Anda di halaman 1dari 3

PERTEMUAN KE-11

PROSEDUR ANGGARAN BAHAN BAKU

A. ATURAN BERAKIBAT PADA BAHAN BAKU

a. Pergerakan produksi dari tahun ke tahun pada kurun waktu berikutnya tercantum dalam
penganggaran barang yang akan diproses.
Solusi terhadap banyaknya pemroduksian yang bertambah, dibutuhkan stok bahan baku yang
mencukupi.
b. Sarana dan prasaran menyimpan barang.
Apabila sarana dan prasarana menyimpan barang jumlahnya banyak, diperlukan kebijakan dan
ketetapan pada persediaan bahan baku yang banyak juga.
c. Modal kerja yang tercukupi.
Apabila modal kerja tercukupi, membuat korporasi dapat menetapkan persediaan bahan baku
dengan unit yang berkecukupan juga.
d. Ongkos menyimpan bahan baku
Yakni pengeluaran – pengeluaran ditanggung oleh perusahaan karena menyimpan bahan baku,
seperti sewa gedung, biaya perawatan barang yang disimpan, biaya modal yang tertanam dalam
barang yang disimpan.
e. Kerugian menyimpan bahan baku.
Yakni pengeluaran – pengeluaran yang menjadi beban korporasi sebab terlalu lama menahan
bahan baku dalam gudang yang mengakibatkan cacat, mutu menurun, kadaluarsa dan lain
sebagainya.
f. Tingkat perputaran bahan baku pada periode – periode lampau.
Misalnya: di waktu-waktu yang lalu tingkat perputaran persediaan bahan baku rendah, maka
akan mendorong penetapan persediaan bahan baku dalam jumlah yang banyak.
g. Durasi antara pemesanan, pembelian, dan benar-benar telah dikirim dan tiba di gudang
perusahaan (lead time).
Bila tenggang waktunya lama, maka ditetapkan persediaan bahan baku dalam jumlah yang
banyak.

Menetapkan unit barang yang dibeli.


Tersedia beberapa cara menetapkan kuantitas pembelian yaitu:
1. LOL (Lot for Lot)
Teknik ini menggunakan konsep pemesanan yang dilakukan dengan pertimbangan meminimasi
dari ongkos simpan sesuai dengan kebutuhan bersihnya. Besarnya lot size setiap periode sesuai
dengan kebutuhan bersihnya.

2. EOQ (Economic Order Quantity)


yaitu jumlah pembelian sebesar jumlah yang meminimumkan biaya persediaan.

☆ Pengertian Anggaran Persediaan Bahan Baku.


Anggaran Persediaan Bahan Baku merupakan suatu perencanaan yang terperinci atas kuantitas
bahan baku yang disimpan sebagai persediaan.
Pada dasarnya kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Aturan FIFO (First In First Out).


Aturan FIFO, metode barang pertama masuk pertama keluar dipakai yakni
barang yang pertama dikeluarkan dari lokasi penyimpanan barang adalah barang pertama
masuk.

2. ATURAN LIFO (Last In First Out).


Aturan LIFO yakni barang terakhir masuk ke tempat penyimpanan malah digunakan sebagai
penentu harga bahan baku terpakai dalam pemroduksian, walaupun unit yang dipakai diatur
sesuai waktu pembeliannya.
Volume bahan baku yang mesti ada bagi lancarnya pemroduksian bergantung meliputi hal – hal
dibawah ini :
1.Banyaknya pemroduksian kurun satu masa tertentu. ( terbaca di anggaran biaya produksi).
2. Persediaan minimum bahan baku disebut safety stock
3. Unit permintaan ekonomis (economical order quantity).
4. Analisa perubahan nilai bahan baku pada tahun berikutnya.
5. Beban menyimpan dan menjaga barang.
6. Durasi kadaluarsa bahan baku

3. STOK MINIMUM
Stok minimum yaitu jumlah minimum bahan baku yang mesti dijaga agar memastikan
kelancaran pemroduksian. Stok minimum dipengaruhi oleh :

1. Sifat rekanan mengirimkaan bahan baku setelah diorder, sesuai perjanian atau tidak.
Apabila rekanan sesuai perjanjian mengirimkan barang yang diorder, dampak terhadap
kekurangan bahan dalam pemroduksian kecil, menyebabkan stok minimum yang ditetapkan
tidak begitu banyak.
2. Banyaknya bahan baku yang dibayar ketika ada pemesanan.
Nilai bahan baku yang dibayar tinggi mengindikasikan rata – rata persediaan melebihi stok
minimum, berdampak kekurangan bahan baku cenderung rendah.
3. Estimasi pemakaian bahan baku dengan akurat. Sebuah korporasi yang mampu
memperhitungkan keperluan bahan baku dengan akurat, menghindari
kekurangan bahan baku sebab bahan baku yang diperlukan tersedia seutuhnya.
4. Komparasi antara pengeluaran akibat menyimpan barang dan pengeluaran tambahan
akibat kekurangan bahan.
Pengeluaran untuk menyimpan barang kelihatan tinggi dibandingkan pengeluaran tambahan
disebabkan kekurangan bahan maka jangan menyediakan stok minimum yang terlalu tinggi.

☆ Tehnik Menyusun Anggaran Persediaan Bahan Baku.


Menyusun penganggaran Persediaan Bahan Baku erat kaitannya dalam perencanaan persediaan
pada tahun – tahun berikutnya. Unsur persediaan dipertimbangkan dalam membeli bahan baku.
Membeli bahan baku dimungkinkan berbeda terhadap kuantitas bahan yang akan dipakai sebab
terdapatnya unsur – unsur persediaan penting diuraikan seperti di bawah ini :
1. Macam bahan baku yang dipakai.
2. Banyaknya stok yang belum terpakai.
3. Nilai satuan barang.
4. Kuantitas yang ditahan untuk stok
Secara prinsipal belum tersedia formulir baku Anggaran Persediaan Bahan Baku, yang utama
yaitu Anggaran Persediaan Bahan Baku mencantumkan keterangan tentang macam, kuantitas,
nilai, dan unit bahan baku untuk stok. Lainnya, diselaraskan terhadap keadaan dan kondisi
korporasi.

B. ANGGARAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU


Perencanaan Anggaran persediaan bahan baku dengan membuat kuantitas bahan baku yang
ditahan untuk stok.

C. ANGGARAN BIAYA PEMAKAIAN BAHAN BAKU


Perencanaan penggunaan bahan baku dengan menggunakan dan menghitung Anggaran
pemakaian bahan baku dinyatakan dalam satuan meter. Kegunaan menyusun anggaran ini yaitu
menghitung harga pokok produk dan mengawasi penggungaan bahan baku.

Anda mungkin juga menyukai