Anda di halaman 1dari 15

Biaya Bahan

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Bahan
Bahan (materials) merupakan salah satu asset yang sangat mahal dalam suatu
perusahaan, karena penentu produk. Pada perusahaan yang menghasilkan produk standar,
bahan dapat dibedakan atas bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku (raw materials)
merupakan bahan yang dirubah melalui proses pengolahan, sedakangkan bahan penolong
(supplies) merupakan bahan pelengkap untuk bahan baku, misalnya pada perusahaan meubel
bahan baku kayu, maka paku merupakan bahan penolong.
Sistem Pengelolaan Bahan

1. Bagian Rute Produksi dan Perencanaan Produksi

2. Bukti Permintaan dan Pesanan Pembelian Bahan

3. Laporan Penerimaan Bahan

4. Bukti Permintaan Bahan

5. Kartu Persediaan Bahan


Sistem Perolehan (pembelian)
Bahan

01 Prosedur Permintaan Pembelian Bahan

02 Prosedur Order Pembelian Bahan

03 Prosedur Penerimaan Bahan

04 Prosedur Pencatatan Bahan di Gudang

05 Prosedur Pencatatan Utang atas Pembelian


Bahan
Biaya Perolehan Bahan
Bahan adalah unsur utama dari suatu produk setelah diolah melalui proses produksi.
Pada prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, biaya bahan tidak hanya harga beli (harga
faktur) saja, tetapi termasuk juga biaya-biaya terkait dengan perolehan bahan tersebut sampai
akhirnya siap digunakan dalam proses produksi. Biaya – biaya tersebut, antara lain biaya
pemesanana, biaya bongkar muat, biaya pengangkutan, baya asuransi, biaya penyimpanan dan
biaya – biaya lain, sementara potongan (diskon) dan retur pembelian merupakan pengurangan
dari biaya perolehan bahan.
Sistem Pemakaian Bahan
1.Prosedur permintaan Bahan
Tugas utama departemen produksi adalah memproses bahan menjadi
produk jadi. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi,
departemen produksi mengisi bukti permintaan bahan (material requisition)
secara rinci kepada departemen gudang. Bukti permintaan bahan tersebut
digunakan departemen gudang sebagai dasar pengeluaran bahan.

2. Prosedur Pengeluaran Bahan


Berdasarkan bukti permintaan bahan, departemen gudang mengeluarkan
bahan sesuai spesifikasi dan jumlah unit yang diminta oleh departemen
produksi. Bukti permintaan bahan tersebut menjadi dasar departemen
gudang untuk mencatat pemakaian (pengeluaran) bahan dalam kartu
gudang, sekaligus pencatatan dalam kartu persediaan bahan.

3. Prosedur Pencatatan Pemakaian Bahan


Bukti permintaan bahan dari departemen produksi yang telah diotorisasi
oleh departemen gudang terkait spesifikasi dan jumlah unit yang diminta,
serta telah dilengkapi dengan harga per unit bahan oleh departemen
akuntansi merupakan sumber utama yang menjadi dasar dari ayat jurnal
pengeluaran bahan di departemen akuntansi. Selain itu, bukti permintaan
bahan yang diterima oleh bagian pemegang kartu persediaan bahan juga
digunakan sebagai dasar pencatatan dalam kartu persediaan bahan di
kolom pengeluaran (pemakaian).
Biaya Pemakaian Bahan
Frekuensi perolehan (pembelian) bahan dalam satu periode akuntansi dapat dilakukan
beberapa kali dan mungkin dengan nilai biaya perolehan yang berbeda.

Berikut beberapa metode untuk menentukan besarnya biaya bahan yang digunakan
dalam proses produksi:

1. Metode identifikasi khusus


2. Metode masuk pertama keluar pertama
3. Metode masuk terakhir keluar pertama
4. Metode rata-rata sederhana
5. Metode rata-rata bergerak
Sistem Pencatatan Bahan
Dalam melakukan pencatatan atas persediaan bahan, perusahaan dapat memilih salah satu dari sistem akuntansi
persediaan yang ada, yaitu :
1. Sistem Fisik (Periodik)
Metode ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang relative masih kecil, yang mana pihak manajemen dapat
mengawasi secara langsung saat menentukan kapan dan berapa jumlah uit bahan yang akan dibeli, serta memberikan
pengawasan terhadap pemakaian bahan tersebut dalam proses produksi. Metode ini juga tidak mengikuti perubahan
mutasi persediaan dalam melakukan pencatatan. Jumlah unit bahan di akhir periode dapat diketahui saat dilakukan
stock opname.
2. Sistem Perpetual (Kontinu)
Metode ini umumnya digunakan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar, yang mana
manajemen tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung atas persedian bahan, tetapi
menggunakan sistem pengendalian bahan yang memadai melalui kartu persediaan bahan karena
memuat mutasi bahan yang dimiliki perusahaan secara terus-menerus (berkelanjutan). Transaksi
pembelian bahan dicatat dengan mendebit akun persediaan bahan, sementara aktivitas penggunaan
bahan dicatat dengan mengkredit akun Persedian Bahan. Hal ini berarti baik bahan yang dibeli
(diperoleh) perusahaan maupun bahan yang digunakan perusahaan merupakan penambahan dan
pengurangan saldo persediaan bahan yang dimiliki perusahaan.
Metode Penilaian Persediaan Bahan
Pembelian bahan dalam satu periode akuntansi dapat
dilakukan beberapa kali dan mungkin dengan nilai
biaya perolehan yang berbeda. Maka persediaan bahan
digudang dimungkinkan memiliki biaya yang cukup
beragam dan fluktuatif, meskipun jenis bahan yang
digunakan sama. Hal ini akan menimbulkan
permasalahan terkait pembebanan biaya bahan yang
digunakan pada proses produksi.
Metode ini merupakan cara yang paling ideal

Identification
karena bahan yang dibkan cara yang paling ideal

(Special

Method)
karena bahan yang dibeli (diperoleh) perusahaan
diberi label identitas terkait biaya itas terkait
biaya bahan bahan per unit beserta jumlahnya.
Sehingga setiap pemakaian bahan untuk proses
produksi dapat langsung diketahui besarnya biaya
bahan yang digunakan. Metode ini merupakan

Identifikasi
metode penilaian persediaan bahan yang

Khusus
Metode
menggunakan biaya dan jumlah unit bahan yang
sesungguhnya (actual). Metode ini digunakan
untuk bahan yang nilainya relative mahal dan
jumlahnya relative sedikit.
dalam proses produksi diambil dari gudang secar acak.
Oleh karena itu, besarnya biaya bahan per unit yang

Methode)
digunakan dalam proses prosuksi ditentukan dari

(Average
gabungan (kombinasi) seluruh biaya bahan yang berasal
dari saldo awal persediaan bahan dan pembelian bahan.
Dengan demikian, untk menentukan biaya bahan per
unit didasarkan pada rata-rata biaya bahan dari total
biaya bahan yang ada di gudang. Metode rata-rata yang
sering kali digunakan adalah metode biaya rata-rata

Rata-Rata
Metode
tertimbang untung sistem fisik dan metode rata-rata
bergerak untuk sistem perpetual.cara menghitung
metode rata-rata adalah dengan membagi antar total
biaya bahan yang dibeli (diperoleh), termsuk saldo awal
persediaan bahan dengan jumlah unit bahan yang ada
digudang.
Metode ini berasumsi bahwa metode yang di beli

( MPKP )
(diperoleh) pertama kali merupakan bahan yang
pertama kali digunakan dalam proses produksi. Dengan
demikian nilai persediaan bahan di akhir periode di
asumsikan berasal dari nilai bahan yang di beli
(diperoleh) terakhir kali. Metode ini dimaksudkan

Pertama Keluar
Metode Masuk
untuk menentukan aliran biaya bahan tanpa harus

Pertama
diikiti dengan aliran fisik bahannya.hal ini karena aliran
fisik bahan perlu mempertimbangkan kondisi fisik
bahan yang harus segera digunakan.
Metode ini berasumsi bahwa bahan yang dibeli

( MTKP )
(diperoleh) terakhir kali merupakan bahan yang
pertama kali digunakan dalam proses prodeuksi.
Dengan demikian, nilai persediaan bahan diakhir
periode diasumsikan berasal dari nilai bahan yang dibeli
(diperoleh) pertama kali. Metode ini dimaksudkan

Pertama Keluar
Metode Masuk
untuk menentukan aliran biaya bahan tanpa harus

Pertama
diikuti dengan aliran fisik bahannya. Hal ini karena
aliran fisik bahan mempertimbangkan kondisi fisik
bahan baku yang harus segera digunakan.
Perbandingan
Metode Penilaian
Persediaan Bahan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai