Anda di halaman 1dari 11

NOV

25

Perhitungan Biaya Proses (Process Costing)

PERHITUNGAN BIAYA PROSES


(PROCESS COSTING)

Penentuan biaya proses adalah suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
pabrik dibebankan ke pusat biaya atau departemen.

Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan dengan membagi total
biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat
biaya yang bersangkutan.

Karakteristik penentuan biaya proses


1. Aktivitas produksi bersifat terus-menerus

2. Produksi bersifat masa, dengan tujuan untuk mengisi persediaan yang siap untuk dijual
3. Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen dan
berdasarkan standar
4. Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya
dengan total unit yang diproduksi

5. Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu.

Ekuivalen unit dalam penentuan biaya proses


Unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi adalah penyetaraan produk dalam proses
tersebut menjadi produk jadi.
Terdapat dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses,
dengan perhitungan unit ekuivalen yaitu:
1. Aliran biaya rata-rata tertimbang
Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)

2. Aliran biaya FIFO


Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) – (PDP Awal x tingkat penyelesaian)

Contoh:
PT. BERDIKARI mempunyai data sebagai berikut:
Persediaan awal PDP = 1.000 unit
(tingkat penyelesaian: 100% bahan baku, dan 80% biaya konversi)

Produk masuk proses = 38.200 unit


Produk selesai di transfer = 38.000 unit
Persediaan akhir PDP = 1.200 unit
(tingkat penyelesaian: 80% bahan baku, dan 75% biaya konversi)

Diminta: Hitung unit ekuivalen produksi menggunakan aliran biaya rata-rata tertimbang dan aliran
biaya FIFO
Jawab:
Menggunakan aliran biaya rata-rata:
Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)

Bahan baku Biaya konversi


(Tenaga kerja
dan FOH)

------------------ -----------------------------
---
Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit

PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit
1.200 x 75% 900 unit
------------------ -----------------------------
---
Unit ekuivalen produksi 38.960 unit 38.900 unit

Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) = 38.900 unit

Menggunakan Aliran biaya FIFO


Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) – (PDP Awal x tingkat penyelesaian)

Bahan baku Biaya konversi


(Tenaga kerja
dan FOH)
------------------ -----------------------------
---

Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit


PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit
1.200 x 75% 900 unit

PDP Awal:
1.000 x 100% (1.000 unit)
1.000 x 80% (800 unit)
------------------ -----------------------------
---
Unit ekuivalen produksi 37.960 unit 38.100 unit

Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) – (1.000 X 100%) = 37.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X 80%) = 38.100 unit

NOV

25

Perhitungan Biaya Proses (Process Costing)

PERHITUNGAN BIAYA PROSES


(PROCESS COSTING)

Penentuan biaya proses adalah suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
pabrik dibebankan ke pusat biaya atau departemen.

Biaya yang dibebankan ke setiap unit produk yang dihasilkan ditentukan dengan membagi total
biaya yang dibebankan ke pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat
biaya yang bersangkutan.

Karakteristik penentuan biaya proses


1. Aktivitas produksi bersifat terus-menerus
2. Produksi bersifat masa, dengan tujuan untuk mengisi persediaan yang siap untuk dijual
3. Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen dan
berdasarkan standar
4. Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya
dengan total unit yang diproduksi
5. Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu.

Ekuivalen unit dalam penentuan biaya proses

Unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi adalah penyetaraan produk dalam proses
tersebut menjadi produk jadi.
Terdapat dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses,
dengan perhitungan unit ekuivalen yaitu:
1. Aliran biaya rata-rata tertimbang

Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)


2. Aliran biaya FIFO
Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) – (PDP Awal x tingkat penyelesaian)

Contoh:
PT. BERDIKARI mempunyai data sebagai berikut:
Persediaan awal PDP = 1.000 unit
(tingkat penyelesaian: 100% bahan baku, dan 80% biaya konversi)

Produk masuk proses = 38.200 unit


Produk selesai di transfer = 38.000 unit
Persediaan akhir PDP = 1.200 unit
(tingkat penyelesaian: 80% bahan baku, dan 75% biaya konversi)

Diminta: Hitung unit ekuivalen produksi menggunakan aliran biaya rata-rata tertimbang dan aliran
biaya FIFO
Jawab:

Menggunakan aliran biaya rata-rata:


Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)

Bahan baku Biaya konversi

(Tenaga kerja
dan FOH)
------------------ -----------------------------
---
Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit
PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit

1.200 x 75% 900 unit


------------------ -----------------------------
---

Unit ekuivalen produksi 38.960 unit 38.900 unit

Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unit

Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) = 38.900 unit

Menggunakan Aliran biaya FIFO


Rumus : Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) – (PDP Awal x tingkat penyelesaian)

Bahan baku Biaya konversi


(Tenaga kerja
dan FOH)
------------------ -----------------------------
---
Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit
PDP Akhir:
1.200 x 80% 960 unit

1.200 x 75% 900 unit


PDP Awal:
1.000 x 100% (1.000 unit)
1.000 x 80% (800 unit)
------------------ -----------------------------
---
Unit ekuivalen produksi 37.960 unit 38.100 unit

Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) – (1.000 X 100%) = 37.960 unit
Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X 80%) = 38.100 unit

PERHITUNGAN BIAYA PER DEPARTEMEN:


Akuntansi, Biaya bahan:
Contoh:
PT. BOGOR adalah perusahaan mainan anak-anak dengan merk “BB”, perusahaan mempunyai
dua departemen produksi yaitu departemen pemotongan dan departemen perakitan. Untuk kedua
departemen tersebut perusahaan mempunyai dua akun produk dalam proses secara terpisah.
Permintaan bahan baku yang digunakan departemen pemotongan sebesar Rp7.800.000,
departemen perakitan sebesar Rp5.650.000
Buatlah jurnal permintaaan bahan baku tersebut:
Jurnal:
PDP-Departemen Pemotongan 7.800.000

PDP-Departemen perakitan 5.650.000


Persediaan Bahan Baku 13.450.000

Akuntansi, Biaya Tenaga Kerja:

Contoh:
PT. CIANJUR adalah perusahaan perakitan Radio dengan merk “GACA” Perusahaan mempunyai
dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua
departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses secara terpisah.
Selama bulan Agustus jam kerja langsung yang diserap departemen perakitan sebanyak 1.840
jam dengan tarif Rp2.000 per jam. Departemen penyelesaian 1.650 jam, dengan tarif Rp1.500
perjam

Buatlah jurnal penyerapan biaya tenaga kerja masing-masing departemen:


Jurnal
PDP-Departemen perakitan 3.680.000
PDP-Departemen penyelesaian 2.475.000
Beban Gaji 6.155.000
Akuntansi, Biaya Overhead Pabrik:
Contoh:
PT. AGAM adalah perusahaan perakitan komputer dengan merk “LAPY” perusahaan mempunyai
dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian.

Selama bulan Agustus telah dicatat dalam buku besar: Listrik, air dan telp. Rp9.390.000,
akumulasi penyusutan mesin Rp6.400.000, bahan tak langsung Rp4.260.000, dan tenaga kerja
tak langsung Rp10.240.000
Diminta:
Buatlah jurnal penggunaan overhead pabrik tersebut:
Pengendali overhead pabrik 30.290.000
Listrik, air dan telp 9.390.000
Akumulasi penyusutan mesin 6.400.000
Bahan tak langsung 4.260.000
Tenaga kerja tak langsung 10.240.000

Apabila sifat produksi berfluktuasi dari bulan ke bulan maka digunakan pembebanan berdasarkan
tarif yang ditetapkan sebelumnya atau ditetapkan dimuka untuk masing-masing departemen.
Contoh:
PT. ICO Com adalah perusahaan perakitan radio dengan merk”ICOM” perusahaan mempunyai
dua departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut
perusahaan mempunyai akun produk dalam proses yang terpisah.

Perusahaan membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin, dengan tarif
ditentukan dimuka untuk departemen perakitan Rp3.500 per jam mesin dan departemen
penyelesaian Rp3.900 per jam mesin.
Selama bulan September jam mesin yang digunakan pada departemen perakitan 4.050 jam
mesin, departemen penyelesaian 3.700 jam mesin, BOP aktual Rp30.290.000
Diminta:
Buatlah jurnal:
PDP- Departemen perakitan 14.175.000

PDP-Depatemen penyelesaian 14.430.000


Biaya overhead pabrik dibebankan 28.605.000

Biaya overhead pabrik dibebankan:

4.050 x Rp3.500 = Rp14.175.000


3.700 x Rp3.900 = Rp14.430.000

BOP Aktual Rp30.290.000

BOP Dibebankan Rp28.605.000


-----------------
Under Applied Rp 1.685.000
Job Order Costing
Contoh soal 1:

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Juarez Inc. memiliki persediaan berikut ini per tanggal 1 Maret:

Barang jadi $15.000

Barang dalam proses $19.070

Bahan baku $17.000

Barang dalam proses merupakan akun pengendali dari tiga pesanan:

