Anda di halaman 1dari 30

Armini Ningsih

Politeknik Negeri Samarinda


2017

1
Pada akhir topik ini mahasiswa
diharapkan dapat:

 Membuat jurnal penutup
 Menjelaskan tujuan pembuatan jurnal penyesuaian
kembali
 Membuat jurnal penyesuaian kembali.

2
Deskripsi Singkat:

Pada topik sebelumnya telah dijelaskan bagaimana
melakukan pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal
dan perkiraan buku besar. Pada topik ini mahasiwa
dapat membuat jurnal penutup dan jurnal
penyesuaian kembali dengan dasar aturan pendebitan
dan pengkreditan suatu perkiraan.

3
JURNAL PENUTUP

Proses pemindahan dari perkiraan
nominal ke perkiraan modal disebut
proses penutupan buku dengan cara
membuat jurnal penutup.

4
Fungsi jurnal penutup

Untuk me-nol-kan saldo perkiraan-perkiraan
sementara agar dapat digunakan untuk melakukan
pencatatan transaksi pada periode berikutnya.

Untuk melakukan melakukan penutupan buku


diperlukan perkiraan yang dapat menampung data-
data yang terdapat dalam perkiraan-perkiraan
pendapatan dan biaya yaitu disebut perkiraan Rugi-
Laba.

5
Tahapan dalam melakukan
penutupan buku:

 Semua perkiraan pendapatan didebit sebesar
masing-masing saldo akhirnya. Perkiraan R/L di
kredit dengan jumlah saldo akhir perkiraan-
perkiraan tersebut.
 Semua perkiraan biaya di kredit sebesar masing-
masing saldo akhirnya dan perkiraan R/L didebit
sebesar sejumlah saldo akhir perkiraan-perkiraan
tersebut.

6
Lanjutan

 Selisih antara jumlah sisi debit dan sisi kredit
perkiraan R/L di pindahkan ke perkiraan modal.
Apabila perusahaan memperoleh laba Perkiraan R/L
di debit dan di kredit perkiraan Modal. Apabila
perusahaan mengalami kerugian Perkiraan R/L di
kredit dan perkiraan Modal di debit.
 Perkiraan prive di kredit sebesar saldo akhirnya dan
perkiraan modal di debit dengan jumlah yang sama.

7
Prosedur Penutupan Pada
Perusahaan Persekutuan

Prosedur penutupan buku pada perusahaan
perseorangan dan perusahaan persekutuan hampir
sama. Perbedaan yang ada pada prosedur penutupan
perkiraan R/L ke perkiraan modal pemilik karena
harus mengalokasikan perkiraan R/L ke masing-
masing modal sekutu. Penutupan perkiraan prive pada
perusahaan persekutuan adalah untuk setiap prive
sekutu ke perkiraan modal sekutu.

8
Contoh:

Persekutuan ABC adalah persekutuan yang didirikan
oleh Tuan A, Tuan B, dan Tuan C. Komposisi modal
pada saat pendirian persekutuan adalah sebagai
berikut:
Anggota Rasio pembagian
Modal
Persekutuan R/L
A 25.000.000 25%
B 25.000.000 25%
C 50.000.000 50%
Total 100.000.000 100%
9
Pada periode 2017 persekutuan memperoleh
pendapatan sebesar Rp.50.000.000 dan
biaya-biaya yang dikeluarkan sebesar Rp
30.000.000. Sepanjang periode akuntansi
tersebut, Tuan A menggunakan kas untuk
keperluan pribadi sebesar Rp 500.000.

10
Penutupan buku yang diselenggarakan
persekutuan ABC adalah sebagai berikut:
Tanggal
2017
Keterangan
 Ref Debit Kredit

Des 31 Pendapatan 50.000.000


Rugi-Laba 50.000.000
(untuk menutup perkiraan
pendapatan)

31 Rugi-Laba 30.000.000
Macam-macam biaya 30.000.000
(untuk menutup perkiraan
biaya)

11
Lanjutan
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2017
Des 31 Rugi-Laba 20.000.000
Modal A 5.000.000
Modal B 5.000.000
Modal C 10.000.000
(untuk menutup perkiraan
R/L)

31 Modal A 500.000
Prive A 500.000
(untuk menutup perkiraan
prive)

12
Penutupan Buku Pada
Perusahaan Perseroan

Pada perusahaan perseorangan dan
persekutuan, perkiraan R/L ditutup ke
perkiraan modal pemilik.

Pada perusahaan perseroan, perkiraan R/L


ditutup ke perkiraan Laba Ditahan

13
Dividen, menggantikan perkiraan prive. Perkiraan
ini digunakan untuk mencatat pembagian laba ke
pemegang saham. Dalam perusahaan perseroan,
para pemilik tidak diijinkan untuk mengambil
aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi.
Mereka hanya berhak untuk menerima dividen
dari pembagian laba apabila sudah disetujui oleh
rapat umum pemegang saham (RUPS) dan
diumumkan.

14

Penutupan perkiraan Dividen yaitu
dengan mendebit perkiraan Laba Ditahan
dan mengkredit perkiraan Dividen.

15
Contoh :

PT Abadi Jaya memperoleh penghasilan untuk periode
2017 sebesar Rp.100.000.000 dan mengeluarkan biaya
sebesar Rp.35.000.000. Dividen yang dibayarkan pada
periode 2017 sebesar Rp.15.000.000.

16
Jurnal penutupan bukunya
adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2017
Des 31 Pendapatan 100.000.000
Rugi-Laba 100.000.000
(untuk menutup perkiraan
pendapatan)

31 Rugi-Laba 35.000.000
Macam-macam biaya 35.000.000
(untuk menutup perkiraan
biaya)

17
Lanjutan

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2017
Des 31 Rugi-Laba 65.000.000
Laba ditahan 65.000.000
(untuk menutup perkiraan
R/L)

31 Laba ditahan 15.000.000


Dividen 15.000.000
(untuk menutup perkiraan
dividen)

18

Setelah dibuat jurnal penutup maka
proses berikutnya yaitu posting jurnal
penutup ke buku besar lalu buat neraca
saldo setelah penutupan buku.

19
Jurnal Penyesuaian
Kembali

Jurnal penyesuaian kembali adalah jurnal yang
dibuat setelah dilakukan penyusunan neraca
saldo setelah penutupan buku. Jurnal
penyesuaian kembali sifatnya optional artinya
boleh dilakukan atau tidak.

20
Apabila dilakukan, jurnal penyesuaian kembali
ini dilakukan pada hari pertama pada periode
berikutnya, misalnya perusahaan melakukan
penutupan buku dan penyusunan laporan
keuangan periode pada tanggal 31 Desember 2017
maka jurnal penyesuaian kembali dibuat pada
tanggal 1 Januari 2018.

21
Penyesuaian kembali dilakukan dengan
cara membalik beberapa jurnal
penyesuaian yang ditelah dibuat pada
saat proses penyusunan laporan
keuangan akhir periode.

Penyesuaian kembali dilakukan apabila


suatu transaksi berkaitan dengan periode
berikutnya.

22
JURNAL PENYESUAIAN: JURNAL PENYESUAIAN
 penyesuaian penyusutan KEMBALI:
aktiva tetap  penyesuaian biaya yang
 penyesuaian biaya masih harus dibayar
dibayar dimuka  penyesuaian pendapatan
 penyesuaian pemakaian yang akan diterima
perlengkapan
 penyesuaian pendapatan
diterima dimuka
 penyesuaian biaya yang
masih harus dibayar
 penyesuaian pendapatan
yang akan diterima

23
Tujuan pembuatan jurnal
penyesuaian kembali adalah agar
pencatatan transaksi dapat
dilakukan secara konsisten.

24
contoh :
Pembayaran gaji karyawan biasa dilakukan peda
tanggal 5 tiap bulannya.
Pada tanggal 31 Desember merupakan akhir
periode tahun yang bersangkutan dan perusahaan
akan menyusun laporan keuangan perusahaan.
Pada akhir periode akuntansi perusahaan harus
mengakui adanya biaya gaji karena menggunakan
jasa karyawan, akan tetapi pembayaran dilakukan
pada 5 Januari periode berikutnya. Apabila gaji
karyawan selama satu bulan sebesar Rp 4.500.000
Maka pada tanggal 31 Desember perusahaan akan
membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
25
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2017
Des 31 Biaya gaji 503 3.774.194
Utang Gaji 203 3.774.194
(untuk mencatat biaya gaji
dari tanggal 6 desember
sampai dengan tanggal 31
Desember 2013)

26
Jurnal penyesuaian diatas
mengakibatkan perkiraan biaya gaji
bertambah dan timbul utang gaji, maka
pada tanggal 1 Januari 2018 perusahaan
harus membuat jurnal penyesuaian
kembali dengan mendebit perkiraan
utang gaji dan mengkredit perkiraan
biaya gaji.

27
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2018
Januari 1 Utang Gaji 503 3.774.194
Biaya Gaji 203 3.774.194
(untuk membalik jurnal
penyesuaian kembali)

4.500.000 x 26/31 = 3.774.194

28
Setelah dilakukan jurnal penyesuaian kembali maka saldo
biaya gaji dan utang biaya gaji menjadi nol sehingga pada
saat terjadi pembayaran biaya gaji pada tanggal 5 Januari
2018 perusahaan mencatat pembayaran gaji sebagai
berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2018
Januari 5 Biaya gaji 503 4.500.000
Kas 203 4.500.000
(untuk pembayaran biaya
gaji karyawan)

29
Apabila tidak dilakukan penyesuaian kembali maka pada
saat pembayaran gaji pada tanggal 5 Januari jurnal yang
dibuat adalah:

Tanggal Keterangan

Ref Debit Kredit
2018
Januari 5 Biaya gaji 503 725.806
Utang gaji 203 3.774.194
Kas 101 4.500.000
(Untuk mencatat
pembayaran gaji)

Jurnal pencatatan transaksi di atas akan


menyulitkan pemegang buku karena pemegang
buku harus melihat pencatatan pada periode
sebelumnya. 30

Anda mungkin juga menyukai