Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Dosen Pengampu :
Raudhatul Hidayah.,Dr,SE,ME.,Ak,CA

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Rizka Maghfira 2210536049
Annisa Khairani 2210536058
Ayu Ramadhani 2210536019
Aminatussuhriah 2210536048
Frisya Luthfi Utari 2210536015
Anggi Nabila Harni 2210536044
Faramitha Ramadhani 2210536051
Aqsal Wildan Moeslem CE221157
Rania Rama 2110533015

DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I MANAJEMEN PERSEDIAAN

1. Persediaan
1.1. Pengertian Persediaan
1.2. Jenis-Jenis Persediaan
1.3. Faktor yang Mempengaruhi Investasi dalam Persediaan
1.4. Tingkat Perputaran Persediaan
2. Manajemen Persediaan
2.1. Pengertian Manajemen Persediaan
2.2. Tujuan Manajemen Persediaan
2.3. Fungsi Manajemen Persediaan
2.4. Jenis-Jenis Manajemen Persediaan
2.5. Metode Manajemen Persediaan
2.6. Biaya Persediaan
2.7. Optimalisasi Persediaan dan Contoh Kasus
3. Kesimpulan
4. Referensi

BAB I
MANAJEMEN PERSEDIAAN

1. Persediaan
1.1. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita sebagai mahasiswa ekonomi.
Namun, pengertian persediaan sendiri beragam menurut para ahli. Berikut adalah
pengertian dari persediaan dari beberapa ahli :
a. Menurut Warren (2005;440), persediaan merupakan barang dagang yang kemudian
disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan
dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu.
b. Donal E. Kieso & Jerry J. Waygandt menyatakan bahwa “persediaan adalah pos harta
yang ditahan untuk dijual dalam kegiatan usaha yang biasa atau barang yang akan
digunakan atau dikonsumsi dalam produksi yang akan dijual.” (2004;491)
c. Eddi Herjanto (2008;219) menyatakan bahwa persediaan yaitu barang atau bahan
yang disimpan, yang akan digunakan untuk tujuan tertentu misalnya untuk produksi
atau perakitan, untuk dijual kembali, dan suku cadang dari suatu peralatan atau
mesin.

d. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:PSAK No.14) persediaan adalah asset yang
tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal usaha, dalam proses produksi dan atau
dalam perjalanan, dan dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk
dipakai pada proses produksi ataupun pemberian jasa.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan


barang atau bahan yang disimpan oleh perusahaan yang akan dipergunakan dalam
operasi bisnis.

1.2. Jenis-jenis Persediaan

Menurut Render dan Heizer (2005)


Berdasarkan proses manufakturnya persediaan dibagi menjadi empat jenis yaitu:
a. Persediaan bahan baku mentah (raw material inventory) – Adalah persediaan yang
dibeli namun tidak diproses. Persediaan ini dapat digunakan untuk memisahkan para
pemasok dari proses produksi.
b. Persediaan barang setengah jadi (working in process inventory) – Adalah bahan
baku atau komponen yang sudah mengalami perubahan tetapi belum selesai. Adanya
work in process disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah
produk atau disebut dengan siklus waktu. Mengurangi siklus waktu juga berarti
mengurangi persediaan.
c. Persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi (maintance, repair, operating,
MRO) – Pemeliharaan, perbaikan, dan operasi digunakan untuk menjaga agar
permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan
dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak diketahui.
d. Persediaan barang jadi (finished goods inventory) – Adalah produk yang sudah
selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja disimpan karena permintaan
pelanggan dimasa depan tidak diketahui.
Menurut Ristono (2009)
Berdasarkan dengan tujuannya persediaan terbagi menjadi tiga buah jenis, yaitu:
1. Persediaan pengaman (safety stock) – Adalah persediaan yang dilakukan untuk
mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan
pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi
kekurangan persediaan / stockout.
2. Persediaan antisipasi – atau disebut sebagai stabilization stock merupakan
persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat
diperkirakan sebelumnya.
3. Persediaan dalam pengiriman (transit stock) – atau disebut work-in process stock
adalah persediaan yang masi dalam pengiriman. Persediaan ini dibagi menjadi dua
kategori, yaitu: 1) Eksternal transit stock adalah persediaan yang masih berada dalam
transportasi. 2) Internal transit stock adalah persediaan yang masih menunggu untuk
diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

1.3. Faktor yang Mempengaruhi Investasi Dalam Persediaan


Faktor-faktor yang akan mempengaruhi persediaan barang pada perusahaan, ada beberapa
macam, di mana satu dengan yang lain saling berhubungan, yakni sebagai berikut:
a. Perkiraan kebutuhan barang forecast demand Sebelum kegiatan pembelian atau
pemesanan barang dilakukan, maka management harus dapat membuat perkiraan
barang yang akan dijual pada suatu periode. Perkiraan kebutuhan barang yang akan
dijual merupakan perkiraan tentang berapa kebutuhan perusahaan akan barang
untuk proses pemasaran ataupun proses produksi bahan baku.
b. Harga daripada barang dagangan Harga daripada barang ikut juga menentukan besar
kecilnya persediaan barang. Harga daripada barang dagangan merupakan penentu
berapa dana yang harus disediakan untuk pengadaan persediaan barang dagangan.
c. Biaya-biaya persediaan Biaya-biaya persediaan hendaknya diperhatikan dalam
penentuan besarnya persediaan. Dalam memuat analisis tentang biaya-biaya
persediaan dikenal adanya dua tipe biaya, yaitu biaya-biaya yang semakin besar
dengan bertambah besarnya rata-rata persediaan, dan biaya-biaya yang semakin
kecil dengan berkurangnya besar rata-rata persediaan.
d. Kebijaksanaan pembelanjaan financial policy Kebijaksanaan pembelanjaan
berhubungan dengan seberapa jauh persediaan barang dagangan akan mendapatkan
dana.
e. Kebutuhan senyatanya actual demand Kebutuhan akan barang yang senyatanya
dalam waktu-waktu yang lalu harus diperhatikan. Berapa besar kebutuhan barang
dagangan serta bagaimana hubungannya dengan perkiraan kebutuhan yang telah
dibuat untuk periode yang berkutnya harus diperhatikan dan dianalisis. Dengan
demikian maka dapat dibuat perkiraan kebutuhan penjualan barang lebih mendekati
pada kenyataan.
f. Waktu tunggu lead time Waktu tunggu adalah tenggang waktu yang diperlukan untuk
menunggu datangnya barang sesudah saat pemesanan. Waktu tunggu perlu
diperhatikan karena erat hubungannya dengan penentuan saat pemesanan kembali
reorder. Dengan diketahuinya waktu tunggu yang tepat maka kelangsungan proses
produksi tetap terjamin sedangkan biaya-biaya persediaan dapat ditekan sampai
seminimal mungkin. Maka perusahaan dapat memperoleh keuntungan dari
pelanggan dan tidak akan mengecewakan pelanggan karena kebutuhan pelanggan
tetap ada dalam perusahaan, serta pelanggan tidak akan pindah tempat dalam
membeli kebutuhannya.
Adapun hubungan dari masing-masing faktor yang mempengaruhi persediaan tersebut yaitu
biaya-biaya persediaan, harga bahan, kebijaksanaan pembelanjaan, perkiraan pemakaian
EOQ, pemakaian sesungguhnya, persediaan besi, persediaan bahan, waktu tunggu,
pembelian kembali produksi.
Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Barang Persediaan bahan atau
barang yang optimal akan bergantung kepada keadaan masing-masing faktor. Dengan
diketahuinya kebijaksanaan pembelanjaan financial policy, biaya-biaya persediaan, harga
daripada barang serta perkiraan kebutuhan akan barang akan dapat ditentukan jumlah atau
kuantitas barang yang dipesan yang paling optimal mempunyai biaya minimal. Demikian juga
dengan diketahuinya perkiraan kebutuhan akan barang pada waktu yang lalu dengan
penjualan barang akan dapat dianalisa persediaan safety stock yang paling tepat waktu lead
time diperlukan untuk menentukan pemesanan kembali reorder. EOQ (Economic Order
Quantity), safety stock dan reorder akan membentuk pola persediaan barang dari
perusahaan yang bersangkutan.

