OLEH
NURHAYATI, S.Pd.I
NIP: 197007071991032003
Disusun Oleh :
Nurhayati, S.Pd.I
197007071991032003
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi
Perpustakaan SD Negeri 014 Teratak Buluh
Mengetahui/Mengesahkan
2
Pengawas Pendidikan Agama Islam
USWATI, S.Ag, MM
NIP:19711130 200003 2 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini
dapat terselesaikan pada waktunya.
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pai
Materi Asmaul Husna Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas II SD Negeri
014 Teratak Buluh Tahun Pelajaran 2019/2020, disusun untuk memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat golongan pegawai negeri sipil dari III/d ke IV/a dan sebagai bentuk
profesionalitas guru PAI.
Dalam penyusunan dan penyelesaian Penelitian Tindakan Kelas ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Yth. Bapak Arpius, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 014 Teratak Buluh
2. Yth. Rekan-rekan Guru SD Negeri 014 Teratak Buluh yang memberikan motivasi,
ide-ide, gagasan, dan dukungan kepada peneliti
3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian tindakan kelas ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi
kesempurnaan penelitian ini dan demi penelitian yang akan datang.
Peneliti
3
ABSTRAK
Keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran,
bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa diimplementasikan melalui strategi yang tepat,
maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh
karena itu setiap akan mengajar guru diharuskan untuk menerapkan strategi atau metode tertentu dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar PAI melalui metode pembelajaran
Snowball Throwing pada siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah Apakah metode pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi
Asmaul Husna pada siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh tahun pelajaran 2019/2020?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar PAI materi
Asmaul Husna siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh setelah diterapkannya metode pembelajaran
Snowball Throwing
Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus. Pengumpulan data ini
menggunakan metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Snowbal Throwing dapat meningkatkan hasil
belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh Kabupaten Kampar
tahun pelajaran 2019/2020. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dilakukan pada dua tingkatan yaitu siklus I dan siklus II yang menghasilkan nilai hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang dengan KKM 65 sebanyak 14 siswa atau 53,85% dengan
nilai rata-rata 76. Pada siklus II siswa yang tuntas dengan KKM 65 sebanyak 22 siswa atau 84,62% dengan
nilai rata-rata 85,1%.
Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Snowbal Throwing dapat berpengaruh positif
terhadap hasil belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh, serta
model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran PAI di Sekolah
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
agar berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis perta didik, (pp no 9 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan).
Nomor 14 Tahun 2005 dinyatakan bahwa Guru dan Dosen pada pasal 4 tertulis guru
berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran
serta melaksanakan program tindak lanjut. Disamping itu guru dituntut memiliki
perencanaan dan pengarahan dalam operasionalisasi yang sesuia dengan situasi dan kondisi
lapangan yang sudah ada. Hal tersebut mencakup perhitungan tentang hambatan-hambatannya
yang bersifat fisik ataupun non fisik, seperti mental spiritual dan moral, baik dari subjek, objek,
maupun lingkungan sekitar. Strategi pendidikan dapat pula diartikan sebagai kebijaksanaan dan
Berdasarkan pemahaman tersebut, berarti para siswa tidak dilihat sebagai objek yang
pasif, tetapi lebih dilihat sebagai subjek yang sedang belajar atau mengembangkan segala
potensinya. Oleh karena itu, dalam strategi pembelajaran, terdapat harapan agar mereka bias
7
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual, sehingga untuk
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Kemudian strategi merupakan sebuah rencana, rancangan, danm plot bagi dibangunnya
sebuah metode pembelajaran, yang selanjutnya akan dijabarkan dalam teknik dan gaya
Dengan begitu metode dan teknik mempunyai pengertian yang berbeda, meskipun
tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan, sementara
teknik adalah cara mengerjakan sesuatu. Jadi, metode mempunyai pengertian lebih luas, ideal,
dan lebih konsepsional dibandingkan teknik. Namun demikian, suatu strategi dapat dikatakan
baik bila dapat melahirkan metode yang baik pula, karena metode adalah suatu cara pelaksanaan
strategi (HM. Arifin, 1991: 56). Jika hal tersebut dikaitkan dengan pembelajaran, maka akan
Dengan demikian, jelas bahwa strategi pembelajaran merupakan sebuah langkah yang
sangat penting dalam menjalankan kegiatan pembelajaran dan tentu saja hal ini harus bersinergi
dengan kondisi pembelajaran. Sehingga, mampu menghasilkan hasil pembelajaran yang sesuai
Kegiatan pembelajaran memang tidak bisa terlepas dari masalah. Masalah tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor itu bisa berasal dari dalam diri siswa sendiri maupun
yang berasal dari lingkungannya. Dari dalam diri siswa misalnya kemampuan berpikir atau
tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani.
Sedangkan yang berasal dari lingkungan misalnya sarana dan prasarana, kompetensi guru,
kreativitas guru, sumber-sumber belajar serta metode pembelajaran. Siswa yang kurang
bersemangat dalam belajar dan siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akan
berdampak pada hasil belajarnya yang kurang memuaskan. Serta guru yang monoton dalam
menyampaikan pelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran PAI siswa kelas II SD Negeri 014
Teratak Buluh. Kemungkinan besar dikarenakan metode yang digunakan guru kurang
bervariatif.
Siswa dituntut aktif dalam pembelajaran PAI, tidak hanya mendengarkan dan
mengamati saja, tetapi mereka dituntut untuk dapat paham apa yang didengar dan diamati.
Banyak guru yang menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk ceramah di depan
siswa yang tidak memberi efek apa-apa pada siswa. Segudang pengetahuan yang disampaikan
kepada siswa seakan-akan masuk telinga kanan lalu keluar melalui telinga kiri, sehingga tidak
membekas apa pun dalam diri siswa. Siswa juga akan merasa bosan dengan kondisi seperti itu.
Namun, banyak guru yang tidak menyadari hal tersebut. Jika ada siswa yang nilainya
jelek guru langsung memberi label siswa yang kurang belajar, kurang memperhatikan guru, dan
label-label negatif yang lain. Siswa selalu menjadi kambing hitam.Sementara guru selalu
menjadi sosok yang paling benar, tidak mau disalahkan. Seharusnya guru bisa introspeksi diri
dan dapat memilih metode mengajar yang tepat, lebih bervariatif, dan mudah diterima oleh
murid. Seorang guru juga membutuhkan ketrampilan mengajar yang lebih dibanding dengan
orang yang bukan guru. Guru harus kaya metode dan strategi mengajar.
Metode mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid, ia
dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat
Metode snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang membagi murid
dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuat
pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut
dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang selanjutnya masing-
Setelah peneliti melihat masalah yang terjadi di SD Negeri 014 Teratak Buluh, peneliti
memiliki alternatif solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan merubah
metode pengajaran yang selama ini dilakukan.Karena dengan ceramah siswa kurang maksimal
dalam memahami materi yang disampaikan guru dan siswa cenderung bosan. Metode yang
Dengan melihat masalah di atas maka penulis merasa tertantang untuk meneliti
tentang penerapan metode pembelajaran snowball throwing. Maka penulis memberi judul
“Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Asmaul Husna Melalui Metode Snowball Throwing
Pada Siswa Kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh Tahun Pelajaran 2019/2020.” Dengan
penelitian ini diharapkan para guru dapat lebih selektif memilih metode mengajar yang tepat
berikut:
Apakah Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi
Asmaul Husna pada siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh Tahun Pelajaran 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi
Asmaul Husna melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika metode Snowball Throwing dilaksanakan
dengan baik maka dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas
2. Indikator Keberhasilan
dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai.indikator yang dipakai peneliti
dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran PAI di SD Negeri 014 Teratak Buluh. Peneliti
sangat berharap siswa mampu mencapai indikator atau standar yang telah ditentukan,
sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Secara Individu
Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 65 dalam materi pembelajaran Membiasakan
Hidup damai.
b. Secara Klasikal
Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang
mendapat skor ≥ 65 mencapai presentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 80% atau
dengan kata lain 80% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM
kelas.
Dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan
1. Manfaat Teoritis
pembelajaran PAI.
b. Diharapkan bias menambah khasanah teori yang sudah ada dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi dan profesionalme
guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif,
begitu aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan secara optimal dan
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan bias semakin meninngkatkan hasil belajar siswa kelas
kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh pada mata pelajaran PAI, khususnya pada penguasaan
1) Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memperhatikan pelajaran dengan baik
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini setidaknya bias menambah referensi dan khasanah bagi
F. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas,
maka untuk lebih jelasnya penulis menguraikan arti kata-kata yang sesuai dengan judul. Adapun
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang
dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.Perubahan tersebut
dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
Asmaul Husna terdiri atas dua kata, yaitu asma yang berarti nama dan husna yang berarti
baik atau indah. Jadi, Asmaul Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi
indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. Dijelaskan juga bahwa Asmaul Husna
merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya dan
Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar.
Snowball throwing dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran snowball
throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa
kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab. Pembelajaran dengan metode
snowball throwing dalam hal ini, peserta didik diberikan kebebasan untuk membangun atau
menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan yang
pendekatan kooperatif yang didasarkan pada lima prinsip yaitu prinsip belajar siswa aktif
(joyfull learning).
Snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang dalam
kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti
bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang
ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang
diperolehnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam belajar, kadang-kadang aktivitas itu dilakukan oleh guru, sedangkan murid
bersikap pasif. Ini disebut aktivitas belajar murid yang yang berpusat kepada guru (teacher
centered). Di pihak lain, ada cara belajar yang berpusat kepada murid (pupil centered) dan
guru berperan sebagai pemimpin belajar (manager of learning). Pada aktivitas belajar yang
berpusat kepada guru, murid hanya mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru. Guru
aktif dan murid pasif, guru berceloteh terus seolah-olah memberikan ceramah pada suatu
pertemuan.
Kemudian menurut Winkel (1996:53) belajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan
nilai sikap. Ada juga menurut kamus besar bahasa Indonesia (Kridalaksana,1990:14,343)
belajar yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau
(Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan
Menurut Hamalik (2008:3) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan
pengembangan yang lebih baik. Sudjana (2005:22) juga mengatakan bahwa penilaian hasil
belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan
criteria tertentu.
Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil
belajar pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar
mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik (Sudjana,2005:22).
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan tiingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar juga dapat diketahui dengan
Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi baik faktor internal maupun eksternal. Secara jelas, uraian
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu atau
peserta didik dan dapat mempengaruhi hasil prestasi belajar individu atau peserta didik.
Faktor internal meliputi: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif
2) Faktor Eksternal
seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut. Faktor eksternal
lingkungan masyarakat.
B. Pembelajaran PAI
1. Hakikat PAI
Ilmu Pendidikan Agama Islam, sering disebut sebuah studi tentang proses pendidikan
yang berasarkan nilai-nilai filosofis ajaran islam dengan sebagai dasarnya yaitu Al-Qur’an
dan Sunnah. Ilmu pendidikan agama islam juga merupakan ilmu pendidikan yang
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu pembelajaran yang dilakukan oleh
seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi mengenai agama islam kepada
orang yang ingin mengetahui lebih dalam tentang agama islam baik dari segi materi
akademis maupun dari segi praktik yang dapat dilakukan sehari hari.
mendefinisikan suatu upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong
belajar, mau belajar da tertarik untuk terus-menerus mempelajari agama islam, baik untuk
mengetahui bagaimana cara beragama yang benar maupun mempelajari islam sebagai
pengetahuan.
bimbingan menjadi muslim yang tangguh dan mampun merealisasikan ajaran Pendidikan
Agama Islam dalam kehiduan sehari-hari sehingga menjadi insan kamil. Untuk itu
penanaman Pembelajaran PAI sangant penting dalam membentuk dan mendasari peserta
didik. Dengan penanaman Pembelajaran PAI sejak dini diharapkan mampu membentuk
pribadi yang kokoh, kuat dan mandiri untuk berpedoman pada agama islam.
Adapun tujuan pembelajaran pai di sekolah menurut Dr. Zakiyah Daradjat,dkk dalam
a. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu tujuan yang akan di capai dengan semua kegiatan
pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini meliputi aspek
kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan.
b. Tujuan Khusus
yang termasuk dibawah tiap tujuan umum pendidikan. Tujuan ini meliputi gabungan
c. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yaitu pendidikan islam yang berlangsung selama hidup, maka
dengan tujuan akhir terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.
d. Tujuan Sementara
Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan di capai setelah anak didik di beri
formal.
e. Tujuan Operasional
Tujuian operasional yaitu tujuan praktis yang akan di capai dengan sejumlah
3. Asmaul Husna
Asmaul Husna terdiri atas dua kata yaitu asma yang berarti nama-nama Allah dan
husna yang berarti baik atau indah.Jadi Asmaul Husna dapat diartikan sebagai nama-nama
yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT.Sebagai bukti keagungan-Nya,
kata Asmaul Husna di ambil dari ayat Al-Qur’an yaitu QS. Taha/20:8 yang artinya Allah
SWT tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama baik).
Artinya: “Dan Allah SWT memiliki Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya
dengan (menyebut) nama-namaNya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Araf/7:180)
Dalam Asmaul Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai
yang tak terhingga tingginya. Berdoa dengan menyebut Asmaul Husna sangat dianjurkan
Jawabannya, tentu saja tidak karena menghafalkan Asmaul Husna juga harus diiringi
dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus-menerus menzikirnya,
Dasar Pendididkan Islam yang utama dan pertama adalah Al-Qur,an, kemudian
membangun dunia ini sesuai dengan yang ditetapkan Allah. Atau dengan kata yang
lebih singkat dan sering digunakan oleh Al-Qur‟an, untuk bertaqwa kepada Alllah Swt.
permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Berikut ini adalah lampiran
permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi pada kelas II semester II :
Kelas II, Semester II
diantaranya:
lainnya.
kepada proses membuat soal atau pertanyaan di selembar kertas dan membentuknya sperti
Kegiatan melempar bola pertanyaan ini akan membuat suasana kelas dan kelompok
menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bertanya, atau
berbicara. Akan tetapi, mereka juga melakukan aktivitas fisik, yaitu menggulung kertas dam
melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan
mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari
aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Snowball
UNESCO, yakni belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do),
belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning
pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok
untuk mendapat tudas dadri guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan
yang di bentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran snowball throwing adalah
suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya
masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembabr kertas dan
membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut di lempar ke murid yang lain selama
durasi waktu tang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan
a. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi
akademis.
kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya prestasi yang
kepercayaan diri.
f. Anggota-anggota dalam kelomok diatur terdiri dari peserta didik yang berkemampuan
)yaitu:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan
satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
e. Kemudian ketas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
f. Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian.
g. Evaluasi
h. Penutup
c. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang
e. Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik.
dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal ayng dibuat siswa biasanya
hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah
diberikan.
b. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat
bagi anggota lain untuk nmemahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak
c. Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa nsaat
berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama tapi tidak menutup kemungkinan
bagi guru untuk menambahkan pemberian kuis individu dan penghargaan kelompok.
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subyek Penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh dengan jumlah
siswa yang menjadi subyek penelitian adalah 26 siswa. Penelitian dilakukan pada semester dua
tahun pelajaran 2019/2020. Alasan yang paling mendasar pemilihan subjek penelitian ini adalah
peneliti melihat keaktifan dan hasil belajar siswa kelas II yang kurang memuaskan, maka dari
itu peneliti menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing, dengan metode tersebut
peneliti berharap dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PAI materi Membiasakan
Table 3.4
No Nama L/P
1 Adinda Triyana P
2 Alifa Dwi Anggara L
3 Bima Aprilleo D L
4 Damar Darmansah L
5 Desya Asyifah R P
6 Devira Dwi H P
7 Dila Mawarni P
8 Dion Raditya A L
9 Hafiz Kholilur R L
10 Julio Ardianza L
11 Kenzie Javas N L
12 Luna Taskia P
13 M.Syahri Jamil A L
14 Meisya Amelia F P
15 Muhammad Alfiqih L
16 M.Arifin Hernando S L
17 M.Kais Samsul B L
18 Muhammad Saberi L
19 Nur Asmania P
20 Priscilia Putri M P
21 Raka Ardiansyah L
22 Razik Ilham L
23 Reiysah Anggun S P
24 Resylia Candra P P
25 Rifi Aditya L
26 Zeno Fahrezi L
A. Metodologi Penelitian
4. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas yang di dasarkan
pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran PAI siswa kelas II SD Negeri 014
Teratak Buluh Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester
genap dan dilakukan sesuai jadwal sehingga tidak mengganggu mata pelajaran yang lain.
Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah di desain dalam
faktor-faktor yang telah diselidiki. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap
dengan teman sejawat, serta mengkaji teori ataupun metode yang relevan.
Berdasarkan refleksi awal serta diskusi yang dilakukan dengan rekan tersebut, maka
langkah yang dianggap tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran PAI
adalah dengan metode snowball throwing. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut
maka prosedur pelaksanaan PTK ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
5. Langkah-Langkah
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan yang matang agar pembelajaran PAI dapat
snowball throwing.
4) Peneliti membuat dan melengkapi alat media pembelajaran materi Asmaul Husna.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakuakan proses belajar, apersepsi, pre-tes, pembelajaran dan evaluasi.
Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran,
guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran serta manfaat
metode snowball throwing, kemudian divariasikan dengan metode tanya jawab, diskusi
dan ceramah, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah
c. Observasi
Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung. Sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan pada tahap ini, secepatnya
analisis untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang
diharapkan atau belum. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksikan
tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat disajikan landasan
Gambar 1.1
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
6. Instrumen Penelitian
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran PAI semester II tahun pelajaran
2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian menggunakan jam mata
pelajaran PAI sesuai jadwal pelajaran PAI kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Indikator :
Khaliq
5) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi yang akan digunakan
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 06 April 2020. Penelitian siklus I ini sudah
1) Kegiatan Awal
d) Siswa mendengarkan apersepsi terkait materi dari guru berupa pertanyaan lisan.
Pertanyaan yang diberikan bermula dari cerita pengalaman yang dibacakan oleh
guru.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi yang akan
2) Kegiatan Inti
f) Siswa diminta untuk membuat satu soal kemudian dilempar ke kelompok lain.
g) Ketika semua kelompok sudah mendapatkan soal dari kelompok lain diminta
untuk menulis jawaban pada lembar kertas dan dijawab oleh salah satu dari
kelompok tersebut
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang benar
kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi pelajaran yang telah
belum jelas.
c) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke dalam tas.
c. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode snowball throwing pada mata
pelajaran PAI. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:
sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian siswa sudah dapat
2) Keterlibatan guru dalam poses pembelajaran juga mulai meningkat, dimana guru telah
PAI, namun dalam pengelolaan waktu masih belum sempurna, dan pengelolaan kelas
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus pertama dan sesuai dengan rencana
penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran siklus pertama diadakan
perbaikan adalah:
3) Pada saat diskusi ada siswa yang tidak ikut bekerja sama.
4) Guru yang kurang menguasai kelas terbukti masih banyak siswa yang berbicara
pelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti perlu melakukan tindakan kembali pada siklus II.
Tujuan dari siklus II adalah meningkatkan hasil belajar dari siklus I dan agar semua
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Salam, al-Khaliq
a) Menjelaskan pengertian Asmaul Husna, al-Quddus, as-Salam, al-Khaliq
b) Memahami isi kandungan Al-Qur’an dari Asmaul Husna, al-Quddus, as-
Salam, al-Khaliq
c) Menunjukkan sikap perilaku dari Asmaul Husna, al-Quddus, as-Salam, al-
Khaliq
d) Menyebutkan hikmah dari mempelajari Asmaul Husna, al-Quddus, as-Salam,
al-Khaliq
e) Menyimpulkan dari Asmaul Husna, al-Quddus, as-Salam, al-Khaliq
5) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi yang akan digunakan
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 April 2020. Penelitian siklus II ini sudah
b) Guru menanyakan keadaan siswa serta kesiapan siswa untuk memulai kegiatan
belajar mengajar.
2) Kegiatan Inti
f) Siswa diminta untuk membuat satu soal kemudian dilempar ke kelompok lain.
g) Ketika semua kelompok sudah mendapatkan soal dari kelompok lain diminta
untuk menulis jawaban pada lembar kertas dan dijawab pleh salah satu dari
kelompok tersebut
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan jawaban yang benar
kemudian guru menjelaskan kepada siswa tentang materi pelajaran yang telah
belum jelas.
c) Guru meminta siswa untuk memasukkan semua buku dan catatan ke dalam tas.
c. Observasi
Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode snowball throwing pada mata
pelajaran PAI. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:
sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian siswa sudah dapat
2) Keterlibatan guru dalam poses pembelajaran juga mulai meningkat, dimana guru
pembelajaran PAI, namun dalam pengelolaan waktu masih belum sempurna, dan
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus pertama dan sesuai dengan rencana
penelitian tindakan kelas, maka pada akhir pembelajaran siklus pertama diadakan
3) Pada saat diskusi semua siswa ikut bekerja sama dan mengerjakan tugas
kelompok
4) Guru yang menguasai kelas dengan baik terbukti sudah banyak siswa yang
metode Snowball Throwing yang dilihat melalui hasil observasi guru dan siswa.
yang dilihat melalui hasil post test di setiap akhir siklus. Nilai rata-rata yang
diperoleh pada tiap siklus semakin meningkat, dengan demikian artinya indikator
keberhasilan telah tercapai. Selain itu siswa juga merasa senang dalam mengikuti
dapat dihentikan.
a. Sumber data
Dalam penelitian ini, data diperoleh dari guru mata pelajaran PAI dan
b. Jenis data
1) Data kualitatif
tahapan mengajar.
2) Data kuantitatif
Berupa nilai hasil belajar yang diperoleh siswa yang terdiri dari
1) Observasi
2) Test
pada setiap siklus. Soal tes dibuat sesuai materi yang diajarkan
Data hasil belajar diambil dari tes akhir pada siswa, dilaksanakan setiap
Rata-rata =
𝑁
Keterangan:
N = Jumlah siswa
76%-100% = baik
56%-75% = sedang
40%-55% = kurang
C. Indikator kinerja
D. Jadwal Penelitian
MINGGU KE …..
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
NO KEGIATAN
Januari Maret April
1 Perencanaan V V
2 Proses Pembelajaran V V
3 Evaluasi V V
4 Pengumpulan Data V
5 Analisis Data V V
6 Penyusunan Hasil V
7 Pelaporan Hasil V
BAB IV
Maret 2020 di kelas II SD Negeri 014 Teratak Buluh dengan jumlah 26 siswa. Adapun
proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Sebagai nilai
patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM), kelas II pada mata
Tabel 4.1
Jumlah 1545
dengan jumlah 26 siswa. Berdasarkan hasil siklus I diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jumlah 1760
Tabel 4.3
Siklus I
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Keterangan
No Aspek yang diamati
A B C
1 Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran √
2 Penguasaan materi √
Keterangan:
A : Baik
B : Cukup
C : Kurang
Tabel 4.4
Kelas/Semester : II / II (Dua)
2 Alifa Dwi C C K
Anggara
3 Bima Aprilleo D B B C
4 Damar C C C
Darmansah
5 Desya Asyifah R B B B
6 Devira Dwi H B B B
7 Dila Mawarni B C B
8 Dion Raditya A B B B
9 Hafiz Kholilur R B B C
10 Julio Ardianza B B B
11 Kenzie Javas N B C B
12 Luna Taskia C K C
13 M.Syahri Jamil A B B C
14 Meisya Amelia F B B B
15 Muhammad B C B
Alfiqih
16 M.Arifin B B C
Hernando S
17 M.Kais Samsul B B B C
18 Muhammad B C B
Saberi
19 Nur Asmania B B B
20 Priscilia Putri M B B C
21 Raka Ardiansyah B C B
22 Razik Ilham C K C
23 Reiysah Anggun B B C
S
24 Resylia Candra P B B C
25 Rifi Aditya B B C
26 Zeno Fahrezi B K C
Keterangan :
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
dengan jumlah 26 siswa. Berdasarkan hasil siklus II diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Jumlah 2065
Tabel 4.6
Siklus II
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Keterangan
No Aspek yang diamati
A B C
1 Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran √
2 Penguasaan materi √
Keterangan:
A : Baik
B : Cukup
C : Kurang
Tabel 4.7
Siklus II
Kelas/Semester : II / II (Dua)
4 Damar B B C
Darmansah
5 Desya Asyifah R B B B
6 Devira Dwi H B B B
7 Dila Mawarni B B B
8 Dion Raditya A B B B
9 Hafiz Kholilur R B B B
10 Julio Ardianza B B B
11 Kenzie Javas N B B B
12 Luna Taskia B C B
13 M.Syahri Jamil A B B B
14 Meisya Amelia F B B B
15 Muhammad B B B
Alfiqih
16 M.Arifin B B B
Hernando S
17 M.Kais Samsul B B B B
18 Muhammad B B B
Saberi
19 Nur Asmania B B B
20 Priscilia Putri M B B B
21 Raka Ardiansyah B B B
22 Razik Ilham B B C
23 Reiysah Anggun B B B
S
24 Resylia Candra P B B B
25 Rifi Aditya B B B
26 Zeno Fahrezi C B B
Keterangan :
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Jumlah 1545
yang dapat mencapai KKM sebanyak 6 siswa atau 23,08% dengan rata-rata kelas 59,42.
Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 76,92%. Oleh
karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
ketuntasan belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Berikut ini data dan hasil
Tabel 4.9
Data Ketuntasan Siklus I
Jumlah 1760
siklus I mengalami peningkatan. Siklus I ini, siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 14
siswa atau 53,85% dengan rata-rata kelas 67,69. Berdasarkan data di atas dapat diketahui
bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pra siklus ke siklus I
sebanyak 14 siswa atau 53,85%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas
sebanyak 12
siswa atau 46,15%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
Tabel 4.12
Jumlah 2065
Siklus II sudah dikataan tuntas, karena tingkat ketuntasan sudah mencapai 84,62%
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 79,42 dengan persentase ketuntasan
belajar sebanyak 84,62% dari jumlah siswa atau 26 siswa. Hasil pada siklus II ini
menunjukkan bahwa siklus II telah berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yang
Data ini diperoleh dari hasil prestasi belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dipaparkan
sebagai berikut:
Tabel 4.15
Data Peningkatan Siswa Mencapai KKM
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar
yaitu, pada pra siklus sebanyak 59,42, siklus I sebanyak 67,69, dan pada sikulus II sebanyak
79,42. Nilai rata-rata yang dihasilkan pada siklus II ini sebanyak 79,42, menunjukkan bahwa
Peningkatan prestasi ini juga dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
Gambar 4.16
20
15
Jumlah Siswa yang Lulus
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
meningkatkan hasil belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas II SD Negeri 014
Teratak Buluh tahun ajaran 2019/2020. Hal itu dapat dibuktikan bahwa pada Pra Siklus siswa
yang tuntas dengan KKM 65 sebanyak 6 siswa atau 28,5% Siklus I siswa yang tuntas dengan
KKM 65 sebanyak 14 siswa atau 53,85% sedangkan pada Siklus II dicapai presentase
ketuntasan belajar dengan KKM 65 sebanyak 22 siswa atau 84,62%. Jadi dari Siklus I sampai
Siklus II terjadi kenaikan presentase hasil belajar yaitu sebesar 8 siswa atau 30,77%.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas ini, dapat dikemukakan beberapa saran antara
lain:
1. Bagi Guru
mengajar, sehingga penggunaan metode atau strategi yang sesuai dan inovatif akan
menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik dan siswa tidak bosan.
c. Lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran PAI.
2. Bagi Siswa
a. Berusaha untuk kreatif dalam setiap mengikuti pembelajaran khususnya pembelajaran
PAI.
c. Dapat memotivasi diri sendiri dan juga teman untuk lebih meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan mendukung kegiatan
bersemangat belajar.
OLEH:
KABUPATEN KAMPAR
2020
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah diselenggarakan acara Seminar Hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul :
Adapun notulen jalannya acara seminar, print out bahan tayang paparan penyaji kegiatan seminar
sebagaimana terlampir dalam berita acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Teratak Buluh, 25 April 2020
Mengetahui
Kepala SD Negeri 014 Teratak Buluh Ketua Panitia Seminar
Anggota :
1. Akmizar
2. Warsiti
3. Asmawati Tarigan, Ama.Pd
Teratak Buluh, 25 April 2020
Mengetahui
Kepala SD Negeri 014 Teratak Buluh Ketua Panitia
SURAT KETERANGAN
No. / /Kep.SD /2020
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SD Negeri 014 Teratak
mestinya.
ARPIUS , S.Pd
NIP: 19660602 199203 1 006
SURAT KETERANGAN
No. / /Kep.SD/2020
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SD Negeri 014 Teratak
Islam (PAI) di SD Negeri 014 Teratak Buluh sejak tanggal 1 Januari 2017.
mestinya.
ARPIUS , S.Pd
NIP: 19660602 199203 1 006
SURAT KETERANGAN
No. / /Kep.SD /2020
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah SD Negeri 014 Teratak
Nama : Akmizar
NIP : 196107041982101001
mestinya.
ARPIUS , S.Pd
NIP: 19660602 199203 1 006
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui tanya jawab, latihan, dan diskusi, peserta didik dapat
mendemonstrasikan pelafalan al-Quddūs dengan benar
menyebutkan arti al-Quddūs dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Manusia mempunyai standar kesempurnaan. Namun, sesempurna apa pun dalam pandangan
manusia, pasti tidak menjangkau kesempurnaan Allah. Allah adalah Dzat yang Mahakuasa,
penggenggam alam semesta. Betapa pun Allah memiliki kesempurnaan dalam kekuasaan, namun
Dia Maha Suci dari sifat kezaliman, kerusakan dan kehinaan. Mahasuci Allah yang tidak
tersentuh dari sisi mana pun kekurangan-Nya.
Al-Quddūs adalah salah satu Asma Allah. Di dalam al-Qur'an, kata al- Quddūs (mahasuci),
sering didampingkan dengan kata Al Malik (Raja atau Penguasa). Misalkan dalam Q.S. al-
Hasyr/59:23 dan al-Jumuāh/62:1. Dalam kamus bahasa Arab, al-Quddūs adalah yang suci murni
atau yang penuh keberkatan. Dari sini muncul berbagai penafsiran dari kata al-Quddūs, di
antaranya terpuji dari segala macam kebajikannya. Imam al-Ghazali mengatakan Allah Swt.
sebagai al-Quddūs adalah Dia yang tidak terjangkau oleh indera, tidak dapat dikhayalkan oleh
imajinasi, dan tidak dapat diduga oleh nurani. Demikian kesempurnaan Allah Swt. Dia tidak
terkejar bentuk dan dzat-Nya oleh kekuatan indera. Indera kita terlalu lemah untuk menjangkau
keagungan Allah yang menggenggam alam semesta ini. Mahasuci Allah dari beranak dan
diperanakkan. Bagi umat Islam, Allah tidak diserupai dan menyerupai apa pun. Jadi, kalau ada
yang menganggap Allah itu menyerupai sesuatu, maka pendapat itu tidak dapat diterima. Karena
sesuatu itu pasti makhluk, dan setiap makhluk pasti ada kelemahannya. Apalagi menyamakan
Allah dengan manusia.
Mahasuci Allah secara zat dan perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan Allah yang cacat
atau gagal. Mengatakan cacat atau gagal pada perbuatan Allah pun tidak layak. Allah tidak
mungkin berbuat sesuatu yang gagal. Mahasuci Allah dari yang dianggap sempurna oleh
makhluk. Manusia mempunyai standar kesempurnaan. Namun, sesempurnanya dalam pandangan
manusia, pasti tidak menjangkau kesempurnaan Allah yang sesungguhnya. Akal manusia
terbatas.
Memang kita harus melakukan perencanaan matang, persiapan yang optimal, dan pelaksanaan
yang hati-hati, tapi kita harus siap pula bahwa hasil yang dicapai tidak akan pernah sempurna.
Sikapilah kekurangan orang lain sebagai ladang amal bagi kita. Kita harus siap menerima
kenyataan bahwa tidak semua orang akan menyukai kita. Lebih baik terus konsisten
memperbaiki diri dan berbuat yang terbaik. Allah yang akan mengatur hati setiap orang. Semua
hati manusia ada dalam genggaman Allah. Inilah yang membuat kita harus selalu berbaik sangka
pada-Nya dalam kondisi apa pun.
E. Metode Pembelajaran
Model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di antaranya (1) ceramah interaktif
(menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film yang bersifat
kontekstual kekinian), (2) diskusi dalam bentuk the educational-diagnose meeting artinya
peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi
pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh
pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan
diskusi.
Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah
menguasai materi, diminta mengerjakan materi pengayaan
yang sudah disiapkan berupa tulisan "al-Quddūs".
Misalnya seperti dibawah ini.
a. Guru menuliskan kata "al-Quddūs" lengkap dengan artinya
di papan tulis atau ditampilkan melalui slide (disesuaikan).
b. Peserta didik melafalkan kata "al-Quddūs" dan artinya
secara berulangulang dan bergantian.
c. Untuk menambah kreativitas peserta didik menggambar
kaligrafi tulisan "al-Quddūs" di buku gambar, dapat
menggunakan pensil warna, spidol, krayon atau alat gambar
yang lain, sehingga dibuatnya bagus. Selanjutnya guru
melakukan penilaian.
Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM, guru
menjelaskan kembali materi Allah Mahasuci (lihat di rubrik
pengembangan materi). Selanjutnya melakukan penilaian
kembali (lihat poin 6) dalam kegiatan mengamati gambar yang
sejenis. Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari dan waktu
tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam
pulang.
H. Penilaian
1. Sikap spiritual (observasi)
Jenis Penilaian: Non Tes
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1 Terlampir
2 Terlampir
Instrumen: Terlampir
2. Sikap sosial (observasi)
Jenis Penilaian: Non Tes
Teknik Penilaian : Penilaian Antar Teman
Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian
Kisi-kisi:
3. Pengetahuan
Jenis Penilaian : Tes
Teknik Penilaian : Tes Lisan
Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes lisan
Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
1.
2.
3.
Instrumen: Terlampir
4. Keterampilan
Jenis Penilaian: Tes
Teknik Penilaian : Kinerja
Bentuk Instrumen : Lembar penilaian kinerja
Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
1
Instrumen: Terlampir
5. Tugas
Mengisi rubrik tugas kelompok tentang ...
Instrumen: Terlampir
6. Portofolio
Membuat paparan tentang kegiatan dalam ....
Teratak Buluh,
Mengetahui,
Kepala SDN 014 Teratak Buluh Guru PAI dan Budi Pekerti Kelas 2,
ARPIUS, S.Pd NURHAYATI, S.Pd.I
NIP. 196606021992031006 NIP. 197007071991032003
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui tanya jawab, latihan, dan diskusi, peserta didik dapat
mendemonstrasikan pelafalan as-Salām dengan benar, dan
Menyebutkan arti as-Salām dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Makna as-Salām
As-Salām, yang merupakan salah satu nama Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mulia. Nama ini
tercantum dalam al-Qur’ān dan Hadîs. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. Artinya: Dia lah
Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang
Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa,
Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S.
al-Hasyr/59:23)
"Dari ¡auban radhiyallahu 'anhu, dia berkata: "Dahulu, apabila Rasulullah saw. telah selesai dari
salatnya, beliau beristighfar tiga kali, dan berkata: 'Ya Allah, Engkau adalah as-Salām, dan dari-
Mu lah keselamatan. Engkau Mahatinggi Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan'." (HR
Muslim).
As-Salām, secara bahasa bermakna selamat dari aib dan kekurangan. Imam Ibnu Katsîr berkata:
“as-Salām, maknanya, yang selamat dari segala aib dan kekurangan, karena kesempurnaan dzat,
sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya (Allah)”.
Demikian pula penjelasan Imam asy-Syaukāni, Imam Ibnul Qayyim rahimahumallah. Ada pula
yang memaknai, makhluk yang selamat dari kedzhaliman-Nya, dan inilah pendapat kebanyakan
para ulama. as-Salām, mencakup keselamatan perbuatan-perbuatan-Nya dari kesiasiaan,
kedzhaliman, kecurangan, dan mencakup keselamatan sifat-sifat-Nya dari penyerupaan dengan
sifat-sifat makhluk, serta meliputi kesempurnaan Dzat-Nya dari setiap kekurangan dan aib, dan
meliputi keselamatan nama-nama-Nya dari setiap celaan". Nama Allah, as-Salām, mencakup
penetapan semua kesempurnaan bagi-Nya dan peniadaan semua kekurangan dari-Nya. Ini adalah
kandungan makna Subhnāllah wal-Hamdu lillāhi” (Maha Suci Allah dan segala pujian bagi-
Nya).
Dan nama Allah, as-Salām, mengandung pengesaan bagi-Nya dalam ulûhiyah (penyembahan
dan pengagungan). Dan ini merupakan kandungan makna Lā ilāha illallāh, wallāhu Akbar (tidak
ada yang berhak disembah dengan haq kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan Dia Maha
Besar). Maka nama Allah, as-Salām, mengumpulkan al-Bâqiyâtu ash-Shālihāt (semua nama
Allah yang baik dan sifat-Nya yang mulia), yang dengannya Allah Azza wa Jalla dipuji.
Kemudian, Allah Swt. mensyariatkan kepada kaum muslimin ucapan salam ”as-
salāmu’alaikum”. Ucapan ini lebih utama dari semua ucapan selamat yang dilakukan oleh
manusia pada umumnya. Ini juga merupakan inti segala sesuatu. Karena harapan manusia terbagi
dua. yaitu selamat dari kejelekan dan memperoleh kebaikan. Dan selamat dari kejelekan lebih
diutamakan daripada memperoleh kebaikan. Syaikh Muhammad bin ¡ālih al-'U¡aimīn
rahimaullah berkata: “as-Salām, bermakna doa meminta keselamatan dari setiap gangguan. Jika
kita mengatakan kepada seseorang "as-salāmu'alaika", maka maksudnya, kita sedang berdoa
kepada Allah untuknya agar Allah Swt. Menyelamatkannya dari gangguan-gangguan, kegilaan,
(kejahatan) manusia, kemaksiatan dan dari penyakit hati, serta dari api neraka. Ini adalah lafazh
yang umum, dan maknanya adalah doa bagi seorang muslim dengan keselamatan dari segala
gangguan”.
Begitu pula di surga, dikarenakan surga adalah Dārussalām, tempat keselamatan dari segala aib,
kejelekan, dan cacat, bahkan selamat dari setiap perkara yang mengurangi kenikmatan hidup.
Sehingga ucapan selamat para penghuni surga adalah salâmun, dan Allah Swt. Mengucapkan
kepada mereka ucapan selamat ”as-Salām”. Begitu pula, para malaikat mendatangi mereka dari
segala pintu dengan mengucapkan, yang artinya: "Selamat sejahtera atasmu karena
kesabaranmu,” maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu" (Q.S. ar-Ra’d/13: 24)
E. Metode Pembelajaran
Model/strategi/metode pembelajaran yang digunakan di antaranya (1) ceramah interaktif
(menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau tayangan visual/film yang bersifat
kontekstual kekinian), (2) diskusi dalam bentuk the educational-diagnose meeting artinya
peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi
pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh
pemahaman yang benar, dan dilengkapi dengan lembar pengamatan dalam pelaksanaan
diskusi.
3. Penutup
1) Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru. 20 menit
2) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya.
3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan
tugas, baik secara individu maupun kelompok.
4) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah
mencapai KKM, diminta mengerjakan materi pengayaan yang
sudah disiapkan berupa tulisan as-Salām.
Misalnya:
a. Guru menuliskan kata as-Salām lengkap dengan artinya di
papan tulis atau ditampilkan melalui slide (disesuaikan).
b. Peserta didik melafalkan kata as-Salām dan artinya secara
berulangulang dan bergantian.
c. Untuk menambah kreativitas peserta didik menggambar
kaligrafi kata as-Salām di buku gambar. Dapat menggunakan
pensil warna, spidol, krayon atau alat gambar yang lain,
sehingga dibuatnya bagus. Selanjutnya guru melakukan
penilaian.
Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru
menjelaskan kembali materi Allah Maha pemberi keselamatan
(lihat di rubrik pengembangan materi). Selanjutnya melakukan
penilaian kembali (lihat poin 6) dalam kegiatan mengamati
gambar yang sejenis. Pelaksanaan remedial dilakukan pada
hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit
setelah jam pulang.
H. Penilaian
1. Sikap spiritual (observasi)
Jenis Penilaian: Non Tes
Teknik Penilaian : Penilaian diri
Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri
Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1 Terlampir
2 Terlampir
Instrumen: Terlampir
3. Pengetahuan
Jenis Penilaian : Tes
Teknik Penilaian : Tes Lisan
Bentuk Instrumen : Lembar penilaian tes lisan
Kisi-kisi :
1.
2.
3.
Instrumen: Terlampir
4. Keterampilan
a. Jenis Penilaian : Tes
b. Teknik Penilaian : Kinerja
c. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian kinerja
Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
1
Instrumen: Terlampir
5. Tugas
Mengisi rubrik tugas kelompok tentang ...
Instrumen: Terlampir
6. Portofolio
Membuat paparan tentang kegiatan dalam ....
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)
Nama Siswa : ..........................................
Kelas / Semester : II / 2
Teknik Penilaian : Penilaian diri.
Penilai : Guru
Kelas / Semester : II / 2
Kompetensi Dasar :
Indikator :
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
No. Kompetensi Sangat Kurang Tidak Skor
Lancar Sedang
Lancar Lancar Lancar
1.
2.
3.
JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Sangat Lancar = Skor 5
Skor yang diperoleh
Lancar = Skor 4
------------------ X 100 =
Sedang = Skor 3
---------
Kurang Lancar = Skor 2
Skor maksimal
TidakLancar = Skor 1
Catatan kriteria:
a. Sangat lancar: Apabila peserta didik dapat ...
b. Lancar : Apabila peserta didik dapat ...
c. Sedang : Apabila peserta didik dapat ...
d. Kurang lancar: Apabila peserta didik dapat ...
e. Tidak lancar : Apabila peserta didik tidak dapat ...
Kelas / Semester : II / 2
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Teknik Penilaian : Kinerja
Penilai : Guru
No. Indikator Instrumen
1.
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria Skor
No. Kompetensi Sangat Kurang Tidak
Lancar Sedang
Lancar Lancar Lancar
1.
JUMLAH SKOR
2. Dst ....
JUMLAH SKOR
KETERANGAN NILAI NILAI AKHIR
Sangat Lancar = Skor 5
Skor yang diperoleh
Lancar = Skor 4
------------------ X 100 =
Sedang = Skor 3
---------
Kurang Lancar = Skor 2
Skor maksimal
TidakLancar = Skor 1
Catatan kriteria:
1. Sangat lancar : Apabila peserta didik dapat ...
2. Lancar : Apabila peserta didik dapat ...
3. Sedang : Apabila peserta didik dapat ...
4. Kurang lancar : Apabila peserta didik dapat ...
5. Tidak lancar : Apabila peserta didik tidak ...
Catatan Orang tua:
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Catatan Guru
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Teratak Buluh,
Mengetahui,
Kepala SDN 014 Teratak Buluh Guru PAI dan Budi Pekerti Kelas 2,