Anda di halaman 1dari 21

Perilaku Biaya

definisi

Biaya
variabel

Biaya
Biaya tetap semivariabe
l
Hubungan
antara total
biaya dengan
perubahan
volume
kegiatan
Karakteristik Biaya

Pengaruh perubahan tingkat produksi


terhadap perubahan biaya

Biaya/ unit Total Biaya


Biaya Tetap Berubah Tetap
Biaya variabel Tetap Bertambah secara
proporsional dengan
pertambahan output
Biaya Semi Variabel Berubah Berubah
Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, baik biaya tetap
maupun biaya variabel harus dipecah lagi sebagai berikut:

Biaya tetap
• Committed fixed costs
• Discretionary fixed costs

Biaya variabel
• Engineered variable costs/commited variable costs
• Discretionary variable costs
Biaya Tetap
Rp. 50.000.000/tahun

Biaya yang jumlah totalnya tetap


dalam kisar perubahan volume
kegiatan tertentu.

Besar biaya tetap dipengaruhi oleh


kondisi perusahaan jangka panjang, Penggunaan Total biaya gudang Biaya sewa
teknologi, dan metode serta gudang/sepatu
strategi manajemen. 1.000 pasang sepatu Rp. 50.000.000,- Rp. 50.000,-
Contoh: pembelian generator 2.000 pasang sepatu Rp. 50.000.000,- Rp. 25.000,-
listrik, sewa gudang, sewa gedung
4.000 pasang sepatu Rp. 50.000.000,- Rp. 12.500,-
Committed Fixed Costs
 Sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari
pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok.
 Dapat diketahui dengan mengamati biaya-biaya yang
tetap ketika perusahaan sedang tidak
beroperasi/berproduksi.
 Pengaruh keputusan dari bulan ke bulan dan dari
tahun ke tahun terhadap committed fixed costs ini
adalah kecil sekali. Biaya ini terutama dipengaruhi
oleh ramalan penjualan jangka panjang.
 Dalam perencanaan, fokus manajemen terpusat pada
pengaruh fixed costs ini terhadap kegiatan tahun-
tahun yang akan datang.
 Contoh; biaya depresiasi, PBB, sewa, gaji karyawan.
Discretionary Fixed Costs
 Biaya yang timbul akibat keputusan strategis jangka
pendek/secara berkala (biasanya tahunan) yang langsung
mencerminkan besarnya jumlah maksimum biaya yang diijinkan
untuk dikeluarkan.
 Tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara
masukan dengan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan,
jasa atau produksi).

 Contoh:
biaya riset pengembangan produk baru. Biaya riset dapat
dikeluarkan secara periodik namun besarannya dapat dikontrol oleh
manajemen.
biaya ini dapat diamati selama janka waktu tertentu sesuai
kebijakan perusahaan dan biasanya tergantung terhadap kemajuan
riset tersebut.
contoh lainnya; biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya
konsultasi dll.
Biaya Variabel

Biaya yang total biayanya


berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
Rp. 3.000

Contoh: biaya bahan baku


Produksi Biaya/sol sepatu Total biaya sol
sepatu

100 pasang sepatu Rp. 3.000,- Rp. 300.000,-

120 pasang sepatu Rp. 3.000,- Rp. 360.000,-

200 pasang sepatu Rp. 3.000,- Rp. 600.000,-


Engineered Variable Costs
 Biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan
ukuran kegiatan tertentu.
 Hampir semua biaya variabel merupakan engineered
cost.
 Merupakan biaya yang antara masukan dan keluarannya
mempunyai hubungan erat dan nyata. Jika masukan
(biaya) berubah maka keluaran akan berubah sebanding
dengan perubahan masukan tersebut.
 Contoh: biaya sewa truk dengan kapasitas angkut 10
ton (biaya sewa Rp. 1.000.000,-/truk)
^ biaya angkut 1-10 ton = Rp. 1.000.000.
^ biaya angkut 10-20 ton = Rp. 2.000.000.
^ biaya angkut 10-30 ton = Rp. 3.000.000.
Discretionary Variable Costs
 Berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan karena manajemen memutuskan
kebijakan demikian.

 Contoh:
^ biaya iklan yang ditetapkan oleh manajemen puncak sebesar 2% dari hasil penjualan akan
berubah sebading dengan perubahan volume penjualan. Karena biaya ini berperilaku variabel atas
kebijakan manajemen (tidak berperilaku variabel secara nyata) maka jika biaya iklan dinaikkan
belum tentu akan mengakibatkan kenaikan volume penjualan.

^ pembelian bahan baku dengan diskon untuk kuantitas tertentu pada PT. Anda. Namun mengingat
kapasitas produksi PT. Anda terbatas maka pada tingkat kebutuhan tertentu, perusahaan harus
membeli dari perusahaan lain dengan lebih besar.
Biaya pemeliharaan mesin
Biaya SemiVariabel 1 orang teknisi, bekerja selama 5
jam.
Biaya transport Rp. 500.000
Biaya yang memiliki unsur tetap
Sewa alat Rp. 500.000
dan variabel didalamnya. Unsur
biaya yang tetap merupakan Upah/jam Rp. 200.000
jumlah biaya minimum untuk
menyediakan jasa sedangkan unsur
variabel merupakan bagian dari
biaya semivariabel yang Produksi Total biaya Biaya servis/unit
dipengaruhi oleh perubahan pemeliharaan
volume kegiatan.
Contoh: biaya pemeliharaan mesin. 1000 unit Rp. 2.000,000- Rp. 2.000,-
p
n i t cuku
k 2 000 u
1 t e knisi 2000 unit Rp. 3.000,000- Rp. 1.500,-
Untu unakan kerja,
g
meng n 10 jam nya 4000 unit Rp. 4.000,000- Rp. 1.000,-
a n
deng pi by lai nit,
teta 4000 u ng
. a
tetap kan 2 or
tuh isi.
dibu n
Penentuan Pola Perilaku Biaya

Harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan variabel
tidak bebas dan biasanya dinyatakan dengan simbol Y

harus dipilih variabel bebas, yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya terebut
berfluktuasi. Dengan demikian variabel tidak bebas, seperti rearasi dan
pemeliharaan dapat dinyatakan dalam suatu fungsi dari variabel bebas, seperti
jam mesin. Y = f(x).

Harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan, dimana hubungan antara variabel bebas
dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.

Fungsi linear y= a + bx, Asumsi yang mendasari penggambaran hubungan
menggambarkan pola perilaku biaya.
linear antara total biaya dengan variabel bebas
adalah sbb;

 Dimana y adalah nilai variabel tidak bebas  Hubungan teknologi antara masukan dan keluaran
untuk setiap nilai variabel x tertentu. harus linear. Contoh: setiap satuan produk selesai
Konstan a merupakan intercept, yaitu nilai harus memerlukan jumlah bahan baku yang sama.
variabel y bila x sama dengan nol;
 b adalah slope, yaitu jumlah kenaikan  Masukan yang dibeli harus sama dengan masukan
nilai y untuk setiap kenaikan satu satuan yang digunakan. Contoh: setiap karyawan
dimanfaatkan secara penuh.
x.

 Harga Pokok masukan yang dibeli harus


 Nilai a dan b tersebut merupakan mempunyai fungsi linear dengan kuantitas yang
koefisien. Jika suatu biaya merupakan dibeli. Contoh: harga bahan baku persatuan harus
proportionately variable cost, a sebesar sama untuk jumlah pembelian berapapun.
nol.
1. Metode titik tertinggi dan terendah
Pendekatan
historis 2. Metode biaya berjaga

Metode 3. Metode kuadrat terkecil


pendekatan
fungsi linear
Pendekatan
analitis
Di dalam pedekatan analitis diadakan kerjasama di
antara orang-orang teknik dan staf penyusun
anggaran untuk mengadakan penyelidikan
terhadap tiap-tiap fungsi (kegiatan/ pekerjaan)
guna menentukan pentingnya fungsi tersebut,
metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien
dan jumlah biaya yang bersangkutan dengan
pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam berbagai
tingkatan.
Metode titik tertinggi dan terendah
 Untuk memperkirakan fungsi biaya, dalam metode Data kegiatan dan biaya
ini suatu biaya pada tingkat kegiatan yang paling reparasi tahun 2015
tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada
kegiatan terendah di masa yang lalu. Selisih biaya Bulan Biaya Reparasi & Jam Mesin
yang dihitung merupakan unsur biaya variabel Ke Pemeliharaan
dalam biaya tersebut. 1 750.000 6.000
2 715.000 5.500
3 600.000 4.000
4 660.000 4.500
 Contoh: 5 600.000 4.500
data kegiatan dan biaya reparasi dan 6 875.000 7.000
pemeliharaan PT. Eliona Sari tahun 2015 disajikan 7 800.000 6.000
dalam gambar berikut. 8 1.000.000 8.000
9 800.000 6.000
10 750.000 6.000
11 650.000 4.500
12 600.000 4.500
? 67.500
Tabel. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada Tabel. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada
Tingkat Kegiatan Tertinggi dan Terendah Tingkat Kegiatan Tertinggi dan Terendah

Biaya Reparasi & Pemeliharaan pd Titik Kegiatan Titik Kegiatan


Tertinggi Terendah
Tingkat Kegiatan Tertinggi dan Terendah
Biaya Reparasi dan Rp. 1000.000 Rp. 600.000
pemeliharaan
Tertinggi Terendah Selisih
Rp. 100 x 8.000 800.000
Rp. 100 x 4.000 Rp. 400.000
Jumlah Jam 8.000 4.000 4.000
Mesin (-) (-)

Biaya Repr Rp. 1.000.000 Rp. 600.000 Rp. 400.000 Biaya Reparasi & Rp. 200.000 Rp. 200.000
& Pemelhr. Pemeliharaan tetap

