Anda di halaman 1dari 15

PENDAMPINGAN PEMBUKUAN SEDERHANA UMKM

Octaviana Dian Ayuningrum, Yuli Agustina, Fathur Rozi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi

Abstrak

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu industri yang
turut berkontribusi dalam memajukan perekonomian di Indonesia. Selain berperan dalam
pertumbuhan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam
perindustrian hasil-hasil pembangunan.Menurut survey setiap tahun sektor Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah selalu mengalami pertumbuhan, sehingga akan meningkatkan
persaingan yang ketat, oleh karena itu UMKM juga dituntut bisa menyajikan laporan
keuangan yang berguna untuk mengetahui tingkat kesehatan usahanya dan membuat
strategi strategi usaha.Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah untuk menganalisa 5
pelaku UMKM desa Kalipadang,kecamatan Benjeng,Kabupaten Gresik dalam penerapan
akuntansi, pemanfaatan akuntansi sebagai dasar pembuatan keputusan usaha dan sebagai
alat untuk peningkatkan produktivitas dan kinerja wirausaha. Survei dilakukan terhadap 5
UMKM di desa Kalipadang, kecamatanBenjengkabupaten Gresik.Metode yang di gunakan
dalam pada kegiatan ini adalah proses pendekatan secara langsung dengan sosialisasi,
wawancara , dan observasi. Berdasarkan pengamatan awal hanya ada 1 UMKM yang
telah menerapkan pencatatan sederhana,Namun pencatatan tersebut masih belum sesuai
dengan standart dalam akuntansi. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat
menumbuhkan kesadaran dan meletakkan tanggung jawab para pelaku UMKM desa
Kalipadang, kecamatan Benjeng kabupaten Gresik akan arti pentingnya peran akuntansi
dan cara menerapkannya sehingga mereka mulai dan terus menerapkan akuntansi untuk
peningkatan produktivitas dan kinerja usahanya. Hasil kegiatan ini menunjukkan3 UMKM
desa Kalipadang, kecamatan Benjeng kabupaten Gresik telah menerapak sistem
pencatatan pembukuan sederhana secara rutin sesuai dengan format yang telah di berikan
dari panitia pendampingan pembukuan sederhana UMKM, Sedangkan 2 pemilik UMKM
di desa Kalipadang tetap enggan melakukan pencatatan sederhana dalam usaha yang di
kelolanya.

Keywords : akuntansi, kinerja, umkm,penggunaan informasi akuntansi,Pengaruh


pengetahuan akuntansipelaku usaha terhadap penggunaan informasi
akuntansi

1. PENDAHULUAN dikatakan sebagai tulang punggung


perekonomian negara. Keberadaan
Di setiap Negara pasti terdapat usaha kecil terbukti telah mampu
adanya usaha kecil,Secara umum menggerakkan roda perekonomian
keberadaan usaha kecil di Negara- bangsa dan mengurangi jumlah
Negara berkembang dapat pengangguran yang ada. Meski

1|Page
usaha kecil ini memiliki beberapa rakyat. Akan tetapi dari beberapa
keterbatasan namun pada UMKM dapat diidentifikasi
kenyataannya mereka mampu beberapa permasalahan yang
bersaing dengan perusahaan- dihadapi yaitu diantaranya adalah
perusahaan yang modalnya lebih masih rendahnya produktivitas
besar dan manajamen yang lebih UMKM dan masalah pengelolaan
baik. Bahkan pada saat kondisi dana.
perekonomian memburuk dan
banyak perusahaan besar yang Faktor kunci keberhasilan atau
terancam bangkrut, usaha kecil ini kegagalan dari suatu UMKM salah
tetap mampu untuk bertahan hidup. satuya dari factor pengelolaan
Terbitnya Undang-Undang dana. Meskipun banyak faktor lain
Nomor 20 Tahun 2008 tentang yang mempengaruhi UMKM tetapi
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah persoalan-persoalan di UMKM
ini menjadi momentum untuk lazimnya muncul akibat kegagalan
menumbuhkan dan saat pengelolaan dana. Metode
mengembangkan UMKM dalam praktis dan efektif dalam
rangka membangun perekonomian pengelolaan dana pada UMKM
nasional berdasarkan demokrasi adalah dengan menerapkan sistem
ekonomi yang berkeadilan.Menurut pencatatan akuntansi dengan baik.
pasal 1 ayat 3 UU nomor 20 Tahun Pada kenyataannya, umumnya
2008 dinyatakan bahwa usaha UMKM dan pada khususnya
menengah adalah usaha ekonomi pengusaha mikro dan kecil belum
produktif yang berdiri sendiri, yang menyelenggarakan dan
dilakukan oleh orang perorangan menggunakan informasi akuntansi
atau badan usaha yang dimiliki, secara maksimal dalam
dikuasai, atau menjadi bagian baik pengelolaan usahanya (Pinasti,
langsung maupun tidak langsung 2001; Rudiantoro & Siregar, 2011;
dengan Usaha Kecil atau Usaha dan Suhairi, dkk, 2004). Salah satu
Besar dengan jumlah kekayaan kendala yang paling sering
bersih atau hasil penjualan tahunan dihadapi oleh para pelaku usaha
yang sebagiamana telah diatur bisnis UMKM adalah masalah
dalam Undang-Undang. penyusunan laporan keuangan, hal
Peran UMKM yang besar ini dikarenakan tidak semua pelaku
ditunjukkan melalui kontribusinya bisnis UMKM memiliki latar
terhadap produksi nasional, belakang akuntansi, sedangkan jika
penyerapan tenaga kerja serta harus memperkerjakan seorang
kontribusinya terhadap akuntan masih belum
perekonomian nasional sehingga memungkinkan secara finansial,
dapat meningkatkan taraf hidup apalagi harus membuat laporan

