Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERBANDINGAN WEBSITE ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


DAN SEKTOR PRIVAT

OLEH :
Siti Fazira Aranda
20042283

DOSEN :
Adri Frinaldi, S.H.,M.Hum., Ph.d

Jurusan Ilmu Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Padang, 20 Febuari 2022

Siti Fazira Aranda


20042283
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 6
A. Sektor Publik ......................................................................................................... 6
B. Sektor Privat .......................................................................................................... 6
C. Perbedaan atau Perbandingan Sektor Publik dengan Sektor Private. ............ 7
BAB II .................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Aktivitas dari sebuah organisasi pasti akan berubah dan berkembang seiring dengan
perubahan di lingkungan internal dan eksternalnya. Salah satu hasil dari perubahan aktivitas
tersebut adalah risiko. Risiko akan terjadi apabila ada kegagalan dalam pelaksanaan
pencapaian tujuan organisasi, misalnya tujuan dan misi dari organisasi tidak akan tercapai.
Kegagalan tercapainya tujuan dan misi bagi organisasi publik dapat mengakibatkan
distrust (ketidakpercayaan) dari publik atas pelayanan yang diberikan (Ampri, 2006).
Kegagalan risiko dapat dihindari dengan melakukan manajemen risiko. Proses manajemen
risiko dapat digunakan sebagai dasar penentuan peta risiko, dampak, dan sikap yang harus
diambil (Lajilli dan Daniel, 2005).
Kerangka manajemen risiko melibatkan beberapa proses, diantaranya adalah: (1)
manajemen risiko merupakan identifikasi kehati-hatian dan penilaian atas risiko yang akan
dihadapi, (2) perumusan model atau strategi untuk menangkal risiko, dan (3) monitoring dan
pemeriksaan menyangkut segala tindakan dan model yang dilakukan. Manajemen risiko
menurut Ampri (2006) dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari organisasi, dengan cara
mengoptimalkan penggunaan sumber daya terbatas yang dimiliki organisasi.
Perkembangan manajemen risiko sektor publik di Indonesia memang belum seperti
pada sektor privat, tetapi pemerintah sudah melangkah ke arah tersebut (Ampri, 2006).
Wacana tentang manajemen risiko mulai muncul sejak manajemen risiko dijadikan sebagai
salah satu program utama dari strategi dan kebijakan Departemen Keuangan yang dinyatakan
dalam Keputusan Menteri Keuangan (Kepmenkeu) No. 464/KMK.01/2005 tanggal 29
September 2005 tentang Pedoman Strategi dan Kebijakan Departemen Keuangan (Road-map
Departemen Keuangan) tahun 2005-2009 yang berisi tentang penerapan manajemen risiko
pada lingkup Kemenkeu.
Keputusan menteri keuangan tersebut didukung dengan terbitnya PP No. 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan. Keputusan tersebut salah satunya
berisi tentang kewajiban melakukan manajemen risiko serta item-item manajemen risiko yang
perlu untuk dilakukan. Meskipun peraturan tentang kewajiban melakukan manajemen risiko
telah dilakukan, jika tidak diungkapkan tidak akan berguna bagi stakeholder, informasi
manajemen risiko harus selalu dikomunikasikan dengan beberapa elemen, yaitu internal dan
eksternal (Lajilli dan Daniel, 2005).
Pada sektor publik elemen tersebut meliputi seluruh pengguna laporan keuangan
sektor publik. Manajemen risiko yang diungkapkan oleh manajemen bermanfaat bagi
pengguna laporan keuangan untuk menilai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen
dalam mengatasi risiko. Bagi pengguna laporan 3 keuangan pengungkapan risk management
disclosure dapat digunakan untuk menilai apakah kebijakan yang dilakukan tepat guna atau
tidak, sehingga informasi yang dimiliki oleh stakeholder menjadi lengkap.
Kelengkapan informasi sangat penting bagi stakeholder. Informasi yang tidak
lengkap dapat menyebabkan keputusan yang diambil menjadi bias, karena tidak sesuai
dengan keadaan organisasi yang sebenarnya. Pengguna risk management disclosure pada
organisasi sektor publik lebih terbatas dibandingkan dengan organisasi sektor privat. Pada
sektor privat seluruh stakeholder mempunyai kepentingan untuk memanfaatkan risk
management disclosure, sedangkan pada sektor publik pada saat ini pengguna risk
management disclosure masih terbatas pada beberapa stakeholder, semisal kreditur.
Perbedaan penggunaan laporan keuangan lebih didasarkan pada karakteristik
organisasi yang berbeda antara sektor publik dan privat (Yunanto, 2010). Penelitian tentang
risk management disclosure dan faktor-faktor yang mempengaruhinya menjadi penting untuk
dilakukan, karena dapat digunakan pemerintah daerah sebagai dasar untuk menilai pentingnya
risk management disclosure, serta bagi stakeholder dapat menjadi salah satu perhatian tentang
kondisi pemerintah pada saat pelaporan keuangan.
Karakteristik pemerintah daerah yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran,
umur, pendapatan asli daerah, perbedaan fungsional, kemandirian dan leverage (Yudawijaya,
2010). 4 Penelitian ini memilih objek pemerintah daerah, karena semakin besarnya tuntutan
dari stakeholder mengenai kepastian risiko yang ditanggung oleh stakeholder pada sektor
publik utamanya pemerintah daerah.

A. Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan website sektor publik dengan sektor privat.

B. Tujuan Masalah

Mendeskripsikan bagaimana perbandingan website sektor publik dengan sektor private.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sektor Publik

Sektor publik (public sector) adalah sektor ekonomi yang dikendalikan oleh negara
dan mencakup pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi di bawahnya. Sektor
ini berperan vital dalam perekonomian karena memiliki otoritas untuk mengatur
kehidupan berbangsa, keamanan dan ketertiban dan perekonomian, dan alokasi sumber
daya. Selain itu, sektor ini juga menyediakan barang dan layanan publik, yang mana
terlalu signifikan atau tidak ekonomis karena bagi sektor swasta.
Perusahaan sektor publik dan swasta diharuskan memproduksi barang dan
mengirimkannya ke masyarakat umum. Keadaan seperti sifat atau sifat pribadi bisnis
membedakan keduanya. Hukum yang mengaturnya tetap sama dalam beberapa kasus;
dalam kasus lain, undang-undang ditentukan untuk mencakup sektor swasta atau sektor
publik. Ini umumnya dilakukan oleh hukum perusahaan.
Sektor publik adalah milik negara atau badan yang dijalankan pemerintah yang
menyediakan layanan bagi pemerintah dan warga negara juga. Secara umum, sektor
publik perlu mengambil gambar ketika monopoli diambil alih oleh sektor swasta dan
warga negara dieksploitasi. Masyarakat kelas bawahlah yang merasa paling membebani
dan perlu dilindungi, dalam hal ini sektor publik menyediakan layanan penting seperti
transportasi umum. Jika harga layanan seperti itu dinaikkan, kelas bawah khususnya tidak
akan tahu cara bepergian selain berjalan kaki atau bersepeda. Sektor publik dijalankan
melalui pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah.

B. Sektor Privat

Sektor swasta (private sector) merujuk pada bagian dari perekonomian diluar
kepemilikan atau pengendalian pemerintah. Itu mencakup sektor rumah tangga dan bisnis.
Kontribusinya bervariasi antar negara, tergantung seberapa dekat mereka ke ekonomi
pasar bebas atau ekonomi komando.
Meski independen dari kontrol pemerintah, tidak semua organisasi di luar pemerintah
berorientasi keuntungan. Beberapa berorientasi sosial seperti lembaga swadaya
pemerintah dan badan amal.
Kemudian, ada organisasi bisnis berorientasi sosial laba (for-profit social enterprises)
seperti koperasi, penyedia keuangan mikro, dan perusahaan sosial, yang mana
memperoleh keuntungan untuk diinvestasikan lagi untuk kegiatan sosial. Mereka
beroperasi untuk membawa dampak sosial alih-alih memaksimalkan kekayaan pemilik.
Bisnis atau entitas yang berada di bawah sektor swasta adalah yang dijalankan dan
diatur oleh perorangan. Motif organisasi semacam itu ada adalah minat mereka untuk
menghasilkan keuntungan. Ini juga dapat dilakukan dengan mengorbankan warga dan
karena itu eksploitasi. Namun, ada layanan yang tidak dapat disediakan oleh sektor publik
dan oleh karena itu sektor swasta masuk untuk menutupi ceruk tersebut dan memberikan
kepada warga.
Empat jenis perusahaan yang ada di sektor swasta berkisar dari kepemilikan tunggal,
kemitraan hingga perseroan terbatas swasta dan perseroan terbatas publik. Kepemilikan di
keempat jenis didasarkan pada input modal yang dibuat oleh kontribusi. Dalam kasus
kepemilikan tunggal dan kemitraan, modal adalah milik pemilik. Dalam perseroan
terbatas swasta dan perseroan terbatas publik, kepemilikan melalui kepemilikan saham.

C. Perbedaan atau Perbandingan Sektor Publik dengan Sektor Private.

Perbedaan utama antara sektor publik dan swasta adalah motif mereka ada. Sektor
publik hadir untuk melayani warga suatu negara dan motif keuntungan umumnya bukan
kriteria keberadaan mereka. Perusahaan sektor swasta di sisi lain mendasarkan
keberadaan mereka pada menghasilkan keuntungan.
Sektor publik dijalankan dari uang yang dikumpulkan oleh masyarakat umum melalui
pajak, yang merupakan pendapatan untuk sektor publik. Mereka juga dijalankan dengan
pinjaman negara. Perusahaan sektor swasta dijalankan oleh input modal yang dibuat oleh
individu atau pemilik saham. Pendapatan tersebut kemudian disimpan di perusahaan atau
sebagian dibagikan sebagai dividen kepada pemilik saham.
Stewart & Ranson secara umum menggambarkan perbedaan manajemen pelayanan
pada sektor publik dan manajemen pelayanan sektor swasta antara lain :
1. Sektor swasta lebih mendasarkan pada pilihan individu (individual choice) dalam
pasar. Organisasi di sektor swasta dituntut untuk dapat memenuhi selera dan pilihan
individual untuk memenuhi keputusan tiap-tiap individu pelanggan. Sektor publik
tidak mendasarkan pada pilihan individual dalam pasar akan tetapi pilihan kolektif
dalam pemerintahan atau mendasarkan pada tuntutan masyarakat yang sifatnya
kolektif (massa). Oleh karena itu, manajemen pelayanan yang digunakan tentunya
juga berbeda.
2. Karakteristik sektor swasta adalah dipengaruhi hukum permintaan dan penawaran
(supply and demand). Dalam hal penyediaan produk barang atau jasa pelayanan
publik, sektor publik tidak sepenuhnya menggunakan prinsip mekanisme pasar.
Dalam sistem pasar, harga ditentukan sepenuhnya oleh penawaran dan permintaan,
namun di sektor publik harga pelayanan publik tidak bisa ditentukan berdasarkan
harga pasar.
3. Manajemen di sektor swasta bersifat tertutup terhadap akses publik, sedangkan sektor
publik bersifat terbuka untuk masyarakat terutama terkait dengan manajemen
pelayanan. Dalam organisasi sektor publik, informasi harus diberikan kepada publik
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Sementara di sektor swasta
informasi yang disampaikan kepada publik relatif terbatas pada laporan keuangan
edangkan anggaran dan rencana strategis perusahaan merupakan bagian dari rahasia
perusahaan
4. Sektor swasta berorientasi pada keadilan pasar (equity of market). Keadilan pasar
akan terjadi apabila tidak adanya monopoli atau monopsoni. Sementara orientasi
sektor publik adalah menciptakan keadilan kebutuhan (equity of need). Manajemen
pelayanan sektor publik berkepentingan untuk menciptakan adanya kesempatan yang
sama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
5. Tujuan manajemen pelayanan sektor swasta adalah untuk mencari kepuasan
pelanggan (selera pasar), sedangkan sektor publik bertujuan untuk menciptakan
keadilan dan kesejahteraan sosial.
6. Organisasi sektor swasta memiliki konsepsi bahwa pelanggan adalah raja. Sementara
itu, dalam organisasi sektor publik kekuasaan tertinggi adalah masyarakat. Dalam hal
tertentu masyarakat merupakan pelanggan, tetapi dalam keadaan tertentu juga
masyarakat bukan menjadi pelanggan. Berdasarkan hal ini, maka manajemen
pelayanan yang diterapkan tentu akan berbeda.
7. Persaingan dalam sektor swasta merupakan instrumen pasar, sedangkan dalam sektor
publik yang merupakan instrumen pemerintahan adalah tindakan kolektif. Keadaan
inilah yang menyebabkan sektor publik tidak bisa menjadi murni pasar, akan tetapi
bersifat setengah pasar (quasi competition).
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Baik sektor publik maupun swasta pada akhirnya memenuhi tuntutan yang dibuat
oleh warga. Meskipun demikian, motif mereka untuk hidup tetap berbeda; keduanya
cenderung memperkuat ekonomi karena keduanya menyediakan lapangan kerja bagi warga
suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/32056/2/BAB%20I.pdf
https://lovelyristin.com/perbandingan-organisasi-sektor-publik-dan-sektor-privat#mengetahui-
perbedaan-dan-persamaan-organisasi-sektor-publik-dan-sektor-privat
https://cerdasco.com/sektor-publik/
https://id.strephonsays.com/public-and-private-sector-369

Anda mungkin juga menyukai