Anda di halaman 1dari 70

BAB VI

SPESIFIKASI TEKNIS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PASAL VI.24:
PEKERJAAN LISTRIK

24.1. SYARAT - SYARAT UMUM

a. U m u m
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausul dari persyaratan ini
yang dituliskan kembali dalam persyaratan umum ini, berarti menuntut perhatian khusus pada
klausul-klausul tersebut atau bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat- syarat
umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan, maupun peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu
gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja.
Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard teknis yang berlaku.
b. Gambar-gambar
i. Gambar-gambar perencanaan tidak menunjukan semua accessories dan fixture secara
terperinci. Semua bagian diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara
spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor, sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
ii. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi.
Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi di Lapangan.
Gambar-gambar arsitektur dan struktur / sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
iii. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan
detail ( shop drawing ) yang harus diajukan kepada Konsultan MK/Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Kontraktor untuk
disetujui Konsultan MK/Pengawas, dianggap bahwa Kontraktor telah mempelajari situasi
dan telah mengadakan kordinasi dengan pekerjaan lainnya.
iv. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam
satu set lengkap gambar (kalkir) dan tiga set lengkap gambar blue print sebagai
gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing) As built drawings harus
diserahkan segera setelah selesai pekerjaan.
c. Koordinasi
i. Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama
dengan Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
ii. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.
d. Daftar Bahan dan Contoh
i. Pada waktu mengajukan penawaran Kontraktor harus melampirkan " Daftar Material "
yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang untuk proyek ini, sesuai
dengan persyaratan dalam spesifikasi harus disebutkan pabrik, merek, manufacture,
type lengkap dengan brosur / katalog.
Ketentuan lain yang harus dipenuhi pada waktu penawaran harus dinyatakan :
Kapasitas peralatan.
Cara pemasangan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 1
Dimensi.
Peralatan yang ditawarkan harus diberi tanda.
ii. Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang
akan dipasang kepada Konsultan MK/Pengawas. Semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Sebelum contoh bahan disetujui dengan konsultan MK/Pengawas, bahan
tersebut tidak diizinkan untuk dipasang.
iii. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis
ini dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dikerjakan oleh orang-orang
yang ahli.
iv. Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan
(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan Kontraktor harus
segera menghubungi Konsultan MK / Pengawas untuk berkonsultasi.
v. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Konsultan MK/Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka hal
tersebut menjadi beban tanggung jawab Kontraktor. Untuk pemilihan equipment dan
material harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK/Pengawas.
e. Commisioning dan Testing
i. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah
seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi
persyaratan - persyaratan yang berlaku.
ii. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing
tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal ini termasuk pula peralatan khusus
yang diperlukan untuk testing dari sistem ini sesuai yang dianjurkan oleh pabrik, juga
harus disediakan oleh Kontraktor.
f. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accesseries dan lain-lain yang disebut dan
dipersyaratkan dengan nama dan merk ini, maka Kontraktor wajib menyediakan sesuai dengan
peralatan/merk tersebut diatas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Konsultan
Perencana.
g. Perlindungan Pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
h. Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan dipasang
dan telah memenuhi ketentuan- ketentuan pengetesan dengan baik.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang
dipasang, dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat
diserahkan kepada Konsultan MK/Pengwas.
i. Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Pekerjaan
i. Peralatan-peralatan utama harus digaransikan selama 1(satu) tahun terhitung dari
penyerahan pertama.
ii. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 6(enam) bulan terhitung saat penyerahan
pertama.
iii. Selama masa pemeliharaan ini Kontraktor pekerjaan ini diwajibkan untuk mengatasi
segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasang tanpa ada tambahan
biaya.
iv. Selama masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor harus menyediakan tenaga-tenaga
yang diperlukan dan bertanggung jawab atas seluruh instalasi yang dikerjakan.
v. Penyerahan pekerjaan pertama, baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan
bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 2
ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan MK
lapangan serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan instansi
yang berwenang.
vi. Jika pada masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor instalasi ini tidak melaksanakan atau
tidak memenuhi teguran- teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama
masa pemeliharaan maka Konsultan MK/ Pengawas berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Kontraktor yang
melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
vii. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, Kontraktor harus mendidik dan melatih karyawan
/ petugas yang ditunjuk oleh pemberi tugas hingga memahami sistem instalasi dalam
pengoperasian serta pemeliharaan.
viii. Selama masa pemeliharaan ini pelaksaan pemeliharaan serta pemeriksaan routine harus
dilaksanakan tidak kurang dari setiap 2(dua) minggu sekali.
j. Laporan
i. Laporan Harian
Kontraktor wajib membuat Laporan Harian dan Laporan Mingguan yang memberikan
gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dilapangan secara jelas. Laporan
tersebut dibuat dalam rangkap 3 (tiga) meliputi :
Kegiatan fisik
Catatan dan Perintah Konsultan MK/Pengawas yang disampaikan baik secara lisan
maupun tertulis.
Hal-hal yang menyangkut masalah :
1. Material (masuk/ditolak)
2. Jumlah tenaga kerja
3. Kedaan cuaca
4. Pekerjaan tambah/kurang
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan, dimana laporan tersebut berisi
ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu
depan. Laporan ini harus ditanda tangani oleh manager Proyek dan diserahkan pada
Konsultan MK/Pengawas untuk diketahui / disetujui.
ii. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK/Pengawas dalam rangkap 5 (lima)
mengenai hal-hal sebagai berikut :
Hasil pengetesan kabel-kabel (meger dan pemberian tegangan), untuk mengetahui
drop voltage.
Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan
MK/Pengawas.
k. Penanggung Jawab Pelaksana.
i. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang
penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang dapat bertindak
selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan
teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi dari
Konsultan MK/Pengawas.
ii. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan
pada saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada saat yang dikehendaki oleh
Konsultan MK/Pengawas, petunjuk dan perintah Konsultan MK di dalam pelaksanaan
harus disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor melalui penanggung jawab
Kontraktor.
l. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan.
i. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang
disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
Konsultan MK/Pengawas.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 3
ii. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar
perubahan yang dimaksud kepada Konsultan Perencana melalui Konsultan
MK/Pengawas lapangan untuk disetujui.
iii. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus
diajukan oleh Kontraktor kepada konsultan Perencana melalui Konsultan MK/Pengawas
secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang
mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Konsultan
MK/Pengawas dan Perencana.
m. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran .
i. Pembongkaran tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan sparing instalasi harus dikembalikan seperti keadaan semula, termasuk
tanggung jawab Kontraktor instalasi ini.
ii. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari Konsultan
MK/Pengawas.
iii. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Konsultan MK/Pengawas.
n. Kantor Kontraktor, Los kerja dan Gudang
i. Kontraktor diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di halaman
tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan ,
penyimpanaan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja
(peralatan pekerjaan kasar) , dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
ii. Pembuatan keet, kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila terlebih
dahulu mendapatkan izin dari Pemberi Tugas.
o. Penjagaan
i. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang
disimpan di tempat kerja (gudang lapangan), termasuk peralatan yang sudah terpasang.
ii. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut
diatas, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
p. Penerangan dan Sumber daya
i. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang
dianggap perlu harus diberi penerangan yang cukup.
ii. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/ daya kerja
harus diusahakan oleh Kontraktor.
q. Kebersihan dan Ketertiban
i. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat
pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan harus selalu dalam keadaan bersih.
ii. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam gudang maupun
diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan
dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
iii. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan
MK/Pengawas pada waktu pelaksanaan.
r. Kecelakaan dan Peti PPPK
i. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka
Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban
atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen
yang bersangkutan/berwenang (dalam hal ini Polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan
mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
ii. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama pada
kecelakaan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 4
s. Pegawai Penyelenggara dari Kontraktor
i. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus diserahkan kepada
penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai
wewenang penuh untuk mengambil keputusan.
ii. Site Manager mewakili Kontraktor di tempat pekerjaan dapat bertindak penuh kepada
Konsultan MK/Pengawas.
iii. Petunjuk dan perintah Konsultan MK/Pengawas di dalam pelaksanaan disampaikan
langsung kepada Kontraktor atau melalui Site Manager, sebagai penanggung jawab di
lapangan.
iv. Kontraktor diwajibkan untuk, menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja
(buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum,
mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan
yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat
pekerjaan atas perintah MK/Pengawas harian.
Bila Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang dimaksud
dalam pasal denda.
t. Manajemen Konstruksi (MK)/ Konsultan Pengawas.
i. Monitoring terhadap pelaksanaan semua pekerjaan dilapangan adalah tanggung jawab
Konsultan MK/Pengawas.
ii. Pada setiap saat Konsultan MK/Pengawas harus dapat mengawasi, memeriksa dan
menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus mengadakan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
iii. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan
Konsultan MK/Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

24.2. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS SISTEM ELEKTRIKAL

a. Umum
Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian serta perijinan, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon
operator, sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan sempurna.

b. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan sistem elektrikal:
a. Pengadaan dan penyambungan atau penambahan daya listrik PLN sebesar 131 kVA sesuai
gambar rencana, termasuk administrasinya. Semua biaya resmi dibayar oleh Pemilik.
b. Pengadaan dan pemasangan 1 unit Genset kapasitas 150 kVA, tangki harian, dan pemipaan
dari tangki harian ke tangki mingguan yang sudah ada lengkap dengan sistim pemompaan.
c. Pengadaan dan pemasangan Main Distribution Panel dan Panel Kapasitornya, Sub Distribution
Panel, Panel Penerangan, Panel KWH meter.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan rendah 400/380V lengkap
dengan sepatu kabel (kabel schoen) :
1. Dari Supply PLN menuju ke LVMDP mengunakan kabel jenis NYY 4 x 95 mm.
2. Dari Genset menuju ke LVMDP juga menggunakan kabel jenis NYY 4 x 95 mm.
3. Dan Dari LVMDP ke Sub Distribution Panel dan dari Panel satu ke panel lain.

1. Pengadaan dan pemasangan rak kabel (Cable Ladder dan Cable tray).
2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type dan ukuran kabel tegangan
rendah 1000 V sesuai dengan gambar rencana.
3. Pekerjaan pentanahan (pembumian) pengaman/ grounding dari Panel, Armatur lampu,
kotak kontak, pintu, rak, tangki pompa dan peralatan dari bahan metal lainnya, lengkap
dengan bak kontrol, elektroda pentanahan dan accesories.
4. Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Stop Kontak beserta kelengkapannya, meliputi :
i. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armature lampu, dan stop kontak biasa.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 5
ii. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, saklar hotel dan Grid Switch.
iii. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel serta
berbagai accessories lainnya seperti : box untuk saklar dan stop kontak, junction box,
fleksible conduit, bands/elbouws, socket dan lain- lain.
iv. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan stop
kontak.
5. Lampu-lampu penerangan.
6. Pekerjaan sistem Penerangan Luar (Outdoor Lighting) :
i. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan luar lengkap dengan tiang, pondasi,
armature lampu dan accessories lainnya.
ii. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan luar lengkap dengan conduit, batu
pelindung cable dan accessories lainnya.
7. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem penangkal petir non radio aktif lengkap
dengan accesoris lainnya.
8. Pengadaan dan pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat
beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, kabel rak, support equipment dan
accessories lainnya.

c. Gambar-gambar Kerja.
Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan MK/Pengawas.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi, data dan
material-material yang dipakai, termasuk after sales service untuk peralatan-paralatan tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat / peralatan didalam
sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan ataupun penyimpangan- penyimpangan dari pada
sistem yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tanpa merubah fungsi
sistem, serta maksud dari sistem semula/sebenarnya dapat diajukan dengan memberi alasan -alasan
persetujuan yang tepat. Perubahan diatas harus mendapat persetujuan dari Direksi dan tidak
membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.

d. Standard, Referensi dan Persyaratan.


a. Standar, Referensi dan persyaratan yang digunakan disini adalah
sesuai dengan standar :
1) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000.
2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
3) No.023/PRT/1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL).
4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
5) No. 024/PRT/1978 tentang Syarat-syarat Penyambungan
Listrik (SPL).
6) Juga dijadikan standar pegangan antara lain adalah :
i. AVE Belanda.
ii. VDE/DIN Jerman.
iii. British Standard Associates.
iv. IEC standard.
v. JIS Japan standard.
vi. NFC Perancis.
vii. NEMA USA.
b. Harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang memiliki Surat Izin PAS dari PLN yaitu Surat
Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Izin Kerja (SIKA) minimum golongan C yang masih
berlaku dan dapat menunjukan bukti-bukti tanda daftar rekanan dalam bidang usaha listrik yang
keluarkan oleh instansi yang berwenang.
c. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya.
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan serta yang
dipersyaratkan ini, Kontraktor wajib / harus menyediakan sesuai dengan peralatan yang disebut

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 6
dengan persetujuan perencana dengan syarat ada surat pernyataan resmi dari pabrik bahwa
produk tersebut tidak diprodukasi lagi.
d. Perlindungan Pemilik.
Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat, lisensi dan lain-lain oleh Kontraktor. Pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
e. Proteksi.
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap
cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua pipa pelindung kabel dalam tanah yang
menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan, harus ditutup rapat pada
ujung-ujungnya dengan sealant untuk mencegah masuknya air tanah dan ujung kabelnya harus
ditutup rapat.
f. Pengecatan.
Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang lecet karena pengapalan, pengangkutan atau
pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan di cat dengan warna yang sama,
sehingga nampak seperti baru kembali.
g. Garansi.
Suatu sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Bila peralatan
mengalami kerusakan dalam pengetesan- pengetesan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
ini maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai
peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat. Setelah mengalami pengetesan ulang dan sertifikat
pengetesan telah diterima dan disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas.
h. Tambahan.
Kontraktor harus menyediakan peralatan tambahan (accesories) yang tidak ditunjukan dalam
gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang terselenggaranya sistem
secara lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik dan sempurna.

24.3. PANEL TEGANGAN RENDAH

4.1 . Lingkup Pekerjaan


Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama
masa pemeliharaan, ijin-ijin, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini
maupun tambahan- tambahan lainnya.

4.2. Type dan macam Panel


Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
Panel-panel yang dinmaksud untuk beroperasi pada tegangan 220/380 V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz
dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
a. Panel-panel ini adalah dari type tertutup (Metal Enclosed), free standing untuk pasangan dalam
(Indoor use), lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada.
b. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi tercantum dalam
gambar rencana.

4.3. Karakteristik Panel


a. Tegangan kerja : 400 volt
b. Tegangan uji : 3.000 volt
c. Tegangan uji impulse : 20.000 volt
d. Frekwensi : 50 Hz

4.4. Bus-bar/Rel
Bus-bar minimal harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak, dengan
ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150% dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan
dengan ukuran PUIL (daftar No. 630 - D1 - D4 / PUIL 2000).
Semua bus-bar/rel harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL 2000 sebagai berikut :

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 7
a. Phasa : merah, kuning, hitam
b. Netral : biru
c. Ground : hijau-kuning
Serta dipegang oleh isolator dengan kuat dan baik pada kerangka panel.
Semua bus-bar/ rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan yang disebutkan pada PUIL.
Cat tersebut harus tahan terhadap panas sampai dengan temperatur 75 derajat Celcius.
Bus-bar disusun oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 phasa 4 kawat seperti ditunjuk dalam
gambar. Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral yang diisolir terhadap tanah, sebuah
bus-barpentanahan yang selanjutnya diklem dengankuat pada frame panel dan dilengkapi dengan
klem untuk pentanahan.
Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukan ukuran-ukuran dari bus-bus dan
susunannya. Ukuran dari bus harus ukuran sepanjang panel dan harus disediakan cara untuk
penyambungan dikemudian hari.

4.5. Persyaratan-persyaratan Kerja Starter Motor Y - D


Kerja starter motor Y-D adalah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat dihidupkan secara
manual atau remote.
Masing-masing starter motor Y-D terdiri dari :
a. 3 buah kontaktor daya
b. 1 thermal over load relay
c. 1 motor timer
d. 1 tombol start stop
e. 1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)

f. 3 indicator lamp :
i. Merah : start
ii. Hijau : stop
iii. Orange : fault
Khusus untuk hydrant, dan pompa-pompa harus dilengkapi dengan alat starting automatic dan WLC.
Hydrant harus dapat start secara automatic. Bila panel hydrant mendapat signal dari Master Control
Fire Alarm.

4.6. Seluruh panel harus dilengkapi contactor dan relay-relay yang berhubungan dengan
system.

Konstruksi Panel
a. Panel tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya seperti
pengoperasian saklar daya (MCCB/ACB), pemutus tenaga (CB)., pemasangan kembali
indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
b. Panel tegangan rendah terdiri dari lemari - lemari yang digunakan untuk pemasangan peralatan -
peralatan atau penyambungan - penyambungan. Setiap lemari hanya dapat dibuka bila semua
peralatan bertegangan dalam lemari tersebut telah off/mati.
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengaman/interlock harus dibuat sedemikian rupa,
sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan- kesalahan operasi yang dibuat oleh
petugas.
d. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi penguat besi siku
atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan
mudah dan masing-masing terpisah satu sama lain dangan alat pemisah.
e. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :
i. Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan
baut setelah switchgear dimatikan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 8
ii. Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu disebelah muka, yang dihubungkan dengan
sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehngga hanya dapat dibuka bila bagian
dalam ruangan tersebut telah off/mati.
f. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut:
i. Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapis cadmium.
ii. Semua bagian dari baja harus bersih dan harus dilindungi dari karat setelah pengelasan,
kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi atau
"Chromium Plating atau dengan zinc chromite primer.
iii. Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu-abu atau warna lain
yang disetujui Direksi.
g. Circuit breaker kapasitas sampai 1000 A harus dari type Moulded Case Circuit Breaker (MCCB),
sedangkan untuk kapasitas 1000 A keatas memakai type Air Circuit Breaker (ACB) jenis draw-out
type.
Manually operated dilengkapi mekanisme operasi yang trip free dari type Quick make, Quick
break.
CB/MCCB/ACB harus mempunyai besaran-besaran Ampere Frame (AF) dan Ampere Trip (AT)
pada temperatur keliling 40 derajat C seperti pada gambar, 660 Volt retings dan kemampuan
pemutusannya pada 380 volt seperti ditunjukkan pada gambar.
CB/MCCB/ACB yang dipasang pada daerah main interlock harus dari jenis 4 (empat) pole dan
dapat dioperasikan dengan satu motor listrik (motor operated breaker), untuk cabang-cabang
lainnya motorized circuit breaker diberikan notasi M seperti terdapat pada gambar.
CB/MCCB/ACB harus dari merk MG, ABB atau SIEMENS.
h. Panel/kubikel harus dilengkapi dengan Relay pengaman terhadap kesalahan hubungan ke
tanah (earth/ground foult relay) dan kelengkapan relay pengaman lainnya (over current relay,
reverse power relay dan lain-lain) seperti terdapat pada gambar.
Main bus-bar dalam panel harus dipasang horizontal dibagian atas dan mempunyai kemampuan
hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating Ampere frame main
pemutus dayanya (CB,MCCB,ACB).
Busbar dari bahan tembaga murni dengan konduktivitas 98%
Busbar harus dicat sesuai code warna dalam PUIL, yakni :
phasa : merah, kuning dan hitam
netral : biru
ground : kuning-hijau
i. Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan contactor
harus sesuai untuk tegangan 220 volt, 50 Hz dan tahan bekerja kontinu pada 10% tegangan lebih
dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal. Magnetic
contactor harus dari Telemecanic dan yang setaraf.
j. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
i. Fungsi peralatan dalam panel
ii. Posisi terbuka atau tertutup
iii. Arah putaran dari handel pengontrol dari switch
iv. Dan lain-lain
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.
k. Sistem Pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus dihubungkan dengan
baik secara elektris kepada rel pentanahan.
Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak dilakukan dengan pita tembaga fleksibel
yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
l. Dokumen-dokumen lain yang harus diserahkan oleh pabrik adalah sebagai berikut :
Gambar-gambar kubikel, susunan peralatan switchgear, layout peralatan (equipment), panel,
genset, kabel, chain hoist), detail-detail pemasangan dan detail-detail pekerjaan sipil yang
berhubungan dengan pemasangan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 9
m. Suatu sertificate pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan mengalami kegagalan
pengujian- pengujian yang disyaratkan diatas, maka pabrik bertanggung jawab terhadap
peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat setelah mengalami
pengujian ulang dan sertificat pengujian telah diterima dan disetujui oleh Direksi.
n. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh
PLN (LMK), meliputi :
i. Test kekuatan tegangan impuls
ii. Test kenaikan temperatur
iii. Test kekuatan hubung singkat
iv. Test untuk alat-alat pengaman
Test routine dan pemeriksaan yang terdiri dari :
Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud.
i. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel.
ii. Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock.
iii. Pemeriksaan Kontinuitas rangkaian.
o. Type panel-panel yang digunakan adalah indoor untuk panel yang besar type floor mounted,
sedangkan untuk panel yang kecil mengunakan type wall mounted.
p. Pendidikan dan Latihan
Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang Operasi dan Perawatan lengkap
dengan 5 copy operating/Maintenance dan Repair Manual. Segala sesuatunya atas biaya
Kontraktor.

24.5. KABEL DAYA TEGANGAN RENDAH

5.1. Umum
Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan type yang sesuai
dengan gambar rencana (NYA, NYM, NYY dan NYFGbY 0,6/1KV dan Fire Resisten Cable), kabel daya
tegangan rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau SPLN.
Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan pengujian-pengujian sebagai berikut :
a. Test insulasi
b. Test kontinuitas
c. Test tahanan pentanahan

5.2. Instalasi dan Pemasangan Kabel


a. Bahan
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan PUIL/LMK.
Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor
dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara dipilin (stranded).
Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil dari 2,5 mm2, kecuali
untuk pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari type :
i. Untuk instalasi penerangan adalah NYM/NYA dengan conduit pipa PVC.
ii. Untuk kabel distribusi digunakan NYY dan penerangan taman dengan menggunakan kabel
NYFGbY.
Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton dll) harus berada
di dalam conduit PVC yang disesuaikan dengan ukurannya, dan harus diklem. Merk Conduit
yang dipasang yaitu, EGA, Clipsal Dan Pralon.
b. Splice/Pencabangan

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 10
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam Feeder maupun
cabang- cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai
(acceptable).
Sambungan padakabel rangkaian cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara
electrik dengan cara "solderless connector". Jenis kabel tekanan, jenis compression atau soldered.
Dalam membuat splice, conector harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik,
sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak
bisa lepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik didalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau
bakelit ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
c. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk pencabangan,hubungan dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape
sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari type yang disetujui, untuk
penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui
menurut anjuran perwakilan Pemerintah dan atau Manufacturer.
d. Penyambungan Kabel
i. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang
khususuntuk itu (misalnya junction box dan lain-lain).
Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang
dinyatakan oleh pabrik kepada Konsultan MK/Pengawas.

ii. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna- warna atau nama-namanya
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan.
Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan MK/Pengawas.
iii. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
iv. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/porselen yang
khusus untuk listrik.
v. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
vi. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal
temperatur-temperatur pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus dibuka selama
pengecoran.
vii. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan
pipa baja dengan tebal 0,3 mm .... maksimal 2,5 mm.

e. Cable Ladder, Cable Tray dan Cable Trunking


Cable Ladder, Cable Tray dan Cable Trunking, harus terbuat dari material Hot Rolled Steel Sheet,
minumum ketebalan 2,00 mm dan 1,6 mm untuk Cable Tray dan Tranking serta diproses
Standard Finishing dengan Hot Dipp Galvanized, ketebalanpelapisan (coating) 80 micron.
Cable Ladder, Cable Tray dan Cable Trunking, harus dilengkapi dengan Flat Wise Elbow, Outside
Riser, Inside Riser, Hanger dan Bracket serta perlengkapan lainnya.
Merk Cable Ladder, Cable Tray dan Cable Trunking, adalah Three Abadi , Metosu, Interack, Three
star,
f. Saluran Pengahantar dalam Bangunan
i. Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung ,saluran
penghantar (conduit) ditanam dalam beton.
ii. Untuk instalasi penerangan yang menggunakan ceiling gantung saluran penghantar
(conduit) dipasang diatas plat lantai dengan tidak membebani ceiling.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 11
iii. Untuk instalasi saluran penghantar diluar bangunan dipergunakan pipa PVC, sedangkan
yang menyeberangi jalan harus menggunakan pipa GIP dengan diameter 2x penampang
kabel yang digunakan
iv. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8"
diameternya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal
strip didalam junction box.
Junction box yang terlihat dipakai ex. Jerman, tutup blank plate stainless steel, type "star
point" MK, Clipsal atau Double-H.
Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan socket/
lock nut, sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain,
makasetiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus
dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.
g. Pemasangan kabel dalam Tanah
i. Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 60 cm.
ii. Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan bata merah dan diberi
pasir, ditanam minimal sedalam 80 cm.
iii. Untuk kabel yang melewati jalan raya ditanam sedalam 80 cm dan dilapisi pipa galvanized.
iv. Kabel-kabel yang menyeberang jalur solokan, dilindungi dengan pipa galvanized atau pipa
beton kabel harus berjarak tidak kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
v. Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari
bahan-bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti batu, abu, kotoran bahan kimia dan
lain sebagainya.
vi. Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali setebal 10 cm, kemudian kabel diletakkan
diatasnya diberi bata dan akhirnya ditutup dengan tanah urug.
vii. Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung, harus
mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah.
viii. Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan marking yang jelas pada jalur-jalur
penanaman kabelnya.
ix. Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan kabel dan menghindari kecelakaan
akibat tergali/tercangkul.

24. 6. PENERANGAN DAN STOP KONTAK

6.1. Lampu/armatur
a. Armature lampu 2 X 36 watt dilengkapi dengan miror louver type M2
b. Box tempat electronic ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal block harus cukup besar
dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan
kerja dan unsur teknis komponen lampu itu sendiri.
c. Ventilasi didalam box harus dibuat dengan sempurna, kabel-kabel dalam box harus diberikan
saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
d. Box terbuat dari plat baja tebal minimal 0,7 mm, dicat dasar tahan karat, kemudian difinish
dengan cat akhir dengan powder coating.
e. Ballast harus dari jenis low loss Ballast dan harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu
balast untuk satu lampu florenscent 40 VA/36W)
Ballast dari merk Phillips Jenis TBA.
Fitting dari merk vosloch/Philips.
Capasitor dari merk Phillips
Tabung TL dari merk Philips atau Osram type TLD 54 cool day light (warna putih)
f. Armature lampu buatan dari ( merk ) : Saka, Scarto & Artolite.
g.
6.2. Lampu-lampu yang digunakan adalah :
a. Lampu RM 2X36 watt , menggunakan Louvre Mirror

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 12
b. Lampu GMS FL 2X36 watt
c. Lampu BALK FL 1X36 watt
d. Lampu Downlight LED 7 watt
e. Lampu Downlight LED 7 watt c/w Cover
f. Lampu Downlight LED BULB E27 8 watt
g. Lampu Wall Lamp LED BULB E27 8 watt
h. Lampu Fence ( Pagar ) LED BULB E27 8 watt
i. Lampu Garden ( Taman ) LED BULB E27 8 watt
j. Lampu Spot Light 70 watt IP 65

6.3. Stop Kontak Biasa


a. Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, rating 250 volt, 10 ampere, untuk
pemasangan di dinding. Stop kontak yang dipakai Merk Schneider, Clipsal dan MK.

6.4. Saklar dinding


a. Saklar harus dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating 250 volt, 10
ampere, single gang, double gang saklar hotel dan grid swith. Saklar dinding dan grid switch
yang dipakai merk Schneider, Clipsal dan MK.

6.5. Junction Box untuk Saklar dan Stop Kontak


a. Junction Box harus dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm.
Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
b. Saklar atau Stop Kontak dinding terpasang pada junction box metal dengan menggunakan
baut, pemasangan dengan cakar yang mengambang tidak diperbolehkan

6.6. Kabel Instalasi


a. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM). Kabel harus mempunyai penampang minimal 2.5
mm2.
b. Kode Warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
i. Fasa 1 : merah
ii. Fasa 2 : kuning
iii. Fasa 3 : hitam
iv. Netral : biru
v. Tanah (ground) : hijau-kuning
vi. Kabel harus dari merk , Kabelindo, Kabel Metal, Supreme atau Unitomo Kabel.

6.7. Pipa Instalasi Pelindung Kabel


a. Pipa instalasi pelindung kabel instalasi yang dipakai adalah pipa PVC khusus listrik.
b. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan
yang lainnya, yaitu tidak kurang dari 3/4" diameter.
c. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (junction box) dan
armature lampu.
Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan pipa PVC, khusus untuk
listrik High Impact conduit-heavy gauge, diameter 20 mm, merk yang dipakai EGA, Clipsal dan
Doule-H.

24.7. PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 13
7.1. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut harus
cocok untuk dipasang didaerah tropis.
Material-material harus dari produk dengan kwalitas baik dan dari produksi yang terbaru. untuk
material- material yang disebutkan dibawah ini, maka Pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut
adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
a. Peralatan Panel : switch, circuit breaker, alat ukur dan kontaktor.
b. Peralatan Lampu : armature, bola lampu, ballast , kapasitas dan fitting.
c. Peralatan Instalasi : stop kontak, saklar, saklar- hotel dan Grid switch.

Produk Pabrik yang harus digunakan :

N
Jenis Merk
No

1 Kabel TR : NYA, NYM, NYY, NYFGBY Kabelindo, Supreme kabel metal atau Unitomo.
2 Box Panel TR : Metsa, Movinko, Simetri
3 Komponen Panel :
Switch, CB, MCB,MCCB. Motor 2Rise. Schneider, Terasaki, Siemens
Short Circuit, Earth Fault, O/U Voltege Schneider, Terasaki, Siemens
Protection.
Fuse, Schneider, Socomec, Harger
Selector Switch, A-O-M. Schneider, Socomec, Harger
KWH Meter Schneider, Socomec, Harger
Contactor,Push Button, Pilot Lamp. Schneider, Socomec, Harger
Time Delay Schneider, Socomec, Harger
Amper meter, Volt meter, Hz, Cos Schneider, Socomec, Harger
meter, KW meter.
Relay. Schneider, Socomec, Harger
Busbar. Tembaga 1,5 x Rating Amper.
4 Kunci Panel. Dom dengan espagnolet.
5 Saklar, Grid switch, stop Kontak Schneider, Clipsal atau MK
6 Fixture lamp TL 36 watt, 18 watt Philips ,
7 Ballast Philips,
8 Starter, fitting lamp holderl Philips
9 Lampu PLC, SL Philips
10 Capasitor lampu Philips
11 Kap lampu (Armature lampu) Artolite, Scarto, Saka
12 Lampu Emergency/ Exit Artolite, Scarto, Saka
13 Batteray Nicad Manvier.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 14
24.8. POWER HOUSE/ELECTRIC POWER GENERATION

8.1. DIESEL GENERATOR - SET

1. Generator - Set. 1 buah Genset @ 150 kVA


a. Lingkup Pekerjaan
i... Diesel generator-set SILENT TYPE, kapasitas 150KVA Standby dengan residential
silencer, alternator. Seluruh auxilary untuk keperluan automatic starting, manual
starting.
ii. Generator control panel dengan circuit breaker, automatic main failure, controls, protections,
indication, anounciator panel dan auxiliaries.
iii. Panel control untuk engine lengkap dengan announciator panel dan auxiliaries.
iv. DC power supply lengkap dengan charger untuk kontrol dan lain-lain.

a. Sistem pentanahan
Sistem pentanahan bagi titik netral dan badan peralatan yang terbuat dari metal
dihubungkan pada sistem pentanahan dengan tahanan pentanahan maksimal 2 Ohm dan
hal ini berlaku untuk seluruh pentanahan pada power house.

b. Spring Mounting, penggantung, support, bak kontrol, kabel duct, kabel rak, sparing dan
lain-lain.

b. Training bagi calon operator, as built drawing dan manual operation book dalam bahasa
Indonesia dan Inggris sebanyak 3 (tiga) set.

c. Mengurus izin-izin / rekomendasi kepada Depnaker atau Badan yang berwenang untuk
pengoperasian Diesel Gen-Set

d. Peralatan lengkap yang direkomendasikan (spare parts and tools) untuk jangka waktu 2
(dua ) tahun operasi.

e. Testing, balancing dan commisioning, lengkap dengan bahan bakar dalam tangki terisi
penuh pada saat pekerjaan diesel genset diserah terimakan pertama.

f. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang tidak tercantum dalam gambar-gambar rencana


maupun persyaratan teknis, tetapi perlu untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut
diatas, seperti pengadaan dan pemasangan Rock wall, pondasi pompa, pondasi tangki dan
peralatan bantu lainnya.
Kepada Kontraktor diminta dalam penawaran mereka (dimana telah dilampirkan katalog,
brosur dan sebagainya) untuk secara jelas menunjukkan type, spesifikasi yang lengkap
dan juga cara pemasangan dari setiap bahan dan peralatan yang ditawarkan termasuk
garansi selama 1 (satu) tahun atau 2000 jam operasi. Kontraktor diperbolehkan
mengusulkan setiap alternatip lainnya mengenai jumlah dan kapasitas masing-masing
diesel genset, cara operasi berbagai peralatan sistem dan sebagainya, selama dari
masing-masing peralatan tersebut secara keseluruhan sistem dapat memenuhi terhadap
kemampuan yang diperlukan.
b. Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan-peralatan
seperti : Diesel Gen-set, transformator, panel-panel, tray kabel dan lain-lain.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 15
Penyesuaian harus dilakukan dilapangan karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak
dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
c. Gambar-gambar Kerja (Shop Drawing)
Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawings) yang menunjukkan tata
letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi peralatan, detail-detail dan sebagainya.
Gambar-gambar kerja dan juga katalog, brosur dan type peralatan yang akan dipasang harus
diserahkan kepada MK/Pengawas untuk disetujui. Shop drawing harus sudah diserahkan
kepada Konsultan MK/Pengawas 30 (tiga puluh) hari sebelum pemasangan.
d. Gambar-gambar sesuai pelaksanaan (asbuilt drawing)
Kontraktor harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap
gambar (kalkir) dan 5 (lima) set lengkap gambar blue-print sebagai gambar-gambar sesuai
pelaksanaan (as built drawing).
As built drawing harus diserahkan kepada Konsultan MK/Pengawas segera setelah pekerjaan
selesai.
e. Standard dan Peraturan
a. Seluruh pekerjaan elektrikal termasuk perencanaan, pembuatan dan pemasangan harus
dilaksanakan mengikuti standard dalam PUIL 2000, SII atau standard- standard
International lainnya yang tidak berentangan dengan PUIL.
b. Seluruh pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan mengikuti standard dan peraturan -
peraturan dari Pedoman Plambing Indonesia dan Jawatan Keselamatan Kerja
(Depnaker).
c. Seluruh pekerjaan sipil/struktural harus dilaksanakan mengikuti standard dan
peraturan-peraturan dalam PBI.
Disamping itu peraturan-peraturan setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan
ini harus ditaati pula. Surat izin bekerja instalatir dari kelas yang sesuai dengan
pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh Kontraktor. Satu copy surat izin tersebut
harus diserahkan kepada Konsultan MK/Pengawas.
f. Bahan dan Tenaga Pelaksana
Semua bahan yang akan dipasang harus 100% baru dalam keadaan baik dan sesuai dengan
yang dimaksud. Kontraktor harus menempatkan dilapangan secara full time seorang
koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan
dapat mewakili Kontraktor dengan predikat baik.
Tenaga Pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah biasa
menangani pekerjaan instalasi diesel-genset dengan baik,aman dan rapi.
g. Syarat Pengujian (Test Conditions)
Kontraktor harus menyelenggarakan serangkaian pengujian sebagai salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi untuk penyerahan pekerjaan (acceptance test prosedure).
Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu kapan akan diselenggarakan dan cara-cara
pengujiannya kepada MK/Pengawas.
Seluruh pengujian dilaksanakan oleh Kontraktor dan segala biayanya ditanggung oleh
Kontraktor,termasuk bila test harus dilakukan di Manufacturer plant jika diperlukan.
Pengujian-pengujian tersebut meliputi :
a. Factory test yang harus dilakukan minimal meliputi :
i. Squence.
ii. Protection Device.
iii. Operation.
iv. Sound Pressure Level.
v. Steped load running (0%, 25%, 50%, 75%, 100% dan 110% beban penuh)
terhadap diesel genset dengan Dummy Load.
b. Site test
Test yang dilaksanakan setelah pekerjaan erection / installation selesai tersebut,
meliputi :
i. Insulation resistance test
ii. Contuniuty test

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 16
iii. Simulation of Exces temperatur
iv. Simulation of over speed
v. Uji beban nyata, setelah lulus test dummy load.
vi. Automatic Main Failure test
vii. Automatic load transfer switching test
viii. Automatic sequence starting
Pengujian pabrik dan pengujian lapangan tersebut diadakan oleh pabrik pembuat
dengan disaksikan oleh Perencana dan Konsultan MK/Pengawas, catatan-catatan hasil
pengujian setelah disyahkan harus diserahkan bersama- sama tets sertificate dari
independent international survayor kepada Konsultan MK/Pengawas.
h. Garansi Pabrik (warranty)
Garansi pabrik harus berlaku untuk waktu selam 1 (satu) tahun dari mulai saat penyerahan
pertama, selama ini pabrik bertanggung jawab untuk penggantian atau perbaikan setiap
cacat/kerusakan peralatan, komponen atau sistem , kegagalan mana disebabkan oleh kesalahan
bahan, kemampuan kerja tenaga pelaksana atau engineering.
i. Pendidikan dan latihan.
Sebelum menyerahkan kedua, Kontraktor harus telah mengadakan semacam pendidikan dan latihan
selama perioda tertentu kepada 3 orang calon operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set copi buku
Operating Maintenance, Repair Manual Book serta sampai mendapatkan certificat resmi yang
dikeluarkan oleh Manufacturer. Segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.
j. After Sales Service
Kontraktor harus melampirkan didalam penawarn, tentang daftar alamat di Indonesia dari badan
perwakilan dan workshop dari merk diesel genset yang ditawarkan, serta jaminan bahwa workshop
tersebut mampu memberikan jasa purna jual (after sales service) terhadap type diesel genset yang
ditawarkan.
k. Uraian Sistem, Kontrol, Engine, Generator dan Peralatan
a. Data-data sistem
i. Kapasitas : 150 KVA stand by (minimal)
ii. Voltage : 400/230 AC, 4 kawat lengkap dengan
sistem pembumian yang tepat.
iii. Voltage regulation : maximum + 1% pada tegangan minimal.
iv. Phase voltage in : + 5% setiap phasa balance
v. Frequency : 50 Hz
vi. Pendingin : Radiator
vii. Load power factor : antara 0,8 logging merupakan kesatuan
power factor
viii. Speed : 1.500 Rpm
ix. Over load capacity : 10% dari beban penuh selama 1 (satu)
jam (harus terpenuhi)
x. Perlengkapan : Batteray Charger dan rak batteray.
Sistem tersebut diatas harus dapat dicapai untuk site kondisi sebagai berikut :
Ambient temperature : 35 derajat C.
Humidity : 80%
Sealevel : 5-10 meter diatas permukaan laut.