2|Page
keuangan. Banyak dari pengusaha pemerintah.
kecil tidak memiliki pengetahuan
Sebagian besar pengusaha tidak
akuntansi, dan banyak diantara
mengetahui laba yang didapatkan,
mereka yang belum memahami
mereka mengatakan bukan dengan
pentingnya pencatatan dan
nominal angka rupiah melainkan
pembukuan bagi kelangsungan
dengan jawaban yang abstrak
perusahaannya. Sedangkan
seperti bisa memenuhi kebutuhan
pemahaman dari akuntansi sebagai
sehari hari, bisa menyekolahkan
suatu seni yang mendasarkan pada
anak dan untuk kebutuhan
logika matematik yang sekarang
pertanian mereka. Jawaban tersebut
dikenal sebagai pembukuan
tidak menggambarkan keuntungan
berpasangan (double-entry
yang sebenarnya didapatkan oleh
bookkeeping), sudah dipahami di
perusahaan tersebut. Bisa jadi dana
Italia sejak tahun 1495 pada saat
tersebut berasal dari hasil pinjaman
Luca Pacioli (1445 - 1517), yang
atau dari pengambilan modal
juga dikenal sebagai Friar (Romo)
pemilik bukan dari hasil
Luca dal Borgo, mempublikasikan
keuntungan usahanya tersebut..
bukunya tentang pembukuan di
Karena hal itulah penulis ingin
Venice. Akuntansi juga dapat di
meneliti tentang penerapan
katakan sebagai kegiatan
akuntansi pada Usaha Mikro Kecil
pencatatan / pembukuan keuangan
dan Menengah (UMKM) yang ada
yang terjadi di dalam bisnis atau
di Desa Kalipadang.
usaha yang sedang dijalankan.
Pencatatan pembukuan ini sangat Berdasarkan fenomena tersebut,
penting untuk dilakukan sebagai penulis tertarik untuk membuat
evaluasi untuk melihat artikel ilmiah sederhana dengan
perkembangan usaha dan judulperanan akuntansi dalam
mengetahui keuntungan atau peningkatan kinerja keuangan
kerugian yang didapatkan dari UKM. Artikel ini ditujukan untuk
usaha yang sedang dikelola laporan program kerja KKN.
tersebut. Masalah yang dibahas dalam
Pengusaha kecil memandang artikel ilmiah ini adalah:
bahwa proses akuntansi tidak perlu
1. Kendala apakah yang
diterapkan. Dalam menjalankan menyebabkan pelaku UMKM
aktivitas usaha sering kali orang desa Kalipadang, kecamatan
merasa kesulitan dalam melakukan Benjeng kabupaten Gresik
pencatatan terhadap apa yang belum menerapkan pencatatan
terjadi di perusahaannya. Hal ini pembukuan sederhana dalam
juga akan menghambat program- usahanya?
program yang telah di buat oleh
2. Perubahan apakah yang di

3|Page
rasakan pelaku UMKM desa bagi mereka yang menggunakan
Kalipadang, kecamatan Benjeng informasi tersebut.. Pengertian ini
kabupaten Gresik setelah adanya menekankan pada peranan
proses pendampingan
akuntansi, yaitu untuk memberikan
pembukuan sederhana tersebut ?
informasi bagi kepentingan para
Artikel ilmiah ini diharapkan pemakai daftar keuangan sebagai
dapat memberikan kontribusi bahan pertimbangan dalam
kepada pelaku UMKM di Desa pengambilan keputusan.
Kalipadang Benjeng Gresik dengan
cara memberikan informasi Menurut Kieso (2002),
mengenai pentingnya penerapan akuntansi didefinisikan secara tepat
akuntansi bagi usaha mereka. dengan menjelaskan tiga
Dengan adanya sistem pembukuan karakteristik penting dari akuntansi:
akuntansi, mereka dapat melakukan (1) pengidentifikasian, pengukuran,
koreksi jika terdapat permasalahan dan pengkomunikasian informasi
yang mungkin timbul dalam keuangan tentang (2) entitas
usahanya dan hal itu dapat ekonomi kepada (3) pemakai yang
menghindarkan mereka dari berkepentingan. Secara umum,
kebangkrutan. Mereka akan akuntansi dapat didefinisikan
mengetahui laba / keuntungan yang sebagai sistem informasi yang
di dapat dari hasil usahanya apabila menghasilkan laporan kepada
dapat menerapkan system akuntansi pihak-pihak yang berkepentingan
secara baik, rutin dan wajar dengan mengenai aktivitas ekonomi dan
metode akuntansi yang paling kondisi perusahaan. (Warren,
sederhana dan sesuai dengan 2006).
standart akuntansi yang berlaku.
Informasi akuntansi
Akuntansi merupakan alat yang digunakan
oleh pengguna informasi untuk
Akuntansimempunyai pengambilan keputusan (Nicholls
pengertian yang beraneka ragam dan Holmes, 1988 : 57),terutama
menurut sudut pandang masing- oleh pelaku bisnis. Dimana
masing ahli yang memberikan informasi akuntansi diharapkan
defenisi atas akuntansi. Namun dapat didefinisikan sebagai sistem
secara umum akuntansi merupakan informasi yang bisa mengukur
proses mengidentifikasikan, dan mengkomunikasikan informasi
mengukur, dan melaporkan keuangan tentang kegiatan
informasi ekonomi, untuk ekonomi. Informasi akuntansi
memungkinkan adanya penilaian sangat diperlukan oleh pihak
dan keputusan yang jelas dan tegas manajemen perusahaan dalam

4|Page
merumuskan berbagai keputusan 1983; Wishon, 1985; Murray et al,
dalam memecahkan segala 1983).
permasalahan yang dihadapi
perusahaan. Informasi akuntansi Dari uraian tersebut jelas
yang dihasilkan dari suatu laporan bahwa industri menengah banyak
keuangan berguna dalam rangka mengalami kesulitan dalam
menyusun berbagai proyeksi, memahami informasi akuntansi
misalnya proyeksi kebutuhan uang dengan baik. Padahal dengan
kas di masa yang akan datang. semakin ketatnya persaingan
Dengan menyusun proyeksi bisnis dalam era globalisasi
tersebut secara tidak langsung ekonomi seperti saat ini, hanya
akan mengurangi ketidakpastian, perusahaan yang memiliki
antara lain mengenai kebutuhan keunggulan kompetitif yang akan
akan kas (Sutapa, Rusdi, dan mampu memenangkan persaingan.
Kiryanto, 2001 : 200). Keunggulan tersebut diantaranya
adalah kemampuan dalam
Holmes dan Nicholls (1989) mengelola berbagai informasi,
mengungkapkan bahwa informasi sumber daya manusia, alokasi
akuntansi yang banyak disiapkan dana, penerapan teknologi, sistem
dan digunakan perusahaan kecil pemasaran dan pelayanan.
dan menengah adalah informasi Sehingga manajemen perusahaan
yang diharuskan menurut undang- yang profesional merupakan
undang atau peraturan (statutory). tuntutan yang harus segera
Selain itu, informasi akuntansi dipenuhi untuk dapat melaksanakan
yang seharusnya dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan
manajemen perusahaan kecil dan secara baik.
menengah dalam pengggunaan
informasi akuntansi sangat Informasi akuntansi
terbatas sekali. Philip (1977) mempunyai peranan penting untuk
mengungkapkan banyak mencapai keberhasilan usaha,
kelemahan dalam praktik akuntansi termasuk bagi usaha kecil
pada kelemahan tersebut (Magginson et al., 2000). Informasi
disebabkan oleh beberapa faktor, akuntansi dapat menjadi dasar yang
antara lain pendidikan dan andal bagi pengambilan keputusan
overload standar akuntansi yang ekonomis dalam pengelolaan usaha
dijadikan pedoman dalam kecil, antara lain keputusan
penyusunan pelaporan keuangan pengembangan pasar, penetapan
(William et.al, 1989; Knutson dan harga dan lain-lain. Penyediaan
Henry, 1985; Nair dan Rittenberg, informasi akuntansi bagi usaha
kecil juga diperlukan khususnya

