Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN PLUMBING (MENURUT SNI 03-7065-2005)

Menurut SNI 03-7065-2005 prosedur perencanaan sistem plumbing untuk bangunan gedung
dengan jumlah penghuni ebih dari 500 atau pengunjung lebih dari 1500 harus dilakukan dalam 4
tahap:
Konsep Rencana
Rencana Dasar
Rencana Pendahuluan
Rencana Pelaksanaan

A. Prosedur Perencanaan

1. Konsep Rencana
Dalam konep rencana yang harus diketahui adalah data dan informasi awal dari gedung yang akan di
bangun, dan juga data dan informasi akhir dari gedung tersebut.

a. Data dan Informasi Awal


Data dan informasi akhir yang diperlukan adalah:
Jenis / penggunaan hunian dan jumlah penghuni
Gambar rencana arsitektural gedung pada tahap konsep
Jaringan air minum dan fasilitas pembuangan air buangan kota
Peraturan yang berlaku umum maupun yang berlaku setempat

b. Data dan informasi Akhir


Data dan informasi akhir yang harus disiapkan adalah:
Gambar yang menunjukan lokasi penyambungan dengan sumber ar dan lokasi sistem pembuangan
Gambar denah tata letak alat plumbing, jenis dan jumlahnya
Perkiraan RAB untuk plumbing
Rencana jangka panjang untuk pelaksanaan pembangunan, konsep cara membangun dan pembagian
paket pekerjaan
Dokumen yang diperlukan untuk mengurus persetujuan prinsip membangun dari instansi berwenang
dan pihak lain yang terkait.
Sistem air minum
Dari pengelola air minum, kapasitas dan kualitas yang dapat dijamin
Dari sumber air baku untuk air minum dengan perkiraan kapasitas dan kualitas yang dapt dijamin
sepanjang tahun
Sistem pembuangan
Ke riol kota, kapasitas, arah dan jalur pembuangan, serta ijin dari instansi yang berwenang.
Ke instalasi pengolahan dan buangan setempat
Perhitungan kasar megenai kebutuhan air minumper hari, banyaknya air buangan per hari dan
kebutuhan daya lisstrik untuk sistem plumbing.

2. Rencana Dasar
Setelah data dari onsep rencanan di dapat, barulah ke tahap berikutnya yang diamakan rencana
dasar. Pada rencana dasar, pekerjaan utama meliputi Penyusunan rencana dasar, dan perisapan
gambar dan dokumen

a. Penyusunan Rencana dasar


Penyususnan rencana dasar terdiri dari:
Perhitunga kebutuhan air minum berdasarkan perkiraan total hunian
Penentuan jaringan utama, jalur pipa dan diagram sistem plumbing
Penentuan ukuran dan perkiraan berat tandon bawah dan tandon atas
Penentuan cara penumpuan dan penggantungan pipa utama
Penentuan alternatif sistem dan perlengkapannya, rencanadasar dan mesinmesin utma yang
diperlukan

b. Gambar dan Dokumen


Gambar yang disiapkan meliputi:
Diagra sistem plumbing
Gambar denah ruang mesin dan tangki (tandon), yang menunjukan ukuran kasar mesi dan tandon
tersebut.
Dokumen dalam bentuk laporan, meliputi:
Penjelasan alternatif sistem dan perlengkapannya
Hasil perhitungan sistem plumbing, ukuran kasar dan jalur pipa utama
Perkiraan berat pipa dan isinya untuk informasi bagi perencana struktur gedung
Kapasitas mesin mesin yang dperlukan.
Perkiraan RAB Plumbing yang lebih rinci
Spesifikasi bahan dan peralatan

3. Rencana Pendahuluan
Rencana pendahuluan meliputi Perhitungan volume pipa dan gambar

a. Perhitungan
meliputi
Perhitungan ukuran semua pipa cabang
Perhitungan laju aliran dalam pipa (sesuai dengan perhitungan SNI 03-6481-2000 tentang sistem
plumbing

b. Gambar dan Dokumen


Gambar yang disapkan sekurang kurangnya meliputi:
Diagram satu garis sistem air bersih, penyaluran air buangan, ven dan air hujan
Gambar denah jaringan pipa utama
Gambar denah ruang mesin, dan tandon dan ukuran
Gambar detai potongan yang pentng atau khusus

4. Rencana Pelaksanaan
Dokumen rencana detil pelaksanaan yang harus disiapkan
Perkiraan Biaya pelaksanaan
Spsesifikasi lengkap
Persyaratan umum pelaksanaan.

Istilah istilah yang dipakai di SNI, untuk air bersi dipakai istilah air minum, sistem air kotor dan air
bekas disebut air buangan, tandon bawah ground tan) disebut tangki air bawah, sedang untuk roof
tank (tandon atas) disebut Tanki air atas.

B. Berikut adalah tabel-tabel di SNI 03-7065-2005 untuk perencanaan.


Tabel Pemakaian Air Dingin Minimum Sesuai Penggunaan Gedung

NO PENGGUNAAN GEDUNG PEMAKAIAN SATUAN


AIR
1 Rumah Tinggal 120 Liter/penghuni/hari
2 Rumah Susun 100 Liter/penghuni/hari
3 Asrama 120 Liter/penghuni/hari
4 Rumah Sakit 500 Liter/ bed/ hari
5 Sekolah dasar 40 Liter/siswa/hari
6 SLTP 50 Liter/siswa/hari
7 SMU/ SMK 80 Liter/siswa/hari
8 Ruko /Rukan 100 Liter/penghuni & pegawai/hari
9 Kantor / Pabrik 50 Liter/pegawai/hari
10 Toserba/ Toko Pengecer 5 Liter /m2
11 Restora 15 Liter/ kursi
12 Hotel Berbintang 250 Liter/bed/hari
13 Hotel Melati/ penginapan 150 Liter/bed/hari
14 Gedung pertunjukan/ bioskop 10 Liter/kursi
15 Gedung Serba Guna 25 Liter kursi
16 Stasiun / Terminal 3 Liter/penumpang tiba & pergi
17 Peribadatan 5 Liter/orang
(belum tempat ar wudlu)

Note: Bed = Tempat tidur

Tabel Pemakaian Air Panas Minimum Sesuai Penggunaan Gedung ( suhu 60 C)

NO PENGGUNAAN GEDUNG PEMAKAIAN AIR Kapasitas tangki penyimpan


L/org/hari sehari
1 Rumah Tinggal 50 dan 100 1/5
2 Rumah Susun 50 dan 100 15
3 Hotel 110 1/5
4 Rumah Sakit 130 1/10
5 Kantor 20 1/5
6 Pab 20 2/5
7 Restoran 10 2/5
8 Kamar mandi umum 30 1/5
(1x mandi per orang)

(lanjut)
Sumber : SNI 03-7065-2005 & SNI 03-6481-2000
MENGENAL STANDAR ACUAN DALAM PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

1. PEMADAM KEBAKARAN
SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif Untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
SNI 03-1745-2000 Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
SNI 03-1746-2000 Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sarana Jalan Ke Luar Untuk
Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
SNI 03-3985-2000 Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm
Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
SNI 03-3989-2000 Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Springkler Otomatik Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
SNI 03-6570-2001 Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran.
SNI 03-6571-2001 Sistem Pengendalian Asap Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
SNI 03-6574-2001 Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Dan Sistem Peringatan
Bahaya Pada Bangunan Gedung.
SNI 09-7053-2004 Kendaraan Dan Peralatan Pemadam Kebakaran Pompa
UU RI No 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
Kepmen PU No.: 441/KPTS/1998 Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
Kepmen PU No.: 11/KPTS/2000 Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran Di
Perkotaan.
Kepmen PU No.: 10/KPTS/2000 Ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan.
Permenaker No.: Per.04/Men/1980 Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan
Permenaker No.: Per.02/MEN/1983 Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
Inst.Menaker No.:Ins.11/M/BW/1997 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
Kepmenaker No.: Kep.186/MEN/1999 Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
Perda DKI Jakarta
Perda No. 3 Tahun 1992 Tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam Wilayah DKI Jakarta

2. PLUMBING
SNI-03-6481-2000 tentang Sistem Plambing 2000
SNI-03-7065-2005 tentangTata cara perencanaan sistem plambing
SNI-03-2399-2002 tentangTata cara perencanaan bangunan MCK umum
SNI-03-2398-2002 tentang Tata cara perencanaan tangki septik dengan sistem resapan
SNI-03-2453-2002 tentang Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan

3. TATA UDARA (AC)


SNI-03-6390-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara
SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi danPengkondisian Udara pada
Bangunan Gedung.
SNI-03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap pada Bagunan Gedung.
SNI-03-6767-2002 tentang Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Mekanis dan Sistem Tata Udara
sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Bangunan (Damper Kebakaran)
SNI-03-7012-2004 tentang Sistem Manajemen Asap di dalam MAL, Atrium danRuangan Bervolume
Besar.

4. TRANSFORTASI GEDUNG (LIFT & ESCALATOR)


SNI-03-2190-1999 Kostruksi Lift Penumpang dengan Motor Traksi
SNI-03-6248-2000 Konstrusi Eskalator.

5. ELEKTRIKAL
SNI-04-0227-1994 tentang Tegangan Standar.
SNI-04-0255-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik. (Puil 2000)
SNI-03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan.
SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perancangan PencahayaanDarurat, Tanda Arah dan Sistem
Peringatan Bahaya pada Bangunan
SNI-03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatanpada Bangunan.
SNI-19-6659-2002, Tentang Tanda keselamatan - Pemanfaat listrik
SNI-03-7018-2004 tentang Sistem Pasokan Daya darurat
SNI-03-7019-2004 tentang Sistem Pasokan Daya darurat menggunakan energi tersimpan (SPDDT)

6. FIRE ALARM
SNI-03-3985-2000 tentang Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran.

7. PENANGKAL PETIR
SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan.
IEC 6-1024, Protection of Structures against lighting-part general 1, General Principles
IEC 6-1312-1, Protection of Structures against lighting-part general 1, General Principles
IEC TR 6-1662, Assesment of Risk of Damage due to lightning
IEC 62305
BS EN 62305 (Inggris)
NFPA 780UL 96 (Amerika )
NFC 17-102 (Perancis)
UNE 21186 (Spanyol )
DIN VDE 0800 ( Jerman)
DIN VDE 0845 (Jerman)

ABSTRAKSI
SNI-03-7065-2005 tentangTata cara perencanaan sistem plambing,
Standar ini menetapkan Tata cara perencanaan sistem plambing, mencakup sistem plambing yang
baru untuk air minum, air buangan, ven dan air hujan pada gedung sampai dengan pipa persil, dan
sistem plambing yang baru direncanakan untuk perubahan atau penambahan terhadap sistem
plambing pada gedung yang sudah dibangun sebelum SNI ini diberlakukan. Standar ini menjelaskan
prosedur perencanaan, perencanaan sistem penyediaan air minum, perencanaan sistem air buangan
dan ven, perencanaan sistem pembuangan air hujan, dan perencanaan jaringan pembuangan
campuran.

Anda mungkin juga menyukai