Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEMINAR BAHASA INDONESIA

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh :
Nanda Amelia Jauhari (1710701001)
Dika Restiana (1710701013)
Uni Mardhotillah (1710701019)
Panggih Alqurni (1710701021)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul : “Akuntansi
Sektor Publik”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan banyak doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran, masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.

Yogyakarta, Januari 2020.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….…… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..……….. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….………... 1

 1.1. Latar Belakang …………………………………………………………...……... 1


 1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………….,,,………. 1
 1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………..…………….. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….………...………. 3

 2.1. Pengertian Akuntansi Sektor Publik …………..……………………………...… 3


 2.2 Elemen-elemen Akuntansi Sektor Publik ……………………………………….. 3
 2.3 Lingkup Organisasi Sektor Publik ………………………………………………. 6

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………… 8

 3.1. Simpulan ……………………………………………………………………..… 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 9


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah “Sektor Publik” pertama kali diperkenalkan pada tahun 1952 dimana pada waktu itu
sektor publik sering dikaitakan sebagai bagian dari manajemen ekonomi makro yang terkait
dengan pembangunan dan lembaga pelaksanaan pembangunan (Mardiasmo, 2009). Istilah sektor
publik telah dijelaskan oleh Halim (2008:251) dengan baik sebagaimana berikut ini. Istilah sektor
publik tertuju pada sektor negara, usaha – usaha negara, dan organisasi nirlaba negara (joedono,
2000). Abdullah (1996) menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan sektor publik adalah
pemerintah dan unit organisasinya, yaitu unit – unit yang dikelola pemerintah dan berkaitan
dengan hajat hidup orang banyak atau pelayanan kepada masyarakat seperti kesehatan, pendidikan
dan keamanan. Dengan demikian cukup beralasan bahwa istilah sektor publik dapat berkonotasi
perpajakan, birokrasi atau pemerintah. Lebih lanjut, istilah sektor publik dapat dipahami lebih jelas
bila dihubungkan dengan istilah akuntan publik. Di Amerika serikat, istilah ini adalah untuk
akuntan swasta yang berpraktik untuk masyarakat, sedangkan di Inggris (Eropa), istilah ini adalah
untuk akuntan yang bekerja di organisasi pemerintah. Pemerintah yang dimaksudkan dapat
mencakup pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Definisi Akuntansi Sektor Publik mengemas dan mengerahkan pemahaman pembaca pada
realitas dan fenomena Akuntansi Sektor Publik, baik konsep maupun tataran praktik. Organisasi
sektor publik dari hari ke hari senantiasa dituntut untuk bekerja secara akuntabel dengan
mengedepankan kejujuran dan profesionalisme dalam segala hal, baik SDM, pengelolaan, maupun
yang terpenting manajemen keuangan. Ini sesuai tujuan keberadaan dan pengembangan akuntansi
sektor publik dari waktu ke waktu.
Di indonesia, beberapa upaya untuk membuat sebuah standar yang relevan dengan praktik-
praktik akuntansi di organisasi sektor publik telah di lakukan, baik oleh ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) maupaun oleh pemerintah sendiri. Untuk organisasi nirlaba ( yang dimiliki
perorangan/swasta), IAI telah menentukan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Nomor 45 tentang “ organisasi nirlaba”. PSAK berisi tentang kaidah-kaidah serta prinsip yang
harus diikuti oleh organisasi nirlaba dalam membuat laporan keuangan. Pada lingkup
internasional, telah terdapat standar akuntansi bagi organisasi sektor publik yang disusun oleh
IFAC ( international federation of accountants). Standar itu disebut standar internasional akuntan
sektor publik/ IPSAS ( International Public Sector Accounting Standards).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi Sektor Publik?
2. Apa saja ruang lingkup dan elemen-elemen Akuntansi Sektor Publik?
3. Bagaimana lingkup Organisasi sektor Publik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Akuntansi Sektor Publik
2. Mengetahui ruang lingkup dan elemen Akuntansi Sektor Publik
3. Mengetahui lingkup Organisasi Sektor Publik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Merunut definisi akuntansi sektor publik, mari mengkaji beberapa sumber berikut ini.
Berbagai buku Anglo-Amerika mengartikan akuntansi sektor publik sebagai mekanisme akuntansi
swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Berdasarkan berbagai buku
lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik bersinonim dengan akuntansi pemerintahan.
Maka dari itu pengertian Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme teknik dan analisa akuntansi
di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemendepartemen di bawahnya, pemerintah daerah,
BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun proyek-proyek kerja sama sektor publik dan
swasta.
Selanjutnya, seiring pemahaman di atas, sebagai dampak keberhasilan penerapan basis
akrual di Selandia Baru, berbagai perubahan terkait dengan akuntansi sektor publik pun
berlangsung, yaitu pendefinisian akuntansi sektor publik sebagai akuntansi dana masyarakat.
Akuntansi dana dapat Anda pahami sebagai:
“Mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat”
(Bastian, 1999).
Searah dengan definisi di atas, dapat juga dimaknai bahwa dana masyarakat merupakan
dana yang dimiliki oleh masyarakat bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-
organisasi sektor publik dan juga oleh proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta. Lebih
jauh lagi, definisi atau pengertian tersebut dapat dikembangkan dengan melihat lebih jauh batasan
tentang organisasi sektor publik di Indonesia yang dalam wilayah teknis di lapangan terdiri atas
ekuitas-ekuitas berikut ini.
“Lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah,
BUMN, BUMD, serta LSM-LSM termasuk yayasan-yayasan social” (Bastian, 1999).
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Akuntansi Sektor
Publik adalah mekanisme teknik dan analisa akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana
masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemendepartemen di bawahnya,
pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek
kerjasama sektor publik dan swasta.
2.2 Elemen-elemen Akuntansi Sektor Publik
1. Perencanaan Publik
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, yaitu
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia sebagaimana
tertuang dalam UU RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Pasal 1 Poin 1. Lebih dari itu, proses perencanaan yang dilaksanakan tersebut akan menentukan
aktivitas dan fokus strategi organisasi sektor publik. Dalam prosesnya, memang perencanaan
membutuhkan partisipasi publik yang akan sangat menentukan kualitas serta berterimanya arah
dan tujuan organisasi.
Lebih implisit lagi, inti dari perencanaan adalah mengantisipasi masa depan berdasarkan
tujuan yang ditetapkan. Hal tersebut dilakukan dengan persiapan yang didasarkan pada data dan
informasi yang tersedia saat ini. Maka, aspek yang terkandung dalam perencanaan adalah
perumusan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
karena hakikat dan tujuan publik adalah kesejahteraan publik. Otomatis, tujuan perencanaan publik
adalah perencanaan pencapaian kesejahteraan publik secara bertahap dan sistematis. Dapat
diartikan bahwa perencanaan publik menjadi ilmu yang mempunyai karakter tersendiri. Berkaitan
dengan itu, topik dilanjutkan dengan penganggaran publik.
2. Penganggaran Publik
Berdasarkan penjelasan UU Nomor 17 Tahun 2003, anggaran adalah alat akuntabilitas,
manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai instrumen kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi
untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan supaya
mencapai tujuan bernegara.
Lebih dari itu, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran
organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Mengapa? Karena, tanpa anggaran, organisasi tidak dapat mengendalikan pemborosan
pengeluaran. Bahkan, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pengelola/pengguna anggaran dan
manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran.
Tidak hanya itu, kesuksesan pelaksanaan anggaran ditentukan oleh kebijakan keuangan
secara menyeluruh yang ditentukan oleh lembaga setingkat departemen atau lembaga pelaksana
tertinggi; dukungan politis berbagai lembaga; dan akurasi perencanaan, terutama penganggaran
yang dipengaruhi teknik review perkiraan anggaran. Topik selanjutnya adalah realisasi anggaran
publik.
3. Realisasi Anggaran Publik
Secara teori, realisasi anggaran publik merupakan pelaksanaan anggaran publik yang telah
direncanakan dan ditetapkan dalam bentuk program dan kegiatan nyata. Hal ini berarti fokus
pelaksanaan anggaran terletak pada operasionalisasi program atau kegiatan yang telah
direncanakan dan ditetapkan. Selain itu, realisasi anggaran menunjuk pada arahan atau
pengendalian sistematis dari proses-proses yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Dalam
hal ini, proses tersebut sangat terkait erat dengan kualitas keluaran.
Perlu diketahui, realisasi anggaran terangkai dari suatu siklus yang terdiri atas kegiatan
persiapan, proses pelaksanaan, dan penyelesaian. Siklus tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lain. Selanjutnya adalah pengadaan barang dan jasa publik.

4. Pengadaan Barang dan Jasa Publik


Terkait dengan itu, sebelum melangkah lebih jauh, perlu dipahami bahwa kata
―pengadaan‖ menurut kamus bahasa Indonesia (Reality Publisher, 2008) mengandung arti proses,
cara, tindakan mengadakan atau proses, cara, tindakan menyediakan sesuatu. Sementara itu, kata
―barang‖ mengandung arti benda yang berwujud. Kata ―jasa‖ berarti tindakan yang baik dan
berguna bagi orang, kelompok masyarakat, bangsa dan negara; pertolongan yang sangat berguna;
perbuatan memberikan pelayanan atau servis kepada pelanggan; serta aktivitas, kemudahan,
manfaat, dan sebagainya yang dapat dijual kepada konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa pengadaan barang dan jasa publik adalah proses, cara, serta
tindakan dalam menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat atau publik. Barang dan jasa yang
disediakan merupakan bentuk pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
tercapainya kesejahteraan masyarakat. Menurut pendapat Anda, hal-hal apa saja yang harus masif
agar pengadaan barang dan jasa berjalan dengan baik?
5. Pelaporan Keuangan Sektor Publik
Secara umum, laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai
konsekuensinya, laporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Mengapa? Karena, laporan keuangan
menggambarkan pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target
pendapatan, realisasi penyerapan belanja, serta realisasi pembiayaan.
Selanjutnya, perlu diketahui beberapa komponen laporan, yaitu neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, laporan arus kas yang dilengkapi catatan atas laporan keuangan, ataupun
laporan tambahan lainnya, seperti laporan tahunan dan prospectus.
6. Audit Sektor Publik
Secara umum, pemeriksaan atau auditing adalah suatu investigasi independen terhadap
beberapa aktivitas khusus. Mekanismenya adalah memosisikan dan menggerakkan makna
akuntabilitas dalam pengelolaan sektor pemerintahan, badan usaha milik negara (BUMN), instansi
pengelola aset negara lainnya, ataupun organisasi publik nonpemerintah, seperti partai politik,
LSM, yayasan, dan organisasi di tempat peribadatan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengekspresikan suatu opini secara jujur mengenai posisi keuangan, hasil operasi, kinerja, dan
aliran kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum. Maka itu, laporan auditor
merupakan media yang mengekspresikan opini auditor atau dalam kondisi tertentu bisa juga
menyangkal suatu opini.
Dikaji dari perspektif proses, audit berhubungan erat dengan prinsip dan prosedur
akuntansi yang digunakan oleh berbagai organisasi sektor publik dan pemerintahan. Pihak-pihak
tertentu, sebagai contoh auditor dan pengawas, wajib memiliki pemahaman yang komprehensif
tentang pemeriksaan yang memang terlebih dahulu diprioritaskan, apa lagi pada pemahaman
tentang sistem akuntansi yang dipakai oleh organisasi publik. Agar pemeriksaan berjalan lebih
efisien, efektif, dan ekonomis, organisasi publik juga harus memahami bagaimana mempersiapkan
segala sesuatu terkait audit yang akan dilakukan oleh auditor.
7. Pertanggungjawaban Publik
Dalam organisasi sektor publik, pertanggungjawaban atau akuntabilitas adalah
pertanggungjawaban tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau pengelola organisasi sektor
publik kepada pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) dan masyarakat yang memberikan
amanah kepadanya berdasarkan sistem pemerintahan yang berlaku. Dari penjelasan elemen
tersebut, sampaikan kesan Anda terhadap kondisi dan kinerja elemen-elemen itu di Indonesia.
2.3 Lingkup Organisasi Sektor Publik
1 Pengertian dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik
Pada dasarnya, kajian organisasi sektor publik dilakukan dari sisi manajemen. Namun,
dalam pengembangannya, kajian tersebut telah memasuki wilayah karakter frasa ―sektor publik‖.
Dari sisi kebijakan publik, sektor publik lebih dipahami sebagai kenaikan pajak, birokrasi yang
berlebihan, pemerintahan yang besar, dan nasionalisasi versus privatisasi. Dalam arti luas, frasa
―sektor publik‖ diartikan sebagai metode manajemen negara. Dalam arti sempit, sektor publik
diinterpretasikan sebagai pungutan oleh negara.
Secara praktik, definisi organisasi sektor publik di Indonesia adalah organisasi yang
menggunakan dana masyarakat. Seperti yang telah diungkap di awal, di Indonesia, jenis organisasi
sektor publik yang dikenal antara lain adalah organisasi pemerintah pusat; organisasi pemerintah
daerah; organisasi partai politik; organisasi LSM; organisasi yayasan; organisasi pendidikan
(sekolah); organisasi kesehatan (puskesmas dan rumah sakit); serta organisasi tempat peribadatan
(masjid, gereja, wihara, dan pura).
2 Karakteristik Organisasi Sektor Publik
Tujuan Menyejahterakan masyarakat secara bertahap yang mencakup kebutuhan
dasar dan kebutuhan lainnya, baik jasmani maupun rohani

Aktivitas Pelayanan publik (public services), seperti bidang pendidikan, kesehatan,


keamanan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan
Sumber pembiayaan Dana masyarakat yang berwujud pajak, retribusi, laba perusahaan negara,
pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak
bertentangan dengan perundangan yang berlaku.

Pola Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan


pertanggungjawaban masyarakat. Salah satunya adalah organisasi pemerintahan, seperti Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yayasan, dan LSM, seperti dewan
pengampu
Penyusunan anggaran
anggaran Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan
program publik dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritik dan
didiskusikan oleh masyarakat. Akhirnya, disahkan oleh wakil masyarakat
di DPR, DPD, DPRD, majelis syuro partai, dewan pengurus LSM, atau
dewan pengurus yayasan
Stakeholder Dapat diperinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi,
para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasional, termasuk
lembaga donor/internasional (Bank Dunia/World Bank), International
Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), United Nation Development Program (UNDP),
USAID, dan pemerintah luar negeri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi sektor publik merupakan mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembagalembaga tinggi negara dan departemen-
departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM, yayasan sosial, ataupun
proyek– proyek kerja sama sektor publik dan swasta. Dalam kondisi apapun organisasi publik
dapat berfokus pada peningkatan pelayanan berjangka panjang. Dengan kata lain, dampak
pelayanan menuju kualitas kehidupan generasi berikut amat diperhatikan, seperti penyediaan
infrastruktur. Oleh karena itu, alokasi dana publik yang tepat menjadi isu utama strategi belanja
publik di organisasi sektor publik.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. (2010). Akuntansi Sektor Publik, Sebuah Pengantar – Berbasis Siklus Akuntansi, Edisi
Ketiga. Yogyakarta: Salemba Empat.Diakses pada tanggal 25 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai