DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Zharif Habibullah (220221100059)
2. Syafiq Febriyanto (220221100078)
3. Ilham Ibadurrohman (220221100086)
4. Michael Dwi Sasongko (220221100090)
BA B I......................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1 Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Sektor Publik....................................4
2.2 Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik.......................................................4
2.3 Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik...........................................5
2.4 Komprasi Akuntansi Sektor public dan Sektor privat..................................6
2.5 Tujuan dan Peran Akuntansi Sektor Publik...................................................6
2.6 Konsep Value for Money.................................................................................7
2.7 Konsep Good Governance..............................................................................9
2.8 Prinsip-prinsip Good Governance................................................................10
2.9 Pilar-pilar Good Governance........................................................................11
BAB III...................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................. 12
Latihan.................................................................................................................. 12
Refensi..................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya
input paling kecil untuk mencapai output yang optimum dalam rangka mencapai
tujuan organisasi. Kampanye implementasi konsep value for money pada
organisasi sektor publik gencar dilakukan seiring dengan meningkatnya tuntutan
akuntabilitas publik dan pelaksanaan good gayer-liance. Implementasi konsep
value for money diyakini dapat memperbaiki akuntansi sektor publik dan
memperbaiki kinerja sektor publik. Manfaat implementasi konsep value for money
pada organisasi sektor publik antara lain:
1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang
diberikan tepat sasaran;
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik;
3. Menurunkan biaya pelayanan publik kinerja inefisiensi dan terjadinya
penghematan dalam penggunaan input.
4. Alokasi belanja lebih berorientasi pada kepentingan publik
5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness)
sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik
2.7 Konsep Good Governance
Good Governance sering disebut pada berbagai event dan peristiwa oleh
berbagai kalangan, pengertian Good Governance bisa berlainan antara satu dengan
yang lain. Ada sebagian kalangan mengartikan Good Governance sebagai kinerja
suatu lembaga, misalnya kinerja pemerintahan suatu negara, perusahaan atau
organisasial masyarakat yang memenuhi prasyarat-prasyarat tertentu. Sebagian
kalangan lain ada yang mengartikan good governance sebagai penerjemahan
konkret demokrasi dengan meniscayakan adanya civic culture sebagai penopang
sustanaibilitas demokrasi itu sendiri.
Pengertian good governance sering diartikan sebagai tata kepemerintahan
yang baik. Kata ‘baik’ disini dimaksudkan sebagai mengikuti kaidah-kaidah tertentu
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance. World Bank mendefinisikan
good governance sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang
solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan
legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha
Untuk mewujudkan good governance diperlukan reformasi kelembagaan
(institutional reform) dan reformasi manajemen publik (public management reform).
Reformasi kelembagaan menyangkut pembenahan seluruh alat-alat pemerintahan di
daerah baik struktur maupun infrastrukturnya. Kunci reformasi kelembagaan tersebut
adalah pemberdayaan masing-masing elemen di daerah, yaitu masyarakat umum
sebagai “stakeholder,” pemerintah daerah sebagai eksekutif, dan DPRD sebagai
“shareholder”
Good governance akan tercapai jika lembaga pengawas dan pemeriksa
berfungsi secara baik. Apabila lembaga pengawas dan pemeriksa telah tertata
dengan baik, maka yang perlu dilakukan adalah memberbaiki teknik pengawasan
dan pemeriksaan. Salah satunya adalah dengan memperkuat pelaksanaan
pemeriksaan (audit) tidak hanya pemeriksaan keuangan (financial audit) akan tetapi
perlu juga dilakukan value for money audit atau sering disebut pemeriksaan kinerja
(performance audit). Sebagaimana diatur dalam Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) tahun 2007, value for money audit atau pemeriksaan kinerja adalah
pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa tingkat ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas pelaksanaan suatu program/kegiatan dan unit kerja tertentu (Haryanto
dkk., 2007)
2.8 Prinsip-prinsip Good Governance
Kunci utama memahami good governance adalah pemahaman atas prinsip-
prinsip di dalamnya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini akan didapatkan tolak ukur
kinerja suatu pemerintahan. Baik-buruknya pemerintahan bisa dinilai bila ia telah
bersinggungan dengan semua unsur prinsip-prinsip good governance. Menyadari
pentingnya masalah ini, prinsip-prinsip good governance diurai satu persatu
sebagaimana tertera di bawah ini:
a) Partisipasi Masyarakat
Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan,
baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang
mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun
berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta
kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif.
b) Tegaknya Supremasi Hukum
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk
di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia
c) Transparansi
Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses
pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh
pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai
agar dapat dimengerti dan dipantau.
d) Peduli pada Stakeholder
Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha
melayani semua pihak yang berkepentingan.
e) Berorientasi pada Konsensus
Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingankepentingan yang
berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa
yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin,
konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur.
f) Kesetaraan
Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
g) Efektifitas dan Efisiensi
Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil
sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan
sumbersumber daya yang ada seoptimal mungkin.
h) Akuntabilitas
Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan organisasi-
organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun
kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggung jawaban
tersebut berbeda satu dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang
bersangkutan.
i) Visi Strategis
Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke
depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta
kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan
tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas
kompleksitas kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi
perspektif tersebut
2.9 Pilar-pilar Good Governance
Good Governance hanya bermakna bila keberadaannya ditopang oleh
lembaga yang melibatkan kepentingan publik. Jenis lembaga tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Pemerintah Daerah (Good Public Governance)
a. Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang stabil
b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan
c. Menyediakan public service yang efektif dan accountable
d. Menegakkan HAM
e. Melindungi lingkungan hidup
f. Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan publik
2. Sektor Swasta (Good Corporate Governance)
a. Menjalankan industri
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Menyediakan insentif bagi karyawan
d. Meningkatkan standar hidup masyarakat
e. Memelihara lingkungan hidup
f. Menaati peraturan
g. Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi kepada masyarakat
h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
3. Masyarakat Madani (Civil Society)
a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi
b. Mempengaruhi kebijakan publik
c. Sebagai sarana cheks and balances pemerintah
d. Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah
e. Mengembangkan SDM
f. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat
BAB III
PENUTUP
Latihan
Pilihan Ganda
1. Badan pemerintahan yang termasuk dalam ruang lingkup akuntansi sektor
publik.
a. Yayasan
b. Lembaga swadaya masyarakat
c. Organisasi sukarelawan
d. Semua jawaban benar
2. Standar akuntansi yang diikuti badan pemerintah.
a. PSAK
b. Undang-undang
c. SAP
d. SPAP
3. Tujuan dari organisasi sektor publik.
a. Non-provit motive
b. Profit motive
c. Menambah kekayaan
d. Semua jawaban salah
4. Pendanaan organisasi sekot publik.
a. Utang obligasi
b. Laba
c. Pajak
d. Modal
5. 3 elemen utama dalam konsep value for money.
a. Ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
b. Akuntabilitas, efisiensi, dan keadilan
c. Kesetaraan, transparasi, dan ekonomi
d. Efektivitas, kesetaraan, dan transparasi
6. Tujuan dari akuntansi sektor publik.
a. Transparasi, kesetaraan, akuntabilitas
b. Penyediaan informasi, akuntabilitas, management control
c. Laba, keadilan, wajar
d. Wajar,transparasi, akuntabilitas
7. Manfaat dari implementasi konsep value for money.
a. Mendapatkan laba
b. Pemborosan anggaran belanja
c. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik
d. Alokasi belanja berorientasi pada kepentingan pribadi
8. Prinsip-prinsip good govermance.
a. Partisipasi masyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparasi
b. Peduli pada stakeholder, beorientasi pada konsensus, kesetaraan
c. Efektifitas dam efisisensi, akuntabilitas, visi strategis
d. Semua jawaban benar
9. Lembaga yang menjadi pilar good govermance.
a. Perseroan Terbatas (PT)
b. Pemerintah daerah
c. CV
d. Koperasi
10. Kepada siapa pertanggungjawaban organisasi sektor publik.
a. Masyarakat
b. Presiden
c. Pemegang saham
d. Mentri keuangan
Essay
1. Menurut pendapat anda, apa yang dimaksud dengan akuntansi sektor publik?
2. Mengapa akuntansi sektor publik harus mengikuti standar akuntansi
pemerintah (SAP) seperti dimaksud dalam undang-undang nomor 17 tahun
2003 pasal 32, undang-undang nomor 1 tahun 2004 pasal 51 ayat 3, dan
peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010?
3. Adakah perbedaan antara sektor publik dan sektor swasta dari segi struktur
organisasinya? Jelaskan menurut pendapat anda!
4. Bagaimana konsep value for money dapat membawa dampak yang baik bagi
organisasi sektor publik? Jelaskan menurut pendapat anda!
5. Salah satu dari prinsip good governance adanya partisipasi masyarakat.
Menurut pendapat anda, bagaimana partisipasi dari masyarakat dapat
mewujudkan tujuan dari konsep good governance?
Refensi
American Accounting Association. 1966. A Statement of Basic Accounting Theory:
Committee to Prepare a Statement of Basic Accounting Theory. Illinois. USA.
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit
Erlangga.
Dr. Anik Yuesti, SE.,MM, Ni Luh Putu Sandrya Dewi, SE.,Msi, I Gusti Ayu Asri
Pramesti, SE.,Msi, 2020. Akuntansi Sektor Publik. Bali: CV. Noah Aletheia.
Haryanto, Sahmuddin, dan Arifuddin. 2007. Akuntansi Sektor Publik Edisi Pertama.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Joedono, Satrio Budihardjo, 2000. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan
Daerah. Jakarta: Salemba Empat (ed. 3)
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Moh Mahsun, S.E., M.Si., Ak., CA., CPA., Firma Sulistyowati, S.E., M.Sii., QIA., dan
Heribertus Andre Purwanugraha, S.E., M.B.A. 2016. Akuntansi Sektor Publik Edisi
Ketiga. Yogyakarta : BFE – Yogyakarta.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik . Yogyakarta: Andi