Anda di halaman 1dari 15

Perum.

TAPAK Medokan
Asri Utara

Jl. Ir. Soekarno ( depan Resto


Makmu ), dengan luas 18,375 M

Tanah milik YKP

YK Perum.
P Rungk
ut Asri
Utara

Tanah milik PT. MBB

Perum.
Rungk
ut Asri
Utara
DESKRIPSI KOMUNITAS :

1. JUDUL

Judul dari proyek ini adalah Pusat Komunitas Seni dan Budaya Jawa
Timur di Surabaya. Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus
proyek tersebut:
Pengertian Pusat:

Menempatkan untuk fasilitas tertentu.

Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi

Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang
dikonsentrasikan

Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau
fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.
Pengertian Seni:

Memproduksi pengaturan bunyi, warna, bentuk, atau unsur-unsur
lainnya yang serasi dipengaruhi oleh segi keindahan atau estetika.1

Perihal seni, hasil karya, cabang seni.

Seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set
peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium
itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau
perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun
demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa
lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk
mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti
bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud
cinta).2

Suatu perwujudan kebudayaan yang diciptakan manusia sebagai
mahkluk yang berbudaya. 3
1
The American Heritage College Dictionary

w. wPengertian
http/ww ikipedia.com/wBudaya
2
iki/art

Statistik Sosial hasil 2009
Budaya kegiatan dan penciptaan batin (akal budi manusia), seperti
kepercayaan, keseniaan, dan adat istiadat.
Surabaya adalah salah satu nama kota terbesar ke-2 di Indonesia
yang merupakan ibukota provinsi Jawa Timur yang berada di Pulau Jawa.
Berdasarkan pengertian diatas, maka Pusat Komunitas Seni dan Budaya Jawa
Timur di Surabaya adalah suatu bangunan atau kelompok bangunan yang
merupakan pusat aktifitas untuk menampung kreatifitas yang bermanfaat, inovatif
dan variatif dalam bidang seni dan menuangkan seni tersebut dalam bentuk seni
pertunjukan dengan tujuan untuk melayani masyarakat luas dan memenuhi
kebutuhan akan minat seni tersebut. Serta menjadi tempat yang digunakan untuk
mempromosikan potensi kebudayaan dan mengembangkan sektor pariwisata dan
pendidikan .

2. TINJAUAN UMUM
Tinjauan umum membahas tentang pusat komunitas kesenian secara
keseluruhan dan secara umum.
a. Tinjauan Terhadap Kesenian
Pengertian Kesenian
Kesenian adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang yang
diungkapkan secara sadar dan diwujudkan dalam bentuk nada, kata dan
warna medium (media/alat) sehingga dapat menggugah rasa seseorang
untuk melihat ataupun mendengar.
Kesenian adalah segala sesuatu mengenai seni yang merupakan
ekspresi hasrat manusia akan rasa keindahan dan dilahirkan melalui
perantara alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap
oleh indera pengelihatan atau dilahirkan melalui perantara gerak.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh
karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat
dalam intisari ekspresi dari kreat ifita s manusia. Seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis

4
Garis garis besar estetika , PT Karya , Yogyakarta,
1979, hal 61.
memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya,
masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih
medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan
suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan
ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan,
gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk
medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari
orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul
untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk
(seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang
bermaksud cinta).
Jenis dan Bentuk Kesenian
Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, jenis dan
bentuk kesenian dibagi menjadi:
Berdasarkan Jenis:
1.Kesenian Tradisional
Yaitu suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar, serta telah
dirasakan sebagai milik oleh masyarakat di lingkungannya.
Pengolahan didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukung dan
diterima sebagai tradisi.
2.Kesenian Modern
Yaitu merupakan seni yang penggarapannya didasarkan atas cita
rasa masyarakat pendukungnya. Cita rasa baru umumnya merupakan
4
pembaharuan atau penemuan sebagai akibat dari pengaruh luar.
Berdasarkan Bentuk:
1. Seni Pertunjukan (Performance Arts)
Yaitu karya seni yang menggunakan perantara atau media ekspresi
bunyi, gerak, dan irama. Karya seni yang dipertunjukan bergerak dan
hidup. Adapun seni pertunjukan terdiri dari seni tari, seni musik, dan
seni drama. Karya seni pertunjukan dapat juga disebut sebagai hasil
seni yang bergerak (dinamis), hal ini karena digerakkan atau
dilakonkan oleh manusia, jadi yang diciptakan adalah patokan-
4
Garis-garis Besar Estetika, PT Karya, Yogyakarta, 1979, hal 61.
patokan, irama, komposisi dari gerak ataupun suara .
2. Seni Rupa (Visual Art)
Yaitu karya seni yang dapat dinikmati dengan indera mata melalui
media ekspresi garis, warna, bahan dan wujud. Karya seni yang
diperlihatkan tidak bergerak, contohnya seperti seni lukis, seni patung,
seni kriya. Visual art bisa disebut juga sebagai karya seni diam
(statis), penciptaan atau pengolahan benda mati oleh manusia,
jadi yang tersaji tetap benda mati, walaupun wujudnya dapat
5
berup makhluk hidup.

b. Tinjauan Terhadap Performing Arts


Dapat disimpulkan bahwa performing arts adalah seni atau
pengaturan bentuk, warna, suara dan elemen-elemen lain yang
diperagakan dan dipertunjukan secara dramatis di hadapan sebuah
penonton dimana mempengaruhi rasa keindahan.
Seni pertunjukan (Bahasa Inggris: performance art) adalah karya
seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu
tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang,
tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Gbr. 1.Tari Kontemporer


Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya
kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi
biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal
dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah
istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang
tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
Ruang Lingkup Performing Arts
Dalam bahasa Indonesia, Performing Arts adalah seni pertunjukan.
5
Karim Ahmad, Analisis Kebudayaan, DEPDIKBUD, Direktorat Kesenian Jakarta, 1980, hal 81
6
Achmad, A Karim, Pendidikan Seni Teater, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, hal 3
Menurut A.Karim Achmat, Seni Pertunjukan dibagi menjadi 3, yaitu: 6
Seni Tari
Tari adalah gerak ritmis sebagian atau seluruh tubuh yang terdiri dari
pola individual atau berkoelompok yang disertai ekspresi id tertentu.
Media utama terletak pada gerak yang ditimbulkan oleh tubuh
manusia yang diserasikan dengan ruang dan gerak dalam waktu. Jadi
tari adalah seni sesaat dari ekspresi yang dipertunjukan dengan bentuk
serta gaya tertentu lewat tubuh manusia yang bergerak dalam ruang.
Seni Musik
Musik adalah suatu bentuk seni yang merupakan cetusan ekspresi
pikiran atau perasaan yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk
bunyi.
Seni Peran / Drama
Adalah suatu bentuk seni dimana pengungkapanya berupa laku atau
dialog. Sedikit berbeda dengan teater, dimana teater pengungkapannya
selain dapat berupa laku atau dialog juga menggunakan tari, musik, dan
segala sesuatu yang mendukung adanya suatu pertunjukan.

3. IDENTIFIKASI PELAKU
Secara garis besar para pelaku di dalam Pusat Seni Budaya ini dibagi menjadi
3 yaitu pengunjung, pengelola dan penyelenggara.
a. Pengunjung
Pengunjung merupakan salah satu pelaku utama yang menggunakan area
taman budaya ini. Peran pengunjung sangat besar dalam sebuah tempat
hiburan atau pertunjukan, karena setiap pagelaran seni yang diadakan
tentunya dengan maksud untuk menarik minat para pengunjung untuk
datang menyaksikan. Pengunjung yang dimaksud disini adalah
masyarakat secara umum yang berminat datang dan menyaksikan
pertunjukan.

Wisatawan local
Masyarakat setempat dimana taman budaya tersebut berada menjadi
sasaran yang utama, mengingat salah satu tujuan pembangunan taman
budaya adalah melestarikan kebudayaan lokal.
Wisatawan asing
Pengunjung dari luar daerah maupun luar negeri juga menjadi salah
satu sasaran untuk pengenalan kepada budaya lokal. Dalam hal ini
taman budaya berperan sebagai daya tarik wisata melalui pertunjukan
seni dan budayanya.
b. Pengelola
Pengelola merupakan badan atau kelompok yang bertanggung jawab atas
keberadaan Pusat Seni Budaya di suatu daerah. Pengelola dapat pula
dikatakan sebagai pengurus serta pemberian ijin terhadap pengadaan
pagelaran di suatu taman budaya. Dalam hal ini, menurut peraturan yang
ada bahwa keberadaan taman budaya disetiap daerah merupakan wadah
khususnya bagi kebudayaan setempat untuk ditampilkan, sehingga
kepengurusan dan pengelolaan Pusat Seni Budaya berada dibawah
naungan pemerintah daerah setempat. Pengelola merupakan suatu
badan yang terorganisir terdiri dari kepala Pusat Seni Budaya dan
staff kepengurusan disetiap bidangnya antara lain :
Pengelola struktural :
a. Kepala / pimpinan dan wakil pimpinan
b. Staff administrasi
c. Staff pelaksanaan
d. Staff humas
e. Staff perlengkapan
Pengelola sub-bagian :
a. Unit teknis pengelola tiap bidang (pertunjukan / pameran)
Pengelola service :
a. Petugas kebersihan
b. Petugas mekanikan
c. Petugas keamanan

c. Penyelenggara
Penyelenggara merupakan kelompok atau perorangan yang memiliki
gagasan atau niat untuk mengadakan pergelaran seni dan budaya. Dari
latar belakang berdirinya taman budaya disebutkan bahwa keberadaan
taman budaya tidak lepas dari peran pemerintah dan para seniman yang
ada di setiap daerah. Dengan kata lain penyelenggara merupakan
penanggung jawab atas event atau pergelaran yang sedang
berlangsung.
Seniman
Keberadaan taman budaya yang tidak lepas dari peran seniman sebagai
pemrakarsa berbagai kegiatan serta menjadi ajang untuk mempertunjukan
berbagai hasil karyanya. Seniman dapat berupa perorangan maupun
kumpulan para seniman yang berkolaborasi dan menciptakan pagelaran
atau pertunjukan.
Kelompok masyarakat / instansi
Masyarakat secara umum juga dapat menjadi penyelenggara kegiatan,
baik yang bersifat pertunjukan maupun workshop.

