Disusun Oleh :
Kelompok 11
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul Manajemen Persediaan tepat waktu. Makalah manajemen
persediaan ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Manajemen Operasi
Pengantar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muara Teweh. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang manajemen persediaan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dosen Anita Yulianti
S.M selaku dosen manajemen operasi pengantar. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Alvina
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
1.1 Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II
2.1 Definisi Persediaan
2.2 Jenis – Jenis Persediaan
2.3 Fungsi – Fungsi Persediaan
2.4 Alasan diadakan Persediaan
2.5 Biaya – Biaya Persediaan
2.6 Manajemen Persediaan
2.7 Proses Manajemen Persediaan
2.8 Kelompok – kelompok Persediaan
2.9 Sistem pencatatan Persediaan
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1 Mengetahui definisi dari persediaan
2. Mengetahui jenis-jenis persediaan
3. Mengetahui fungsi-fungsi persediaan
4. Memahami alasan diadakannya persediaan
5. Mengetahui biaya-biaya persediaan.
6. Memahami pengertian dari manajemen persediaan
7. Mengetahui proses manajemen persediaan
8. Mengetahui kelompok-kelompok persediaan
9. Memahami sistem pencatatan persediaan
ВАВ ІІ
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk mmenuhi tujuan
tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual
kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesinPersediaan dapat berupa
bahan mentah, bahan pembantu, bahan dalam proses, barang jadi, ataupun suku
cadangDapat dikatakan bahwa persediaan hanyalah suatu sumber dana menganggur
karena sebelum persediaan digunakan berarti dana terkait di dalamnya tidak dapat
digunakan untuk keperlian lain.
Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja dan aktiva yang setiap saat
mengalami perubahanDapat disimpulkan bahwa persediaan adalah suatu aktiva yang
harus tersedia di perusahaan pada saat diperlukan untuk menjamin kelancaran dalam
menjalankn perusahaan.
Persediaan disebut juga inventory, yaitu semua item atau sumber daya yang
disimpan untuk digunakan dalam proses bisnis perusahaan/organisasiMenurut
CRollin Niswonger, Philip RFessdan Carl SWarren (1997), persediaan digunakan
untuk mengartikan barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam proses
operasional normal perusahaan dan bahan yang terdapat dalam proses produksi atau
yang disimpah untuk tujuan ternet
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar
Akuntansi Keuangan, pengertian persediaan adalah:
1. Tersedia untuk dijual (dalam kegiatan operasi normal)
2. Dalam proses produksi (dalam kegiatan usaha normal)
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan proses produksi
atau pemberian jasa
1. Persediaan bahan baku (raw material inventory)yaitu bahan baku yang belum
memasuki proses produksi yang kegunaannya untuk memisahkan para pemasok
dari proses produksi.
2. Persediaan barang setengah jadi (working in proses inventory), yaitu bahan baku
atau komponen yang sudah mengalami proses produksitetapi masih belum
sempurna dan belum dikatakan produk jadi.
3. MRO (Maintenancel/Repair/Operating)Pemeliharaan atau perbaikan juga
diperlukan untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan mesin dalam salah satu proses
produksiMRO ini juga harus dijadwalkan atau diantisipasi.
4. Persediaan barang jadi (finished goods inventory), yaitu produk akhir yang sudah
siap jadi tetapi belum siap untuk dijual.
Selian dari keempat jenis persediaan tersebut, Handoko
(1999menambahkan persediaan komponen rakitan (purchased 334)
parts/component)Ini adalah persediaan yang tediri atas komponen- komponen
yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan lain, dimana komponen tersebut dapat
dirakit kembali menjadi suatu produk jadi.
1. Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi perusahaan tidak
dapat dibeli atau didatangkan perusahaan secara satuper satu dalam jumlah unit
yang diperlukan perusahaan serta pada saat barang tersebut akan dipergunakan
untuk proses produksi perusahaan. Bahan baku tersebut pada umumnya akan
dibeli dalam jumlah tertentu, yaitu jumlah yang akan digunakan untuk menunjang
pelaksanaan proses produksi perusahaan yang bersangkutan dalam beberapa
waktu. tertentu pula. Bahan baku yang sudah dibeli oleh perusahaannamun belum
dipergunakan untuk proses produksi akan masuk sebagai persediaan bahan baku
di perusahaan tersebut.
2. Apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan bahan bakusedangkan bahan
baku yang dipesan belum datang maka pelaksanaan proses produksi di perusahaan
akan terganggu. Ketiadaan bahan baku akan mengakibatkan terhentinya
pelaksanaan proses peroduksi pengadaan bahan baku. Dengan demikian maka
akan membawa konsekuensi bertambah tingginya harga beli bahan baku yang
dipergunakan oleh perusahaan.
Untuk menghindari kekurangan bahan baku, suatu perusahaan dapat menyediakan
bahan baku dalam jumlah yang banyakAkan tetapi, persediaan bahan baku dalam
jumlah besar akan mengakibatkan terjadinya biaya persediaan bahan yang
semakin besar pulaBesarnya biaya akan mengurangi keuntungan perusahaan, di
samping itu, risiko kerusakan bahan juga akan bertambah besar apabila persediaan
bahan bakunya besar.
1. Ideentifikasi Khusus
Pada metode ini biaya dialokasikan ke barang yang terjual selama periode
berjalam dan ke barang yang ada ditangan pada akhir periode berdasarkan biaya aktual
dari unit tersebut.
2. Metode Biaya Rata-rata (average)
Metode ini membebankan biaya rata-rata yang sama ke setiap unit. Metode ini
didasarkan pada asumsi bahwa barang yang terjual seharusnya dibebankan dengan
biaya rata-rata tertimbang dari jumlah unit yang dibeli pada riap harga.
3. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (FIFO)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah unit yang
terlebih dahulu masukSelain itu, di dalam FIFO unit yang tersedia pada persediaan ahir
adalah unit yang paling akhir dibeli, sehingga biaya yang dilaporkan akan mendekati
atau sama dengan biaya penggantian diakhir periode.
4. Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama (LIFO)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang paling barulah ynag
terjualMetode LIFO secara teoritis adalah metode yang palinh baik dalam penggantian
biaya persediaan dengan pendapatanApanila metode LIFO digunakan selama periode
inflasi atau harga nail, LIFO akan menghasilkan barga pokok yang lebih tinggi, jumlah
laba kotor yang lebih rendah dan nilai persediaan akhir yang lebih rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk mmenuhi tujuan
tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual
kembaliatau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin.
3.2 Saran
Demikianlah makalah tentang manajemen persediaan yang saya buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,
silahkan sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dimaafkan
dan memaklumi- nya, karena saya juga manusia yang tak luput dari kesalahan
DAFTAR PUSTAKA
Fasa, Citra Aulia Hani. Iwang Gumilar. Dan Jumianto. 2012. Manajemen
Persediaan Produk Ikan Segar Di Ritel Modern (Studi Kasus di Lotte Mart
Wholesale di Kota Bandung. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3 (3): 116- 126.
Utama, Rony Edward. Nur Asni Gani. Jaharuddin. Dan Andry Priharta2019.
Manajemen Operasional. Jakarta: UM Jakarta Press.