Anda di halaman 1dari 3

ANGGARAN PERSEDIAAN BAHAN MENTAH

Dalam penyusunan Anggaran Kebutuhan Bahan Baku dan Anggaran Pembelian Bahan Baku,
nampaknya masalah tentang nilai persediaan awal dan akhir bahan baku selalu
diperhitungkan. Setiap perusahaan mungkin mempunyai kebijakan penetapan harga
persediaan yang berbeda-beda, namun pada dasarnya kebijakan mengenai alokasi persediaan
dapat dikelompokkan menjadi:

1. Kebijakan FIFO (masuk pertama, keluar pertama)


2. Kebijakan LIFO (masuk terakhir, terakhir)
Metode FIFO diterapkan serupa dengan barang pertama di gudang yang pertama kali keluar
dari gudang. Dengan kata lain, harga bahan baku dalam stok diurutkan berdasarkan urutan
pembeliannya. Sedangkan metode Lifo dilakukan dengan menimbun barang akhir yang
dikirim terakhir kali. Salah satu tujuan penganggaran pada perusahaan pemasok bahan baku
adalah untuk memantau, persediaan bahan baku yang tidak terkendali di gudang akan sangat
berbahaya bagi perusahaan itu sendiri.

Banyaknya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi bergantung
pada beberapa faktor, seperti:

1. Volume produksi selama jangka waktu tertentu (dapat dilihat pada anggaran produksi
2. Jumlah minimum bahan baku yang disebut safety stock
3. Menghemat jumlah pembelian
4. Perkiraan kenaikan atau penurunan harga komoditas di masa depan
5. Biaya pengawetan dan pengawetan bahan baku
6. Tingkat kerusakan material
Bentuk dasar anggaran persediaan bahan Dalam perkiraan persediaan bahan baku, perlu
diidentifikasi dengan jelas seperti berikut ini:
1. Jenis bahan yang digunakan
2. Jumlah setiap jenis bahan yang tersedia
3. Harga satuan setiap jenis bahan
4. Nilai persediaan bahan
Rencana persedian akhir setiap bulan atau kuartal selama tahun 1984

Anda mungkin juga menyukai