1.4. Tingkat Perputaran Persediaan


Tingkat perputaran persediaan atau disebut juga dengan tingkat perputaran persediaan
atau inventory turnover rate merupakan ukuran jumlah penjualan persediaan dalam satu
tahun. Menurut Investopedia, perputaran persediaan mengukur seberapa cepat
perusahaan menjual persediaan dan bagaimana analis membandingkannya dengan rata-
rata industri. Tingkat turnover yang rendah berarti penjualan yang lemah dan kemungkinan
backlog atau backlog. Ini mungkin menunjukkan masalah dengan barang yang akan dijual
atau hasil dari pemasaran yang terlalu sedikit. Sebaliknya, tingkat perputaran yang tinggi
berarti penjualan yang kuat atau persediaan yang tidak mencukupi. Tingkat turnover yang
tinggi adalah rasio yang ideal. Namun, terkadang tingkat perputaran persediaan yang
rendah bisa menjadi pertanda baik. Misalnya, ketika harga diperkirakan akan meningkat,
persediaan ditempatkan terlebih dahulu untuk memenuhi permintaan yang meningkat
dengan cepat atau kekurangan yang diperkirakan.
Manfaat dari mengetahui perputaran persediaan yang pertama yaitu membantu mengukur
indikator kinerja utama (KPI), Vend mengatakan bahwa menurut indikator kinerja utama,
perputaran persediaan adalah salah satu kunci keberhasilan penjualan. Tingkat perputaran
persediaan akan menentukan apakah penjualan memenuhi sasaran kinerja yang
diharapkan. Manfaat yang kedua membantu Anda membuat keputusan bisnis Perputaran
persediaan adalah cara untuk memantau perputaran persediaan dengan hati-hati. Dengan
cara ini, Anda akan lebih memahami inventaris Anda. Hasilnya, Anda dapat membuat
keputusan pembelian yang lebih tepat, mempertahankan sirkulasi, dan menjual lebih
banyak produk yang diinginkan pelanggan. Perputaran persediaan akan membantu
membuat keputusan bisnis berikut.:
 Menentukan produk apa yang harus diproduksi atau dipesan.
 Putuskan item mana yang perlu ditransfer ke departemen penjualan lain.
 Buat daftar bahan baku yang harus dipesan terlebih dahulu untuk memberikan waktu
yang cukup untuk pembuatan, produksi, atau pengiriman.
 Salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja bisnis adalah dengan memahami
kecepatan penjualan produk, efektivitasnya dalam memenuhi permintaan pasar, dan
kinerjanya dibandingkan dengan pesaing.
Kita dapat mengandalkan tingkat perputaran persediaan untuk mengevaluasi efektivitas
produk sebagai sumber pendapatan utama. Tingkat perputaran persediaan yang lebih tinggi
bermanfaat karena itu berarti produk dapat dipasarkan dan biaya penyimpanan yang lebih
rendah, seperti sewa, tagihan listrik, asuransi, pencurian, dan biaya lain untuk menyimpan
persediaan barang.
Tujuan lain dari pemeriksaan perputaran persediaan adalah untuk membandingkan bisnis
dengan bisnis lain di industri yang sama. Anda dapat mengukur efisiensi operasional
berdasarkan apakah tingkat perputaran persediaan sama atau melebihi rata-rata standar
industri.
Untuk menghitung perputaran persediaan dapat menggunkan :

Inventory Turnover Ratio = COGS/ Average Inventory

Ada dua jenis rumus perputaran persediaan, yang pertama adalah: Biaya persediaan (HPP)
dibagi rata-rata persediaan saat ini sama dengan HPP saat ini dibagi dengan total
persediaan pada awal dan akhir periode dibagi 2. Mengenai ketentuan rumus perputaran
persediaan kedua, jumlah barang yang terjual pada saat itu dibagi dengan jumlah awal dan
akhir kemudian dibagi dua. Rumus pertama biasanya digunakan untuk perusahaan yang
menggunakan analisis eksternal, dimana penjualan terus bervariasi sepanjang tahun.
Rumus kedua ini biasa digunakan di banyak bisnis karena dianggap lebih masuk akal karena
menggunakan biaya aktual dan mengurangi fluktuasi musiman. Tingkat perputaran
persediaan adalah rasio yang menentukan berapa banyak persediaan yang terjual dalam
suatu periode waktu. Saat menghitung rasio ini, bagi harga pokok penjualan dengan
persediaan rata-rata untuk periode yang sama.

Tingkat perputaran persediaan = biaya barang rata-rata

Mengukur tingkat perputaran persediaan dapat membantu Anda mencapai keseimbangan


yang tepat antara tingkat persediaan dan permintaan. Banyak orang membuat kesalahan
dengan memiliki terlalu banyak persediaan dan mengambil ruang persediaan tanpa
menghasilkan volume penjualan yang diperlukan untuk membenarkan persediaan yang
begitu besar. Terlalu sedikit persediaan memberi pelanggan terlalu sedikit pilihan.
Pelanggan dapat memilih untuk berbelanja di tempat lain yang menawarkan lebih banyak
pilihan. Pemantauan ketat terhadap perputaran persediaan dapat membantu Anda
menemukan solusi efektif untuk dua situasi yang tidak menguntungkan ini. Secara umum,
tingkat perputaran persediaan yang lebih tinggi seringkali merupakan rasio yang lebih baik.
Tapi ini tidak selalu benar. Jika tingkat perputaran Anda terlalu tinggi, itu mungkin berarti
unit Anda tidak memiliki persediaan yang cukup. Keterlambatan pengiriman dapat
memperburuk masalah ini. Selain itu, Anda hanya perlu membandingkan tingkat
perputaran inventaris Anda dengan bisnis lain yang kira-kira sama. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi perputaran persediaan, banyak di antaranya dapat membenarkan tingkat
perputaran yang lebih rendah.Membandingkan dua perusahaan di industri yang berbeda
tidak akan menemukan apa-apa. Sekalipun bisnis berada di industri yang sama, Anda juga
perlu mempertimbangkan berbagai aspek, seperti lokasi ritel, hubungan pemasok, logistik
transportasi, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi perputaran persediaan.

2. Manajemen Persediaan
2.1.
2.2.
2.3. Fungsi Manajemen Persediaan
a) Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat
memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan
bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung
pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan
barang dalam proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses
individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi
diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para
langganan.

b) Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan
penghematan-penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per
unit menjadi lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena perusahaan
melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan
biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang,
investasi, resiko, dan sebagainya).

c) Fungsi Antisipasi yaitu apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan


yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan

pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini
perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (seasional inventories).

2.4. Jenis-Jenis Manajemen Persediaan

Secara garis besar dalam perusahaan yang bergerak di dalam industri pabrik
(manufaktur), persediaan diklasifikasikan berdasarkan tahapan dalam proses produksi.
Adapun uraian dari jenis-jenis persediaan adalah sebagai berikut :
a. Persediaan bahan baku (raw material stock), yaitu persediaan barang-barang
berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang
digunakan dalam proses produksi.

b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/components),


yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang
diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit
menjadi suatu produk.

c. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies stock), yaitu persediaan


barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen barang jadi.

d. Persediaan barang setengah jadi (work in process stock), yaitu persediaan


barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu di
proses lebih lanjut menjadi barang jadi.

e. Persediaan barang jadi (finished good stock), yaitu persediaan barang-


barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk
dijual atau dikirim pada langganan.
REFERENSI

J William Patty and Arthur J. Keown, etc., Basic Financial Management. Prentice Hall International., Inc.,
9th Edition, 2002 (PK)

Kieso dan Weygandt. 2011. Intermediate Accounting edisi tahun 2011. Jakarta: Erlangga.

PSAK No.14 Tahun 2014 tentang Persediaan

SUMBER INTERNET
guruakuntansi.co.id
creatormedia.my.id
text-id.123dok.com

Anda mungkin juga menyukai