PENYUSUN:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya penyusunan
paper dengan judul “Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)
Implementasi Program Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Jember” ini dapat terselesaikan dengan lancar dan baik.
Paper ini merupakan hasil dari tugas kelompok mata kuliah Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan yang berisikan penjelasan tentang Analisis SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity, Threat) Implementasi Program Survey Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Kesehatan Kabupaten Jember yang telah kami susun semaksimal
mungkin.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada Bapak Eri
Witcahyo, S.KM., M.Kes. selaku Dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan yang telah banyak meluangkan waktu, dengan kesabaran dan
perhatiannya dalam memberikan bimbingan dan saran demi kesempurnaan paper ini,
hingga bisa terselesaikan dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
1
menghadapinya. Adapun beberapa poin yang masuk dalam faktor eksternal yaitu,
budaya, tren, politik, ideologi, perkembangan teknologi, dan lingkungan.
Pengimplementasian Analisis SWOT yang akan dibahas oleh penulis yaitu
menganalisis SWOT pada program Kesehatan disebuah Pelayanan Kesehatan. Apa saja
yang menjadi kekuatan dan kelemahan program tersebut serta bagaimana program
tersebut mengambil peluang dan menghadapi suatu ancaman.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Analisis SWOT
2. Mengetahui Pengimplementasiaan SWOT pada Program Kesehatan di sebuah
Pelayanan Kesehatan menggunakan metode IFAS dan EFAS.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Secara garis besar analisis SWOT menurut para ahli dapat disimpulkan sebagai
metode analisa yang digunakan oleh organisasi untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah secara sistematis serta dapat membantu dalam usaha
penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
3
2. Kelemahan (weakness)
3. Peluang (opportunity)
4
4. Ancaman (threath)
5
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar rasional yang digunakan untuk
setiap faktor.
6. Tambahkan score tertimbang setiap faktor untuk menghasilkan
total score tertimbang untuk perusahaan di kolom 4. Hal ini menunjukkan
respon rumah sakit terhadap faktor-faktor di lingkungan eksternal untuk EFAS,
dan kekuatan dan kelemahan rumah sakit untuk IFAS (Wheelen and Hunger,
2012).
Analisis SWOT bisa dijadikan rujukan untuk membuat planning yang berkaitan
dengan keputusan jangka panjang. (Rohmah, 2017)
6
BAB 3
PEMBAHASAN
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam kerangka program yang digagas
FORASKER adalah implementasi Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) yang
digunakan sebagai salah satu instrumen pemantauan kualitas layanan kesehatan di
Kabupaten Jember. Pada tahun 2019, SKM dilaksanakan dengan mengambil fokus
pada peningkatan mutu layanan kesehatan di FKTP di 10 puskesmas di Kabupaten
Jember. Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Sumberbaru, Puskesmas Kencong,
Puskesmas Silo II, Puskesmas Ledokombo, Puskesmas Ajung, Puskesmas
Banjarsengon Kecamatan Patrang, Puskesmas Nogosari Kecamatan Rambipuji,
Puskesmas Kasiyan Puger, Puskesmas Wuluhan, dan Puskesmas Mumbulsari. Survey
ini dilakukan bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas
Jember dan dilaksanakan pada Mei 2019 kemudian dilakukan olah hasil pada Juni-Juli
2019.
Hasil yang didapatkan dari Survey Mutu Layanan Kesehatan di era JKN ini
antara lain, dari aspek persyaratan 62,8% responden merasa persyaratan teknis dan
administratif untuk mengakses pelayanan kesehatan di Kabupaten Jember sesuai
dengan jenis pelayanan kesehatan yang didapatkan. Dari aspek sistem, mekanisme dan
prosedur 54,8% responden merasa bahwa prosedur pelayanan di unit pelayanan
7
kesehatan di Kabupaten Jember mudah dipahami. Dari aspek waktu penyelesaian,
51,3% responden merasa bahwa unit kerja pelayanan bidang kesehatan cepat dalam
memberikan pelayanan. Dari aspek tarif/biaya 58,7% responden menyatakan bahwa
biaya/tarif atas pelayanan yang diterimanya murah. Dari aspek Produk Spesifikasi Jenis
Layanan 62% responden merasa bahwa hasil pelayanan yang diberikan oleh pemberi
layanan telah sesuai dengan standar pelayanan. Kemudian, dari aspek Kompetensi
Pelaksana, 53% responden merasa bahwa petugas pemberi layanan kompeten dalam
memberikan pelayanan. Aspek Perilaku Pelaksana/keramahan Petugas menunjukkan
51% responden merasa bahwa petugas pemberi layanan menunjukkan perilaku sangat
ramah dalam memberikan pelayanan. Dari aspek Penanganan Pengaduan, Saran, dan
Masukan, menunjukkan sebanyak 65% merasa bahwa pengaduan pengguna layanan
bidang kesehatan telah ada namun fungsinya kurang maksimal. Aspek Sarana dan
Prasarana menunjukkkan 53,7% responden merasa bahwa sarana dan prasarana pada
unit kerja pemberi layanan kesehatan telah tersedia dengan baik. Rata-rata nilai
kepuasan responden yang terbesar ada di aspek Perilaku pelaksana pemberi layanan
kesehatan dengan skor 3,488. Hal ini menunjukkan adanya perubahan perilaku dari
tenaga kesehatan maupun tenaga teknis di pemberi layanan yang lebih baik. Perubahan
tersebut terlihat dari penilaian kriteria sangat puas di tahun 2018 dari 19% naik 32,5%
menjadi 51,5% di tahun 2019.
8
dari SKM ini akan menjadi data dan informasi pembanding untuk melengkapi proses
IKM yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas (Warga Bisa Evaluasi
Layanan Kesehatan di Kabupaten Jember dengan SKM - IDEA, no date)
b. Weakness (kelemahan)
i. Pada tahun 2019 Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) hanya dilaksanakan pada
10 kecamatan dari 31 total kecamatan dan belum bisa menjangkau data dari
seluruh kecamatan di Kabupaten Jember.
ii. Sosialisasi program SKM yang dilakukan oleh FORASKER masih belum
optimal, sehingga banyak masyarakat Kabupaten Jember yang belum layanan
pengaduan tersebut
c. Opportunity (Kesempatan/Peluang)
i. Program Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini didukung oleh Pemerintah
Kabupaten Jember dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Hal ini memberikan
kemudahan bagi tim survei untuk menarik partisipasi masyarakat dalam
pelaksaan survei.
ii. Banyaknya apresiasi positif dari berbagai pihak dan masyarakat membuat
program Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini dapat terus dilaksanakan
kedepannya.
iii. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini merupakan inovasi baru dari
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang digagas oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember. Sehingga kedepannya, data dan informasi yang diperoleh
9
dari Program SKM ini dapat dijadikan pembanding untuk melengkapi proses
IKM.
Faktor Internal
Faktor Strategis Tingkat Signifikan
Bobot Rating Skor
Hasil data 3 0,23 5 1,15
Independensi 3 0,23 4 0,92
Strength
Hemat Anggaran 2 0,15 3 0,45
Jumlah Strength 2,52
Jangkauan 2 0,15 3 0,45
Weakness Sosialisasi 3 0,23 4 0,92
Jumlah Weakness 1,37
Total IFAS 1,2
Berdasarkan tabel, diketahui bahwa skor Strength sebesar 2,52 dan total skor
Weakness sebesar 1,37. Total skor IFAS sebesar 1,2 yang didapat dari pengurangan
total skor Strength dengan total skor Weakness.
10
3.2.2 Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
Perhitungan skor bobot pada EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
dihasilkan dari perkalian antara nilai bobot dengan rating. Rincian EFAS (Eksternal
Factor Analysis Summary) Survei Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Jember dapat dilihat pada tabel
Faktor Eksternal
Tingkat
Faktor Strategis Signifikan Bobot Rating Skor
Dukungan pemerintah 3 0,23 5 1,15
Apresiasi positif 3 0,23 4 0,92
Opportunity
Inovasi 2 0,15 4 0,60
Jumlah Opportunity 2,67
Kevalidan data 3 0,23 1 0,23
Threats Kepercayaan masyarakat 2 0,15 2 0,30
Jumlah Threats 0,53
Total EFAS 2,1
Berdasarkan tabel, diketahui bahwa skor Opportunity sebesar 2,67 dan total
skor Threats sebesar 0,53. Total skor EFAS sebesar 2,1 yang didapat dari pengurangan
total skor Opportunity dengan total skor Threats.
OPPORTUNITY
3
(1,2; 2,1)
2
WEAKNESS
STRENGTH
0
-3 -2 -1 0 1 2 3
-1
-2
-3
THREATS
11
Berdasarkan diagram tersebut, dapat diketahui bahwa Program Survey
Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Kabupaten Jember berada pada
posisi diantara sumbu opportunity dan strength yaitu Kuadran I. Artinya, Program
SKM disarankan untuk melakukan strategi progresif dengan memanfaatkan Kekuatan
(Strength) internal dan Peluang (Opportunity) eksternal organisasi untuk mencapai
pertumbuhan dan kemajuan program secara maksimal
12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
13
4.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Warga Bisa Evaluasi Layanan Kesehatan di Kabupaten Jember dengan SKM - IDEA
(no date). Available at: http://perkumpulanidea.or.id/warga-bisa-evaluasi-layanan-
kesehatan-di-kabupaten-jember-dengan-skm/ (Accessed: 11 October 2020).
Subing, H., & Saputra, F. (2014). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan
Penjualan Motor Merk Mio J CW FI Pada PT. Bahana Pagar Alam Di Bandar
Lampung. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Universitas Bandar Lampung, 4(2),
112194.
15