5|Page
untuk akses subsidi pemerintah dan Menengah. Standarinilah yang saat
akses tambahan modal bagi usaha ini dikenal sekarang sebagai SAK
kecil dari kreditur (Bank). EMKM yang ditujukan untuk
Kewajiban penyelenggaraan memenuhi kebutuhan pelaporan
akuntansi bagi usaha kecil keuangan entitas mikro, kecil, dan
sebenarnya telah tersirat dalam menengah.
Undang-undang usaha kecil no. 9
tahun 1995 dalam Undang-undang Kinerja
perpajakan. Pemerintah maupun
komunitas akuntansi telah Kinerja adalah hasil atau tingkat
menegaskan pentingnya pencatatan keberhasilan seseorang secara
dan penyelenggaraan akuntansi keseluruhan selama periode
bagi usaha kecil. tertentu dalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan
Sejauh ini masih banyak usaha berbagai kemungkinan, seperti
mikro kecil menengah (UMKM) standar hasil kerja, target atau
yang belum menyelenggarakan sasaran ataukriteria yang telah
pencatatan atas laporan keuangan ditentukan terlebih dahulu telah
usahanya sedikit banyak disepakati bersama (Rivai dan
berdampak pada sulitnya untuk Basri, 2005:50).
mendapatkan kredit lunak dari Penilaian kinerja pada dasarnya
lembaga keuangan. Terlepas dari itu digunakan untuk penilaian atas
semua, perlunya penyusunan keberhasilan atau kegagalan
laporan keuangan bagi UMKM pelaksanaan kegiatan, program
sebenarnya bukan hanya untuk dan/atau kebijakan sesuai
kemudahan memperoleh kredit dari dengan sasaran dan tujuan yang
kreditur, tetapi untuk pengendalian telah ditetapkan dalam rangka
aset, kewajiban dan modal serta mewujudkan visi dan misi
perencanaan pendapatan dan instansi pemerintah. Pengukuran
efisiensi biaya-biaya yang terjadi kinerja mencakup penetapan
yang pada akhirnya sebagai alat indikator kinerja dan penetapan
untuk pengambilan keputusan capaian indikator kinerja.
perusahaan. - Menurut Dwiyanto (2006:47)
mengatakan bahwa penilaian
Dewan Standar Akuntansi kinerja merupakan suatu
Keuangan Ikatan Akuntan kegiatan yang sangat penting
Indonesia (DSAK-IAI) telah sebagai ukuran keberhasilan
membentuk tim kerja untuk suatu organisasi dalam mencapai
menyusun Standar Akuntansi misinya. Untuk birokrasi publik,
Keuangan bagi Usaha Kecil dan informasi mengenai kinerja tentu

6|Page
sangat berguna untuk menilai information, merupakan
seberapa jauh penilaian yang informasi yang harus disiapkan
diberikan oleh birokrasi itu sesuai dengan peraturan yang
ada.
memenuhi harapan dan
memuaskan masyarakat. b) budgetary information yaitu
- Kemudian menurut Budiyanto informasi akuntansi yang
(2013:57) mengatakan bahwa disajikan dalam bentuk
penilaian kinerja merupakan anggaran yang berguna bagi
proses standarisasi pekerjaan pihak internal dalam
dan penilaian pekerjaan yang perencanaan, penilaian, dan
pengambilan keputusan.
telah dilakukan dengan
menggunakan parameter standar c) additional accounting
kerja yang telah ditetapkan information yaitu informasi
tersebut. akuntansi lain yang dipersiapkan
perusahaan guna meningkatkan
Penggunaan Informasi efektifitas pengambilan.
Akuntansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Pengaruh Pengetahuan
Indonesia (2012), arti kata Akuntansi Pelaku Usaha
penggunaan adalah proses, cara, Terhadap Penggunaan
perbuatan menggunakan sesuatu. Informasi Akuntansi.
Belkaoui (2000) mendefinisikan Pengetahuan akuntansi sangat
informasi akuntansi sebagai diperlukan oleh manajer atau
informasi kuantitatif tentang pemilik perusahaan dalam
entitas ekonomi yang menjalankan operasi
bermanfaat untuk pengambilan perusahaan. Motivasi untuk
keputusan ekonomi dalam mempelajari tentang
menentukan pilihan-pilihan
pengetahuan akuntansi akan
diantara alternatif-alternatif
tindakan. Dari definisi tersebut meningkatkan pemahaman
dapat disimpulkan penggunaan manajer atau pemilik dalam
informasi akuntansi merupakan menerapkan akuntansi dalam
proses, cara,pembuatan perusahaan. Pengetahuan
informasi akuntansi untuk akuntansi dalam penelitian ini
pengambilan keputusan terdiri dari pengetahuan
ekonomi dalam menentukan
deklaratif dan pengetahuan
pilihan-pilihan diantara
alternatif-alternatif tindakan. prosedural (Bonner dan Walker,
Holmes dan Nicholls (1988), 1994). Pengetahuan deklaratif
mengklasifikasikan informasi merupakan pengetahuan tentang
akuntansi dalam tiga jenis fakta-fakta dan berdasarkan
berbeda menurut maanfatnya konsep, contohnya: kas adalah
bagi pemakai, yaitu :
bagian dari current assets;
a) statuory accounting

