Basis Kas versus Basis Akrual: Konsep dan Implementasinya dalam Akuntansi Anggaran
Akuntansi berbasis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan, belanja dan pembiayaan. Sementara, untuk akuntansi berbasis akrual berarti bahwa
pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat
terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan
pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau diabayar (Ritonga, 2010).
Didalam perkembangannya, hanya Selandia Baru dan Inggris yang telah mampu menerapkan
basis akrual
Manfaat utama yang diharapkan dari penerapan akuntansi akrual yaitu pendapatan dan
belanja pemerintah dapat dialokasikan secara tepat setiap saat. Dalam hal ini, akuntabilitas dapat
diimplementasikan secara lebih baik dengan akuntansi akrual, yang mengakui beban pada saat
transaksi terjadi, dibandingkan dengan akuntansi kas, yang mengakui beban pada saat dibayarkan.
Ada beberapa pendapat mengenai ketidaksetujuan terhadap penerapan akuntansi akrual pada
sektor publik ini yaitu akuntansi akrual menyebabkan munculnya masalah pengendalian keuangan
yang lebih besar. Namun untuk dapat menerapkan basis akrual dengan berhasil tidak dapat
dilakukan secara radikal akan tetapi dilakukan secara gradual (bertahap).