36-44
Program Studi Pendidikan Kimia ISSN 2337-9995
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/jpkim
ABSTRAK
Kata kunci : Drill and Practice, diskusi kelompok, LKS, kerjasama siswa, prestasi belajar
Menurut McDonough Metode Drill and akan lebih efektif dengan penggunaan
Practice tepat diterapkan dalam pem- media pembelajaran, karena akan
belajaran materi hitungan, bahasa asing memudahkan guru dalam penyampaian
dan pening-katan perbendaharaan kata- materi dan memudahkan siswa dalam
kata. Metode Drill and Practice memiliki 5 memahami materi. Pada penelitian ini
tahap yaitu mendapatkan tujuan-tujuan, media pembelajaran yang digunakan
mendemonstrasikan penge-tahuan atau dalam pembelajaran adalah LKS.
skill, memberikan latihan-latihan yang Lembar Kerja Siswa adalah lembaran
dibimbing, menge-cek pemahaman dan yang berisi tugas yang harus dikerjakan
memberi latihan lanjut. Model pem- oleh peserta didik baik secara individu
belajaran ini diharapkan sesuai untuk ataupun kelompok. LKS biasanya berisi
diterapkan pada materi kelarutan dan petunjuk dan langkah untuk menye-
hasil kali kelarutan yang pada dasarnya lesaikan tugas yang berisikan
selain pemahaman konsep juga sangat kompetensi dasar yang harus dicapainya
membutuhkan banyak latihan dalam [6]. Lembar Kerja Siswa dirancang
penyelesaian beragam soal yang terkait sebagai salah satu sumber belajar untuk
dengan materi. Selain itu, dengan model mempermudah guru dalam menyam-
Drill and Practice dalam pemahaman paikan materi dan memberikan
konsep materi ini akan meningkatkan penugasan kepada siswa secara tertulis
keaktifan siswa dalam menggali sesuai dengan kompetensi dasar yang
informasi melalui pemecahan masalah ditentukan. Lembar Kerja Siswa ini berisi
dalam soal. soal-soal mengenai materi Kelarutan dan
Model pembelajaran Drill and Hasil Kali Kelarutan. Lembar Kerja Siswa
Practice yang diterapkan dikombinasi- tersebut membantu siswa dapat
kan dengan diskusi kelompok bertujuan mengonstruksi konsep-konsep secara
untuk meningkatkan aspek sosial yaitu mandiri maupun kelompok dan aktif
kerjasama antar siswa di dalam satu untuk berlatih menjawab permasalahan
kelompok untuk mencapai tujuan pada materi tersebut.
bersama. Hal ini dilakukan karena Berdasarkan uraian per-
menurut hasil observasi, sebagian siswa masalahan diatas, peneliti melakukan
lebih senang dan aktif dengan penelitian yang bertujuan mening-katkan
pembelajaran secara berkelompok kualitas kerjasama dan prestasi sebagai
dibandingkan secara individu. Namun hasil belajar siswa pada SMAAl Islam 1
tidak semua siswa ikut aktif dalam Surakarta.
kelompoknya. Pada saat guru mem-
berikan tugas secara berkelompok hanya
METODE PENELITIAN
dikerjakan oleh satu atau dua orang saja
sedangkan siswa lain pasif bahkan tidak Penelitian ini merupakan Penelitian
ikut serta dalam mengerjakan tugasnya. Tindakan Kelas (PTK) yang
Selain itu, dengan diskusi kelompok dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
maka siswa juga dapat melakukan siklusnya terdapat empat tahapan, yaitu
interaksi atau bahkan bertukar pikiran perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dengan anggota kelompoknya, sehingga dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa dapat memperoleh pemahaman siswa kelas XI MIA 1 SMA Al Islam 1
yang lebih baik terhadap konsep materi Surakarta tahun ajaran 2016/2017.
dari anggota kelompoknya [5]. Sehingga Pemilihan subjek dalam penelitian ini
model Drill and Practice yang dikom- didasarkan pada hasil observasi yang
binasikan dengan diskusi kelompok dilakukan pada saat prasiklus, dimana
diharapkan dapat meningkatkan subjek yang dipilih tersebut teridentifikasi
keaktifan belajar siswa khususnya mempunyai permasalahan dalam
kerjasama antar siswa dalam kelom- pembelajaran yaitu kerjasama siswa dan
poknya untuk pemecahan masalah tugas prestasi belajar yang rendah.