7|Page
pengetahuan ini memudahkan Penelitian ini dilakukan di
dalam analisis rasio, sedangkan Australia pada 928 perusahaan
pengetahuan prosedural kecil. Holmes dan Nicholls
merupakan pengetahuan yang menganalisis tingkat penyiapan
konsisten dengan aturan-aturan, dan penggunaan informasi
contohnya: penggunaan catatan akuntansi oleh pemilik atau
keuangan periode sebelumnya. manajer perusahaan kecil. Hasil
Pengetahuan deklaratif biasanya penelitian menunjukkan bahwa
tergantung dari instruksi yang pendidikan pimpinan atau
ada, sedangkan pengetahuan manajer perusahaan yang rendah
prosedural biasanya tergantung menyebabkan banyak
pada pengalaman (Bonner dan perusahaan menggunakan jasa
Walker, 1994). Pengetahuan Akuntan Publik dalam
deklaratif dan pengetahuan penyediaan informasi akuntansi.
prosedural dapat meningkatkan Sedangkan Suhairi (2004)
kinerja (performance). meneliti hubungan pengetahuan
Pengetahuan manajer atau akuntansi dan kepribadian
pemilik yang rendah wirausaha terhadap penggunaan
menyebabkan banyak informasi akuntansi.
perusahaan kecil dan Penelitian ini dilakukan pada
menengah menggunakan jasa perusahaan manufaktur, sampel
Konsultan atau Akuntan Publik penelitian ini tersebar di empat
dalam penyediaan informasi propinsi yaitu di Jabar, Jateng,
akuntansi (Holmes dan Nicholls, Jatim dan DKI Jakarta. Hasil
1988). Holmes dan Nicholls penelitian menunjukkan bahwa
(1988), menyatakan bahwa pengetahuan akuntansi seorang
terjadinya permasalahan dalam wirausaha mempunyai
penerapan akuntansi karena pengaruh positif terhadap
kurangnya pengetahuan pemilik penggunaan informasi
atau manajer perusahaan tentang akuntansi. Jika seorang
akuntansi. Peacock (1985) wirausaha memiliki
menyimpulkan bahwa pengetahuan tentang akuntansi
rendahnya pengetahuan yang baik maka wirausaha ini
akuntansi pemilik usaha akan dapat menggunakan dan
menyebabkan banyak memahami informasi-informasi
perusahaan yang mengalami akutansi yang digunakan
kegagalan. Holmes dan Nicholls dalam pembuatan keputusan
(1988) meneliti tentang investasi.
penggunaan informasi Hasil penelitian Suhairi (2004)
akuntansi. ini juga dapat digunakan sebagai

8|Page
dasar hipotesis dalam penelitian ratus juta rupiah) tidak
ini bahwa pengetahuan termasuk tanah dan
akuntansi berpengaruh terhadap bangunan tempat usaha;
penggunaan informasi atau
akuntansi. Memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari
Usaha Mikro Kecil dan Rp.300.000.000,00 (tiga
Menengah ( UMKM ) ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak
Dalam Undang-Undang Rp.2.500.000.000,00
Republik Indonesia Nomor 20 (dua milyar lima ratus
Tahun 2008 Tentang Usaha juta rupiah).
Mikro, Kecil dan Menengah c. Kriteria Usaha Menengah
dinyatakan bahwa Kriteria adalah sebagai berikut:
Usaha Mikro, Kecil dan Memiliki kekayaan
Menengah (UMKM) adalah bersih lebih dari
sebagai berikut: Rp.500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) sampai
a. Kriteria Usaha Mikro adalah dengan paling banyak
sebagai berikut: Rp.10.000.000.000,00
Memiliki kekayaan (sepuluh milyar rupiah)
bersih paling banyak tidak termasuk tanah dan
Rp.50.000.000,00 (lima bangunan tempat usaha;
puluh juta rupiah) tidak atau
termasuk tanah dan Memiliki hasil penjualan
bangunan tempat usaha; tahunan lebih dari
atau Rp.2.500.000.000,00
Memiliki hasil penjualan (dua milyar lima ratus
tahunan paling banyak juta rupiah) sampai
Rp300.000.000,00 (tiga dengan paling banyak
ratus juta rupiah). Rp.50.000.000.000,00
b. Kriteria Usaha Kecil adalah (lima puluh milyar
sebagai berikut: rupiah).
Memiliki kekayaan Berdasarkan kriteria UMKM
bersih lebih dari tersebut maka pelaku UMKM
Rp50.000.000,00 (lima merupakan pemilik atau pendiri
puluh juta rupiah) usaha baik secara perseorangan
sampai dengan paling maupun berkelompok yang
banyak memenuhi kriteria UMKM
Rp.500.000.000,00 (lima sebagaimana diatur dalam

