Anda di halaman 1dari 31

Analisis CPM (Critical Path Method) pada Proyek Pembangunan Rumah

Sakit PKU Islam Muhammadiyah Kabupaten Tegal

Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Kelas A

Disusun oleh Kelompok 3 :

1. Saira Syaharani (192110101022)


2. Ismi Nur Afidah (192110101072)
3. Siti Nabila febriana (192110101095)
4. Ahmad Putra Hadaetana (192110101099)
5. Iklil imaroh (192110101122)
6. Sabrina Shifa S. U. (192110101123)
7. Bagas Triono (192110101180)

Dosen Pengampu :Eri Witcahyo, S.KM., M. Kes.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya,


shalawat serta salam selalu kita ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, yang telah menjadi suri tauladan bagi semua orang, sehingga pada
kesempatan ini penyusun dapat menyeleaikan tugas Paper Analisis CPM (Critical
Path Method) pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit PKU Islam
Muhammadiyah Kabupaten Tegal ini dengan baik.

Paper ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Kelas A untuk melatih mahasiswa
dalam mengerjakan serta menerapkan ilmu ini sebagai acuan atau pegangan dalam
dunia kerja, khusus dalam hal ini berkaitan dengan administrasi serta kebijakan
dalam ruang lingkup kesehatan.

Tugas ini dapat terlaksanakan karena berkat dukungan dari semua pihak
yang telah membantu kelancaran menyelesaikan Proposal ini. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
menyelesaikan “Paper Analisis CPM (Critical Path Method) pada Proyek
Pembangunan Rumah Sakit PKU Islam Muhammadiyah Kabupaten Tegal”. Kami
menyadari bahwa paper ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta masih
jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan.

Kami berharap paper ini dapat bermanfaat dan berguna bagi tim penyusun
lain dan orang lain khususnya bagi mahasiswa pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jember, 10 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
2.2.1 Tujuan Umum....................................................................................2
2.2.2 Tujuan Khusus...................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Penjadwalan...............................................................................................3
2.2 Metode CPM.............................................................................................4
2.2.1 Jaringan Kerja....................................................................................4
2.2.2 Durasi Kegiatan..................................................................................6
2.2.3 Jalur Kritis..........................................................................................7
2.2.4 Jadwal aktivitas..................................................................................9
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................12
3.2 Gambaran Umum Proyek........................................................................12
3.3 Analisis Harga Satuan Bahan, Upah, Pekerjaan, dan Alat......................15
3.4 Analisis Critical Path Method (CPM).....................................................16
3.5 Perhitungan Maju (Forward Pass)...........................................................17
3.6 Perhitungan Mundur (Backward Pass)....................................................19
3.7 Mengidentifikasi Jalur Kritis dari Total Float.........................................20
3.8 Rencana Anggaran Biaya........................................................................21
3.9 Rekapitulasi Anggaran Biaya..................................................................22
3.10 Cash Flow (Arus KAS)...........................................................................22
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................24
4. 1 Kesimpulan..............................................................................................24

ii
4. 2 Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

2.2.1 Latar Belakang


Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesejahteraan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Macam pelayanan kesehatan menurut Hodgetts dan Cascio (1983) dapat
dibedakan menjadi medical services (pelayanan kedokteran) dan public health
service (pelayanan kesehatan masyarakat). Pelayanan kesehatan yang termasuk
dalam kelompok pelayanan kedokteran (medicalservices) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-
sama dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk
perseorangan dan keluarga.(Ferial, 2014)

Salah satu implementasi pelayanan kesehatan dalam aspek kuratif dan


rehabilitatif adalah rumah sakit. Kebutuhan masyarakat akan rumah sakit untuk
kepentingan kesehatan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, di setiap daerah
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah sakit ini.
Dibutuhkan analisis yang baik untuk melakukan perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek pembangunan rumah sakit agar pembangunan rumah sakit
dapat berjalan secara efisien dan efektif. Salah satunya dengan analisis CPM
(Critical Path Method).

CPM (Critical Path Method) merupakan metode perencanaan dan


pengendalian suatu proyek dengan menggunakan sistem pembentukan jaringan
(Levin dan Kirkpatrick (1972) dalam (Dannyanti, 2010)) . Penggunaan metode ini
dianggap dapat mempermudah penyelesaian proyek karena jumlah waktu dan pola
hubungan antar sumber yang dibutuhkan dapat diketahui dengan pasti. Model
manajemen proyek ini memiliki prioritas terhadap analisis biaya dan jaringan

1
kerja melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian proyek tersebut.
Sedangkan menurut Samuel (2004) dalam (Dannyanti, 2010)). CPM menjadi
salah satu teknik matematis yang berbasis algoritma dalam pengaturan
serangkaian jadwal kegiatan sebab hal tersebut berperan oenting dalam
manajemen proyek yang efektif dan efisien.

