Anda di halaman 1dari 4

RESUME PENGANGGARAN BISNIS

“ANGGARAN PERSEDIAAN”

Dosen Pengampu:
Sudarman, DRS, MM.
Disusun Oleh:
Dhea Aisyah 141190261/ EM-J

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” YOGYAKARTA
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,
karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos
aktiva lancar. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan,
menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai
“opportunity cost” yang lebih besar. Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai
persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya – biaya terjadinya kekurangan
bahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penganggaran persediaan?
2. Apa saja kegunaan penganggaran persediaan?
3. Apa saja data dan informasi untuk menyusun anggaran persediaan?
4. Apa saja metode penilaian persediaan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian anggaran persediaan.
2. Untuk mengetahui kegunaan penganggaran persediaan.
3. Untuk mengetahui data dan informasi untuk menyusun anggaran persediaan.
4. Untuk mengetahui metode penilaian persediaan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Persediaan


Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan,
untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin. Persediaan sebagai
salah satu asset penting dalam perusahaan karena biasanya mempunyai nilai yang cukup
besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi. Perencanaan dan
pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan penting untuk mendapat perhatian
khusus dari manajemen perusahaan, agar proses produksi dapat berjalan dengan optimal.
Salah satu caranya dengan membuat sebuah anggaran persedian.
B. Kegunaan Penganggaran Persediaan
Secara umum, semua penganggaran termasuk penganggaran persediaan, mempunyai tiga
kegunaan pokok, yaitu :

a. Sebagai pedoman kerja


b. Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
c. Sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi dan pengawasan kerja
Sedangkan secara khusus, penganggaran persediaan berguna sebagai dasar untuk
menyusun anggaran unit yang akan diproduksikan (persediaan barang jadi), dan
anggaran pembelian bahan mentah (persediaan bahan mentah), serta menetapkan
persediaan agar tidak terlalu kecil dan terlalu besar.

C. Data dan Informasi untuk Menyusun Anggaran Persediaan


1. Persediaan barang jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor pertimbangan, seperti misalnya
a. Fluktuasi penjualan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, yang
tertuang dalam Anggaran penjualan.
b. Fasilitas penyimpanan yang tersedia.
c. Modal kerja yang tersedia
d. Biaya simpan barang jadi (carrying cost)
e. Risiko simpan barang jadi.
f. Tingkat perputaran barang jadi (Inventory turn over) di waktu-waktu yang lalu.
g. Lamanya waktu yang diperlukan untuk memproses bahan mentah hingga menjadi
barang jadi.
2. Persediaan bahan mentah dipengaruhi oleh beberapa faktor pertimbangan, seperti
misalnya :
a. Fluktuasi produksi dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, yang
tertuang dalam anggaran unit yang akan diproduksikan.
b. Fasilitas penyimpanan yang tersedia.
c. Modal kerja yang tersedia.
d. Biaya simpan bahan mentah (carrying cost)
e. Risiko simpan baham mentah.
f. Tingkat perputaran bahan mentah (Inventory turn over) di waktu-waktu yang lalu.
g. Lamanya tenggang waktu antara bahan mentah dipesan (dibeli), dengan bahan
mentah tersebut benar-benar telah dikirim dan tiba digudang perusahaan (lead
time).
D. Metode Penganggaran Persediaan
Terdapat tiga metode yang digunakan dalam penilaian persediaan, yaitu :
1. Metode First In First Out (FIFO)
Pada metode FIFO barang yang masuk (dibeli) lebih awal, dianggap dikeluarkan
(diproses) lebih awal pula. Ini berarti bahwa bahan mentah yang sedang diproses dalam
proses produksi dinilai berdasarkan harga beli bahan mentah dari pembelian yang
dilakukan lebih awal. Akibatnya sisa persediaan bahan mentah dari pembelian yang
dilakukan lebih akhir.
2. Metode Last In First Out (LIFO)
Pada metode LIFO barang yang masuk (dibeli) lebih akhir dianggap dikeluarkan
(diproses) lebih awal. Ini berarti bahwa bahan mentah yang sedang diproses dalam proses
produksi dinilai berdasarkan harga beli bahan mentah dari pembelian yang dilakukan lebih
akhir. Akibatnya sisa persediaan akhir bahan mentah akan dinilai dengan harga beli bahan
mentah dari pembelian yang dilakukan lebih awal.
3. Metode Moving Average
Pada metode ini, barang yang dikeluarkan (diproses) dinilai berdasarkan rata-rata
harga beli yang pernah dibeli. Ini berarti bahwa bahan mentah yang sedang diproses dalam
proses produksi dinilai berdasarkan rata-rata harga beli bahan mentah dari pembelian-
pembelian yang telah dilakukan. Akibatnya sisa persediaan akhir bahan mentah juga akan
dinilai dengan rata-rata harga beli bahan mentah tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian penganggaran perusahaan (Budgeting) adalah anggaran yang
merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah persediaan barang
dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Dalam
menyusun anggaran perlu diperhatikan biaya-biaya yang akan ditimbulkan dari adanya
pengadaan atau pembelian persediaan. Selain itu kuantitas pemesanan yang optimal juga
harus diperhatikan agar persediaan yang dibeli dapat mengoptimalkan proses produksi,
dan jumlah stock persediaan tidak terlalu banyak sehingga efisien dalam biaya
penyimpanan.
Manfaat anggaran perusahaan antara lain adalah adanya perencanaan terpadu,
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, sebagai alat pengkoordinasian kerja,
sebagai alat pengawasan kerja sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.
Pengganggaran sangat penting perannya dalam sebuah perusahaan/ manajemen
dan sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai