Sistem biaya taksiran adalah salah satu system biaya yang ditentukan di muka untuk mengolah
produk atau jasa tertentu dengan jalan menentukan besarnya biaya bahan baku (raw material cost),
biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) dan biaya overhead pabrik (factory overhead) yang
diperlukan untuk mengolah produk atau jasa tersebut di waktu yang akan datang.
Sistem biaya taksiran adalah system akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk
biaya yang ditentukan dimuka dalam menghitung harga pokok produk yang diproduksi.
2. Untuk menghindari biaya yang relative besar dalam pemakaian system biaya standar
Dalam perusahaan tertentu, pemakaian system biaya taksiran lebih ekonomis disbanding dengan
system biaya standar. Dalam perusahaan kecil, sering mengalami perubahan produk, waktu dan
biaya yang diperlukan untuk penentuan biaya standar sangat besar, sehingga pemakaian system
biaya standar tidak ekonomis.
Biaya taksiran bisa ditentukan atas dasar data masa lalu, dari perhitungan rumus kimia atau
matematis atau secara sederhana dengan taksiran. Biaya taksiran ditentukan untuk setiap jenis
produk yang diproduksi, pada awal masa produksi atau pada awal tahun anggaran.
Cara menentukan biaya taksiran adalah dengan memecahnya menjadi beberapa unsure biaya, yaitu:
1. Biaya bahan baku
Dalam penentuan biaya taksiran, biaya bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan sejumlah
produk tertentu perlu dilakukan penaksiran kuantitas tiap-tiap bahan baku yang dibutuhkan dan
taksiran harga masing-masing.
Penaksiran kuantitas bahan baku yang akan dikonsumsi dalam setiap satuan produk didasarkan
pada spesifikasi teknis, percobaan, atau data masa lalu. Penaksiran bahan baku yang dapat
didasarkan kepada harga kontrak pembelian dalam jangka waktu tertentu atau jika bahan baku
harus dibeli dari waktu ke waktu dan harganya tergantung kepada harga pasar, maka penaksiran
harga dapat didasarkan padaharga yang dipublikasikan.
Penaksiran jumlah asuransi tergantung kepada kemungkinan perubahan polis asuransi yang
diperkirakan akan terjadi dalam periode pemakaian biaya taksiran. Gaji pengawas pabrik dapat
ditaksir dengan melihat rencana gaji yang akan dibayarkan kepada pengawas tersebut. Dengan
demikian taksiran biaya overhead pabrik tetap merupakan jumlah taksiran masing-masing unsure
biaya overhead pabrik tersebut.
Di dalam akuntansi biaya terdapat bahasan tentang system biaya taksiran (estimated cost). Biaya
taksiran merupakan salah satu bentuk biaya yang ditentukan di muka sebelum produksi dilakukan
atau penyerahan jasa dilakukan. Biaya yang ditaksir meliputi seluruh biaya-biaya yang digunakan
untuk menghitung harga pokok produk.
Taksiran, yang berarti prediktif, tentu saja mengandung potensi ketidaktepatan antara apa yang
dianggarkan dengan apa yang riil. Ini yang disebut dengan selisih. Selisih ini tentu harus dilakukan
perlakuan secara khusus sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi. Selisih antara biaya sesungguhnya
dengan biaya taksiran dalam suatu periode akuntansi dapat diperlakukan sebagai berikut:
1. Ditutup ke rekening harga pokok penjualan atau rekening rugi laba
2. Dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang bersangkutan, yaitu
dibagikan kerekening produk jadi dan harga pokok penjualan
3. Dibagikan secara adil ke reening-rekening: persediaan barang dalam proses, persediaan
produk jadi, dan harga pokok penjualan
4. Membiarkan selisih-selisih tersebut tetap dalam rekening selisih, sehingga rekening ini
berfungsi sebagai deffered account. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan selisih-selisih
yang terjadi di antara periode akuntansi akan saling menutup (mengkompensasi).