4. IDENTIFIKASI KEGIATAN
Fungsi taman budaya salah satunya sebagai jendela budaya, memberikan
peluang bagi berbagai kesenian dan kebudayaan ditampilkan dan
dipertunjukkan disini. Selain sebagai sarana pengenalan akan budaya yang ada
sekaligus sebagai sarana melestarikan budaya yang merupakan warisan para
leluhur terdahulu. Dari peluang dan sarana yang tersedia, terdapat berbagai
kegiatan yang terwadahi didalam komplek taman budaya ini antara lain ;
a. Pagelaran pentas
Pagelaran pentas termasuk dalam kategori pertunjukan yang dinamis atau
bergerak. Seni pertunjukan ini mengutamakan aspek ekspresi gerak dapat
pula dipadukan dengan iringan musik. Pertunjukan ini juga dimungkinkan
terjadi interaksi antara pemain dengan penonton secara langsung. Ada
berbagai seni pertunjukan yang berbeda, beberapa diantaranya:
Drama / teater
Drama atau teater merupakan pentas seni gerak dengan alur cerita
yang mengangkat suatu pesan atau pelajaran. Pentas ini
mengutamakan aspek gerak dan suara untuk menyampaikan maksud
dan alur cerita tersebut.
Pentas music
Pentas musik merupakan pertunjukan yang menekankan pada aspek
suara / audio. Pertunjukan musik ini membutuhkan ruangan dengan
fungsi akustik lebih untuk mendukung kualitas suara yang dihasilkan.
Namun tidak menutup kemungkinan juga diadakan di luar ruangan.
Pentas tari
Pentas tari merupakan pertunjukan yang menekankan pada ekspresi
gerak yang digabungkan dengan musik yang mengiringi. Pentas tari
pada umumnya juga mengangkat sebuah alur cerita yang ingin
disampaikan.
b. Pameran
Kegiatan pameran merupakan kegiatan display hasil karya seni berbentuk 2
dimensi maupun 3 dimensi. Pada umumnya pameran dapat dilakukan di
dalam ruangan maupun luar ruangan yang menekankan pada penataan
atau layout yang mudah untuk dilihat serta menarik. Karya yang
dipamerkan pada umumnya adalah lukisan, patung, serta karya seni lain
yang dapat didisplay dan dinikmati secara aspek visual.
c. Workshop
Selain sebagai sarana mempertunjukkan berbagai karya dan hasil
seni, kegitan lain yang dapat diwadahi adalah kegiatan workshop atau
sarasehan mengenai hasil karya yang dipertunjukkan. Kegiatan ini pada
umumnya diadakn sebagi kesempatan untuk interaksi antara sesama
seniman maupun antara seniman dengan masyarakat yang ingin bertukar
informasi serta pengetahuan, ataupun penjelasan langsung tentang karya
seni yang dihasilkan. Hal ini dapat sesuai dengan fungsi taman budaya
selain sebagai sarana mempertunjukkan kesenian dan kebudaayan
juga sebagai sarana mengenal kesenian dan kebudayaan secara
lebih jauh salah satunya dengan langsung bertemu dengan para
narasumber.
Selain dari kegiatan utama sebagi tempat pergelaran dan pertunjukan
tentunya terdapat kegiatan lain sebagai pendukung dan merupakan
rangkaian kegiatan sehingga kegiatan utama dapat terlaksana dengan
baik, kegiatan tersebut antara lain:
1) Administrasi
Kegiatan ini merupakan rangkaian sebelum melakukan berbagai
pertunjukan dan menggunakan area taman budaya. Kegiatan ini
meliputi perijinan, dan berbagai persiapan yang dilakukan dalam
menggelar suatu pertunjukan.
2) Kegiatan umum
Sebagai salah satu tempat tujuan wisata tentunya terdapat berbagai
kegiatan pendukung lain seperti makan, minum, istirahat,
beribadah serta kegiatan umum lainnya

5. IDENTIFIKASI RUANG
Berdasarkan identifikasi pelaku dan berbagai kegiatan yang ada didalam
taman budaya ini, maka didapat ruang-ruang yang dibutuhkan untuk mewadai
kegiatan yang ada. Ruang-ruang didalam taman budaya ini dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu performance space, support space dan
communal space7:
a. Performance space / Ruang pertunjukan
Ruang ini dapat berupa ruang tertutup maupun terbuka yang berfungsi
sebagai ruang untuk pertunjukan karya seni baik 2 dimensi maupun 3
dimensi. Dari jenis kegiatan yang diwadahi, pertunjukan dapat berupa
pertunjukan yang dinamis / bergerak dan statis / tidak bergerak. Setiap
jenis pertunjukan memiliki kebutuhan ruang yang berbeda.
Ruang / gedung teater
Ruang ini digunakan untuk pertunjukan seni yang dinamis, dimana
berbagai aspek seperti visual, audio dan lighting / pencahayaan
sangat penting. Di ruang ini secara umum terdapat stage /
panggung untuk pementasan serta tempat duduk para audience /
penonton.
Galeri
Ruang ini digunakan untuk pertunjukan hasil karya seni yang tidak
bergerak, dimana aspek visual sangat berpengaruh. Ruang ini
7
secara
Beckley, R. M. (1981). Theatre Facilityumum berupa
Impact Study, Volume ruang
1: Theater dengan etalaseandyang
Facilities: Guidelines ditata
Strategies. Center of
Architecture and Urban Planning Research Monographs University of Wisconsin Milwaukee, (hal. 1-38)
sedemikian ruapa sebagai tempat display hasil karya, sehingga
para pengunjung dapat menikmati melihat secara jelas dan detail
apa yang di pamerkan.

