Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu
Oleh :
Putri Zahra Lutfiah
2009730
D3 Keperawatan C
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Alloh Swt yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, maka pada hari ini makalah yang berjudul “Permasalahan Biaya Pendidikan di
Indonesia” dapat diselesaikan.
Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang berhubungan tentang
permasalahan biaya pendidikan. Secara garis besar lingkup makalah ini terdiri dari tiga bab,
yaitu: Bab I mengenai; penyebab masalah biaya pendidikan di Indonesia . Bab II mengenai;
dampak masalah pendidikan di indonesia . Bab III mengenai; cara mengatasi masalah biaya
pendidikan di Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
kemajuan selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................2
BAB 2 ISI........................................................................................................................................5
BAB 3 PENUTUPAN....................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mahalnya biaya pendidikan tidak hanya terjadi di perguruan tinggi saja. Melainkan
dari sekolah dasar sampai menengah atas juga. Walaupun sekarang ini sudah ada bantuan
dari pemerintah yang dinamakan BOS (bantuan operasional sekolah), tapi tetap saja tidak
bisa memenuhi biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab masalah biaya pendidikan di Indonesia ?
2. Apa dampak masalah biaya pendidikan di Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi masalah biaya pendidikan di Indonesia ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sampai saat ini, mutu penduduk Indonesia masih terbilang bermutu rendah. Karena
masih kurangnya kesadaran dari pemerintah yang kurang memperhatikan masyarakat
miskin. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, disebutkan
bahwa “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu”. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan mental, intelektual, fisik,
emosional, atau sosial berhak mendapatkan pendidikan khusus dari pemerintah. Begitupun
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan pelosok berhak mendapatkan layanan
pendidikan khusus.
“Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul dan dilontarkan untuk
menjustifikasi mahalnya biaya pendidikan yang harus dikeluarkan untuk menyekolahkan
anaknya mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, bahkan hingga perguruan tinggi. Hal
itulah yang menyebabkan masyarakat miskin tidak punya pilihan, selain tidak
menyekolahkan anaknya. Pendidikan yang berkualitas memang membutuhkan biaya yang
tidak sedikit, oleh karena itu pemerintah berkewajiban untuk menjamin setiap warganya
memperoleh pendidikan yang bermutu.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan
pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia
pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu,
Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya
unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas.
Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, "sesuai
keputusan Komite Sekolah". Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan,
karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang
dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator
3
kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung
jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Sektor pendidikan adalah salah satu sektor strategis dalam usaha pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk membangun Indonesia yang semakin lebih maju
kedepannya, sektor pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menentukan
kualitas Sumber Daya Manusia. Pelajar merupakan pihak yang paling merasakan baik dan
buruknya dampak dari perubahan pendidikan yang terjadi pada sektor pendidikan di
Indonesia. Permasalahan mengenai mahalnya biaya pendidikan adalah salah satu
permasalahan yang membawa dampak besar. Permasalahan ini selalu muncul dan belum
selesai sampai saat ini. Tingginya biaya pendidikan, tidak sesuai dengan mutu dan
pendidikan itu sendiri. Kenyataannya dapat dilihat dari masih tingginya pengangguran yang
berasal dari lulusan sarjana, yaitu sekitar 1,1 juta orang ( Data BPS – 2009 ). Penyebab
4
pengangguran tersebut beragam dan semakin ironis jika dilihat dari mahalnya biaya
pendidikan yang telah mereka tempuh.
Dalam penyediaan tenaga kerja, pendidikan memegang peran yang sangat penting.
Ini harus menjadi dasar untuk perencanaan pendidikan, karena pranata ekonomi
membutuhkan tenaga-tenaga terdidik dan terlatih. Permasalahan yang dihadapi adalah
jarang ada ekuivalensi yang kuat antara pekerjaan dan pendidikan yang dibutuhkan, yang
menyebabkan munculnya pengangguran terdidik dan terlatih.
Mahal atau murahnya biaya pendidikan yang harus dibayar disebabkan oleh besar
dan kecilnya subsidi pemerintah. Jika masyarakat ingin membayar biaya pendidikan yang
relatif murah, maka subsidi dari pemerintah terhadap sekolah tersebut harus besar. Kecuali
Jepang, Australia memiliki pengalaman bagus untuk membuat biaya pendidikan tidak
mahal bagi masyarakat. Dengan mengembangkan konsep CBE, Community-Based
Education, maka pemerintah melibatkan tokoh masyarakat, kaum bisnis, pengusaha, dan
kaum berduit lainnya dalam urusan pendidikan. Mereka diminta membantu pemikiran,
5
gagasan, dan dana untuk mengembangkan pendidikan baik melalui komite sekolah (school
committee), dewan pendidikan (board of education), atau secara langsung berhubungan
dengan pihak sekolah. Banyak hasil yang dipetik dari program ini.
Sebenarnya kita sudah memiliki konsep yang bagus untuk mengatasi mahalnya
biaya pendidikan. Namun, karena kita tidak bisa menghilangkan penyakit 'tidak konsisten',
akhirnya biaya pendidikan kita pun tetap mahal bagi masyarakat kebanyakan. Ada beberapa
cara untuk meringankan biaya pendidikan, agar masyarakat kecil tidak terlalu keberatan,
yaitu:
1. Program Cicilan
2. Bantuan Pemerintah
6
3. Penurunan biaya
4. Bantuan Infrastruktur
5. Beasiswa
7
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Permasalahan biaya pendidikan ini disebabkan oleh lemahnya ekonomi dan sumber
daya manusia. Pemerintah selalu berusaha dan mencoba mengatasi permasalahan ini
dengan cara mengeluarkan dana bantuan operasional sekolah. Akan tetapi dengan bantuan
tersebut tidak menjadi solusi penuh untuk masalah biaya pendidikan. Setiap tahun biaya
pendidikan di Indonesia terus meningkat, sehingga banyak pelajar yang memutuskan
sekolah karena tidak mampu membayar biaya pendidikan. Seharusnya pemerintah tidak
menaikan biaya pendidikan, tetapi memperbaiki mutu dan kualitas pendidikan tersebut.
Karena tidak semua orang mampu membayar biaya pendidikan yang semakin meningkat
itu.
3.2 Saran
Pemerintah harus terus memantau bagaimana kemajuan sistem pendidikan saat ini
dan mencari cara agar setiap rakyat medapatkan pendidikan yang layak, terutama bagi
masyarakat kecil dan masyarakat yang berada di pelosok desa. Pemerintah harus menjamin
setiap rakyatnya tidak putus sekolah hanya karena tidak mampu membayar biaya
pendidikan.
8
DAFTAR PUSTAKA