Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR MANAJEMEN KESELAMATAN PASIEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen


Keselamatan Pasien
Dosen Pengampu
Sri Sumartini, S.Kep., M.Kep.

Oleh :

Putri Zahra Lutfiah


2009730

D3 Keperawatan C

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan


Universitas Pendidikan Indonesia
2020

1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Alloh Swt yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, maka pada hari ini makalah yang berjudul “KONSEP DASAR MANAJEMEN
KESELAMATAN PASIEN” dapat diselesaikan.
Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang berhubungan tentang keselamatan
pasien di rumah sakit. Secara garis besar lingkup makalah ini terdiri dari enam bab, yaitu: Bab I
mengenai; pengertian keselamatan pasien. Bab II mengenai; tujuan keselamatan pasien. Bab III
mengenai; manfaat keselamatan pasien. Bab IV mengenai; sasaran keselamatan pasien. Bab V
mengenai; jenis insiden keselamatan pasien. Bab VI mengenai; langkah-langkah keselamatan
pasien.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
kemajuan selanjutnya.

Bandung, September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR ISI .................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................7
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................8
2.1 Keselamatan Pasien...................................................................................................................8
2.2 Tujuan Keselamatan Pasien.......................................................................................................9
2.3 Manfaat Keselamatan Pasien.....................................................................................................9
2.4 Sasaran Keselamatan Pasien....................................................................................................10
2.5 Jenis Insiden Keselamatan Pasien...........................................................................................10
2.6 Langkah-langkah Keselamatan Pasien....................................................................................11
BAB 3 PENUTUPAN..................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keselamatan pasien merupakan bagian dari perawatan kesehatan. Telah disadari bahwa
kejadian buruk di rumah sakit sering terjadi karena kerusakan sistem, bukan hanya karena
ketidakmampuan seseorang yang mendorong perubahan tersebut. Pendekatan tradisional
menduga bahwa praktisi terlatih dan teliti tidak membuat kesalahan. Pemikiran tradisional
menyamakan kesalahan dengan ketidakmampuan dan hukuman yang dianggap tepat dan efektif
dalam memotivasi seseorang untuk lebih berhati-hati.
Kesalahan ini memiliki efek yang tidak baik. Praktisi jarang mengungkapkan kesalahan,
pasien dan supervisor disembunyikan dalam kegelapan. Laporan yang sangat sedikit
mengakibatkan “belajar dari kesalahan” sangat tidak mungkin dilakukan. Penasihat hukum juga
ikut mendukung pendekatan ini untuk meminimalkan risiko proses pengadilan malpraktik.
Sebuah realisasi yang menentukan pada tahun 1990an adalah bahwa, terlepas dari semua
kekuatan obat modern yang diketahui untuk menyembuhkan dan memperbaiki penyakit, rumah
sakit bukanlah tempat yang aman untuk penyembuhan. Sebaliknya, rumah sakit adalah tempat
yang penuh dengan risiko yang membahayakan pasien. Salah satu respon penting terhadap
realisasi ini adalah meningkatnya minat terhadap keselamatan pasien. Semakin jelas bahwa
keselamatan pasien telah menjadi satu disiplin ilmu tersendiri, lengkap dengan pengetahuan dan
keahlian terpadu, dan memiliki potensi untuk merevolusi perawatan kesehatan, mungkin sama
radikalnya dengan biologi molekuler yang secara dramatis meningkatkan kemampuan terapeutik
dalam pengobatan.
          Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of
Trustees mengidentifikasikan bahwa keselamatan dan keamanan pasien (patient safety)
merupakan sebuah prioritas strategik. Mereka juga menetapkan capaian-capaian peningkatan
yang terukur untuk medication safety  sebagai target utamanya.
Hampir setiap tindakan medik menyimpan potensi risiko, yaitu:
a.       Kesalahan Medis (Medical Error)
Suatu kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang
diharapkan (yaitu., kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu

4
tujuan (yaitu, kesalahan perencanaan). Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

b.      Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Event


Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu
tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (ommision), dan bukan karena “underlying
disease” atau kondisi pasien (KKP-RS).
c.       Nyaris Cedera (NC)/ Near Miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak
terjadi, karena :
1.      Keberuntungan,  misalnya: pasien menerima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul
reaksi obat.
2.      Pencegahan, suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui
dan membatalkannya sebelum obat diberikan.
3.      Peringanan, suatu obat dengan over dosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu
diberikan antidotenya.(KKP-RS)
Di era globalisasi ini perkembangan ilmu dan teknologi sangatlah pesat termasuk ilmu
dan teknologi kedokteran. Peralatan kedokteran baru banyak diketemukan demikian juga dengan
obat baru. Keadaan tersebut berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana dimasa lalu
pelayanan kesehatan sangatlah sederhana, sering kurang efektif namun lebih aman. Pada saat ini
pelayanan kesehatan sangatlah kompleks, lebih efektif namun apabila pemberi pelayanan kurang
hati-hati dapat berpotensi terjadinya kejadian tidak diharapkan.
Dalam kenyataannya masalah medical error dalam sistem pelayanan kesehatan
mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi umumnya adalah adverse event yang
ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian besar yang lain cenderung tidak dilaporkan, tidak
dicatat, atau justru luput dari perhatian kita semua.
          Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk berusaha
mengurangi medical error  sebagai bagian dari penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka
dikembangkan system Patient Safety yang dirancang mampu menjawab permasalahan yang ada.

5
Kesalahan medis dan kerusakan pasien telah dijelaskan dan dipelajari selama lebih dari
satu abad. Namun, terlepas dari beberapa perintis yang terisolasi, profesi medis dan keperawatan
tampaknya tidak mengenali kembali tingkat dan keseriusan masalah atau, jika mereka
melakukannya, tidak siap untuk mengetahuinya. Salah satu pencapaian besar dalam sepuluh
tahun terakhir adalah bahwa kesalahan medis dan kerusakan pasien sekarang diakui dan dibahas
secara terbuka oleh profesional kesehatan, politisi, dan masyarakat umum.
Sebelum ini, kesalahan medis jarang diakui pasien, hampir tidak pernah disebutkan
dalam jurnal medis dan bahkan tidak dipertimbangkan oleh pemerintah; Penelitian tentang
keselamatan dalam pengobatan dianggap paling baik sebagai topik pinggiran dan paling buruk.
Kenyataan bahwa ribuan, mungkin jutaan, orang-orang dilecehkan dengan tidak perlu dan
sejumlah besar uang terbuang sepertinya telah luput dari perhatian semua orang. Dari
pemahaman kami saat ini, ini nampaknya merupakan urusan yang aneh. Seolah-olah sebuah
epidemi berkecamuk di suatu negara tanpa ada yang memperhatikan atau mengganggu untuk
diselidiki. Contoh insiden yang dilaporkan dari studi TAPS antara lain:

 Instruksi dosis tidak tepat yang salah pada resep Actonel mengakibatkan pasien
mengkonsumsi obat mingguan setiap hari, tidak dikoreksi oleh apoteker.
 Pneumotoraks iatrogenik akibat pemberian injeksi nyeri yang tidak tepat untuk
fibromyalgia.
 Komponen urin abnormal terjadi pada penderita yang salah dengan nama yang sama,
diobati salah pasiennya yang berada di panti jompo, plus mengalami keterlambatan dalam
merawat pasien asli yang memiliki hasil abnormal.
 Antimalaria yang diresepkan untuk pasien dengan pengobatan antiepilepsi yang bisa
mengakibatkan interaksi serius jika pasien tidak mendapat pendapat kedua.
 Digunakan peralatan yang tidak benar saat mengambil spesimen untuk pengujian
laboratorium selama operasi kecil, sehingga mengakibatkan kerusakan spesimen secara
tidak disengaja.
 Pasien yang salah menanggapi panggilan di ruang tunggu, catatan dimasukkan ke file
pasien lain.

