Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Besar harapan penulis agar makalah ini dapat memberikan masukan untuk
menambah wawasan serta memberikan manfaat yang berguna untuk semua pihak
dan penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan,
kemampuan, dan pengalaman penulis. Walaupun demikian penulis telah berusaha
dengan segala daya upaya agar penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik.............. 2
B. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik............................. 3
C. Value for Money.................................................................................... 4
D. Tujuan Akuntansi Sektor Publik........................................................ 5
E. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik........................................... 6
F. Akuntabilitas Publik............................................................................. 7
G. Privatisasi............................................................................................... 8
H. Otonomi Daerah.................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar para pembaca mendapatkan
pengetahuan mengenai pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik, sifat
dan karakteristik, tujuan dan perkembangan akuntansi sektor publik, akuntabilitas
publik, privatisasi serta otonomi daerah. Selain itu makalah ini bisa dijadikan
alternatif bacaan bagi mahasiswa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki
wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.
Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk
organisasi yang berbeda di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
negara (BUMN, dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), universitas, dan organisasi nirlaba
lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik dipengaruhi oleh
banyak faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, akan tetapi faktor politik,
sosial, budaya, dan historis juga memiliki pengaruh yang signifikan. Sektor
publik tidak seragam dan sangat heterogen.
Istilah ”sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-
macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik,
sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum, dan sosial) memiliki
cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu
ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktifitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan
oleh sektor swasta, misalnya tugasnya untuk menghasilkan beberapa jenis
pelayanan publik, seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan,
transportasi publik, dan sebagainya. Akan tetapi, untuk tugas tertentu
keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya
fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik
dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta.
Meskipun terdapat pebedaan di antara kedua sektor tersebut, yang perlu
ditekankan bukan pada mencari perbadaan dan mempertentangkan antara sektor
publik dengan sektor swasta. Fokus perhatian hendaknya lebih ditekankan pada
upaya untuk memajukan sektor publik yang dianggap kurang efisien dan kurang
menarik agar tidak tertinggal jauh dengan sektor swasta yang dipandang lebih
maju dan efisien.
4
B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
• Pertumbuhan ekonomi
• Tingkat inflasi
• Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP / GDP)
• Struktur produksi
• Tenaga kerja
• Arus modal dalam negeri
• Cadangan devisa
• Nilai tukar mata uang
• Utang dan bantuan luar negeri
• Infrastruktur
• Teknologi
• Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
• Sektor informal
b. Faktor Politik
Faktor politik yang mempengaruhi sektor publik antara lain :
• Hubungan negara dan masyarakat
• Tipe rezim yang berkuasa
• Ideologi negara
• Elit politik dan masa
• Jaringan internasional
• Kelembagaan
c. Faktor Kultural
Faktor kultural yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
• Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
• Sistem nilai di masyarakat
• Historis
• Sosiologi masyarakat
• Karakteristik masyarakat
5
d. Faktor Demografi
Faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
• Pertumbuhan penduduk
• Struktur usia penduduk
• Migrasi
• Tingkat kesehatan
6
D. TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan
informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik
merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat
informasi bagi publik. Bagi pemerintah, informasi akuntansi digunakan dalam
proses pengendalian manajemen mulai dari perencanaan strategik, pembuatan
program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan pelaporan kinerja.
Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama
untuk membantu manajer dalam melakukan alokasi sumber daya. Informasi
akuntansi dapat digunakan untuk menentukan biaya suatu program, proyek, atau
aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis maupun teknis. Dengan
informasi akuntansi, pemerintah dapat menentukan biaya pelayanan (cost of
services) yang diberikan kepada publik, menetapkan biaya standar, dan harga
yang akan dibebankan kepada publik atas suatu pelayanan (charging for
services).
Selain itu, informasi dapat digunakan untuk membantu dalam pemilihan
program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi. Pemilihan
program yang tepat sasaran, efektif, dan ekonomis akan sangat membantu
dalam proses penganggaran. Pada sektor publik, penganggaran merupakan
tahap yang membutuhkan keahlian khusus karena penganggaran pada sektor
publik merupakan proses politik, sehingga manajer sektor publik dituntut untuk
memiliki political skill disamping pemahaman teknis akuntansi.
Untuk melakukan pengukuran kinerja, pemerintah memerlukan informasi
akuntansi terutama untuk menentukan indikator kinerja (performance indikator)
sebagai dasar penilaian kinerja. Manajemen akan kesulitan untuk melakukan
pengukuran kinerja apabila tidak ada indikator kinerja yang memadai. Indikator
kinerja tersebut dapat bersifat finansial maupun nonfinansial. Informasi
akuntansi memiliki peran utama dalam menentukan indikator kinerja sektor
publik.
Pada tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, akuntansi
dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan sektor publik berupa laporan
surplus/defisit pada pemerintah, laporan rugi/laba dan aliran kas pada
7
BUMN/BUMD, laporan pelaksanaan anggaran, laporan alokasi sumber dana,
dan neraca. Laporan keuangan sektor publik merupakan bagian penting dari
proses akuntabilitas publik.
8
F. AKUNTABILITAS PUBLIK
9
Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum (accountability for
Probity and legality)
Akuntanbilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan
jabatan, sedangkan akuntanbilitas hukum terkait dengan jaminan adanya
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang diisyaratkan dalam
penggunaan sumber dana public.
G. PRIVATISASI
Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi,
kolusi, nepotisme, inefisiensi, dan sumber pemborosan negara. Keluhan
”birokrat tidak mampu berbisnis” ditujukan untuk mengkritik buruknya kinerja
perusahaan publik. Rendahnya kinerja perusahaan publik diperkuat dengan
bukti ambruknya sektor bisnis pemerintah dibanyak negara sehinga
menimbulkan pertanyaan publik mengenai kemampuan pemerintah dalam
menjalankan perusahaan publik secara ekonomis dan efisien (Nicholls, 1991).
Di Indonesia sendiri, masih banyak perusahaan milik negara (BUMN dan
BUMD) yang dijalankan secara tidak efisien. Inefisiensi yang dialami oleh
BUMN dan BUMD tersebut antara lain disebabkan adanya intervensi politik,
sentralisasi, rent seeking behaviour,dan manajemen yang buruk.
BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa
tekanan dan tuntutan, yaitu :
10
• Regulation & political pressure. BUMN/BUMD dituntut untuk
memberikan bagian laba perusahaan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut
diperkuat misalnya dengan adanya perda yang mewajibkan BUMD untuk
menyetorkan bagian laba perusahaan kepada pemerintah daerah untuk
menambah pendapatan asli daerah.
• Social pressure. BUMN dan BUMD akan menghadapi tekanan yang
semakin besar dari masyarakat (konsumen) untuk menghasilkan produk
yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk itu, mekanisme penetapan harga
dan subsidi sangat penting.
• Rent seeking behaviour. BUMN dan BUMD akan berhadapan
dengan orang-orang (oknum) yang mencoba melakukan rent seeking,
korupsi, kolusi dan nepotisme.
• Economic & effeciency. BUMN dan BUMD di sisi lain dituntut
untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang profesional.
Fokus yang harus diperhatikan manajemen BUMN dan BUMD adalah
”economy, efficiency, effectiveness, equity, quality and performance”.
Di sisi internal BUMN dan BUMD harus melakukan strategi efisiensi agar
bisa menjadi entitas bisnis yang tangguh dan profisional sehingga memiliki
daya saing. Harus dilakukan upaya-upaya efisiensi biaya, misalnya dengan
strategic cost manajement, dilakukan restrukturisasi organisasi, privatisasi, dan
rightsizing (downsizing), serta rekrutmen sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi.
Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusaan publik
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan-perusahaan publik.
Privatisasi berarti pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan
publik sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi waktu secara langsung oleh
infestor melalui mekanisme pasar uang. Privatisasi perusahaan publik memilki
fungsi ganda, yaitu mengurangi beban belanja publik, menaikkan pendapatan
negara, dan mendorong perkembangan sektor swasta.
H. OTONOMI DAERAH
11
Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah di tuntut untuk
mampu memberikan informasi keuangan sektor publik, DPRD dan pihak-pihak
yang menjadi stakeholder pemerintah daerah. Untuk itu, pemerintah daerah
perlu memiliki sistem akuntansi dan standar akuntansi keuangan pemerintah
daerah yang memadai. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu melakukan
perbaikan mekanisme audit terhadap instansi pemerintah daerah.
Pengembangan sistem akuntansi pemerintah daerah merupakan suatu tantangan
karena lingkungan sektor publik yang sangat kompleks membutuhkan
kompetensi tersendiri untuk mendesain sistem akuntansi yang akan diterapkan.
BAB III
12
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah
yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Dari sudut
pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan
publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Sektor publik sering kali dinilai negatif oleh beberapa pihak, misalnya sebagai
sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana dan institusi yang selalu
merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan
kualitas dan profesionalisme serta value for money dalam menjalankan aktivitasnya.
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
Selain itu, tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas publik dan privatisasi
terhadap perusahaan-perusahaan milik publik untuk menciptakan good public and
corporate governance.
DAFTAR PUSTAKA
13
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi.
14