2.2.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan CPM itu ?
2. Bagaimana penerapan (implementasi) analisis CPM pada suatu
proyek?

2.2.3 Tujuan

2.2.4 Tujuan Umum


Tujuan dari penulisan paper ini, agar kita dapat mengetahui cara
menganalisis menggunakan metode CPM dan mampu menerapkanya
dengan baik.

2.2.5 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui dan memahami metode analisis CPM (Critical
Path Method).
2. Untuk mengetahui dan memahami penerapan (implementasi)
analisis CPM pada suatu proyek.

2.2.6 Manfaat

1. Dengan membaca paper ini kita dapat mengetahui dan memahami


penerapan metode CPM dengan baik.
2. Dengan membaca paper ini kita dapat menganalisis dan mengetahui cara
untuk meminimalisisir sumber daya dalam suatu proyek.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penjadwalan
Penjadwalan atau yang biasa disebut dengan scheduling merupakan
pengaturan waktu yang digunakan dalam menjalankan suatu kegiatan operasi,
mencakup kegiatan alokasi fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja serta menentukan
urutan pelaksanaan kegiatan tersebut (Rachman, 2014). Pada umumnya, jadwal
disusun berdasarkan pertimbangan batasan minimal waktu proses, waktu tunggu
langganan, tingkat persediaan serta penggunaan efisien dari fasilitas, personel, dan
peralatan. Teknik penjadwalan dibagi menjadi dua jenis, yaitu teknik penjadwalan
maju (forward scheduling) dan teknik penjadwalan mundur (backward
scheduling). Penjadwalan maju diartikan sebagai pekerjaan yang dimulai seawal
mungkin agar cepat selesai, namun dengan konsekuensi akumulasi persediaan
dilakukan setelah program selanjutnya. Sedangkan untuk penjadwalan mundur
adalah menjadwalkan kegiatan yang terakhir terlebih dahulu dengan catatan harus
disertai perencanaan dan estimasi yang akurat untuk enghindari break down
selama proses pekerjaan berlangsung.

Tujuan dari aktivitas penjadwalan adalah mengoptimalkan penggunaan


sumber serta mengurangi waktu tunggu sehingga total waktu proses dapat
berkurang dan produktivitas kegiatan dapat terlaksana dengan maksimal (Nadia et
al., 2017). Rencana penjadwalan yang efektif juga berimplikasi pada penggunaan
aset secara efektif dan pembentukan kapasitas menjadi lebih baik. Pengaruh
tersebut diharapkan dapat menjadi keunggulan yang kompetitif dalam suatu
proyek. Kriteria penjadwalan yang baik adalah dengan meminimalisir waktu
penyelesaian dan memaksimalkan kegunaannya. Oleh karena itu, menurut
(Rachman, 2014) metode penjadwalan harus dilakukan berdasarkan dua faktor,
yaitu faktor kualitatif dan kuantitatif. Faktor kualitatif didasarkan pada jumlah
dan variasi pekerjaan, kompleksitas pekerjaan, dan operasi yang dialami.
Sedangkan untuk faktor kuantitatif dilakukan dengan mempertimbangkan waktu

3
penyelesaian rata-rata, tingkat utilitas, rata-rata jumlah pekerja sistem dan
keterlambatan pekerjaan.

2.2 Metode CPM


CPM (Critical Path Method) merupakan metode perencanaan dan
pengendalian suatu proyek dengan menggunakan sistem pembentukan jaringan
(Levin dan Kirkpatrick (1972) dalam (Dannyanti, 2010)) . Penggunaan metode ini
dianggap dapat mempermudah penyelesaian proyek karena jumlah waktu dan pola
hubungan antar sumber yang dibutuhkan dapat diketahui dengan pasti. Model
manajemen proyek ini memiliki prioritas terhadap analisis biaya dan jaringan
kerja melalui pengurangan atau percepatan waktu penyelesaian proyek tersebut.
Sedangkan menurut Samuel (2004) dalam (Dannyanti, 2010)). CPM menjadi
salah satu teknik matematis yang berbasis algoritma dalam pengaturan
serangkaian jadwal kegiatan sebab hal tersebut berperan oenting dalam
manajemen proyek yang efektif dan efisien.

Metode CPM juga dapat diartikan dalam rencana kerja yang disusun
melalui identifikasi jalur kritis dengan menentukan urutan tugas sesuai tingkat
kekenduran. Kelebihan penggunaan CPM, antara lain dapat menghemat waktu
dan biaya, menjadi alat komunikasi yang efektif, dan menjadi tolak ukur toleransi
keterlambatan suatu pekerjaan yang tidak bersifat kritis. Oleh karena itu, metode
ini paling banyak digunakan dalam manajemen proyek besar, seperti
pembangunan gedung, pemeliharaan sistem riset dan pengembangan. Namun,
dilain sisi teknik ini juga memiliki kekurangan yang terletak pada banyaknya
pekerjaan dan perencanaan jadwal yang dinilai lebih sulit (Nugroho (2007) dalam
(Dannyanti, 2010)) . Fokus CPM hanya terletak pada satu titik, yaitu memiliki
satu informasi terkait waktu paling tepat dalam menyelesaikan pekerjaan dan
melakukan penekanan tepat biaya. CPM digunakan ketika perkiraan waktu telah
diketahui dengan baik sehingga risiko penyimpangannya relatif kecil dan dapat
diabaikan.

2.2.1 Jaringan Kerja


Jaringan kerja (Network Planning) umumnya adalah hubungan
ketergantungan bagian-bagian kerja yang divisualisasikan dalam suatu

4
diagram. Jaringan ini terdiri dari serangkaian kegiatan untuk
menyelesaikan proyek berdasarkan urutan ketergantungan sehingga
kegiatan belum dapat dimulai apabila aktivitas sebelumnya belum selesai
dikerjakan (Dannyanti, 2010). Menurut (Hayun (2005) dalam (Dannyanti,
2010)) simbol yang digunakan dalam penggambaran suatu jaringan adalah
sebagai berikut :

1. Anak panah/busur ( )
Menyatakan sebuah aktivitas yang dibutuhkan proyek dan
memerlukan durasi. Tidak ada skala waktu, anak panah hanya
menunjukkan awal dan akhir suatu aktivitas.
2. Lingkaran kecil/simpul ( )
Menyatakan suatu kejadian/peristiwa
3. Anak panah putus-putus ( )
Menyatakan aktivitas semu yang tidak memerlukan durasi karena
tidak memakan waktu dan sumber daya.
4. Anak panah tebal ( )
Menyatakan aktivitas pada jalur kritis

Aturan penggunaan simbol tersebut juga memiliki beberapa aturan,


seperti ketika ada diantara dua kejadian yang sama hanya boleh
menggambarakan satu anak panah dan nama suatu aktivitas dinyatakan
dalam bentuk huruf atau nomor kejadian. Aktivitas harus mengalir mulai
nomor kejadian rendah ke kejadian bernomor tinggi. Diagram ini hanya
memiliki waktu paling cepat dimulainya kejadiaan (initial event) dan
waktu paling cepat kejadian seelesai (terminal event). Selain itu, adapun
langkah-langkah dalam penyusunan jaringan kerja, antara lain (Soeharto
(1999) dalam (Dannyanti, 2010)) :
1. Melakukan kajian dan identifikasi pada lingkungan proyek kemudian
menguraikan dan memecahnya menjadi kelompok kegiatan yang
merupakan komponen proyek.
2. Menyusun kembali komponen pada langkah nomor satu menjadi mata
rantai dengan urutan sesuai beban ketergantungan.

5
3. Memberikan perkiraan kurun waktu untuk setiap kegiatan yag
dihasilkan dari penguraian lingkup proyek tersebut.
4. Mengindentifikasi jalur kritis (critical path) dan float pada jaringan
kerja.

2.2.2 Durasi Kegiatan


Durasi kegiatan merupakan lama waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. Kurun waktu ini biasanya
dinyatakan dengan jam, hari atau minggu. Sampai saat ini kita telah
menggunakan durasi kegiatan sebagai perhitungan waktu dan
penjadwalan proyek, tapi uraian mengenai analisis unsur waktu pada
tiap-tiap kegiatan yang ada hanya berdasarkan pada taksiran,
perkiraan, anggapan, pengalaman dan pendapat dari seorang estimator.
Tetapi bagaimana cara memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh
aktivitas atau suatu kegiatan ?

Perhitungan durasi kegiatan pada metode Critical Path method


(CPM) digunakan untuk memperkirakan (estimasi) waktu penyelesaian
aktivitas atau suatu kegiatan, yaitu dengan cara Single Duration
Estimate. Cara ini dilakukan apabila durasi kegiatan dapat diketahui
dengan akurat dan tidak terlalu berfluktuasi. Rumus yang digunakan
untuk menghitung durasi kegiatan adalah :(Soeharto, 1999)

V
D=
Pr . N

Keterangan :

D = Durasi Kegiatan

V = Volume Kegiatan

Pr = Produktivitas kerja rata-rata

N = Jumlah tenaga kerja dan peralatan

6
2.2.7 Jalur Kritis
Jalur Kritis adalah rantai kegiatan-kegiatan kritis yang
menghubungkan dari kejadian awal sampai kejadian akhir suatu
proyek dan saling berkaitan satu sama lain.(Jay H. Heizer, 2006)
semakin banyak jalur kritis dalam suatu proyek, maka akan semakin
banyak pula aktivitas yang harus diawasi. Akumulasi durasi paling
lama dalam jalur kritis akan dijadikan sebagai estimasi waktu
penyelesaian proyek keseluruhan. Jalur kritis diperoleh dari diagram
jaringan yang memperlihatkan hubungan dan urutan dalam suatu
proyek.

Logika ketergantungan kegiatan-kegiatan dapat dinyatakan


sebagai berikut: (Jay H. Heizer, 2006)

a. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum


kegiatan B dapat dimulai dan kegiatan C dapat dimulai
setelah kegiatan B selesai, hubungan kegiatankegiatan
tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1

A B C

Gambar 2.1

b. Kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C


dapat dimulai, hubungan kegiatannya dapat dilihat pada
Gambar 2.2

7
A C

Gambar 2.2

c. Jika kegiatan A dan B harus dimulai sebelum kegiatan


C dan D, hubungan kegiatan tersebut dapat dilihat pada
Gambar 2.3

A C

B D

Gambar 2.3

d. Jika kegiatan A dan B harus selesai sebelum kegiatan C


dapat dimulai, tetapi D sudah dapat dimulai bila
kegiatan B sudah selesai, hubungan kegiatan tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2.4

A C

Dummy

B D

Gambar 2.4

8
e. Jika kegiatan A, B, dan C mulai dan selesai pada
lingkaran kejadian yang sama, maka hubungan kegiatan
tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5

A 2 A 2

1 B 4 atau 1
B 3

C 3 dummy dummy C

Gambar 2.5

2.2.8 Jadwal aktivitas


Dalam Proses identifikasi jalur krirtis ada beberapa istilah yang
digunakan diantaranya meliputi :(Soedarsono, 2001)

a. Earliest Start Time (ES)


Waktu yang paling awal ( tercepat ) suatu kegiatan dapat
dimulai dengan memperhatikan waktu kegiatan dan persyaratan
urutan pengerjaan.
b. Latest Start Time (LS)
Waktu yang paling lambat untuk dapat memulai suatu kegiatan
tanpa penundaan keseluruhan proyek.
c. Earliest Finish Time (EF)
Waktu yang paling awal kegiatan dapat diselesaikan.
d. Latest Finish Time (LF).
Waktu paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu kegiatan
tanpa penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan.

(Dannyanti, 2010) menjelaskan bahwa dalam melakukan


analisis jalur kritis, digunakan dua proses two-pass, terdiri atas
forward pass dan backward pass. ES dan EF ditentukan selama
forward pass, LS dan LF ditentukan selama backward pass.

9
ES = Max {EF semua Pendahuluan langsung}
EF = ES + Waktu kegiatan
LF = Min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung
mengikutinya}
LS = LF – Waktu Kegiatan

Keterangan :

A = Nama kegiatan

2 = Durasi kegiatan

ES = Earliest Start Time

LS = Latest Start Time

EF = Earliest Finish Time

LF = Latest Finish Time

Hambatan aktivitas dapat terjadi dalam pelaksanaan suatu proyek,


untuk itu harus ada waktu slack dalam setiap kegiatan. Waktu slack (slack
time) adlah waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan untuk bisa diundur

10
tanpa menyebabkan ketelambatan proyek secara keseluruhan. Waktu slack
dapat dirumuskan sebagai berikut :(Jay H. Heizer, 2006)

Slack = LS-ES atau Slack = LF- EF


Keterangan :

Slack = Waktu bebas

ES = Earliest Start Time

LS = Latest Start Time

EF = Earliest Finish Time

LF = Latest Finish Time

11
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Metode penelitian

Penelitian menurut Soestrisno Hadi merupakan beberapa


rangkaian dari usaha guna memperoleh sesuatu.Sesuatu tersebut nantinya
berguna untuk mengisi kekosongan yang ada, ataupun hal yang belum ada
sebelumnya.Penelitian juga dapat pula dilakukan dengan cara mencari tahu
dan menggali suatu hal yang sudah ada guna kepentingan untuk
memperluas ilmu pengetahuan.
Penelitian merupakan cara dalam memahami sesuatu yang
sedang terjadi.Proses pemahaman tersebut dilakukan secara terstuktur dan
sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti yang ada.
Proses pemahaman ini dila(Mohammad Ali).
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data tentang
implementasi cpm pada pelayanan kesehatan. Data ini didapatkan dari RS
Islam PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal.metode penelitian ini
dilakukan dengan menganalisis serta memahami data yang ada sehingga
mendapatkan hasil yang sistematis.

3.2 Gambaran Umum Proyek


Pembangunan gedung RSI PKU Muhammadiyah kabupaten tegal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam bidang kesehatan
agar lebih efektif dan nyaman serta mampu bersaing dengan rumah sakit pada
umumnya yang berada di kabupaten tegal. Dalam pelaksanaanya,
pembangunan Gedung RSI PKU Muhammadiyah didukung dan dibantu oleh
pemerintah dan pihak pengembang rumah sakit yang memiliki harapann,
masyarakat lebih nyaman dalam menggunakan sarana dan prasarana dibidang
Kesehatan.

12
1. Data Umum Proyek
 Nama Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Perawatan Baru RSI PKU
Muhammadiyah Kabupate Tegal.
 Owner :
Pimpinan daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
 Pelaksana :
PT. Mentari Prima Niaga
 Perencana :
PT. Global Rancang selaras
 Lokasi :
Proyek pembangunan RSI PKU muhammadiyah kabupaten tegal
menempati lahan di Jl. Raya Singkil KM 0.5 Adiwerna Tegal Jawa
Tengah 52194.
 Tahun Anggaran :
2017 – 2018
 Tanggal Kontrak :
30 Maret 2017
2. Data Teknis Proyek
 Luas Denah :
72 x 32.5 m2
 Luas Bangunan :2,524 m2
 Jenis Struktur Bangunan :
Struktur Bawah : Tiang pancang (Spun Pile)
Struktur Atas : Lantai beton
Struktur Atap : Dak beton

3. Uraian Pekerjaan

13
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah Danurugan
c. Pekerjaan Pasangan :
- Batu Pondasi
- Batu Merah
d. Pekerjaan Beton Bertulang
e. Pekerjaan Plesteran/benangan (tembok)
f. Pekerjaan Rangka Atap
g. Pekerjaan Rangka Atap
h. Pekerjaan Penutup Atap
i. Pekerjaan langit-langit
j. Pekerjaan kusen pintu dan jendela:
- Pembuatan
- Pemasangan
k. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci
l. Pekerjaan Lantai
m. Pekerjaan Sanitasi
n. Pekerjaan Cat-Catan

14
3.3 Analisis Harga Satuan Bahan, Upah, Pekerjaan, dan Alat
No Jenis Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Jumlah
Harga
1 A,2,2,1,4, Pengukuran dan Pemasangan 1m² Bouwplank
A. TENAGA
Pekerja oh 0,100 70.000,00 7.000,00
Tukang kayu oh 0,100 70.000,00 7.000,00
Kepala tukang oh 0,010 80.000,00 800,00
Mandor oh 0,005 85.000,00 425,00
Jumlah tenaga kerja 15.225,00
B. BAHAN
Kayu balok 5/7 m3 0,011 2.250.000,00 23.625,00
Paku 2N-3N Kg 0,20 13.000,00 260,00
Kayu papan 3/10 m3 0,07 2.185.000,00 15.295,00
Jumlah harga bahan 39.180,00
C. PERALATAN
D. JUMLAH (A+B+C) 54.405,00
E. Overhead & Profit % - 54.405,00 -
F. Harga satuan pekerjaan (D+E) 54.405,00

2. Pembuatan 1 unit papan nama


A. TENAGA
Pekerja Oh 1,100 70.000,00 77.000,00
Tukang kayu Oh 1,100 70.000,00 77.000,00
Kepala tukang Oh 0,110 80.000,00 8.800,00
Mandor Oh 0,055 85.000,00 4.675,00
Jumlah tenaga kerja 167.475,00
B. BAHAN
Balok kayu kelas II m3 0,130 2.250.000,00 292.500,00
Paku 2N-3N Kg 0,330 13.000,00 4.290,00
Cat besi Kg 2,500 65.000,00 162.500,00
Kayu papan 3/20 m3 0,045 2.185.000,00 98.325,00
Jumlah harga bahan 557.615,00
C. PERALATAN
D. JUMLAH (A+B+C) 725.090,00
E. Overhead & Profit % - 725.090,00
F. Harga satuan pekerjaan (D+E) 725.090,00

3. A,2,2,1,9, Pembersihan 1m2 lapangan dan perataan


1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan

15
3.4 Analisis Critical Path Method (CPM)
Mengidentifikasi Kegiatan dan Menentukan Hubungan Antar Kegiatan
(Penjadwalan et al., 2018)

Kode Kegiatan Durasi


No. Jenis Kegiatan
Kegiatan Pendahulu (Hari)
1. Pekerjaan Persiapan A - 1
2. Pekerjaan Tanah Danurugan B A 2
Pekerjaan Pasangan :
3. Batu Pondasi C1 B 3
4. Batu Merah C2 C1 14
5. Pekerjaan Beton Bertulang D C1 7
Pekerjaan
6. Plesteran/benangan E C2,D 7
(tembok)
7. Pekerjaan Rangka Atap F E 2
8. Pekerjaan Penutup Atap G F 2
9. Pekerjaan langit-langit H G 5
Pekerjaan kusen pintu dan
jendela:
10. Pembuatan I1 E 4
11. Pemasangan I2 G,I1 1
Pekerjaan Penggantung dan
12. J I2 2
Pengunci
13. Pekerjaan Lantai, K L 7
14. Pekerjaan Sanitasi L H,J 4
15. Pekerjaan Cat-Catan M K 7
TOTAL 68

16
3.5 Perhitungan Maju (Forward Pass)
 Rumus : ES = Max (semua pendahuluan langsung)
EF = ES + Durasi

Kode Kegiatan Durasi Paling Awal


No. Jenis Kegiatan
Kegiatan Pendahulu (Hari) Mulai Selesai
1. Pekerjaan Persiapan A - 1 0 1
Pekerjaan Tanah 1 3
2. B A 2
Danurugan
Pekerjaan Pasangan :
3. Batu Pondasi C1 B 3 3 6
4. Batu Merah C2 C1 14 6 20
Pekerjaan Beton 6 13
5. D C1 7
Bertulang
Pekerjaan 20 27
6. Plesteran/benangan E C2,D 7
(tembok)
Pekerjaan Rangka 27 29
7. F E 2
Atap
Pekerjaan Penutup 29 31
8. G F 2
Atap
Pekerjaan langit- 31 36
9. H G 5
langit
Pekerjaan kusen pintu
dan jendela:
10. Pembuatan I1 E 4 27 31
11. Pemasangan I2 G,I1 1 31 32
Pekerjaan 32 34
12. Penggantung dan J I2 2
Pengunci
13. Pekerjaan Lantai, K L 7 40 47
14. Pekerjaan Sanitasi L H,J 4 36 40
15. Pekerjaan Cat-Catan M K 7 47 54
TOTAL 68
3.6 Perhitungan Mundur (Backward Pass)
 Rumus : LF = Min (langsung dari seluruh kegiatan yang langsung
mengikutinya )
LS = LF - Durasi

Kode Durasi Paling Awal


No.
Kegiatan (Hari) Mulai Selesai
1. A 1 0 1
2. B 2 1 3

3. C1 3 3 6
4. C2 14 6 20
5. D 7 14 20
6. E 7 20 27
7. F 2 27 29
8. G 2 29 31
9. H 5 31 36

10. I1 4 33 29
11. I2 1 33 34
12. J 2 34 36
13. K 7 40 47
14. L 4 36 40
15. M 7 47 54
68

13
3.7 Mengidentifikasi Jalur Kritis dari Total Float
TF (Total Float) = LS-ES/ LF-EF

Kode Durasi Waktu


No.
Kegiatan (Hari) Longgar
1. A 1 0
2. B 2 0

3. C1 3 0
4. C2 14 0
5. D 7 7
6. E 7 0
7. F 2 0
8. G 2 0
9. H 5 0

10. I1 4 2
11. I2 1 2
12. J 2 2
13. K 7 0
14. L 4 0
15. M 7 0
68

Dari perhitungan table total float, maka dapat ditentukan lintasan kritis
memiliki total float = 0 (nol), yaitu kegiatan A, B, C1,C2, E, F,G,H,K,L,M