6
1.2 Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang di atas dapat merumuskan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Apa itu keselamatan pasien?
2. Apa tujuan dari keselamatan pasien?
3. Apa manfaat dari keselamatan pasien?
4. Apa saja sasaran keselamatan pasien?
5. Apa saja jenis insiden keselamatan pasien?
6. Apa saja langkah-langkah keselamatan pasien?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian keselamatan pasien
2. Mengetahui tujuan dari keselamatan pasien
3. Mengetahui manfaat dari keselamatan pasien
4. Mengetahui sasaran keselamatan pasien
5. Mengetahui jenis insiden keselamatan pasien
6. Mengetahui langkah-langkah keselamatan pasaien

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan Pasien

Pengertian keselamatan pasien menurut departemen kesehatan adalah suatu sistem


dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi penilaian
risiko, identifikasi, dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan pasien koma, pelaporan dan
analisis accident, kemampuan belajar dari accident dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko (Dep Kes RI, 2006)
Taylor, et al. (1993) mengungkapkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang
berfokus kepada pelayanan dan bertujuan membantu pasien mencapai kesehatannya secara
optimal. Oleh karena itu pada saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat
harus mampu memastikan bahwa pelayanan keperawatan yang diberikan mengedepankan
keselamatan. Perawat harus memiliki kesadaran akan adanya potensi bahaya yang terdapat di
lingkungan pasien melalui pengidentifikasian bahaya yang mungkin terjadi selama berinteraksi
dengan pasien selama 24 jam penuh, karena keselamatan pasien dan pencegahan terjadinya
cedera merupakan salah satu tanggung jawab perawat selama pemberian asuhan keperawatan
berlangsung.
Di lingkungan rumah sakit, keselamatan dijaga dengan memperhatikan tiga hal. Pertama,
dengan mengidentifikasi pasien secara normal dan pengenaan pita identifikasi yang tidak
bisa dilepas. Informasi personal yang rinci dan tercatat pada pita tersebut harus konsisten dengan
semua dokumen. Kedua kompilasi yang cermat pada semua kartu dan dokumen saat pasien
masuk rumah sakit, dalam masa perawatan, dan ketika pulang menjamin bahwa semua rencana
serta informasi adalah mutakhir dan keselamatan pasien tidak akan dirugikan dengan hilangnya
atau dobelnya informasi tersebut. Ketiga, pengalihan informasi yang dilakukan dengan hati-hati
antara pasien dan semua anggota tim medic serta tim multi disiplin merupakan unsur yang
esensial. Hal ini memungkinkan pasien untuk memahami rencana asuhan keperawatannya dan
juga memudahkan berlangsungnya tindakan medis seaman mungkin.

8
2.2 Tujuan Keselamatan Pasien

Tujuan keselamatan pasien di rumah sakit adalah mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang harusnya diambil. Adapun beberapa tujuan lainnya yaitu:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD

Dalam upaya pencapaian tujuan keselamatan pasien ini, setiap rumah sakit wajib
melaksanakan sistem keselamatan pasien melalui upaya- upaya sebagai berikut:
1. Akselerasi program infeksion control prevention (ICP)
2. Penerapan standar keselamatan pasien dan pelaksanaan 7 langkah menuju keselamatan
pasien rumah sakit. Dan di evaluasi melalui akreditasi rumah sakit
3. Peningkatan keselamatan penggunaan darah (blood safety).
4. Dievaluasi melalui akreditasi rumah sakit.
5. Peningkatan keselamatan pasien di kamar operasi cegah terjadinya wrong person, wrong
site, wrong prosedure (Draft SPM RS:100% tidak terjadi kesalahan orang, tempat, dan
prosedur di kamar operasi)
6. Peningkatan keselamatan pasien dari kesalahan obat.
7. Pelaksanaan pelaporan insiden di rumah sakit dan ke komite keselamatan rumah sakit.

2.3 Manfaat Keselamatan Pasien


Program keselamatan pasien ini memberikan berbagai manfaat bagi rumah sakit antara
lain:
a. Adanya kecenderungan “Green Product” produk yang aman di bidang industri lain seperti
halnya menjadi persyaratan dalam berbagai proses transaksi, sehingga suatu produk menjadi
semakin laris dan dicari masyarakat.
b. Rumah Sakit yang menerapkan keselamatan pasien akan lebih mendominasi pasar jasa bagi

9
Perusahaan-perusahaan dan Asuransi-asuransi dan menggunakan Rumah Sakit tersebut sebagai
provider kesehatan karyawan/klien mereka, dan kemudian di ikuti oleh masyarakat untuk
mencari Rumah Sakit yang aman.
c. Kegiatan Rumah Sakit akan lebih memukuskan diri dalam kawasan keselamatan pasien.

2.4 Sasaran Keselamatan Pasien


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017, Bab III pasal 5 ayat 5
menyebutkan bahwa sasaran keselamatan pasien terbagi menjadi enam sasaran, yaitu:
1) Mengidentifikasi pasien dengan benar
2) Meningkatkan komunikasi yang efektif
3) Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai.
4) Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar
5) Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan, dan
6) Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.

2.5 Jenis Insiden Keselamatan Pasien


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017, Bab III pasal 1 ayat 2
disebutkan bahwa insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah: “Setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera yang dapat dicegah pada pasien”. Sedangkan macam-macam insiden atau kejadian yang
berhubungan dengan keselamatan pasien di fasilitas pelayaan kesehatan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017, Bab III pasal 14 ayat 1-5 meliputi beberapa istilah, yaitu:
1) Kejadian Potensial Cedera (KPC) KPC merupakan kondisi dimana belum terjadinya insiden,
namun sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera.
2) Kejadian Nyaris Cidera (KNC) KNC merupakan ada terjadinya insiden namun belum sampai
terpapar ke pasien.
3) Kejadian Tidak Cedera (KTC) KTC merupakan insiden sudah terjadi dan sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera.
4) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) KTD merupakan terjadinya insiden yang mengakibatkan
cedera pada pasien.

10
KPC merupakan suatu kondisi yang harus dilaporkan, misalnya kondisi ICU yang sangat
sibuk, namun jumlah tenaga medis kurang mencukupi, defibrillator yang ada di IGD ternyata
dalam kondisi rusak, meskipun belum dibutuhkan. KNC merupakan kondisi dimana pasien
belum sampai terkena, misalnya pemasangan unit transfuse darah pada pasien yang salah, namun
kesalahan tersebut segera diketahui sebelum transfuse dilaksanakan sehingga hal-hal yang tidak
diinginkan dapat dihindari. KTC merupakan kondisi dimana pasien sudah terkena namun tidak
mengalami cidera, misalnya pelaksanaan tansfusi yang salah namun tidak mengakibatkan gejala
inkompatibilitas. KTD merupakan kejadian yang menyebabkan pasien mengalami cedera,
misalnya pasien meninggal karena pelaksanaan transfuse darah yang tidak tidak tepat yang
menyebabkan reaksi hemolysis (Yahya, 2017).

2.6 Langkah-langkah Keselamatan Pasien


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017, Bab III pasal 5 ayat 6,
terdapat tujuh langkah yang harus dilakukan rumah sakit atau instansi kesehatan lainnya dalam
rangka keselamatan pasien, yaitu:
1) Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2) Memimpin dan mendukung staf
3) Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4) Mengembangkan sistem pelaporan
5) Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6) Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, dan
7) Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.

11
BAB III
KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Keselamatan pasien dalam keperawatan merupakan bagian integral dari program keselamatan
pasien rumah sakit.Peran perawat dalam pelaksanaan keselamatan pasien perlu dioptimalkan
dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Salah satu tenaga yang berperan dalam
usaha peningkatan budaya keselamatan pasien adalah perawat.Peran perawat terhadap pelayanan
keselamatan pasien sangat berperan penting untuk keselamatan pasien.

12
DAFTAR PUSTAKA

Tutiany, lindawati, krisanti. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien, retrieved from


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/MANAJEMEN-
KESELAMATAN-PASIEN-Final-DAFIS.pdf

(2019) Sejarah Keselamatan Pasien dan Asal Usul Budaya Menyalahkan, retrieved from
https://www.blogperawat.net/2019/01/sejarah-keselamatan-pasien-dan-asal-usul-budaya-
menyalahkan.html

(2014) Konsep Dasar Keselamatan Pasien, retrieved from


http://bkulpenprofil.blogspot.com/2014/11/konsep-dasar-keselamatan-pasien.html

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/22298/6.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

https://www.rumahsehatterpadu.or.id/pages/kualitas-dan-keselamatan-pasien

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/5c73d18b3282a47bf1561050272e912b.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai