LANDASAN TEORI
A. Persediaan
1. Pengertian Persediaan
barang jadi yang siap dijual. Persediaan merupakan bagian utama dari
bagian yang sangat besar dari keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki
Inventories are asset items that a company holds for sale in the ordinary
courseof business, or goods that it will or consume in the production of
good to be sold. The description and measurement of inventory reguire
careful attention. The investment in inventories is frequently the largest
current asset of merchandising (retail) and manufacture businesses.
8
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntasi Keuangan (
SAK,2008:14 )
memiliki perusahaan dagang, baik berupa usaha grosir maupun ritel, ketika
barang tersebutntelah dibeli dan ada kondisi siap untuk dijual. Kata bahan
baku (raw material), barang dalam proses (work in process), dan barang jadi
mengindikasikan :
dalam suatu periode usaha tertentu. Atau persediaan barang – barang yang
masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku
9
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
persediaan barang adalah sejumlah barang baik dalam bentuk bahan atau
perlengkapan yang merupakan pos harta lancar pada suatu saat tertentu
sangat dipengaruhu oleh sifat dan jenis usaha yang bersangkutan. Bagi
2. Lain – lain persediaan, biasa berupa barang yang akan dipakai dalam
– alat pembungkus.
tidak menjadi bagian dari produk akhir. Tipe persediaan alat – alat
kantor diantaranya adalah : kertas, pesil, tinta, disket, dan lain – lain.
Item yang dibeli dari para supplier untuk digunakan sebagai input
10
atau diskonversi menjadi barang akhir. Tipe dari bahan baku
Bagian dari produk akhir tetapi masih dalam proses pengerjaan, karena
disimpan.
(p7-8)
agar pemesanan dapa dilakukan dalam bentuk lot sejumlah yang diinginkan
rata persediaan di “tangan” yang dihasilkan dari ukuran lot membentuk stok
11
adalah persediaan yang digunakan untuk menghadapi permintaan musiman
tingkat produksi rata-rata tetap tercapai dan jumlah tenaga kerja tetap stabil.
proses produksi yang mengubah bahan baku atau mentah menjadi barang
jadi, dimana proses produksi merupakan kegiatan yang menambah nilai guna
suatu barang. Sehingga seluru barang yang dimiliki perusahaan pada saat
yang dihasilkan.
Barang dalam proses adalah barang – barang yang ada pada akhir
tahun buku belum selesai dikerjakan dan masih memerlukan pengerjaan lebih
lanjut. Persediaan barang jadi merupakan hasil produksi yang sudah selesai
persediaan yang diteliti adalah persediaan barang yang sudah ada , dalam hal
ini dikhususkan pada jenis persediaan barang jadi. Data yang diambil
persediaan barang berdasarkan dari unit perusahaan retail yang listing di BEI.
12
1.3 Metode Pencatatan Persediaan.
persediaan yang sebenarnya, baik dalam jumlah maupun dalam nilai uang.
accounting control.
sebagai berikut:
13
Akun lawan untuk penyesuaian persediaan adalah iktisar laba
rugi.
penjualan.
tetapi dihitung dan dicatat setiap kali terjadi transaksi untuk itu,
14
dilakukan selama periode dan persediaan yang ada di akhir
periode.
yang terjual selama periode tersebut dalam laporan laba rugi sebagai harga
penjualan dan harga pokok persediaan akhir dapat digunakan dengan cara ,
yaitu :
a. Identifikasi Khusus.
Harga pokok penjualan pada metode ini dapat diketahui dari harga poko
15
Metode FIFO menyatakan bahwa barang pertama yang dibeli adalah
barang maka harga pokok yang dibebankan adalah harga poko yang
Pada metode LIFO barang –barang yang dikeluarkan dari gudang akan
produksi atau dijual akan dibebani harga pokok rata – rata. Perhitungan
harga pokok rata – rata dilakukan dengan cara membagi jumlah harga
pembeliannya maka metode nilai terendah antara harga pokok atau harga
16
persediaan. Harga pasar, yang digunakan dalam LCM adalah biaya untuk
Barang dagang yang telah usang, rusak, cacat atau yang hanya bisa dijual
dagang semacam itu harus dinilai dengan nilai realisasai bersih. Warren,
yang lebih
rendah (the lower of cost and net reliazible value)”. Nilai persediaan
bersih yang telah ditentukan harus ditinjau kembali pada setiap periode
berikutnya.
g. Metode Eceran
harga pokok barang dagang yang sama. Untuk menggunakan metode ini
17
mengurangi penjualan selama periode berjalan dari harga eceran barang
metode laba kotor (gross profit method): metode penetapan harga pokok
dalam periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual”. Metode
persediaan barang yang ada tidak terlalu banyak tetapi tidak juga terlalu
Perusahaan harus menjaga jagka waktu suatu barang dalam persediaan dapat
18
sesingkat mungkin. Hal ini bisa diketahui dengan menghitung tingkat
persediaan barang adalah lamanya waktu rata – rata barang tertahan dalam
dalam arti dibeli atau dijual kembali atau jumlah hari rata –rata barang
dijual.
19
tingkatperputaran barang yang tinggi menunjukkan makin pendek waktu
barang jadi, maka terdapat pula tiga rumus untuk menghitung tingkat
persediaan barang dalam proses dapat dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi selama satu tahun (periode) dengan rata – rata persediaan
barang jadi adalah dengan cara membagi harga pokok penjualan dengan rata
20
Karena penelitian ini khusus pada perputaran persediaan barang jadi
Dilihat dari segi biaya, apabila perputaran persediaan semakin lama, maka
B. Piutang Dagang
1. Pengertian Piutang
dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk semua
hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan operasional
secara kredit maka piutang - piutang yang timbul merupakan unsur paling
menjelaskan bahwa “ piutang usaha adalah janji lisan dari pembeli untuk
membayar barang atau jasa yang dijual.” Menurut Warren (2005: 404) bahwa
“piutang usaha adalah klaim atas penjualan secara kredit terhadap pihak lain.”
Sehingga dari definisi di atas dapat diketahui bahwa piutang adalah dana
21
2.2 Klasifikasi Piutang
usaha dan wesel tagih, sebagai piutang dagang dan piutang non dagang,
sebagai piutang lancar dan non lancar. Piutang usaha ( account receivable)
diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti
piutang wesel, debitur berjanji secara tertulis untuk membayar kepada kreditur
sejumlah dana tertentu di masa yang akan datang pada tanggal jatuh
temponya. Dokumen tertulis disebut surat promes ini berfungsi sebagai bukti
piutang.
Wesel biasanya digunakan untuk untuk periode kredit lebih dari enam
puluh hari. Sebagai contoh, sebuah dealer mobil atau perabotan rumah tangga
biasanya meminta uang muka pada saat penjualan dan menerima wesel untuk
hari, debitur tersebut tidak dapat membayar hutangnya, maka debitur berhak
untuk mengklaim harta debitur yang dijadikan jaminan tersebut. Wesel tagih
yang akan jatuh tempo dalam waktu satu atau kurang dari satu tahun
dikategorikan sebagai aktiva lancar, sedangkan wesel tagih yang waktu jatuh
temponya lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai piutang jangka panjang.
22
Beberapa wesel tagih biasanya dibayarkan secara cicilan. Dalam hal ini,
bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun akan dikategorikan sebagai
jangka panjang.
Piutang lain –lain (other receivable) yaitu tagihan yang timbul dari transaksi
lain bukan dari transaksi dagang atau usaha. Piutang lain – lain meliputi
piutang – piutang seperti piutang bunga dan pinjaman yang diberikan kepada
para karyawan dan anak perusahaan, piutang deviden, klaim pada perusahaan
asuransi dan lain -lain. Piutang lain - lain biasanya disajikan secara terpisah
dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan akan tertagih dalam satu tahun,
penagihannya lebih dari satu tahun, maka piutang ini diklasifikasikan sebagai
aktiva tidak lancar dan dilaporkan dibawah judul investasi. Dalam neraca,
pelaporan wesel tagih yang bersifat jangka panjang dan piutang lain – lain
perusahaan akan meningkat pula karena meningkatnya jumlah piutang yang tidak
tertagih. Kerugian ini biasanya kita sebut beban piutang tak tertagih. Besar dari
23
tak tertagih merupakan beban yang memang timbul karena kegiatan bisnis
perusahaan. Sebagai beban usaha, tentunya beban piutang tak tertagih harus
diketahui jumlahnya. Untuk itu, dalam pengukuran jumlah piutang tak tertagih
dikenal dua metode yakni metode penyisihan dan metode penghapusan langsung.
memperkirakan jumlah piutang yang kemungkinan tidak akan dapat dibayar oleh
Tanpa harus menebak mana langganan yang tidak akan membayar, metode ini
beban piutang tak tertagih untuk periode ini. Perusahaan akan mendebit beban
piutang tak tertagih sejumlah yang diperkirakan, yang nantinya akan disajikan
usaha yang tak tertagih baru diakui sebagai beban apabila bagian kredit
menyatakan bahwa piutang tertsebut tidak dapat ditagih. Bila hal itu terjadi, maka
bagian akuntansi akan mendebit beban piutang tak tertagih dan piutang dagang
24
b. Pengakuan Piutang Usaha
Piutang usaha didukung oleh faktur penjualan atau dokumen lainnya selain
jaminan tertulis formal, dan di dalamnya dimuat jumlah yang diharapk an dapat
tertagih pada tahun setelah tanggal neraca atau dalam siklus operasi perusahaan.
Setiap piutang usaha dari pelanggan dengan saldo kredit (dari pembayaran di
kewajiban. Piutang usaha hanya diakui ketika kriteria atas pengakuan telah
dipenuhi. Piutang usaha dinilai pada harga pertukaran awal antara perusahaan
dengan pihak ketiga, dikurangi penyesuaian untuk diskon tunai, retur penjualan,
serta penyisihan dan piutang tak tertagih yang menghasilkan nilai realisasi bersih,
receivable yaitu, dengan membagi total penjualan kredit neto dengan piutang rata
– rata”.
receivable turn over ) untuk mengukur sebberapa sering piutang usaha berubah
25
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang itu ditentukan dua
faktor utama, yaitu penjualan kredit dan rata – rata piutang. Untuk mengetahui
rata – rata piutang dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan piutang awal
periode dengan piutang akhir periode dibagi dua. Adakalanya angka penjualan
kredit untuk suatu periode tertentu tidak dapat diperoleh sehingga yang digunakan
26
C. Hutang Dagang
1. Pengertian Hutang
masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas
tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di
masa depan senagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
maka salah satu karakteristik yang paling penting adalah tanggal di mana
kewajiban itu harus dibayarkan. Hutang yang jatuh tempo saat ini harus
diselesaikan secara tepat waktu dan dalam kegiatan bisnis yang biasa jika operasi
akan dilanjutkan .
2. Klasifikasi Hutang
a. Hutang Lancar.
Terdiri dari beberapa instrument yaitu : hutang usaha, wesel bayar, kewajiban
kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahunatu satu siklus
27
hutang jangka penjang memiliki berbagai ketentuan atau pembatasan untuk
penjualan ( misalnya, 2/10, n/30, atau 1/10, E.O.M) dan biasanya adalah 30
pembeli sebelum barang diterima maka transaksi itu harus dicatat pada saat hak
beralih ke pembeli.
Hutang dagang atau account payable adalah jumlah uang yang masih harus
atau jasa. Salah satu contoh hutang dagang adalah pembelian barang dagang
secara kredit.
perusahaan.
perusahaan umumnya membeli dari perusahaan lain secara kredit, dan hutang
yang timbul atas pembelian tersebut dicatat sebagai utang usaha. Utang usaha
adalah bagian terbesar dari hutang jangka pendek, yang ± 40% dari total
28
kewajiban perusahaan yang berbentuk nonlembaga keuangan. Utang usaha
merupakan sumber pembiayaan yang bersifat spontan, dalam arti bahwa hutang
utang yang timbul karena kegiatan biasa bisnis saat perusahaan membeli dari
atau jasa.
Hutang dagang menjadi salah satu sumber pendanaan jangka pendek yang
beberapa keuntungan.
perusahaan.
kebutuhan perusahaan”.
account payable turnover ratio sebagai berikut, menurut Fraser dan Ormiston
(2007:203)
29
“accounts Payable Turnover = cost of goods sold
Average Accounts Payable
Untuk menentukan hari rata – rata pembayaran utang dagang yang didapat
dari 365 hari dibagi perputaran utang dagang, maka dapat ditentukan dengan
Atau
perusahaan, karena investasi dalam utang dagang menjadi tinggi, dan sebaliknya.
Dan dengan perputaran hutang dagangyang rendah maka umur utang dagang akan
30
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Serta bagaimana seoarang
D. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
revenues and cost generated by using the firm’s asset both current and fixed asset
in productive activities”.
dipengaruhi oleh banyak faktor. Rasio profitabilitas menurut Van Home dan
yang dimilikinya.
b. Profitabilitas kaitannya dengan penjualan antara lain net profit margin (NPM),
31
c. Rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan ekuitas, antara lain return on
equity (ROE), return on common stock equity, erning per share, dividend per
share, book value per share, price earning ratio, dan dividend yield
persediaan sering kali merupakan bagian aktiva lancar yang cukup besar.
penjualan akan turun di bawah tingkat yang dapat dicapai, begitupun sebaliknya
E. Penelitian Terdahulu
.
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kania Siti (2006) dengan judul
32
2. Ruli Ardiansyah (2012) Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan
Pertambangan di Bursa Efek bahwa Cash turn over, inventory turn over
ROA
F. Kerangka Pemikiran
lembaga yang bergerak dalam dunia usaha yang tidak dapat terlepas dari
33
kebutuhan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari – hari maupun
operasinya sehari – hari, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan
diharapkan akan kembali lagi masuk ke perusahaan dalam waktu yang pendek
tidak menimbulkan kerugian perusahaan baik itu berupa tingginya biaya modal
34
Perputaran persediaan
Gambar 2.1
profitabilitas perusahaan.
35