14
3.8 Rencana Anggaran Biaya
No. VOLUME Harga Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
URAIAN PEKERJAAN
Jumlah Satua
n
Pekerjaan Struktur Bangunan
1. Utama
A. Pekerjaan Persiapan
1. Pembersihan Site 2.915,27 M2 11.250 32.796.731
2. Pengukuran dan Pemasangan 221,93 M1 54.405 12.073.830
Bouplank
3. Papan nama proyek 1,00 Unit 725.090 725.090
4. Pagar proyek 229,93 M1 125.329 28.816.213
5. Listrik dan air kerja 1,00 Ls 12.000.000 12.000.000
6. Direksi kit 30,00 M2 926.265 27.787.950
7.. Gudang proyek 40,00 M2 463.133 18.525.300
Jumlah A : Rp. 132.725.144
B. Pekerjaan Tanah
1. Galian tanah pile cap 452,6 M3 54.625 24.723.109
2. Galian tanah sloof 288,15 M3 52.625 15.740.358
3. Urugan pasir 10cm di bawah pile cap 20,72 M3 153.000 3.169.537
4. Urugan pasir 10cm di bawah sloof 36,75 M3 153.000 5.622.291
5. Urugan pasir 10cm di bawah plat lantai 184,88 M3 153.000 28.284.230
6. Lantai kerja pile cap 7 CM 14,50 M3 665.774 9,654.488
7. Rabat beton 7cm di bawah sloof 25,72 M3 665.774 17.125.637
8. Rabat beton 7cm di bawah lantai 129,40 M3 665.774 86.154.460
9. Urug tanah kembali 456,54 M3 96.208 43.Y922.953
10. Urug peninggian lantai 1.310,40 M3 96.208 126.071.400
Jumlah B : 360.488.674
C. Pekerjaan Sub Struktur dan Pondasi
C.1 Pekerjaan Pondasi
1. Mobilitas Alat 1,00 Ls 150.000.000 150.000.000
2. Pengaadaan tiang pancang 400 6.768,00 M1 475.648 3.219.183.371
3. Pemancangan tiang pancang 400 6.768,00 M1 128.173 867.476.685
4. Sambungan tiang pancang 752,00 Titik 104.435 78.535.075
5. Pemotongan kepala tiang pancang 188,00 Titik 139.435 26.213.769
6. Test PDA 2,00 Titik 15.000.000 30.000.000
7.
8.

Tabel 3.8 Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek RSI Tegal


3.9 Rekapitulasi Anggaran Biaya
Tabel 3.9 Rekapitulasi Anggaran Biaya

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH


1. Pekerjaan struktur Rp 15267.075.015
2. Pekerjaan arsitektur Rp 22.133.111.947
3. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal Rp 7.306.866.527
4. Pekerjaan infrastruktur mekanikal dan Rp 5.701.723.419
eletrikal

Sub jumlah Rp 50.408.776.907


PPN 10% Rp 5.040.877.691
Sub jumlah +PPN 10% Rp 55.449.654.598
Dibulatkan Rp 55.449.654.000

3.10 Cash Flow (Arus KAS)


Periode Rencana Progres Rencana Arus Kas
Minggu Komulatif Bulanan
Bulan Minggu Mingguan Komulatif
(%) (%)
1 0,13 0,13 Rp 66.362.557 Rp 66.362.557
2 0,13 0,26 Rp 66.362.557 Rp 132.725.114 Rp
1.
3 2,17 2,43 Rp 1.092.852.225 Rp 1.225.577.339 2.318.429.563
4 2,17 4,60 Rp 1.092.852.225 Rp 2.318.429.563
1 2,17 6,77 Rp 1.092.852.225 Rp 3.411.281.788
2 2,17 8,94 Rp 1.092.852.225 Rp 4.504.134.013 Rp
2.
3 0,84 9,78 Rp 423.958.132 Rp 4.928.092.145 3.125.350.590
4 1,02 10,80 Rp 515.688.099 Rp 5.443.780.154
1 0,42 11,22 Rp 211.886.101 Rp 5.655.666.255
2 0,50 11,72 Rp 251.949.527 Rp 5.907.615.782 Rp
3.
3 0,66 12,38 Rp 333.669.648 Rp 6.241.285.430 1.131.174.925
4 0,66 13,04 Rp 333.669.648 Rp 6.574.955.078
1 0,31 13,35 Rp 157.116.381 Rp 6.732.071.360
2 0,31 13,67 Rp 157.116.381 Rp 6.889.187.641 Rp
4.
3 0,31 13,98 Rp 157.116.381 Rp 7.046.303.923 628.465.126
4 0,31 14,29 Rp 157.116.381 Rp 7.203.420.204
1 0,30 14,59 Rp 157.116.381 Rp 7.354.135.099
Rp
2 0,30 14,89 Rp 150.714.895 Rp 7.504.849.995
5. 1.121.324.044
3 0,81 15,70 Rp 150.714.895 Rp 7.914.797.122
4 0,81 16,51 Rp 409.947.127 Rp 8.324.744.248
1 0.99 17,50 Rp 409.947.127 Rp 8.823.014.948
2 0,90 18,41 Rp 455.951.876 Rp 9.278.966.823 Rp
6.
3 0,90 19,31 Rp 455.951.876 Rp 9.734.918.699 1.866.126.327
4 0,90 20,22 Rp 455.951.876 Rp 10.190.870.575

13
Dari perhitungan bobot pekerjaan berdasarkan analisis dan
penjadwalan CPM, pembangunan gedung rumah sakit islam PKU
muhammadiyah Kabupaten Tegal membutuhkan waktu selama 54 Hari .
Berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
menyelesaikan Pembangunan gedung rumah sakit islam PKU
muhammadiyyah Kab. Tegal sampai tahap akhir kurang lebih
membutuhkan biaya sebesar Rp.55.449.654,- (Lima puluh lima miliar
empat ratus empat puluh sembilan juta enam ratus lima puluh empat
rupiah).

14
3.11 Diagram CPM E (7 Hari) F (2 Hari)
20 27 29
5 7 8
20 27 29 G (2 Hari)
C1 (3 Hari)
B (2 Hari) I1 (4 Hari)
0 A (1 Hari) 1 3 1 C2 (14 Hari)
1 2 3 4 31
0 1 3 1 9
31 31
D (7 Hari) 11 H (5 Hari)
13 31
6
27 36
I2 (1 Hari) 10
36
32
Keterangan : 12 L (4 Hari)
32
: Jalur Kritis

: Dummy J (2 Hari)
40
14
34 40
13 38 K (7 Hari)
L (4 Hari)
34

47
15
47
M (7 Hari)
54
16
54
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tentang implementasi CPM pada pembangunan Rumah
Sakit Islam PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal, maka dapat disimpulkan hal-
hal berikut:

a. CPM adalah teknik manajemen yang menggunaakn metode jaringan kerja


untuk menunjukkan penyelesaian proyek dengan jangka waktu paling
cepat.
b. Pmbangunan RSI PKU Muhammadiyah bertujuan untuk memajukan
pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman dengan memfasilitasi sarana
dan prasarana kesehatan yang lebih lengkap sehingga dapat meningkatkan
daya saing dengan rumah sakit lainnya di Kabupaten Tegal.
c. Analisis yang dilakukan meliputi satuan pekerjaan, rencana anggaran
biaya, penjadwalan proyek, dan keterkaitannya menggunakan analisis
CPM.
d. Total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pembangunan Gedung
Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyyah Kabupaten Tegal sampai tahap
akhir adalah sebesar Rp.55.449.654,- (Lima puluh lima miliar empat ratus
empat puluh sembilan juta enam ratus lima puluh empat rupiah).

4. 2 Saran
Penerapan metode manajemen CPM bermanfaat untuk memprediksi waktu
yang diperlukan dalam melakukan proyek, sehingga biaya proyek dapat lebih
dioptimalkan. Maka dari itu, pihak dari Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah
Kabupaten Tegal dapat lebih ketat dalam melakukan pengawasan dan proses
kerja. Sehingga tidak ada pekerjaan yang terhambat dan mencegah keterlambatan
proyek yang tidak sesuai jadwal. Penulis juga ke depannya akan lebih giat dalam
melakukan kajian lebih teliti dan analisis yang mendetail mengenai manajemen
CPM.
DAFTAR PUSTAKA

Danar.2020.Pengertian Penelitian. https://www.cryptowi.com/pengertian-


penelitian/. Diakses pada tanggal 10 oktober 2020

Dannyanti, E. (2010). ( Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip ).
10.

Ferial, A. (2014). Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan


Pasien Pada Instalasi Rawat Inap Rsud H. Sulthan Daeng Radja …. Osf.Io,
007001362012, 1–13.

Jay H. Heizer, B. R. (2006). Operation Management. Salemba Empat.

Nadia, V., Dewi, D. R. S., & Sianto, M. E. (2017). Penjadwalan Produksi dan
Perancangan Persediaan Bahan Baku di PT. Wahana Lentera Raya. Widya
Teknik, 9(2), 179–192.

Penjadwalan, E., Dan, W., Iman, F. H., Wahyono, H., Gusminto, E. B., &
Kalimantan, J. (2018). Evaluasi Penjadwalan Waktu Pada Proyek
Pembangunan Rumah Tipe 30 Di Istana Tegal Besar Kabupaten Jember
Dengan Metode CPM ( Evaluation Of Time Schedule Of Type 30 Housing
Development Projects In Istana Tegal Besar Of Jember With CPM Method ).
V(7), 153–157.

Rachman, T. (2014). Penjadwalan dan Penugasnan. In Manajemen Operasional


(pp. 1–23).

Soedarsono, Y. S. A. (2001). Kamus Istilah Proyek. PT. Alex Media Komputindo.

Soeharto, I. (1999). Manajemen Proyek : Dari Konseptual sampai Operasional


Jilid 1. Erlangga.

25
26

Anda mungkin juga menyukai