Anda di halaman 1dari 3

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BANK

1. Proses penyusunan laporan keuangan


Proses Penyusunan Laporan Keuangan Bank sama dengan proses penyusunan laporan
keuangan perusahaan lainnya (jasa, dagang dan industry), yaitu dimulai dari pencatatan
transaksi keuangan di jurnal umum (General Journal), pemindahan ke Buku Besar (posting
ke General Ledger), penyusunan Neraca Saldo (Trial Balance), pencatatan penyesuaian
(Journal Judgement), penyusunan kertas kerja (Work Sheet), dan penyusunan laporan
keuangan Bank berupa Laporan Laba/Rugi (Profit and Lost), Neraca (Balance Sheet) dan
Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Khusus untuk bank, ada beberapa tambahan laporan
keuangan seperti Laporan Komitmen dan Kontijensi, Laporan Kualitas Aktiva Produktif,
Laporan Posisi Devisa Netto (PDN), dan Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPPM). Proses penyusunan laporan keuangan tsb merupakan pengembangan
dari siklus akuntansi (accounting cycle) yaitu: TRANSAKSI → JURNAL UMUM → BUKU
BESAR → LAPORAN KEUANGAN
2. General Journal (GJ)
Artinya jurnal/catatan umum. Karena sifatnya umum, maka semua transaksi keuangan
akan dicatat di General Journal secara riel time pada saat terjadinya transaksi, setiap hari.
Dasar pencatatan di General Journal dokumen transaksi. Selanjutnya, catatan transaksi
dalam dalam General Journal ini dipindah (posting) ke Buku Besar masing-masing. Setelah
diposting ke BukuBesar, maka pada angka yang sudah diposting tersebut diberi tanda Tick
Marka (√). Bentuk buku General Journal seperti di bawah ini.

Tanggal No Transaksi Uraian Transaksi D K

05.05.20 0001 Nasabah Maudi membuka Tabungan


dengan setoran Rp1.000.000 √
Dr Kas 1.000.000 √
Kr Rek Tabungan – Maudi 1.000.000
05.05.20 0002 Nasabah penabung Arya menarik
tabungannya sebesar Rp.200.000 √
Dr Rek Tabungan – Arya 200.000 √
Kr Kas 200.000
Dst…

3. General Ledger (GL)


GL atau Buku Besar digunakan untuk menampung/mencatat transaksi secara khusus sesuai
perkiraan masing-masing. Misalnya Buku Besar KAS, maka yang dicatat di dalam Buku

1
Besar Kas hanya transaksi Kas saja. Caranya adalah dengan memindahkan (posting) dari
catatan di buku Jurnal Umum. Jadi yang menjadi dasar pencatatan di Buku Besar adalah
buku General Journal. Berbeda dengan pencatatan pada General Journal yang dilakukan
setiap saat terjadinya transaksi, pencatatan (posting) di Buku Besar dilakukan secara
periodic, bisa setiap hari (akhir hari) atau seminggu sekali atau sebulan sekali ketika akan
menyusun laporan keuangan. Bentuk Buku Besar adalah sebagai berikut:
K A S
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Keterangan Kredit
05.05.20 Set Tab Maudi 1.000.000 05.05.20 Penarikan Tab Arya 200.000
Saldo 800.000

TABUNGAN
Tanggal Keterangan Debet Tanggal Keterangan Kredit
05.05.20 Penarikan Tab Arya 200.000 05.05.20 Setoran Tab Maudi 1.000.000
Saldo 800.000

4. Trial Balance (TB)


TB merupakan rekap dari saldo semua Buku Besar. TB disebut juga Neraca Saldo. Sumber
angka-angka TB diambil dari saldo GL masing-masing GL. Saldo GL adalah selisih antara
jumlah sisi Debet dengan jumlah sisi Kredit. Bentuk TB seperti di bawah ini:
NO NAMA REKENING D K
1 KAS 800.000
2 Tabungan 800.000
dst
Jumlah di sisi Debet dan jumlah di sisi Kredit harus sama. Hal ini dijadikan indicator benar
atau tidaknya ketika pemindahan angka-angka dari GL ke TB.
5. Journal Judgement (JJ)
JJ yaitu journal judgement digunakan untuk melakukan penyesuaian terhadap beberapa
buku besar yang perlu disesuaikan agar laporan keuangan menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya. Buku Besar yang perlu disesuaikan antara lain:
a) Pendapatan Diterima Dimuka: dialokasi berapa yg menjadi pendapatan tahun ybs
Contoh: Pendapatan bunga SBI yang diterima dimuka
b) Biaya Dibayar Dimuka: dialokasi berapa yg menjadi beban tahun ybs
Contoh: Biaya Bunga Sertifikat Deposito yang dibayar dimuka
c) Bunga kredit: diperhitungkan berapa yg sdh menjadi pendapatan tahun ybs
Bunga kredit dibebankan kpd nasabah berdasarkan tgl penarikan, bkn pd akhir bulan
d) Biaya bunga DPK: diperhitungkan berapa yg sdh menjadi pendapatan tahun ybs
Bunga deposito dibayarkan kpd nasabah berdasarkan tgl pembukaan deposito

2
e) Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP): Diperhitungkan brp kukurangannya
Pembentukan PPAP didasarkan pd kualitas AP yg selalu berubah shg perlu disesuakan
f) Biaya penyusutan aktiva tetap: Ditambahkan berapa biaya penyusutan AT tahun ybs
Biaya penyusutan aktiva tetap biasanya dibebankan pada akhir tahun.
6. Work Sheet (WS)
WS adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. Hal-hal yang
dimasukkan dalam Work Sheet adalah saldo Trial Balance, pencatatan Journal Judgement,
Perhitungan Laba/Rugi dan Neraca. Bentuk dari Work Sheet seperti di bawah ini:

N Nama Rekening Trial Balance Journal Judgement Profit & Lost Balane Sheet
o D K D K D K D K
1 Kas 800.000 800.000
2 Tabungan 800.000 800.000
3 P.bunga SBI DDM 500.000 200.000 300.000
4 B.Sert Dep DDM 300.000 100.000 200.000
… Dst ..

7. Laporan Keuangan
Untuk menyusun laporan keuangan berupa laporan Laba/Rugi (Profit and Lost Statement)
dan Neraca (Balance Sheet) cukup memindahkan rekening dan angka-angka yg ada dalam
kolom Profit & Loss ke dalam format Laporan Laba/Rugi dan memindahkan rekening dan
angka-angka yg ada dalam kolom Balance Sheet ke dalam format Neraca yang sudah
ditetapkan sesuai standard akuntansi (PAI) maupun oleh otoritas pengawas bank.
8. Closing Ledger
Tahap terakhir dlm proses penyusunan laporan keuangan adalah menutup (menihilkan)
semua rekening yg terkait dengan Laba/Rugi, karena rekening tersebut hanya
dipergunakan utk satu periode saja. Utk periode berikutnya, rekening2 tsb dimulai lagi dari
nol. Penihilan dilakukan dgn cara mengkredit semua saldo rekening biaya dan mendebet
semua saldo rekening pendapatan dengan masing2 lawannya adalah Ikhtisar Laba/Rugi.
Selisih antara Debet dan Kredit saldo Ikhtisar Laba/Rugi merupakan Laba atau Rugi Bank
selama periode tsb. Contoh:
Dr: Ikhtisar Laba/Rugi 750.000.000 Dr: Pendapatan-Pendapatan 950.000.000
Cr: Biaya-Biaya 750.000.000 Cr: Ikhtisar Laba/Rugi 950.000.000
Selisih antara jumlah Debet dan jumlah Kredit rekening Ikhtisar Laba/Rugi, merupakan laba
atau rugi usaha bank dalam periode tsb. Dalam contoh ini rek. Ikhtisar Laba/Rugi bersaldo
Kredit sebesar Rp200jt, berarti bank untung sebesar Rp200jt.
Suharno Eliandy, SE.Ak.MSc.CA
12 Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai