Anda di halaman 1dari 14

RUANG LINGKUP DAN KARAKTERISASI LINGKUNGAN

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dosen Pengampu
Dian Prima Safitri, S. AP., M.AP

Kelompok 1

Imelda Eka Maulia : 2205020001


Juliana Eka Pratiwi : 2205020004
Nur Nadirah : 2205020029
Nur Rahmania Zakiya : 2205020037

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita semua Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa Berkat limpah Rahmat
dan Karunianya kami dari kelompok 1 dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun memenuhi tugas Akuntansi Sektor Publik dengan judul makalah “Ruang Lingkup dan
Karakterisasi Lingkungan Akuntansi Sektor Publik”. Semoga makalah ini bisa menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku kelompok 1.

Kelompok 1 mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dian Prima Safitri, S.AP., M.AP selaku
dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Kami juga menyadari makalah ini masih
banyak kekurangan dalam penyusunan dan keterbatasan pengetahuan makalah kami. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tanjungpinang, 15 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3

BAB I ............................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4


B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 4

BAB II ........................................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5

A. PENGERTIAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK .............................. 5


B. ORGANISASI PUBLIK DAN KAITANNYA DENGAN SEKTOR PUBLIK...................... 6
C. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK .................................. 7
D. PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA ............................................ 8
E. TUJUAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK .......................... 10
F. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN REFORMASI BIROKRASI PUBLIK ................ 11

PENUTUP ................................................................................................................................... 14

A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

IDENTITAS ANGGOTA KELOMPOK ........................................................................................ 16


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akuntansi Sektor Publik adalah bidang yang melibatkan pencatatan, pengukuran, dan
pelaporan aktivitas keuangan entitas publik seperti pemerintah dan lembaga non-profit.
Lingkungan di akuntansi sektor publik beroperasi sangatlah kompleks dan dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor. Dalam memahami ruang lingkup dan karakterisasi lingkungan
akuntansi sektor publik adalah penting untuk menangani tantangan-tantangan yang dihadapi
oleh badan publik dalam mengelola keuangan mereka dan memenuhi persyaratan transparansi,
akuntabilitas. Salah satunya adalah konteks sosial dan ekonomi yang mempengaruhi
kebutuhan dan layanan publik. Selain itu, regulasi dan kebijakan publik yang memainkan peran
peting dalam praktik akuntasi sektor publik, yang termasuk standar akuntansi, pedoman
pelapor dan kebijakan anggaran.
Tujuan organisasi sektor publik juga berbeda dengan entitas swasta, karena fokusnya
adalah memberikan layanan publik yang efektif dan efisien kepada masyarakat, bukan mencari
keuntungan finansial. Oleh karena itu, praktik akuntansi sektor publik harus
mempertimbangkan aspek pelayanan masyarakat dalam pengelolaan keuangannya. Di
samping itu, kepentingan publik seperti transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat
juga harus tercermin dalam praktik akuntansi sektor publik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud akuntansi sektor publik dan ruang lingkup akuntansi sektor publik?
2. Apa saja sifat dan karakteristik dari akuntansi sektor publik?
3. Bagaimana perbedaan sektor publik dan sektor swasta?
4. Bagaimana tujuan dan perkembangan akuntansi sektor publik?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik


Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik adalah mekanisme tehnik dan analisa akuntansi yang diterapkan
pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-
departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial,
maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Akuntansi sektor publik
melibatkan proses pembukuan, pencatatan, klasifikasi, analisis, peringkasan, serta komunikasi
dan nterprestasi semua informasi keuangan pemerintah secara detail dan agregat. Secara
spesifik “sektor publik” merujuk pada seluruh organisasi yang tidak dijalankan secara pribadi,
namun didirikan, dibiayai, dan dioperasikan oleh pemerintah atas nama publik. Akuntansi
sektor publik digunakan oleh berbagai organisasi sektor publik, termasuk masjid, rumah sakit,
puskesmas, universitas/sekolah, partai politik, lembaga swadaya masyarakat, hingga
pemerintah pusat. Ada beberapa peranan akuntansi sektor publik di Indonesia.
1. Pelayanan masyarakat oleh sektor publik secara keseluruhan memainkan peranan vital
dalam perekonomian negara. Pemerintah pusat maupun daerah cenderung berfokus pada
pengeluaran nasional, yang memproyeksikan sektor publik sebagai ‘kran’ ekonomi, yang
menyerap sumber daya yang dapat digunakan lebih baik di sektor lain. Dalam
kenyataannya, peranan swasta maupun kerja sama publik-swasta tak mengubah porsi
ekonomi agensi publik di ekonomi.
2. Fenomena Terkait Akuntansi Sektor Publik. Di dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan
organisasi sektor publik dapat dilihat di sekitar kita. Institusi pemerintahan baik Pusat
maupun Daerah, partai politik, tempat-tempat peribadatan, sekolah, yayasan, dan LSM
adalah organisasi sektor publik berupaya menyediakan pelayanan bagi masyarakat.
Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik
Ruang lingkup akuntansi sektor publik meliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan unit-unit kerja pemerintah), organisasi sukarelawan, rumah
sakit, perguruan tinggi dan universitas, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi
keagamaan, organisasi politik, dan sebagainya. Sistem akuntansi untuk badan-badan
pemerintahan harus mengikuti standar akuntansi pemerintah (SAP) seperti dimaksud dalam
undang-undang nomor 17 tahun 2003 pasal 32, undang-undang nomor 1 tahun 2004 pasal 51
ayat 3, dan peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005. Di sisi lain, unit-unit pemerintah yang
bergerak di bidang bisnis (BUMN dan BUMD) harus mengikuti standar akuntansi keuangan
yang dikeluarkan oleh IAI (ikatan akuntansi Indonesia). Sementara itu, organisasi publik non
pemerintahan mengikuti standar akuntansi keuangan. Seiring dengan perkembangan zaman
dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, tuntutan untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas dalam sektor publik semakin mendesak. Akuntansi sektor publik menjadi
tulang punggung dalam menunjang hal ini. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan betapa
pentingnya akuntansi sektor publik, langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas laporan
keuangan pemerintah, dan dampak positifnya pada masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memainkan peran signifikan
dalam transformasi praktik akuntansi sektor publik. Penggunaan sistem informasi keuangan
yang canggih dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kemampuan untuk memberikan
laporan keuangan yang akurat dan transparan kepada masyarakat. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang lingkungan akuntansi sektor publik ini, praktisi, akademisi, dan pengambil
keputusan dapat mengembangkan strategi yang sesuai dengan tuntutan yang semakin
meningkat akan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam penyelenggaraan layanan
publik. Dengan memahami latar belakang ini, praktisi, akademisi, dan pengambil keputusan
dapat mengembangkan strategi yang sesuai dengan lingkungan akuntansi sektor publik yang
dinamis dan memenuhi tuntutan yang semakin meningkat akan transparansi, akuntabilitas, dan
efisiensi dalam penyelenggaraan layanan publik.
B. Organisasi Publik dan Kaitannya Dengan Akuntansi Sektor Publik
Organisasi publik adalah organisasi yang dimiliki, dioperasikan, atau didanai oleh
pemerintah untuk melayani kepentingan publik. Contoh organisasi publik antara lain lembaga
pemerintah seperti kementerian, kantor polisi, rumah sakit umum, dan sekolah umum.
Akuntansi sektor publik, di sisi lain, adalah bidang akuntansi yang berfokus pada pencatatan,
pengukuran, pelaporan, dan analisis keuangan lembaga-lembaga publik tersebut.
Hubungan antara lembaga publik dan akuntansi sektor publik sangatlah penting. Pertama,
akuntansi sektor publik membantu mengelola keuangan organisasi publik secara transparan
dan bertanggung jawab. Hal ini berarti memastikan bahwa dana publik dibelanjakan secara
efisien dan efektif dan pembelanjaan konsisten dengan tujuan publik yang telah ditetapkan.
Selain itu, akuntansi sektor publik juga berkontribusi terhadap akuntabilitas. Organisasi publik
harus memberikan laporan keuangan yang jelas dan rinci kepada pemangku kepentingan
seperti masyarakat, regulator, dan pemerintah. Hal ini menjadikan otoritas publik bertanggung
jawab atas pengelolaan dana publik yang dipercayakan kepadanya. Selain itu, akuntansi sektor
publik juga berperan dalam perencanaan anggaran.
Organisasi publik perlu merencanakan pengeluaran mereka sesuai dengan anggaran yang
disetujui, dan akuntansi membantu memantau dan mengendalikan anggaran tersebut. Dalam
konteks sistem pelaporan keuangan publik, akuntansi sektor publik mengatur bagaimana
informasi keuangan disajikan dan dilaporkan kepada pemangku kepentingan. Hal ini termasuk
standar pelaporan keuangan yang harus dipatuhi oleh badan publik, seperti Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) di banyak negara. Secara keseluruhan, akuntansi sektor publik
memainkan peran penting dalam pengelolaan keuangan, pelaporan, dan akuntabilitas
organisasi publik. Hal ini memastikan dana masyarakat dikelola dengan baik dan memberikan
manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.
C. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi merupakan sutau aktivitas yang memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu
dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik
berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi
tersebut disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen
lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi:
 Faktor ekonomi meliputi antara lain :
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Tingkat inflasi
3. Tenaga kerja
4. Nilai tukar mata uang
5. Infrastruktur
6. Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
 Faktor politik meliputi antara lain :
1. Hubungan negara dan masyarakat
2. Legitimasi pemerintah
3. Tipe rezim yang berkuasa
4. Ideologi negara
5. Elit politik dan massa
6. Jaringan Internasional
7. Kelembagaan
 Faktor kultural meliputi antara lain :
1. Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
2. Sistem nilai di masyarakat
3. Historis
4. Sosiologi Masyarakat
5. Karakteristik masyarakat
6. Tingkat pendidikan.
 Faktor demografi meliputi antara lain :
1. Pertumbuhan penduduk
2. Struktur usia penduduk
3. Migrasi
4. Tingkat Kesehatan

D. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta


Beberapa tugas dan fungsi sektor publik juga dapat dilakukan oleh sektor swasta, seperti
tugas menyediakan berbagai jenis layanan publik, seperti layanan komunikasi, pemungutan
pajak, pendidikan, dan transportasi umum. Meskipun tidak ada jaminan bahwa sektor publik
akan ada untuk tugas-tugas tertentu, seperti fungsi birokrasi pemerintah, tidak ada jaminan
bahwa sektor swasta akan mampu menggantikannya. Oleh karena itu, terdapat perbedaan
antara akuntan publik dan akuntan swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik antara sektor
publik dan swasta dapat dilihat dalam beberapa hal:
1. Tujuan Organisasi Tujuan organisasi sektor swasta adalah maksimalisasi
keuntungan, sedangkan tujuan organisasi sektor publik adalah maksimalisasi
keuntungan. Maksimalisasi keuntungan adalah penyediaan pelayanan publik dan
penyediaan pelayanan publik. Meskipun tujuan utama sektor publik adalah untuk
memberikan pelayanan publik, namun hal ini tidak berarti bahwa organisasi sektor
publik tidak mempunyai tujuan finansial. Organisasi sektor publik juga
mempunyai tujuan keuangan, namun tujuan ini berbeda secara filosofis,
konseptual, dan operasional dari tujuan profitabilitas sektor swasta.
2. Sumber Dana Perbedaan antara akuntan publik dan akuntan swasta juga tercermin
pada sumber dananya. Dalam akuntansi sektor publik, pendanaan dihasilkan
melalui partisipasi masyarakat dan pemerintah. Sedangkan di sektor swasta,
sumber dana berasal dari modal pribadi, laba ditahan, penjualan aset, pinjaman
bank, obligasi, dan penerbitan saham.
3. Pola Tanggung Jawab Jika sektor publik bertanggung jawab kepada masyarakat
karena sumber pendanaannya berasal dari masyarakat, maka swasta bertanggung
jawab kepada pemegang saham dan kreditor atas dana yang diberikan.
4. Struktur Organisasi Di sektor publik, struktur organisasi mempunyai banyak aturan
dan terdapat penekanan yang kuat pada hierarki dan struktur pekerjaan. Di sektor
swasta, struktur organisasi menjadi lebih fleksibel.
5. Karakteristik Anggaran dan Pemangku Kepentingan Karakteristik anggaran sektor
publik bersifat transparan dan sangat terlihat oleh publik. Anggaran bukanlah suatu
rahasia yang harus dirahasiakan, dan masyarakat berhak menyampaikan kritik dan
saran terhadap anggaran yang telah disusun. Sebaliknya pada sektor swasta, sifat
anggarannya lebih tertutup bagi masyarakat dan dunia usaha. Meskipun sektor
publik mempunyai fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta,
namun terdapat beberapa kesamaan. Itu adalah:
• Sektor publik dan swasta memainkan peran penting dalam sistem
perekonomian suatu negara dan keduanya sama.
• Proses pengendalian bisnis, termasuk pengelolaan keuangan, pada dasarnya
sama di kedua departemen.
Kedua departemen tersebut memerlukan informasi yang dapat dipercaya terkait dengan
kinerja fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
Tujuan Organisasi Nonprofit Motive ProfitMovie
Sumber pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan internal : modal
obligasi pemerintah, laba sendiri laba ditahan,
BUMN/BUMD, penjualan penjualan aktiva.
asset negara. Pembiayaan eksternal : utang
bank, obligasi, penerbitan
saham.

Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada


masyarakat (public) dan pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/MPR).

Struktur organisasi Birokrasi, kaku, dan hierarki. Fleksibel, datar, pyramid,


lintas fungsional

Karakteristik anggaran Terbuka untuk umum Tertutup untuk public


Sistem akuntansi Cash accounting Accrual accounting

E. Tujuan dan Perkembangan Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan akuntansi bisnis
(swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta, sehingga
akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai keunikan
sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di masing-masing organisasi harus
diperdalam lagi agar kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai
tujuannya. Maksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari
komparasi akuntansi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor
publik dan organisasi bisnis (swasta).
Perbedaan motif keuntungan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi swasta.
Akuntansi sektor publik hanya memenuhi kebutuhan publik tanpa motif mencari keuntungan
sedangkan akuntansi swasta pasti akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Dampak
yang diharapkan dari pemberian materi akuntansi sektor publik. Awalnya sektor publik muncul
akibat kebutuhan masyarakat akan barang dan layanan tertentu. Sehingga area sektor pubik
dan pemerintah menjadi organisasi sektor publik terbesar. Keunikan ASP cenderung kurang
seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda.
F. Akuntansi Sektor Publik dan Reformasi Birokrasi Publik
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik adalah kegiata berhubungan dengan akuntansi dalam sektor publik
yang menyangkut masalah keuangan. Pemerintahan merupakan organisai sektor publik yang
paling utama, karena itu akuntansi sektor publik juga bisa disebut sebagai kegiatan akuntansi
yang diterapkan kepada pemerintahan, baik pemerintahan daerah atau pemerintahan pusat.
Prespektif ilmu ekonomi juga memiliki pandangan yang sama.
Reformasi Birokrasi Publik
Reformasi birokrasi adalah upaya untuk mengubah atau memperbaiki sistem birokrasi
yang berjalan di suatu lembaga pemerintahan. Menurut Asmara Hadi dalam bukunya yang
berjudul "Manajemen Pemerintahan", reformasi birokrasi merupakan upaya pemerintah dalam
meningkatkan kinerja birokrasi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat dengan biaya yang lebih efisien. Menurut Mardiasmo dalam bukunya "Akuntansi
Sektor Publik", reformasi birokrasi adalah upaya untuk mengubah dan memperbaiki sistem
manajemen birokrasi agar lebih bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Reformasi birokrasi
dilakukan dengan memperbaiki struktur organisasi, regulasi, prosedur, dan budaya kerja yang
ada di dalam birokrasi (Ningsih, 2022).
Sementara itu, menurut Abdurrachman Mochtar dalam bukunya yang berjudul "Reformasi
Birokrasi di Indonesia: Suatu Tinjauan Teoritis dan Empiris", reformasi birokrasi adalah upaya
untuk meningkatkan kualitas dan kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Reformasi birokrasi dilakukan dengan cara memperbaiki manajemen sumber daya
manusia, memperkuat sistem pengawasan, dan mengembangkan budaya kerja yang responsif
terhadap kebutuhan masyarakat (Setiawan, 2021).
Dalam pelaksanaannya, reformasi birokrasi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan.
Menurut Asmara Hadi, tahapan pertama adalah melakukan analisis terhadap kekurangan dan
kelemahan sistem birokrasi yang ada. Tahap kedua adalah merancang strategi reformasi
birokrasi yang sesuai dengan kondisi yang ada. Tahap ketiga adalah melakukan perubahan
struktur organisasi, regulasi, prosedur, dan budaya kerja yang ada. Tahap terakhir adalah
melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap hasil yang dicapai. Mardiasmo menambahkan
bahwa dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, diperlukan komitmen dan dukungan dari
berbagai pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun birokrat itu sendiri (Syaifullah &
Idrus, 2019).
Selain itu, Mardiasmo juga menekankan pentingnya penerapan prinsip akuntabilitas,
transparansi, dan partisipasi dalam reformasi birokrasi. Abdurrachman Mochtar juga
menyoroti pentingnya peran kepemimpinan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.
Menurutnya, kepemimpinan yang kuat dan visioner dapat memotivasi birokrat untuk berubah
dan melakukan perbaikan. Selain itu, Mochtar juga menekankan pentingnya pembangunan
kapasitas sumber daya manusia di dalam birokrasi agar dapat menghadapi tantangan dan
perubahan yang terjadi (Ngakil & Kaukab, 2020).
Dalam praktiknya, reformasi birokrasi sering kali mengalami kendala dan hambatan.
Menurut Asmara Hadi, kendala tersebut antara lain kurangnya komitmen dan dukungan dari
pihak yang terkait, seringnya perubahan kebijakan yang sering terjadi, dan terbatasnya sumber
daya yang tersedia untuk melaksanakan reformasi birokrasi. Selain itu, Mardiasmo juga
menyoroti adanya resistensi para birokrat yang tidak menginginkan perubahan atau merasa
tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi. Namun, menurut Abdurrachman Mochtar,
kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada birokrat
tentang pentingnya reformasi birokrasi (Hartati, 2020).
Selain itu, peran pemerintah sebagai penggerak utama reformasi birokrasi juga sangat
penting dalam mengatasi kendala yang ada. Dalam konteks Indonesia, reformasi birokrasi telah
menjadi agenda penting sejak masa reformasi 1998. Selain itu, pemerintah juga telah
melakukan berbagai upaya untuk melakukan reformasi birokrasi, seperti pengembangan dan
program penguatan sistem pengawasan. Namun, masih banyak tantangan dan hambatan yang
harus diatasi dalam melaksanakan reformasi birokrasi di Indonesia (Yasa et al., 2021).
Kesimpulannya ini, reformasi birokrasi merupakan upaya untuk mengubah dan
memperbaiki sistem birokrasi yang ada agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan
efisien kepada masyarakat. Melaksanakan reformasi birokrasi memerlukan keterlibatan
komitmen dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, serta peran kepemimpinan
yang kuat dan visioner. Meskipun terdapat kendala dan hambatan, reformasi birokrasi masih
menjadi agenda penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan kinerja birokrasi di Indonesia
(Setyasih, 2023).
 Dampak Negatif Atas Pelaksanaan Reformasi Akuntansi Sektor Publik
Tidak tersedianya informasi mengenai indikator kinerja birokrasi publik menjadi
bukti dan ketidakseriusan pemerintah pusat untuk menjadikan kinerja pelayanan
publik sebagai agenda kebijakan yang penting. Oleh karena itu, pengembangan
inovasi di pemerintah daerah berlangsung tanpa tujuan jangka pendek dan jelas.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Narsa, 2018) yang menyatakan
bahwa kualitas birokrasi pemerintahan mencerminkan kualitas pelayanan publik.
Sehingga teori pilihan publik turut andil dalam hal ini dengan partisipasi
masyarakat dalam proses peningkatan pelayanan publik.
 Antisipasi Dampak Negatif atas Pelaksanaan Reformasi Akuntansi Sektor Public
Penguatan sistem reformasi akuntansi pada pelayanan publik juga perlu
ditingkatkan. Perubahan sikap dan perilaku aparat pelayanan yang berorientasi
kepuasan masyarakat agar mampu mendorong perubahan profesionalisme
penyelenggara pelayanan, serta peningkatan kualitas pelayanan. Kondisi sesuai
dengan penelitian (Hasthoro & Sunardi, 2016) yang menyatakan bahwa
pelaksanaan reformasi pelayanan pada pemerintah daerah diukur dengan
menggunakan transparansi, akuntabilitas pemerintah daerah, budaya hukum, dan
partisipasi masyarakat sehingga semangat otonomi dan good governance yang
diharapkan akan membawa pemerintahan ke arah yang lebih baik.
BAB 111
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ruang lingkup dan karakterisasi lingkungan akuntansi sektor publik memperlihatkan
kerumitan yang melibatkan berbagai aspek eksternal dan internal yang memengaruhi proses
akuntansi entitas pemerintah. Lingkungan ini mencakup dinamika politik, hukum, ekonomi,
dan sosial yang dapat berdampak pada kebijakan keuangan publik dan pelaksanaannya. Seiring
dengan itu, karakterisasi lingkungan ini menyoroti pentingnya prinsip akuntabilitas,
transparansi, dan integritas dalam mengelola dan melaporkan informasi keuangan sektor
publik. Hal ini mencerminkan komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan publik dengan efisiensi
dan efektivitas, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan
yang bertanggung jawab finansial mereka dengan baik, menyediakan informasi yang akurat
dan relevan kepada pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya keuangan yang
mereka miliki.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. indra Bastian, 1999Prof. indra Bastian, P. D. (1999). Lingkup Akuntansi Sektor Publik.
Lingkup Akuntansi Sektor Publik, 1–52.
Mardiasmo, M. B. A. (2021). Akuntansi sektor publik-edisi terbaru. Penerbit Andi.
Yuhertiana, I. (n.d.). 1-Uts. REFORMASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: MEWUJUDKAN
PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK MELALUI PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAHAN YANG AKUNTABEL, 1–17.
PAPATUNG: Jural Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan Dan Politik, 5(2), 63-72.
Yuhertiana, I. (n.d.). 1-Uts. REFORMASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: MEWUJUDKAN
PELAYANAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK MELALUI PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAHAN YANG AKUNTABEL, 1–17.
IDENTITAS ANGGOTA KELOMPOK

Nama : Imelda Eka Maulia Nama : Juliana Eka Pratiwi


NIM : 2205020001 NIM : 2205020004
Prodi : Ilmu Administrasi Negara Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Angkatan : 2022 Angkatan : 2022

Nama : Nur Nadirah Nama : Nur Rahmania Zakiya


NIM : 2205020029 NIM : 2205020037
Prodi : Ilmu Administrasi Negara Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Angkatan : 2022 Angkatan : 2022

Anda mungkin juga menyukai