Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERMASALAHAN BIAYA PENDIDIKAN DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan

Dosen Pengampu

Dr. Pupun Nuryani, M.Pd.

Oleh :
Putri Zahra Lutfiah
2009730

D3 Keperawatan C
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Alloh Swt yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, maka pada hari ini makalah yang berjudul “Permasalahan Biaya Pendidikan di
Indonesia” dapat diselesaikan.
Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang berhubungan tentang
permasalahan biaya pendidikan. Secara garis besar lingkup makalah ini terdiri dari tiga bab,
yaitu: Bab I mengenai; penyebab masalah biaya pendidikan di Indonesia . Bab II mengenai;
dampak masalah pendidikan di indonesia . Bab III mengenai; cara mengatasi masalah biaya
pendidikan di Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
kemajuan selanjutnya.

Bandung, April 2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................2

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2

BAB 2 ISI........................................................................................................................................5

2.1 Penyebab Masalah Biaya Pendidikan di Indonesia...................................................................3

2.2 Dampak Masalah Biaya Pendidikan di Indonesia.....................................................................4

2.3 Cara Mengatasi Masalah Biaya Pendidikan di Indonesia..........................................................5

BAB 3 PENUTUPAN....................................................................................................................1

3.1 Kesimpulan dan Saran...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan juga merupakan pondasi untuk memajukan suatu bangsa, semakin baik kualitas
pendidikan maka kualitas bangsa tersebut akan semakin bagus. Di Indonesia pendidikan
sebagai elemen pencetak generasi penerus bangsa masih sangat jauh dari apa yang di
harapkan. Salah satu hambatan yang sering terjadi adalah masalah biaya pendidikan.
Perekonomian bangsa Indonesia yang semakin tak menentu dan krisis dimensional yang
terus membelenggu negara kita tak kunjung mereda. Sampai saat ini belum nampak adanya
tanda-tanda krisis dimensional akan berakhir. Segala kebutuhan sudah sangat sulit
dijangkau oleh rakyat miskin, terutama kebutuhan pendidikan yang sampai saat ini belum
ditemukan solusinya.
Biaya pendidikan di Indonesia termasuk ke dalam daftar negara dengan biaya
pendidikan termahal di dunia. Dilansir dari HSBC (Hongkong Shanghai Banking
Corporation Limited) Global Report 2017, rata-rata orang tua mengeluarkan biaya
pendidikan untuk satu orang anak mulai dari PAUD hingga sarjana mencapai Rp 269 juta.
Jumlah ini membuat Indonesia menempati urutan ke-13 sebagai negara dengan biaya
pendidikan termahal di dunia. Bahkan, lebih mahal dibanding biaya pendidikan di Prancis
yang mencapai Rp 237 juta. Urutan pertama negara dengan biaya termahal di dunia
ditempati oleh Hongkong Rp 1,8 Miliar, disusul Uni Emirat Arab (UAE) Rp 1,4 miliar,
Singapura Rp 1 miliar, USA Rp 832 juta, Taiwan Rp 803 juta, Tiongkok Rp 610 juta,
Australia Rp 518 juta, Malaysia Rp 362 juta, UK dan Mexico Rp 354 juta, Kanada Rp 324
juta, India Rp 321 juta, Indonesia Rp 269 juta, Egypt Rp 240 juta, dan Perancis Rp 237
juta. Oleh karena itu, biaya pendidikan di Indonesia yang relatif mahal menjadi kendala
bagi rakyat Indonesia untuk mendapatkan biaya pendidikan yang berkualitas.

1
Mahalnya biaya pendidikan tidak hanya terjadi di perguruan tinggi saja. Melainkan
dari sekolah dasar sampai menengah atas juga. Walaupun sekarang ini sudah ada bantuan
dari pemerintah yang dinamakan BOS (bantuan operasional sekolah), tapi tetap saja tidak
bisa memenuhi biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu.

Pendidikan di Indonesia termasuk investasi yang sangat mahal, sehingga


diperlukannya perencanaan keuangan yang disiapkan sejauh mungkin. Setiap keluarga
harus memiliki perencanaan keuangan, terutama untuk pendidikan anak-anaknya, agar
kelak anaknya tidak putus sekolah. Tanggung jawab orang tua sangat berat, mereka harus
menanggung biaya kebutuhan anaknya dari lahir hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Mahalnya biaya pendidikan, menyebabkan masyarakat yang berada pada garis kemiskinan
tidak begitu peduli terhadap pentingnya pendidikan. Sehingga banyak anak yang putus
sekolah karena biaya pendidikan. Padahal pemerintah ingin menuntaskan program wajib
belajar sembilan tahun. Jika masalah ini tidak dapat diselesaikan, maka program tersebut
tidak akan terealisasikan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab masalah biaya pendidikan di Indonesia ?
2. Apa dampak masalah biaya pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah biaya pendidikan di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui penyebab masalah biaya pendidikan di Indonesia
2. Mengetahui dampak masalah biaya pendidikan di Indonesia
3. Mengetahui cara mengatasi masalah biaya pendidikan di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Masalah Biaya Pendidikan di Indonesia

Sampai saat ini, mutu penduduk Indonesia masih terbilang bermutu rendah. Karena
masih kurangnya kesadaran dari pemerintah yang kurang memperhatikan masyarakat
miskin. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, disebutkan
bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu”. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan mental, intelektual, fisik,
emosional, atau sosial berhak mendapatkan pendidikan khusus dari pemerintah. Begitupun
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan pelosok berhak mendapatkan layanan
pendidikan khusus.

“Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul dan dilontarkan untuk
menjustifikasi mahalnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan untuk menyekolahkan
anaknya mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, bahkan hingga perguruan tinggi. Hal
itulah yang menyebabkan masyarakat miskin tidak punya pilihan, selain tidak
menyekolahkan anaknya. Pendidikan yang berkualitas memang membutuhkan biaya yang
tidak sedikit, oleh karena itu pemerintah berkewajiban untuk menjamin setiap warganya
memperoleh pendidikan yang bermutu.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan
pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia
pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu,
Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya
unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas.
Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, "sesuai
keputusan Komite Sekolah". Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan,
karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang
dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator

3
kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung
jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.

Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan


dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ),
Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti
Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung
jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki
otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja
akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu.
Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan
terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang
kaya dan miskin.

2.2 Dampak Masalah Biaya Pendidikan di Indonesia

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa masalah biaya pendidikan di


Indonesia sebagian besar disebabkan oleh mahalnya biaya pendidikan. Selain itu, adapun
dampak mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, yaitu:

1. Lemahnya Sumber Daya Manusia

Sektor pendidikan adalah salah satu sektor strategis dalam usaha pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk membangun Indonesia yang semakin lebih maju
kedepannya, sektor pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menentukan
kualitas Sumber Daya Manusia. Pelajar merupakan pihak yang paling merasakan baik dan
buruknya dampak dari perubahan pendidikan yang terjadi pada sektor pendidikan di
Indonesia. Permasalahan mengenai mahalnya biaya pendidikan adalah salah satu
permasalahan yang membawa dampak besar. Permasalahan ini selalu muncul dan belum
selesai sampai saat ini. Tingginya biaya pendidikan, tidak sesuai dengan mutu dan
pendidikan itu sendiri. Kenyataannya dapat dilihat dari masih tingginya pengangguran yang
berasal dari lulusan sarjana, yaitu sekitar 1,1 juta orang ( Data BPS – 2009 ). Penyebab

4
pengangguran tersebut beragam dan semakin ironis jika dilihat dari mahalnya biaya
pendidikan yang telah mereka tempuh.

2. Lemahnya Taraf Ekonomi Masyarakat

Dalam pertumbuhan ekonomi, pendidikan memiliki daya dukung yang representatif.


Tyler mengungkapkan bahwa pendidikan seseorang dapat mempengaruhi peningkatan
produktivitas kerja, dan apabila peningkatan tersebut bagus maka pendapatannya pun akan
bagus. Peningkatan pedapatan juga berpengaruh pada pendapatan negara tersebut.
Sementara itu jones melihat pendidikan sebagai alat untuk menyiapkan tenaga kerja
terdidik dan terlatih yang sangat dibutuhkan dalam petumbuhan ekonomi suatu negara.

Jones juga melihat bahwa pendidikan memiliki suatu kemampuan untuk


menyiapkan pelajar untuk menjadi tenaga kerja potensial, dan menjadi siap latih dalam
pekerjaannya yang akan memacu tingkat produktivitas tenaga kerja, yang secara langsung
akan meningkatkan pendapatan nasional. Menurutnya, kolerasi antara pendidik dengan
pendapatan tampak lebih signifikan di negara yang sedang membangun.

Dalam penyediaan tenaga kerja, pendidikan memegang peran yang sangat penting.
Ini harus menjadi dasar untuk perencanaan pendidikan, karena pranata ekonomi
membutuhkan tenaga-tenaga terdidik dan terlatih. Permasalahan yang dihadapi adalah
jarang ada ekuivalensi yang kuat antara pekerjaan dan pendidikan yang dibutuhkan, yang
menyebabkan munculnya pengangguran terdidik dan terlatih.

2.3 Cara Mengatasi Masalah Biaya Pendidikan di Indonesia

Mahal atau murahnya biaya pendidikan yang harus dibayar disebabkan oleh besar
dan kecilnya subsidi pemerintah. Jika masyarakat ingin membayar biaya pendidikan yang
relatif murah, maka subsidi dari pemerintah terhadap sekolah tersebut harus besar. Kecuali
Jepang, Australia memiliki pengalaman bagus untuk membuat biaya pendidikan tidak
mahal bagi masyarakat. Dengan mengembangkan konsep CBE, Community-Based
Education, maka pemerintah melibatkan tokoh masyarakat, kaum bisnis, pengusaha, dan
kaum berduit lainnya dalam urusan pendidikan. Mereka diminta membantu pemikiran,

5
gagasan, dan dana untuk mengembangkan pendidikan baik melalui komite sekolah (school
committee), dewan pendidikan (board of education), atau secara langsung berhubungan
dengan pihak sekolah. Banyak hasil yang dipetik dari program ini.

Usaha untuk meringankan biaya pendidikan sebenarnya sudah dilakukan oleh


pemerintah di Indonesia. Seperti dengan meningkatkan subsidi pemerintah, sampai
membangkitkan partisipasi masyarakat. Dalam Pasal 49 ayat (1) UU Sisdiknas disebutkan
bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan
minimal 20% dari APBN dan APBD. Ketentuan semacam ini juga ada dalam Pasal 31 ayat
(4) UUD 1945. Sayangnya, pemerintah sendiri tidak konsisten dalam menjalankan
ketentuan ini. Seandainya saja ketentuan UU dan UUD tersebut direalisasi maka sebagian
permasalahan tentang mahalnya biaya pendidikan di negara kita tentu akan teratasi.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah membangkitkan peran serta


masyarakat melalui dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota dan komite
sekolah/madrasah di tingkat sekolah. Dalam Pasal 56 ayat (2) dan (3) dijamin eksistensi
dan perlunya dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah untuk membantu sekolah,
termasuk mengatasi mahalnya pendidikan bagi rakyat banyak. Sekarang hampir di seluruh
kabupaten/kota dan provinsi sudah dibentuk lembaga yang disebut dewan pendidikan; di
samping komite sekolah/madrasah yang dibentuk pada banyak sekolah. Sayangnya, banyak
dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah yang tidak dapat menjalankan fungsinya
secara benar. Celakanya, banyak dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah hanya
menjadi aksesori saja. Lagi-lagi kita tidak konsisten menjalankan konsep.

Sebenarnya kita sudah memiliki konsep yang bagus untuk mengatasi mahalnya
biaya pendidikan. Namun, karena kita tidak bisa menghilangkan penyakit 'tidak konsisten',
akhirnya biaya pendidikan kita pun tetap mahal bagi masyarakat kebanyakan. Ada beberapa
cara untuk meringankan biaya pendidikan, agar masyarakat kecil tidak terlalu keberatan,
yaitu:

1. Program Cicilan
2. Bantuan Pemerintah

6
3. Penurunan biaya
4. Bantuan Infrastruktur
5. Beasiswa

7
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Permasalahan biaya pendidikan ini disebabkan oleh lemahnya ekonomi dan sumber
daya manusia. Pemerintah selalu berusaha dan mencoba mengatasi permasalahan ini
dengan cara mengeluarkan dana bantuan operasional sekolah. Akan tetapi dengan bantuan
tersebut tidak menjadi solusi penuh untuk masalah biaya pendidikan. Setiap tahun biaya
pendidikan di Indonesia terus meningkat, sehingga banyak pelajar yang memutuskan
sekolah karena tidak mampu membayar biaya pendidikan. Seharusnya pemerintah tidak
menaikan biaya pendidikan, tetapi memperbaiki mutu dan kualitas pendidikan tersebut.
Karena tidak semua orang mampu membayar biaya pendidikan yang semakin meningkat
itu.

3.2 Saran

Pemerintah harus terus memantau bagaimana kemajuan sistem pendidikan saat ini
dan mencari cara agar setiap rakyat medapatkan pendidikan yang layak, terutama bagi
masyarakat kecil dan masyarakat yang berada di pelosok desa. Pemerintah harus menjamin
setiap rakyatnya tidak putus sekolah hanya karena tidak mampu membayar biaya
pendidikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Suyono. (2013). Mahalnya pendidikan di Indonesia, retrieved from


https://www.slideshare.net/diyonell/makalah-mahalnya-pendidikan-di-indonesia

Lubis. (2012). Dampak biaya pendidikan di Indonesia, retrieved from


https://www.anekamakalah.com/2012/06/dampak-biaya-pendidikan-di-indonesia.html

Hacktiv8. (2020). Pandemi belum usai, bagaimana biaya pendidikan di Indonesia?,


retrieved from https://blog.hacktiv8.com/pandemi-belum-usai-bagaimana-biaya-
pendidikan-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai