jenis NYY 4 x 95 mm.
3. Dan Dari LVMDP ke Sub Distribution Panel dan dari Panel satu ke panel lain.
1. Pengadaan dan pemasangan rak kabel (Cable Ladder dan Cable tray).
2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type dan ukuran kabel tegangan
rendah 1000 V sesuai dengan gambar rencana.
3. Pekerjaan pentanahan (pembumian) pengaman/ grounding dari Panel, Armatur lampu,
kotak kontak, pintu, rak, tangki pompa dan peralatan dari bahan metal lainnya, lengkap
dengan bak kontrol, elektroda pentanahan dan accesories.
4. Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Stop Kontak beserta kelengkapannya, meliputi :
i. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armature lampu, dan stop kontak biasa.
c. Gambar-gambar Kerja.
Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan MK/Pengawas.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi, data dan
material-material yang dipakai, termasuk after sales service untuk peralatan-paralatan tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat / peralatan didalam
sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan ataupun penyimpangan- penyimpangan dari pada
sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tanpa merubah fungsi
sistem, serta maksud dari sistem semula/sebenarnya dapat diajukan dengan memberi alasan -alasan
persetujuan yang tepat. Perubahan diatas harus mendapat persetujuan dari Direksi dan tidak
membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.
4.4. Bus-bar/Rel
Bus-bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak, dengan
ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150% dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan
dengan ukuran PUIL (daftar No. 630 - D1 - D4 / PUIL 2000).
Semua bus-bar/rel harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL 2000 sebagai berikut :
f. 3 indicator lamp :
i. Merah : start
ii. Hijau : stop
iii. Orange : fault
Khusus untuk hydrant, dan pompa-pompa harus dilengkapi dengan alat starting automatic dan WLC.
Hydrant harus dapat start secara automatic. Bila panel hydrant mendapat signal dari Master Control
Fire Alarm.
4.6. Seluruh panel harus dilengkapi contactor dan relay-relay yang berhubungan dengan
system.
Konstruksi Panel
a. Panel tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya seperti
pengoperasian saklar daya (MCCB/ACB), pemutus tenaga (CB)., pemasangan kembali
indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
b. Panel tegangan rendah terdiri dari lemari - lemari yang digunakan untuk pemasangan peralatan -
peralatan atau penyambungan - penyambungan. Setiap lemari hanya dapat dibuka bila semua
peralatan bertegangan dalam lemari tersebut telah off/mati.
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengaman/interlock harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan- kesalahan operasi yang dibuat oleh
petugas.
d. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi penguat besi siku
atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan
mudah dan masing-masing terpisah satu sama lain dangan alat pemisah.
e. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :
i. Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan
baut setelah switchgear dimatikan.
5.1. Umum
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan type yang sesuai
dengan gambar rencana (NYA, NYM, NYY dan NYFGbY 0,6/1KV dan Fire Resisten Cable), kabel daya
tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau SPLN.
Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan pengujian-pengujian sebagai berikut :
a. Test insulasi
b. Test kontinuitas
c. Test tahanan pentanahan
ii. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna- warna atau nama-namanya
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan MK/Pengawas.
iii. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
iv. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/porselen yang
khusus untuk listrik.
v. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
vi. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
temperatur-temperatur pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus dibuka selama
pengecoran.
vii. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan
pipa baja dengan tebal 0,3 mm .... maksimal 2,5 mm.
6.1. Lampu/armatur
a. Armature lampu 2 X 36 watt dilengkapi dengan miror louver type M2
b. Box tempat electronic ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal block harus cukup besar
dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan
kerja dan unsur teknis komponen lampu itu sendiri.
c. Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna, kabel-kabel dalam box harus diberikan
saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
d. Box terbuat dari plat baja tebal minimal 0,7 mm, dicat dasar tahan karat, kemudian difinish
dengan cat akhir dengan powder coating.
e. Ballast harus dari jenis low loss Ballast dan harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu
balast untuk satu lampu florenscent 40 VA/36W)
Ballast dari merk Phillips Jenis TBA.
Fitting dari merk vosloch/Philips.
Capasitor dari merk Phillips
Tabung TL dari merk Philips atau Osram type TLD 54 cool day light (warna putih)
f. Armature lampu buatan dari ( merk ) : Saka, Scarto & Artolite.
g.
6.2. Lampu-lampu yang digunakan adalah :
a. Lampu RM 2X36 watt , menggunakan Louvre Mirror
N
Jenis Merk
No
1 Kabel TR : NYA, NYM, NYY, NYFGBY Kabelindo, Supreme kabel metal atau Unitomo.
2 Box Panel TR : Metsa, Movinko, Simetri
3 Komponen Panel :
Switch, CB, MCB,MCCB. Motor 2Rise. Schneider, Terasaki, Siemens
Short Circuit, Earth Fault, O/U Voltege Schneider, Terasaki, Siemens
Protection.
Fuse, Schneider, Socomec, Harger
Selector Switch, A-O-M. Schneider, Socomec, Harger
KWH Meter Schneider, Socomec, Harger
Contactor,Push Button, Pilot Lamp. Schneider, Socomec, Harger
Time Delay Schneider, Socomec, Harger
Amper meter, Volt meter, Hz, Cos Schneider, Socomec, Harger
meter, KW meter.
Relay. Schneider, Socomec, Harger
Busbar. Tembaga 1,5 x Rating Amper.
4 Kunci Panel. Dom dengan espagnolet.
5 Saklar, Grid switch, stop Kontak Schneider, Clipsal atau MK
6 Fixture lamp TL 36 watt, 18 watt Philips ,
7 Ballast Philips,
8 Starter, fitting lamp holderl Philips
9 Lampu PLC, SL Philips
10 Capasitor lampu Philips
11 Kap lampu (Armature lampu) Artolite, Scarto, Saka
12 Lampu Emergency/ Exit Artolite, Scarto, Saka
13 Batteray Nicad Manvier.
a. Sistem pentanahan
Sistem pentanahan bagi titik netral dan badan peralatan yang terbuat dari metal
dihubungkan pada sistem pentanahan dengan tahanan pentanahan maksimal 2 Ohm dan
hal ini berlaku untuk seluruh pentanahan pada power house.
b. Spring Mounting, penggantung, support, bak kontrol, kabel duct, kabel rak, sparing dan
lain-lain.
b. Training bagi calon operator, as built drawing dan manual operation book dalam bahasa
Indonesia dan Inggris sebanyak 3 (tiga) set.
c. Mengurus izin-izin / rekomendasi kepada Depnaker atau Badan yang berwenang untuk
pengoperasian Diesel Gen-Set
d. Peralatan lengkap yang direkomendasikan (spare parts and tools) untuk jangka waktu 2
(dua ) tahun operasi.
e. Testing, balancing dan commisioning, lengkap dengan bahan bakar dalam tangki terisi
penuh pada saat pekerjaan diesel genset diserah terimakan pertama.
2. Mesin Diesel
i. Mesin diesel harus dapat mengeluarkan tenaga minimum secara konstan untuk menggerakkan
Generator dengan kapasitas daya listrik output minimum 150 KVA standby output.
ii. Kecepatan normal Mesin Diesel adalah 1500 rpm, dan peralatan pengontrolan putaran harus
dipasang pada kontrol panel Genset seperti Governor / Engine Speet Control type Elektronic
dilengkapi dengan elektronic speet otomatic fine ajustment.
3. Alternator ( Generator ).
i. Karakteristik
Rated out put 150 KVA, Standby (minimal)
4 pole generator, out put voltage 230/400 volt, 3 phasa, 50 Hz.
Power Factor 0.8
Insulation class H
Overload capacity 10% selama 1jam dalam setiap 12 jam kerja.
Voltage regulation dengan Automatic Solid state type rotating silicon controllet rectifier
brush-less, cross current compensation atau 3 phasa sensing dengan volt per hertz..
ii. Ketentuan-ketentuan Lain
Generator harus dari type Self Ventilated Rotating Field dan Stand-by type. Generator
harus bisa menanggung beban secara Stand-by pada factor kerja 0,80 dengan rating KW
dari diesel generator unit tersebut dan dapat melayani beban 10% lebih dari gross KW
rating, untuk selama 1 (satu) jam terus menerus, untuk setiap perioda 12 jam pada
tegangan normal.
Generator harus langsung digerakkan dari crank shaft mesin, Generator harus di proteksi
terhadap over load dan kesalahan-kesalahan yang lebih kecil dari pada ketahanan
generator.
Reaktansi Generator
Reaktansi sub transient dari generator tidak boleh lebih dari 25%. Penggunaan reaktor
dan resistor untuk mendapatkan reaktansi yang ekivalent yang sama, tidak
diperbolehkan
Pentanahan netral dari generator secara terpisah.
Sistem Pengaturan Tegangan
Sistem diatas harus sudah termasuk static exiter voltage regulator, termasuk juga
alat-alat pelengkap dan alat-alat kontrol dan wiring (SRCR).
Sistem ini dapat melayani dengan baik pada keadaan generator beroperasi secara
individu.
Sistem dari type Solid State dan mempunyai steady state regulation 2% dari 0,8 logging
ke factor kerja satu. Sistem ini harus bekerja dengan baik pada keadaan hubungan
singkat lainnya yang masih dalam kapasitas generator.
Peralatan semi konduktor
i. Type
Panel tegangan rendah harus tahan terhadap udara lembab dn panas untuk pasangan dalam
(indoor).
Seluruh komponen harus di-finish sesuai dengan kondisi tropis. Panel adalah type tertutup
(enclosed) dan free standing.
ii. Standard
Panel harus dibuat mengikuti syarat/standard dalam PUIL atau standard-standard
international lainnya (IEC, VDE/ DIN, BS, NFC, NEMA, JIS).
Karakteristik Panel
Tegangan kerja : 400 Volt
Tegangan tes : 3.000 Volt
Tegangan test impuls : 20.000 Volt
Frequency : 50 Hz
Arus nominal rel : 2.500 Amp.
Hubung singkat : 50 KA
5. Kontrol Panel
Kontrol panel yang dipasang berdiri diatas lantai dengan diberi pondasi serta peralatan yang termasuk
dalam panel sebagai berikut :
Pemutusan otomatic rangkaian alternator dilengkapi dengan thermal over load dan short circuit
release serta under voltage trip, braking capasity dan rating amper.
Volt meter dan selector swith.
Amper meter 1 phasa 3 buah.
Frekwensi meter (Hz).
Cos meter.
Transformator arus 3 buah.
Kw meter 3 phasa.
Pilot lampu 3 buah.
Operating hours meter.
Saklar pengatur putaran.
Lampu pilot generator " ON - OFF ".
System Bus-bar.
Unit pengisi batteray lengkap dengan alat bantunya.
Material bantu.
Suku cadang untuk operasi sampai 2.000 jam, bagi parts yang perlu sering diganti sesuai anjuran pabrik.
Spare parts dan tools minimal antara lain sebagai berikut
a. 2 sets standard tools
b. Standard spare part (recommended oleh pabrik selama 2.000 jam operasi)
9. Data Peralatan.
a. Pekerjaan Underfloor duct mengunakan Chanel PVC berikut Fixing Clip yang terdiri dari 3
kompartemen, dengan dimensi minimum 3x75mm dan tebal maximum 75 mm.
b. Intersection Box berisi 3 bh stop kontak dengan minimal 2 lobang kosong untuk kabel Telepon
dan kabel data.
c. Box basenya pregalvanised stell, untuk pemakaian sreed yang ditutupi dengan keramic.
Frame : die-cast aluminium.
9.2. Instalasi.
a. Instalasi under floor duct dan outletnya harus mengikuti petunjuk pabrik pembuatnya.
b. Sebelum memasang Pemborong harus memastikan tebal sreed diatas lantai tersebut sehingga
duct dan Outlet dapat terpasang dengan baik dan kuat.
c. Duct dan Outlet harus lebih mudah dimasuki kabel instalasi , Telepon dan Data jika ada
penambahan maupun penggantian instalasi dikemudian hari.
10.1. U m u m.
a. Pekerjaan sistem Electronic meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon
operator, sehingga seluruh sistem-sistem electronic seperti Telepon. Sitem Fire Alarm. Sound
Sistem,CCTV dan Kabel Data dapat beroperasi dengan sempurna.
b. Peralatan ini harus mendapat surat dukungan teknis dari pabrik pembuatan.
c. Surat Jaminan ketersediaan spare part minimal 5 tahun.
Standard dan Referensi yang digunakan disini adalah sesuai dengan standard
a. Peraturan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pemasangan Instalasi Komunikasi dalam
Gedung.
b. Peraturan PT. TELKOM tentang syarat-syarat penyambungan Telepon.
10.5. G a r a n s i.
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 12 (dua belas) bulan.
Semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti atau
diperbaiki oleh Kontraktor, tampa biaya tambahan dengan material merk / type yang sama.
Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi telpon ini, antara lain :
a. Mengadakan tes/triel-run Instalasi penyeluruh, sehingga sistem telepon tersebut dapat
berfungsi dengan tepat dan benar.
b. Menyelenggarakan pemeliharaan sistem, termasuk penyediaan spare-parts, selama
sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan.
a. Kontraktor harus menyakinkan pemberi tugas, bahwa pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga -
tenaga yang berpengalaman dan mengikuti syarat-syarat PT.TELKOM.
b. Kontraktor harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh PT.TELKOM sehingga
penyambungan saluran dari perumtel sampai dibangunan tidak menemui kesulitan baik
prosedur teknis maupun non teknis.
c. Selama pemasangan instalasi kontraktor harus menempatkan seorang tenaga ahli yang
mengawasi pelaksanaan.
d. Kontraktor harus menganti kembali material-material yang rusak/cacat sehingga syarat phisik
dengan baik dapat dipenuhi.
e. Kontraktor harus membersihkan kembali sisa pekerjaan berupa potongan kayu, kabel, metal,
bekas bobokan baik pada tembok/ beton maupun pada lantai, serta memperbaiki finishing
seperti keadaan semula.
f. Kontraktor harus mengadakan testing dan start-up dimana segala keperluan untuk ini adalah
tanggung jawab dari Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan semua inser serta peralatan- peralatan tambahan lain yang
dibutuhkan, yang ditanam dalam beton maupun cara pemasangan lainnya.
11.4. Finishing
Semua material yang dipasang harus sudah difinishing setelah terpasang adalah disyaratkan dan
ini mencakup segala perbaikan pada material tersebut, maupun pekerjaan lainnya sebagai akibat
pemasangan instalasi, termasuk didalamnya perbaikan, pengecetan kembali,pembersihan, dan
lain-lain.
11.5. Pemasangan.
a. Kabel yang keluar dari MDF ke TB-T sampai ke pesawat dengan jumlah pair seperti tertera
pada gambar, dari kabel berisolasi dengan PVC dengan pipa pelindung statis (sesuai dengan
ketentuan VDE 0815 atau PT.TELKOM K.9-1-011).
Sedangkan untuk kabel diluar bangunan mengunakan kabel tanah. Seluruh instalasi telepon
dalam conduit PVC dan setiap pencabangan harus dilakukan dalam junction box dari PVC.
b. Kabel-kabel dari TB-T kesetiap outlet telepon mengunakan conduit PVC yang ditata dibawah
plat lantaidan dinding memakai kabel ITC.
Pada pemasangan Kontraktor harus menyesuaikan letak conduit tersebut dengan gambar
instalasi, serta dilengkapi dengan junction box dan accessories lain sekalipun dalam gambar
tidak dinyatakan dengan jelas.
i. Segala syarat dan cara pemasangan outlet telepon dan penginstalasian menjadi
tanggungan Kontraktor.
ii. Instalasi yang terpasang pada plat lantai atau ditempat lain secara exposed harus
dilapisi dengan cat dasar dan cat dasar dan cat akhir, yang warnanya akan ditentukan
kemudian oleh Direksi Lapangan.
iii. Kotak TB-T dan MDF harus terbuat dari bahan plat besi dengan ketebalan minimum
1,5 mm dengan difinished dengan cat dasar dan cat akhir,. dengan warna ditentukan
kemudian.
IV. Semua TB-T dan MDF harus dilengkapi dengan kunci
"Master Key Type"
Semua material yang disupplay dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material
tersebut khusus untuk pemasangan didaerah trofis, serta sebelum pemasangan harus
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang
dari spesifikasi tanpa biaya extra.
Daftar material
12.1. Umum
Pengertian sistem Fire Alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya kebakaran yang akan
memberikan indikasi secara audio maupun visual, dari mana kebakaran itu berasal, sehingga dapat
diambil tindakan pengamanan sedini mungkin untuk memadamkan kebakaran.
Fire alarm merupakan suatu kesatuan sistem yang dikontrol dari peralatan sistem kontrol.
a. Master control panel dan central announciator panel yang terpasang wall mounted dimana
setiap kejadian kebakaran pada setiap detector / ruangan dapat diketahui melalui tanda
lampu pada lokasi yang bersangkutan dan bunyi bell pada control panel, lampu dan Bell dapat
dipadamkan setelah menahan reset dan diset kembali.
b. Disamping itu pengecekan zone dapat dilakukan dari kontrol panel secara manual juga
berusaha pada line dapat diketahui langsung dari kontrol panel dengan tanda lampu dan bell
dimana lampu baru dapat dimatikan bilamana kerusakan telah diperbaiki.
c. Tiap area dilengkapi dengan manual break glass push button yang dikerjakan secara manual
bilamana ditekan dan dilaksanakan apabila detektor belum bekerja dengan menekan tombol
glass push button, akan membunyikan bell alarm baik untuk lantai tersebut maupun bell
dikontrol panel (apabila pada lantai yang bersangkutan terdapat bell alarm ).
a. Alarm bell :
Diameter : 6 inch
Sound Level : 85 dB / 3m
Operating voltage : 24 VDC
e. Indicating Lamp
Battery dari jenis maintenance free (battery nicad untuk beroperasi selama 4 jam).
Battery charger bekerja secara automatic maupun manual
Rectifier system
h. Bahan instalasi
pipa conduit
dos penyambungan elbouw dan socket
klem
cable rack
Daftar Material :
13.1. UMUM
a. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan instalasi sistem Tata suara pada Gedung ini, meliputi pengadaan bahan dan
peralatan, pemasangan, pengujian- pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa
pemeliharaan, sehingga untuk sound system dapat berfungsi dengan baik, sesuai yang
dikehendaki pekerjaan tersebut terdiri dari :
e. Spesifikasi Teknis :
a. Mixer Frame c/w modul:.
Microphone input modul
Music input modul
Speaker selector 6 zone.
b. Paging microphone (Call station unit basic + Extention)
Microphone cardioid electret
Numeric Keypad
Function Keys
Fress to talk Key
Busy LED
Wait/ Talk LED
LED Intensity Preset
Balanced line level output
Loundspeaker Zone.
Blank Panel Set
c. Graphic Equalizer
Input :
Maximum input : 22 dB (balance)
:15 dB (unbalance)
Input impendance : 12 kohm
Output :
Maximum output level : 22 dB (balance)
:15 dB (unbalance)
Output impedance : 600 ohm
THD + Noise : <0,01% (20 Hz-40 KHz)
Frequency range : 3k-40kHz, 12 dB/octave
LED indicator
Filter range : + 12 dB & + 6 dB (on Green)
By proas : on Red
Over lond : On Red
d. Ceiling loadspeaker
Fleksible power selection with 3 setting
95 dB max, sound pressure level
Rated power : 1,5/3/6 watt
Effective frequency range ( -10 dB) : 100 Hz to 14 Khz
f. Cara Instalasi.
i. Peralatan Utama
Semua peralatan utama dari sound system hendaknya dipasang dalam rack equitment
yang ditempatkan suatu ruangan tertentu secara rapi sehingga peralatan bisa berfungsi
dengan baik, sistem pemanggilan (paging desk), yang sudah dilengkapi dengan
pre-amp, zone selector dan lain-lain, ditempatkan dimeja operator (Recepsionis).
ii. Instalasi Kabel.
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan kedalam pipa PVC dan dipasang sejajar,
harus dijaga jaraknya terhadap instalasi arus kuat (misalnya berjarak 30 cm).
Kabel catu untuk setiap loudspeaker mempergunakan shilded wire 3 x 1,5mm2 atau
setaraf, setiap kabel catu yang menuju loundspeaker harus dikeluarkan lewat Tee Doos.
Pipa-pipa PVC yang ditarik harus diklem serta diberi penguat /pendukung yang kuat dan
ditarik secara rapi. Semua kabel yang akan dipasang harus disambung sesuai warna
atau namanya masing-masing dan diadakan pengetesan mutu kabel sebelum
pemasangan.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kontak-kontak penyambung yang
dibuat khusus untuk keperluan itu.
iii. Instalasi Loudspeaker
Pemasangan ceiling speaker harus disesuaikan dalam keadaan ruangan dan dipasang
serapi mungkin.
Pemasangan dan perletakan Attenuator harus disesuaikan dengan tata letak dan tata
guna ruangan.
Pengkabelan yang menuju Attenuator ini harus ditanam dan dimasukkan ke dalam pipa
PVC - ".
Semua loundspeaker dan attenuator beserta pelengkapannya harus dipasang
persetujuan Konsultan MK/Pengawas.
iv. Instalasi distribution Box.
Semua distribution box harus dibuat dari plat minimal 1,5 mm dicat anti karat dan
diakhiri dengan cat rata, sedangkan warnanya ditentukan kemudian.
Distribution box harus mempunyai ukuran seperti dipersyaratkan yang besarnya
menurut kebutuhan sehingga jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu sesak,
juga dilengkapi dengan kunci.
Tinggi pemasangan dari lantai 1,5 m dan dipasang rata dengan dinding (inbouw)
Kontraktor harus menyediakan semua peralatan tambahan yang harus dipasang
didalam beton/tembok.
h. Gambar-gambar
Gambar-gambar instalasi sound sistem menunjukan secara khusus teknis pekerjaan instalasi
sound sistem dimana didalamnya dinyatakan besar-besarannya serta spesifikasi tertentu
lainnya yang wajib dipenuhi.
Untuk pekerjaan dan pemasangan sedikit banyaknya disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Sedang gambar- gambar arsitek, struktur dan lainnya haruslah menjadi referensi koordinasi
dalam pekerjaan secara keseluruhan
i. Koordinasi Pekerjaan
Untuk melancarkan pekerjaan, maka Kontraktor harus mengkordinasikan pelaksanaan
pekerjaannya dengan pihak disiplin lainnya sebelum pekerjaan dimulai. Gangguan dan
konflik haruslah dihindari.
j. Daftar Bahan.
Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh MK/Pengawas.
Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar material- material yang akan digunakan. Daftar
ini harus dibuat rangkap 4(empat) yang didalamnya tercantum nama dan alamat
manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu. Persetujuan
oleh MK/Pengawas akan diberikan atas dasar data teknis.
l. Gambar-gambar kerja.
Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaan dilapangan/lokasi pemakaian
disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas.
Kontraktor masih harus menyerahkan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan MK. dalam gambar kerja ini lebih dulu dijelaskan katalog dari
manufacture dimensi-dimensi, data performance, nama badan usaha yang menyediakan
spare parts dan after sales service untuk material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas harus terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat /
peralatan-peralatan didalam sistem secara keseluruhan.
Bila ada perubahan-perubahan ataupun penyimpangan - penyimpangan dari pada sistem
yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tampa merubah fungsi
sistem serta maksud sistem semula / sebenarnya, dapatlah diajukan dengan memberi alasan
yang tepat.
Perubahan diatas haruslah mendapat persetujuan dari Konsultan MK/Pengawas dan tidak
membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.
o. G a r a n s i.
Semua pekerjaan bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 360 (tiga ratus enam
puluh) hari.
Semua perlengkapan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti atau
diperbaiki oleh Kontraktor tampa biaya tambahan dengan material merk/type yang sama.
R<1 300
25
1< R < 2 450
50
2< R < 5 600
150
R>5 1500
300
f. Semua instalasi kabel data harus terpasang pada kabel tray didalam conduit PVC.
PASAL VI.25:
SPESIFIKASI UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL
1.1. UMUM.
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila ada klausal dari persyaratan ini
yang dituliskan kembali, berarti menuntut perhatian khusus pada klausal-klausal tersebut dan
apabila menghilangkan klausal-klausal tersebut atau bukan berarti menghilangkan klausal-klausal
lainnya dari syarat - syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-
pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar
instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan
atau spesifikasi perencanaan saja, Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standart
teknis yang berlaku.
1.3. KOORDINASI.
a. Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini harus bekerja sama dengan
Kontraktor bidang atau disiplin lainnya agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.
b. Laporan Pengetesan.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK dan Perencana dalam rangkap 5 (lima)
mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil pengetesan kabel-kabel (merger dan pemberian tegangan).
2. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan MK dan
Perencana pekerjaan ini.
1.18. K E A M A N A N.
Kontraktor/rekanan bertanggung jawab untuk keamanan material dan peralatan yang dipergunakan
atau yang ada di bawah tanggung jawabnya. Pengamanannya harus dijalankan oleh
kontraktor/rekanan untuk menjaga terhadap bahaya pencurian, perusakan, kebakaran dan kerugian
lainnya. Orang-orang yang tanpa ijin dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan harus tidak
diperbolehkan berada di lapangan pekerjaan dan orang-orang yang ada hubungannya dengan
pekerjaan tersebut harus memakai tanda pengenal. Material atau peralatan yang keluar masuk dari
lapangan pekerjaan atau seijin kontraktor dan Pemberi Tugas pihak kontraktor/rekanan harus
menyediakan penjaga /keamanan.
Di bawah koordinasi Pemberi Tugas yang meneliti masuknya personil/pekerja dan semua lalu lintas
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
1.23. P E N G A W A S A N.
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Konsultan MK
dan Perencana.
b. Pada setiap saat Konsultan MK dan Perencana atau petugas-petugasnya harus dapat
mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor
harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan MK
dan Perencana adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Ditempat pekerjaan, Konsultan MK menempatkan petugas-petugas pengawas yang bertugas
setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.
PASAL VI.26:
PEKERJAAN PLUMBING.
b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari setiap alat roof drain, pipa tegak sampai
ke saluran air buangan air hujan ke saluran drainase luar.
c. Memperbaiki semua kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik oleh adanya
bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerjanya.
d. Pengujian sistem pemipaan terhadap kebocoran dan tekanan dari sistem plumbing air
kotor dan air bekas secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai sistem
bekerja baik sesuai yang dikehendaki yaitu suatu sistem yang sempurna dan terpadu.
E. KOORDINASI.
a. Spesifikasi dan gambar rencana ini tidak menunjukkan secara detail berbagai item pekerjaan
dari peralatan-peralatan dan penyambungan-penyambungannya.
Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-peralatan yang
dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan ini.
b. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan, pemipaan,
panel-panel dan lain lain.
Kontraktor harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna sesuai dengan rencana
pekerjaan Arsitek dari peralatan-peralatan tersebut.
F. KUALIFIKASI PEKERJA.
a. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja-
pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman. Tukang las
dianjurkan mempunyai sertifikat.
b. Management Konstruksi dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila
dinilai bahwa pelaksana tersebut tidak terampil/tidak berpengalaman.
G. PENGAJUAN - PENGAJUAN.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan :
a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.
b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan / pemasangan
peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau
pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau
modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.
c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-peralatan
yang akan dipasang.
d. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari
material/peralatan yang akan dipasang.
H. REVIEW
Management Konstruksi (MK) akan memeriksa (me-review) pengajuan-pengajuan dari Kontraktor dan
memberi komentar atas hal tersebut.
Kontraktor harus memodifikasi/merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar MK sampai didapat
persetujuan dari MK.
26.2. SISTEM
A. AIR BERSIH
Air bersih yang didapat dari PDAM ditampung pada suatu Ground Reservoir.
Dari ground water reservoir, air bersih ini dengan menggunakan pompa ditransmisikan ke Roof Tank
dan selanjutnya didistribusikan ke setiap unit fixture dengan system gravitasi.
C. AIR HUJAN.
Pada dasarnya air hujan dari atap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak sampai ke bak
kontrol yang ada di lantai dasar.
Dari bak kontrol ini, air hujan disalurkan ke saluran drainase yang ada di sekeliling gedung untuk
selanjutnya dialirkan ke lokasi pembuangan akhir/saluran kota .
D. DESINFEKSI (FLUSHING).
a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air sebelum
diserahkan kepada Pemberi Tugas.
b. Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine ke dalam sistem pipa dengan
cara/metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah sebesar 50 ppm (parts per
milion)
c. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut harus dibuka
dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 4 jam.
26.4. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR, KOTORAN DAN VENT
B. PENGADAAN POMPA.
Pompa Centrifugal (Self Priming), lengkap dengan assesories, panel listrik dan pengabelannya untuk
pompa :
Type : Centrifugal end suction pump
Debit aliran : 333 [lt/menit]
Head : 72 m
Motor : 15 kw/2900 Rpm/380 v/3 ph/50 hz
Jumlah : 2 buah
Operasi : 1 operasi dan 1 standby yang diatur oleh panel kontrol
Pompa melayani pemindahan (transmisi) ke roof tank dari ground reservoir. Pompa air bersih ini
standard merk, Ebara, Grundfos, Torishima.
Penggantungan/Penumpu Pipa/Klem-klem.
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh
(rigid), agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya getaran.
Penggantung/ penumpu/klem-klem harus dengan bahan yang sama yaitu flamco galvanized
system, yang difabrikasi (bukan buatan sendiri).
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dan harus memun-
gkinkan adanya expansi teknis dari pipa dan mengurangi transmisi vibrasi sampai batas minimal.
Jarak maximum penggantung untuk pipa adalah :
Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada konstruksi bangunan dengan
insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau ramset dan Fisher. Semua
alat-alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa sehinga tidak merusak pipa-pipa dan
tidak merusak/menyebabkan turunnya pipa yang terpasang.
Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem dan dibaut dengan jarak tidak lebih dari 3 m.
Valve-valve.
Penempatan dari valves, floor drain, clean out dan equipment serta peralatan lain harus
sedemikian rupa sehingga terlindung, mudah dicapai dan tidak menggangu.
Semua valve-valve adalah setaraf merk, Kitz, TOYO, Shilla yang disetujui dan bilamana mungkin
seluruh valve yang terpasang adalah dari satu pabrik.
Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "screwed bronze body", type gate valve, non
rising steam.
Water valve 2,5" ke atas adalah type butterfly valve body cast iron, end connection : Lug
type, Steam : 316 stainless steel, seat : Buns N or EPDM, actuator dan water valve < 4" gear
operation dan Flanged steel body.
Check valve sampai dengan 2" adalah jenis "screwed bronze body".
Check valve 2,5" - 3" adalah jenis "flanged steel body".
Check valve 3 ke atas adalah jenis "flanged steel body".
Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan penggantung flamco galvanized system sesuai dengan diameter,
kemiringan pipa menuju ke arah pembuangan adalah 1,0%.
Jarak penggantung pipa seperti tercantum diatas dan tidak dibolehkan menggunakan kawat,
rantai, perforated strip dan lain-lain.
Sleeve-sleeve.
Untuk pipa-pipa yang menembus beton (sloop, plat lantai, dinding atau balok) harus dibuat
sleeve sebelum beton-beton dicor.
Slevee dibuat dari galvanized steel pipe, rongga antara pipa instalasi dan slevee harus ditutup
rapat dengan bahan elastis sehingga tidak terjadi kebocoran.
Pengecatan.
Semua pipa dari besi/baja yang tidak tertanam di dalam tanah/tembok yang dilapisi dengan TAR
(Tar Corted) harus dicat dua lapis "chellac" dan lapis chromium atau Nikel harus dapat dikenal
dengan warna-warna cat yang warnanya sesuai dengan color coding dan tanda arah aliran atau
ditentukan oleh Konsultan.
Semua pipa yang akan ditanam dalam tanah harus dilapisi beturut turut adalah lapisan aspal,
lapisan goni dan lapisan aspal.
Semua valve harus diberi tanda yang menyebutkan nomor indentifikasi dari jenis zat yang
melewati.
Warna cat instalasi plumbing diantaranya adalah :
Air PDAM : Biru Tua
Air Deep Well : Biru Muda
Air Kotor : Hijau Tua
Air Bekas : Hijau Muda
Air Pemadam : Merah Tua
Hanger & Support : Hitam
Panah Arah Aliran : Putih
Pipa LPG : Kuning
Pipa Air Panas : Coklat
Pengujian.
Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan tekanan hydrostatik
selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
Pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan MK dan Pemberi Tugas atau
pihak-pihak lain yang dianggap perlu/dikuasakan untuk itu, dan selanjutnya dibuat Berita
Acaranya.
Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah (untuk pipa di luar
gedung) atau tertutup dengan plesteran/dinding dan sebelum langit - langit di daerah yang
bersangkutan terpasang dan sebelum fixture terpasang. Untuk sistem air kotor, air bekas, vent
dan air hujan harus diuji terhadap kebocoran sesuai dengan petunjuk Konsultan MK.
Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus memperbaiki bagian-bagian yang
rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada kemudian melakukan pengujian kembali sampai
berhasil dengan baik.
Pada garis besarnya pekerjaan ini adalah starter motor dan sistem kontrol yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
a. Pengadaan dan pemasangan panel kontrol tegangan rendah.
b. Pengadaan dan pemasangan kabel sistem pengindera muka air yang dihubungkan
dengan starter pomp ( WLC ).
c. Pengadaan dan pemasangan kabel daya dari starter motor ke box terminal motor.
d. Pengadaan dan pemasangan kabel control :
dari pusat kontrol detector permukaan air ke panel kontrol motor.
dari remote starter ke panel starter motor.
e. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas.
A. PERALATAN UTAMA.
PASAL VI. 28
PEKERJAAN TATA UDARA /AIR CONDITIONING
Persyaratan Umum
Semua persyaratan umum maupun suplemen yang ada merupakan juga bagian
daripada persyaratan system intalasi tata udara ini, sejauh yang berlaku dan
berhubungan bagi perkerjaannya.
Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam
spesifikasi ini, berarti hanya permintaan khusus dan ini juga tidaklah berarti
menghilangkan hal-hal lainnya dari persyaratan umum dan suplemen yang ada.
Hanya apabila ada yang dinyatakan lain tersendiri di dalam spesifikasi ini, maka hal-
hal persyaratan umum maupun suplemen tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini.
Sambungan,
a. Harus dengan Branzed Joints with Sweat Fitting.
b. Harus menggunakan Forged / Extruded Copper Fitting sesuai dengan
standard ASA-B.16.181963.
c. Harus dengan proses Hard Solder.
d. Filter Material dengan 'Silver Base Alloy' Melting for 1000 0F.
e. Sambungan ke peralatan di sesuaikan dengan outlet dari peralatan tersebut.
f. Proses soldering/brazing harus dilakukan dengan mengalirkan gas Nitrogen
pada bagian dalam pipa, untuk menghindari penumpu-kan jelaga pada
bagian dalam pipa sambungan/fitting/elbow.
Belokan-belokan harus menggunakan elbow, tidak diizinkan mem-bengkokan
pipa untuk membuat belokan.
Pemasangan isolasi baru boleh dilakukan setelah pipa ditest.
Pressure Test dan Leaking Test untuk semua sambungan dan Jalur pipa
dilakukan dengan tekanan gas N2 (Nitrogen) selama 2 x 24 Jam dengan tekanan
minimal 600Psi
Setelah dilakukan Pressure dan Leaking test, dilakukan FLUSHING dengan N2
untuk membersihkan bagian dalam pipa dari berbagai material yang tidak
diinginkan dalam proses aliran gas Refrigerant tipe R410a.
Pipa harus benar-benar lurus dan diikat dengan klem kedudukan pipa.
Ketebalan Isolasi harus mengikuti standar ASTMB280 atau mengikuti rekomendasi dari
pabrikan AC yang terpasang
Apabila terjadi robekan pada isolasi, maka harus dirapatkan kembali dengan
menggunakan lem karet seperti Castol, Aica Aibon atau sejenisnya.
Bila robekan lebih panjang dari 40 cm, maka isolasi tersebut harus diganti.
Setelah isolasi terpasang, untuk pemipaan yang terkena sinar matahari langsung, harus
dibungkus dengan Aluminium Foil.
Sisi-sisi Aluminium foil tersebut harus direkat dengan Foil Tape sehingga benar -benar
rapat.
Pada bagian-bagian yang akan diklem atau ditumpu harus dilindungi dengan pelat BjLS
100 yang dilekuk sesuai dengan bentuk isolasi.
Pipa harus diisolasi dengan lapisan isolasi jenis Styrofoam yang sudah dicetak setengah
pipa dan dibungkus dengan Aluminium Foil, Isolasi sampai penyambungan ke scope
Kontraktor lain.
Persyaratan Bahan
Persyaratan Pemasangan
Secara umum Sub paket Pekerjaan sistem Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis ini meliputi
pengadaan, pemasangan, testing, adjusting, dan pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan
tersebut di bawah ini.
Mesin Kompresor bekerja secara Variable menyesuaikan putaran motor dan konsumsi daya
listrik dengan kebutuhan beban pendinginan yang berubah - rubah dengan menggunakan
teknologi inverter dan Variable Refrigerant Volume.
3. INFORMASI SISTEM
3.1 Umum
Unit AC harus menggunakan tipe VRV/F aircooled.Menggunakan inverter DC. Terdiri
dari 1 Outdoor dan multiple indoor, dimana setiap indoornya mempunyai kemampuan
mendinginkan ruangan dan bisa dikontrol setting temperature dan fan speednya
secara independent dengan menggunakan remote control tipe kabel maupun central
controller, terkoneksi dalam 1 refrigerant sirkuit. Seluruh Outdoor, indoor, remote
control, refnet joint, central controller harus merupakan merek yang sama dengan
merek AC yang digunakan. Refrigerant yang digunakan ramah lingkungan atau tipe
R410A.
1. Kompresor
2. Heat Exchanger
Heat Exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang dipasangkan secara
mekanik ke aluminium blue fin, di mana blue fin ini haruslah dilapisi dengan
lapisan anti karat setebal 0.2 0.3 micron.
3. Fan Motor
Motor Fan di Outdoor unit harus memiliki kecepatan bertingkat yang dikendalikan
dengan inverter DC dan mempunyai kemampuan untuk menurunkan noise level
jika beroperasi di malam hari baik secara otomatis maupun manual.Eksternal
Static Pressure untuk Outdoor harus mencapai pada 78.4 Pa.
4. Perlengakapan Keselamatan
Untuk memenuhi fungsi kontrolnya, setiap indoor harus dihubungkan dengan indoor
lain secara looping menuju outdoornya yang kemudian menuju sentral controller
dengan menggunakan 2 kabel ukuran minimal ketebalan 1.25 mm
Kontrol sistem unit AC harus dilengkapi dengan Automatic address setting function
dari pabriknya.
Ketentuan Umum,
a. Harus dari jenis Variable Refrigerant Volume (VRV) inverter system dengan
features VRT technology, secara lengkap berikut system control operasinya
(thermostat, Refnet Join, Filter Indoor dan kontrol-kontrol lainnya) dengan
standar produk
b. Kapasitas mesin harus dapat mengatasi beban pendinginan sesuai yang
tercantum dalam gambar Skedul Peralatan AC & Fan.
c. Unit harus disediakan secara lengkap sehingga siap untuk disambung dengan
'refrigerant piping' dan diisi Refrigerantt untuk kemudian dioperasikan tanpa
perlu ditambah dengan kelengkapan lainnya.
Ketentuan Umum,
a. Unit harus dipilih dengan laju aliran udara yang mampu mengatasi beban
kerja seperti yang dicantumkan pada gambar skedul peralatan.
b. Pada saat pengajuan usulan tipe dan kapasitas Fan, Kontraktor harus sudah
memperhitungkan segala kemungkinan adanya penurunan kapasitas terhadap
pertambahan static pressure sebagai akibat dari static pressure loss pada
diffuser atau grille atau atau filter atau damper dan/atau peralatan lain di
dalam saluran udara sesuai dengan yang akan dipasang.
Konstruksi,
a. Harus dari jenis Adjustable Pitch Axial-Flow Fan factory adjusted dan fixed
pada sudut tertentu sesuai dengan kebutuhan.
b. Form of running dengan motor berada pada sisi hulu dari arah aliran udara.
Impeller,
a. Harus dari bahan die-cast aluminium alloy dengan kekuatan sesuai standard ARI .
b. Harus seimbang secara dinamis maupun statis.
c. Kipas harus dari jenis AIRFOIL atau AEROFOIL.
d. Harus direct coupled dengan motor penggeraknya.
Casing,
a. Harus dari bahan hot dip galvanized cold-rolled steel dicat anti korosi dengan bahan
chlorinated rubber paint
b. Casing dari jenis long-type casing yang menutupi impeller dan motor.
c. Dilengkapi bell-mouth inlet and fan outlets untuk sambungan dengan saluran udara.
5. Persyaratan Pemasangan
6. PERSYARATAN PENGUJIAN
6.3 Alat-alat dan segala keperluan untuk pengujian harus disediakan oleh dan atas biaya
Kontraktor.
6.4 Alat-alat khusus untuk pengujian sistem Air Conditioning yang sedikitnya harus
disediakan Kontraktor untuk pengujian adalah :
a. Thermo Hygrograph
b. Sling Psikrometer
c. Portable Measuring Station
d. Portable Hotwire Anemometer
e. Peralatan ukur lainnya yang harus dipasang pada sistem pemipaan saluran udara dan
tempat lainnya sesuai dengan rencana pengujian yang diajukan oleh Kontraktor dan
telah disetujui.
a. Dilakukan dengan metoda Hidrostatik Test sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
teknis.
c. Bila selama 2x24 jam tidak terjadi penurunan tekanan, maka pengujian dinyatakan
selesai.
d. Bila terjadi penurunan, Kontraktor harus memperbaiki kerusakan tersebut dan pengujian
harus diulangi dari awal.
