Anda di halaman 1dari 18

COVER DEPAN

PAPER ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAKAN KESEHATAN

ANALISIS SWOT (STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY,THREAT)


IMPLEMENTASI PROGRAM SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

PENYUSUN:

Anggie Wiedy M. S. NIM 192110101014

Retno Dwi M. NIM 192110101040

Nofia Lestari NIM 192110101045

Khurriyyah Indraswari NIM 192110101066

Qonitatillah NIM 192110101081

Fikri Naziha NIM 192110101105

Rani Fauziyah NIM 192110101127

Annisa Dida S. A. NIM 192110101193

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya penyusunan
paper dengan judul “Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)
Implementasi Program Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Jember” ini dapat terselesaikan dengan lancar dan baik.

Paper ini merupakan hasil dari tugas kelompok mata kuliah Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan yang berisikan penjelasan tentang Analisis SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunity, Threat) Implementasi Program Survey Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Kesehatan Kabupaten Jember yang telah kami susun semaksimal
mungkin.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada Bapak Eri
Witcahyo, S.KM., M.Kes. selaku Dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan yang telah banyak meluangkan waktu, dengan kesabaran dan
perhatiannya dalam memberikan bimbingan dan saran demi kesempurnaan paper ini,
hingga bisa terselesaikan dengan baik.

Demikian, semoga paper yang berjudul Analisis SWOT (Strenght, Weakness,


Opportunity, Threat) Implementasi Program Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan Kesehatan Kabupaten Jember ini bisa memberi manfaat bagi kami dan pihak
lain yang menggunakan

Jember, 10 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER DEPAN ............................................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 3
2.1 Definisi Analisis SWOT ..................................................................................................... 3
2.2 Unsur SWOT ..................................................................................................................... 3
2.3 SWOT (IFAS dan EFAS) ................................................................................................... 5
2.4 Manfaat Analisis SWOT .................................................................................................... 6
BAB 3 PEMBAHASAN.................................................................................................................... 7
3.1 Deskripsi Program Kesehatan ............................................................................................. 7
3.2 Analisis Program Kesehatan ............................................................................................... 9
3.2.1 Internal Factor Analysis Summary (IFAS) ................................................................ 10
3.2.2 Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)............................................................. 11
3.2.3 Matriks Kuadran SWOT ........................................................................................... 11
BAB 4 PENUTUP ........................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 13
4.2 Saran................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 15
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis SWOT adalah metode perencanaan atau strategi untuk mengevaluasi
bagaimana kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek serta dapat membantu dalam usaha penyusunan
suatu perencanaan dalam organisasi atau perusahaan. Analisis SWOT pertama kali
dikemukakan pada tahun 1960an oleh Albert S Humphrey. Beliau menggunakan
analisis tersebut unruk memimpin proyek riset di Stanford Research Institute dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500 (Priharto, 2020).
Metode analisis SWOT merupakan metode yang tepat untuk menemukan masalah
dari keempat sisi yang berbeda. Analisis tersebut dapat mempermudah untuk
mewujudkan visi misi suatu perusahaan. Pertama, dalam menganalisis bagimana
kekuatan (strenght) mampu mengambil keuntungan dari suatu peluang
(oppoertunities), kedua bagimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang dapat
mencegah keuntungan, ketiga bagimana kekuatan (strenght) mampu menghadapi suatu
ancaman (threath) yang datang baik dari dalam maupun dari luar, dan yang keempat
adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weknesses) yang mungkin dapat
membuat ancaman (threats) atau menciptakan ancaman baru. Dengan keempat faktor
yang saling berhubungan tersebut, maka analisis SWOT merupa kan analisis yang tepat
untuk digunakan mengevaluasi dalam sebuah perusahaan untuk sebuah kemajuan.
Menurut jurnal yang dituliskan oleh (Utami, 2019) bahwa terdapat 2 faktor yang
mempengaruhi kemmpat komponen dasar analisis SWOT. Pertama adalah Faktor
Internal (Strenght dan Weakness), keduannya akan berdampak baik ketika digunanakan
untuk mengevaluasi jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan. Adapun bagian dari
faktor internal itu sendiri adalah sumber daya yang dimiliki, finansial atau keungan,
pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya yang dimiliki. Kedua adalah Faktor
Eksternal (Opportunities dan Threath), faktor ini mrupakan faktor yang terdapat atau
diperoleh dari luar. Adanya peluang serta ancaman tentu akan memberikan suatu data
yang harus dimasukkan dalam jurnal sehingga akan menghasilkan strategi untuk

1
menghadapinya. Adapun beberapa poin yang masuk dalam faktor eksternal yaitu,
budaya, tren, politik, ideologi, perkembangan teknologi, dan lingkungan.
Pengimplementasian Analisis SWOT yang akan dibahas oleh penulis yaitu
menganalisis SWOT pada program Kesehatan disebuah Pelayanan Kesehatan. Apa saja
yang menjadi kekuatan dan kelemahan program tersebut serta bagaimana program
tersebut mengambil peluang dan menghadapi suatu ancaman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Analisis SWOT?
2. Bagaimana implementasi SWOT pada Program Kesehatan di sebuah Pelayanan
Kesehatan menggunakan metode IFAS dan EFAS?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Analisis SWOT
2. Mengetahui Pengimplementasiaan SWOT pada Program Kesehatan di sebuah
Pelayanan Kesehatan menggunakan metode IFAS dan EFAS.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal
dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa
suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Bila
diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas
rancangan suatu strategi yang berhasil (Robinson, 1997). Analisis SWOT menurut
(Kotler, 2009) diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman. Sedangkan menurut (Rangkuti, 2013) analisis SWOT dapat
diartikan sebagai analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

Secara garis besar analisis SWOT menurut para ahli dapat disimpulkan sebagai
metode analisa yang digunakan oleh organisasi untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah secara sistematis serta dapat membantu dalam usaha
penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

2.2 Unsur SWOT


1. Kekuatan (strength)

Kekuatan (strength) adalah sumberdaya keterampilan atau keunggulan lain


relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh organisasi. Kekuatan
adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan
di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra,
kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dengan pemasok, dan faktor-faktor lain.
Faktor-faktor kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor yang dimiliki oleh suatu
perusahaan atau organisasi adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di
pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan,
produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat daripada pesaing dalam
memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha
yang bersangkutan.

3
2. Kelemahan (weakness)

Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam


sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja
efektif perusahaan atau organisasi. Fasilitas, daya keuangan, kapabilitas manajemen,
keterampilan pemasaran, citra merek dapat merupakan sumber kelemahan. Faktor-
faktor kelemahan, jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh
suatu perusahaan, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal
sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi
penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.

Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa


terlihat dari sarana dan prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak
atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan
keuntungan yang kurang memadai.

3. Peluang (opportunity)

Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam


lingkungan perusahaan atau organisasi. Kecenderungan-kecenderungan penting
merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya
terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi,
serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang
bagi perusahaan atau organisasi. Faktor peluang adalah berbagai situasi lingkungan
yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Yang dimaksud dengan berbagai situasi
tersebut antara lain:

a) Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk.

b) Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian.

c) Perubahan dalam kondisi persaingan.

d) Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai


kesempatan baru dalam kegiatan berusaha.

e) Hubungan dengan para pembeli yang akrab.

f) Hubungan dengan pemasok yang harmonis.

4
4. Ancaman (threath)

Ancaman (threath) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam


lingkungan perusahaan atau organisasi. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi
posisi sekarang yang diinginkan organisasi. Masuknya pesaing baru, lambatnya
pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok
penting, perubahan teknologi serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi
ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak diatasi, ancaman
akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang
maupun masa depan. Dengan demikian, peluang dalam lingkungan eksternal
mencerminkan kemungkinan dimana ancaman adalah kendala potensial. (Purangga,
2016)

2.3 SWOT (IFAS dan EFAS)


IFAS (Internal Strategy Factor Analysis Summary) adalah analisis yang
memiliki tujuan sebagai pengatur faktor-faktor strategi didalam internal berupa
kekuatan dan kelemahan serta dapat mengukur seberapa baik merespon sesuai
tingkatan. EFAS (Eksternal Strategy Factors Analyis Summary) merupakan sebuah
cara yang digunakan dalam menganalisis keadaan eksternal. Untuk mengorganisasi
faktor strategi kedalam kategori yang berupa peluang dan ancaman. Serta dapat
mengukur seberapa baik merespon sesuai tingkatan. (Subing & Saputra, 2014)

Dalam pengukurann nilai Eksternal atau Internal Factor


Analysis Summary (EFAS atau IFAS), menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buat daftar opportunities dan threat, atau Strength dan Weekness di kolom 1
2. Buat bobot setiap faktor dari 1.0 (sangat penting) sampai 0.0 (tidak penting) di
kolom 2 berdasarkan pada faktor-faktor kemungkinan dampaknya program
layanan kesehatan. Total bobot harus 1.00
3. Buatlah rating setiap faktor dari 5.0 (sangat bagus) sampai 1.0 (buruk) pada
kolom 3 berdasarkan pada respon rumah sakit terhadap faktor tersebut.
4. Kalikan bobot di kolom 2 dengan rating di kolom 3 untuk
memperoleh score tertimbang di kolom 4

5
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar rasional yang digunakan untuk
setiap faktor.
6. Tambahkan score tertimbang setiap faktor untuk menghasilkan
total score tertimbang untuk perusahaan di kolom 4. Hal ini menunjukkan
respon rumah sakit terhadap faktor-faktor di lingkungan eksternal untuk EFAS,
dan kekuatan dan kelemahan rumah sakit untuk IFAS (Wheelen and Hunger,
2012).

2.4 Manfaat Analisis SWOT


a) Strategi penentu masa depan dalam keberlangsungan suatu organisasi
b) Menjalankan strategi misi untuk mencapai tujuan visi organisasi
c) Mengetahui gambaran kondisi faktor internal dan eksternal dari organisasi
d) Adanya penilaian SWOT membantu untuk menetapkan prioritas mana saja yang
harus didahulukan oleh suatu instansi atau perusahaan
e) Membantu memberikan pemahaman secara rinci kepada para stakeholders yang
ingin melakukan kerjasama dengan perusahaan untuk meraih keuntungan bersama
f) Analisis SWOT bisa dijadikan sebagai instrumen penilaian yang dilakukan secara
berkala untuk melihat setiap progress dari setiap keputusan yang telah dilakukan

Analisis SWOT bisa dijadikan rujukan untuk membuat planning yang berkaitan
dengan keputusan jangka panjang. (Rohmah, 2017)

6
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Program Kesehatan


Keberhasilan pemerintah daerah dalam menjalankan peranannya sangat
ditentukan oleh kualitas pelayanan publik yang disediakan. Salah satunya pada bidang
pelayanan kesehatan yang menjadi prioritas utama pembangunan daerah. Melihat fakta
ini, organisasi non profit yang bergerak pada pengembangan berbasis masyarakat yakni
YPSM Jember bekerjasama dengan Perkumpulan IDEA Yogyakarta didukung oleh
program USAID-CEGAH telah melakukan inisiasi pelembagaan dialog reguler antara
masyarakat sipil dan pengambil kebijakan di Kabupaten Jember. Dalam usaha ini,
dihasilkan kesepakatan untuk mebentuk kelembagaan independen warga dengan nama
Forum Akuntabilitas Layanan Kesehatan di Kabupaten Jember (FORASKER). Forum
ini akan fokus dalam melakukan pengawasan dan advokasi layanan kesehatan terutama
bagi masyarakat yang tidak mampu.

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam kerangka program yang digagas
FORASKER adalah implementasi Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) yang
digunakan sebagai salah satu instrumen pemantauan kualitas layanan kesehatan di
Kabupaten Jember. Pada tahun 2019, SKM dilaksanakan dengan mengambil fokus
pada peningkatan mutu layanan kesehatan di FKTP di 10 puskesmas di Kabupaten
Jember. Puskesmas tersebut adalah Puskesmas Sumberbaru, Puskesmas Kencong,
Puskesmas Silo II, Puskesmas Ledokombo, Puskesmas Ajung, Puskesmas
Banjarsengon Kecamatan Patrang, Puskesmas Nogosari Kecamatan Rambipuji,
Puskesmas Kasiyan Puger, Puskesmas Wuluhan, dan Puskesmas Mumbulsari. Survey
ini dilakukan bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas
Jember dan dilaksanakan pada Mei 2019 kemudian dilakukan olah hasil pada Juni-Juli
2019.

Hasil yang didapatkan dari Survey Mutu Layanan Kesehatan di era JKN ini
antara lain, dari aspek persyaratan 62,8% responden merasa persyaratan teknis dan
administratif untuk mengakses pelayanan kesehatan di Kabupaten Jember sesuai
dengan jenis pelayanan kesehatan yang didapatkan. Dari aspek sistem, mekanisme dan
prosedur 54,8% responden merasa bahwa prosedur pelayanan di unit pelayanan

7
kesehatan di Kabupaten Jember mudah dipahami. Dari aspek waktu penyelesaian,
51,3% responden merasa bahwa unit kerja pelayanan bidang kesehatan cepat dalam
memberikan pelayanan. Dari aspek tarif/biaya 58,7% responden menyatakan bahwa
biaya/tarif atas pelayanan yang diterimanya murah. Dari aspek Produk Spesifikasi Jenis
Layanan 62% responden merasa bahwa hasil pelayanan yang diberikan oleh pemberi
layanan telah sesuai dengan standar pelayanan. Kemudian, dari aspek Kompetensi
Pelaksana, 53% responden merasa bahwa petugas pemberi layanan kompeten dalam
memberikan pelayanan. Aspek Perilaku Pelaksana/keramahan Petugas menunjukkan
51% responden merasa bahwa petugas pemberi layanan menunjukkan perilaku sangat
ramah dalam memberikan pelayanan. Dari aspek Penanganan Pengaduan, Saran, dan
Masukan, menunjukkan sebanyak 65% merasa bahwa pengaduan pengguna layanan
bidang kesehatan telah ada namun fungsinya kurang maksimal. Aspek Sarana dan
Prasarana menunjukkkan 53,7% responden merasa bahwa sarana dan prasarana pada
unit kerja pemberi layanan kesehatan telah tersedia dengan baik. Rata-rata nilai
kepuasan responden yang terbesar ada di aspek Perilaku pelaksana pemberi layanan
kesehatan dengan skor 3,488. Hal ini menunjukkan adanya perubahan perilaku dari
tenaga kesehatan maupun tenaga teknis di pemberi layanan yang lebih baik. Perubahan
tersebut terlihat dari penilaian kriteria sangat puas di tahun 2018 dari 19% naik 32,5%
menjadi 51,5% di tahun 2019.

Dari hasil perhitungan secara keseluruhan, maka nilai Indeks kepuasan


Masyarakat mendapatkan hasil 84,0, yang berarti baik. Hal ini menunjukkan ada
peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya dimana nilai IKM layanan kesehatan di
Kabupaten Jember tahun 2018 adalah Kategori KURANG BAIK (C) dengan nilai Skor
: 76,13.

Survey Kepuasan Masyarakat ini mendapatkan apresiasi yang positif dari


berbagai pihak, terutama dari provider pelayanan kesehatan, karena SKM merupakan
syarat mutlak bagi peningkatan akreditasi lembaga mereka dan menjadi dasar untuk
melakukan peningkatan kualitas layanan kesehatan. Masyarakat juga mengapresiasi
SKM yang dilakukan oleh masyarakat sipil. Sebab, SKM berbeda dengan IKM (Indeks
Kepuasan Masyarakat) yang biasanya dilakukan oleh internal jajajaran dinas kesehatan.
Survey yang dilakukan oleh masyarakat ini dipandang lebih independen sehingga bisa
lebih obyektif memotret kondisi layanan kesehatan yang diberikan. Kedepannya, hasil

8
dari SKM ini akan menjadi data dan informasi pembanding untuk melengkapi proses
IKM yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas (Warga Bisa Evaluasi
Layanan Kesehatan di Kabupaten Jember dengan SKM - IDEA, no date)

3.2 Analisis Program Kesehatan


a. Strength (kekuatan/kelebihan)
i. Program SKM ini dilakukan oleh masyarakat di luar internal Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember ataupun Pemerintah Kabupaten Jember (Non Government
Organization), sehingga dapat membantu pemerintah dalam menghemat
anggaran.
ii. Tim survei berasal dari kalangan masyarakat swasta, sehingga hasil survei dinilai
lebih independen dan objektif memotret kondisi layanan kesehatan yang
diberikan oleh pemerintah.

b. Weakness (kelemahan)
i. Pada tahun 2019 Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) hanya dilaksanakan pada
10 kecamatan dari 31 total kecamatan dan belum bisa menjangkau data dari
seluruh kecamatan di Kabupaten Jember.
ii. Sosialisasi program SKM yang dilakukan oleh FORASKER masih belum
optimal, sehingga banyak masyarakat Kabupaten Jember yang belum layanan
pengaduan tersebut

c. Opportunity (Kesempatan/Peluang)
i. Program Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini didukung oleh Pemerintah
Kabupaten Jember dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Hal ini memberikan
kemudahan bagi tim survei untuk menarik partisipasi masyarakat dalam
pelaksaan survei.
ii. Banyaknya apresiasi positif dari berbagai pihak dan masyarakat membuat
program Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini dapat terus dilaksanakan
kedepannya.
iii. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) ini merupakan inovasi baru dari
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang digagas oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember. Sehingga kedepannya, data dan informasi yang diperoleh

9
dari Program SKM ini dapat dijadikan pembanding untuk melengkapi proses
IKM.

d. Threat (Ancaman/ Rintangan/ Tantangan)


i. Data yang diperoleh dikhawatirkan belum valid sesuai relita, karena tidak
adanya pengawasan langsung dari Dinas Kesehatan Jember.
ii. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program survei ini juga ditakutkan
masih rendah, sebab progam SKM ini masih terbilang sebagai program baru
jika dibandingkan dengan program survei yang dilakukan oleh badan yang
lebih besar lainnya.

3.2.1 Internal Factor Analysis Summary (IFAS)


Perhitungan skor bobot pada IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
dihasilkan dari perkalian antara nilai bobot dengan rating. Rincian IFAS (Internal
Factor Analysis Summary) Survei Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Jember dapat dilihat pada tabel.

Faktor Internal
Faktor Strategis Tingkat Signifikan
Bobot Rating Skor
Hasil data 3 0,23 5 1,15
Independensi 3 0,23 4 0,92
Strength
Hemat Anggaran 2 0,15 3 0,45
Jumlah Strength 2,52
Jangkauan 2 0,15 3 0,45
Weakness Sosialisasi 3 0,23 4 0,92
Jumlah Weakness 1,37
Total IFAS 1,2

Berdasarkan tabel, diketahui bahwa skor Strength sebesar 2,52 dan total skor
Weakness sebesar 1,37. Total skor IFAS sebesar 1,2 yang didapat dari pengurangan
total skor Strength dengan total skor Weakness.

10
3.2.2 Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
Perhitungan skor bobot pada EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
dihasilkan dari perkalian antara nilai bobot dengan rating. Rincian EFAS (Eksternal
Factor Analysis Summary) Survei Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Jember dapat dilihat pada tabel

Faktor Eksternal
Tingkat
Faktor Strategis Signifikan Bobot Rating Skor
Dukungan pemerintah 3 0,23 5 1,15
Apresiasi positif 3 0,23 4 0,92
Opportunity
Inovasi 2 0,15 4 0,60
Jumlah Opportunity 2,67
Kevalidan data 3 0,23 1 0,23
Threats Kepercayaan masyarakat 2 0,15 2 0,30
Jumlah Threats 0,53
Total EFAS 2,1

Berdasarkan tabel, diketahui bahwa skor Opportunity sebesar 2,67 dan total
skor Threats sebesar 0,53. Total skor EFAS sebesar 2,1 yang didapat dari pengurangan
total skor Opportunity dengan total skor Threats.

3.2.3 Matriks Kuadran SWOT

OPPORTUNITY
3
(1,2; 2,1)
2
WEAKNESS

STRENGTH

0
-3 -2 -1 0 1 2 3
-1

-2

-3
THREATS

11
Berdasarkan diagram tersebut, dapat diketahui bahwa Program Survey
Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Kabupaten Jember berada pada
posisi diantara sumbu opportunity dan strength yaitu Kuadran I. Artinya, Program
SKM disarankan untuk melakukan strategi progresif dengan memanfaatkan Kekuatan
(Strength) internal dan Peluang (Opportunity) eksternal organisasi untuk mencapai
pertumbuhan dan kemajuan program secara maksimal

12
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Analisis SWOT merupakan sebuah metode perencanaan atau strategi untuk


mengevaluasi bagaimana kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek serta dapat membantu
dalam usaha penyusunan suatu perencanaan dalam organisasi atau perusahaan. Analisis
SWOT memiliki banyak manfaat, antara lain untuk mengetahui gambaran kondisi
faktor internal dan eksternal, menjadikan analisis SWOT sebagai instrumen penilaian
yang dilakukan secara berkala sehingga dapat melihat progress, dan lain sebagainya.
Penulis mengambil salah satu program pelayanan kesehatan untuk dilakukan analisis
SWOT. Program tersebut yaitu Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang
diselenggarakan oleh FORASKER pada layanan kesehatan di Kabupaten Jember.

Program SKM ini dilakukan pada pelayanan kesehatan pada FKTP di 10


puskesmas di Kabupaten Jember dan berfokus pada peningkatan kualitas dan mutu
pelayanan kesehatan. Survey Kepuasan Masyarakat mendapatkan respon positif dari
masyarakat dan SKM ini dapat menjadi syarat mutlak bagi peningkatan akreditas
lembaga mereka. Masyarakat mengapresiasi SKM dengan baik dan survei ini bersifat
lebih objektif karena dilakukan oleh warga sipil yang dipandang lebih independen.
Secara garis besar, analisis SWOT pada program SKM memiliki banyak kekuatan dan
peluang, tetapi juga terdapat berbagai kelemahan dan ancaman. Kekuatan dan peluang
yang dimiliki oleh program SKM yaitu survei dilakukan oleh warga sipil dan tim survei
dari masyarakat swasta sehingga dinilai lebih objektif dadlam penilaiannya.
Selanjutnya program ini didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sehingga
menarik banyak partisipasi dari masyarakat. Sedangkan untuk kelemahan dan
tantangan dari program yaitu SKM belum bisa menjangkau data dari seluruh kecamatan
di Kabupaten Jember, sosialisasi program belum optimal sehingga banyak masyarakat
yang belum mengetahui. Selain itu, dikarenakan tidak adanya pengawasan langsung
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, masyarakat meragukan kevalidan data dan
kepercayaan masyarakat terhadap program ini masih rendah.

13
4.2 Saran

Bagi pemerintah, terutama Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan Pemerintah


Daerah Kabupaten Jember bisa mendukung penuh program Survei Kepuasan
Masyarakat (SKM) ini dikarenakan tingginya partisipasi dan respon positif dari
masyarakat. Program ini juga menjadi jembatan penghubung bagi masyarakat dan
pihak pelayanan kesehatan untuk menyampaikan saran dan masukan yang membangun
untuk kedepannya. Bagi lembaga FORASKER yang menyelenggarakan program SKM
dapat memperbaiki dan mengevaluasi program ini sehingga mendapatkan hasil yang
lebih baik dan semain banyak masyarakat yang mendukung program ini. Bagi
masyarakat dapat mendukung penuh dan berlaku objektif demi kemajuan program dan
peningkatan mutu layanan pada instansi pelayanan kesehatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P. (2009) Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.

Purangga, G. (2016) ‘Teori SWOT Analysis’, pp. 16–50.

Rangkuti, F. (2013) Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Robinson, P. (1997) Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi, dan


Pengendalian. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Rohmah, S. (2017) ‘Analisa Swot Sebagai Dasar Penetapan Strategi Pemasaran Di


Ukm “X”’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Warga Bisa Evaluasi Layanan Kesehatan di Kabupaten Jember dengan SKM - IDEA
(no date). Available at: http://perkumpulanidea.or.id/warga-bisa-evaluasi-layanan-
kesehatan-di-kabupaten-jember-dengan-skm/ (Accessed: 11 October 2020).

Subing, H., & Saputra, F. (2014). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan
Penjualan Motor Merk Mio J CW FI Pada PT. Bahana Pagar Alam Di Bandar
Lampung. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Universitas Bandar Lampung, 4(2),
112194.

15

Anda mungkin juga menyukai