Anda di halaman 1dari 5

A.

Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi


1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

Urbanisasi adalah suatu proses yang melibatkan berbagai aspek kehidupan.


Maka daripada itu, ada berbagai faktor yang terlibat dalam urbanisasi. Jika ditinjau
dari definisi urbanisasi yang disebabkan oleh perpindahan penduduk dari daerah yang
kurang berkembang ke daerah yang lebih berkembang atau modern, maka faktor
penarik terjadinya urbanisasi adalah daya tarik dari kota yang lebih modern, lapangan
pekerjaan, dan situasi yang mendukung untuk kemajuan ekonomi dan tingkat sosial.

Sebagian besar warga yang tinggal di daerah kurang berkembang umumnya


memiliki tingkat sosial ekonomi yang rendah. Hal ini salah satunya disebabkan
karena pelayanan pemerintah yang tidak merata, yakni memfokuskan pembangunan
di daerah yang vital bagi berbagai kegiatan negara. Selain itu masalah ekonomi di
daerah yang kurang berkembang juga dapat dikaitkan dengan aspek budaya atau
tradisi.

Tradisi masyarakat di daerah yang kurang berkembang salah satunya adalah


fakta bahwa di daerah yang kurang berkembang, jenis lapangan pekerjaan sangat
terbatas sehingga menyebabkan sempitnya pekerjaan yang bisa dilakukan oleh
masyarakat. Seperti yang kita ketahui, di daerah yang kurang berkembang, pekerjaan
yang dapat dilakukan sangatlah terbatas. Keterbatasan pekerjaan ini menyebabkan
terjadinya stagnasi dimana para penduduk di daerah-daerah ini tidak dapat mengalami
perkembangan dalam bidang sosial ekonomi. Maka daripada itu banyak dari
masyarakat-masyarakat ini yang mencoba untuk mengadu nasib ke kota besar dengan
harapan agar dapat memiliki kemajuan di bidang sosial ekonomi. Dengan demikian,
daya tarik kota dengan segala aspek yang lebih memadai dibandingkan dengan daerah
yang kurang berkembang menyebabkan terjadinya urbanisasi.

Di samping keterbatasan lapangan pekerjaan, aspek pendidikan juga menjadi salah


satu pertimbangan pada saat urbanisasi. Seperti yang kita ketahui, pendidikan adalah
salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini disebabkan karena
tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pekerjaan yang bisa diperoleh. Tentunya
diharapkan dengan semakin tingginya pendidikan, maka tingkat penghasilan
seseorang pun bisa lebih baik, sehingga dapat meningkatkan tingkat sosial
ekonominya.
Pada daerah yang kurang berkembang, pendidikan juga menjadi salah satu isu yang
sangat berperan penting, karena seperti yang kita ketahui, pada daerah yang kurang
berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan tingkat
pendidikan di perkotaan. Pada kondisi seperti ini, maka masyarakat di daerah-daerah
yang kurang berkembang ini tidak dapat mengembangkan potensinya secara
maksimal untuk dapat meraih tingkat sosial ekonomi yang lebih baik.

Selain itu, pada dasarnya setiap manusia ingin memiliki kualitas diri dalam aspek
pendidikan yang baik, sehingga kita dapat melihat adanya fenomena dimana orang-
orang yang sudah tinggal di daerah yang sangat maju tetap melanjutkan
pendidikannya ke kota yang lebih maju lagi, bahkan beberapa memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan di negara lain. Sebagai contoh, beberapa universitas yang
bertaraf internasional di Singapore seperti NUS (National University of Singapore)
dan NTU (Nanyang Technological University), merupakan pilihan favorit bagi
banyak masyarakat, baik di Singapore sendiri maupun di negara-negara lain.

Faktanya adalah banyak sekali murid-murid yang menargetkan universitas-universitas


terkenal ini sebagai pilihan pendidikannya. Tentu saja hal ini dikarenakan oleh
kualitas universitas-universitas tersebut yang sudah terbukti dari tahun ke tahun, dan
juga lingkungan perkuliahan yang memadai untuk para mahasiswa. Fasilitas yang
diberikan tentu saja sangat-sangat memadai untuk memfasilitasi para mahasiswa
dalam mempraktekkan ilmu yang mereka dapatkan. Hal ini adalah contoh konkrit
dimana kita dapat melihat pilihan masyarakat untuk meraih pendidikan yang lebih
baik.

Sehingga kita dapat menganalogikan fenomena ini dimana masyarakat di daerah yang
kurang berkembangpun memiliki keinginan yang sama, yaitu untuk hidup yang lebih
baik. Karena itulah mereka mencoba untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi di
daerah yang lebih maju, yang tentunya disesuaikan dengan tingkat finansial masing-
masing.

Maka daripada itu banyak dari masyarakat pada daerah yang kurang berkembang
memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di perkotaan, sehingga dapat bersaing
dengan individu-individu yang lainnya untuk mendapatkan pekerjaan dengan tingkat
penghasilan yang baik.

Selain itu, adanya sarana dan prasarana yang mendukung kehidupan di daerah
perkotaan pun ikut menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin melakukan urbanisasi.
Sebagai contoh, sarana transportasi yang mudah diakses oleh penduduk perkotaan.
Hal ini tentunya mendukung kenyamanan seseorang dalam melakukan bergai
aktivitas sehari-hari. Dalam aspek kebutuhan hidup pun, di perkotaan, banyak sekali
kebutuhan hidup yang sangat mudah diperoleh, misalnya dalam kebutuhan makan,
rumah tangga, maupun kesehatan.
Dalam hal kesehatan, misalnya, di perkotaan banyak sekali fasilitas kesehatan yang
memadai. Di Singapura sendiri fasilitasnya sangat-sangat baik sehingga menjadi
acuan kesehatan baik dari Singapur sendiri maupun dari luar negara. Contoh konkrit
yang bisa kita ambil adalah kasus-kasus dimana banyak pasien-pasien dari Indonesia
yang datang ke Singapur hanya untuk pengecekan kesehatan.

Untuk kasus-kasus tersebut bisa kita lihat bahwa dalam hal pelayanan kesehatan,
Singapur sangatlah maju, terutama dalam fasilitas. Disini dapat kita lihat bahwa ini
menguntungkan 2 pihak, yaitu pasien dan dokternya. Pasien tentunya mendapatkan
keuntungan, dimana tingkat pelayanan kesehatannya sangat memadai, dan tentunya
pasien pun mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Selain itu, untuk
dokternya pun mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan tingkat spesialisasinya.

Contoh dokter disini juga menunjukkan pentingnya fasilitas dalam aspek pekerjaan.
Seperti yang kita ketahui, untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu memerlukan fasilitas
yang hanya terdapat di daerah perkotaan, sebagai contoh adalah dokter spesialis
radiologi. Agar seorang dokter spesialis radiologi dapat melaksanakan pekerjaannya
dengan baik, ia memerlukan fasilitas yang memadai, dan fasilitas itu hanya tersedia di
daerah perkotaan. Fasilitas seperti CT SCAN, MRI, X-Ray dan sebagainya yang
dapat menunjang kinerja dokter tersebut hanya tersedia di daerah perkotaan. Maka
daripada itu adalah penting bagi dokter tersebut untuk mencari daerah yang dapat
menunjang pekerjaan dan kinerjanya.

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi


1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

C. Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

D. Akibat urbanisasi
1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan
tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan criminal

Tahun 1957 adalah 1.45 juta jiwa. Saat itu penduduknya dikeompokkan untuk tinggal
4km dari pusat kota. Jumlah penduduk singapura tahun 1975 adalah 2.3 juta jiwa,
tahun 2000 adalah 3 juta jiwa, tahun 2025 diperkirakan 3.4 juta jiwa. Mayoritas
pertambahan penduduk ini diperkirakan bukan berasal dari penduduk Singapura
sendiri, melainkan dari imigran-imigran baik secara legal maupun illegal.

Saat ini Singapura hamper terbebas darikawasan kumuh, dengan hanya 1%


penduduknya yang hidup dalam keadaan terpuruk. 88% dari penduduk Singapura
sendiri sudah memiliki tempat tinggal, baik rumah, public house, atau apartemen.

Proses terjadinya urbanisasi sebagai berikut:


Pertama-tama pemerintah berencana untuk meningkatkan jumlah penduduk di
wilayah perkotaan dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa Negara dengan tingkat perekonomian
yang tinggi juga memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi. Hal ini terlihat dari
persentase tingkat urbanisasi. Negara industry umumnya memiliki tingkat urbanisasi
di atas 75%, sedangkan Negara berkembang tingkat urbanisasinya sekitar 35-40%.

Setelah terjadi urbanisasi, maka dilakukan controlling, untuk menentukan apakah


Daerah tersebut tingkat urbanisasinya berlebihan atau tidak. Hal ini ditentukan dari
primacy ratenya. Primacy rate dapat diartikan sebagai daya tarik kota terbesar pada
suatu Negara atau wilayah tersebut terhadap kota-kota disekitarnya. Semakin besar
primacy ratenya, maka proses urbanisasi tersebut dianggap berlebihan.

Faktor-faktor pendorong urbanisasi menurut Hammond (1979: 70)


umumnya berjumlah delapan dengan urutan sebagai berikut :
1. Kemajuan dalam bidang pertanian. Adanya mekanisme di bidang pertanian yang
mendorong dua hal: tersedotnya sebagian tenaga kerja agraris ke kota untuk
menjadi buruh industri; bertambahnya hasi pertanian untuk menjamin kebutuhan
penduduk yang hidupnya dari pertanian.

2. Industrialisasi, karena industri-industri tergantung kepada bahan mentah dan


sumber tenaga, maka pabrik-pabrik didirikan di lokasi sekitar bahan mentah demi
murahnya pengelolaan.

3. Potensi pasaran, dengan berkembangnya industri ringan melahirkan kota-kota yang


menawarkan diri sebagai pasaran hasil diteruskan kepada kawasan pedesaan. Kota-
kota perdagangan tersebut lalu menarik pekerja-pekerja baru dari pedesaan dan
dengan begitu kota bertambah besar.

4. Peningkatan kegiatan pelayanan, dimana industri tersier dan kuarter tumbuh dan
meningkatkan perdagangan, taraf hidup dan memacu munculnya organisasi
ekonomi dan sosial.

5. Kemajuan transportasi, bersama kemajuan komunikasi ini didorong majunya


mobilitas penduduk, khususnya dari pedesaan ke kota-kota di dekatnya.

6. Tarikan sosial dan kultural, dimana di kota banyak hal yang menarik dalam hal
hiburan.

7. Kemajuan pendidikan, tak hanya sekolah-sekolah yang menarik kaum muda untuk
pindah ke kota,juga media massa yang menyadarkan masyarakat akan pentingnya
pendidikan sebagai sarana untuk sukses dalam usaha.

8. Pertumbuhan penduduk alami, disamping penduduk kota bertambah oleh masuknya


urbanisasi, angka kelahiran di kota lebih tinggi dibanding di desa, ini akibat
kemajuan di bidang kesehatan

Urbanisasi di Singapura:
Banyak pelajar internasional (Cina, India, Indonesia) belajar di Singapura, karena
sudah nyaman di Singapura, mereka tidak kembali ke Negara masing-masing, namun
menetap di Singapura sebagai permanent resident dan bekerja disana. Selain itu
karena lokasi Singapura yang strategis, juga diminati pengusaha-pengusaha kaya dari
berbagai penjuru dunia, mereka membeli property di Singapura dan tinggal disana.
Beberapa penduduk Indonesia juga pergi kesana dan tidak balik lagi, berusaha
menetap, bekerja (ada yang jadi pelacur juga loh).

Anda mungkin juga menyukai