9|Page
Undang-Undang tersebut. 3. Menurut anda, apakah
penting laporan keuangan
pencatatan sederhana
dilakukan dalam usaha
2. METODE KEGIATAN
anda ?
Objek penelitian adalah
pelaku UMKM yang berada
Teknik analisis yang
diDesa Kalipadang Kecamatan
digunakan adalah analisis
Benjeng Gresik, UMKM yang
kualitatif dengan tipe deskriptif.
dituju adalah 2 pengusaha
Penelitian dengan analisis
sayurdi dusun Kalipadang, dan 3
kualitatif merupakan penelitian
pemilik toko / kios kelontongdi
yang mempunyai ciri datanya
dusun Kalisari dan dusun
dinyatakan dalam keadaan
Ploso.Data primer dikumpulkan
sewajarnya atau sebagaimana
melalui kunjungan langsung ke
adanya, dengan tidak diubah
objek penelitian dengan cara
dalam bentuk simbol-simbol
wawancara terbuka, penyebaran
atau bilangan (Nanawi dan
kuisioner serta observasi dengan
Martini, 2004:174). Tipe
melihat dokumen pembukuan
penelitian deskriptif bertugas
dari 5 UMKM tersebut guna
untuk melakukan representasi
mendapatkan data tentang
obyektif mengenai gejala-gejala
penyebab atau kendala yang
yang terdapat di dalam masalah
dihadapi pelaku UMKM di desa
penelitian.
Kalipadang yang belum
menerapkan pencatatan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembukuan sederhana dalam
Obyek dalam penelitian ini
usahanya. 3 pertanyaan yang di
adalah 5 UMKM yang berada di
ajukan oleh panitia
Desa Kalipadang Kecamatan
pendampingan pembukuan
Benjeng, Kabupaten Gresik yang
sederhana UMKM yaitu :
memenuhi kriteria sebagai
1. Apakah anda telah
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
menggunakan sistem
Menengah) sesuai undang-
pembukuan sederhana
undang No.20 tahun 2008
untuk mencatat keluar /
tentang UMKM. Dari berbagai
masuknya keuangan
UMKM yang terdapat di Desa
dalam usaha anda ?
Kalipadang Kecamatan Benjeng
2. Adakahkendala/kesulitan
, Kabupaten Gresik penulis
yang anda hadapi dalam
mengambil 5 sampel yang akan
proses pencatatan
dijadikan sumber penelitian ini
sederhana di usaha anda
untuk mewakili populasi
?

10 | P a g e
UMKM yang ada di Desa Berdasarkan hasil
Kalipadang Kecamatan Benjeng pengamatan, penulis
, Kabupaten Gresik. Untuk mendapatkan informasi bahwa
mengetahui apakah UMKM di kendala yang menghambat 5
Desa Kalipadang menerapkan UMKM tersebut dalam
akuntansi atau tidak maka perlu penerapan akuntansi adalah dari
diketahui mengenai apa saja segi kemampuan yang meliputi
pencatatan yang dilakukan oleh latar belakang pendidikan dan
para pengelola usaha. keahlian yang dimiliki oleh
Berdasarkan 3 pertanyaan yang pemilik atau bendahara di
diajukan kepada responden perusahaan. Latar belakang
mengenai pencatatan yang pendidikan dan keahlian dalam
mereka lakukan. Hasil dari 5 bidang akuntansi yang belum
UMKM yang disurvey, hanya komprehensif secara teknis
ada 1 yang telah menerapkan menimbulkan kurangnya
system akuntansi ( pencatatan / pemahaman akan pentingnya
pembukuan) sederhana. akuntansi dalam pengelolaaan
Walaupun hanya melakukan dana suatu usaha. 4 pemilik atau
pencatatan sederhana, hal pengelola UMKM di desa
tersebut tidak dapat dikatakan Kalipadang beranggapan
sebagai laporan keuangan yang tidak membutuhkan pelatihan
sesuai dengan aturan dalam akuntansi. Hanya 1 pemilik /
akuntansi. Sedangkan 4 pelaku pengelola UMKM saja yang
UMKM lainya belum merasa butuh akan akuntansi
menerapkan pencatatan dikarenakan adanya keinginan
keuangan dalam usahanya. untuk memajukan usahanya.
Selama ini 5 pelaku UMKM di Dari segi pengelola, Usaha
desa Kalipadang mengetahui tersebut dikelola oleh pemilik
adanya laba atau rugi diperoleh sendiri dan pengalaman lama
dari selisih antara harga yang menunjukan meskipun
penjualan dan harga pembelian. tidak menggunakan akuntansi
Jika selisih dari harga penjualan usaha dapat berjalan. Pemilik
dan harga pembelian positif menganggap bahwa penerapan
menunjukan laba, jika selisih akuntansi hanya diperlukan
dari harga penjualan dan harga untuk usaha yang tidak dikelola
pembelian negatif menunjukan sendiri. Adapun alasan pemilik/
rugi, kalau ada laba berarti pengelola usaha tidak
modal bertambah dan menerapkan akuntansi
seandainya kalau rugi maka dikarenakan oleh berbagai
modal berkurang. macam hal, yaitu:

11 | P a g e
penulis mencoba untuk
1. Empat (4) pemilik / memecahkan masalah dengan
pengelola usaha kecil mengadakan kegiatan
tersebut diantaranya pendampingan untuk para
beranggapan karena usaha pelaku UMKM di Kalipadang
yang mereka jalankan Kecamatan Benjeng, Kabupaten
merupakan usaha yang tidak Gresik . Pendampingan
begitu besar maka tidak dilakukan secara langsung di
diperlukan akuntansi. tempat usaha pemilik UMKM.
2. Dua (2) pelaku UMKM Menurut Peraturan Menteri
tersebut diantaranya Koperasi dan Usaha Kecil dan
mengatakan karena Menengah Republik Indonesia
kurangnya pengetahuan atau Nomor 03/Per/M.KUKM/I/2016
keterampilan yang Pasal 1 Ayat 10, Pendampingan
berhubungan dengan adalah proses peningkatan
akuntansi dan Tidak produktivitas dan daya saing
mempunyai tenaga ahli koperasi dan usaha kecil mikro
dibidang akuntansi. melalui bimbingan , konsultasi
3. Empat (4) pemilik / dan advokasi yang dilakukan
pengelola usaha kecil oleh Lembaga Pendamping dan
tersebut juga mengatakan atau Tenaga Pendamping
dana yang digunakan untuk Perorangan.
usaha seringkali bercampur
dengan dana sendiri, atau Penulis yang berlatar
langsung digunakan untuk belakang bidang Akuntansi
membeli barang tanpa mengadakan kegiatan
sempat melakukan pendampingan melalui
pencatatan akuntansi bimbingan dan konsultasi
terlebih dahulu mengenai peran akuntansi dan
4. Lima (5) pemilik usaha bagaimana cara menerapkannya.
kecil tersebut mengatakan Penulis membuat format
bahwa pendapatan yang di pembukuan sederhana untuk
terima tidak tetap dan membuka wawasan dan
meskipun tidak ada system menumbuhkan kesadaran para
akuntansi, usaha mereka pelaku UMKM agar memahami
tetap berjalan dan bisa peran akuntansi dan
memenuhi kebutuhan penerapannya.
sehari-hari. Format pembukuan
sederhana tersebut dibuat
Selama masa KKN ini, sesederhana mungkin sesuai

12 | P a g e
dengan kebutuhan dan menganalisa dan mengambil
pemahaman kata-kata para tindakan yang perlu
pelaku UMKM dengan tidak dilakukan dari hasil analisa
menghilangkan esensi dari keuangan.
proses akuntansi. Format
pembukuan tersebut dapat Tentunya dalam proses
menghasilkan informasi pendampingan tersebut penulis
mengenai laba / rugi usaha yang mengalami hambatan
sedang dijalankan. diantaranya waktu yang terbatas
Penulis memberikan arahan sehingga kegiatan
mengenai pentingnya akuntansi pendampingan ini belum cukup
(pembukuan ) diantaranya: maksimal. Pada awalnya 5
pelaku UMKM tidak terbuka
Untuk mengetahui arus ketika ditanya tentang berapa
keluar masuk uang yang ada laba yang dihasilkan serta berapa
di dalam bisnis atau usaha. biaya dan beban usaha yang
Untuk mengetahui berapa harus dikeluarkan selama
besarnya laba / rugi yang menjalankan usahanya. Tim
dihasilkan oleh KKN mahasiswa prodi
perusahaannya. Akuntansi mencoba memberikan
Untuk mencegah pengertian, pemahaman,
tercampurnya, pengeluaran berbicara dari hati ke hati agar
(keuangan) pribadi dan para pelaku UMKM terbuka
keuangan usaha. Para mengenai bagaimana mereka
pelaku usaha, jika ingin mengelola keuangannya.
melakukan pengembangan
usaha yang lebih baik Respon yang didapat dari 5
haruslah benar-benar para pelaku UMKM terhadap
memperhatikan hal ini kegiatan pendampingan ini
karena pencampuran cukup baik. Sehingga pada
keuangan pribadi dan akhirnya mereka terbuka dan
keuangan bisnis akan mau berkonsultasi tentang
mengakibatkan arus kas dan kesulitan mereka dalam
arus uang yang beredar di pengelolaan keuangan usahanya.
dalam bisnis yang sedang Penulis juga sempat
dijalankan menjadi kacau. mengadakan evaluasi kegiatan
Dengan pencatatan dan pendampingan ini. Proses
pembukuan sederhana evaluasi dilakukan untuk
yangtelah dilakukan maka mengetahui ketercapaian output
pelaku UMKM bisa yang didapatkan atas input (

