Anda di halaman 1dari 18

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan kepada tim
penyusun dalam menyelesaikan Manajemen Persediaan ini sesuai dengan yang direncanakan.
Modul Manajemen Persediaan ini bertujuan untuk menyediakan panduan dasar secara umum
tentang Manajemen Persediaan yang merupakan salah satu cabang ilmu manajemen. Manajemen
Persediaan merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang pengertian umum manajemen
persediaan dan beberapa rumus perhitungan yang dapat digunakan oleh teman-teman maupun
dosen dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan sedikit petunjuk bagi teman-teman yang
akan menempuh mata kuliah lain di bidang bisnis dan keuangan.
Dalam modul ini kami menjelaskan tentang “Manajemen Persediaan”. Mungkin dalam
pembuatan modul ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon
saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen demi tercapainya modul yang baik.

Jambi, 03 Juni 2023

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
PENGERTIAN PERSEDIAAN ....................................................................................................................... 5
TUJUAN MANAJEMEN PERSEDIAAN ......................................................................................................... 6
MANFAAT PERAN PERSEDIAAN ................................................................................................................ 6
ALASAN DIADAKANNYA PERSEDIAAN ....................................................................................................... 6
FUNGSI PERSEDIAAN................................................................................................................................ 7
JENIS-JENIS PERSEDIAAN .......................................................................................................................... 8
JENIS-JENIS BIAYA .................................................................................................................................... 8
PROSES MANAJEMEN PERSEDIAAN .......................................................................................................... 9
KELOMPOK-KELOMPOK PERSEDIAAN ..................................................................................................... 10
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) ..................................................................................................... 10
SAFETY STOCK ........................................................................................................................................ 13
CONTOH KASUS ..................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 17
NAMA KELOMPOK PENULIS ................................................................................................................... 18

3
APA ITU MANAJEMEN
PERSEDIAAN?
Manajemen persediaan (Inventory Management) adalah rangkaian
kebijaksanaan dan kontrol yang dibuat oleh perusahaan untuk
mengetahui dan kontrol atas tingkat persediaan yang dimilikinya
(Martin:2005)

Manajemen persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan,


dan pengawasan penentuan kebutuhan material / barang lainnya sehingga di satu pihak kebutuhan
operasi perusahaan dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material
/ barang lainnya dapat ditekan secara optimal (Waluyo, 2011).

Salah satu fungsi manajerial dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan
(inventory control) karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi
dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain.

Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis (operation, marketing dan
finance). Berkaitan dengan persediaan, terdapat konflik kepentingan di antara fungsi bisnis
tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan marketing dan
operation menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan
produksi dapat dipenuhi.

Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan antara kekurangan dan kelebihan


persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung risiko dan ketidakpastian.

Manajemen persediaan merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam organisasi
industri, karena Manajemen Persediaan menyangkut bagaimana organisasi dapat mengendalikan
material dalam melaksanakan kegiatan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penyaluran
material dari hasil pengadaan dan penyimpanan Manajemen Persediaan.

4
Menurut Schroeder (1997), manajemen persediaan berada diantara manajemen operasi yang
terpenting sebab persediaan membutuhkan modal yang sangat besar dan mempengaruhi pada
kepuasan para pelanggan (customer).

PENGERTIAN PERSEDIAAN

Apa itu Persediaan???


Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk memnuhi tujuan tertentu, misalnya
untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku
cadang dari peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, bahan
dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Dapat dikatakan bahwa persediaan hanyalah
suatu sumber dana menganggur karena sebelum persediaan digunakan berarti dana terikat di
dalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan lain (Freddy, 2000).

Menurut Prawirosentono (1997), persediaan adalah aktiva lancar yang terdapat di perusahaan
dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi).

Menurut C. Rollin Niswonger, Philip E. Fess, dan Carl S. Warren (1977), persediaan
(inventoris) digunakan untuk mengartikan barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam
operasi normal perusahaan dan bahan yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan
untuk tujuan itu.

Menurut Mulyadi (2001), dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri atas persediaan
produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong,
persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Di perusahaan dagang, persediaan
hanya terdiri atas satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan yang merupakan barang yang
dibeli untuk dijual kembali.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan :

Persediaan (Inventory) merupakan sejumlah komoditas yang disimpan


untuk memenuhi kebutuhan pada masa yang akan datang.

5
TUJUAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

Apa tujuan Manajemen Persediaan???


Tujuan manajemen persediaan adalah :
Tujuan Inventory Management adalah menyelesaikan sasaran yang berpotensi untuk
memaksimalkan pelayanan pada pelanggan, memaksimalkan efisiensi pembelian pada
produksi, meminimalkan investasi stok, memaksimalkan profit.

MANFAAT PERAN PERSEDIAAN

Apa manfaat peran persediaan???


Manfaat dari persediaan adalah menjamin kebebasan atau kelancaran kegiatan operasional
internal dan eksternal sehingga permintaan pelanggan dapat terpenuhi tanpa bergantung pada
pemasok.

ALASAN DIADAKANNYA PERSEDIAAN

Apa alasan diadakannya persediaan???


Pada prinsipnya, semua semua perusahaan melaksanakan proses produksi akan
menyelenggarakan persediaan bahan baku untuk kelangsungan proses produksi di perusahaan
tersebut. Beberapa hal yang menyebabkan suatu perusahaan harus menyelenggarakan persediaan
bahan baku menurut Ahyari (2003:150), yaitu sebagai berikut :
1. Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi perusahaan tidak dapat dibeli
atau didatangkan secara satu per satu dalam jumlah unit yang diperlukan perusahaan serta
pada saat barang tersebut akan dipergunakan untuk proses produksi perusahaan. Bahan baku
tersebut pada umumnya akan dibeli dalam jumlah tertentu, yaitu jumlah tertentu yang akan
dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan proses produksi perusahaan yang bersangkutan
dalam beberapa waktu tertentu pula. Bahan baku yang sudah dibeli oleh perusahaan, namun
belum dipergunakan untuk proses produksi akan masuk sebagai persediaan bahan baku di
perusahaan tersebut.

6
2. Apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan bahan baku, sedangkan bahan baku yang
dipesan belum datang maka pelaksanaan proses produksi di perusahaan akan terganggu.
Ketiadaan bahan baku akan mengakibatkan terhentinya pelaksanaan proses produksi
pengadaan bahan baku. Dengan cara tersebut akan membawa konsekuensi bertambah
tingginya harga beli bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan.
Untuk menghindari kekurangan bahan baku, suatu perusahaan dapat menyediakan bahan baku
dalam jumlah yang banyak. Akan tetapi, persediaan bahan baku dalam jumlah besar akan
mengakibatkan terjadinya biaya persediaan bahan yang semakian besar pula. Besarnya biaya
akan mengurangi keuntungan perusahaan. Di samping itu, risiko kerusakan bahan juga akan
bertambah besar apabila persediaan bahan bakunya besar.

FUNGSI PERSEDIAAN

Apa saja fungsi persediaan????


Fungsi persediaan:
1. Fungsi Decoupling. Persediaan decoupling memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
permintaan pelanggan tanpa bergantung pada supplier.
2. Fungsi Economic Lot Sizing. Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar
perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam
jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat mengurangi biaya per unit produk.
3. Fungsi Antisipasi. Perusahaan sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman
dan permintaan akan barang-barang selama periode pemesanan kembali, sehingga
memerlukan kuantitas persediaan ekstra. Persediaan antisipasi ini penting agar proses
produksi tidak terganggu. Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan sebaiknya
mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).

7
JENIS-JENIS PERSEDIAAN

Apa saja jenis-jenis persediaan??


Berdasarkan fungsinya, persediaan dapat dikelompokkan 4 jenis persediaan, yaitu :
1. Batch stock/lot size inventory, persediaan diadakan dalam jumlah besar yang dibutuhkan
pada saat tertentu.
2. Fluctuation stock, jumlah persediaan disesuaikan dengan jumlah permintaan yang sifatnya
berfluktuasi dan tidak beraturan (jumlah persediaan tidak tetap dalam satu periode).
3. Anticipation stock, persediaan diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan, berdasarkan pola musiman dalam satu tahun. Selain itu untuk menjaga
kemungkinan sulitnya perolehan bahan baku.
4. Pipeline inventory, persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal barang
dipergunakan.

JENIS-JENIS BIAYA

Apa saja jenis biaya di dalam manajemen


persediaan????
Ada berbagai jenis biaya yang berhubungan dengan manajemen persediaan, yaitu :
1. Carrying Cost, merupakan biaya penyimpanan persediaan yang terdiri atas biaya simpanan
(storage cost), biaya asuransi, biaya pajak, biaya kerusakan dan biaya penyusutan, serta biaya
modal. Biasanya biaya-biaya ini berkisar antara 20% - 40% dari nilai persediaan perusahaan.
2. Ordering Cost, merupakan biaya pemesanan persediaan yang terdiri dari biaya pesan, biaya
penempatan, biaya upah, biaya telepon, biaya surat-menyurat dan biaya kerugian penjualan.
3. Set-up Cost, merupakan biaya penyiapan atau pemasangan persediaan yang terdiri dari biaya
mesin yang menganggur, biaya persiapan tenaga kerja langsung, biaya penjadwalan, dan
biaya ekspedisi.
4. Shortage Cost, merupakan biaya kehabisan stok persediaan yang terdiri dari biaya kehilangan
penjualan, biaya kehilangan pelanggan, biaya pemesanan khusus, selisih harga, biaya
terganggunya operasi, dan biaya pengeluaran tambahan manajerial.
8
PROSES MANAJEMEN PERSEDIAAN

Apa saja proses dari manajemen persediaan???


1. Perencanaan persediaan bahan baku.
Perencanaan kebutuhan bahan adalah sistem perencanaan yang fokus pada jumlah dan pada
saat barang jadi yang diminta kemudian menentukan permintaan turunan untuk bahan baku,
komponen dan sub-perakitan pada saat tahapan produksi terdahulu (Horngren, 1992: 321).
2. Pengendalian persediaan bahan baku.
Istilah pengendalian merupakan penggabungan dari dua pengertian yang sangat erat
hubungannya, tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat diartikan sendiri-sendiri,
yaitu perencanaan dan pengawasan. Pengawasan tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu
tidak ada artinya, demikian pula sebaliknya, perencanaan tidak akan menghasilkan sesuatu
tanpa adanya pengawasan.
3. Penilaian persediaan.
Masalah-masalah yang timbul dalam penilaian persediaan dalam satu periode adalah :
 Menetapkan jumlah dan nilai persediaan yang sudah terjual/sudah menjadi biaya;
 Menentukan jumlah dan nilai persediaan yang belum terjual (yang harus dilaporkan di
neraca);
 Harga pokok (cost) dalam persediaan adalah semua pengeluaran langsung/tidak langsung
yang timbul untuk penyiapan dan penempatan agar persediaan tersebut dapat dijual;
 Terdapat beberapa biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan persediaan, antara lain
harga beli, biaya pembelian, ongkos angkut, pajak, asuransi, pergudangan dan lain-lain,
namun harga pokok barang hanya terdiri atas harga beli ditambah ongkos angkut,
sedangkan biaya-biaya lain dicatat sebagai biaya dalam perkiraan tersendiri untuk periode
yang bersangkutan;
 Di perusahaan industri ataupun perusahaan dagang, transaksi menyangkut persediaan
adalah hal pokok yang menyangkut sebagian besar sistem akuntansi.
4. Pengawasan persediaan bahan baku.
Pengawasan bahan adalah suatu fungsi terkoordinasi di organisasi yang terus-menerus
disempurnakan untuk meletakkan pertanggungjawaban atas pengelolaan bahan baku dan
persediaan pada umumnya, serta menyelenggarakan pengendalian internal yang menjamin

9
adanya dokumen dasar pembukuan yang mendukung sahnya suatu transaksi yang
berhubungan dengan bahan, pengawasan bahan meliputi pengawasan fisik dan pengawasan
nilai atau rupiah bahan (Supriyono, 1999: 400).

KELOMPOK-KELOMPOK PERSEDIAAN

Apa saja kelompok dari persediaan???


Kelompok-kelompok dari persediaan, yaitu :
1. Bahan baku.
Minyak dan bahan bakar untuk peralatan pabrik, bahan pembantu pembersih, dan pos-pos
serupa digolongkan dalam bentuk kelompok ini karena pos-pos ini tidak dimasukkan dalam
suatu produk, tetapi hanya membantu dalam produksi secara keseluruhan. Bahan baku yang
secara langsung digunakan dalam produksi barang-barang tertentu disebut bahan langsung,
sedangkan bahan pembantu pabrik disebut bahan tidak langsung (Smith, Jay M., 1992).
2. Barang-barang dalam proses.
Barang-barang dalam proses dapat juga disebut pekerjaan dalam proses yang terdiri atas
barang-barang baru sebagian diproses dan perlu dipekerjakan lebih lanjut sebelum dijual.
Persediaan ini meliputi tiga unsur biaya, yaitu biaya langsung, upah langsung, biaya tidak
langsung atau biaya overhead produksi (manufacturing overhead).
3. Barang-barang jadi.
Barang-barang selesai (finished goods) merupakan produk yang telah diproduksi dan
menunggu dijual. Pada saat produk ini diselesaikan, biaya yang diakumulasikan dalam proses
produksi ditransfer dari barang dalam proses ke perkiraan persediaan selesai.

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Apa yang dimaksud EOQ????


Model Economic Order Quantity (EOQ) merupakan pendekatan teknik terbaik yang secara
eksplisit menghitung cara menentukan tingkat persediaan optimal, yaitu berapa kuantitas
persediaan yang akan dipesan dengan harga minimum dan kuantitas persediaan yang optimal atau

10
yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah. EOQ juga merupakan suatu
rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan.

Teknik ini juga merupakan penentuan jumlah pesanan paling ekonomis yang dapat dilakukan
apabila persediaan bahan baku bergantung lebih pada satu pemasok sehingga perlu
dipertimbangkan jumlah pembelian sesuai dengan kebutuhan proses produksi. Jumlah pembelian
ekonomis adalah pembelian bahan atau barang untuk persediaan yang menyebabkan biaya
persediaan pada periode yang direncanakan dapat diminimalkan.

1. Asumsi-asumsi dalam model EOQ :


 Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih lebih dahulu secara pasti
untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode.
 Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu.
 Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau di atas safety
stock.
 Harga konstan selama periode tersebut.
2. Rumus-rumus yang berkaitan dengan EOQ
 Total biaya penyimpanan persediaan (carrying cost), bersifat variabel terhadap jumlah
persediaan yang dibeli. Yang termasuk ke dalam carrying cost adalah biaya sewa gedung,
biaya pemeliharaan barang dalam gudang, pajak, dan asuransi.

CC = C. P. A
Keterangan :
Q = Kuantitas pesanan
Persediaan rata-rata (A) : S = Penjualan tahunan
𝑸 N = Frekuensi pemesanan
A=
𝟐
C = Biaya penyimpanan
=( 𝑺/𝑵) / 2 P = Harga beli per unit

 Jumlah pemesanan dalam satu periode,


𝑺
𝑸

11
 Total biaya pemesanan dalam satu periode (order cost), secara umum dianggap sebagai
biaya tetap (OC = F), setiap kali perusahaan melakukan pemesanan maka terdapat biaya
terkait yang disebut biaya pemesanan. Ordering cost bersifat variabel terhadap frekuensi
pesanan. Yang termasuk kedalam ordering cost adalah biaya selama proses pesanan, biaya
pengiriman permintaan, biaya penerimaan barang.

𝑺
OC = F. Keterangan :
𝑸
Q = Kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan

F = Biaya tetap

 Total biaya persediaan, merupakan penjumlahan dari Ordering Cost dan Carrying Cost.

TC = C. P. ( 𝑸/𝟐) + F. ( 𝑺/𝑸)

 EOQ (Economic Order Quantity) / Q

𝟐.𝑭.𝑺 𝟐.𝑭.𝑺
EOQ = ට atau EOQ = ට Keterangan :
𝑪.𝑷 𝑪Τ𝒖
P =Harga beli per unit
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
C = Biaya penyimpanan

C/u = Biaya simpan / unit

 Reorder Point (titik pemesanan kembali), merupakan titik dimana pemesanan harus
dilakukan lagi untuk mengisi persediaan.

Titik Pemesanan Ulang = Waktu Tunggu x Tingkat Penggunaan


atau
Reorder point :
Safety stock xxx
Kebutuhan selama lead time xxx +
Reorder point xxx

12
SAFETY STOCK

Apa itu safety stock (persediaan pengaman)???


Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat penjualan
atau kelambatan produksi – pengiriman / out off stock (kekurangan persediaan). Maka,
rumusnya:

Persediaan awal = EOQ + Safety stock

Persediaan rata-rata = (𝑬𝑶𝑸/𝟐) + Safety stock

CONTOH KASUS
Kasus I
PT. Anti Bangkrut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan baku kue.
Perusahaan ini akan menjual 55000 kg tepung terigu. Biaya pemesanan sebesar Rp 20000, harga
beli sebesar Rp 5000/kg, dan biaya penyimpanan sebesae 2% dari harga beli. Persediaan
pengaman sebanyak 500 kg dan waktu pengiriman ke pelanggan memakan waktu selama 2
minggu. (1 tahun = 52 minggu). Tentukan :

a. Tingkat persediaan oprimal (EOQ)


b. Titik pemesanan ulang (ROP)
c. Biaya pemesanan pertahun (OC)
d. Biaya penyimpanan persediaan pertahun (CC)
e. Total biaya persediaan (TC)

Diketahui :F = Rp 20.000,-

S = 55.000 kg
C = 2% = 0,02
P = Rp 5000,-
Ditanya : a) EOQ? c) OC? e) TC?
b) ROP? d) CC?

13
Jawab :

2.𝐹.𝑆
a. EOQ =ට
𝐶.𝑃

2 𝑥 20000 𝑥 55000
=ට = 4690 kg.
0,02 𝑥 5000

( Jadi besarnya tingkat persediaan optimal (EOQ) adalah sebanyak 4690 kg ).

b. Tingkat penggunaan perminggu = 55000 kg / 52 = 1058 kg.


Titik pemesanan ulang = Waktu tunggu x Tingkat penggunaan
= 2 minggu x 1058 kg
= 2115 kg.
(Maka perusahaan harus melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan masih 2115
kg).

c. OC = F x (S / Q)
= 20.000 x 12 kali
= Rp 240.000,-
( Jadi, biaya pemesanan pertahunnya sebesar Rp 240.000,- )

d. CC =CxPxA
= 0,02 x 5000 x (4690/2)
= 100 x 2345
= Rp 234.500,-
( Jadi, biaya penyimpanan persediaan pertahunnya sebesar Rp 234.500,- )

e. TC = OC + CC
= Rp 240.000 + Rp 234.500
= Rp 474.500,-
( Jadi, total biaya persediaan seluruhnya adalah sebesar Rp 474.500,- )

14
Kasus II
Perusahaan ABC mempunyai kebiasaan melakukan pemesanan persediaan. Biaya simpan
pertahunnya sebesar Rp 5,- dan rata-rata persediaan yang dimiliki sebanyak 60 unit. Data
penjualan yang direncanakan adalah sebanyak 800 unit, jika memesan kembali maka biaya pesan
sebesar Rp 20,- per pesanan. Berapa unit yang harus dipesan perusahaan agar biaya persediaan
minimum? Berapa kali frekuensi pemesanan yang harus dilakukan? Berapakah ordering cost?

Diketahui :S = 800 unit


F = Rp 20,-
C/u = Rp 5,-

Ditanya : a) EOQ? b) Frekuensi pesanan? c) Ordering Cost?

Jawab :

2.𝐹.𝑆
a. EOQ =ට
𝐶 Τ𝑢

2 𝑥 20 𝑥 800
=ට
5

= √6400 = 80 unit.
( Maka jumlah persediaan yang harus dipesan oleh perusahaan ABC adalah sebesar 80 unit ).

b. Karena perusahaan merencanakan penjualan sebesar 800 unit, maka


800 𝑢𝑛𝑖𝑡
Frekuensi pemesanan = = 10 kali
80 𝑢𝑛𝑖𝑡
( Maka frekuensi pemesanan yang paling ekonomis adalah 10 kali pemesanan ).

c. Ordering cost (OC) =Fx(S/Q)


= 20 x (800 / 80)
= 20 x 10
= Rp 200,-
( Maka besarnya ordering cost adalah sebesar Rp 200,- )

15
Kasus III

PT SUKAUANG memproyeksikan penjualan pada tahun 2012 adalah sebesar 25000 unit dengan
harga per unitnya Rp 15000. Untuk memproduksi 1 unit barang jadi dibutuhkan 5 kg bahan baku
dengan harga Rp 2000 per kg. Bahan baku sudah dipesan 1 minggu sebelumnya dengan biaya
pesannya sebesar Rp 120000 dan biaya simpan sebesar Rp 250. Persediaan pengaman sebesar
1400 kg. hitunglah EOQ dan Reorder point? (1tahun = 50 minggu)

Diketahui :S = Kebutuhan persediaan = Permintaan tahunan


= 25.000 x 5 kg = 125.000 kg
F = Biaya pesanan(OC) = Rp 120.000,-
C/u = Rp 250,-

Safety stock = 1.400 kg


Ditanya : a) EOQ? b) Reorder point?

Jawab :

2.𝐹.𝑆
a. EOQ =ට
𝐶 Τ𝑢

2 𝑥 125000 𝑥 120000
=ට
250

= √120000 = 10.954 unit


( Maka, besarnya EOQ adalah sebanyak 10.954 unit ).

b. Reorder point :
Safety stock = 1400 kg = 1400 kg
Kebutuhan selama lead time = 1/50 x 125000 kg = 2500 kg +
Reorder point = 3900 kg
( Maka, perusahaan harus melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan masih 3900
kg ).

16
DAFTAR PUSTAKA

Elitian, L. (2022, April 19). MANAJEMEN PERSEDIAAN. Diambil Mei 28, 2023, dari
researchgate.net:
https://www.researchgate.net/publication/360032753_MANAJEMEN_PERSEDIAAN
M.M., D. H. (2014). MANAJEMEN OPERASI. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
Meyliawati, M., & Suprianto, E. (2020). Tinjauan Sistem prosedur pengeluaran material C212 di
gudang manajemen persediaan PT. X. Jurnal Industri Elektro dan Penerbangan 6, 1.
Niarto, D., Lau, E. A., & Heriyanto. (2016). Manajemen Persediaan Suku Cadang Alat Berat PT.
United Tractors, Tbk Cabang Samarinda. Ekonomia, 46-57.
Rachman, T. (2014). Manajemen Persediaan. Manajemen Persediaan, 12.
safitri, s. (2016, Mei 16). MANAJEMEN PERSEDIAAN. Diambil Mei 28, 2023, dari
fliphtml5.com: https://www.studocu.com/id/document/universitas-
widyatama/manajemen-global-bisnis-internasional/modul-11-manajemen-persediaan-
pendekatan-just-in-case/15645766

17
NAMA KELOMPOK PENULIS
Disusun oleh :
Kelompok 2 (02PM4) :

Uswatun Hasanah : 8080210022

Renita : 8080210023

Inneke Dinda S. : 8080210021

Krisna br Simamora : 8080210020

Putri Salsabila : 8080200035

18

Anda mungkin juga menyukai