Disusun Oleh :
2009730
2021
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Pengertian Depresi
Depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan afek disforik
(kehilangan kegembiraan/gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti
gangguan tidur dan menurunnya selera makan. Depresi biasanya terjadi saat stres
yang dialami oleh seorang tak kunjung reda, dan depresi yang dialami berkolerasi
dengan kejadian dramatis yang baru saja terjadi atau menimpa seorang (Lubis,
2009:13)
2. Patofisiologi
3. Etiologi
seperti kehilangan orang tua sejak kecil, faktor psikososial, dan faktor lingkungan,
1) Faktor biologis
dapat dibagi menjadi dua hal yaitu disregulasi biogenik amin dan
patofisiologi depresi.
dibuktikan terdapat kadar 5-HT yang rendah pada otak korban bunuh
dopamin dan gangguan mood. Dua teori terbaru tentang dopamin dan
pada depresi.
2) Faktor Psikososial
dari luar.
memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terkena depresi dari pada
teori: (1) gangguan pada hubungan bayi dan ibu selama fase oral (10-
4. Manifestasi Klinik
● Sensitif
● Gangguan pola tidur (bisa berlebihan, bisa juga kurang dari lama
tidur biasanya)
a. Geriatric depression scale 15 atau skala depresi geriatrik 15, adalah tes
yang berisi kuesioner sebanyak 15 buah pertanyaan sebagai sebuah
metode penapisan depresi pada orang dengan usia lanjut.
b. Self-Reporting Questionnaire (SRQ), adalah tes berupa pengisian
kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO)
untuk skrining gangguan mental, salah satunya depresi. Pertanyaan
yang diajukan meliputi berbagai keluhan yang mungkin dialami selama
30 hari terakhir.
c. Pemeriksaan Fisik
d. Evaluasi Psikiatri
e. Tes Labolatorium
f. Pengamatan gejala dengan PPDGJ, Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan
Mental/DSM) adalah pegangan yang digunakan oleh para profesional
perawatan kesehatan di Amerika Serikat dan sebagian besar dunia
sebagai panduan untuk mendiagnosis penyakit mental.
6. Penatalaksanaan Medis
1) Psikoterapi
5) Antidepresan Triazolopilidin
6) Antidepresan Tetrasiklik
tertekan
a. Pengkajian
5. Makanan + cairan
Gejala : kehilangan berat badan mendadak, napsu makan
menurun.
6. Neurosensor
Tanda : -
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala : -
8. Pernapasan
Tanda : frekuensi pernapasan meningkat, takipnea, dispea, edema
paru (pada krisis tirotoksikosis).
9. Keamanan
Gejala : -
Tanda :
10. Seksualitas
Tanda -
11. Pengeluhan/pembelajaran
Gejala : -
b. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur
dibuktikan dengan mengeluh sulit tidur (D.0055)
2) Keputusasaan berhubungan dengan stress jangka panjang dibuktikan sulit
tidur (D.0088)
3) Ketidakberdayaan berhubungan dengan lingkungan tidak mendukung
perawatan dibuktikan dengan merasa tertekan (depresi) (D.0092)
c. Intervensi
5. Agar pasien
terlatih dalam
menyusun
tujuannya
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.