Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK”

Dosen Pembimbing:
Maulidah Narastri, SE.,MA

Nama Kelompok:
Liana Maisyaroh 1221700091
Riana Fatmasari 1221700131
Intan Tivany 1221700135
Muazan 1221700171
Shelyana Aristyarini 1221700182

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Akuntansi Publik dengan judul
“KARAKTERISTIK dan LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen kami yang
telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya ,juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................1

Daftar Isi....................................................................................................................2

BAB 1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3

1.3 Tujuan..................................................................................................................3

BAB 2

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik………………………4

2.2 Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik..................................................5-6

2.3 Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta……………………6-8

BAB 3

3.1 Simpulan..............................................................................................................9

Daftar Pustaka............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik dan organisasi non-

laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan pembangunan, globalisasi dan era

informasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang semakin rumit, informasi memegang peranan semakin

penting. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah informasi akuntansi sektor publik, baik untuk

tujuan pertanggungjawaban maupun manajerial.

Sebagai mahasiswa jurusan akuntansi, informasi mengenai akuntansi sektor publik sangatlah

penting. Oleh karena itu penulis berusaha menyajikan informasi mengenai akuntansi sektor publik

dalam bentuk makalah yang berjudul “Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik”.

Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas tentang Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik. Dari latar

belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dengan ruang lingkup hanya sebatas tentang pengertian

dan ruang lingkup akuntansi sektor publik, tujuan akuntansi sektor publik, tujuan akuntansi sektor publik

serta perkembangannya.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar para pembaca mendapatkan pengetahuan

mengenai pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik, sifat dan karakteristik, tujuan dan
perkembangan akuntansi sektor publik, akuntabilitas publik, privatisasi serta otonomi daerah. Selain itu

makalah ini bisa dijadikan alternatif bacaan bagi mahasiswa.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi
pada domain publik.Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan
dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk
organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang
mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut.
Secara kelembagaan, domain publik antara lain : badan-badan pemerintahan (pusat dan daerah), BUMN
dan BUMD, yayasan, organisasi politik, LSM, Universitas dan organisasi nirlaba lainnya.

Istilah “Sektor Publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Dari sudut pandang ilmu
ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak
publik.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya : layanan
komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya. Adapun beberapa tugas
sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta, misalnya : fungsi birokrasi perintahan.
Seabagi konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor
swasta.

2.2 Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi merupakan sutau aktivitas yang memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil
tersebut harus memiliki manfaat. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan
akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena
adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkungan yang mempengaruhi
organisasi sektor publik meliputi:

Faktor ekonomi meliputi antara lain :

 Pertumbuhan ekonomi
 Tingkat inflasi
 Tenaga kerja
 Nilai tukar mata uang
 Infrastruktur
 Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

Faktor politik meliputi antara lain :

 Hubungan negara dan masyarakat


 Legitimasi pemerintah
 Tipe rezim yang berkuasa
 Ideologi negara
 Elit politik dan massa
 Jaringan Internasional
 Kelembagaan

Faktor kultural meliputi antara lain :

 Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya


 Sistem nilai di masyarakat
 Historis
 Sosiologi masyarakat
 Karakteristik masyarakat
 Tingkat pendidikan

Faktor demografi meliputi antara lain :

 Pertumbuhan penduduk
 Struktur usia penduduk
 Migrasi
 Tingkat kesehatan

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money dalam menjalankan
aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :

1. Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.

2. Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu.

3. Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan
outcome dengan ouput.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak berpendapat perlu
ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya kesempatan sosial yang sama untuk
mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi. Pemerataan (equality)
penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan secara merata.

Manfaat implementasi Value of Money :

1. Meningkatkan pelyanan publik

2. Meningkatkan efektifitas pelayan publik, pelayan tepat sasaran.

3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam
penggunaan input.

2.3 Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan komunikasi,
penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Namun, untuk tugas tertentu
keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi
pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan
akuntansi sektor swasta.

Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan, pola pertanggungjawaban,
struktur organisasi, karakteristik anggaran, stakeholder yang dipengaruhi, dan sistem akuntansi yang
digunakan.

1. Tujuan organisasi

Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan menonjol
terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba
(profit motive), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan
pelayanan publik. Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak
berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial. Organisasi
sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis,
konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.

2. Sumber pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organisasi atau
dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber pembiayaan. Sumber
pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada
sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging for service, laba perusahaan
milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan
lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Sedangkan
untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber
pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained
earnings) dan modal pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi,
dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.

3. Pola pertanggungjawaban

Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan
kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab kepada
masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian
pelayanan publik berasal dari masyarakat (public funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik
bersifat vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horisontal
(horisontal accountability) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

4. Struktur organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur organisasi
pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan struktur organisasi pada sektor
swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta
adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin,
termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur
birokrasi pada sektor publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan
sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan berpengaruh terhadap struktur organisasi

5. Karakteristik anggaran dan stakeholder

Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublkasikan kepada
masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukan sebagai rahasia negara.
Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan
rahasia perusahaan. Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu
internal dan eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR, DPR,
dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur BUMN, BUMD), pegawai
pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa publik,
masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan
publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan
internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada
sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang saham.
Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok, distributor,
pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.
6. Sistem akuntansi yang digunakan

Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swasta sistem akuntansi yang
biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual (accrual accounting). Sedangkan pada sektor
publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash basis accounting).

Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, akan tetapi
dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:

1. Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem
ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
organisasi.

2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of
resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber
daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.

3. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di kedua
sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan
fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.

4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik pemerintah
maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan
energi, dan sebagainya.

5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan.
BAB III
KESIMPULAN

Istilah “Sektor Publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi,
politik, sosial dan hukum) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut
pandang ekonomi “Sektor Publik” dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktifitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang-barang dan pelayanan publik dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Akuntansi sektor publik dan sektor swasta berbeda dalam beberapa hal, misalnya
birokrasi pemerintahan, sektor swasta tidak dapat menggantikan tugas dari sektor publik. Tetapi
beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sector swasta,
misalnya tugas untuk mngehasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi,
pendidikan, transportasi publik dan sebagainya. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi
tersebut disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Sektor publik
sering dinilai negatif oleh beberapa pihak, misalnya sebagai sarang inefisiensi, pemborosan,
sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi.

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan kualitas dan
profesionalisme serta value for money dalam dalam menjalankan aktivitasnya. Value for money
merupakan konsep pengelolaan organisasi sector pubik yang mendasarkan pada tiga elemen
utama yaitu : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Selain itu, tuntutan yang lain adalah perlunya
akuntabilitas publik dan privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik publik untuk
menciptakan good public and corporate government.
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi. Siregar, Baldric dan Bonni
Siregar, 2001. Akuntansi Pemerintah dengan Sistem Dana. Yogyakarta : Salemba Empat. Yasin,
Fauzi Alvi, 1999. Perkembangan Akuntansi Pemerintah Daerah Seminar IAI : Kontribusi
kuntansi Sektor Publik Dalam Perwujudan Good Governance. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai