KOMUNIKASI BISNIS
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai
macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis. Bisnis dan komunikasi sama-sama
memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sebagai
berikut:
a. Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi
adalah barang dan jasa.
b. Bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tersebut kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak
lain disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak lain
sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
c. Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-
hambatan yang spesifik.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua
orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang
diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris
business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun
masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan
tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal.
Ada lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Pengirim pesan (sender atau komunikator).
2. Pesan yang dikirimkan (message).
3. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
4. Penerima pesan (receiver atau komunikan).
5. Umpan balik (feedback) atau effect.
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
a. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
sejalan dengan tujuan organisasi.
b. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan
komunikan.
c. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung
tujuan, situasi, dan kondisinya.
d. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan
media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
e. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau
dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
f. Pencapaian tujuan organisasi, salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga
formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
B. KOMUNIKASI NON-VERBAL
1. Pengertian Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa
tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan
sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara,
gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan
kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan.
Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena
menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa
komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi kecurangan atau
rnenegaskan kejujuran orang lain. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang lebih percaya pada
pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang disampaikan
melalui isyarat verbal. Seseorang dapat saja menutup-nutupi kecurangan dengan isyarat verbal
(seperti tulisan). Namun, ia tidak dapat sepenuhnya menutupi apa yang sedang terjadi pada dirinya
karena hal itu tercermin dalam ekspresi Wajahnya. Manakala wajah seseorang murung atau
cemberut, maka dapat diduga bahwa seseorang sedang menghadapi suatu masalah, mungkin masalah
pribadi, keluarga, atau masalah bisnis di kantornya.
Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang
efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan pihak audien
juga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi
nonverbal. Menurut teori antropology sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah
menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa isyarat (body language) sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
Sedangkan kelemahan dalam tim yang patut diawasi dan diatasi adalah sebagai berikut:
1. Tekanan sejawat, untuk menyesuaikan diri, mereka mungkin mengabaikan rasa tanggung jawab
pribadi dan setuju dengan rencana yang mempunyai dasar yang lemah, konsekuansinya,
beberapa tim sebenarnya tidak roduktif dengan menghasilkan keputusan – keputusan yang
buruk.
2. Groupthink, ini menggambarkan jika anggota-anggota individual menghargai harmoni tim
lebih tinggi dari pada mereka menghargai pembuatan keputusan efektif, mereka bersedia
mengesampingkan opini pribadi mereka dan setuju dengan orang lain.
3. Agenda-agenda tersembunyi, motif pribadi yang mempengaruhi interaksi kelompok dan
mungkin ingin membuktikan bahwa dia lebih kuat dari pada individu lain. Agenda tersembunyi
dari setiap anggota dapat mengurangi efektifitas kerja tim.
4. Free riders, ini bisa di kaitkan dengan para penumpang gelap yaitu anggota tim yang tidak
memberikan kontribusi pada kinerja tim. Hal ini menyebabkan tim menjadi tidak efektif.
5. Biaya, tingginya biaya koordinasi kelompok dapat menghambat waktu dan kerja dalam tim.
4. Dinamika kelompok
Dinamika kelompok adalah interaksi dan proses yang terjadi dalam sebuah tim. Dinamika
kelompok ini mempengaruhi oleh beberapa faktor; peran yang dipikul oleh anggota tim, fase
perkembangan tim saat ini, keberhasilan tim dalam menyelesaikan konflik dan keberhasilan tim
dalam mengatasi penolakan.
7. Menyelesaikan konflik
Konflik dapat timbul karena berbagai alasan. Anggota-anggota tim mungkin percaya bahwa
mereka perlu bersaing untuk memperoleh uang, informasi atau sumber daya lain. Nah, saingan
inilah yang dapat menimbulkan konflik.
Konfik dalam tim dapat bersifat konstruktif dan deduktif. Konflik dikatakan bersifat konstruktif
bila konflik ini memaksa membuka isu–isu penting,meningkatkan keikutsertaan anggota–anggota
dalam tim dan menghasilkan ide-ide kreatif bagi solusi suatu problem. Sedangkan konflik dikatakan
destruktif bila konfik tersebut mengalihkan energi dari isu yang lebih penting, menghancurkan
semangat kerja tim atau individu anggota tim atau mempolarisasikan atau memecah-mecah tim
tersebut.
Terdapat 7 ukuran yang dapat membantu anggota-anggota tim dalam menyelesaikan konflik
dengan sukses;
1. Proaksi, hadapi konflik kecil sebelum menjadi konflik besar.
2. Komunikasi, ajak yang terlibat konflik untuk berpartisipasi dalam menyelesikanya.
3. Keterbukaan, buuanglah perasaan sebelum menghadapi isu-isu utama.
4. Riset, cari fakta-fakta yang menyebabkan problem sebelum mencari solusinya.
5. Fleksibilitas, jangan biarkan seseorang terkunci dalam suatu posisi sebelum mempertimbangkan
solusi –solusi lain.
6. Adil, jangan biarkan seseorang menghindar suatu solusi yang adil dengan cara berlindung di
belakang aturan-aturan.
7. Kerjasama, ajak lawan untuk berantas bersama “kekuatan luar” bukan saling berkelahi satu sama
lain.
8. Mengatasi Penolakan
Mengatasi penolakan aalah tipe konflik tertentu yang sering memengaruhi kerja anda dalam
tim,bisanya penolakan ini bersifat irasional,seperti saat orang menolak setiap jenis
perubahan,apakah itu masuk akal atau tidak.
Cara mengatasi penolakan dengan memberi dan menerima dengan tenang dan masuk akal ialah
sebagai berikut:
· Mengekspresikan pengertian
· Mengungkapkan penolakan secara terbuka
· Mengevaluasi keberatan orang lain dengan adil
· Mempertahankan argumen anda sampai orang lain siap untuk itu