Dilakukan setelah semua unit dihubungkan dengan sistem saluran udara dan seluruh
komponen dalam saluran telah selesai dipasang.
Pengukuran dilakukan terhadap Tingkat Tekanan Suara dalam satuan ukuran atau skala
'weighing' decible (dB CA) pada berbagai pita frekuensi sehingga dapat dibuat kurva
Noise Criteria.
Hasil pengukuran harus dilaporkan dalam bentuk hasil pengukuran dan diplot pada NC
chart.
Hal-hal yang harus diset dan dilakukan pengaturan (set and adjustment) adalah set
point dan throttling range dari setiap peralatan sehingga tidak terjadi kegagalan
operasi/kerja akibat perbedaan throttling range antara setiap peralatan.
Pengujian ini dilakukan setelah seluruh peralatan atau sistem diuji dan dibersihkan, dan
telah menjalani 'trial-run' selama 3x24 jam.
Pada saat pengujian ini Kontraktor harus melakukan bersama Direksi dan atas
petunjuk Direksi, hal-hal berikut :
a. Mengamati seluruh sistem pemipaan.
b. Mengamati seluruh sistem saluran udara.
c. Mengamati kerja sistem kontrol.
Segala kebutuhan untuk hal tersebut diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor yang
bersangkutan baik dalam segi pengadaan buku asli, hasil fotokopi formulir dan
pengisiannya sehingga merupakan hasil pengujian yang baik.
7. DAFTAR MATERIAL
No Matrial Merk
1. Unit Air Conditioning VRV Sistem DAIKIN, Mitsubishi, Samsung
2. Pipa Refrigerant Kembla,Denji,Trust,Crane
3. Pipa Pengembunan (PVC) Wavin,Paralon,
4. Isolasi Pipa Armafalex,Thermaflex,
5. Refrijran,Pengembunan Insulflex
Ducting : PolyUrethan TD Duct, MG Duct,First Duct
6. BJLS LOKFOM
7. Filter AAF, ACS
8. Freon / Refrigerent R410 Dupont
Kabel Supreme, Kabelindo
1. Lingkup pekerjaan
3. Spesifikasi teknis
a. Panel
Semua komponen-komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga dan panel-panel
kontrol harus buatan MG atau ABB atau setaraf yang disetujui Direksi.
Panel-panel tenaga harus dibuat dari pelat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci
Yale atau setaraf pengecatan dengan cat bakar dan powder coating minimum 2 kali.
Warna finishing ditentukan kemudian.
Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu panel-
panel yaitu yang dirakit disini haruslah berasal dari lebih kecil dari 3 ohn, diukur setelah
minimal tidak hujan 2 (dua) hari.
b. Panel Pembagi
Panel pembagi harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T, voltmeter serta ampermeter
dengan selector switch untuk 3 phase, plat nama untuk peralatan.
c. Wiring
Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal conduit JIS standard
(Maruichi, National atau Pusan).
Wiring digram hendaknya disesuaikan enagn kebutuhan peralatan AC yang bersangkutan.
Kabel yang dipasang di dalam tanah, jenis NYFGBY harus dipasang sekurang-kurangnya
sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan pelindung, kemudian dilindungi dengan
batu pelindung sebelum diurug kembali.
Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.
1. Pondasi
Semua pondasi beton yang diperlukan untuk outdoor unit, panel-panel listrik termasuk dalam
pekerjaan pemborong AC.
Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau
gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk
mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yang diperlukan.
Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus
berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil.
Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan
penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) ke dalam ruangan-ruangan
yang dihuni.
2. Pengecatan
Untuk pengantungan/penyangga harus dicat meni dan setelah itu dicat dengan cat
alumunium.
Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat atau karat yang
merusak sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan warna yang sesuai secara
keseluruhan atau warna yang diminta Direksi.
Cat dasar, dan finishing dari merk ICI atau yang setaraf yang dapat disetujui.
3. Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur seperti di bawah ini harus dimiliki oleh kontraktor yang bersangkutan
antara lain :
a. Pengukuran laju udara
Anemometer dan sejenisnya.
Hood untuk mengukur udara di diffuser.
b. Pengukuran temperatur udara/air
Sling psychrometric.
Thermometer.
c. Pengukuran listrik
Voltmeter.
Ampermeter / Tang Ampere.
4. Pelaksanaan TAB
Secara detil TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh system dan bagian-bagiannya,
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati besaran yang
ditentukan dalam rencana.
Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-besaran
yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap besaran-
besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan
dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data-data yang
diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.
Adapun produk, bahan dan peralatan pada dasarnya harus sesuai dengan daftar material.
1. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna
dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih, halaman harus ditata rapi dan semua barang yang
tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
2. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan
gambar menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
3. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul, sehingga sebelum penyerahan II dilaksanakan, pekerjaan benar-benar telah sempurna.
4. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam rapat
penjelasan (Aanwijzing).
5 Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini yang masih termasuk lingkup dalam
pelaksanaan ini Penyedia Barang / Jasa harus menyelesaikan, sesuai dengan petunjuk, Perintah
Direksi, baik sesudah atau selama berjalannya pekerjaan, serta perubahan-perubahan didalam Berita
Acara Aanwijzing.
6 Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian dilapangan akan dibicarakan dan
diatur oleh Konsultan MK/Pengawas. dengan dibuat Berita Acara yang disyahkan oleh Pengelola
Proyek/Direksi.
PASAL 19 :
PENUTUP
1. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu harus diajukan
contohnya untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas pada saat didatangkan di
lapangan.
3. Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lama adalah 2 x 24
jam. Bila kontraktor tidak mengindahkan, Konsultan Pengawas berhak menyelenggarakan atas biaya
Kontraktor.
4. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan di dalam RKS dan
gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor guna mencapai hasil yang sempurna seakan akan
telah disebutkan apabila secara teknis harus dipersyaratkan.
Surabaya, ...........2017
Mengetahui/Menyetujui :
Konsultan Perencana