2. Mesin Diesel
i. Mesin diesel harus dapat mengeluarkan tenaga minimum secara konstan untuk menggerakkan
Generator dengan kapasitas daya listrik output minimum 150 KVA standby output.
ii. Kecepatan normal Mesin Diesel adalah 1500 rpm, dan peralatan pengontrolan putaran harus
dipasang pada kontrol panel Genset seperti Governor / Engine Speet Control type Elektronic
dilengkapi dengan elektronic speet otomatic fine ajustment.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 17
iii. Mesin harus full comprenssion iganation 4 (empat) langkah / V type multi silinder, sistem supplay
bahan bakar, pelumas, pendingin termasuk pompa bahan bakar, fan, radiator, pendingin udara
(external fan) serta peredam suara (silencer).
iv. Peralatan pengontrol putaran harus dapat menjaga perubahan putaran dari beban nol ke beban
penuh serta dari beban penuh kebeban nol.
v. Diesel engine genset selain bekerja sebagai stanby duty power supply juga harus mampu untuk
bekerja secara kontinue selama 24 jam dengan beban lebih 10 % dalam waktu 12 jam.
vi. System pendinginan mesin digunakan air dengan radiator sedangkan pendinginan pelumas dengan
mengunakan air yang disirkulasikan dan dilengkapi dengan pengukur suhu.
vii. Peralatan berikut ini harus sudah termasuk didalam paket Mesin Diesel antara lain :
Pengukur suhu minyak pelumas.
Petunjuk suhu minyak pelumas.
Pengatur suhu air pendingin.
Batteray Charger.
Kunci Stater.
Alat pengukur batteray dan lampu penunjuk.
Sedangkan alat pengamanan :
Peralatan pengamanan yang harus dilengkapi Mesin Diesel.
Lube oil low pressure cut-out.
Lube oil higth pressure cut-out.
Coolling water high temperature cut-out.
Over speed shunt-down.

3. Alternator ( Generator ).
i. Karakteristik
Rated out put 150 KVA, Standby (minimal)
4 pole generator, out put voltage 230/400 volt, 3 phasa, 50 Hz.
Power Factor 0.8
Insulation class H
Overload capacity 10% selama 1jam dalam setiap 12 jam kerja.
Voltage regulation dengan Automatic Solid state type rotating silicon controllet rectifier
brush-less, cross current compensation atau 3 phasa sensing dengan volt per hertz..
ii. Ketentuan-ketentuan Lain
Generator harus dari type Self Ventilated Rotating Field dan Stand-by type. Generator
harus bisa menanggung beban secara Stand-by pada factor kerja 0,80 dengan rating KW
dari diesel generator unit tersebut dan dapat melayani beban 10% lebih dari gross KW
rating, untuk selama 1 (satu) jam terus menerus, untuk setiap perioda 12 jam pada
tegangan normal.
Generator harus langsung digerakkan dari crank shaft mesin, Generator harus di proteksi
terhadap over load dan kesalahan-kesalahan yang lebih kecil dari pada ketahanan
generator.
Reaktansi Generator
Reaktansi sub transient dari generator tidak boleh lebih dari 25%. Penggunaan reaktor
dan resistor untuk mendapatkan reaktansi yang ekivalent yang sama, tidak
diperbolehkan
Pentanahan netral dari generator secara terpisah.
Sistem Pengaturan Tegangan
Sistem diatas harus sudah termasuk static exiter voltage regulator, termasuk juga
alat-alat pelengkap dan alat-alat kontrol dan wiring (SRCR).
Sistem ini dapat melayani dengan baik pada keadaan generator beroperasi secara
individu.
Sistem dari type Solid State dan mempunyai steady state regulation 2% dari 0,8 logging
ke factor kerja satu. Sistem ini harus bekerja dengan baik pada keadaan hubungan
singkat lainnya yang masih dalam kapasitas generator.
Peralatan semi konduktor

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 18
Pemilihan dan pemakaian dari peralatan semi konduktor yang dipergunakan dalam
generator set dan semua peralatan kontrol harus sesuai dengan standard pabrik.
Rectifier harus mempunyai rating tidak kurang dari 1 - 1,5 kali tegangan peak voltage
dan arus yang diperhitungkan pada setiap kondisi operasi dari generator.

4. Panel generator set.


Lemari untuk Panel Board harus mempunyai ukuran yang proposional, seperti dipersyaratkan untuk
Panel Board menurut kebutuhan, sehingga untuk sejumlah dan ukuran kabel-kabel yang dipakai tidak
terlalu sesak.

i. Type

Panel tegangan rendah harus tahan terhadap udara lembab dn panas untuk pasangan dalam
(indoor).
Seluruh komponen harus di-finish sesuai dengan kondisi tropis. Panel adalah type tertutup
(enclosed) dan free standing.
ii. Standard
Panel harus dibuat mengikuti syarat/standard dalam PUIL atau standard-standard
international lainnya (IEC, VDE/ DIN, BS, NFC, NEMA, JIS).
Karakteristik Panel
Tegangan kerja : 400 Volt
Tegangan tes : 3.000 Volt
Tegangan test impuls : 20.000 Volt
Frequency : 50 Hz
Arus nominal rel : 2.500 Amp.
Hubung singkat : 50 KA

5. Kontrol Panel
Kontrol panel yang dipasang berdiri diatas lantai dengan diberi pondasi serta peralatan yang termasuk
dalam panel sebagai berikut :
Pemutusan otomatic rangkaian alternator dilengkapi dengan thermal over load dan short circuit
release serta under voltage trip, braking capasity dan rating amper.
Volt meter dan selector swith.
Amper meter 1 phasa 3 buah.
Frekwensi meter (Hz).
Cos meter.
Transformator arus 3 buah.
Kw meter 3 phasa.
Pilot lampu 3 buah.
Operating hours meter.
Saklar pengatur putaran.
Lampu pilot generator " ON - OFF ".
System Bus-bar.
Unit pengisi batteray lengkap dengan alat bantunya.
Material bantu.

6. Cara kerja Control Panel Genset.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 19
Pada prinsipnya Genset ini bekerja sebagai sumber daya listrik cadangan dan harus dilengkapi reverse
power relay pada sisi out goingnya karena akan beroperasikan secara interlock dengan PLN.
Cara kerja sistem control adalah sebagai berikut :
Bekerja secara otomatis dari mulai star dan siap dibebani selambat-lambatnya 10 -15 detik.

7. Pendidikan dan latihan.


Kepada 3 orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 5
(lima) set copi buku Operating Maintenance, Repair Manual Book serta sampai mendapatkan certificat
resmi yang dikeluarkan oleh Manufacturer. Segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

8. Spare Part dan Tools

Suku cadang untuk operasi sampai 2.000 jam, bagi parts yang perlu sering diganti sesuai anjuran pabrik.
Spare parts dan tools minimal antara lain sebagai berikut
a. 2 sets standard tools
b. Standard spare part (recommended oleh pabrik selama 2.000 jam operasi)

9. Data Peralatan.

No. Peralatan/material Buatan pabrik/Merk

1. Genset Perkin, Duetz, Cumminns


2. Alternator Standford, AVK, Leroy Somer.
3. Kabel Kabelindo, Supreme, Kabelmetal dan Tranka
Kabel.
4. Panel kontrol Genset Metsa, Movinko, Simetri.
5. Komponen panel Schneider, Terasaki, Siemens

24.9. UNDER FLOOR DUCT DAN FLOOR OUTLET.

9.1. Spesifikasi Teknis.

a. Pekerjaan Underfloor duct mengunakan Chanel PVC berikut Fixing Clip yang terdiri dari 3
kompartemen, dengan dimensi minimum 3x75mm dan tebal maximum 75 mm.
b. Intersection Box berisi 3 bh stop kontak dengan minimal 2 lobang kosong untuk kabel Telepon
dan kabel data.
c. Box basenya pregalvanised stell, untuk pemakaian sreed yang ditutupi dengan keramic.
Frame : die-cast aluminium.

9.2. Instalasi.

a. Instalasi under floor duct dan outletnya harus mengikuti petunjuk pabrik pembuatnya.
b. Sebelum memasang Pemborong harus memastikan tebal sreed diatas lantai tersebut sehingga
duct dan Outlet dapat terpasang dengan baik dan kuat.
c. Duct dan Outlet harus lebih mudah dimasuki kabel instalasi , Telepon dan Data jika ada
penambahan maupun penggantian instalasi dikemudian hari.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 20
9.3. Pengujian.

c. Duct dan Outlet yang dipasang harus diuji kekuatan pemasangannya.


d. Duct dan Outlet yang dipasang harus diuji kekuatan penyambungannya.
e. Data Material.

No. Peralatan/Material Buatan Pabrik/Merk

1. Intersection Box, Box Base Three Star, MK


30x30cm, Frame 18x18cm
2. Base Plate 3 bh stop kontak Three Star, MK
dan 2 lobang kosong
3. Frame Cover Three Star, MK
4. PVC duct c/w connector Three Star, MK
5. Duct Conector, Fixing Clip Three Star, MK

24.10. PEKERJAAN ELEKTRONIK

10.1. U m u m.

a. Pekerjaan sistem Electronic meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pengujian, perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon
operator, sehingga seluruh sistem-sistem electronic seperti Telepon. Sitem Fire Alarm. Sound
Sistem,CCTV dan Kabel Data dapat beroperasi dengan sempurna.
b. Peralatan ini harus mendapat surat dukungan teknis dari pabrik pembuatan.
c. Surat Jaminan ketersediaan spare part minimal 5 tahun.

10.2. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan Sistem Elektronic :


a. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan Medium distribution panel (MDF) serta Box
panel pada setiap lantai atau lemari kontrol untuk peralatan utama untuk seluruh sistem
Elektronic .
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel seluruh sistem Elektronic, mengunakan
kabel yang sesuai dengan gambar rencana.
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan perangkat kontrol, dan perangkat informasi
sesuai dengan gambar rencana untuk seluruh sistem elektronic.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan terminal-terminal box kotak-kotak sambung
pada keseluruhan lantai sesuai dengan gambar rencana.
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan tegangan DC lengkap
dengan Junction Box. Box kontrol, Elektroda pembumian dan accessories lainnya.
f. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang elektronic ini dapat beroperasi
dengan baik ( seperti pekerjaan Connection Cable, kabel rack, support equitment dan
accesories lainnya).

10.3. Standard dan Referensi

Standard dan Referensi yang digunakan disini adalah sesuai dengan standard
a. Peraturan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pemasangan Instalasi Komunikasi dalam
Gedung.
b. Peraturan PT. TELKOM tentang syarat-syarat penyambungan Telepon.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 21
c. Peraturan Pemerintah/Pemerintah Daerah tentang Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm
Kebakaran dalam Gedung.
d. Peraturan Departemen Pekerjaan Umum SKBI - 3.4.53.1987 UDC : 699.81 : 614.84 tentang
pemasangan sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Rumah dan Gedung.
e. Peraturan pemerintah/Pemerintah Daerah tentang pemasangan Instalasi Sound System dalam
Gedung.
Juga dijadikan standard pegangan antara lain :
i. Standard CCITT.
ii. Standard NF.PA
iii. Standard yang dikeluarkan oleh pabrik

10.4. Pengujian dan Pemeriksaan.

Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya


seluruh pekerjaan elektronik telah selesai dipasang, memang benar-benar telah memenuhi
persyaratan ini.
Kontraktor harus menyediakan, atas tanggungan sendiri, semua peralatan dan personil yang perlu
untuk melakukan percobaan.

10.5. G a r a n s i.

Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 12 (dua belas) bulan.
Semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti atau
diperbaiki oleh Kontraktor, tampa biaya tambahan dengan material merk / type yang sama.

24.11. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

11.1. Lingkup Pekerjaan.

Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi telpon ini, antara lain :
a. Mengadakan tes/triel-run Instalasi penyeluruh, sehingga sistem telepon tersebut dapat
berfungsi dengan tepat dan benar.
b. Menyelenggarakan pemeliharaan sistem, termasuk penyediaan spare-parts, selama
sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan.

11.2. Syarat-syarat Pelaksanaan.

a. Kontraktor harus menyakinkan pemberi tugas, bahwa pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga -
tenaga yang berpengalaman dan mengikuti syarat-syarat PT.TELKOM.
b. Kontraktor harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh PT.TELKOM sehingga
penyambungan saluran dari perumtel sampai dibangunan tidak menemui kesulitan baik
prosedur teknis maupun non teknis.
c. Selama pemasangan instalasi kontraktor harus menempatkan seorang tenaga ahli yang
mengawasi pelaksanaan.
d. Kontraktor harus menganti kembali material-material yang rusak/cacat sehingga syarat phisik
dengan baik dapat dipenuhi.
e. Kontraktor harus membersihkan kembali sisa pekerjaan berupa potongan kayu, kabel, metal,
bekas bobokan baik pada tembok/ beton maupun pada lantai, serta memperbaiki finishing
seperti keadaan semula.
f. Kontraktor harus mengadakan testing dan start-up dimana segala keperluan untuk ini adalah
tanggung jawab dari Kontraktor.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 22
11.3. Built in Insert.

Kontraktor harus menyediakan semua inser serta peralatan- peralatan tambahan lain yang
dibutuhkan, yang ditanam dalam beton maupun cara pemasangan lainnya.

11.4. Finishing

Semua material yang dipasang harus sudah difinishing setelah terpasang adalah disyaratkan dan
ini mencakup segala perbaikan pada material tersebut, maupun pekerjaan lainnya sebagai akibat
pemasangan instalasi, termasuk didalamnya perbaikan, pengecetan kembali,pembersihan, dan
lain-lain.

11.5. Pemasangan.

a. Kabel yang keluar dari MDF ke TB-T sampai ke pesawat dengan jumlah pair seperti tertera
pada gambar, dari kabel berisolasi dengan PVC dengan pipa pelindung statis (sesuai dengan
ketentuan VDE 0815 atau PT.TELKOM K.9-1-011).
Sedangkan untuk kabel diluar bangunan mengunakan kabel tanah. Seluruh instalasi telepon
dalam conduit PVC dan setiap pencabangan harus dilakukan dalam junction box dari PVC.
b. Kabel-kabel dari TB-T kesetiap outlet telepon mengunakan conduit PVC yang ditata dibawah
plat lantaidan dinding memakai kabel ITC.
Pada pemasangan Kontraktor harus menyesuaikan letak conduit tersebut dengan gambar
instalasi, serta dilengkapi dengan junction box dan accessories lain sekalipun dalam gambar
tidak dinyatakan dengan jelas.
i. Segala syarat dan cara pemasangan outlet telepon dan penginstalasian menjadi
tanggungan Kontraktor.
ii. Instalasi yang terpasang pada plat lantai atau ditempat lain secara exposed harus
dilapisi dengan cat dasar dan cat dasar dan cat akhir, yang warnanya akan ditentukan
kemudian oleh Direksi Lapangan.
iii. Kotak TB-T dan MDF harus terbuat dari bahan plat besi dengan ketebalan minimum
1,5 mm dengan difinished dengan cat dasar dan cat akhir,. dengan warna ditentukan
kemudian.
IV. Semua TB-T dan MDF harus dilengkapi dengan kunci
"Master Key Type"

11.6. Persyaratan bahan / material

Semua material yang disupplay dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material
tersebut khusus untuk pemasangan didaerah trofis, serta sebelum pemasangan harus
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang
dari spesifikasi tanpa biaya extra.

Daftar material

No. Peralatan/Material Buatan Pabrik/Merk

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 23
1. Outlet Telepon Schneider, Clipsal atau MK
2.. Kabel Telepon Belden, Supreme, AMP
ITC 2x0,6mm
3. Conduit Clipsal, EGA dan Pralon
4. PABX Panasonic, Siemens setara
MDF, TBT & ITF Standar dari PT. Telepon

24.12. PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM.

12.1. Umum

Pengertian sistem Fire Alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya kebakaran yang akan
memberikan indikasi secara audio maupun visual, dari mana kebakaran itu berasal, sehingga dapat
diambil tindakan pengamanan sedini mungkin untuk memadamkan kebakaran.
Fire alarm merupakan suatu kesatuan sistem yang dikontrol dari peralatan sistem kontrol.

12.2. Lingkup Pekerjaan.

Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan pemeliharaan,


izin-izin tenaga teknis dan tenaga ahli.
Dalam lingkup termasuk seluruh pekerjaan yang tertera didalam gambar dan spesifikasi teknis,
maupun tambahan- tambahan lainnya, sehingga sistem siap dioperasikan dan dapat beroperasi
secara baik.
Pekerjaan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan :
a. Pengadaan dan pemasangan satu sistem master control fire alarm (Convensional) dengan
annuciator, batteray dan charger, Rectifier, grounding dan Accesories.
b. Pengadaan dan pemasangan Central Fire Alarm Convensional lengkap dengan indikasi lokasi,
display, LED, tombol set dan reset, alarm bell ,
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kontrol untuk Pressurized Fan,Panel LVMDP.
d. Pengadaan dan pemasangan termination box fire alarm.
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis detector, manual break glass,
BEL, Indicating lamp, auxiliaria contact dan relay serta lampu indicator
f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis kabel utama dan kabel distribusi.
g. Pengadaan testing dan commissioning.
h. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik.

12.3. Standard dan Peraturan Instalasi

a. Peraturan umum dinas pemadam kebakaran.


b. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh departement atau lembaga Pemerintah yang
berwenang dan sudah diakui penggunaannya.
c. Standard NE.FA.
d. Instalasi kabel peraturan umum instalasi listrik PUIL 2000
e. Spesifikasi teknis dari peralatan yang dipergunakan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 24
12.4. Sistem Operasi

a. Master control panel dan central announciator panel yang terpasang wall mounted dimana
setiap kejadian kebakaran pada setiap detector / ruangan dapat diketahui melalui tanda
lampu pada lokasi yang bersangkutan dan bunyi bell pada control panel, lampu dan Bell dapat
dipadamkan setelah menahan reset dan diset kembali.
b. Disamping itu pengecekan zone dapat dilakukan dari kontrol panel secara manual juga
berusaha pada line dapat diketahui langsung dari kontrol panel dengan tanda lampu dan bell
dimana lampu baru dapat dimatikan bilamana kerusakan telah diperbaiki.
c. Tiap area dilengkapi dengan manual break glass push button yang dikerjakan secara manual
bilamana ditekan dan dilaksanakan apabila detektor belum bekerja dengan menekan tombol
glass push button, akan membunyikan bell alarm baik untuk lantai tersebut maupun bell
dikontrol panel (apabila pada lantai yang bersangkutan terdapat bell alarm ).

12.5. Karakteristik Peralatan.

a. Alarm bell :

Diameter : 6 inch
Sound Level : 85 dB / 3m
Operating voltage : 24 VDC

b. Rate of Rise Detector :

Voltage range : 17 32 VDC


Operating temperature : 10C to 60C
Operating current (stand-by) : 80 uA
(ALARM) : 50 mA
Combine ROR & Fixed heat : 57C to 60C

c. Ionization Smoke Detector

Nominal sensitivity : 3%-5 % ft light


Alarm indicator : LED
Voltage range : 17 32 VDC
Operating temperatur : 10C to 60C
Operating current (stand-by) : 100 uA
(alarm) : 47mA
Temperatur range : -10C to 50C
Ionization : Americium 241
Photo electric : Light scattering

d. Manual break glass push button

Operating voltage : 16 26 VDC


Max. current : 40 mA
Ambient temperatur : -25C to 80C
Relative humidity : 95 % RH
Contact load : 0,1 A / 1W

e. Indicating Lamp

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 25
Lamp : Bulb
Type : Outdoor mounting
Color : Red / Orange
Operating temperatur : - 30C to 55C
Flash Frequency : 1 Hz
Max contact load : 24 VDC / 4A

f. Master Control Fire Alarm ( MCFA).

MCFA mempunyai kapasitas zone yang dilengkapai dengan :


Minimum 10 zone.
Zone input dan zone output
Module per circuit
Control function moduler yang memonitor dan mengontrol 2 rangkaian sirkuit secara
terus menerus. Untuk setiap rangkaian sircuit dengan 2 LED harus dilengkapai satu
untuk alarm dan yang satuya untuk adanya kesalahan (fault) dan secara bersamaan
memperlihatkan ke dua kajadian tersebut.
Emergency power Supply.
Audible signal module (Continuous dan Intermitten)
Diagnostic LED indicator dispalay harus mempunyai visual indicator dari keadaan
normal atau kondisi off - normal.
LED indicator harus melaporkan fungsi dibawah ini :
AC power, system alarm (flashing), system trouble, auxiliary relay troble, batteray
trouble, ground fault(+), ground fault (-).
Manual control switch untuk disconnecting dan mengubah fungsi, Fasilitas ini harus
memungkinkan petugas yang berhak untuk memberi peringatan atau mengubah
status atau mengetes fungsi system: Horn disconnecting, trouble silence, system
reset, lamp test, harn test dan general alarm. Fasilitas ini juga mempunyai audible
device untuk off normal dari trouble Indicator lamp.
Buzzer alarm akan berbunyi bilamana ada detector yang akan bekerja / bilamana
ada line yang rusak.
Tombol reset alarm dan tombol disconnect zone.

g. Battery dan Automatic Battery Charger.

Battery dari jenis maintenance free (battery nicad untuk beroperasi selama 4 jam).
Battery charger bekerja secara automatic maupun manual
Rectifier system

h. Bahan instalasi

pipa conduit
dos penyambungan elbouw dan socket
klem
cable rack

Daftar Material :

No. Peralatan/Material Buatan Pabrik/Merk

1. MCFA Nohmi, Kidde, Notifier, Protector


2. ROR, Foto elctric, Nohmi, Kidde, Notifier, Protector

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 26
Smoke Detector
3. Manual Break Glass, Alarm Nohmi, Kidde, Notifier, Protector
Indicator Red Lamp
4. K a b e l Instalasi Belden, Supreme, AMP.
5. Battery Nicad Manvier.
6. Conduit, junction box Clipsal, EGA atau Pralon.

24.13. PEKERJAAN SOUND SYSTEM

13.1. UMUM

a. Standard dan Peraturan.


Seluruh pekerjaan instalasi tata suara harus dilaksanakan mengikuti peraturan dan standard
yang berlaku :
a. Peraturan Pemerintah tentang pemasangan instalasi Sound System dalam Gedung.
b. Standard dan Peraturan yang umum dipakai untuk sistem instalasi tata suara.
c. Standard dan peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan sound system
seperti : Philips, National, Toa.

13.2. URAIAN SISTEM SOUND SYSTEM.

a. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan instalasi sistem Tata suara pada Gedung ini, meliputi pengadaan bahan dan
peralatan, pemasangan, pengujian- pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa
pemeliharaan, sehingga untuk sound system dapat berfungsi dengan baik, sesuai yang
dikehendaki pekerjaan tersebut terdiri dari :

b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan peralatan utama sesuai dengan


gambar rencana meliputi :
1. Mixer pre-amp.
2. Power Amplifier
3. Paging Microphon Chime
4. Emergency Microphone
5. Zone Selector Speaker
6. Monitoring Panel
7. AM/FM Tuner
8. Cassete Deck
9. Compact Disk (CD/MP3)

c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai macam speaker lengkap


dengan individual Matching Transformator sesuai dengan gambar rencana.
1. Pengadaan dan Pemasangan berbagai Continitas Volume Control dan Channel Selector.
Pada setiap ruangan dan bed side panel sesuai dengan gambar rencana.
2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis dan ukuran kabel dari
peralatan utama sampai dengan speaker sesuai dengan gambar rencana.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 27
3. Pekerjaan penunjang lainnya yang diperlukan, meskipun tidak tercantum dalam
spesifikasi teknis dan gambar rencana, agar sistem dapat bekerja dengan baik.

d. Cara kerja Sistem.


a. Back Ground Music.
Secara garis besar back ground music system atau Emergency Announcing System
harus dapat bekerja sebagai berikut :
1. Di ruangan operator, operator dilengkapai dengan perangkat peralatan
utama, operator dapat menyiarkan salah satu dari program atau semua program
dari peralatan diatas ke seluruh ruangan gedung melalui speaker.
2. Besarnya suara yang keluar dan program yang dikehendaki dapat diatur oleh
volume control dan channel selector yang dipasang pada setiap ruangan.
3. Program penyiaran dan pengumuman pada setiap lantai dapat dilakukan oleh
operator melalui zone selector speaker walaupun volume control pada posisi off.
4. Dalam keadaan darurat dapat dilaksanakan pengumuman penting melalui
sistem ini dengan menggunakan Prioritas Swicth.
Dengan menggunakan alat ini semua volume control dan channel selector tidak
beroperasi lagi (misal pengumuman darurat kebakaran dan lain-lain).
b. Sistem Car Calling.

e. Spesifikasi Teknis :
a. Mixer Frame c/w modul:.
Microphone input modul
Music input modul
Speaker selector 6 zone.
b. Paging microphone (Call station unit basic + Extention)
Microphone cardioid electret
Numeric Keypad
Function Keys
Fress to talk Key
Busy LED
Wait/ Talk LED
LED Intensity Preset
Balanced line level output
Loundspeaker Zone.
Blank Panel Set
c. Graphic Equalizer
Input :
Maximum input : 22 dB (balance)
:15 dB (unbalance)
Input impendance : 12 kohm
Output :
Maximum output level : 22 dB (balance)
:15 dB (unbalance)
Output impedance : 600 ohm
THD + Noise : <0,01% (20 Hz-40 KHz)
Frequency range : 3k-40kHz, 12 dB/octave
LED indicator
Filter range : + 12 dB & + 6 dB (on Green)
By proas : on Red
Over lond : On Red
d. Ceiling loadspeaker
Fleksible power selection with 3 setting
95 dB max, sound pressure level
Rated power : 1,5/3/6 watt
Effective frequency range ( -10 dB) : 100 Hz to 14 Khz

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 28
e. Volume control minimal 30/36 watt
Power handing capacity : 30 / 36 Watt
Attenuation : 8 step+ off 3 dB
Frequency respon : <-1dB,50Hzto20kHz.
f. MP3,CD Player / Tuner AM/FM
Main voltage : 220 VAC
Max mains power : 25 VA
Tuner : FM 87,5108 MHz/531-1602kHz (AM)
Sensitivity : 26 dB S/N/20dB S/N
Distortion : 1%
Frequency respone : 30 Hz 20 kHz.
CD PLAYER
Frequency respone : 20 Hz 20 kHz.
Distortion : 1%
S/N ratio : >80%
MP3 CD-R
Supported bit rates : CBR 32 kbps-320kbps
Mono dan stereo
g. Compact Disc Player
Disc number button : Disc 1 - Disc 3
Bias : AC
Type : Bosch,TOA atau setara
Power : 220 V AC
Quantity :1 unit.
h. Stereo Cassette Deck
Record system :2 track 2 channel stereo
Fast winding : approc 120 sec.
Bias : AC bias
Type : Bosch atau setara
Power : 220 V AC
Quantity : 1 unit
i. MDF dan Terminal Box Buatan Lokal
j. Rak for equitment
Thickness Frame : Front fream and rear 1,6 mm (0,06)
Bottom panel 2,0 mm (0,008)
Finish : stel (SPCC) off-while
k. Power Amplifier
Frequency response : 50 Hz 20 kHz.
Power Output : sesuai gambar.
S/N ratio . 85 dB
Output voltage : 100V/70V/ 8 ohm.
Input impendance : 20 kohm.
Input sensitivity : 1 V.
l. Microphone for car call
Type : Table Top microphone
Voltage range : 12 48 V
Current comsumption : < 8 mA.
sensitivity : 0,7 mV @ 85 db SPL
Maximum input sound level : 110 dBSPL
Distortion : <0,6 %
Frequency responne : 100 Hz 16 kHz
Output impedance : 200 ohm
Pilot tone input sesitivity: 500 mv + 20%
Pilot tone input impendance : 100 kohm
m. Horn loud Speaker 15 watt

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 29
Hight efficiency
Sturdy alumunium
For outdoor application
Dust and water protected TP 65
Memakai tiang dari galvanis dia2 setinggi 3m

f. Cara Instalasi.
i. Peralatan Utama
Semua peralatan utama dari sound system hendaknya dipasang dalam rack equitment
yang ditempatkan suatu ruangan tertentu secara rapi sehingga peralatan bisa berfungsi
dengan baik, sistem pemanggilan (paging desk), yang sudah dilengkapi dengan
pre-amp, zone selector dan lain-lain, ditempatkan dimeja operator (Recepsionis).
ii. Instalasi Kabel.
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan kedalam pipa PVC dan dipasang sejajar,
harus dijaga jaraknya terhadap instalasi arus kuat (misalnya berjarak 30 cm).
Kabel catu untuk setiap loudspeaker mempergunakan shilded wire 3 x 1,5mm2 atau
setaraf, setiap kabel catu yang menuju loundspeaker harus dikeluarkan lewat Tee Doos.
Pipa-pipa PVC yang ditarik harus diklem serta diberi penguat /pendukung yang kuat dan
ditarik secara rapi. Semua kabel yang akan dipasang harus disambung sesuai warna
atau namanya masing-masing dan diadakan pengetesan mutu kabel sebelum
pemasangan.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kontak-kontak penyambung yang
dibuat khusus untuk keperluan itu.
iii. Instalasi Loudspeaker
Pemasangan ceiling speaker harus disesuaikan dalam keadaan ruangan dan dipasang
serapi mungkin.
Pemasangan dan perletakan Attenuator harus disesuaikan dengan tata letak dan tata
guna ruangan.
Pengkabelan yang menuju Attenuator ini harus ditanam dan dimasukkan ke dalam pipa
PVC - ".
Semua loundspeaker dan attenuator beserta pelengkapannya harus dipasang
persetujuan Konsultan MK/Pengawas.
iv. Instalasi distribution Box.
Semua distribution box harus dibuat dari plat minimal 1,5 mm dicat anti karat dan
diakhiri dengan cat rata, sedangkan warnanya ditentukan kemudian.
Distribution box harus mempunyai ukuran seperti dipersyaratkan yang besarnya
menurut kebutuhan sehingga jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu sesak,
juga dilengkapi dengan kunci.
Tinggi pemasangan dari lantai 1,5 m dan dipasang rata dengan dinding (inbouw)
Kontraktor harus menyediakan semua peralatan tambahan yang harus dipasang
didalam beton/tembok.

g. Pengetesan Semua Sistem yang terpasang.


a. Pada waktu pemasangan dari seluruh sistem perlengkapan instalasi tata suara harus
dalam keadaan baik dan bebas cacat.
Bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh Kontraktor atas biaya Kontraktor.
b. Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan- kerusakan yang diakibatkan
kecerobohan para pekerja.
c. Pengetesan dan pemeriksaan instalasi tata suara yang terpasang.
d. Setelah terpasang sistem yang baik, wiring yang telah sesuai, maka pemeriksaan dan
pengetesan harus dilakukan apakah sistem sudah bekerja dengan baik.
e. Pengetesan.
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini serta
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh MK. Semua

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 30
tenaga bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut merupakan
tanggung jawab Kontraktor.
Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus diganti dan diperbaiki oleh
Kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali.

h. Gambar-gambar
Gambar-gambar instalasi sound sistem menunjukan secara khusus teknis pekerjaan instalasi
sound sistem dimana didalamnya dinyatakan besar-besarannya serta spesifikasi tertentu
lainnya yang wajib dipenuhi.
Untuk pekerjaan dan pemasangan sedikit banyaknya disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Sedang gambar- gambar arsitek, struktur dan lainnya haruslah menjadi referensi koordinasi
dalam pekerjaan secara keseluruhan

i. Koordinasi Pekerjaan
Untuk melancarkan pekerjaan, maka Kontraktor harus mengkordinasikan pelaksanaan
pekerjaannya dengan pihak disiplin lainnya sebelum pekerjaan dimulai. Gangguan dan
konflik haruslah dihindari.

j. Daftar Bahan.
Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh MK/Pengawas.
Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar material- material yang akan digunakan. Daftar
ini harus dibuat rangkap 4(empat) yang didalamnya tercantum nama dan alamat
manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lainnya yang dianggap perlu. Persetujuan
oleh MK/Pengawas akan diberikan atas dasar data teknis.

k. Pengerjaan atas bahan.


Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud /spesifikasi teknik dan harus
dalam keadaan baru.
Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang ahli/mendapat latihan khusus.

l. Gambar-gambar kerja.
Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaan dilapangan/lokasi pemakaian
disetujui oleh Konsultan MK/Pengawas.
Kontraktor masih harus menyerahkan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan MK. dalam gambar kerja ini lebih dulu dijelaskan katalog dari
manufacture dimensi-dimensi, data performance, nama badan usaha yang menyediakan
spare parts dan after sales service untuk material-material tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas harus terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat /
peralatan-peralatan didalam sistem secara keseluruhan.
Bila ada perubahan-perubahan ataupun penyimpangan - penyimpangan dari pada sistem
yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tampa merubah fungsi
sistem serta maksud sistem semula / sebenarnya, dapatlah diajukan dengan memberi alasan
yang tepat.
Perubahan diatas haruslah mendapat persetujuan dari Konsultan MK/Pengawas dan tidak
membawa akibat tambahan biaya bagi pemilik.

m. Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantinya.


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan
dipersyaratkan dengan nama dan persyaratan ini, maka Kontraktor wajib menyediakan
sesuai dengan peralatan / merk tersebut diatas.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 31
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Konsultan
MK/Pengawas.

n. Pengujian dan pemeliharaan.


Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan
dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan
yang terpasang dan jika sudah di test, ternyata memenuhi fungsi - fungsinya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat
diserahkan kepada Konsultan MK/Pengawas.
Untuk pengetesan instalasi sound sistem ini ditest selama 6 (enam) hari/jam kerja secara
terus menerus atau nonstop. Semua biaya yang timbul menjadi tanggungan kontraktor.

o. G a r a n s i.
Semua pekerjaan bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 360 (tiga ratus enam
puluh) hari.
Semua perlengkapan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus secepatnya diganti atau
diperbaiki oleh Kontraktor tampa biaya tambahan dengan material merk/type yang sama.

p. Persyaratan Bahan / Material.


a. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material
tersebut khusus untuk pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari
Perencana / Direksi lapangan.
b. Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena
menyimpang dari spesifikasi tampa biaya extra.
c. Untuk komponen-komponen dari material, yang mungkin sering diganti harus dipilih
yang mudah didapat dipasaran bebas.
d. Data material :

NO. Peralatan/Material Buatan Pabrik/Merk

1. Mixing Pre-ampilifier Bosch, National, TOA


2. Power Amplifier Bosch, National, TOA
3. Equalizer Bosch, National, TOA
4. Speaker & Attenuator Bosch, National, TOA
5. Microphon Bosch, National, TOA
6. Compact Disc Player Philips, National, TOA
7. Kabel Instalasi NYMHY Kabelindo, Supreme,
Kabel Metal, Tranka
8. Conduit, Junction Box EGA, Clipsal atau setara

24.14. PEKERJAAN INSTALASI KABEL DATA

14.1. Lingkup Pekerjaan.


Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi kabel data ini, antara lain
Pengadaan serta pemasangan instalasi kabel data dengan menggunakan kabel UTP Cat 6,
darimasing-masing meja ke Ruang Server.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 32
a. Pengadaan serta pemasangan Plug modul pada masig ujung kabel data serta diberi tanda
(label) pada masing-masing ujungnya.
b. Mengadakan tes/triel-run penyeluruh terhadap instalasi kabel data.
c. sehingga sistem telepon tersebut dapat berfungsi dengan tepat dan benar.

14.2. Syarat-syarat Pelaksanaan.


a. Kontraktor harus menyakinkan pemberi tugas, bahwa pekerjaan
dilaksanakan oleh tenaga - tenaga yang berpengalaman.
b. Kontraktor harus memberi label pada setiap kabel dan mengikatnya
sesuai standar pabrik.
c. Selama pemasangan instalasi kontraktor harus menempatkan
seorang tenaga ahli yang mengawasi pelaksanaan.
d. Kontraktor harus menganti kembali material-material yang
rusak/cacat sehingga syarat phisik dengan baik dapat dipenuhi.
e. Kontraktor tidak boleh menggabugkan kabel Data dengan kabel
Telepon dalam satu conduit.
f. Kontraktor harus mengadakan testing dan start-up dimana segala keperluan untuk ini adalah
tanggung jawab dari Kontraktor.

14.3. Built in Insert.


Kontraktor harus menyediakan semua inser serta peralatan- peralatan tambahan lain yang
dibutuhkan, yang ditanam dalam beton maupun cara pemasangan lainnya.

14.4. Sistem Instalasi.


a. Tidak diizinkan adanya sambungan kabel data didalam conduit Daftar material
b. Sebagian besar instalasi kabel data ditarik melalui Instalasi Floor Duct dan sebagian lagi ada
yang ditarik melalui dinding dan ditata diatas kabel tray menuju shaff berhenti di Ruang Server
c. Seluruh kabel data yang dipasang harus didalam conduit atau flexible counduit
d. Kabel tidak direkomendasikan terpasang dalam kondisi tertarik
e. Agar system tidak terpengaruh dengan adanya jalur kabel tenaga, maka harus diperhatikan
jarak antara jalur kabel data dan tenaga dengan mengikuti ketentuan table sebagai berikut:

Jaringan kabel Kabel dengan Pelindung


Kabel tampa Pelindung
Tenaga Counduit
Jarak antar kabel (mm)
Rating ( M ) Jarak antar kabel (mm)

R<1 300
25
1< R < 2 450
50
2< R < 5 600
150
R>5 1500
300

f. Semua instalasi kabel data harus terpasang pada kabel tray didalam conduit PVC.

14.5. Persyaratan bahan / material


a. Semua material yang disupplay dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut
khusus untuk pemasangan didaerah trofis, serta sebelum pemasangan harus mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 33
b. Kontraktor harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari
spesifikasi tanpa biaya extra.
c. Daftar material

No. Peralatan/Material Buatan Pabrik/Merk

1. Switch Hub Tricom,Prolink, TP.Link, atau setara


2. Plug Modul 8 posisi Avaya, Belden
3. Kabel Data Cat.6 Avaya, Belden
4. Conduit EGA, Clipsal dan Pralon

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL

PASAL VI.25:
SPESIFIKASI UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL

SYARAT - SYARAT UMUM

1.1. UMUM.
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila ada klausal dari persyaratan ini
yang dituliskan kembali, berarti menuntut perhatian khusus pada klausal-klausal tersebut dan
apabila menghilangkan klausal-klausal tersebut atau bukan berarti menghilangkan klausal-klausal
lainnya dari syarat - syarat umum.
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-
pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar
instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan
atau spesifikasi perencanaan saja, Kontraktor harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standart
teknis yang berlaku.

1.2. GAMBAR - GAMBAR.


a. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua assesories dan
fixture secara terperinci. Semua bagian walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara
spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor sehingga sistem dapat bekerja dengan
baik.
b. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi. Sedang
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek dan gambar-
gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan
detail finishing dari proyek.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail (shop
drawing) yang harus diajukan kepada Konsutan MK dan Konsultan Perencana untuk

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 34
mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Kontraktor untuk disetujui
Konsultan MK dan Perencana dianggap bahwa Kontraktor telah mempelajari situasi dan telah
berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.
d. Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian - penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu
set lengkap gambar kalkir dan lima set lengkap gambar blue print sebagai as built drawings.
As built drawing harus diserahkan kepada Konsultan MK dan Perencana segera setelah
pekerjaan selesai 100 %.

1.3. KOORDINASI.
a. Kontraktor pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini harus bekerja sama dengan
Kontraktor bidang atau disiplin lainnya agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi / menghambat pekerjaan lainnya.

1.4. IJIN IJIN DAN PERSYARATAN PERSYARATAN.


a. Kontraktor harus memiliki Surat Ijin Instalasi dari instansi terkait dan apabila tidak memilikinya
maka Kontraktor diharuskan untuk membuat surat pernyataan kerja sama (bermeterai) dengan
Sub Kontraktor yang mempunyai Surat Ijin Instalasi tersebut.
b. Kontraktor harus mempunyai pengalaman yang cukup dalam untuk melaksanakan pekerjaan
instalasi air conditioning dan ventilasi yang sejenis atau pada bangunan bertingkat.

1.5. DAFTAR BAHAN DAN CONTOH.


a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Kontraktor menerima pemberitahuan
meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Konsultan MK dan Perencana.
Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan.
Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang di dalamnya tercantum nama-nama dan
alamat manufacturer katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh
Konsultan MK Dan Perencana. Persetujuan oleh Konsultan MK dan Perencana akan diberikan
atas dasar di atas.
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada Konsultan
MK dan Perencana. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Kontraktor.
c. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini
dan harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
d. Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran / kapasitas peralatan
(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan Kontraktor harus segera
menghubungi Konsultan MK dan Perencana untuk berkonsultasi.
e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Konsultan MK dan Perencana, apabila terjadi kekeliruan maka hal
tersebut menjadi beban tanggung jawab Kontraktor, untuk itu pemilihan equipment dan
material harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK dan Perencana.

1.6. COMMISIONING DAN TESTING.


a. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-pengukuran
yang dianggap perlu untuk memeriksa / mengetahui apakah seluruh instalasi yang
dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang
berlaku.
b. Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem yang disaksikan oleh Konsultan MK dan
Perencana. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 35
c. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang
diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik yang juga harus
disediakan oleh Kontraktor.

1.7. PERALATAN YANG DISEBUT DENGAN MERK DAN PENGGANTINYA.


Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan
dipersyaratkan dengan nama dalam persyaratan ini, maka Kontraktor wajib menyediakan
sesuai dengan peralatan/merk tersebut di atas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan - ketentuan dari Konsultan
MK dan Perencana.

1.8. PERLINDUNGAN PEMILIK.


Atas penggunaan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, pemilik dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

1.9. PENGUJIAN DAN PENERIMAAN.


Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan dipasang
dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, kontraktor harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang dan jika
sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan
kepada pemilik dengan dilampirkan berita acara test lapangan yang disetujui Konsultan MK
dan Perencana.

1.10. MASA GARANSI DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN.


a. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun terhitung dari penyerahan
kedua.
b. Selama masa garansi, Kontraktor pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk mengatasi segala
kerusakan-kerusakan dari instalasi yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.
c. Selama masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan
tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti
hasil pemeriksaan atas instalasi dengan pernyataan, baik yang ditandatangani bersama oleh
instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Konsultan MK dan Perencana serta
dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh badan instansi yang berwenang.
e. Jika pada masa garansi tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi tidak melaksanakan atau
tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa
garansi, maka Konsultan Perencana dan MK berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan /
kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan
instalasi tersebut.
f. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Kontraktor harus mengadakan semacam
pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang calon operator untuk
setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas (customer).
Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set operating
maintenance and repair manual books sehingga para petugas/operator dapat
mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.
g. Material / peralatan utama atau beberapa peralatan assesoris tertentu yang akan dipasang harus
disertai dengan :
a. Certificate of origin dari pabrik pembuat.
b. Quality control certificate dari pabrik pembuat.
c. Type test certificate dari pabrik pembuat yang disaksikan oleh Pemberi Tugas.
d. Apabila diperlukan Pemberi Tugas akan mengadakan test sampling material / peralatan
kepada laboratorium yang independent.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 36
1.11. L A P O R A N.

a. Laporan Harian & Laporan Mingguan :


Kontraktor wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan
gambaran dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan tersebut
dibuat rangkap 3 (tiga) meliputi :
1. Kegiatan fisik.
2. Catatan dan perintah Konsultan MK dan Perencana yang disampaikan baik
secara lisan maupun tulisan.
3. Hal-hal yang menyangkut masalah :
Material (masuk/ditolak).
Jumlah tenaga kerja.
Keadaan cuaca.
Pekerjaan tambah/kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi ikhtisar
dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu depan.
Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan kepada Konsultan MK
dan Perencana untuk diketahui/disetujui.

b. Laporan Pengetesan.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan MK dan Perencana dalam rangkap 5 (lima)
mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil pengetesan kabel-kabel (merger dan pemberian tegangan).
2. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
3. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan MK dan
Perencana pekerjaan ini.

1.12. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA.


a. Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang
penanggung jawab pelaksana yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada di
lapangan/site yang bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan keputusan teknis dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala
instruksi-instruksi Konsultan MK dan Perencana.
b. Penangung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja dan pada saat
diperlukan dalam pelaksanaan atau pada saat yang dikehendaki oleh Konsultan MK dan
Perencana. Petunjuk dan perintah Konsultan di dalam pelaksanaan harus disampaikan
langsung kepada pihak Kontraktor melalui penangung jawab Kontraktor.

1.13. PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN.


a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang disesuaikan
dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Konsultan MK dan
Perencana.
b. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar perubahan
yang dimaksud untuk Konsultan MK dan Perencana sebanyak rangkap lima untuk disetujui.
c. Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya harus diajukan oleh
Kontraktor kepada Konsultan MK dan Perencana secara tertulis. Perubahan-perubahan
material dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui
secara tertulis oleh Konsultan MK dan Perencana.

1.14. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN.


a. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan instalasi maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah termasuk
pekerjaan Kontraktor yang bersangkutan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 37
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari Konsultan MK dan
Perencana.
c. Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Konsultan MK dan Perencana.

1.15. PEKERJAAN LISTRIK .


a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara
lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama (serah
terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan pemilik.

1.16. PEMERIKSAAN RUTIN.

a. Selama masa pemeliharaan harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan pemeriksaan


rutin.
b. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tersebut harus dilaksanakan tidak kurang dari
dua minggu sekali.

1.17. KANTOR KONTRAKTOR, LOS KERJA DAN GUDANG.


a. Kontraktor diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di halaman
tempat pekerjaan untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan, penyimpanan
barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai area/tempat kerja (peralatan pekerjaan
kasar) dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung.
b. Pembuatan keet, kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan bila terlebih dahulu
mendapatkan izin dari Pemberi Tugas.

1.18. K E A M A N A N.
Kontraktor/rekanan bertanggung jawab untuk keamanan material dan peralatan yang dipergunakan
atau yang ada di bawah tanggung jawabnya. Pengamanannya harus dijalankan oleh
kontraktor/rekanan untuk menjaga terhadap bahaya pencurian, perusakan, kebakaran dan kerugian
lainnya. Orang-orang yang tanpa ijin dan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan harus tidak
diperbolehkan berada di lapangan pekerjaan dan orang-orang yang ada hubungannya dengan
pekerjaan tersebut harus memakai tanda pengenal. Material atau peralatan yang keluar masuk dari
lapangan pekerjaan atau seijin kontraktor dan Pemberi Tugas pihak kontraktor/rekanan harus
menyediakan penjaga /keamanan.
Di bawah koordinasi Pemberi Tugas yang meneliti masuknya personil/pekerja dan semua lalu lintas
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

1.19. DAYA LISTRIK DAN PENERANGAN.


a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap
perlu harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya kerja harus
disediakan oleh Kontraktor.

1.20. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN.


a. Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat pekerjaan
dilaksanakan dalam bangunan harus selalu dalam keadaan bersih.
b. Penimbunan/penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun di luar
(halaman) harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak
mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
c. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan MK dan
Perencana pada waktu pelaksanaan.

1.21. KECELAKAAN DAN PETI PPPK.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 38
a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka Kontraktor
diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan para korban serta melaporkan
kejadian tersebut kepada instansi dan departemen yang bersangkutan/berwenang. Dalam hal
ini polisi dan departemen tenaga kerja akan mempertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap guna keperluan pertolongan pertama pada
kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.

1.22. PEGAWAI PENYELENGGARA DARI KONTRAKTOR.


a. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor harus diserahkan kepada
penyelenggara kepala dengan kualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang
penuh untuk mengambil keputusan.
b. Site Manager harus berada di tempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat yang
diperlukan Pemberi Tugas.
c. Petunjuk dan perintah Konsultan MK dan Perencana di dalam pelaksanaan disampaikan
langsung kepada Kontraktor atau melalui Site Manager sebagai penanggung jawab di lapangan.
d. Kontraktor diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja (buruh)
dan pegawainya kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu
ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan
terhadap pelaksanaan pekerjaan harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah
pengawas harian. Bila Kontraktor lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang
dimaksud dalam pasal denda.

1.23. P E N G A W A S A N.
a. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Konsultan MK
dan Perencana.
b. Pada setiap saat Konsultan MK dan Perencana atau petugas-petugasnya harus dapat
mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor
harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
c. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan MK
dan Perencana adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Ditempat pekerjaan, Konsultan MK menempatkan petugas-petugas pengawas yang bertugas
setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

1.24. KESELAMATAN KERJA DAN PERBURUHAN.


Kontraktor/rekanan berkewajiban :
Bertanggung jawab atas segala kejadian dalam hubungan kerja, baik antara kontraktor dengan
karyawan/pekerja maupun Pemberi Tugas sesuai dengan undang-undang/peraturan-peraturan yang
sah dan berlaku. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dalam hubungan kerja
antara kontraktor dan segenap karyawan serta undang-undang / peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dalam undang-undang perburuhan.

1.25. RECOMMENDED SPARE PART


Pihak kontraktor harus menyediakan / membuat Recommended Spare Parts selama 3 tahun,
dengan catatan bahwa harga untuk Recommended Spare Parts terpisah dari harga penawaran.

PASAL VI.26:
PEKERJAAN PLUMBING.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING.

26.1. KETENTUAN UMUM

A. LINGKUP PEKERJAAN PLUMBING.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 39
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan plumbing, sebagaimana yang
ditunjukkan pada gambar rencana yang terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
a. Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa air bersih, pompa pemindah, pompa
distribusi dan boster pump..
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi Septic Tank ( ST ) dengan teknis Bio Filter sesuai
dengan gambar dan spesifikasi.
c. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, air kotor dan air bekas sesuai
gambar rencana dan spesifikasi, termasuk penyambungan pipa PDAM dari meter air ke
ground water reservoir.
d. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan
plumbing.
e. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plumbing yang terpasang kecuali
sanitary.
f. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Pemberi Tugas.
g. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as built
drawing, manual operation dan pemeliharaan bagi instalasi yang telah terpasang.

B. LINGKUP PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH.


a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian secara sempurna unit-unit peralatan utama,
pompa-pompa baik pompa transfer, pompa boster, roof tank yang diperlukan dalam
sistem penyediaan air bersih yaitu instalasi pemipaannya beserta alat bantunya ,
sehingga sistem ini terpasang sempurna dan sistem penyediaan air bersih bekerja
dengan baik..
b. Pemasangan dan pengujian pipa-pipa distribusi ke setiap peralatan sanitasi dan lain-lain
seperti yang tercantum dalam gambar.
c. Memperbaiki semua kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik oleh
bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerja.
d. Pengujian terhadap kebocoran dan tekanan dari sistem plumbing air bersih secara
keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai sistem berjalan baik, sesuai yang
dikehendaki yaitu suatu sistem instalasi yang sempurna dan terpadu.
e. Pengadaan, pemasangan, pengujian mutu air dan ijin-ijin dari Instansi terkait yaitu
PDAM dan lain-lain.
f. Desinfeksi.
Sebelum sistem penyediaan air bersih atau bagian dari sistem ini dipakai harus dilakukan
cara desinfeksi sebagai berikut :
Air yang ada dalam sistem dibuang lebih dahulu.
Sistem diisi larutan mengandung 50 mg/l chlor dan dibiarkan selama 24 jam.
g. Penyediaan dan Instalasi listrik untuk masing-masing peralatan, yaitu penyediaan sub
panel, panel control, WLC dan penarikan kabel listrik ke panel induk dan kabel kontrol.

C. LINGKUP PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR, AIR BEKAS DAN VENT.


a. Pengadaan dan pemasangan pemipaan beserta perlengkapannya yang diperlukan dalam
sistem pembuangan dari semua alat sanitasi yang ada ke tanki STP.

b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari setiap alat roof drain, pipa tegak sampai
ke saluran air buangan air hujan ke saluran drainase luar.

c. Memperbaiki semua kerusakan, semua galian yang diakibatkan baik oleh adanya
bobokan-bobokan, galian-galian maupun oleh kecerobohan para pekerjanya.

d. Pengujian sistem pemipaan terhadap kebocoran dan tekanan dari sistem plumbing air
kotor dan air bekas secara keseluruhan dan mengadakan pengamatan sampai sistem
bekerja baik sesuai yang dikehendaki yaitu suatu sistem yang sempurna dan terpadu.

D. PENGADAAN, PEMASANGAN PERALATAN-PERALATAN DAN LAIN-LAIN.


a. Pengadaan dan Pemasangan Kran-kran :

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 40
Pengadaan dan pemasangan kran-kran air untuk kamar mandi, dapur dan ruang-ruang
air bersih serta pemasangan kran-kran untuk closet, wastafel, urinoir, shower dan
lain-lain.
b. Pengadaan dan Pemasangan Pompa-pompa.
Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa dan instalasinya :
Untuk pompa transmisi air bersih (centrifugal pump).
Booster pump.
Sum pump
c. Pengadaan dan Pemasangan Tanki Air.
Kontraktor harus mengadakan dan memasang tanki air atas (roof tank) lengkap dengan
alat bantunya. Roof tank yang dipakai bahan stainless steel yang dilengkapi dengan alat
bantunya supaya bisa bekerja dengan baik dan ditambah floater stop dan indikator-
indikatornya.

d. Pengadaan testing-testing dan commissioning.


Semua sistem pekerjaan yang terpasang, mengadakan izin-izin yang diperlukan dari
instansi-instansi yang ada hubungannya untuk mendapat surat keterangan untuk IPB,
dan mendidik operator yang akan menangani peralatan ini sehingga memahami dan
menguasai peralatan ini.
e. Melaksanakan Pekerjaan lain yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan plumbing ini
antara lain :
Pengadaan dan pemasangan semua hanger-hanger dan support untuk
pemipaan, peralatan dan lain-lain.
Pekerjaan testing, cleaning, flushing dan desinfection termasuk perbaikan akibat
testing.
Pekerjaan pembersihan tempat kerja.
Pengecatan semua pipa-pipa yang kelihatan.
Pengadaan dan pemasangan lapisan tahan karat dan goni untuk pipa yang
ditanam dalam tanah.
Pengadaan balok-balok yang diperlukan untuk pemasangan pipa-pipa dan
peralatannya.
Pengadaan shop drawing (gambar kerja) untuk pelaksanaan dan koreksi-koreksi
RKS bila ada.
Membuat time schedule, network planning, curva's dan lain-lain yang
diperlukan.
Membuat As Built Drawing, Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan dalam
Bahasa Indonesia rangkap 5 (lima).
Dan segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang kurang jelas,
kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada konsultan MK atau pihak lain
yang ditunjuk.
Apabila terjadi kelalaian dan kekurangan, maka kontraktor bertanggung jawab penuh
atas kerugian-kerugian yang terjadi.

E. KOORDINASI.
a. Spesifikasi dan gambar rencana ini tidak menunjukkan secara detail berbagai item pekerjaan
dari peralatan-peralatan dan penyambungan-penyambungannya.
Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-peralatan yang
dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan ini.
b. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan, pemipaan,
panel-panel dan lain lain.
Kontraktor harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna sesuai dengan rencana
pekerjaan Arsitek dari peralatan-peralatan tersebut.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 41
c. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukkan dalam gambar
atau sebaliknya harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain yang disebut oleh
spesifikasi dan ditunjukkan dalam gambar.

F. KUALIFIKASI PEKERJA.
a. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja-
pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman. Tukang las
dianjurkan mempunyai sertifikat.
b. Management Konstruksi dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila
dinilai bahwa pelaksana tersebut tidak terampil/tidak berpengalaman.

G. PENGAJUAN - PENGAJUAN.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan :
a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.
b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan / pemasangan
peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau
pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau
modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.
c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-peralatan
yang akan dipasang.
d. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari
material/peralatan yang akan dipasang.

H. REVIEW
Management Konstruksi (MK) akan memeriksa (me-review) pengajuan-pengajuan dari Kontraktor dan
memberi komentar atas hal tersebut.
Kontraktor harus memodifikasi/merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar MK sampai didapat
persetujuan dari MK.

I. STANDART DAN CODE.


Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-peraturan
sebagai berikut :
a. Peraturan Badan Pemadam Kebakaran.
b. Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran pada Bangunan Gedung
Departemen PU.
c. National Fire Protection Association (NFPA) 13, 14 dan 20.
d. Pedoman Plumbing Indonesia.

J. GAMBAR INSTALASI TERPASANG DAN PETUNJUK OPERASI.


a. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama
Kontraktor wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set cetak
biru dan 1 set transparant.
b. Kontraktor juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan
maintenance dari sistem yang dipasang dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

26.2. SISTEM

A. AIR BERSIH
Air bersih yang didapat dari PDAM ditampung pada suatu Ground Reservoir.
Dari ground water reservoir, air bersih ini dengan menggunakan pompa ditransmisikan ke Roof Tank
dan selanjutnya didistribusikan ke setiap unit fixture dengan system gravitasi.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 42
Sedangkan untuk melayani kebutuhan air di 2 ( dua ) lantai teratas digunakan pompa penguat (booster
pump).

B. AIR KOTOR DAN AIR KOTORAN.


Pada dasarnya air buangan yang berasal dari toilet seperti dari floor drain dan wastafel dibuat satu jalur
pipa dan 1 (satu) pipa lagi air kotor yang berasal dari WC dan urinoir. Untuk itu digunakan 2 (dua) pipa
datar dan 2 (dua) pipa tegak untuk air buangan. Selanjutnya air kotor ini disalurkan ke Tanki STP dan
dari STP diteruskan ke effluent tank kemudian hasil air proses dibuang saluran umum atau dipakai untuk
siram tanaman .

C. AIR HUJAN.
Pada dasarnya air hujan dari atap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak sampai ke bak
kontrol yang ada di lantai dasar.
Dari bak kontrol ini, air hujan disalurkan ke saluran drainase yang ada di sekeliling gedung untuk
selanjutnya dialirkan ke lokasi pembuangan akhir/saluran kota .