Fungsi linear biaya reparasi dan pemeliharaan ;


Y = 200.000 + 100x
y adalah biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya variabel = Rp. 400.000 x adalah volume kegiatan (jam mesin).
4.000
= Rp. 100 per jam mesin Misal pada thn 2019, volume kegiatan 90.000 jam mesin,
maka biaya reparasi dan pemeliharaan menjadi:
Y = 200.000 + 100(90.000) = 9.200.000
Metode biaya terjaga
 Menghitung biaya yang harus tetap dikeluarkan
pada saat perusahaan tutup sementara
(produksinya sama dengan nol). Biaya ini
disebut biaya berjaga. Biaya yang dikeluarkan pada tingkat Rp. 1.000.000
8.000 jam mesin
 Perbedaan antara biaya yang dikeluarkan
selama produksi berjalan dengan berjaga Biaya tetap (berjaga) 400.000
merupakan biaya variabel. Selisih Rp. 600.000

 Contoh:
 Biaya variabel per jam = Rp. 600.000 : 8.000
Misalkan pada tingkat reparasi dan pemeliharaan
8.000 jam mesin per bulan biaya yang dikeluarkan = Rp 75 per jam mesin
sebesar Rp. 1.000.000. sedangkan menurut Fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut
perhitungan, apabila perusahaan tidak
berproduksi, biaya reparasi dan pemeliharaan yang
y = 400.000 + 75x
tetap harus dikeluarkan sebesar Rp. 400.000 per
bulan.
Metode Kuadrat Terkecil

 Metode ini menggap bahwa hubungan antara biaya dengan volume kegiatan
berbentuk hubungan garis lurus dengan persamaan garis regresi y = a + bx
 y merupakan variabel tidak bebas, variabel y merupakan biaya dan variabel x
merupakan volume kegiatan.
 Dalam persamaan tersebut a menunjukkan unsur biaya tetap dalam y sedangkan b
menunjukkan unsur biaya variabel.

b. = n ∑(xy) - ∑x ∑ y
n ∑x2 - (∑x)2
 

a = ∑y - b(∑x)
n
Bulan Biaya Reparasi Jam Mesin    
ke & Pemliharaan      
(Rp.1000) x Xy x2
y
1 750 6.000 4.500.000 36.000.000
2 715 5.500 3.932.500 30.250.000
3 530 4.250 2.252.500 18.062.500
4 600 4.000 2.400.000 16.000.000
5 600 4.500 2.700.000 20.250.000
6 875 7.000 6.125.000 49.000.000
7 800 6.000 4.800.000 36.000.000
8 1000 8.000 8.000.000 64.000.000
9 800 6.000 4.800.000 36.000.000
10 750 6.000 4.500.000 36.000.000
11 550 4.500 2.475.000 20.250.000
12 600 4.500 2.700.000 20.250.000
          FUNGSI LINEAR BIAYA :
  ∑y ∑x. ∑xy. ∑x2
N=12  8.570 66.250 49.185.000 382.062.500 Y = 79.270 + 115x

b = 12 x 49.185.000 – 66.250 x 8.570 = 0,115


Jadi, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin tersebut
12 x 382.062.500 – (66.250)2
terdiri dari :
1) Biaya variabel = Rp. 115/jam mesin (0,115 x Rp. 1000)
a = 8.570 - (0,115 x 66.250) = 79,27
2) Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan
12
 Soal
1. Dalam tahun anggaran 2019 perusahaan merencanakan kenaikan kegiatan
produksi yang diperkirakan akan menaikkan volume kegiatan reparasi dan
pemeliharaan menjadi 90.000 jam mesin, dengan menggunakan persamaan
linear y = 79.270 + 115x maka biaya reparasi dan pemeliharaan dapat
diperkirakan sebesar?

2. Jika persamaan suatu biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan


berbentuk linear berikut ini : y=5.000.000 + 2000x, di mana y = biaya dan x =
volume kegiatan. maka;
a) total biaya variabel adalah?
b) biaya variabel per unit?
c) biaya tetap per unit?
PT. Kurir memutuskan untuk mengestimasi komponen tetap dan variabel yang saling
berhubungan dengan pengiriman perusahaan tersebut. Perusahaan mengumpulkan data
selama 6 bulan terakhir sebagai berikut:
Bulan Jumlah Total biaya
pengririman pengiriman
barang barang
Januari 10 $ 800
Februari 20 1.100
Maret 15 900
April 12 900
Mei 18 1.050
juni 25 1.250

Diminta :
1. Estimasilah komponen tetap dan variabel untuk biaya tersebut dengan menggunakan
metode:
a.       Tinggi Rendah dan rumus biayanya
b.       Kuadrat terkecil dan rumus biayanya
2. Jika jumlah paket yang dikirim selama bulan juli sebanyak 30 maka berapa komponen tetap
dan variabelnya menurut 2 metode tersebut.

Anda mungkin juga menyukai