Pesanan No. 621 Pesanan No. 622 Pesanan No. 623

Bahan baku 2.800 3.400 1.800

Tenaga kerja 2.100 2.700 1.350

Overhead pabrik dibebankan 1.680 2.160 1.080

Total 6.580 8.260 4.230

Berikut ini adalah informasi berkaitan dengan operasi bulan Maret:

a) Bahan baku yang dibeli dan diterima adalah sebesar $19.000 dengan syarat n/30.

b) Bahan baku yang diminta untuk produksi sebesar $21.000. Dari jumlah ini, $2.400 untuk bahan baku
tidak langsung, selisihnya didistribusikan sebagai berikut: $5.300 ke pesanan No. 621; $7.400 ke
pesanan No. 622’ dan $5.900 ke pesanan No. 623

c) Bahan baku yang dikembalikan kegudang adalah sebesar $600, dimana $200 berasal dari bahan baku
tidak langsung, dan selisihnya berasal dari pesanan No. 622

d) Bahan baku yang dikembalikan ke vendor sebesar $800

e) Beban gaji sebesar $38.000 dibuat akrualnya dibulan maret

f) Dari beban gaji, 55% merupakan tenaga kerja langsung, 20% tenaga kerja tidak langsung, 15% gaji bag.
Penj dan 10% gaji bag. Adm. Biaya tenaga kerja langsung didistribusikan sebagai berikut: $6420 ke
Pesanan No. 621; $8.160 ke Pesanan No. 622; dan $6.320 ke pesanan No. 623

g) Beban overhead, selain dari yang disebut diatas, berjumlah $9.404,5. Termasuk dalam jumlah ini adalah
$2.000 untuk penyusutan bangunan dan peralatan pabrik dan $250 untuk asuransi pabrik yang sudah
jatuh tempo. Sisa overhead sebesar $7.154,5, belum dibayar sampai akhir bulan maret

h) Beban overhead pabrik dibebankan ke produksi dengan tarif 80% dari biaya tenaga kerja langsung
yang dibebankan pada ketiga pesanan, berdasarkan biaya tenaga kerja bulan maret

i) Pesanan No. 621 dan No. 622 diselesaikan dan ditransfer ke gudang barang jadi

j) Pesanan no. 621 dan no. 622 dikirim dan ditagihkan ke pelanggan dengan laba kotor sebesar 40% dari
HPP
k) Penerimaan kas dari piutang usaha selama bulan maret sebesar $69.450

Jawab:

Jurnal umum:

a) Material 22.000

Account payable 22.000

b) WIP 18.600

Factory OH 2.400

Material 21.000

c) Material 600

WIP 400

Factory OH 200

d) Account payable 800

Material 800

e) Payroll 38000

Accrued payroll 38000

f) WIP 20900 (55% x 38000)

Factory OH 7600 (20% x 38000)

Sales salary 5700 (15% x 38000)

Administration salary 3800 (10% x 38000)

Payroll 38000

g) Factory OH 9404,5

Accum.depr.building 2000

Prepaid expense 250

Account payable 7154,5

h) WIP 16720
Factory OH applied 16720

i) Hitung terlebih dahulu:

Pesanan No. 621 Pesanan No. 622 Pesanan No. 623

Bahan baku 2.800 3.400 1.800

Tenaga kerja 2.100 2.700 1.350

Overhead pabrik dibebankan 1.680 2.160 1.080

Total 6.580 8.260 4.230


Identifikasi akun-akun yang menyangkut Bahan Baku (material) yang didistribusikan ke Pesanan

Bahan baku (soal b) 5300 7400 5900

Bahan baku (soal c) (400)


Identifikasi akun-akun yang menyangkut Tenaga Kerja (direct labor) yang didistribusikan ke Pesanan

Tenaga Kerja (soal f) 6420 8160 6320


Identifikasi akun-akun yang menyangkut Overhead yang dibebankan ke Pesanan

Overhead pabrik dibebankan 5136 6528 5056


Baru kemudian diTotal

TOTAL 23436 29948 21506

Overhead pabrik sbg %tase dari biaya Tenaga Kerja langsung:

Tafsiran BOP (TK langsung) x estimasi jumlah b. TK langsung dibebankan

estimasi jumlah biaya. TK langsung

Pesanan No. 621 : 6420/20900 x 16720 = 5136

Pesanan No. 622 : 8160/20900 x 16720 = 6528

Pesanan No. 623 : 6320/20900 x 16720 = 5056

Finished good 53384 (23436+ 29948)

WIP 53384

j) Account receivable 74738 (140% x 53384)


Sales 74738

COGS 53384

Finished good 53384

k) Cash 69450

Account receivable 69450

Anda mungkin juga menyukai