Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS RENCANA PROGRAM IMUNISASI PUSKESMAS SERIRIT 1

MENGGUNAKAN METODE PERT

(paper ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan)

Dosen Pengampu:
Eri Witcahyo S.KM., M.Kes.

Oleh:
KELOMPOK 5
Lylyan Amalia MS 192110101026
Elizza Permatadewa 192110101039
Aprilia Nurma Firdausi 192110101050
Eva Nur Fadhilah 192110101104
Amilia Mubarrika 192110101108
Erika Jeliana 192110101116
Made Tresna 192110101121

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-Nya
penyusunan paper dengan judul “Analisis Rencana Program Imunisasi
Puskesmas Seririt Menggunakan Metode Pert” ini dapat kami selesaikan
dengan lancar. Ucapan terima kasih yang tak terhinga kami sampaikan kepada
Bapak Eri Witcahyo S.KM., M.Kes. selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar
Organisasi dan Manajemen yang telah memberikan tugas ini, sehingga kami dapat
mengasah kemampuan kami untuk menganalisis sebuah kasus. Tak lupa,
terimakasih kami kepada semua pihak yang membantu kami dalam penyusunan
makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula paper ini masih jauh dari kata
sempurna. Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan
kami. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat
kami perlukan guna penyempurna makalah ini dikemudian hari. Demikian
penyusunan paper ini, semoga dapat memberi manfaat bagi diri saya sendiri dan
pihak lain yang menggunakan.

Jember, 10 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan metode PERT? ....................................... 1
1.2.2 Bagaimana analisis metode PERT dalam perencanaan program
imunisasi Puskesmas Seririt 1? ......................................................................... 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Pengertian PERT ................................................................................. 3
2.2 Karakteristik ........................................................................................ 3
2.3 Kelebihan dan kekurangan metode PERT ......................................... 4
2.4 Metodologi dan Komponen PERT ...................................................... 4
2.5 Program imunisasi ............................................................................... 6
BAB 3. PEMBAHASAN .................................................................................... 7
3.1 Tabel distribusi kegiatan ..................................................................... 7
3.2 Langkah-langkah Penyelesaian PERT................................................ 7
BAB 4. PENUTUP ........................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 21
4.2 Saran .................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22
Lampiran ........................................................................................................... 24

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Upaya kesehatan merupakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah atau masyarakat dengan tujuan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Salah satu upaya
kesehatan yang dilakukan pemerintah adalah menyusun berbagai macam
program kesehatan. Penyusunan program kesehatan bertujuan untuk
membentuk masyarakat yang berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan
sehat, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu agar tercapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Program kesehatan harus disusun dengan perencanaan yang baik agar
dapat mencapai tujuannya. Perencanaan merupakan proses menentukan
tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu teknik
perencanaan yang dapat digunakan adalah Program Evaluation Review
Technique (PERT). PERT merupakan metode perencanaan yang
menggunakan tiga estimasi kurun waktu yaitu kurun waktu optimistik,
kurun waktu paling mungkin, dan kurun waktu pesimistik (Soeharto, 1999).
Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang berperan
sebagai penyedia pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan melakukan
berbagai macam program kesehatan. Salah satu program kesehatan yang
dilakukan oleh puskesmas adalah pemberian imunisasi pada balita.
Puskemas Seririt 1 yang terletak di Kelurahan Seririt, Kecamatan Seririt,
Kabupaten Buleleng, Bali merupakan salah satu puskesmas yang
menyediakan program pemberian imunisasi. Berdasarkan beberapa
pernyataan di atas penulis bermaksud untuk melakukan analisis perencanaan
program kesehatan pemberian imunisasi yang dilakukan Puskesmas Seririt 1
menggunakan metode PERT.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan metode PERT?
1.2.2 Bagaimana analisis metode PERT dalam perencanaan program
imunisasi Puskesmas Seririt 1?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis perencanaan program imunisasi Puskesmas
Seririt 1 dengan metode PERT.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui pengertian metode PERT
b. Untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis perencanaan
program imunisasi Puskesmas Seririt menggunakan metode PERT.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan analisis ini adalah dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca tentang penerapan metode PERT dalam
perencanaan program kesehatan.

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
PERT (Program Evaluation and Review Technique)

2.1 Pengertian PERT


Teknik metode PERT (Program Evaluation Review Technique) adalah
suatu metode yang digunakan dalam evaluasi suatu proyek yang bertujuan
untuk mengurangi sebanyak mungkin adanya penundaan, konflik, maupun
gangguan terhadap kegiatan suatu proyek, termasuk di dalamnya melakukan
koordinasi dan sinkronisasi dengan berbagai bagian dari keseluruhan
pekerjaan agar dapat dilakukan percepatan terhadap penyelesaian suatu
proyek. Metode ini melakukan penyusunan jadwal dan anggaran dari suatu
pekerjaan di awal sebelum dilaksanakannya suatu proyek sehingga aktifitas
pekerjaan dapat terkendali dan lebih teratur. Keberhasilan dengan
menggunakan teknik PERT dapat menghemat waktu penyelesaian proyek
dua tahun lebih cepat dari jadwal yang direncanakan, sehingga metode ini
banyak digunakan pada proyek-proyek besar, khususnya pada proyek-
proyek riset dan penelitian dimana proyek-proyek tersebut belum pernah
dilakukan dan tidak mempunyai data penyelesaian yang pasti (Irwansyah,
2013)

2.2 Karakteristik
1. Karakteristik PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu
karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis dengan diketahuinya
jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang
lama dapat diminimalisasi (Matematika et al., 2007)
2. Karakteristik Proyek
a.) Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifatnya sementara, diketahui
kapan mulai dan berakhirnya.
b.) Dibatasi oleh biaya.
c.) Dibatasi oleh kualitas.
d.) Biasanya tidak berulang-ulang.

3
2.3 Kelebihan dan kekurangan metode PERT
1. Kelebihan pada metode PERT
a.) Berguna pada tingkat manajemen proyek.
b.) Secara matematis tidak terlalu rumit.
c.) Menampilkan secara grafis menggunakan jaringan untuk
menunjukkan hubungan antar kegiatan.
d.) Dapat ditunjukkan jalur kritis, jalur yang tidak ada slack nya atau
halangan.
e.) Dapat memantau kemajuan proyek.
f.) Dapat diketahui waktu seluruh proyek akan diselesaikan.
g.) Mengetahui apa saja kegiatan kritis yaitu kegiatan yang akan
menunda proyek jika terlambat dikerjakan.
h.) Apa kegiatan non-kritis : kegiatan yang boleh dikerjakan terlambat.
i.) Mengetahui probalilitas proyek selesai pada waktu tertentu.
j.) Mengetahui jumlah uang yang dibelanjakan sesuai rencana sesuai
dengan proyek tersebut.
k.) Efisiensi jumlah sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek
tepat waktu.
2. Kekurangan pada metode PERT
a.) Kegiatan proyek harus didefinisikan dengan jelas.
b.) Hubungan antar kegiatan harus ditunjukkan dan dikaitkan.
c.) Perkiraan waktu cenderung subyektif oleh perancang PERT.
d.) Terlalu focus pada jalur kritis, jalur yang terlama dan tanpa
hambatan (Matematika et al., 2007)

2.4 Metodologi dan Komponen PERT


PERT (Program Evaluasi dan Review Teknik) memiliki orientasi yang
lebih berfokus pada terjadinya peristiwa dengan menjelaskan kapan
peristiwa dilakukan dan kapan akan selesai. Dalam penyajian
metodologinya PERT memiliki kesamaan dengan CPM dengan diagram
anak panah (Soeharto, 1999). Metode ini dimaksudkan untuk membantu
pengawasan dan perencanaan dapat berjalan dengan sistematis dan efisien.

4
Diagram ini dijelaskan dengan beberapa titik (nodes) untuk presentasi
kegiatan (event) dihubungkan oleh garis arah (vector) sebagai lambing
pekerjaan dalam kegiatan (Caesaron & Thio, 2015).

Gambar 1: Notasi Diagram Panah

Menjalankan kegiatannya PERT memiliki beberapa komponen yang


diperlukan, baik untuk perencanaan maupun pengawasan. Diantaranya yang
harus diperhatikan adalah dengan melakukan identifikasi kegiatan seperti
menyusun dan melakukan perencanaan program seperti estimasi biaya dan
waktu pencapaian (Arianie & Puspitasari, 2017), peristiwa (event) ditandai
sebagai nodes, aktivitas, penjadwalan kegiatan, dan estimasi waktu.
Sumardjito (2011) menjelaskan bahwa terdapat beberapa aktivitas yang
dapat ditentukan, seperti aktivitas dummy yang tidak memerlukan
sumberdaya juga tidak memerlukan waktu, serta beberapa urutannya yaitu
aktivitas yang mendahului aktivitas lain, aktivitas yang dapat dilaksanakan
secara bersamaan, dan keadaan pengendalian aktivitas oleh peristiwa, event
mengendalikan mulainya aktivitas dan event mengendalikan akhir dari
aktivitas.
Soeharto (1999) dalam bukunya menjelaskan bahwa untuk masalah
waktu, pendekatan PERT mengestimasi waktu kegiatan dengan tiga angka.
Yaitu:
a. Kurun waktu opstimik (a), yaitu waktu paling singkat untuk mencapai
terselesaikannya program jika berjalan mulus.
b. Kuru waktu paling mungkin (m), yaitu waktu yang paling dengan
intensitas yang lebih sering disbanding waktu lain saat program
dilakukan berulang.
c. Kurun waktu pesimik (b), yaitu kemungkinan waktu paling lama
terselesaikannya program karena suatu kendala (Soeharto, 1999).

5
2.5 Program imunisasi
Masalah kesehatan menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi,
terutama penyakit menular. Salah satu cara yang efektif dalam
penanggulangan dan pencegahannya adalah imunisasi. Dengan imunisasi
maka akan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, sehingga
mengurangi kesakitan dan resiko kematian. Untuk mensukseskan hal ini
maka pelayanan kesehatan seperti puskesmas salah satunya melakukan
program ini. Pelaksanaan imunisasi tidak hanya semata-mata melakukan
imunisasi tapi juga dimulai dengan perencanaan, monitoring, dan evaluasi
kegiatan (Kementerian kesehatan RI, 2019).

6
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Tabel distribusi kegiatan


Kegiatan Waktu Waktu
Kegiatan Deskripsi
sebelumnya optimis (a) pesimis (b)
A Menentukan B 4 7
sasaran bayi
yang menjadi
target imunisasi
B Buat RKH C 2 4
C Pengambilan D 1 4
vaksin ke Dinas
Kesehatann
D Imunisasi bayi E 1 2
E Sweeping bayi H 20 45
F Penentuan B 4 7
sasaran BIAS
G Pelaksanaan H 1 2
BIAS
H Laporan - 1 2
kegiatan
Tabel 3.1 Data rancangan program kegiatan Imunisasi Puskesmas Seririt

Dari data diatas dengan menggunakan metode PERT (Program


Evaluating Review Techniques) dapat ditemukan jalur terlama, jalur
tercepat, serta probabilitas penyelesaian program

3.2 Langkah-langkah Penyelesaian PERT


1. Tentukan perkiraan waktu aktivitas (t) dan varians (v) untuk masing-
masing kegiatan, dengan cara:
( ) dan (( ) )
Keterangan :

7
a = Waktu optimis, adalah waktu terpendek kejadian yang
mungkin dimana suatu aktivitas dapat diselesaikan
b = Waktu pesimis, adalah waktu terpanjang kejadian yang
mungkin dibutuhkan oleh suatu aktivitas untuk dapat selesai
dengan asumsi bahwa segalanya tidak berjalan dengan baik.
m = Waktu paling sering terjadi, adalah waktu yang paling sering
terjadi jika suatu aktivitas diulang beberapa kali.

Kegiatan
Kegiatan Deskripsi a b M
sebelumnya
A Menentukan - 4 7 5
sasaran bayi
yang menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3
C Pengambilan B 1 4 2
vaksin ke
Dinas
Kesehatan
D Imunisasi bayi C 1 2 3
E Sweeping bayi D 20 45 35
F Penentuan - 4 7 5
sasaran BIAS
G Pelaksanaan C 1 2 3
BIAS
H Laporan E,G 1 2 1
kegiatan
Jumlah 34 73 57
Tabel 3.2 Data simulasi program Imunisasi Puskesmas Seririt
a. Tahap awal adalah menghotung expected time/perkiraan waktu yang
dilambangkan dengan huruf (t) dengan rumus sebagai berikut :

8
( )
Kegiatan
Kegiatan Deskripsi A b m T
sebelumnya
A Menentukan - 4 7 5 5,16
sasaran bayi
yang
menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3 3
C Pengambilan B 1 4 2 2,16
vaksin ke
Dinas
Kesehatan
D Imunisasi C 1 2 3 2,5
bayi
E Sweeping D 20 45 35 32,5
bayi
F Penentuan - 4 7 5 5,16
sasaran
BIAS
G Pelaksanaan C 1 2 3 2,5
BIAS
H Laporan E,G 1 2 1 1,16
kegiatan
Tabel 3.3 Tabel perhitungan expected time (perkiraan waktu)

b. Setelah menghitung perkiraan waktu, tahap selanjutnya adalah menghitung


standar deviasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan A B M t Standar
sebelumnya deviasi
A Menentukan - 4 7 5 5,16 0,5

9
sasaran bayi
yang
menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3 3 0,3
C Pengambilan B 1 4 2 2,16 0,5
vaksin ke
Dinas
Kesehatann
D Imunisasi C 1 2 3 2,5 0,16
bayi
E Sweeping D 20 45 35 32,5 4,16
bayi
F Penentuan - 4 7 5 5,16 0,5
sasaran
BIAS
G Pelaksanaan C 1 2 3 2,5 0,16
BIAS
H Laporan E,G 1 2 1 1,16 0,16
kegiatan
Tabel 3.4 Tabel perhitungan standar deviasi

c. Menentukan waktu tercepat dan terlama pada setiap kejadian


1) Menghitung Early Start (ES)
Early start saat awal kegiatan adalah 0,00 (karena aktivitas A tidak
memiliki kegiatan pendahulunya) dan untuk early start kegiatan
berikutnya didapatkan dari penjumlahan early start kejadian
sebelumnya dengan expected time kegiatan yang sama.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan A b m t ES
sebelumnya
A Menentukan - 4 7 5 5,16 0,00

10
sasaran bayi
yang
menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3 3 5,16
5,16
C Pengambilan B 1 4 2 2,16 8,16
vaksin ke
Dinas
Kesehatan
D Imunisasi C 1 2 3 2,5 10,32
bayi
E Sweeping D 20 45 35 32,5 12,82
bayi
F Penentuan - 4 7 5 5,16 0,00
sasaran
BIAS
G Pelaksanaan C 1 2 3 2,5 10,32
BIAS
H Laporan E,G 1 2 1 1,16 45,32
kegiatan 12,82
Tabel 3.5 Tabel perhitungan Early Start

2) Menghitung Early Finish (EF)


Nilai Early Finish didapatkan dari penjumlahan ES + t
Kegiata Deskripsi Kegiat A B M t ES EF
n an
sebelu
mnya
A Menentuka - 4 7 5 5,16 0,00 5,16
n sasaran

11
bayi yang
menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3 3 5,16 8,16
5,16
C Pengambila B 1 4 2 2,16 8,16 10,32
n vaksin ke
Dinas
Kesehatann
D Imunisasi C 1 2 3 2,5 10,32 12,82
bayi
E Sweeping D 2 4 3 32,5 12,82 45,32
bayi 0 5 5
F Penentuan - 4 7 5 5,16 0,00 5,16
sasaran
BIAS
G Pelaksanaa C 1 2 3 2,5 10,32 12,82
n BIAS
H Laporan E,G 1 2 1 1,16 45,32 46,48
kegiatan 12,82 13,98
Tabel 3.6 Tabel perhitungan Early Finish

12
3) Menghitung Late Finish
Cara menghitung Late Finish sama dengan cara menghitung Early Finish, yang membedakan adalah aktivitas
pendahulunya. Early Finish menggunakan kegiatan sebelumnya sebagai aktifitas pendahulunya, sedangkan Late Finish
menggunakan kegiatan setelahnya sebagai aktifitas pendahulunya. Jadi cara menghitung Early Finish menggunakan aktifitas A
sebagai kegiatan paling awal (kegiatan yang pertama kali dilakukan), Late Finish menggunakan aktifitas H sebagai kegiatan
yang paling awal dilakukan (aktifitas pendahulunya).
Kegiatan Deskripsi Kegiatan A b M T ES EF Late Start Late
sebelumnya Finish
A Menentukan - 4 7 5 5,16 0,00 5,16 6,32
sasaran bayi
yang
menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3 3 5,16 8,16 9,32
5,16
C Pengambilan B 1 4 2 2,16 8,16 10,32 11,48
vaksin ke
Dinas

13
Kesehatann
D Imunisasi C 1 2 3 2,5 10,32 12,82 13,98
bayi
E Sweeping D 20 45 35 32,5 12,82 45,32 46,48
bayi
F Penentuan - 4 7 5 5,16 0,00 5,16 6,32
sasaran
BIAS
G Pelaksanaan C 1 2 3 2,5 10,32 12,82 46,48
BIAS
H Laporan E,G 1 2 1 1,16 45,32 46,48 46,48
kegiatan 12,82 13,98
Tabel 3.7 Tabel perhitungan Late Finish

4) Menghitung Late Start


Penghitungan Late Start dilakukan dengan rumus LF-t
Kegiatan Deskripsi Kegiatan A b M T ES EF Late Start Late
sebelumnya Finish
A Menentukan - 4 7 5 5,16 0,00 5,16 1,16 6,32

14
sasaran bayi
yang
menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3 3 5,16 8,16 6,32 9,32
5,16
C Pengambilan B 1 4 2 2,16 8,16 10,32 9,32 11,48
vaksin ke
Dinas
Kesehatann
D Imunisasi C 1 2 3 2,5 10,32 12,82 11,48 13,98
bayi
E Sweeping D 20 45 35 32,5 12,82 45,32 13,98 46,48
bayi
F Penentuan - 4 7 5 5,16 0,00 5,16 1,16 6,32
sasaran
BIAS

15
G Pelaksanaan C 1 2 3 2,5 10,32 12,82 43,98 46,48
BIAS
H Laporan E,G 1 2 1 1,16 45,32 46,48 45,32 46,48
kegiatan 12,82 13,98
Tabel 3.8 Tabel perhitungan Late Start

5) Menghitung Slack
Slack = LF – EF atau LS – ES
Kegiatan Deskripsi Kegiatan A b m T ES EF Late Late Slack
sebelumnya Start Finish (LF –
EF)
A Menentukan - 4 7 5 5,16 0,00 5,16 1,16 6,32 1,16
sasaran bayi
yang
menjadi
target
imunisasi
B Buat RKH A,F 2 4 3 3 5,16 8,16 6,32 9,32 1,16
5,16

16
C Pengambilan B 1 4 2 2,16 8,16 10,32 9,32 11,48 1.16
vaksin ke
Dinas
Kesehatann
D Imunisasi C 1 2 3 2,5 10,32 12,82 11,48 13,98 1,16
bayi
E Sweeping D 20 45 35 32,5 12,82 45,32 13,98 46,48 1,16
bayi
F Penentuan - 4 7 5 5,16 0,00 5,16 1,16 6,32 1,16
sasaran
BIAS
G Pelaksanaan C 1 2 3 2,5 10,32 12,82 43,98 46,48 33,66
BIAS
H Laporan E,G 1 2 1 1,16 45,32 46,48 45,32 46,48 0,00
kegiatan 12,82 13,98 32,5

17
1. Membuat diagram PERT

a=4 a=4
b- 7
m=5 A F b- 7
m=5
t = 5,16 t = 5,16

a=2
b- 4
B m=3
t=3

a=1
b- 4
m=2
t = 2,16
C

a=1 a=1
b- 2 b- 2
m=3
t = 2,5
G D m=3
t = 2,5

a = 20
b- 45
E m = 35
t = 32,5

a=1
b- 2
m=1
t = 1,16 H
Durasi time expected :
A–B–C–D–E–H : 46,48 hari
F–B -C–G–H : 13,98 hari
Maka, kegiatan G memiliki slack/waktu longgar selama 32,5 hari

18
Membuat Diagram PERT

N= 0, N=0,
ES= 0, ES=0, N = Node
EF=0 EF=0
ES = Early Start
A F EF = Early Finish

5,16 5,16
N=1,
ES=5,16
EF=5,16

B 3

N=2,
ES=8,16
EF=8,16

C 2,16

N=3,
ES=10,32
EF=10,32

N=5, E N=4,
ES=45,32 ES=12,82
EF=45,32 EF=12,82
32,5

N=6,
ES=46,48
EF=46,48

19
2. Menghitung Standar Deviasi Program

√∑

√(( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) )
√ = 4,26 hari

3. Menghitung probabilitas program selesai dalam 50 hari

Keterangan :
z = probabilitas penyelesaian program
x = waktu penyelesaian yang mungkin dilakukan
dalam daftar tabel distribusi normal (terlampir), diperoleh P = 0,7939 maka,
peluang untuk menyelesaikan kegiatan imunisasi di Puskesmas Seririt selama 50
hari adalah 79,39%.
Dari hasil pengolahan data didapat kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan
imunisasi dapat diselesaikan 50 hari, lebih cepat 7 hari disbanding waktu
realistic dalam kondisi normal.

20
BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PERT (Program Evaluation Review Technique) adalah metode yang dapat
menentukan estimasi waktu dan biaya yang digunakan. Hal tersebut dibuktikan
pada kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan berupa imunisasi. Dalam
kegiatan imunisasi tersebut, metode PERT sangat menunjang untuk mengetahui
jalur tercepat dan terlama sebuah kegiatan imunisasi dapat diselesaikan.Oleh
karena itu, sesuai dengan karakteristik daripada PERT itu sendiri yang memiliki
jalur kritis dalam sebuah proyek dimana pembuat proyek dapat menentukan
sehingga dapat meminimalisir waktu pengerjaan yang lama dan tanpa halangan
pada proyek tersebut dikarenakan PERT dapat mengindentifikasi kegiatan kritis
yang dapat menghambat pengerjaan proyek atau kegiatan.

4.2 Saran
 Metode ini dapat dipahami sehingga dalam pengaplikasiannya sesuai dengan
yang direncanakan
 Penulis berharap metode ini dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum metode
ini dipakai pada sebuah proyek atau kegiatan

21
DAFTAR PUSTAKA

Arianie, G. P., & Puspitasari, N. B. (2017). PERENCANAAN MANAJEMEN


PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS
SUMBER DAYA PERUSAHAAN (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd). J@ti Undip :
Jurnal Teknik Industri, 12(3), 189. https://doi.org/10.14710/jati.12.3.189-196

Caesaron, D., & Thio, A. (2015). Analisa penjadwalan waktu dengan metode jalur kritis
dan pert pada proyek pembangunan ruko (jl. pasar lama no.20, glodok). Journal of
Industrial Engineering & Management Systems, 8(2), 59–82.

Irwansyah, E. (2013) „Edy Irwansyah‟, Digibooks, (June 2013), p. 237. Available at:
https://www.researchgate.net/publication/306110317_Sistem_Informasi_Geografi
sPrinsip_Dasar_dan_Pengembangan_Aplikasi.

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Program Indonesia Sehat untuk Atasi Masalah
Kesehatan. https://www.kemkes.go.id/article/view/15020400002/program-
indonesia-sehat-untuk-atasi-masalah-kesehatan.html. [Diakses pada 9 Oktober
2020].

Kementerian kesehatan RI. (2019). BUKU AJAR IMUNISASI. In Kementerian


Kesehatan RI (I). Kementrian Kesehatan RI.
https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-penyebab-
kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html

Matematika, F. et al. (2007) Optimalisasi Penjadwalan Proyek Pada Pembangunan


Gedung Khusus ( Laboratorium ) Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Tanjung Mas
Semarang.

Puskesmas Seririt 1. 2020. Program Imunisasi.


http://puskesmasseririt1.blogspot.com/2012/11/tentang-kami.html. [Diakses pada
9 Okrtober 2020].

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Soeharto, I. (1999). MANAJEMEN PROYEK (Dari Konseptual Sampai Operasional)

22
(II). ERLANGGA.

Sumardjito. (2011). Penguasaan Metode Diagram Panah Sebagai Langkah Awal


Pemahaman Terhadap Dasar-Dasar Penyusunan Network Planning Metoda Jalur
Kritis. Penguasaan Metode Diagram Panah Sebagai Langkah Awal Pemahaman
Terhadap Dasar-Dasar Penyusunan Network Planning Metoda Jalur Kritis, 7(2),
141–154. https://doi.org/10.21831/inersia.v7i2.3686

23
Lampiran
Data distribusi normal

24

Anda mungkin juga menyukai