b. Support space / ruang pendukung


Selain ruang utama sebagi arena pertunjukan, terdapat ruang-ruang
pendukung sebagai pendukung kegiatan pertunjukan, antara lain:
a. Office / kantor
Kantor merupakan salah satu ruang utama sebagai pendukung
kegiatan yang ada. Disini para pegawai serta staff yang mengurusi
taman budaya bekerja serta melakukan pelayanan dan persiapan
bagi para penyelenggara event pertunjukan.
b. Dressing room / ruang ganti
Ruang ini menjadi salah satu ruang yang terpenting dalam suatu
rangkaian pertunjukan dimana para aktor atau pelaku
pertunjukan mempersiapkan segala sesuatu, seperti kostum, rias,
dan lain sebagainya sebelum masuk ke ruang pertunjukan / stage.
c. Rehearsal room / ruang latihan
Ruang ini sebagai ruang berlatih maupun gladi bersih para pekau
pertunjukan sebelum pentas sebenarnya digelar.
d. Control & Operation room
Ruang ini sebagai ruang untuk mengontrol serta pusat untuk
mengatur dan mengendalikan prasarana pendukung selama
pertunjukan berlangsung, seperti pengaturan pencahayaan,
pengaturan suara, dan kebutuhan lain selama pertunjukan
berlangsung.
e. Ruang workshop
Ruang ini digunakan sebagai tempat sarasehan atau berkumpul dan
bertemu para seniman atau masyarakat untuk bertukan pikiran atau
membahas mengenai pertunjukan yang akan digelar.
f. Perpustakaan
Selain melalui pertunjukan seni secara langsung, pemahaman
terhadap kesenian dapat pula diperoleh salah satunya dari sumber-
sumber bacaan. Ruang perpustakaan dapat menjadi sarana
pendukung yang baik untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang berbagai seni dan kebudayaan melalui koleksi literatur yang
terkait.
g. Ruang ibadah
Ruang ibadah disediakan bagi para pengunjung dan
pengelola, pada umumnya berupa mushola.
h. Lavatory / toilet
Lavatory / toilet menjadi sarana pendukung yang sangat penting
untuk menunjang kebutuhan manusia, terutama pada bangunan
yang rekreatif.

c. Communal space / ruang komunal


Ruang ini sebagai ruang berkumpul dan juga menghubungkan antar satu
ruang dengan ruang lain serta dapat menjadi start point menuju ruang
yang akan dituju, seperti:
Lobby
Lobby dapat dikatakan sebagai start point saat pertama memasuki
sebuah gedung atau tempat. Pada umunya berupa ruang loss tanpa
sekat dan berdekatan dengan ruang-ruang pendukung seperti
informasi, dan lavatory.
Cafetaria
Area ini menjadi area publik dimana antar pengunjung dapat bertemu
dan berkumpul. Selain untuk makan sert minum dapat pula sebagai
tempat beristirahat dan mengobrol.
Lounge
Ruang ini secara umum berfungsi sebagai ruang santai dan istirahat,
dapat pula berdekatan dengan cafetaria atau lobby.
Taman terbuka
Taman ini dapat berfungsi sebagai area pertunjukan luar ruangan,
serta area rekreasi dan berkumpul.
Area parkir
Area ini merupakan area pertama yang dituju para pengunjung untuk
tempat meletakkan kendaraan yang dibawa.

d. Ruang/Fasilitas pada Pusat Pengembangan Kebudayaan


Secara umum, kebutuhan ruang utama untuk Pusat Pengembangan
Kebudayan adalah sebagai berikut:
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
DEFINISI OBJEK
PUSAT KOMUNITAS SENI DAN BUDAYA JAWA TIMUR
DI SURABAYA

NAMA MAHASISWA :

GANDA PRATAMA
04.2014.1.02779

DOSEN :
RANDY PRATAMA SALISNANDA ,ST, M.Ars

ASISTEN DOSEN :
Ir. IKA RATNIARSIH ,MT

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2017

Anda mungkin juga menyukai