13 | P a g e
kegiatan pendampingan dan dan dusun Ploso Desa
pembuatan system akuntansi Kalipadang Kecamatan Benjeng
sederhana) yang telah dilakukan. Kabupaten Gresik 3 diantara
Hasil evaluasi menunjukkan mereka bersedia untuk
bahwa walaupun menuai banyak melakukan secara rutin sistem
hambatan pada saat wawancara pencatatan dalam usaha mereka,
pertama dimulai yang Sedangkan 2 pemilik atau
dikarenakan tidak adanya pengelola usaha UMKM di desa
keinginan dari para pelaku untuk Kalipadang tersebut enggan
mengetahui system akuntansi melakukan pencatatan tersebut..
sederhana dan tidak adanya Harapan dari program kerja
keterbukaan mengenai cara KKN 3 Kalipadang dalam
pengelolaan dana dari para proses pendampingan
pelaku UMKM, pada akhirnya pembukuan sederhana UMKM
setelah beberapa kali melakukan ini, system akuntansi sederhana
tahap pendekatan, 5 pelaku tersebut dapat diterapkan oleh
UMKM di desa Kalipadang pelaku UMKM desa Kalipadang
kecamatan Benjeng yang di dengan baik dan terus menerus.
jadikan sampel dalam penelitian Kegiatan pendampingan dan
ini, 3 diantara mereka bersedia pelatihan mengenai akuntansi
untuk melakukan secara rutin kedepannya dapat diadakan oleh
sistem pencatatan dalam usaha pihak-pihak yang expert di
mereka, Sedangkan 2 pemilik bidang Akuntansi seperti
atau pengelola usaha UMKM di anggota IAI / akuntan public
desa Kalipadang tersebut enggan maupun dari pemerintah. Hal
melakukan pencatatan tersebut. iniakan sangat membantu
mengingatkan pengusaha
4. KESIMPULAN mengenai transaksi apa saja
Hasil kegiatan menunjukkan yang telah dilakukan perusahaan
bahwa adanya kegiatan selama periode tertentu. Pemilik
pendampingan dalam pembuatan usaha bisa saja lupa, tapi laporan
system akuntansi sederhana akan selalu mengingatkan setiap
untuk UMKM dapat diterima terjadi transaksi. Pencatatan
oleh para pelaku UMKM. transaksi sekecil apapun apabila
Dimana dalam penelitian ini dicatat dengan rutin akan
sampel yang di jadikan objek memberikan manfaat yang besar
penelitian sebanyak 2 pemilik/ bagi keberlangsungan UMKM
pengelola usaha sayur di dusun tersebut.
Kalipadang, dan 3 pemilik toko /
kios kelontong di dusun Kalisari

14 | P a g e
5. REFERENSI

Endif, 2009, Penerapan


Akuntansi untuk UKM,
http://www.penerapanakuntan
siuntukukm.com. diakses
Tanggal 21 September 2016.
Ihalauw, John J.O.I. 2000.
Bangunan Teori. Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga.
Ikatan Akuntan Indonesia,
2000, Standar Akuntansi
Keuangan, Jakarta, Salemba
Empat.
Mahsun, Mohammad. 2006.
Pengukuran Kinerja Sektor
Publik. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Warren, Carl S., James Reeve
dan Philip E. Fees, 2006,
Pengantar Akuntansi, Edisi
Dua Puluh Satu, Jakarta:
Salemba Empat.

Rosalinos,Pengantar
Akuntansi 1, Akuntansi untuk
perusahaan jasa,

https://pengantarakuntansi1.wor
dpress.com/pengertian-
akuntansi/

ejournal.uksw.edu/jeb/article/do
wnload/269/235

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai