Anda di halaman 1dari 65

PAPER

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

MATA KULIAH
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DOSEN PENGAMPU

ENCI : DR. JENNY MORASA SE, M.SI, AK, CA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 AKUNTANSI 4/C7
GEORGE GABRIEL YOEL SONDAKH 210611040329
KEZIA AKWILA TAMPI 210611040334
MUSDALIFA MACHMUD 210611040337
RILLY KEYSIA SALAKI 210611040343
CEARCY FALIANY TENEH 210611040347
ENRIQUE OKTOVIANUS PONTOH 210611040349
RAFAEL EZRA MANISE 210611040353

KELOMPOK 3 AKUNTANSI 4/C7


JUNEIDI ADENGETAN 210611040301
ROSLIN SARUNDAITAN 210611040313
NIRMA RUMUNEH 210611040319
CICILIA SOMPUTAN 210611040326
JERIKO TAMUNTUAN 210611040333
JOSHUA EMOR 210611040345

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik".

Adapun makalah tentang karakteristik dan lingkungan sektor publik ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang karakteristik dan


lingkungan sektor publik ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca

Manado, Maret 2023

KELOMPOK 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

1.3 Tujuan................................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 4

2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik ................................................. 4

2.2 Tujuan Akuntansi Sektor Publik ........................................................................................ 9

2.3 Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik ................................................................ 9

2.4 Perkembangan Akuntansi sektor publik .......................................................................... 12

2.5 Peran Akuntansi dalam Organisasi Sektor Publik ............................................................ 13

2.6 Entitas dalam Akuntansi Sektor Publik ............................................................................ 14

2.7 Value for Money .............................................................................................................. 15

2.8 Ruang lingkup Akuntansi sektor public ........................................................................... 22

2.9 Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta ........................................... 23

2.10 Tujuan Akuntansi Sektor Publik ................................................................................... 24

2.11 Perkembangan Akuntansi Sektor Publik....................................................................... 25

2.12 Akuntansi Sektor Publik dan Good Corporate Governance.......................................... 26

2.13 Akuntabilitas Publik ...................................................................................................... 28

2.14 Privatisasi ...................................................................................................................... 29

2.15 Otonomi Daerah ............................................................................................................ 30

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 32

A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 32

ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 33

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik dan
organisasi non-laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan
pembangunan, globalisasi dan era reformasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang semakin
rumit, informasi memegang peranan yang sangat penting. Salah satu informasi yang
dibutuhkan adalah informasi akuntansi sektor publik, baik untuk tujuan
pertanggungjawaban maupun manajerial.

Akuntansi sektor publik berbeda secara luas dengan akuntansi sektor privat. Hal ini
berkaitan dengan perbedaan karakteristik lingkungan organisasional diantara keduanya.
Untuk memahami akuntansi sector publik, kita perlu mengetahui seluk-beluk entitas
organisasinya.

Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik dan


organisasi non-laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan
pembangunan, globalisasi dan era informasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang semakin
rumit, informasi memegang peranan semakin penting. Salah satu informasi yang
dibutuhkan adalah informasi akuntansi sektor publik, baik untuk tujuan
pertanggungjawaban maupun manajerial.

Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap
praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik
negara / daerah, dan berbagai organisasi publik lainnya dibandingkan dengan pada masa-
masa sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan
transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor public.

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas

1
dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah public tidak hanya
disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya,akan tetapi juga
karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut.
Dengan demikian pemerintah menilai perlu ada perbaikan kelayakan praktekmanajemen
mulai dari sistem akuntansi manajemen, keuangan, perencanaan keuangan dan
pembangunan, sistem pengawasan dan pemeriksaan, serta berbagai implikasifinansial atas
kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah.

Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik dan


organisasi non-labaterus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan pembangunan,
globalisasi dan era reformasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang semakin rumit,
informasi memegang peranan semakin penting. Salah satu tujuan pertanggung jawaban
maupun manajerial.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas tentang karakteristik organisasi dan lingkungan
sektor publik. publik. Dari latar belakang belakang diatas dapat dirumuskan dirumuskan
masalah masalah dengan pengertian pengertian ruang lingkup lingkup akuntansi sektor
akuntansi sektor publik, sifat publik, sifat dan karakteristik dan karakteristik akuntansi
sektor akuntansi sektor publik, value for publik, value for money, or
money, perbedaan perbedaan dan persamaan persamaan sektor publik dan sektor swasta,
swasta, tujuan akuntansi akuntansi sektor publik, publik, perkembangan perkembangan
akuntansi akuntansi sektor publik, sektor publik, akuntansi akuntansi sektor publik sektor
publik dan good corporate corporate governance, governance, akuntabilitas publik,
privatisasi dan otonomi daerah.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang karakteristik dan lingkungan sektor publik.
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah dengan ruang lingkup akuntansi
sektor publik, tujuan akuntansi sektor publik, privatisasi serta otonomi daerah.

2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui karateristik organisasi dan
lingkungan sektor publik seperti pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik,
sifat dan karakteristik akuntansi akuntansi sektor publik, publik, value for money,
perbedaan dan persamaan sektor publik dan sektor swasta, tujuan akuntansi sektor publik,
perkembangan akuntansi sektor publik, akuntansi sektor publik publik dan good
corporate corporate governance governance, akuntabilitas publik, privatisasi dan otonomi
daerah.

Adapun tujuan penulisan ini adalah agar para pembaca mendapatkan pengetahuan
mengenai pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik, sifat dan karakteristik,
tujuan dan perkembangan akuntansi sektor publik, privatisasi serta otomomi daerah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi sektor publik telah mengalami perkembanga telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat ini terdapat perhatian perhatian yang besar
terhadap terhadap praktik praktik akuntansi akuntansi yang dilakukan dilakukan oleh lembaga-
lembaga lembaga-lembaga pemerintah, pemerintah, perusahaan perusahaan milik
Negara/daerah, Negara/daerah, dan berbagai berbagai organisasi organisasi publik lainnya
lainnya dibandingkan masa-masa sebelumnya. Organisasi sektor publik kini tengah
menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya sosial serta dampak negatif
atas aktifitas yang dilakukan.

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan, domain publik antara lain
meliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja
pemerintah), perusahaan perusahaan milik Negara, Negara, yayasan, yayasan, organisasi
organisasi politik, politik, organisasi organisasi masa, lembaga lembaga swadaya swadaya
masyarakat, dan organisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungannya,
sektor publik publik dipengaruhi dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya ekonomi
ekonomi semata, semata, akan tetapi faktor politi, politi, budaya, historis.

Istilah sektor publik memiliki beragam pengertian. Dari sudut pandang ilmu ekonomi,
sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan hak publik.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sector
swasta. Misalnya tugasnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya. Akan
tetapi, untuk tugas tertentu keberadaan sector publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta.

4
Misalnya fungsi birokrasi pemerintahan, sebagai konsekuensinya akuntansi sector publik
dalam beberapa hal sama dengan akuntansi sektor hal sama dengan akuntansi sektor swasta.
swasta.

Meskipun terdapat perbedaan diantara kedua sector tersebut yang perlu ditekankan
bukan pada mencari mencari perbedaan perbedaan dan mempertentangkan mempertentangkan
antara sector publik dan sektor swasta. swasta. Focus perhatian hendaknya lebih ditekankan
pada upa perhatian hendaknya lebih ditekankan pada upaya untuk memajukan sector publik
yang dianggap tuk memajukan sector publik yang dianggap kurang efisien dan kurang menarik
agar tidak tertinggal jauh dengan sector swasta yang di pandang lebih maju dan efisien.

Pengertian sector publik secara kelembagaan adalah sector publik meliputi badan-
badan pemerintahan (pemerintahan pusat dan daerah serta unit-unit kerja pemerintah),
perusahaan milik Negara Negara (BUMN), (BUMN), BUMD, yayasan, yayasan, ormas dan
parpol, parpol, LSM, universitas, universitas, dan organisasi nirlaba organisasi nirlaba lainnya.

Jika dilihat dari variable lingkungan, sector publik tidak hanya di pengaruhi oleh factor
ekonomi, tetapi juga di pengaruhi oleh factor-faktor lain seperti politik, social, budaya dan
historis yang menimbulkan perbedaan dalam pengertian, cara pandang, dan definisi pandang
ilmu ekonomi, sector publik dapat dipahami sebagai entitas yang aktivitasnya
menghasilkan barang dan layanan publik dan memenuhi kebutuhan dan hak publik. hak
publik.

Abdul halim menyatakan definisi akuntansi sector publik adalah sebagai berikut:
“akuntansi sector publik adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan dari sebuah entitas (entitas yang dimaksud
mengacu seperti: pemerintahan, perusahaan milik Negara, organisasi nirlaba) guna
pengambilan keputusn ekonomi dari pihak- pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif
dan arah tindakan”.

Definisi akuntansi sector publik menurut indra bastian (2006) adalah: “Akuntansi
sector publik publik adalah mekanisme mekanisme teknik dan analisis analisis akuntansi
akuntansi yang diterapkan diterapkan pada pengelolaan pengelolaan dana masyarakat di
lembaga-lembaga tinggi Negara dan depertemen-depertemen

5
dibawahnya, pemerintah pemerintah daerah, daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan yayasan
yayasan social pada proyek-proyek kerja sama sector publik dan swasta”.

Pengertian akuntansi sector publik menurut mardiasmo dalam bukunya yang berjudul
“akuntansi sector publik’’ adalah: “Akuntansi sector publik adalah tujuan utama
organisasi bukan untuk memaksimumkan memaksimumkan laba tetapi memberikan
memberikan layanan layanan publik (public (public service) service) dan merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik”.

Akuntansi untuk sektor publik adalah suatu proses pengumpulan, pengklasifikasian


analisis, dan pembuatan laporan pengelolaan keuangan dalam lembaga publik. Laporan
pengelolaan keuangan ini nantinya digunakan lembaga publik untuk memberikan informasi
keuangan pada pihak yang membutuhkan. Intinya, laporan pengelolaan keuangan ini sangat
membantu saat ada pengambilan keputusan. Dalam melaksanakan pekerjaan, organisasi dan
lembaga publik selalu dituntut agar pengelolaan biaya sosial dan ekonomi bisa lebih efisien.
Jika tuntutan pertanggungjawaban publik oleh berbagai lembaga publik menguat, akuntansi
sektor publik akan diakui sebagai ilmu untuk mengelola keuangan publik.

Bisa dibilang, akuntansi untuk sektor publik ini digunakan untuk transparansi kepada
publik untuk memenuhi hak-hak publik. Sektor publik yang dimaksud dalam akuntansi ini
terdiri dari lembaga pemerintah di daerah dan pusat dan lembaga non-pemerintah. Bahkan,
rumah sakit dan lembaga pendidikan juga membutuhkan akuntansi jenis ini.

Pengertian Akuntansi Sektor Publik Menurut Para Ahli


a. Dwi Ratmono (2015)
Akuntansi sektor publik merupakan adanya proses identifkasi, pengukuran, adanya
catatan, serta pelaporan suatu transaksi keuangan dari pemerintah daerah yang digunakan
untuk mengambil keputusan ekonomi yang dibutuhkan pihak eksternal.

b. Erlina dkk (2015)


Akuntansi sektor publikyaitu akuntansi yang berfungsi untuk mencatat transaksi
ekonomi di suatu organisasi non-profit.

6
c. Mardiasmo (2009)
Definisi akuntansi sektor publik menurut Mardiasmo yaitu alat untuk pemerintah baik
sebagai manajemen ataupun infomasi bagi publik.

d. Abdul Hafiz (2006)


Akuntansi sektor publik merupakan serangkaian kegiatan penggolongan, pencatatan,
dan pengikhtisaran dengan bermacam-macam metode tertentu dalam ukuran moneter,
transaksi, serta kejadian yang termasuk ke dalam laporan penyelenggaran pemerintah dan
turut kepada asas otonomi. Selain itu, tugas pembuatannya berdasarkan sistem NKRI dan
prinsip otonomi.

Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembang- an
yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap praktik Akuntansi yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga sektor pemerintah, perusahaan milik negara/daerah, dan
berbagai organisasi publik lainnya dibandingkan dengan pada masa-masa sebelumnya.
Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan transparansi dan
akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik.

Dalam pemerintahan sendiri, sudah mulai ada perhatian yang lebih besar terhadap penilaian
kelayakan praktik manajemen pemerintahan yang mencakup perlunya dilakukan perbaikan
sistem akuntansi manajemen, sistem akuntansi keuangan, perencanaan keuangan dan
pembangunan, sistem pengawasan dan pemeriksaan, serta berbagai implikasi finansial atas
kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah. Jika diamati secara mendalam, akuntansi
sektor publik memiliki peran yang vital dan menjadi subjek untuk didiskusikan baik oleh
kalangan akademisi maupun praktisi sektor publik.

Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien,
memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivitas yang
dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntansi dapat dengan cepat diterima dan
diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan publik. Akuntansi sektor
publik pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu profesi yang relatif
kecil. Namun demikian, saat ini akuntansi sektor publik sedang mengalami proses untuk
menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan dan substansial keberadaannya.

7
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya
disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi juga
karena kompleksnya lingkungan yang memengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat
dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD),
yayasan, organisasi politik dan organisasi massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
universitas, dan organisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik
dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, akan tetapi faktor politik,
sosial, budaya, dan historis juga memiliki pengaruh yang signifikan. Sektor publik tidak
seragam dan sangat heterogeny.

Istilah "sektor publik sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut
merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmut (ekonomi,
politik, hukum, dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda- beda. Dari sudut
pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa pelayanan publik dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor
swasta, misalnya tugas untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan
komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Akan tetapi,
untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta,
misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik
dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta.

Meskipun terdapat perbedaan di antara kedua sektor tersebut, yang perlu ditekankan bukan
pada mencari perbedaan dan mempertentangkan antara sektor publik dengan sektor swasta.
Fokus perhatian hendaknya lebih ditekankan pada upaya untuk memajukan sektor publik yang
dianggap kurang efisien dan kurang menarik agar tidak tertinggal jauh dengan sektor swasta
yang dipandang lebih maju dan efisien.

8
2.2 Tujuan Akuntansi Sektor Publik
Berdasarkan, tujuan utama akuntansi untuk sektor publik American Accounting
Association adalah untuk memberikan informasi dan laporan pengelolaan keuangan.
Selanjutnya, laporan ini akan digunakan untuk pengendalian manajemen dan sebagai
pertanggungjawaban. Berikut ini ulasan lengkapnya:
1) Management Control
Tujuan akuntansi sektor publik yang pertama adalah sebagai management control.
Sebagai pengendalian manajemen, akuntansi untuk sektor publik akan memberikan
informasi yang dibutuhkan lembaga publik dalam pengelolaan secara tepat dan efisien.
Akuntansi ini juga akan memberikan informasi penggunaan sumber daya yang sudah
dianggarkan dalam lembaga publik.

2) Accountability
Tujuan akuntansi untuk sektor publik yang selanjutnya berhubungan dengan .
accountability Jadi, akuntansi untuk sektor publik ini akan memberikan informasi penting
yang dibutuhkan oleh manajer lembaga publik. Informasi ini nantinya digunakan manajer
sebagai laporan pertanggungjawaban seluruh bidang di bawah kewenangannya.

2.3 Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik


Akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta dalam beberapa
hal. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan
lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi
sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur dan demografi.
a. Faktor ekonomi
• Pertumbuhan ekonomi
• Tingkat inflasi
• Pertumbuhan pendapatan perkapita
• Struktur produksi
• Tenaga kerja
• Arus modal dalam negeri
• Cadangan devisa nilai tukar mata uang
• Infrastruktur
• Teknologi

9
• Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
• Sektor informasi

b. Faktor politik
• Hubungan Negara dan masyarakat
• Legitimasi pemerintah
• Tipe rezim yang berkuasa
• Ideologi Negara
• Jaringan internasional
• Kelembagaan
• Elit politik dan massa

c. Faktor kultural
• Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
• Sistem nilai dimasyarakat
• Histori
• Sosiologi masyarakat
• Karakteristik masyarakat

d. Faktor demografi
• Pertumbuhan penduduk
• Struktur usia penduduk
• Migrasi
• Tingkat Kesehatan

Akuntansi untuk sektor publik memiliki karakteristik yang berbeda dengan akuntansi yang
digunakan sektor swasta. Perbedaan utamanya terlihat dari lembaga atau instansi yang
menggunakan kedua ilmu akuntansi tersebut. Akuntansi untuk sektor publik biasanya
digunakan oleh lembaga pemerintah daerah dan pusat. Berikut adalah beberapa Karakteristik
dari Akuntansi Sektor Publik :
1) Berdasarkan penggunaan, akuntansi jenis ini digunakan oleh lembaga pemerintah pusat
maupun daerah. Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada sifat lembaga. Jadi, sifat

10
akuntansi ini adalah khusus organisasi non profit yang tidak menghasilkan laba. Misalnya
seperti lembaga pemerintahan.

2) Akuntansi untuk sektor publik berfokus pada tujuan lembaga. Sesuai namanya, akuntansi
untuk sektor publik hanya menyediakan informasi pelayanan pada publik. Pelayanan untuk
publik ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat. Dilihat dari
lingkungan, lembaga atau sektor publik bergerak pada lingkungan turbulence dan sangat
kompleks.

Lembaga sektor publik berada dalam lingkungan yang sangat rumit. Komponen lingkungan
yang mempengaruhi sektor publik terdiri dari:
1. Ekonomi Komponen terkait ekonomi yang mampu mempengaruhi lembaga sektor publik
terdiri atas :
• Tingkat Inflasi.
• Pertumbuhan sektor ekonomi.
• Tenaga kerja produktif.
• Nilai kurs/nilai tukar mata uang.
• Infrastruktur/sarana dan prasarana.
• Tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita

2. Politik Politik memiliki kontribusi besar dalam ekosistem lembaga akuntansi publik. Di
antara unsur dari sisi politik yang mempengaruhi lembaga tersebut terdiri atas :
• Hubungan antara negara dengan masyarakatnya.
• Legitimasi hukum pemerintah.
• Tipe pemerintahan yang berkuasa.
• Ideologi dan pasar yang dianut.
• Jaringan Internasional.
• Hubungan antar lembaga.

3. Kultural Komponen penting lain yang berpengaruh terhadap lembaga sektor publik adalah
budaya. Beberapa hal yang menyusun terbentuknya budaya di antaranya yaitu :
• Jenjang pendidikan.
• Agama, ras, suku, bahasa seta budaya.

11
• Kondisi sosiologis masyarakat.
• Historis/sejarah.
• Sistem nilai yang diterapkan di dalam masyarakat “moral”.
• Karakteristik masyarakat yang berbeda tiap daerah.

4. Demografis Terdiri atas:


• Tingkat pertumbuhan penduduk.
• Struktur/penyebaran usia penduduk.
• Tingkat harapan hidup.
• Kesehatan masyarakat.
• Migrasi “transmigrasi, imigrasi dll”.

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity). Tujuan
akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat.
Akuntansi digunakan baik pada sektor swasta maupun sektor publik untuk tujuan-tujuan yang
berbeda. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor
swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan lingkungan yang memengaruhi.

2.4 Perkembangan Akuntansi sektor publik

Berbagai kritik mengenai peran organisasi sektor publik dalam pembangunan telah
mengalami perubahan yang dramatis. Pada tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik
memainkan peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan. Istilah ”sektor
publik” mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952. Pada waktu itu, sektor publik sering
dikaitkan sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro yang terkait dengan pembangunan
dan lembaga pelaksana pembangunan.

Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan
radikal menunjukkan kesan ingin mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam
pembangunan. Benarkah sektor publik dapat menggerakkan dan mempertahankan
pembangunan? Berbagai kritik muncul terhadap sektor publik yang keberadaannya dianggap
tidak efisien dan jauh tertinggal dengan kemajuan dan perkembangan yang terjadi di sektor
swasta. Sektor publik dianggap lebih rendah kedudukannya dibandingkan dengan sektor

12
swasta dan bahkan dianggap mengganggu pembangunan ekonomi dan sosial itu sendiri dengan
alasan sektor publik sering dijadikan sebagai sarang pemborosan dan inefisiensi ekonomi.
Kedudukan sektor publik bertambah lemah karena orientasi pembangunan lebih diarahkan
pada pembangunan sektor swasta dan cenderung mengabaikan pembangunan sektor publik.

Baru pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri
maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan yang ada. Berbagai perubahan dilakukan misalnya
dengan mengadopsi pendekatan New Public Management (NPM) dan reinventing government
di banyak negara. Untuk memperbaiki kinerja sektor publik perlu diadopsi beberapa praktik
dan teknik manajemen yang diterapkan sektor swasta ke dalam sektor publik, seperti
pengadopsian mekanisme pasar, kompetisi tender, dan privatisasi perusahaan-perusahaan
publik.

Lembaga sektor publik masih memiliki kesempatan yang luas untuk memperbaiki
kinerjanya dan memanfaatkan sumber daya secara ekonomis, efisien dan efektif. Memperbaiki
kinerja sektor publik memang bukan sekedar masalah teknis belaka, akan tetapi akuntansi
sektor publik sebagai alat untuk menciptakan good public and corporate governance memiliki
peran yang sangat vital dan signifikan. Akuntansi sektor publik akan terus berkembang seiring
dengan meningkatnya tuntutan dilakukannya transparansi dan akuntabilitas publik oleh
lembaga-lembaga sektor publik.

Perkembangan akuntansi sektor publik khususnya di Indonesia semakin pesat seiring


dengan adanya erabaru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentaralisasi fiskal.
Desentarlisasi tidak hanya berartipelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke daerah tetapi
pelimpahan beberapa wewenang pemerintah ke pihak swasta dalam bentuk privatisasi.

2.5 Peran Akuntansi dalam Organisasi Sektor Publik

Akuntansi merupakan bentuk akuntabilitas publik, transparansi, dan prediktabilitas


kinerja organisasi. Hal ini merupakan penekanan besar yang ditujukan pada organisasi publik
yang menghendaki keterbukaan, transparansi, perlakuan adil, ketidakberpihakan (pada
golongan) dan prediktabilitas (Chritensen dkk., 2007).

13
Akuntansi sektor publik mencakup proses manajerial dan pertanggungjawaban. Proses
manajerial mencakup proses perencanaan, penganggaran dan ratifikasi anggaran yang
mencakup penentuan penentuan pos-pos pos-pos kegiatan kegiatan (aktivitas) (aktivitas)
beserta beserta anggarannya. anggarannya. Akuntansi Akuntansi sektor publik sering disebut
sebagai akuntansi dana karena kekhasan dalam fokus pencairan sumber dan alokasi dana dari
dan untuk publik. Sedangka pertanggungjawaban mencakup semua laporan mengenai realisasi
anggaran dan kegiatan. Dalam akuntansi sektor publik, anggaran merupakan focal
point sebagai landasan operasional organisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan (operasional)
organisasi sektor publik harus patuh pada anggaran yang disahkan. Sehingga sifat dan
pelaksanaan anggaran dalam sektor publik adalah mandatory.

2.6 Entitas dalam Akuntansi Sektor Publik


Entitas dalam akuntansi sektor publik memiliki domain yang cukup luas dan berbagai
macam bentuk, bentuk, seperti seperti entitas entitas pemerintahan, pemerintahan, yayasan,
yayasan, lembaga lembaga swadaya swadaya masyarakat masyarakat (LSM),
partai politik politik organisasi organisasi masyarakat masyarakat (Ormas), (Ormas), lembaga
lembaga keagamaan keagamaan dan tempat ibadah, ibadah, lembaga lembaga kesehatan dan
pendidikan, dan bentuk organisasi lainnya yang tidak berorientasi kepada keuntungan.
Berbagai macam organisasi sektor publik tersebut, selain entitas pemerintahan dapat dikuasai
oleh pemerintah maupun non dikuasai oleh pemerintah maupun nonpemerintah (masy
pemerintah (masyarakat).

Entitas merupakan entitas dalam sektor publik yang memiliki domain dan ruang
lingkup paling paling luas sehingga sehingga pembahasan pembahasan dalam akuntansi
akuntansi sektor publik didominasi didominasi oleh pembahasan pembahasan akuntansi
pemerintahan. Entitas pemerintahan terbagi menjadi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Ruang lingkup entitas pemerintah pusat meliputi lembaga kepresidenan, kementrian dan
lembaga Negara. Sedangkan entitas pemerintah daerah meliputi pemerintah provinsi,
pemerintah kabupaten. Dan pemerintah kota.

Sementara itu, entitas dalam akuntansi pemerintahan dibagi menjadi dua entitas yaitu
entitas pelaporan pelaporan dan entitas ak entitas akuntansi. untansi. Entitas pelaporan Entitas
pelaporan merupakan merupakan unit dalam struktur pemerintahan struktur pemerintahan

14
(pusat atau daerah) yang terdiri antara satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut
ketentuan perundang-undangan perundang-undangan wajib meyampaikan meyampaikan
laporan laporan keuangan. keuangan. Sedangkan Sedangkan entitas entitas akuntansi akuntansi
merupakan unit pemerintah pengguna anggaran yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas keuangan.

2.7 Value for Money

Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi publik sektor publik yang
mendasari pada tiga elemen utama, mendasari pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, ef yaitu
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. isiensi, dan efektivitas.
a. Ekonomi
Pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah.

b. Efisiensi
Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu

c. Efektifitas
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana
efektifitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

Selain tiga komponen di atas, terdaapt dua elemen lain yaitu keadilan (equity)
dan pemerataan pemerataan atau kesetaraan kesetaraan (equality). (equality). Keadilan
Keadilan mengacu mengacu pada adanya kesempatan kesempatan social yang sama untuk
mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi. Selain keadilan,
perlu dilakukan distribusi secara merata (equality). Artinya, penggunaan uang publik
hendaknya tidak hanya terkonsentrasi pada kelompok tertentu saja, melainkan dilakukan secara
merata.

Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya input paling
kecil untuk mncapai output optimum dalam rangka tujuan organisasi. Manfaat implementasi
konsep value for money pada orrganisasi sektor publik antara lain:

15
a. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat
sasaran.

b. Meningktakan mutu pelayanan public

c. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan


terjadinya penghematan dalam penggunaan input

d. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik

e. Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik.

Value for money merupakan suatu konsep penilaian kerja suatu organisasi sektor publik
yang dinilai berdasarkan tingkat keberhasilan suatu program kerja. Tingkat keberhasilan yang
dimaksud mengacu pada tiga elemen utama, di antaranya adalah efisiensi, efektivitas, dan
ekonomi. Melalui konsep ini, bisa didapatkan informasi berupa indikator apakah dana yang
telah dibelanjakan mampu menghasilkan nilai tertentu bagi kelompoknya.

Berikut definisi dan pengertian value for money dari beberapa sumber buku:
• Menurut Nordiawan dan Hertianti (2010), value for money adalah indikator yang
memberikan informasi kepada kita apakah anggaran (dana) yang dibelanjakan
menghasilkan suatu nilai tertentu bagi masyarakatnya.

• Menurut Mahmudi (2015), value for money adalah konsep dalam organisasi sektor publik
yang memiliki pengertian penghargaan terhadap nilai uang. Pengukuran kinerja value for
money adalah pengukuran kinerja untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas suatu
kegiatan, program, dan organisasi.

• Menurut Mardiasmo (2002), value for money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor
publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yakni ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
• Menurut Ardila (2015), value for Money adalah suatu konsep untuk menilai kinerja suatu
organisasi sektor publik yang tidak hanya di tinjau dari aspek keuangan saja, tetapi juga

16
dapat diinjau dari non keuangan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu program kerja
sektor publik.

Manfaat Value for Money Manfaat value for money dalam pengukuran kinerja keuangan
organisasi sektor publik sangat membantu suatu instansi pemerintah agar dapat memberikan
kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas
publik. Selain itu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai sasaran
sehingga terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber daya yang
ekonomis dan efisien. Menurut Mardiasmo (2002), manfaat penerapan value for money bagi
sektor publik dan masyarakat adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat
sasaran.

• Meningkatkan mutu pelayanan publik.

• Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya


penghematan dalam penggunaan input.

• Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan public

Menurut Mardiasmo (2002), value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas. Terdapat tiga indikator utama dalam value for money, yaitu sebagai berikut:
• Ekonomi, yaitu pemerolehan input dengan kualitas tertentu dengan harga yang terendah.
Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan
moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan
tidak efektif.

• Efisiensi, yaitu pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan
input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan
output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.

17
• Efektivitas, yaitu tingkat pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan
secara sederhana, efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

Tuntutan masyarakat dalam value for money adalah ekonomis (hemat) dalam pengadaan
dan alokasi sumber daya, efisien dalam arti bahwa penggunaan/pengorbanannya diminimalkan
dan hasilnya dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti pencapaian tujuan dan
sasaran. Menurut Mardiasmo (2002), indikator value for money dibagi menjadi dua, yaitu:
• Indikator alokasi biaya (ekonomis dan efisiensi). Ekonomis artinya pembelian barang dan
jasa dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik (spending les). Efisiensi artinya
output tertentu dapat dicapai dengan sumber daya yang serendah-rendahnya (spending
well).

• Indikator kualitas pelayanan (efektivitas). Efektivitas artinya kontribusi output terhadap


pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan (spending wisely).

Indikator efisiensi dan efektivitas harus digunakan secara bersama-sama. Karena di satu
pihak mungkin pelaksanaannya sudah dilakukan secara ekonomis dan efisien akan tetapi output
yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Atau di lain pihak sebuah program
dapat dikatakan efektif dalam mencapai tujuan. Akan tetapi mungkin dicapai dengan cara yang
tidak ekonomis dan efisien. Jika suatu program efektif dan efisien maka program yang
dijalankan dapat dikatakan cost- effectivenees. Indikator efektivitas biaya merupakan
kombinasi informasi efisiensi dan efektivitas dan dapat memberikan ukuran kinerja bottom line
yang dalam sektor publik diidentikkan dengan pelayanan publik.

Tingkat input, output dan outcome harus diketahui terlebih dahulu agar dapat mengukur
ekonomi, efisien dan efektivitas pada pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan dengan
metode value for money. Tahap pertama suatu organisasi adalah menentukan input, output dan
outcome, dari penentuan tersebut dikaitkan dengan tujuan, visi dan misi organisasi.
Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program
dan aktivitas. Contoh input diantaranya seperti dokter di rumah sakit, guru di sekolah, polisi di
kapolda, pegawai di suatu instansi, input dapat juga dinyatakan dalam bentuk uang, misalnya
untuk biaya dokter, gaji guru, dan harga tanah.

18
Output merupakan hasil yang dicapai dalam suatu program dan kebijakan, ukuran output ini
menunjukan hasil implementasi dari program atau aktivitas. Contoh output yang dihasilkan
polisi adalah tegaknya hukum dan rasa aman masyarakat ukuran output dapat diperkirakan
dengan turunnya angka kriminalitas.

Outcome merupakan dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu, outcome
seringkali dikaitkan dengan tujuan (objectives) atau target yang dikehendaki. Contoh outcome
dari dinas kebersihan adalah terciptanya lingkungan kota yang aman bersih dan sehat.

Menurut Mardiasmo (2002), setelah ditentukan tingkat input, output dan outcome
selanjutnya adalah menghitung nilai ekonomi, efisien dan efektivitas. Adapun penjelasan, cara
pengukuran, rumus dan kriteria pengukuran value for money adalah sebagai berikut:
1) Pengukuran Ekonomis
Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang terendah.
Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan
moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
input resources dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat, sedangkan


pengukuran ekonomis hanya mempertimbangkan masukan yang dipergunakan. Ekonomis
merupakan ukuran relatif.

Menurut Mahsun (2006), kriteria ekonomis adalah sebagai berikut:


• Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka, ekonomis.

• Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka, ekonomis
berimbang

• Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) maka, tidak ekonomis

2) Pengukuran Efisiensi
Efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi
dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang di hasilkan terhadap input

19
yang di gunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien
apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya
dan dana yang serendah-rendahnya (spending well).

Efisiensi merupakan hal penting dari ketiga pokok bahasan value for money. Karena
jika dibandingkan dengan ekonomis dan efektivitas, efisiensi merupakan salah satu bagian
dari indikator value for money yang dapat diukur dengan rasio antara output dengan input.
Ekonomi hanya menekankan pada input, sedangkan Efektivitas hanya berbicara masalah
output saja.

Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
• Efisiensi alokasi. Efisiensi alokasi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan
sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal.

• Efisiensi teknis atau manajerial. Efisiensi teknis (manajerial) terkait dengan kemampuan
mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output tertentu.

Menurut Mahsun (2006), kriteria efisiensi adalah sebagai berikut:


• Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka, tidak efisien.

• Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka, efisiensi
berimbang.

• Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) maka, efisien.

3) Pengukuran Efektivitas
Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan
(hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran
yang harus di capai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).

20
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya.
Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut dikatakan
telah berjalan secara efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak
menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan
tersebut. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Mahsun (2006), kriteria efektivitas adalah sebagai berikut:


• Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%) maka, tidak efektif.

• Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%) maka, efektivitas
berimbang.

• Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%) maka, efektif.

Salah satu contoh Value for Money yang bisa dilihat adalah KIP. Kartu Indonesia pintar
(KIP) dan KIP Kuliah adalah suatu program dari pemerintah yang menjamin dan memastikan
seluruh anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu terdaftar sebagai penerima bantuan
tunai pendidikan sampai lulus SMA/SMK/MA dan juga Kuliah.
• Ekonomis: Pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh usia anak sekolah (6-21
tahun) yang menerima KIP, atau yang berasal dari keluarga miskin dan rentan (misalnya
dari keluarga/ rumah tangga pemegang kartu keluarga Sejahtera/KKS) atau anak yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Efisien: Meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar, menengah dan pendidikan


tinggi. Meningkatkan angka Keberlanjutan Pendidikan yang ditandai dengan menurunnya
angka Putus sekolah dan angka melanjutkan. Menurunnya kesenjangan partisipasi
pendidikan antar kelompok masyarakat, terutama antara penduduk kaya dan penduduk
miskin, antara penduduk laki-laki dan dan penduduk perempuan, antara wilayah perkotaan
dan perdesaan, dan antar daerah. Meningkatkan kesiapan siswa pendidikan menengah untuk
memasuki pasar kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

21
• Efektivitas: meningkatnya serta meratanya mutu pendidikan terhadap seluruh anak usia
sekolah dari keluarga kurang mampu di Indonesia sehingga tercapai derajat pendidikan yang
optimal.

2.8 Ruang lingkup Akuntansi sektor public

Akuntansi untuk sektor publik merupakan salah satu bidang akuntansi yang ruang
lingkup penggunaannya untuk lembaga sektor publik.

Lembaga sektor publik yang menggunakan bidang akuntansi ini merupakan lembaga
yang menggunakan anggaran publik. Jadi, lembaga sektor publik ini perlu memberikan
pertanggungjawaban kepada masyarakat. Pertanggungjawaban ini didapatkan dari laporan
pengelolaan keuangan yang disusun dengan akuntansi untuk sektor publik. Lembaga publik
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Lembaga tertinggi pemerintahan negara & departemen di bawah naungannya.
2. Lembaga pemerintahan daerah
3. Yayasan
4. Partai politik dan LSM
5. Organisasi non profit
6. Sekolah
7. Kesehatan
8. Tempat peribadatan
9. Perguruan tinggi.

Sederhananya, ruang lingkup akuntansi sektor publik merupakan lembaga yang


menggunakan anggaran publik seperti yang sudah disebutkan di atas. Itulah alasannya
pertanggungjawaban lembaga atas penggunaan anggaran masyarakat ini yang membuat
lembaga-lembaga tersebut wajib melaporkan keuangan dalam sistem akuntansi ini. Ruang
lingkup di atas tersebut dibedakan atas 2 jenis, yakni:
• Akuntansi Pemerintah: Data akuntansi ditujukan untuk memberi informasi tentang transaksi
ekonomi maupun keuangan pemerintah kepada pihak eksekutif, legislatif, yudikatif, dan
masyarakat.

22
• Akuntansi Sosial: Masuk dalam lingkup akuntansi khusus yang diterapkan pada lembaga,
seperti makro yang melayani perekonomian nasional. Akuntansi sosial menjadi akuntansi
yang digunakan dalam pencatatan peristiwa ekonomi dalam sebuah organisasi non
profit/nirlaba. Misalnya, partai politik, tempat ibadah, instansi pendidikan dan kesehatan,
serta lembaga masyarakat lainnya.

2.9 Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta daapt dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, yaitu:
a. Tujuan organisasi Pada sektor swasta terdaapt semangat untuk memaksimalkan laba,
sedangkan pada sektor publik publik tujuan utama organisasi organisasi bukan untuk
memkasimalkan memkasimalkan laba tetapi pemberian pemberian pelayanan
pelayanan publik, seperti pendidikan, publik, seperti pendidikan, kesehatan masyarakat,
kesehatan masyarakat, keamanan. Pada sektor keamanan. Pada sektor swasta tujuan
finansial swasta tujuan finansial diorientasikan pada maksimalisasi laba untuk
memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham, sedangkan pada sektor publik tujuan
finansial diorientasikan untuk maksimalisasi pelayanan publik.

b. Sumber pembiayaan Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi,
charging of service, laba perusahaan milik Negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar
negeri dan obligasi pemerintah, dan lain-lain p pemerintah, dan lain-lain pendapatan
Negara endapatan Negara yang sah yang tidak yang sah yang tidak bertentangan dengan
bertentangan dengan peraturan peraturan perundang-undangan perundang-undangan yang
telah ditetapkan. ditetapkan. Sumber pembiayaan pembiayaan pada sektor swasta lebih
fleksibel dan memiliki varisai yang yang lebih banyak. Pada sektor swasta sumber
pembiayaan disahkan menjadi sumber pembiayaan internal dan sumber pembiayaan
eksternal. Sumber pembiayaan pembiayaan internal internal tersiri tersiri dari bagian laba
yang diinvestasikan diinvestasikan kembali kembali keperusahaan keperusahaan dan
modal pemilik. Sedangkan sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan
obligasi, dan pemnerbitan saham baru.

c. Pola tanggungjawab Sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan


(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen

23
bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi
sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik publik berasal berasal dari
masyarakat. masyarakat. Pola pertanggungjawaban pertanggungjawaban disektor disektor
publik bersifat bersifat vertical vertical dan horizontal. Pertanggungjawaban vertical adalah
pertanggungjawaban atas pengelolan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pemerintah pusat dan
pemerintah pemerintah pusat keparlemen. keparlemen. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban horizontal horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas.

d. Struktur organisasi Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan
hierarkis, sedangkan pada sektor swasta lebih fleksibel.

e. Karakteristik anggaran dan stakeholder Pada sektor publik rencana anggaran


dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia Negara. Pada anggaran sektor swasta bersifat
tertuttup bersifat tertuttup bagi publik karena anggaran anggaran merupakan merupakan
rahasia rahasia perusahaan. perusahaan. Stakeholder Stakeholder pada sektor publik lebih
beragam disbanding sektor swasta karena sektor publik memiliki cakupan yang lebih luas.

f. Sistem akuntansi yang digunakan Sistem akuntansi yang digunakan pada sektor swasta
adalah akuntansi berbasis akrual, sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan
sistem akuntansi berbasis kas.

2.10 Tujuan Akuntansi Sektor Publik

American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa


tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:
a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.
Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen.

b. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelakasanaan


tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya

24
yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah utnuk
melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik.
Tujuan ini terkait akuntabilitas.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan
informasi, pengendalian manajemen pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Informasi
akuntansi akuntabilitas. Informasi akuntansi bermanfaat un bermanfaat untuk pengambilan tuk
pengambilan keputusan, terutama untuk membantu manajer dalam melakukan alokasi sumber
daya. Selain itu informasi kauntansi dapat digunakan untuk membantu dalam pemilihan
program yang efektif dan ekonomis serta penilaian inverstasi. Untuk melakukan pengukuran
kinerja, pemerintah memerlukan informasi akuntansi terutama untuk mementukan indicator
kinerja sebagai dasar penilaian penilaian kinerja. kinerja. Pada tahap akhir pengendalian
pengendalian manajemen, manajemen, akuntansi akuntansi dibutuhkan dibutuhkan
dalam pembuatan pembuatan laporan laporan keuangan keuangan sektor publik berupa
laporan laporan surplus/deficit surplus/deficit pada pemerintahan, pemerintahan, laporan laba
rugi dan aliran kas pada BUMN/BUMD, laporan pelaksanaan anggaran, laporan alokasi
sumber dana, dan neraca. Laporan keuangan sektor publik merupakan bagian penting dari
proses akuntabilitas sektor publik.

2.11 Perkembangan Akuntansi Sektor Publik

Pada tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai
pembuat dan pelaksana pelaksana strategi strategi pembangunan. pembangunan. Istilah Istilah
sektor publik mulai dipakai dipakai pertama pertama kali tahun 1952. Pada waktu itu sektor
publik sering dikaitkan sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro yang terkait dengan
pembangunan dan lembaga pelaksana pembangunan. Pada tahun 1970an, adanya kritik dan
serangan dari pendukung teori pembangunan radikal menunjukkan kesan ingin
mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam pembangunan. Berbagai kritik muncul
terhadap sekto publik yang keberadaannya dianggap tidak efisien dan jauh tertinggal dengan
kemajuan dan perkembangan yang terjadi disektor swasta.

Pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan dinegara-negara industry maju
sebagai jawaban jawaban atas berbagai berbagai kritik yang ada. Berbagai Berbagai
perubahan perubahan dilakukan dilakukan misalnya misalnya dengan mengadopsi pendekatan

25
New Publik Manajement (NPM) dan reinventing government dibanyak Negara Anglo-
Saxon. Negara Anglo-Saxon. Dengan adanya Dengan adanya perubahan pad perubahan pada
sekto publik, a sekto publik, terjadi pula perubahan terjadi pula perubahan pada akuntansi
sektor publik. Sebagai contoh perubahan akuntansi dari akuntansi berbasis kas menuju
akuntansi berbasis akrual. Tujuan memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk
membantu meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi dan e efisiensi dan efektifitas
sektor publik.

2.12 Akuntansi Sektor Publik dan Good Corporate Governance


Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan publik.
World Bank mendefinisikan governance sebagai the way state power is used in managing
economic and social resources for development of society. Sementara itu United Nation
Development Program (UNDP) mendefinisikan governance sebagai the exercice of political,
economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels. Jika mengacu
pada program Word Bank dan UNDP, orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk
menciptakan good governance. Pengetian good governance sering diartikan sebagai
kepemrintahan yang baik. Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance
sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab
yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar efisien, penghindaran salah alokasi dana
investasi, dam pencegahan korupsi baik secara baik secara politik maupu politik maupun
administrative, n administrative, menjalankan menjalankan disiplin anggaran disiplin anggaran
serta penciptaan serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas
usaha.

UNDP memberikan beberapa karakteristik pelaksanaan good governance, yaitu:


a. Participation.
Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi
tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan dibangun atas dasar kebebasan
berasosiasi dan berbicara serta partisipasi secara konstruktif. cara serta partisipasi secara
konstruktif.

b. Rule of law.

26
Kerangka hokum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.

c. Transparency.
Transparasi dinagun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh merek ayang
membutuhkan.

d. Responsiveness. Lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani


stakeholder.

e. Consensus orientation. Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.

f. Equity. Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh


kesejahteraan dan keadilan.

g. Efficiency and effectiveness. Pengelolaan sumber daya publik dilakukann secra berdaya
guna (efisien) dan berhasil guna (efektif)

h. Accountability. Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.

i. Strategic vision. Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke
depan.

Dari delapan karakteristik tersebut, paling tidak ada tiga hal yang dapat diperankan olh
akuntansi sektor publik yaitu akuntansi sektor publik yaitu penciptaan transparan penciptaan
transparansi, akuntabilitas publik, dan si, akuntabilitas publik, dan value for money value for
money (economy, efficiency, dan effectiveness).

Untuk mewujudkan good mewujudkan good corporate corporate governance diperl


governance diperlukan reforma ukan reformasi kelembagaan kelembagaan dan reformasi
manajemen publik. Reformasi kelembagaan menyangkut pembenahan seluruh alat-
alat pemerintahan pemerintahan di daerah baik struktur struktur maupun infrastrukturnya.
infrastrukturnya. Selain reformasi reformasi kelembagaan kelembagaan dan reformasi

27
manajemen sektor publik, untuk mendukung terciptanya good corporate governance, maka
diperlukan serangkaian reformasi lanjutan terutama yang terkait dengan sistem pengelolaan
keuangan pemerintah daerah, yaitu:
a. Reformasi sistem penganggaran

b. Reformasi sistem Akuntansi

c. Reformasi sistem pemerikasaan

d. Reformasi sistem manajemen keuangan daerah

Tuntutan pembaharuan sistem pkeuangan tersebut adalah agar pengelolaan uang rakyat
dilakukan secara transparan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga terciptanya
akuntabilitas publik.

2.13 Akuntabilitas Publik


Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk
memberikan pertanggungjawaban, pertanggungjawaban, menyajikan, menyajikan,
melaporkan, melaporkan, dan mengungkapkan mengungkapkan segala aktivitas aktivitas dan
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang
memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Akuntabilitas publik dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Akuntabilitas vertical
Pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
misalnya pertanggungjawaban pertanggungjawaban unit-unti unit-unti kerja kepada
pemerintah pemerintah daerah, daerah, pertanggungjawaban
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat
kepada masyarakat luas.

b. Akuntabilitas horizontal Pertanggungjawaban horizontal adalah pertanggungjawaban


kepada masyarakat luas.

28
Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan
disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dengan laporan tersebut.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas
beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang
harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:
a. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum
Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan,
sedangkan akuntabilitas hokum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan
sumber dana publik.

b. Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi,
sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi

c. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan
dapat dicapai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan alternative program yang
memberikan hasil optimal dengan biaya minimal.

d. Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat
maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD
dan masyarakat luas.

2.14 Privatisasi
Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi,
nepotisme, inefisiensi, dan sumber pemborosan Negara. Keluhan birokrat tidak mampu
berbisnis ditujukan untuk mengkritisi buruknya kinerja perusahaan-perusahaan publik.
Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan publik. publik.

29
Privatisasi Privatisasi berarti berarti pelibatan pelibatan modal swasta dalam struktur struktur
modal perusahaan perusahaan publik sehingga sehingga kinerja kinerja finansial finansial
dapat dipengaruhi dipengaruhi secara langsung langsung oleh investor investor melalui
mekanisme pasar uang. Privatisasi perusahaan publik memiliki fungsi ganda, yaitu untuk
mengurangi beban belanja publik, menaikkan pendapatan Negara, dan
mendorong perkembangan sektor swasta.

2.15 Otonomi Daerah

Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat seiring


dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi dearah dan desentralisasi fiscal. Salah satu
ketetapan M ketetapan MPR yai tu TAP MPR Nomor XV/MPR/1998 XV/MPR/1998 tentang
“Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia” merupakan landasan hokum bagi dikeluarkannya UU
No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai dasar penyelenggaraan
otonomi dearah.

Misi utama kedua undang-undang tersebut adalah desentralisasi. Desentralisasi tidak


hanya berarti berarti pelimpahan pelimpahan wewenang wewenang dari pemerintah
pemerintah pusat ke pemerintah pemerintah yang rendah tetapi juga pelimpahan beberapa
wewenang pemerintahan kepihak swasta dalam bentuk privatisasi.

Secara teoritis, desetralisasi diharapkan akan menghasilkan dua manfaat dan hasilkan
dua manfaat nyata, yaitu
a. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa, dan kreatifitas masyarakat
dalam pembangunan, pembangunan, serta mendorong mendorong pemerataan pemerataan
hasil-hasil hasil-hasil pembangunan pembangunan (keadilan) (keadilan) diseluruh diseluruh
dearah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia dimasing-masing
dearah.

30
b. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan
keputusan publik ketingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi
yang paling lengkap.

Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa dalam
rangka pelaksanaan pelaksanaan otonomi otonomi dearah, dearah, pemerintah pemerintah
daerah dituntut dituntut untuk mampu memberikan memberikan informasi informasi keuangan
kepada publik, DPRD, dan pihak-pihak yang menjadi stakeholder pemerintah daerah.

31
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Istilah "Sektor Publik" sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam.
Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap
disiplin ilmu (ekonomi, politik, sosial dan hukum) memiliki cara pandang dan definisi
yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ekonomi "Sektor Publik dapat dipahami
sebagai suatu entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan
barang-barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak
publik.

Akuntansi sektor publik dan sektor swasta berbeda dalam beberapa hal,
misalnya birokrasi pemerintahan, sektor swasta tidak dapat menggantikan tugas dari
sektor publik. Tetapi beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga
dilakukan oleh sector swasta, misalnya tugas untuk mngehasilkan beberapa jenis
pelayanan publik seperti layanan komunikasi, pendidikan, transportasi publik dan
sebagainya. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena
adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi.

Sektor publik sering dinilai negatif oleh beberapa pihak, misalnya sebagai
sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu
merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan kualitas
dan profesionalisme serta value for money dalam dalam menjalankan aktivitasnya.
Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sector pubik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Selain
itu, tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas publik dan privatisasi terhadap
perusahaan-perusahaan milik publik untuk menciptakan good public and corporate
government.

32
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2022). Mengenal Akuntansi Sektor Publik, Karakteristik dan Ruang Lingkupnya.
http://akuntansi.uma.ac.id/2022/07/19/mengenal-akuntansi-sektor-publik-
karakteristik-dan-ruang-lingkupnya/.
Bastian, I. (2001). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE, Universitas Gajah Mada.
DosenPendidikan.Com. (2014 ). Akuntansi Sektor Publik adalah.
https://www.dosenpendidikan.co.id/akuntansi-sektor-publik/.
Kuncoro, H. (2023). Value for Money; Definisi, Manfaat, Indikator, dan Pengukuran.
https://www-jojonomic-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.jojonomic.com/blog/value-
for-
money/?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3
D#am_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16611774415469&referrer=https%3A%2F%2
Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.jojo.
Kusufi, A. H. (2014). Teori, Konsep dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba
Empat .
Lailatunnahar, T. Akuntansi Sektor Publik.
https://www.scribd.com/doc/48999395/AKUNTANSI-SEKTOR-PUBLIK, 1-27.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi. Siregar, Baldric dan Bonni.
Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Maulida, R. (2021 ). Mengenal Akuntansi Sektor Publik, Karakteristik & Ruang Lingkupnya.
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/akuntansi-sektor-publik.
Riadi, M. (2020). Value for Money (Pengertian, Manfaat, Indikator dan Pengukuran) .
https://www.kajianpustaka.com/2020/05/value-for-money.html?m=1.
Senastri, K. (2020). Pengertian Akuntansi Sektor Publik, Karakteristik, Tujuan, dan Ruang
Lingkupnya. https://accurate.id/akuntansi/pengertian-akuntansi-sektor-publik/.
Siregar. (2001). Akuntansi Pemerintah dengan Sistem Dana. Yogyakarta: Salemba Empat.
Yasin, F. A. (1999). Perkembangan Akuntansi Pemerintah Daerah Seminar IAI : Kontribusi
kuntansi Sektor Publik Dalam Perwujudan Good Governance. Yogyakarta: Salemba
Empat.
zia, N. g. (2022). Mengenal Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik di
Indonesia. https://www.bernas.id/2022/04/12728/80078-mengenal-pengertian-dan-
ruang-lingkup-akuntansi-sektor-publik-di-indonesia/.

33
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Anjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena Dengan Rahmat
Dan Karunia- Nya, Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Yang Berjudul “KARAKTERISTIK
DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK.”

Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah Untuk Memenuhi Tugas Semester 4
Pada Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Sam Ratulangi. Selain Itu, Makalah Ini Juga Bertujuan Untuk Menambah
Wawasan Tentang Karakteristik Dan Lingkungan Sektor Publik.

Kami Mengucapakan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah Membagi
Sebagian Pengetahuannya Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Ini. Kami
Menyadari Bahwa Masih Terdapat Banya Kekurangan Dan Kesalahan Dalam Makalah Ini.
Oleh Karena Itu, Semua Kritik Dan Saran Yang Membangun Akan Diterima Penulis Dengan
Senang Hati. Kami Berharap, Semoga Makalah Ini Bermanfaat Untuk Kita Semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
BAB II ..................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1 Karakteristik Dan Lingkungan Sektor Publik ............................................................. 3
2.2 Karakteristik Dan Faktor Yang Mempengaruhi Sektor Publik ................................. 5
Ekonomi.................................................................................................................................. 6
Politik ...................................................................................................................................... 6
Kultural .................................................................................................................................. 7
Demografis ............................................................................................................................. 7
2.3 konsep pengelolaan organsisasi sektor publik .............................................................. 7
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak
berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu : .................................................................... 8
•Keadilan (equity) mengacu pada adanya kesempatan sosial yang sama
untukmendapatkan pelayan publik yang berkualitas ....................................................... 8
•Kesejahteraan ekonomi Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak
terkonsentrasi pada kelompoktertentu melainkan secara merata. .................................. 8
Manfaat implementasi value of money :.............................................................................. 8
1. Meningkatkan pelyanan publik ....................................................................................... 8
2. Meningkatkan efektifitas pelayan publik, pelayan tepat sasaran. ................................ 8
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan
dalam penggunaan input....................................................................................................... 8
2.4 perbedaan dan persamaan dari organisasi sektor publik dan swasta ........................ 8
2.5 tujuan akuntansi sektor publik ..................................................................................... 10
2.6 ruang lingkup akuntansi sektor publik ........................................................................ 11

ii
2.7 Perkembangan Akuntansi Sektor Publik ...................................................................... 12
2.8 Akuntabilitas Publik ....................................................................................................... 14
2.9 Time Value Of Money ..................................................................................................... 16
2.10 Pengertian Time Value of Money................................................................................ 17
2.11 Manfaat Time Value of Money..................................................................................... 18
2.12 Konsep Time Value Of Money .................................................................................... 19
2.13 Rumus Time Value of Money ....................................................................................... 20
2.14 Privatisasi ....................................................................................................................... 21
2.15 Otonomi daerah ............................................................................................................. 22
BAB III ................................................................................................................................... 23
PENUTUP .............................................................................................................................. 23
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 24

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Organisasi sektor publik dituntut agar lebih efisien dalam mengelola biayasosial dan
ekonomi dalam memanfaatkannya untuk publik serat dampak daria k t i v i t a s y a n g
dilakukan. Semakin menguatnya tuntutan p e l a k s a n a a n akuntabilitas
(pertanggungjawaban) publik oleh pemerintah pusat, daerah, unitkerja pemerintah,
departemen dan lembaga-lembaga negara (sektor publik)menjadikan akuntansi
sektor publik dapat cepat diterima dan diakui sebagaiilmu yang dibutuhkan guna
mengelola urusan-urusan public.

Dal am pem eri nt ah sendi ri, ada perhati an yang l ebi h bes ar
t erhadap penilaian kelayakan praktik manajemen pemerintahan yang
mencangkupperlunya dilakukan perbaikan sistem akuntansi manajemen, sistem
akuntansikeuangan, perencanaan keuangan dan pembangunan, sistem pengawasan
danpemeriksaan, serta berbagai impleksi finansial atas kebijakan-kebijakan
yangdilakukan pemerintah. Akuntansi sektor publik emiliki peranan yang
vitalmenjadi enjadi subyek untuk didiskusikan baik oleh kalanga n akademisi
sektor publik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana karakteristik dan lingkungan sektor pu blik?


2. Seperti apa sifat karakteristik dan faktor sektor publik ?
3. Apa saja konsep pengelolaan organisasi sektor publik?
4. Apa saja perbedaan dan persamaan sifat da n karakteristik organisasi sektor
publik dengan sektor swasta ?
5. Apa Tujuan akuntansi sektor publ ik?

1
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

Dalam makalah ini akan membahas tentang apa saja karakteristik dan lingkungan akuntansi
sektor public beserta pengertian, tujuan dan fungsi akuntansi sektor public dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan karakteristik dan lingkungan sektor publik.
Tujuan pembahasan karakteristik dan lingkungan sektor publik adalah untuk memahami
bagaimana sektor publik beroperasi dan apa yang membedakan sektor publik dari sektor swasta.
Beberapa contoh tujuan pembahasan karakteristik dan lingkungan sektor publik adalah sebagai
berikut:
Memahami karakteristik organisasi sektor publik, seperti misi nilai-nilai yang dipegang oleh
organisasi tersebut.
Menjelaskan struktur organisasi sektor publik, seperti bagaimana keputusan dibuat dan
bagaimana tugas dan tanggung jawab dibagi.
Menjelaskan lingkungan sektor publik, seperti bagaimana kebijakan dibuat dan implementasi
kebijakan dilakukan.
Membahas peran dan tanggung jawab pemerintah dalam sektor publik, seperti bagaimana
pemerintah mengatur sektor publik dan mengawasi organisasi publik.
Memahami hubungan antara sektor publik dan sektor swasta, seperti bagaimana sektor publik
dan sektor swasta saling berinteraksi dan bekerja sama.
Mempelajari strategi dan praktik terbaik dalam manajemen sektor publik, seperti manajemen
kinerja, pengembangan karyawan, dan pengelolaan sumber daya.
Dengan memahami karakteristik dan lingkungan sektor publik, kita dapat lebih memahami
bagaimana sektor publik beroperasi dan bagaimana kita dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kinerja organisasi publik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Dan Lingkungan Sektor Publik

Pengertian akuntansi sektor publik


Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan
akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayahyang lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan
luasnya jenis dan bentuk organisasi yang beradadidalamnya, akan tetapi juga karena
kompleksnya lingkungan yang mempengaruhilembaga-lembaga publik tersebut.

Secara kelembagaan, domain publik antara lain : badan-badan pemerintahan (pusatdan


daerah), BUMN dan BUMD, yayasan, organisasi politik, LSM, Universitas danorganisasi
nirlaba lainnya

Istilah “Sektor Publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam.Dari sudut


pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatuentitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barangdan pelayanan publik dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,misalnya
: layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dansebagainya. Adapun
beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan olehsektor swasta, misalnya : fungsi
birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya,akuntansi sektor publik dalam beberapa hal
berbeda dengan akuntansi sektor swasta

Akuntansi sektor publik adalah proses pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian,


analisis, dan pembuatan laporan keuangan untuk sebuah organisasi publik yang menyajikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Akuntansi sektor publik
biasanya digunakan sebagai alat pertanggungjawaban lembaga publik kepada masyarakat,
sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih transparan.

3
Contoh organisasi/lembaga yang dimaksud adalah lembaga pemerintah pusat & daerah
maupun lembaga bukan milik pemerintah. Rumah sakit dan lembaga pendidikan pun biasa
menggunakan akuntansi jenis ini.

Dalam praktiknya, akuntansi sektor publik lebih menekankan pada pemeriksaan serta
sistem akuntansinya. Standar sistem akuntansi negara, terutama lembaga pemerintah membuat
akuntansi ini menjadi akuntansi yang harus disesuaikan dengan standar akuntansi di setiap
lembaga. Ukuran prestasi dan kinerja sektor publik menjadi titik berat dalam pengembangan
akuntansi sektor publik. Tekanan pada efektivitas manajemen serta efisiensi keuangan pun
menjadi titik fokus utama dalam bidang akuntansi ini.

Dari sudut pandang Ilmu Ekonomi ; "Sektor Publik" adalah suatu entitas yang
aktifitasnya berhubungan dengan usahauntuk menghasilkan barang dan pelayanan publik,
dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik Sedangkan akuntansi adalah suatu proses
pencatatan, pengklasifikasian danpelaporan berbagai informasi ekonomi yang disajikan kepada
pemakai laporan tersebut.

Dengan demikian Akuntansi Sektor Publik adalah merupakan suatu prosespencatatan,


pengklasifikasian dan pelaporan yang berhubungan dengan usaha untukmenghasilkan (hasil)
barang dan pelayanan publik (pelayanan publik) dalam rangkamemenuhi kebutuhan hak publik.

Pengertian Menurut Para Ahli

Berikut beberapa pengertian akuntansi sektor publik menurut para ahli;

• Indra Bastian (2014:6)


Menurutnya adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada lembaga
tinggi negara meliputi departemen di bawahnya untuk penerapan pengelolaan berbagai dana
masyarakat.

• Halim (2014:18)
Menurut Halim, hal ini merupakan kegiatan jasa dalam rangka menyediakan informasi
kuantitatif yang bersifat keuangan berdasarkan entitas pemerintah dan berguna sebagai
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

• Mardiasmo (2015:14)
4
Mardiasmo berpendapat bahwa hal tersebut adalah alat informasi yang baik dari pemerintah
sebagai manajemen atau alat informasi bagi publik.

2.2 Karakteristik Dan Faktor Yang Mempengaruhi Sektor Publik

A. Karakteristik akuntansi sektor publik


Karakteristik organisasi sektor publik yang terutama adalah bersifat organisasi non
profit dan tujuannya hanyalah memberikan pelayanan kepada publik (masyarakat) dan
meningkatkan kesejahteraannya.

Akuntansi sektor publik sering diartikan sebagai proses pengumpulan,


pengklasifikasian, analisis dan pelaporan pengelolaan keuangan dan lembaga publik. Laporan
keuangan ini akan digunakan sebagai informasi yang akan disampaikan kepada pihak yang
berkepentingan. Tentu saja laporan pengelolaan ini nantinya akan membantu proses
pengambilan keputusan yang tepat, cepat dan efisien.

Dalam pelaksanaannya, setiap lembaga publik dituntut untuk melakukan pengelolaan


biaya sosial dan ekonomi yang lebih efisien. Apabila tuntutan lembaga publik mengenai
pertanggungjawaban publik lebih menguat, maka akuntansi sektor publik akan diakui sebagai
iilmu untuk mengelola keuangan publik.

Akuntansi sektor publik juga dapat dikatakan sebagai bentuk transparansi kepada publik
dalam memenuhi hak-hak publik.

Pada akuntansi sektor publik ini sangat berkaitan erat perihal pertanggungjawaban atas
sumber dana yang digunakan. Oleh karena itu, pada bidang ini tentunya membutuhkan orang-
orang yang memiliki kualifikasi kompetensi, kejujuran, serta rasa tanggung jawab dalam
pelaksanaannya. Karena lulusan pada program ini nantinya akan diarahkan untuk berkarir di
sektor publik baik di kantor pemerintah sebagai PNS maupun Non PNS. Profesi yang dapat
digeluti oleh lulusan akuntansi sektor publik diantaranya adalah:

1. Staf Akuntan Sektor Publik


2. Auditor Sektor Publik
3. Manajemen Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah
4. Staf Pajak Departemen Akuntansi Sektor Publik

Karakteristik sektor publik diantaranya sebagai berikut :

5
• Digunakan oleh lembaga pemerintah baik pusat mapun daerah serta lembaga sosial.
• Akuntansi sektor publik bersifat khusus untuk organisasi non profit.
• Akuntansi sektor publik menyajikan informasi pelayanan kepada publik demi
kesejahteraan masyarakat.
• Lembaga yang menggunakan akuntansi sektor publik bergerak pada lingkungan
turbulence dan sangat kompleks.
• Relevan
Laporan akuntansi harus bersifat relevan, yakni berisi informasi yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan serta mengevaluasi peristiwa di masa lalu
dan masa mendatang.
• Handal
Laporan tersebut memiliki informasi yang bermanfaat untuk menjadi bahan
pertimbangan dengan laporan keuangan sebelumnya.
• Mudah dipahami
Laporan ini harus memuat informasi yang mudah dipahami oleh semua pihak baik
internal maupun eksternal.
Berdasarkan penggunaan, akuntansi jenis ini digunakan oleh lembaga pemerintah pusat
maupun daerah. Dari sisi sifatnya, akuntansi bersifat khusus untuk organisasi non profit yang
tidak menghasilkan laba. Sedangkan dari fokus tujuan lembaga, akuntansi hanya menyajikan
informasi pelayanan kepada publik untuk kesejahteraan mereka. Dilihat dari lingkungan,
lembaga atau sektor publik bergerak pada lingkungan turbulence dan sangat kompleks.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi sektor publik


Berikut inilah beberapa komponen yang berpengaruh pada organisasi sektor publik.
Ekonomi
1. Tingkat inflasi

2. Nilai kurs atau nilai tukar mata uang

3. Tenaga kerja produktif

4. Tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita

5. Infrastruktur atau sarana prasarana

Politik
1. Legitimasi hukum pemerintah

6
2. Tipe-tipe pemerintah yang sedang berkuasa

3. Ideologi atau dasar yang dianut

4. Jaringan internasional

5. Hubungan antar negara dengan warga negaranya

6. Hubungan antar lembaga

Kultural
1. Nilai masyarakat,

2. Keragaman suku, ras, agama, budaya dan agama

3. Sejarah atau historis

4. Tingkat pendidikan,

5. Kondisi sosiologis masyarakat

6. Karakteristik masyarakat dari berbagai daerah

Demografis
1. Tingkat pertumbuhan penduduk,

2. Migrasi, transmigrasi, imigrasi

3. Kesehatan masyarakat

4. Penyebaran usia penduduk

5. Angka harapan hidup

2.3 konsep pengelolaan organsisasi sektor publik

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value ofmoney dalam
menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu:

1. Ekonomi/ekonomis

pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.

7
2. Efisiensi

pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah
untuk mencapai output tertentu.

3. Efektivitas

tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan outcome
dengan ouput.

Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak berpendapat perlu
ditambah 2 elemen yaitu :

• Keadilan (equity) mengacu pada adanya kesempatan sosial yang sama


untukmendapatkan pelayan publik yang berkualitas

• Kesejahteraan ekonomi Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak


terkonsentrasi pada kelompoktertentu melainkan secara merata.

Manfaat implementasi value of money :

1. Meningkatkan pelyanan publik

2. Meningkatkan efektifitas pelayan publik, pelayan tepat sasaran.

3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam
penggunaan input.

2.4 perbedaan dan persamaan dari organisasi sektor publik dan swasta

Dalam beberapa hal, lembaga sektor publik memiliki kesamaan dengan swasta, yakni
keduanya sama-sama menggunakan sumber daya yang sama dan proses pengendalian yang
hampir sama. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa proses pengklasifikasian dan analisis laporan
keuangan yang dilakukan sektor publik itu berbeda dengan proses sektor swasta.

8
Hal ini dikarenakan lembaga pemerintahan memiliki standar sistem akuntansi masing-
masing. Karenanya, proses tersebut disesuaikan dengan standar akuntansi masing-masing
lembaga.

Sektor publik lebih menekankan pada pemeriksaan dan sistem akuntansi. Namun, sejauh
ini yang berkembang di Indonesia lebih melayani untuk persaingan swasta saja. Tentunya hal
menjadi sebuah kesalahan, mengingat pertanggungjawaban kinerja lembaga publik berbeda
dengan swasta.

A. Berikut beberapa perbedaan antara sektor publik dan swasta;

• Tujuan Organisasi/Lembaga
Tujuan organisasi/lembaga mempunyai spesifikasi yang berbeda, begitu pula dengan sektor
publik dan swasta, terutama dalam hal perolehan laba. Pada sektor publik lebih
mengutamakan penyediaan layanan publik sebaik mungkin, sedangkan sektor swasta lebih
mengutamakan pencapaian profit semaksimal mungkin.

• Sumber Pembiayaan
Pada sektor publik, sumber pembiayaan/struktur modal berasal dari pajak, retribusi, hutang,
obligasi pemerintah. Laba BUMN/BUMD, penjualan aset negara, dan lainnya. Sedangkan
sektor swasta berasal dari pembiayaan internal, yakni modal sendiri, laba ditahan, penjualan
aktiva, juga pembiayaan eksternal, yakni hutang bank, obligasi, dan penerbitan saham.

• Pertanggungjawaban

Pada sektor publik, pertanggungjawabannya kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan berasal dari dana publik. Sedangkan sektor swasta pertanggungjawabannya
kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham dan kreditor atas dana yang diberikan.

• Struktur Organisasi
Struktur pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarki. Sedangkan pada sektor
swasta lebih bersifat fleksibel.

• Karakteristik Anggaran dan Stakeholder


Anggaran dalam sektor publik bukan menjadi rahasia dan dipublikasikan secara terbuka
untuk

9
didiskusikan kepada masyarakat. Sedangkan pada sektor swasta, anggaran bersifat tertutup
dan menjadi rahasia perusahaan.

• Sistem Akuntansi
Pada sektor publik menggunakan akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash toward
accrual). Sedangkan pada sektor swasta menggunakan akuntansi berbasis akrual (accrual
accounting).

B. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

• Kedua sektor merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negaradan
menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuanorganisasi
• Keduanya menghadapi masalah yang sama yaitu kelangkaan sumber daya,sehingga
dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secaraekonomis, efisiensi dan
efektif
• Proses pengendalian manajemen termasuk manajemen keuangan padadasarnya sama di
kedua sektor. Sama-sama membutuhkan informasi yanghandal dan relevan.
• Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lainyang
diisyaratkan

2.5 tujuan akuntansi sektor publik

1. Management Control

Tujuan dari akuntansi sektor publik yang pertama adalah management control.
Management control adalah memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan dalam
pengelolaan yang tepat, efisien dan ekonomis pada operasi dan alokasi sumber daya suatu
organisasi atau lembaga.

2. Accountability

Tujuan akuntansi sektor publik selanjutnya adalah accountability. Accountability


bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi manajer sektor publik dalam
pembuatan laporan pertanggungjawaban bidang, divisi, ataupun sumber daya yang berada di

10
bawah naungannya. Selain itu juga bertujuan untuk melaporkan berbagai kegiatan atas operasi
pemerintahan dan penggunaan anggaran kepada publik.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi,
pengendalian manajemen dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi
baik bagi pemerintah sebagai manajemen amupun alat informasi bagi publik. Bagi pemerintah,
informasi akuntansi digunakan dalam proses oengendalian manajemen mulai dari perencanaan
strategi, pembuatan progrram, penganggaran, evaluasi kinerja dan pelaporan kinerja.

Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama untuk membantu


manajer dalam alokasi sumber daya. Informasi akuntansi dapat digunakan untuk menentukan
biaya suatu program,proyek atau aktivitas serta kelayakan baik secara ekonomis maupun teknis.
Dengan informasi akuntansi, pemerintah dapat menentukan biaya pelayanan

Untuk melakukan pengukuran kinerja memerlukan informasi akuntansi terutama untuk


menentukan indikator kinerja (performance indikator) sebagai dasar penilaian kinerja.
Manajemen akan kesulitan untuk melakukan pengukuran kinerja apabila tidak ada indikator
kinerja yang memadai. Indikator kinerja tersebut dapat bersifat finansial maupun nonfinansial.
Informasi akuntansi memiliki peran utama dalam menentukan indikator knerja sektor publik.

Pada tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, akuntansi dibutuhkan dalam
pembuatan laporan keuangan sektor publik berupa laporan surplus/defisit pada pemerintah,
laporan rugi/laba dan aliran kas pada BUMNBUMD, laporan pelaksanaan anggaran, laporan
alokasi sumber dana, dan neraca. Laporan keuangan sektor publik merupakan bagian penting
dari proses akuntabilitas publik.

2.6 ruang lingkup akuntansi sektor publik

Ruang lingkup akuntansi sektor publik yaitu semua lembaga pemerintahan dan organisasi
nirlaba atau non-profit. Contohnya adalah lembaga pemerintah daerah, organisasi non-profit,
lembaga swadaya masyarakat, partai politik, yayasan, kesehatan, sekolah, tempat ibadah, dan
perguruan tinggi.

Lebih mudahnya adalah dapat digunakan ke lembaga yang anggarannya berasal dari dana
publik. Karena itu, lembaga tersebut wajib mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik
menggunakan akuntansi untuk sektor publik.

11
Ruang lingkup akuntansi bagi sektor publik tentu dapat dipastikan untuk lembaga sektor
publik, seperti berikut:

• Lembaga tertinggi pemerintahan negara & departemen di bawah naungannya

• Lembaga pemerintahan daerah

• Yayasan

• Partai politik dan LSM

• Organisasi non profit

• Sekolah

• Kesehatan

• Tempat peribadatan

• Perguruan tinggi.

Sederhananya, ruang lingkup akuntansi sektor publik merupakan lembaga yang


menggunakan anggaran publik seperti yang sudah disebutkan di atas. Itulah alasannya
pertanggungjawaban lembaga atas penggunaan anggaran masyarakat ini yang membuat
lembaga-lembaga tersebut wajib melaporkan keuangan dalam sistem akuntansi ini.

Ruang lingkup pada akuntansi sektor publik lebih luas jika dibandingkan dengan sektor
swasta. Bidang ilmu akuntansi sektor publik ini melingkupi ruang yang luas demi kepentingan
bersama. Akuntansi sektor publik melingkupi

• Perencanaan keuangan dan pembangunan


• Sistem pengawasan dan pemeriksaan
• Implikasi keuangan sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Ruang lingkup di atas tersebut dibedakan atas 2 jenis, yakni:

• Akuntansi Pemerintah : Data akuntansi ditujukan untuk memberi informasi tentang


transaksi ekonomi maupun keuangan pemerintah kepada pihak eksekutif, legislatif,
yudikatif, dan masyarakat.
• Akuntansi Sosial : Masuk dalam lingkup akuntansi khusus yang diterapkan pada
lembaga, seperti makro yang melayani perekonomian nasional. Akuntansi sosial
menjadi akuntansi yang digunakan dalam pencatatan peristiwa ekonomi dalam sebuah
12
organisasi non profit/nirlaba. Misalnya, partai politik, tempat ibadah, instansi
pendidikan dan kesehatan, serta lembaga masyarakat lainnya.

2.7 Perkembangan Akuntansi Sektor Publik

Berbagai kritik mengenai organisasi sektor publik da;am pembangunan mengalami


perubahan yang dramatis. Pada tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran
utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan. Istilah sektor publik mulai
dipakai pertama kali pada tahun 1952. Pada waktu itu, sektor publik sering dikaitakn sebagai
bagian dari manajemen ekonomi makro yang terkait dengan pembangunan dan lembaga
pelaksana pembangunan.

Untuk memperbaiki kinerja sektor publik perlu diadopsi beberapa praktik dan teknik
manajemen yang diterapkan sektor swasta kedalam sektor publik, seperti pengadopsian
mekanisme pasar, kompetensi tender dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik.

Lembaga sektor publik masih memiliki kesempatan yang luas untuk memperbaiki
keinerjanya dan memanfaatkan sumber daya secara ekonomis, efisien dan efektif.
Memeperbaiki kinerja sektor publik memang bukan sekedar masalah teknis belaka akan tetapi
akuntansi sektor publik sebagai alat untuk menciptakan good publik and corporate governance
memiliki peran yang sangat vital dan signifikan. Akuntansi sektor publik akan terus
berkembang seiring dengan meningkatnya tuntuan dilakukannya transparansi dan akuntabilitas
publik ole lembaga-lembaga sektor publik.

Perkembangan akuntansi sektor publik telah mengalami banyak perubahan selama


beberapa dekade terakhir. Berikut ini adalah beberapa perkembangan utama yang terjadi:

1. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP): Pada tahun 2003, Pemerintah


Indonesia mengeluarkan SAP yang menjadi acuan bagi pengelolaan keuangan
pemerintah. SAP bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan keuangan pemerintah.
2. Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual: Pada awalnya, akuntansi sektor publik
menggunakan akuntansi berbasis kas. Namun, seiring dengan perkembangan SAP,
akuntansi berbasis akrual mulai diterapkan. Akuntansi berbasis akrual lebih akurat
dalam mencatat pendapatan dan biaya, sehingga dapat memberikan informasi keuangan
yang lebih jelas dan transparan.

13
3. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi: Perkembangan teknologi informasi telah
membawa perubahan besar dalam akuntansi sektor publik. Penggunaan sistem informasi
akuntansi (SIA) dapat membantu proses pencatatan transaksi keuangan, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan pemerintah.
4. Penerapan Good Governance: Good Governance (tata kelola yang baik) telah menjadi
fokus utama dalam pengelolaan sektor publik. Prinsip good governance, seperti
transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan pengawasan yang ketat, telah
diterapkan dalam pengelolaan keuangan pemerintah.
5. Peningkatan Peran Auditor: Auditor internal dan eksternal memiliki peran penting
dalam memastikan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah.
Oleh karena itu, auditor di sektor publik harus memiliki kompetensi dan independensi
yang memadai.

Perkembangan di atas menunjukkan bahwa akuntansi sektor publik mengalami perubahan


signifikan dalam beberapa dekade terakhir, hal ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah.

2.8 Akuntabilitas Publik


Akuntabilitas publik adalah kemampuan pemerintah atau organisasi publik untuk
bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil dalam melaksanakan tugas-tugas
mereka untuk kepentingan publik. Akuntabilitas publik mencakup berbagai aspek, seperti
transparansi, pengawasan, pertanggungjawaban, dan partisipasi masyarakat.

Beberapa faktor penting yang dapat meningkatkan akuntabilitas publik antara lain:

1. Transparansi: Meningkatkan transparansi informasi dapat membantu masyarakat


memahami keputusan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah atau organisasi
publik. Informasi yang transparan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
memantau dan mengevaluasi kinerja organisasi publik.
2. Pengawasan: Pengawasan yang ketat dapat membantu memastikan bahwa organisasi
publik menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Pengawasan dapat dilakukan
oleh berbagai pihak, termasuk auditor internal dan eksternal, pengawas internal, dan
masyarakat.

14
3. Pertanggungjawaban: Pertanggungjawaban adalah kunci dalam meningkatkan
akuntabilitas publik. Pemerintah dan organisasi publik harus bertanggung jawab atas
tindakan dan keputusan yang mereka ambil. Pertanggungjawaban dapat dilakukan
melalui laporan keuangan dan laporan kinerja.
4. Partisipasi masyarakat: Partisipasi masyarakat dapat membantu meningkatkan
akuntabilitas publik dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan dan memonitor kinerja organisasi publik. Partisipasi masyarakat dapat
dilakukan melalui mekanisme partisipasi publik, seperti hearing atau diskusi publik.

Meningkatkan akuntabilitas publik adalah hal penting dalam menjalankan tugas-tugas


organisasi publik. Dengan meningkatkan akuntabilitas publik, masyarakat dapat memperoleh
pelayanan publik yang lebih baik dan efektif.

Akuntabilitas publik terdiri dari 2 macam, yaitu :

1. Pertanggungjawaban vertical adalah pengrtanggungjawaban atas pengelola dana kepada


otoritas yang lebih tinggi misalnya pertanggungjawaban unitkepada pemerintah daerah,
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat
kepada MPR.
2. Pertanggungjawaban horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi


dan discloure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan laporan tersebut.

Akuntabilitas merupakan konsep yang lebih luas dsri stewardship. Stewardship mengacu
pada pengelolaan atas suatu aktifitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban
untuk melaporkan, sedangkan akuntabilitas mengacu pada pertanggungjawaban oleh seorang
steward kepada pemberi tanggung jawab.

Terwujudnya akuntabilitas mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik untuk lebih


menenkankan pada pertanggungjawaban horizontal dan bukan hanya pertanggungjawaban
vertikal.

15
Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas
bebraoa dimensi. Ellwor (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus
dipenuhi oleh oransisasi sektor publik yaitu :

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum


Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penghindarab penyanlahgunaan jabatan,
sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan lain yang diisyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.

2. Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yant digunakan dalam
merlaksanakan tugas sudah cukup baik dalam kecukupan sistem informasi akuntansi, sistme
akuntansi amnajemen dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses termnanifestasikan
memlalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif dan murah biaya. Pengawasan
dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya
dengan memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang telah
ditetepakan, serta sumber-sumber inefisiensi dan pemborosan yang menyebabkan mahalnya
biaya pelayanan publik dan kelambanan dalam pelayanan.

3. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan
dapat dicapai atau tidak dan apakah telah mempertimbangkan alternatif program yang
memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal.

4. Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat
maupun daerah atas kenijakaan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD
dan masyarakat luas.

2.9 Time Value Of Money

16
Nilai waktu dari uang mengacu pada konsep bahwa uang yang diterima hari ini bernilai
lebih dari jumlah uang yang sama yang diterima di masa depan, karena potensinya untuk
mendapatkan bunga atau diinvestasikan untuk mendapatkan pengembalian dari waktu ke waktu.

Nilai waktu uang penting dalam berbagai keputusan keuangan, seperti investasi,
pinjaman, dan pinjaman. Ini didasarkan pada gagasan bahwa nilai uang berubah dari waktu ke
waktu, dan bahwa jumlah uang yang sama memiliki nilai yang berbeda pada titik waktu yang
berbeda.

Ada dua konsep utama yang terkait dengan nilai waktu uang: nilai sekarang dan nilai
masa depan. Nilai sekarang mengacu pada nilai arus kas masa depan saat ini, sedangkan nilai
masa depan mengacu pada nilai arus kas saat ini pada titik waktu mendatang.

Perhitungan nilai sekarang dan nilai masa depan bergantung pada beberapa faktor, seperti
suku bunga, lamanya waktu yang terlibat, dan jumlah uang yang terlibat. Nilai waktu uang
dapat dihitung menggunakan berbagai rumus keuangan, seperti rumus nilai sekarang, rumus
nilai masa depan, dan rumus anuitas.

Memahami nilai waktu uang penting untuk membuat keputusan keuangan yang tepat,
karena memungkinkan individu dan bisnis menghitung potensi pengembalian dan risiko yang
terkait dengan peluang investasi dan keputusan keuangan yang berbeda.

2.10 Pengertian Time Value of Money


Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefesiensi, pemborosan, sumber kebocoran
dana dan intitusi yang selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publlik
memperhatikan value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang
mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efesiensi dan efektivitas.

• Ekonomi

Perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah.
Ekonomi merupakan perbandingan input dengan value yang dinyatakan dalam satuan
moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir
input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan
tidak produktif.

• Efisiensi

17
Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input
yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah di tetapkan

• Efektivitas
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan secara sederhana
efektifitas merupakan perbandingan outcome dengan input. Efektivitas tingkat pencapaian
hasil program dengan target yang ditetapkan secara sederhana efektifitas merupakan
perbandingan outcome dengan input.

Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya input paling
kecil untuk mencapai output yang optimal dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Implementasi konsep value for money diyakini dapat memperbaiki akuntabilitas sektor publik
dan memperbaiki kinerja sektor publik antara lain:

• Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat
sasaran.
• Meningkatkan mutu pelayanan publlik.
• Menurunkan biaya peayanan publik karena hilangnya infesiensi dan terjadinya
penghematan dalam penggunaan input.
• Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik, dan
• Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan akuntansi publik

Pengertian time value of money adalah sebuah konsep di mana menggambarkan nilai
uang akan terus berubah setiap waktu. Konsep time value of money adalah nilai uang saat ini
lebih berharga dibandingkan masa depan meskipun nominalnya sama.

Time value of money disebut juga sebagai nilai waktu atas uang. Mungkin kamu
pernah merasakan suatu keadaan di mana pada awal tahun 2000-an, uang Rp8.000 dianggap
sangat berharga dibandingkan tahun 2022.

Dulu, uang Rp8.000 setara dengan harga 1 kg telur. Sedangkan pada tahun 2022 harga
telur per 1 kg sudah naik menjadi Rp25.000 hingga Rp26.000.

Penyebab kenaikan harga tersebut ialah dikarenakan adanya inflasi yang membuat
harga barang naik secara berkelanjutan. Inflasi menyebabkan nilai uang melemah sehingga

18
kamu mendapatkan barang dengan jumlah lebih sedikit dibanding sebelum terjadi kenaikan
harga.

Itulah mengapa dikatakan bahwa nilai uang di masa sekarang bisa memberi
keuntungan lebih jika digunakan sekarang dibandingkan bila digunakan di masa mendatang.

2.11 Manfaat Time Value of Money


Lantas apa manfaat konsep time value of money ini? Pada dasarnya time value of
money adalah berhubungan dengan pengelolaan uang yang efektif dan efisien.
Di sini, uang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran saja, melainkan juga
memiliki nilai lebih dalam melakukan perencanaan di masa depan. Sehingga manfaat time
value of money adalah dijelaskan sebagai berikut.

1. Bagi Pribadi
Bagi individu, manfaat time value of money adalah membantu kamu mengetahui
seberapa besar tabungan yang harus disiapkan untuk mencapai target dalam kurun waktu
tertentu.
Dengan prinsip ini juga kamu dapat mempertimbangkan mana yang lebih
menguntungkan saat membeli barang, apakah lebih menguntungkan membeli barang hari
ini atau beberapa tahun kemudian.

2. Bagi Investor
Tak hanya bagi individu, time value of money juga bermanfaat bagi investor.
Hubungan investasi dengan nilai waktu uang adalah adanya konsep ini dapat membantu
seorang investor dalam menganalisis apakah suatu investasi berpotensi menguntungkan
atau tidak.
Sehingga mereka mampu mengambil keputusan yang tepat dalam memanfaatkan
uangnya. Selain itu time value of money adalah sesuatu yang bisa dijadikan referensi
mereka dalam memperhitungkan opsi mana yang terbaik dan menguntungkan
berdasarkan minat, inflasi, risiko, dan return-nya.

3. Bagi Perusahaan

19
Sedangkan bagi perusahaan, manfaat time value of money adalah berperan dalam
penganggarannya.

Seperti yang kita tahu bahwa kegiatan perusahaan tak hanya sebatas produksi,
melainkan juga diperlukan adanya inovasi serta pengembangan produk. Hal tersebut
menjadi investasi perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan memerlukan informasi terkait nilai waktu uang, guna
menganalisis apakah inovasi dan ekspansi yang dilakukan akan menguntungkan atau
justru merugikan.

2.12 Konsep Time Value Of Money


1. Present Value
Present value adalah nilai uang saat ini yang memiliki potensi dibungakan untuk
menghasilkan penghasilan lebih tinggi di masa depan. Nilai dari present value bisa
digunakan untuk mencari tahu jumlah uang yang dapat kamu investasikan saat ini supaya
menghasilkan jumlah tertentu di waktu mendatang.

2. Future Value
Future value adalah nilai uang yang akan kamu peroleh dengan jumlah uangmu saat
ini. Jika sekarang kamu menginvestasikan uangmu, apalagi suku bunganya tinggi, maka
nilai dan jumlahnya otomatis dapat meningkat.

3. Anuitas
Anuitas adalah pembayaran secara berkala dalam kurun waktu yang ditentukan.
Anuitas digunakan oleh perusahaan asuransi untuk melakukan pembayaran premi kepada
nasabahnya. Konsep ini juga bisa digunakan untuk menghitung bunga pinjaman atau
investasi jangka panjang.

2.13 Rumus Time Value of Money


Dari konsep di atas, maka kamu bisa menghitung nilai waktu uang. Adapun istilah yang
digunakan pada rumus time value of money adalah sebagai berikut.

PV = present value

20
FV = future value

i = interest (tingkat suku bunga)

n = interval tahun

Rumus Menghitung Future Value


FV = PV x [1+i] n

Contoh:
Kamu menyimpan uang di bank sebesar Rp50.000.000 dengan suku bunga 5% per tahun.
Maka, total tabunganmu dalam 5 tahun ke depan adalah:

FV = PV x [1+i] n

FV = 50.000.000 x [1 + 0,05] 5

2.14 Privatisasi
Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi dan
nepotisme serta inefesiensi dan sumber pemborosan negara. Rendahnya kinerja perusahaan
publik diperkuat dengan bukti ambruknya sektor bisnis pemerintah dibanyak negara sehingga
menimbulkan pertanyaan publik mengenai kemampuan pemerintah dalam menjalankan
perusahaan publik secara ekonomis dan efisien ( Nicholls 1991).

Di Indonesia sendiri masih banyak perusahaan milik negara (BUMN dan BUMND) yang
dijalankan secara tidak efisien. inefisiens yang dialami oleh BUMN dan BUMND antara lain
disebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking, behaviour dan manajemen yang
buruk.

BUMN dan BUMND dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa tekanan dan
tuntutan, yaitu :

• Regulation and polotical pressure


BUMN/BUMND dituntut untuk memberikan bagian lva perusahaan kepada pemerintah.
Tuntutan tersebut diperkuat misalnya dengan adanya perda yang mewajibkan BUMND

21
untuk menyetorkan bagian laba perusahaan kepada pemerintah daerah untuk menambah
pendapatan asli daerah.

• Social pressure
BUMN dan BUMND akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari masyarakat
(konsumen) untuk menhasikan produk yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk itu
makanisme penetapan harga dan subsidi sangat penting.
• Rent seeking behaviour
BUMN/BUMND akan berhadapan dengan orang-orang (oknum) yang mencoba
melakukan rent seeking,korupsi, kolusi dan nepotisme.

• Econimic and efficiency


BUMN/BUMND disisi lain dituntut untuk ekonomis dan efisien agar ,menjadi entitas
bisnis yang profesional.

Disisi internal BUMN dan BUMND harus melakukan strategi efisiensi agar bisa menjadi
entitas bisnis yang tangguh dan profesional sehingga memiliki daya saing. Harus dilakukan
upaya-upaya efisiensi biaya. Misalnya dengan strategi cost management, dilakukan
testrukturisasi organisasi, privatisasi dan berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi.

Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi berarti
pelibatan modal awal swasta dalam struktur modal perusahaan publik sehingga kinerja
finansial dapat dipengaruhi waktu secara langsung oleh investor melalui mekanisme pasar uang.

Privatisasi perusahaan publik memiliki fungsi agnda yaitu mengurangi beban belanja
publik, menaikkan pendapatan negara dan ,mendorong perkembangan sektor swasta.

2.15 Otonomi daerah


Desentralisasi tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke
emerintah yang lebih rendah, juga pelimpahan beberapa wewenang pemerintahan ke pihak
swasta dan bentik privatisasi .

Secara teoritis, desentralisasi ini diharapkan akan menghasilkan dua manfaat nyata yaitu :

22
• mendoromg peningkatan partisipasi, parakar, dan kreatifitas masyarakat dalam
pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan (keadilan)
diseluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi dan bersedia di
masing-masing daerah.

• Memperbaiki alokasi seumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan


keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi
yang paling meningkat. Hasil peneilitian Huthet dan Hah (1998) di 80 negara
menunjukkan bahwa desentralisasi memiliki korelasi dengan kualitas pemerintahan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanyatidak berorientasi
pada laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuahorganisasi, proses manajemen
tetap berjalan dalam organisasi sektor publik.

Organisasi sektor publik memiliki beberapa karakteristik, yaitu bertujuan


untukmensejahterakan rakyat, memberikan pelayanan publik, sumber pembiayaan
berasaldari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba, pinjaman
pemerintah,serta pendapatan lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan
yang berlaku, bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan
masyarakat, kultur organisasi bersifat birokratis, formal dan berjenjang, penyusunan
anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program dan akhirnya
disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD, stakeholder dapatdirinci
sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, parainvestor,
23
lembaga- lembaga internasional termasuk lembaga donor internasionalseperti Bank Dunia,
IMF ( International Monetary Fund ), ADB ( AsianDevelopment Bank ), PBB ( Perserikatan
Bangsa – Bangsa ), UNDP ( United NationDepelopment Program, USAID, dan Pemerintah
luar negeri.

Ruang lingkup organisasi sektor publik yaitu bergerak dalam lingkungan yangsangat
kompleks dan variatif, sektor publik menyerap banyak tenaga kerja, dipengaruhi oleh faktor
Lingkungan, yaitu : faktor ekonomi, politik, kultural dandemografi.

DAFTAR PUSTAKA
Bab 1 ASP : Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik (slideshare.net)

Pengertian, Karakteristik (PDF) KONSEP DASAR DAN KHARAKTERISTIK


LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK (researchgate.net), dan Contoh Organisasi Sektor Publik |
kumparan.com

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK | Dinda Orieama -


Academia.edu

Akuntansi Sektor Publik: Pengertian Menurut Ahli, Tujuan, Jenis - Gramedia Literasi

Karakteristik Dan Lingkungan Sektor Publik | PDF (scribd.com)

24

Anda mungkin juga menyukai