26.3. PENGUJIAN DAN DESINFEKSI

A. PENGUJIAN SISTEM PEMBUANGAN.


a. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup (plugged)
agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang vent tertinggi.
b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut di atas, minimal selama 1
(satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 kg/cm2.
c. Apabila MK dan pengawas menginginkan pengujian lain disamping pengujian di atas, Kontraktor
harus melakukannya dan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

B. PENGUJIAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH.


a. Setelah selesai pemasangan instalasi pipa (sebelum memasang fixture-fixture), seluruh sistem
distribusi air bersih harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar 2 (dua) kali tekanan
kerjanya (working pressure) dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang 24 (dua
empat) jam tanpa mengalami kebocoran.
b. Apabila sesuatu bagian dari instalasi akan tertutup oleh tembok atau konstruksi bangunan lain,
maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama seperti di atas sebelum
ditutup dengan tembok atau bagian bangunan tersebut (ceiling, ceramik dan lain-lain).

C. KERUSAKAN DAN KEGAGALAN UJI.


Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan dari
suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi, maka Kontraktor harus mengganti bagian
atau bahan yang rusak atau gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai
memuaskan pengawas.

D. DESINFEKSI (FLUSHING).

a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air sebelum
diserahkan kepada Pemberi Tugas.
b. Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine ke dalam sistem pipa dengan
cara/metode yang disetujui Pemberi Tugas. Dosis chlorine adalah sebesar 50 ppm (parts per
milion)
c. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut harus dibuka
dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 4 jam.

26.4. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR, KOTORAN DAN VENT

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 43
A. PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN.
Tata cara pelaksanaan dan petunjuk-petunjuk lain yang berhubungan dengan peraturan-peraturan
pembangunan yang berlaku di Republik Indonesia. Selama pelaksanaan, kontrak harus betul-betul
ditaati.
Persyaratan umum pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan persyaratan dalam pasal pekerjaan
plumbing dimuka.
Kontraktor dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari peraturan-peraturan
dan syarat-syarat tersebut di atas.

B. PENGADAAN POMPA.
Pompa Centrifugal (Self Priming), lengkap dengan assesories, panel listrik dan pengabelannya untuk
pompa :
Type : Centrifugal end suction pump
Debit aliran : 333 [lt/menit]
Head : 72 m
Motor : 15 kw/2900 Rpm/380 v/3 ph/50 hz
Jumlah : 2 buah
Operasi : 1 operasi dan 1 standby yang diatur oleh panel kontrol

Pompa melayani pemindahan (transmisi) ke roof tank dari ground reservoir. Pompa air bersih ini
standard merk, Ebara, Grundfos, Torishima.

C. PENGADAAN TANGKI ATAS (ROOF TANK).


Volume tangki : 2.000 liter minimum netto
Jumlah : 1 (enam) buah
Bahan : Stainless steel .
Dilengkapi dengan WLC Electronic dan pelampung + floater valve.
Produk : Lokal atau setara.
Tangki bawah sesuai gambar struktur dengan memasang level kontrol (electric automatic) dan
pemasangan assesories yang berhubungan dengan kebutuhan pompa dan ground reservoir.

D. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH.


Pipa plumbing air bersih ini harus menggunakan pipa dari bahan PVC dari jenis PPR-PN 10
Digunakan pipa setaraf produksi ERA, SD, VESBO ,WAVIN dengan penyambungan cara panas
Fitting harus dari material yang sama dengan dengan pipa di atas (yang dikeluarkan oleh pabrik yang
sama).
Gantungan-gantungan, klem-klem dan lain-lain harus terbuat dari bahan yang sama yang galvanized
system yang sudah dipabrikasi dan tidak boleh menggunakan gantungan buatan sendiri.
Kran-kran/fixtures harus dipakai yang terbaik, lihat RKS arsitektur.
Bak kontrol untuk valve dibuat dari pasangan bata dengan adukan kuat dan tutup beton ukuran ( 50
x 50 ) cm.

E. PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR, KOTORAN, VENT DAN AIR HUJAN.


Semua pipa air kotor, air limbah dan air hujan baik pipa utama maupun pipa cabang terbuat dari
bahan PVC dengan tekanan kerja 10 kg/ standar JIS K 6741 1975, JIS K-6742-1979 Klass AW
(VP) setara produksi Pralon dan Rucika atau Wavin, dan pipa untuk vent dari bahan PVC dengan
tekanan kerja 10 Kg/cm2 kelas AW standar JIS produksi setara Pralon dan Rucika,Maspion atau
Wavin. Kecuali pipa-pipa yang menyeberang pada jalan-jalan umum dan tempat parkir terbuat dari
Galvanized Iron Pipe (GIP) Class medium.
Fitting-fitting untuk pemipaan ini juga terbuat dari bahan dan merk yang sama .
Floor drain dari bahan stainless steel.
Penggantung-penggantung, klem-klem dan lain-lain dari flamco galvanized system atau buatan
pabrik yang satara.
Untuk pipa tegak talang air hjan harus diklem dengan klem dari plat strip ukuran (3 x 40) mm yang
digalvaniised dibaut dengan dina boltukuran disesuaikan

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 44
Roof dari terbuat dari bahan bronze yang dicor.

F. PENGGANTUNG PIPA , SUPPORT, VALVE DAN LAIN-LAIN

Penggantungan/Penumpu Pipa/Klem-klem.
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker yang kokoh
(rigid), agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya getaran.
Penggantung/ penumpu/klem-klem harus dengan bahan yang sama yaitu flamco galvanized
system, yang difabrikasi (bukan buatan sendiri).
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dan harus memun-
gkinkan adanya expansi teknis dari pipa dan mengurangi transmisi vibrasi sampai batas minimal.
Jarak maximum penggantung untuk pipa adalah :

Bahan Diameter Jarak Tumpuan


(mm) (m)

Pipa Baja < 20 1


20 - 40 2
50 - 80 3
80 ke atas 3.5
Pipa PVC 20 - 40 1
50 1,2
65 - 125 1,5
>150 2

Penggantung atau penumpu pipa harus disekrup/ terikat pada konstruksi bangunan dengan
insert/angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau ramset dan Fisher. Semua
alat-alat penggantung harus dikerjakan sedemikian rupa sehinga tidak merusak pipa-pipa dan
tidak merusak/menyebabkan turunnya pipa yang terpasang.
Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem dan dibaut dengan jarak tidak lebih dari 3 m.

Valve-valve.
Penempatan dari valves, floor drain, clean out dan equipment serta peralatan lain harus
sedemikian rupa sehingga terlindung, mudah dicapai dan tidak menggangu.
Semua valve-valve adalah setaraf merk, Kitz, TOYO, Shilla yang disetujui dan bilamana mungkin
seluruh valve yang terpasang adalah dari satu pabrik.
Water valve sampai dengan 2" adalah jenis "screwed bronze body", type gate valve, non
rising steam.
Water valve 2,5" ke atas adalah type butterfly valve body cast iron, end connection : Lug
type, Steam : 316 stainless steel, seat : Buns N or EPDM, actuator dan water valve < 4" gear
operation dan Flanged steel body.
Check valve sampai dengan 2" adalah jenis "screwed bronze body".
Check valve 2,5" - 3" adalah jenis "flanged steel body".
Check valve 3 ke atas adalah jenis "flanged steel body".

Pipa-pipa dalam tanah.


Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat. Dasar
lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak/tertumpu
dengan baik.
Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air limbah tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang
yang sama. Kemiringan + 1,0%.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 45
Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan / pelataran parkir dengan
kedalaman minimal 80 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah. Dasar galian
harus diuruk dahulu dengan pasir padat minimal 10 cm dan bagian atas 20 cm.
Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan atau tempat parkir, maka pipa pada
bagian pengurukan teratas harus dilindungi dengan balokan beton tulang setebal 10 cm yang
dipasang sedemikian rupa sehingga balok beton tidak tertumpu pada pipa, untuk selanjutnya
diurug sampai padat.
Kondisi permukaan tanah/jalan yang digali harus dikembalikan seperti semula.
Pipa harus dicat dengan flincote tiga kali dan dibalut goni sebelum ditanam.
Pada sambungan antara pipa pada bangunan & pipa pada instalasi luar yang di tanam
dalam tanah atau pada titik defleksi harus menggunakan Fleksible Joint, guna mencegah
kepatahan apabila ada pergerakan dari bangunan.

Pipa tegak dalam tembok dan diluar tembok.


Pipa tegak yang menuju ke fixtures dan pipa vent harus dimasukkan dalam tembok/lantai,
kontraktor harus membuat alur-alur atau lubang yang diperlukan pada tembok sesuai dengan
kebutuhan pipa.
Setelah pipa dipasang dan diklem harus ditutup kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari luar.
Cara-cara penutupan kembali harus seperti semula dengan finishing yang rapih sehingga tidak
terlihat bekas-bekas dari pembobokan.

Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :


Pemasangan pipa-pipa harus dilaksanakan sebelum salut dinding/plesteran dan langit-langit
dilaksanakan.
Pembobokan plesteran/salut dinding dan pembobokan langit-langit yang sudah terpasang harus
dihindarkan.
Pemasangan sparing untuk pipa-pipa yang mungkin akan menembus struktur bangunan harus
dilaksanakan bersama-sama pada waktu pelaksanaan struktur yang bersangkutan.
Persilangan antara air bersih dan air limbah harus dihindarkan.

Perlindungan/Proteksi waktu pelaksanaan.


Semua pipa yang terbuka karena belum tersambung dengan equipment atau fixtures harus
ditutup dengan cap/dop atau plug, sehingga tidak memungkinkan masuknya kotoran atau
lainnya yang tidak diinginkan.
Sebelum pemasangan dan penyambungan, semua pipa-pipa, valve, trap dan fitting harus
diperiksa dan dibersihkan dari segala kotoran yang akan menyumbat.
Equipment dan fixtures harus dilindungi dari gangguan pekerjaan dan kerusakan-kerusakan.

Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan penggantung flamco galvanized system sesuai dengan diameter,
kemiringan pipa menuju ke arah pembuangan adalah 1,0%.
Jarak penggantung pipa seperti tercantum diatas dan tidak dibolehkan menggunakan kawat,
rantai, perforated strip dan lain-lain.

Sleeve-sleeve.
Untuk pipa-pipa yang menembus beton (sloop, plat lantai, dinding atau balok) harus dibuat
sleeve sebelum beton-beton dicor.
Slevee dibuat dari galvanized steel pipe, rongga antara pipa instalasi dan slevee harus ditutup
rapat dengan bahan elastis sehingga tidak terjadi kebocoran.

Cara Pemasangan Floor Drain dan Roof Drain.


Floor drain dan clean out harus disambung dengan pipa secara ulir dan membentuk sudut 45 o
dengan pipa utama, dan dilengkapi dengan trap gate dan brass strainer yang dapat dibuka
sewaktu-waktu untuk pembersihan.
Roof drain terdiri dari pipa yang ditanam rata dengan permukaan dan mempunyai bentuk yang
berfungsi sediment bowl serta dihubungkan dengan sistem ulir.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 46
Pembersihan.
Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari lemak dan kotoran-kotoran
lainnya.
Untuk bagian yang dilapisi chromium untuk nikel harus digosok bersih atau mengkilap, setelah
pemasangan instalasi selesai seluruhnya.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish Arsitektural atau
timbulnya kerusakan-kerusakan lainnya, yang semua atas kelalaian kontraktor, karena
pembersihan sistem pemipaan kurang baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi
tanggung jawab kontraktor.
Penggunaan penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan tertutup oleh
tembok atau bagian lainnya, misalnya pipa di dalam galian tanah, pipa menembus tembok dan
sebagainya harus dilapisi dengan cat Menie atau cat penahan karat.
Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dengan desinfeksi dari seluruh instalasi air bersih
sebelum diserahkan kepada pemilik.
Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan chlorine ke pipa sehingga residual chlorine
(sisa chlor) di ujung pipa adalah 5 ppm selama 2 jam berturut-turut.

Pengecatan.
Semua pipa dari besi/baja yang tidak tertanam di dalam tanah/tembok yang dilapisi dengan TAR
(Tar Corted) harus dicat dua lapis "chellac" dan lapis chromium atau Nikel harus dapat dikenal
dengan warna-warna cat yang warnanya sesuai dengan color coding dan tanda arah aliran atau
ditentukan oleh Konsultan.
Semua pipa yang akan ditanam dalam tanah harus dilapisi beturut turut adalah lapisan aspal,
lapisan goni dan lapisan aspal.
Semua valve harus diberi tanda yang menyebutkan nomor indentifikasi dari jenis zat yang
melewati.
Warna cat instalasi plumbing diantaranya adalah :
Air PDAM : Biru Tua
Air Deep Well : Biru Muda
Air Kotor : Hijau Tua
Air Bekas : Hijau Muda
Air Pemadam : Merah Tua
Hanger & Support : Hitam
Panah Arah Aliran : Putih
Pipa LPG : Kuning
Pipa Air Panas : Coklat

Pengujian.
Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang harus diuji dengan tekanan hydrostatik
selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.
Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
Pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan MK dan Pemberi Tugas atau
pihak-pihak lain yang dianggap perlu/dikuasakan untuk itu, dan selanjutnya dibuat Berita
Acaranya.
Testing pemipaan harus dilaksanakan sebelum pipa tertutup dengan tanah (untuk pipa di luar
gedung) atau tertutup dengan plesteran/dinding dan sebelum langit - langit di daerah yang
bersangkutan terpasang dan sebelum fixture terpasang. Untuk sistem air kotor, air bekas, vent
dan air hujan harus diuji terhadap kebocoran sesuai dengan petunjuk Konsultan MK.
Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus memperbaiki bagian-bagian yang
rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada kemudian melakukan pengujian kembali sampai
berhasil dengan baik.

26.5. PEKERJAAN ELEKTRIKAL UNTUK PLUMBING

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 47
A. LINGKUP PEKERJAAN.

Pada garis besarnya pekerjaan ini adalah starter motor dan sistem kontrol yang meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
a. Pengadaan dan pemasangan panel kontrol tegangan rendah.
b. Pengadaan dan pemasangan kabel sistem pengindera muka air yang dihubungkan
dengan starter pomp ( WLC ).
c. Pengadaan dan pemasangan kabel daya dari starter motor ke box terminal motor.
d. Pengadaan dan pemasangan kabel control :
dari pusat kontrol detector permukaan air ke panel kontrol motor.
dari remote starter ke panel starter motor.
e. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas.

B. STANDART DAN PERATURAN.


Seluruh pekerjaan listrik harus dilaksanakan mengikuti standart dalam PUIL terbitan terakhir.

C. BAHAN DAN TENAGA PELAKSANA.


Semua bahan yang akan dipasang harus baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud
dalam spesifikasi. Kontraktor harus menempatkan di lapangan secara full time seorang koordinator yang
ahli dalam bidang listrik, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili Kontraktor
dengan predikat baik. Tenaga pelaksana lainnya harus sudah berpengalaman dan sudah biasa
menangani pekerjaan instalasi listrik dengan baik, aman dan rapi.

26.6. DAFTAR MATERIAL, PERALATAN PLUMBING

A. PERALATAN UTAMA.

1. Pompa Boster Pump.


Type : Centrifugal end suction pump
Kapasitas : 15 m3/ H
Head : 30 meter
Lokasi : Lantai atas
Jumlah : 1 unit ,2 pompa parallel alternate
2. Pompa Air Bersih (Pompa Transmisi).
Type : Centrifugal end suction pump
Kapasitas : 330 lit/menit
Head : 72 meter
Lokasi : Ruang Pompa
Jumlah : 2 unit, 1 operasi 1 standby
3. Roof Tank.
Bahan : Stainless Steel Tank
Kapasitas : ( 3.300 liter)
Lokasi : Plat Atap
Jumlah : 6 unit
4. ST (Septic Tank).
Type : Waste Water Treatment Tank
Kapasitas : 30.000 liter/ day
Lokasi : Halaman
Jumlah : 1 Unit System

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 48
B. DAFTAR MATERIAL ,PERALATAN. (SUPAYA DISESUAIKAN DENGAN DETAIL DESIGN)

NO BAHAN / PERALATAN MERK / PEMBUAT

1. Pompa transmisi Ebara, Groundfos


2. Pompa distribusi (booster pump) Ebara, Groundfos
3. Pipa PPR PN 10 ERA , VESBO , AGRUSAN, SD
4. PVC pipe class AW, JIS Rucika, Pralon, Wavin, Maspion
5. Black steel pipe, class medium Bakrie & Brothers, Riser, PPI, Spindo
6. Fitting fitting Sesuai dengan Pipa atau setara
7. Strainer Toyo, Fivalco,Weflow,Kitz
8. Valve, Check Valve, silent type Toyo, Fivalco,Weflow,Kitz
9. Flexible Joint Proco, Kuraflex, Armflex, Tozen
10. Spring Vibration Mounting Tozen atau setara
11. Clean Out PVC Maspion, Wavin atau setara
12. Floor Drain dengan water trap TOTO, San-ei
13. Roof tank Stainless steel, Lokal
14. Septic Tank (ST) : Waste Water Treatment Tank Bio Save ,Biotech System
15. Pressure Tank & Priming Tank Lokal
16. Kabel - kabel Kebelindo, Kabelmetal, Tranka, Supreme

PASAL VI. 28
PEKERJAAN TATA UDARA /AIR CONDITIONING

SPESIFIKASI TEKNIS UMUM

Persyaratan Umum
Semua persyaratan umum maupun suplemen yang ada merupakan juga bagian
daripada persyaratan system intalasi tata udara ini, sejauh yang berlaku dan
berhubungan bagi perkerjaannya.
Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam
spesifikasi ini, berarti hanya permintaan khusus dan ini juga tidaklah berarti
menghilangkan hal-hal lainnya dari persyaratan umum dan suplemen yang ada.
Hanya apabila ada yang dinyatakan lain tersendiri di dalam spesifikasi ini, maka hal-
hal persyaratan umum maupun suplemen tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 49
Persyaratan Pelaksanaan
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai
dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku saat ini di
Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dari Jawatan Keselamatan Kerja.Semua syarat-syarat penerimaan
bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas
perkerjaan dan lain-lain untuk system instalasi ini harus sesuai
dengan standart Internasional maupun Nasional seperti ARI,
ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, AMCA, ASME dengan
senantiasa mengutamakan peraturan / standart / Persyaratan
Nasional
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain dari
persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh
menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
Kondisi Perancangan Dan Operasi Sistem
i. Sistem VRV inverter R410a dengan jenis indoor Duct type, Ceiling
Suspended type dan Wall Type
ii. Mesin Kompresor bekerja secara Variable menyesuaikan putaran motor dan
konsumsi daya listrik dengan kebutuhan beban pendinginan yang berubah -
rubah dengan menggunakan teknologi inverter dan Variable Refrigerant
Volume.
iii. Peralatan-peralatan yang digunakan pada sistem AC VRV inverter ini adalah,
a. Indoor unit
b. Outdoor unit dengan Kompresor DC Inverter
c. Refnet Join untuk pencabangan antar indoor
d. Individual digital remote control
e. Centralize Remote Control

iv. Operasi sistem AC,


Dalam pengoperasiannya, pengatur temperatur ruangan dilakukan
dengan thermostat yang dapat diatur secara remote.
v. Kondisi Udara Luar
a. Temperatur 35C
b. Relative Humidity 78 C

vi. Kondisi dalam ruangan


a. Temperatur Ruangan 25C +/- 1C
b. Relative Humidity 55% +/- 5% RH

vii. Noise Criteria


a. Office 40 45 NC
b. Individual Room / Suite 23 35NC
c. Koridor, Area Publik 40 45 NC

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 50
Masa jaminan

Semua Pekerjaan instalasi harus dijamin akan bekerja dengan


sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan
ini harus diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa
penyerahan pekerjaan tersebut

Garansi compressor AC VRV/F adalah 36 bulan terhitung dari


tanggal start up dan komisioning.

Garansi spare parts AC VRV/F adalah 12 bulan terhitung dari


tanggal start up dan komisioning

Garansi kompresor AC NON VRV/F adalah 36 bulan terhitung dari


tanggal start up dan komisioning khusus untuk kapasitas 0.5 5 PK.

Garansi kompresor AC NON VRV/F adalah 12 bulan terhitung dari


tanggal start up dan komisioning khusus untuk kapasitas diatas 5
PK.

Garansi spare parts AC NON VRV/F adalah 12 bulan terhitung dari


tanggal start up dan komisioning.

Pekerjaan Pemipaan Refrigerant dan Kondensat

Persyaratan Umum Pemipaan Refrigerant


Tipe Pipa tembaga harus mengikuti standar ASTMB 280 untuk penggunaan
dengan Gas Refrigerant R410a (Ramah Lingkungan)
Harus mengikuti 'Safety Code for Mechanical Refrijeration ASA-B9.1-1965' dan
Code for Refrigerantt Piping ASA-B3.5-1962.
Apabila terdapat ketidak sesuaian antara Gambar Perencanaan dengan
peraturan/Rekomendasi dari Manufacturer, maka Kontraktor harus melaporkan
kepada Direksi untuk mendapatkan penyelesaian.
Suction Line
a. Harus dibuat dengan Total Pressure Drop maksimum 3 psi (setara dengan
perubahan temperatur sebanyak 2o).
b. Harus memiliki kecepatan aliran yang cukup untuk menghantar kan oli ke
Comppresor.
c. Harus diisolasi dengan lapisan isolasi yang khusus untuk pipa Refrigerant.
d. Harus dilapisi dengan Vapor Barrier dari bahan Aluminium Foil, untuk
pemipaan yang langsung terkena sinar matahari.
e. Harus dibuat Suction Line Loop untuk Evaporator yang lokasinya lebih tinggi
dari Compressor.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 51
Liquid Line
a. Harus dibuat dengan Total Pressure Drop antara 3 sampai 6 psi (setaraf
dengan perubahan temperatur 1 - 2o).
b. Refrigerant harus pada tingkat keadaan Sub Cooling pada saat mencapai
'Refrigerantt Control Device'.
c. Sub-Cooling harus diperhitungkan untuk dapat mengatasi Friction Loss pada
pipa dan Vertical Rise.
d. Liquid Line yang berada di luar gedung, atau yang terkena sinar matahari
langsung harus diisolasi seperti Suction Line.

Persyaratan Pemasangan Pipa Refrigerant

Sambungan,
a. Harus dengan Branzed Joints with Sweat Fitting.
b. Harus menggunakan Forged / Extruded Copper Fitting sesuai dengan
standard ASA-B.16.181963.
c. Harus dengan proses Hard Solder.
d. Filter Material dengan 'Silver Base Alloy' Melting for 1000 0F.
e. Sambungan ke peralatan di sesuaikan dengan outlet dari peralatan tersebut.
f. Proses soldering/brazing harus dilakukan dengan mengalirkan gas Nitrogen
pada bagian dalam pipa, untuk menghindari penumpu-kan jelaga pada
bagian dalam pipa sambungan/fitting/elbow.
Belokan-belokan harus menggunakan elbow, tidak diizinkan mem-bengkokan
pipa untuk membuat belokan.
Pemasangan isolasi baru boleh dilakukan setelah pipa ditest.
Pressure Test dan Leaking Test untuk semua sambungan dan Jalur pipa
dilakukan dengan tekanan gas N2 (Nitrogen) selama 2 x 24 Jam dengan tekanan
minimal 600Psi
Setelah dilakukan Pressure dan Leaking test, dilakukan FLUSHING dengan N2
untuk membersihkan bagian dalam pipa dari berbagai material yang tidak
diinginkan dalam proses aliran gas Refrigerant tipe R410a.
Pipa harus benar-benar lurus dan diikat dengan klem kedudukan pipa.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 52
Persyaratan Pemasangan Isolasi Pipa Refrigerant
Isolasi harus dipasang dengan cara memasukkan pipa ke lubang yang telah tersedia
tanpa merobek isolasi tersebut.

Ketebalan Isolasi harus mengikuti standar ASTMB280 atau mengikuti rekomendasi dari
pabrikan AC yang terpasang

Apabila terjadi robekan pada isolasi, maka harus dirapatkan kembali dengan
menggunakan lem karet seperti Castol, Aica Aibon atau sejenisnya.

Bila robekan lebih panjang dari 40 cm, maka isolasi tersebut harus diganti.

Setelah isolasi terpasang, untuk pemipaan yang terkena sinar matahari langsung, harus
dibungkus dengan Aluminium Foil.

Sisi-sisi Aluminium foil tersebut harus direkat dengan Foil Tape sehingga benar -benar
rapat.

Pada bagian-bagian yang akan diklem atau ditumpu harus dilindungi dengan pelat BjLS
100 yang dilekuk sesuai dengan bentuk isolasi.

Persyaratan Pemasangan Pipa Kondensat

Harus dipasang dengan kemiringan minimum 1%.

Sambungan dengan Solvent Cement.

Pipa harus diisolasi dengan lapisan isolasi jenis Styrofoam yang sudah dicetak setengah
pipa dan dibungkus dengan Aluminium Foil, Isolasi sampai penyambungan ke scope
Kontraktor lain.

Fitting harus dari jenis Injection Moulded Fitting.

Pekerjaan Saluran Udara

Persyaratan Bahan

Saluran persegi empat bahan PolyUrethan& BJLS


a. Digunakan untuk saluran udara supply, return dan exhaust dari ruangan
yang tidak menghasilkan udara mengandung asam maupun lemak.
b. Daftar penggunaan bahan untuk saluran dengan kecepatan udara tidak lebih
besar dari 2000 fpm dan tekanan statik tidak lebih besar dari 2 inWG,
menggunakan bahan yang sesuai dengan tabel di bawah ini,

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 53
Sisi
lapisan seng
terp
tebal pelat Ukuran BjLS galvanis
anja
(mm) (SII Standard) (g/M
ng 2
)
Saluran (inch)
s/d 12" 0,60 BjLS. 60-K 305
13" - 18" 0,70 BjLS. 70-K 305
19" - 30" 0,80 BjLS. 80-K 305
31" - 40" 0,90 BjLS. 90-K 305
40" ke atas 1,00 BjLS.100-K 305

c. Standard mutu bahan adalah SII.0137-80.


d. Grilles,
Harus memenuhi ketentuan yang sama dengan register dengan kekecualian
tanpa volume damper.

Persyaratan Pemasangan

Pemasangan saluran udara


a. Segala yang tercantum pada gambar adalah gambar perancangan dan bukan
merupakan gambar untuk pelaksanaan seperti definisi gambar yang
dijelaskan di depan.
b. Kontraktor harus memperhitungkan adanya jalur-jalur instalasi lain pada
daerah jalur saluran udara terutama jalur pemipaan dan fixture penerangan.
c. Seluruh saluran udara harus dibuat dari bahan polyurethan yang baru dan
bersih atau cacat-cacat lainnya dan berasal dari tempat penyimpanan yang
dilindungi atap dan dinding.
d. Dimensi yang ditulis/disebut dalam gambar maupun buku spesifikasi adalah
ukuran bersih sisi dalam saluran, dengan demikian untuk saluran dengan infill
lining harus diberikan koreksi terhadap dimensi saluran baja tersebut.

PEKERJAAN SISTEM TATA-UDARA

Secara umum Sub paket Pekerjaan sistem Tata Udara Dan Ventilasi Mekanis ini meliputi
pengadaan, pemasangan, testing, adjusting, dan pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan
tersebut di bawah ini.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 54
2.1 Lingkup Pekerjaan

1. Pengadaan dan pemasangan VRV/Faircooled system dengan


menggunakan inverter DC yang terdiri dari 1 Outdoor dan beberapa
indoor unit lengkap dengan control panel lengkap dengan electronic
expansion valve di indoor dan outddor unit dan peralatan standart
pabrik lainnya.
2. Pengadaan dan Pemasangan Unit AC jenis Variable Refrigerant Volume (VRV) inverter
R410a dengan sistem indoor Ceiling Mounted Duct dan Wall Type, DAN Cassette Type,
beserta seluruh peralatan bantunya (refnet joint, system control) secara lengkap, sehingga
sistem berjalan dengan baik
3. Pengadaan dan pemasangan unit-unit AC split, dengan kapasitas, jumlah dan tipe indoor
unit sesuai dengan schedule peralatan lengkap dengan control panel dan peralatan standar
pabrik
4. Pengadaan dan pemasangan Pemipaan Refrigerant dari Indoor Unit ke Condensing Unit
/ Outdoor Unit menggunakan pipa jenis ASTM B280 untuk Refrigerant R410a (ramah
lingkungan).lengkap dengan isolasi, lengkap peralatan pemipaan dan penggantung pipa
5. Pengadaan dan pemasangan pemipaan Kondensat dari Indoor Unit sampai ke saluran
drainase yang disediakan oleh Plumbing.
6. Pengadaan dan pemasangan Exhaust Fan beserta peralatan bantunya secara lengkap.
7. Pengadaan dan pemasangan Ducting, Exhaust, damper, Grille, penggantung beserta
peralatan bantunya secara lengkap
8. Instalasi Daya,
Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi yang digunakan untuk menghubungkan panel daya
dengan outlet daya dan peralatan listrik, seperti Exhaust Fan, motor-motor listrik pada
peralatan Sistem VAC sesuai dengan gambar Perencanaan dan Buku Spesifikasi Teknis.
9. Pekerjaan balancing, testing dan commisioning terhadap seluruh sistem sehingga dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, termasuk penyediaan peralatan uji/ukur
dan segala keperluan lainnya secara lengkap.

Kondisi Dan Operasi Sistem

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 55
Sistem VRVinverter R410a dengan jenis indoorCeiling Concealed/ Ducted Type, Slim Ceiling
Mounted Duct Type dan Floor standing ,Wall Mounted type, Ceiling Suspended type dan
Cassette Type,

Mesin Kompresor bekerja secara Variable menyesuaikan putaran motor dan konsumsi daya
listrik dengan kebutuhan beban pendinginan yang berubah - rubah dengan menggunakan
teknologi inverter dan Variable Refrigerant Volume.

Peralatan-peralatan yang digunakan pada sistem AC VRV inverter ini adalah,


a. Indoor unit
b. Outdoor unit dengan Kompresor DC Inverter
c. Refnet Join untuk pencabangan antar indoor
d. Individual digital remote control
e. Central Control System
Operasi sistem AC,
Dalam pengoperasiannya, pengatur temperatur ruangan dilakukan dengan
thermostat yang dapat diatur secara remote.
Kondisi desain,
Suhu ruangan : 24 20F
Kelembaban nisbi : 60 10 % RH
Fresh air ventilation : ASHRAE Standard 62-1981.

Pekerjaan Pemipaan Refrigerant dan Kondensat

1. Persyaratan Umum Pemipaan Refrigerant


2. Tipe Pipa tembaga harus mengikuti standar ASTMB 280 untuk penggunaan dengan
Gas Refrigerant R410a (Ramah Lingkungan)
3. Harus mengikuti 'Safety Code for Mechanical Refrijeration ASA-B9.1-1965' dan Code
for Refrigerantt Piping ASA-B3.5-1962.
4. Apabila terdapat ketidak sesuaian antara Gambar Perencanaan dengan
peraturan/Rekomendasi dari Manufacturer, maka Kontraktor harus melaporkan
kepada Direksi untuk mendapatkan penyelesaian.
5. Suction Line
a. Harus dibuat dengan Total Pressure Drop maksimum 3 psi (setara dengan perubahan
temperatur sebanyak 2o).
b. Harus memiliki kecepatan aliran yang cukup untuk menghantar kan oli ke
Comppresor.
c. Harus diisolasi dengan lapisan isolasi yang khusus untuk pipa Refrigerant.
d. Harus dilapisi dengan Vapor Barrier dari bahan Aluminium Foil, untuk
pemipaan yang langsung terkena sinar matahari.
e. Harus dibuat Suction Line Loop untuk Evaporator yang lokasinya lebih tinggi
dari Compressor.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 56
6. Liquid Line
a. Harus dibuat dengan Total Pressure Drop antara 3 sampai 6 psi (setaraf
dengan perubahan temperatur 1 - 2o).
b. Refrigerant harus pada tingkat keadaan Sub Cooling pada saat mencapai
'Refrigerantt Control Device'.
c. Sub-Cooling harus diperhitungkan untuk dapat mengatasi Friction Loss pada
pipa dan Vertical Rise.
d. Liquid Line yang berada di luar gedung, atau yang terkena sinar matahari
langsung harus diisolasi seperti Suction Line.

3. INFORMASI SISTEM

3.1 Umum
Unit AC harus menggunakan tipe VRV/F aircooled.Menggunakan inverter DC. Terdiri
dari 1 Outdoor dan multiple indoor, dimana setiap indoornya mempunyai kemampuan
mendinginkan ruangan dan bisa dikontrol setting temperature dan fan speednya
secara independent dengan menggunakan remote control tipe kabel maupun central
controller, terkoneksi dalam 1 refrigerant sirkuit. Seluruh Outdoor, indoor, remote
control, refnet joint, central controller harus merupakan merek yang sama dengan
merek AC yang digunakan. Refrigerant yang digunakan ramah lingkungan atau tipe
R410A.

1. Kompresor

Kompresor haruslah merupakan tipe Scroll (Fully Hermetic, R410A)yang


mempunyai efisiensi tinggi dan dilengkapai dengan control inverter yang dapat
merubah kecepatan putaran kompresor menyesuaikan dengan beban
pendinginan yang dibutuhkan.Magnet tipe Neodymium harus terpasang di
dalam rotor kompresor, Magnet Ferrite tidak diperbolehkan.

2. Heat Exchanger

Heat Exchanger harus terbuat dari tube tembaga yang dipasangkan secara
mekanik ke aluminium blue fin, di mana blue fin ini haruslah dilapisi dengan
lapisan anti karat setebal 0.2 0.3 micron.

3. Fan Motor

Motor Fan di Outdoor unit harus memiliki kecepatan bertingkat yang dikendalikan
dengan inverter DC dan mempunyai kemampuan untuk menurunkan noise level
jika beroperasi di malam hari baik secara otomatis maupun manual.Eksternal
Static Pressure untuk Outdoor harus mencapai pada 78.4 Pa.
4. Perlengakapan Keselamatan

Peralatan Keselamatan berikut ini harus sudah termasuk di dalam outdoor


unit :High pressure switch, Control circuit fuses, crank case heaters, fusible plug,
thermal protectors for compressor and fan motors,over current protection untuk
inverter dan anti-recycling timers, sub cooling.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 57
Oil recovery mode harus beroperasi secara otomatis setiap 6 jam operasi untuk
memastikan kembalinya oil ke compressor.
3.2 Sistem Kontrol
Unit AC ini harus dapat dikendalikan dari 2 kontrol yakni remote control tipe kabel
dan sentral kontroler
Sentral kontroler harus rakitan dari pabrik yang sama dengan merek AC yang
disupply dan merupakan tipe touch screen. Panjang kabel yang bisa control yang
menghubungkan indoor AC dan outdoor AC sampai ke sentral controller bisa
mencapai 1000 meter tanpa amplifier signal sehingga memudahkan untuk peletakan
sentral controller ini diruangan kontol yang diinginkan sentral controller harus mampu
menampilkan:
a. Icon dari setiap indoor
b. Suhu di dalam ruangan setiap indoor
c. Mengendalikan operasi indoor
d. Schedule operasi untuk 1 tahun
e. Setting suhu, fan, dll untuk setiap indoor
f. Error yang terjadi setiap indoor

Untuk memenuhi fungsi kontrolnya, setiap indoor harus dihubungkan dengan indoor
lain secara looping menuju outdoornya yang kemudian menuju sentral controller
dengan menggunakan 2 kabel ukuran minimal ketebalan 1.25 mm
Kontrol sistem unit AC harus dilengkapi dengan Automatic address setting function
dari pabriknya.

4. SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA


4.1 IndoorUnit
1. Indoor Unit merupakan type Ceiling mounted duct, Wall Mounteddan Cassette
Typedengan design suhu pada 24 CDB dengan suhu ambient 35 CDB.
2. Komponen dasar dari indoor unit terdiri dari kipas, motor kipas, evaporatordan
propotional elektronik expansion valve.
3. Kipas haruslah tipe centrifugal direct drive yang beroperasi dengan tegangan 220-240
volt, 1 phase dan 50 Hz, dan memberikan static pressure minimal 10 140 Pa (duct
type).Dapat dilakukanpengaturan static pressure melalui remote control unit (Jika
diperlukan) pada saat testing dan komisioning. Sehingga static pressure dapat dinaikan
atau diturunkan sesuai kebutuhan lapangan.
4. Indoor unit harus dilengkapi dengan electronic expansion valve untuk mengontrol aliran
refrigerant sesuai dengan kapasitas beban ruangan.
5. Indoor unit dilengkapi dengan fungsi automatic addressing baik untuk penggunaan
individual maupun group.
6. Indoor unit harus dilengkapi dengan 3 sensor (refrigerant inlet, outlet dan off coil) dimana
setiap 20 detik memberikan informasi kepada sensor outdoor.
7. Temperatur control dapat mengontrol sampai dengan 16 indoor unit ( 1 Group )
8. Setiap Indoor sudah dilengkapi dengan Drain Pan yang dapat di akses mudah untuk
perawatan. Dan sudah di lengkapi dengan perlakuan anti bacterial Silver ion untuk
mencegah pertumbuhan lendir, jamur, dan bacteria yang menyebabkan halangan dan
bau.
9. Noise level pada 29 49 dBA diukur pada jarak 1.5 meter.

4.1.1 Indoor Unit untuk Guest Room& Suite Room

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 58
1. Indoor Unit untuk guest room harus merupakan type slim ceiling mounted duct dengan
design suhu pada 24 CDB dengan suhu ambient 35 CDB.
2. Indoor unit harus dilengkapi dengan drain pump dari pabriknya. Dan mampu lift up 700
mm (type slim ceiling mounted duct).

4.2. Outdoor unit


1. Semua Outdoor harus dipasang di atas atap atau di samping bangunan dan terhubung
ke indoor yang ada di dalam gedung, dimana 1 unit outdoor akan terkoneksi ke seluruh
indoor maximum di lantai 4 yang berurutan atau jarak indoor teratas dan terbawah
maximum 15 meter.
2. Panjang pipa refrigerant antara outdoor ke indoor harus mampu mencapai 165 meter
dengan beda ketinggian 90 meter tanpa oil trap.
3. Outdoor dan indoor unit harus dirakit secara utuh di pabrik dan ditest di pabrik sebelum
dikirim, Outdoorunit harus sudah terisi refrigerant R410A.
4. Pemasangan unit outdoor dan indoor harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
5. Outdoor unit haruslah weatherproof yang dibuat dengan panel anti karat dan dicat
dengan baked enamel.
6. Outdoor unit harus memiliki 1 unit Scroll Compressors tipe inverter.
7. Outdoor unit yang memiliki 2 unitScroll Compressor tipe inverter harus tetap beroperasi
walaupun salah satu Scroll Compressor tipe inverterrusak.
8. Noise level outdoor unit tidak boleh melebihi 68 db (A) pada saat beroperasi, di mana ini
diukur secara horizontal dengan jarak 1 meter dan pada ketinggian 1.5 meter dari atas
pondasinya.
9. Outdoor COP minimal pada 3.00 pada kondisi 27 EDB / 19 EWB dan ambient temperatur
35 C.
10. Setiap Outdoor unit harus sudah dilengkapi dengan Service Valve.
11. Koneksi pipa setiap outdoor di sediakan oleh pembuat barang termasuk cabang (Refnet)
dari outdoor ke indoor.
12. PCB outdoor sudah dilengkapi dengan Ferrit Core (Noise reducer).
13. Combinasi Indoor dan Outdoor / Index Ratio Indoor ke Outdoor maksimal 130%.

4.3 Persyaratan Unit- Unit Mesin

4.3.1 VRV inverter system Air Conditioner

Ketentuan Umum,
a. Harus dari jenis Variable Refrigerant Volume (VRV) inverter system dengan
features VRT technology, secara lengkap berikut system control operasinya
(thermostat, Refnet Join, Filter Indoor dan kontrol-kontrol lainnya) dengan
standar produk
b. Kapasitas mesin harus dapat mengatasi beban pendinginan sesuai yang
tercantum dalam gambar Skedul Peralatan AC & Fan.
c. Unit harus disediakan secara lengkap sehingga siap untuk disambung dengan
'refrigerant piping' dan diisi Refrigerantt untuk kemudian dioperasikan tanpa
perlu ditambah dengan kelengkapan lainnya.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 59
4.3.2 Condensing Unit,
a. Dilengkapi weather-proof casing yang mampu melindungi seluruh komponen
didalamnya termasuk peralatan kontrol terhadap cuaca dan sinar matahari.
b. Kelengkapan unit harus mengikuti ketentuan berikut,
CompressorHermetic Sealed Scroll Type
Variable rotation dengan teknologi DC Inverter
Air-cooled condenser coil
Fan dan motor drive dengan power DC
Refrigerant circuit c/w receiver, drier dan filter
Charging valve
Heavy duty coil guard
Control equipment.

4.3.3 Refrigerant Field Piping,


a. Mengikuti rekomendasi dari pabrik pembuat untuk penentuan diameter pipa
penempatan trap, tambahan receiver dan lainnya.
b. Dilengkapi dengan isolasi dari jenis Foamed Neoprene Rubber Pipe Insulation
tebal 0.5 inch, produk Armaflex
a. Menggunakan 'hard drawn copper tube' sesuai dengan ketentuan pada BabPersyaratan
Teknis MEP atau sesuai rekomendasi pabrik pembuat unit AC.

4.4 Axial Flow Ventilating Fan

Ketentuan Umum,
a. Unit harus dipilih dengan laju aliran udara yang mampu mengatasi beban
kerja seperti yang dicantumkan pada gambar skedul peralatan.
b. Pada saat pengajuan usulan tipe dan kapasitas Fan, Kontraktor harus sudah
memperhitungkan segala kemungkinan adanya penurunan kapasitas terhadap
pertambahan static pressure sebagai akibat dari static pressure loss pada
diffuser atau grille atau atau filter atau damper dan/atau peralatan lain di
dalam saluran udara sesuai dengan yang akan dipasang.

Konstruksi,
a. Harus dari jenis Adjustable Pitch Axial-Flow Fan factory adjusted dan fixed
pada sudut tertentu sesuai dengan kebutuhan.
b. Form of running dengan motor berada pada sisi hulu dari arah aliran udara.
Impeller,
a. Harus dari bahan die-cast aluminium alloy dengan kekuatan sesuai standard ARI .
b. Harus seimbang secara dinamis maupun statis.
c. Kipas harus dari jenis AIRFOIL atau AEROFOIL.
d. Harus direct coupled dengan motor penggeraknya.

Casing,
a. Harus dari bahan hot dip galvanized cold-rolled steel dicat anti korosi dengan bahan
chlorinated rubber paint
b. Casing dari jenis long-type casing yang menutupi impeller dan motor.
c. Dilengkapi bell-mouth inlet and fan outlets untuk sambungan dengan saluran udara.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 60
Motor,
a. Dari jenis non-ventilated squirrel-cage induction type, dust-grease-corrosion-
roof motor dengan insulation class F.
b. Dapat digunakan untuk menghisap udara pada temperatur yang berkisar
antara 50-75 0C.

5. Persyaratan Pemasangan

5.1 Ketentuan Umum,


a. Pada saat peralatan/unit mesin yang dipesan oleh Kontraktor tiba
ditapak,segera harus dilakukan pembongkaran peti pembungkus atau
container dengan disaksikan secara bersama oleh DIREKSI, wakil Pemberi
Tugas, Petugas dari perusahaan jasa pengiriman (carrier /transporter
agencies) dan dilakukan pemeriksaan visual terhadap kondisi peralatan.
b. Kontraktor bertugas membuat dan mengisi check-list untuk pemerik-saan dan
diserahkan kepada DIREKSI. Ketentuan lebih detail tentang hal ini diatur oleh
DIREKSI.
c. Apabila dalam pemeriksaan visual diatas ditemukan kerusakan fisik
terhadap peralatan, maka segala penggantian/perbaikan dan lain-lainnya
diatur oleh DIREKSI.
d. Khusus untuk kerusakan pada lapisan cat, Kontraktor harus melakukan
perbaikan dengan melakukan cat ulang dengan kualitas pengecatan yang
paling tidak harus sama, dimana sebelumnya harus dilakukan pembersihan
yang sempurna (dengan sikat kawat, degreasing liquid dan sebagainya).
e. Segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari uraian diatas menjadi
tanggungan dan atas beban biaya Kontraktor yang bersangkutan.

5.2 Pemasangan Unit Mesin,


Penyambungan instalasi kabel daya, kabel kontrol dan pemipaan harus
disesuaikan dengan persyaratan pabrik, bila terjadi ketidak sesuaian dengan
Dokumen Kontrak, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya operasi,
pemborong harus mengajukan gambar kerja (shop drawing) untuk disetujui oleh
Direksi.

6. PERSYARATAN PENGUJIAN

6.1 Ketentuan Umum,


a. Pengujian harus disaksikan oleh DireksiI, Perencana serta wakil Pemberi Tugas.
b. Pengujian operasi sistem baru boleh dilaksanakan setelah sistem bekerja dengan
baik selama 3 x 24 jam.
c. Start-up Unit Mesin Air Conditioning hanya boleh dilakukan oleh Akhli dari
Perwakilan merk tersebut di Indonesia.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 61
6.2 Penyediaan Peralatan Pengukur dan Penguji,

6.3 Alat-alat dan segala keperluan untuk pengujian harus disediakan oleh dan atas biaya
Kontraktor.

6.4 Alat-alat khusus untuk pengujian sistem Air Conditioning yang sedikitnya harus
disediakan Kontraktor untuk pengujian adalah :
a. Thermo Hygrograph
b. Sling Psikrometer
c. Portable Measuring Station
d. Portable Hotwire Anemometer
e. Peralatan ukur lainnya yang harus dipasang pada sistem pemipaan saluran udara dan
tempat lainnya sesuai dengan rencana pengujian yang diajukan oleh Kontraktor dan
telah disetujui.

6.5 Pengujian Sistem Pemipaan,

a. Dilakukan dengan metoda Hidrostatik Test sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
teknis.

b. Tekanan pengujian untuk pipa Refrigrent adalah 600 psi.

c. Bila selama 2x24 jam tidak terjadi penurunan tekanan, maka pengujian dinyatakan
selesai.

d. Bila terjadi penurunan, Kontraktor harus memperbaiki kerusakan tersebut dan pengujian
harus diulangi dari awal.

6.6 Pengaturan Distribusi Aliran Udara Ke Ruangan,

Dilakukan setelah semua unit dihubungkan dengan sistem saluran udara dan seluruh
komponen dalam saluran telah selesai dipasang.

Pekerjaan yang harus dilakukan :


a. Mengatur jumlah aliran udara yang dibutuhkan oleh setiap ruangan
sesuai dengan yang tertera pada gambar.
b. Mengatur splitter damper dan volume damper sehingga jumlah udara
yang mengalir ke setiap ruangan sesuai dengan kebutuhan ruangan
tersebut.
Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
VI - 62
c. Balancing dinyatakan selesai bila aliran air telah sesuai dengan
kebutuhan mesin Air Conditioning dengan ketelitian pengaturan +10%
atau - 5%.

6.7 Pengujian Kriteria Kebisingan (Noise Criteria),

Pengukuran dilakukan terhadap Tingkat Tekanan Suara dalam satuan ukuran atau skala
'weighing' decible (dB CA) pada berbagai pita frekuensi sehingga dapat dibuat kurva
Noise Criteria.

Hasil pengukuran harus dilaporkan dalam bentuk hasil pengukuran dan diplot pada NC
chart.

Apabila NC melebihi angka-angka perancangan seperti pada pasal terdahulu, maka


Kontraktor harus menambahkan beberapa peredam suara pada saluran udara, misalnya
duct acoustic lining.

6.8 Penyetelan Dan Pengujian Operasi Sistem Kontrol,

Setelah sistem dioperasikan, dengan disaksikan DIREKSI, Kontraktor harus memeriksa


seluruh wiring hook-up dari seluruh peralatan kontrol dan melakukan dummy test untuk
memeriksa gerakan-gerakan, response dan kehalusan kerja sistem tersebut.

Hal-hal yang harus diset dan dilakukan pengaturan (set and adjustment) adalah set
point dan throttling range dari setiap peralatan sehingga tidak terjadi kegagalan
operasi/kerja akibat perbedaan throttling range antara setiap peralatan.

6.9 Pengujian Operasi Sistem,

Pengujian ini dilakukan setelah seluruh peralatan atau sistem diuji dan dibersihkan, dan
telah menjalani 'trial-run' selama 3x24 jam.

Pengujian ini dimaksudkan untuk sekaligus menguji kemampuan sistem dengan


dioperasikan secara terus menerus selama 3x24 jam.

Pada saat pengujian ini Kontraktor harus melakukan bersama Direksi dan atas
petunjuk Direksi, hal-hal berikut :
a. Mengamati seluruh sistem pemipaan.
b. Mengamati seluruh sistem saluran udara.
c. Mengamati kerja sistem kontrol.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 63
d. Mengamati kerja peralatan Indoor dan Outdoor Unit dalam sistem Air
Conditioning.
e. Memperbaiki segala hal yang masih belum beroperasi dengan
semestinya dan bila terdapat getaran atau noise yang berlebihan.

6.10 Laporan Pengujian,

Menggunakan formulir-formulir yang dicantumkan dalam buku 'SMACNA, Testing and


Balancing of Air Conditioning System' dan/atau buku 'NEBB', National Engineering
Balancing Bureau.

Segala kebutuhan untuk hal tersebut diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor yang
bersangkutan baik dalam segi pengadaan buku asli, hasil fotokopi formulir dan
pengisiannya sehingga merupakan hasil pengujian yang baik.

Pemberian Tanda-Tanda Penyetelan (Marking),


Setelah seluruh sistem bekerja dengan baik, lancar dan sesuai dengan fungsinya
Kontraktor harus memberi tanda-tanda pada pressure gauge, thermometer, valve
opening, flow meter, splitter damper, volume damper dan peralatan pengatur serta
pengukur lainnya dengan cara-cara yang disetujui Direksi.

7. DAFTAR MATERIAL

No Matrial Merk
1. Unit Air Conditioning VRV Sistem DAIKIN, Mitsubishi, Samsung
2. Pipa Refrigerant Kembla,Denji,Trust,Crane
3. Pipa Pengembunan (PVC) Wavin,Paralon,
4. Isolasi Pipa Armafalex,Thermaflex,
5. Refrijran,Pengembunan Insulflex
Ducting : PolyUrethan TD Duct, MG Duct,First Duct
6. BJLS LOKFOM
7. Filter AAF, ACS
8. Freon / Refrigerent R410 Dupont
Kabel Supreme, Kabelindo

28.2. PEKERJAAN LISTRIK

1. Lingkup pekerjaan

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 64
Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/kontrol ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh
instalasi listrik (termasuk motor listrik) pengkabelan, panel-panel dan instrumentasi kontrol seperti
yang ditunjukkan pada gambar-gambar rencana/diagram yang melengkapi dokumen ini.
2. Umum
Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan perletakan panel seperti
yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route, lokasi panel dan perletakan
instrument kontrol.
Pemborong wajib menyesuaikan enagn keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur
instalsi lainnya berikut detail-detail yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
Pemborong wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh :
Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK).
Dinas Pemadam Kebakaran.
Lembaga Pengujian Bahan.
Dinas Keselamtan Kerja.

3. Spesifikasi teknis
a. Panel
Semua komponen-komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga dan panel-panel
kontrol harus buatan MG atau ABB atau setaraf yang disetujui Direksi.
Panel-panel tenaga harus dibuat dari pelat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci
Yale atau setaraf pengecatan dengan cat bakar dan powder coating minimum 2 kali.
Warna finishing ditentukan kemudian.
Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu panel-
panel yaitu yang dirakit disini haruslah berasal dari lebih kecil dari 3 ohn, diukur setelah
minimal tidak hujan 2 (dua) hari.
b. Panel Pembagi
Panel pembagi harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T, voltmeter serta ampermeter
dengan selector switch untuk 3 phase, plat nama untuk peralatan.
c. Wiring
Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal conduit JIS standard
(Maruichi, National atau Pusan).
Wiring digram hendaknya disesuaikan enagn kebutuhan peralatan AC yang bersangkutan.
Kabel yang dipasang di dalam tanah, jenis NYFGBY harus dipasang sekurang-kurangnya
sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan pelindung, kemudian dilindungi dengan
batu pelindung sebelum diurug kembali.
Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 65
Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan kabel schoen. Pemasangan
kabel schoen harus menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.
Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.
Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal flexible
conduit.
Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan diklem rapike
dinding memakai klem pipa.
Kabel-kabel yang digantung pada pelat beton harus memakai klem penggantung dan wire
rod yang diramset ke beton.
Kabel yang dapat digunakan adalah buatan Kabel metal atau 4 besar.

28.3. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pondasi
Semua pondasi beton yang diperlukan untuk outdoor unit, panel-panel listrik termasuk dalam
pekerjaan pemborong AC.
Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau
gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk
mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yang diperlukan.
Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus
berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil.
Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan
penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) ke dalam ruangan-ruangan
yang dihuni.

2. Pengecatan
Untuk pengantungan/penyangga harus dicat meni dan setelah itu dicat dengan cat
alumunium.
Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat atau karat yang
merusak sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan warna yang sesuai secara
keseluruhan atau warna yang diminta Direksi.
Cat dasar, dan finishing dari merk ICI atau yang setaraf yang dapat disetujui.

28.4. PENGUJIAN (TESTING, ADJUSTING & BALANCING)

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 66
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh system
tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai
seperti yang terlihat dalam gambar-gambar rencana sehingga system betul-betul dapat berfungsi
dengan baik dan sesuai dengan rencana.
2. Umum
Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal harus mengikut
standard yang berlaku secara umum seperti standard NEBB, ASHRAE
dan SMACNA dengan menggunakan peralatan-peralatan ukur yang
memenuhi untuk pelaksanaan TAB tersebut.

3. Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur seperti di bawah ini harus dimiliki oleh kontraktor yang bersangkutan
antara lain :
a. Pengukuran laju udara
Anemometer dan sejenisnya.
Hood untuk mengukur udara di diffuser.
b. Pengukuran temperatur udara/air
Sling psychrometric.
Thermometer.
c. Pengukuran listrik
Voltmeter.
Ampermeter / Tang Ampere.

4. Pelaksanaan TAB
Secara detil TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh system dan bagian-bagiannya,
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati besaran yang
ditentukan dalam rencana.
Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-besaran
yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap besaran-
besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat diperlukan
dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data-data yang
diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 67
Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-besaran lainnya
yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam satu laporan yang
bentuknya (formnya) sudah disetujui oleh pengawas.
Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineernyang betul-betul sudah berpengalaman
dalam pelaksanaan TAB ini.
Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil-hasil
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas tersebut dan
dalam laporannya ikut menandatangani.
Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana kerja, mengenai
prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedure ini agar
dibicarakan dengan pihak MK untuk mendapatkan persetujuannya.

28.5. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN


Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor memungkinkan untuk mengajukan salah
satu dari daftar bahan dan peralatan sesuai daftar di bawah ini. Pemborong baru bisa mengganti
peralatan dari produk lain yang setaraf dengan produk-produk tersebut di bawah ini dan harus ada
persetujuan resmi tertulis dari Pemberi Tugas.

Adapun produk, bahan dan peralatan pada dasarnya harus sesuai dengan daftar material.

DAFTAR PERALATAN DAN MATERIAL AC

NO BAHAN / PERALATAN MERK / PEMBUAT

1. AC Split (wall & split duct) Daikin, Samsung, Mitsubishi


2. Fan S & P, Panasonic, KDK
3. Thermostat Duct Sika, Nagano, Winters
4. BJLS (ducting) Lokfom, Fumira
5. Isolasi Ducting AB Wool, Top Wool, Inswool
6. Pipa Refrigerant (tembaga) Kembla ex. Australia, DENJI
7. Pipa PVC (drain) Pralon, Rucika, Wavin Maspion klas AW
8. Isolasi Pipa Thermaflex, Armaflex, Amstrong, Insulflex
9. Komponen Panel Listrik Siemens, Schneider, Terasaki
Komponen ini harus disesuaikan dengan
komponen yang digunakan pada instalasi listrik
10. Kabel Listrik Supreme,Kebelindo, Kabelmetal, Tranka
11. Pabrik Pembuat Panel Industira, Alco, Otessa, Simetri
12. Diffuser / Linier Diffuser Lokal (Aluminium)
13. Grille, FAG, RAG, PAR Lokal (Aluminium)
14. Volume Dumper Modul, Barber Colman, Primawangi
15. Fire Dumper Modul, Barber Colman, Primawangi
16. Flexible Duct DEC, Inter Lock, Modul Flex
17. Aluminium Foil (double Side) Insfoll 430, AB Foil, Top Foil
18. Aluminium Duct Tape Para Tape, Instape, Wontape

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 68
PASAL 18:
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna
dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih, halaman harus ditata rapi dan semua barang yang
tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
2. Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan
gambar menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
3. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul, sehingga sebelum penyerahan II dilaksanakan, pekerjaan benar-benar telah sempurna.
4. Semua yang belum tercantum dalam peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian dalam rapat
penjelasan (Aanwijzing).
5 Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini yang masih termasuk lingkup dalam
pelaksanaan ini Penyedia Barang / Jasa harus menyelesaikan, sesuai dengan petunjuk, Perintah
Direksi, baik sesudah atau selama berjalannya pekerjaan, serta perubahan-perubahan didalam Berita
Acara Aanwijzing.
6 Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian dilapangan akan dibicarakan dan
diatur oleh Konsultan MK/Pengawas. dengan dibuat Berita Acara yang disyahkan oleh Pengelola
Proyek/Direksi.

PASAL 19 :
PENUTUP

1. Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu harus diajukan
contohnya untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas pada saat didatangkan di
lapangan.
3. Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lama adalah 2 x 24
jam. Bila kontraktor tidak mengindahkan, Konsultan Pengawas berhak menyelenggarakan atas biaya
Kontraktor.
4. Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan di dalam RKS dan
gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor guna mencapai hasil yang sempurna seakan akan
telah disebutkan apabila secara teknis harus dipersyaratkan.

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 69
5. Bagian-bagian yang secara konstruktif harus ada tetapi tidak disebutkan di dalam RKS dan gambar tetap
harus diselenggarakan oleh Kontraktor dan pelaksanaannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan
Pengawas.

Surabaya, ...........2017
Mengetahui/Menyetujui :
Konsultan Perencana

Pengembangan Kantor Pusat Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya


VI - 70

Anda mungkin juga menyukai