yang diberikan. Data yang dikumpulkan meliputi
Selain penerapan model pem- data dari hasil observasi dan wawancara
belajaran yang tepat, pembelajaran juga kerjasama siswa dan hasil penilaian
prestasi belajar pada materi KSP yang kegiatan praktikum diluar jam pelajaran,
meliputi aspek pengetahuan, aspek sikap, kemudian 4 jam sisanya untuk siklus 2.
dan keterampilan baik pada siklus I Satu jam pelajaran berlangsung selama
maupun siklus II. 45 menit dengan menerapkan model
Teknik analisis data pada pembelajaran Drill and Practice yang
penelitian ini menggunakan analisis dikombinasikan dengan diskusi kelompok
deskriptif. Analisis data menggunakan menggunakan media LKS.
tiga tahap yaitu reduksi data
b. Pelaksanaan
(pengelolaan data), penyajian data
(mengorganisasikan data kedalam suatu Tahap pelaksanaan siklus I terdiri
bentuk tertentu sehingga datanya terlihat atas 5 kali pertemuan, dengan 4 kali
lebih utuh), dan triangulasi atau pertemuan untuk penyampaian materi
pemeriksaan keabsahan data dengan dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar siklus I. Pembelajaran dilaksanakan
data tersebut sebagai pembanding data. selama 4 kali pertemuan dan setiap
pertemuan pembelajaran diterapkan
model sesuai model pembelajaran Drill
HASIL DAN PEMBAHASAN
and Practice. Pertemuan pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tanggal 24 April selama 2
bertujuan untuk meningkatkan kerjasama jam pelajaran. Langkah pertama pada
siswa dan prestasi belajar siswa kelas XI setiap pembelajaran adalah guru
MIA 1 SMA Al Islam 1 Surakarta pada memberikan apersepsi materi dengan
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan memberikan pertanyaan-pertanyaan
dengan menerapkan model pembelajaran untuk membangun rasa keingintahuan
Drill and Practice dikombinasikan dengan siswa terhadap materi. Guru juga
diskusi kelompok dilengkapi LKS. menjelaskan tujuan pembelajaran serta
Kerjasama siswa meliputi komunikasi motivasi, selanjutnya guru mendemon-
interpersonal, kemampuan interaktif, strasikan pengetahuan yaitu dengan
pemecahan masalah dan mencapai memberikan penjelasan pengetahuan
tujuan bersama. Prestasi belajar yang mengenai materi pada bab ini, pada
diukur meliputi aspek pengetahuan, sikap tahap ini siswa memperhatikan
dan keterampilan. penjelasan guru dengan seksama.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 Kemudian guru memberikan latihan
siklus yaitu siklus I dan siklus I. Masing- terbimbing yaitu dengan contoh soal
masing siklus terdiri dari tahap peren- yang dikerjakan secara bersama antara
canaan, tahap pelaksana-an tindakan, guru dengan siswa. Untuk meningkatkan
tahap obsevasi dan tahap refleksi . kerjasama siswa pada saat guru
memberikan umpan balik untuk
1. Siklus I
mengetahui pemahaman dengan meng-
a. Perencanaan gunakan soal yang terdapat pada
Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk
Pada tahap perencanaan siklus I
dikerjakan dan didiskusikan bersama
dilakukan penyusunan silabus, RPP,
dalam kelompoknya. Setiap siswa di
LKS, instrumen penilaian kerjasama
dalam kelompok antusias berdiskusi
siswa, serta instrumen prestasi belajar.
dengan temannya untuk menyelesaikan
Berdasarkan silabus alokasi waktu
soal-soal yang diberikan. Kemudian
pembelajaran 13 JP yang dibagi menjadi
pada akhir pembelajaran guru
dua siklus dengan menggunakan model
memberikan pos test kepada siswa yang
pembelajaran yang telah direncanakan
dikerjakan secara individu. Setelah itu
oleh guru dan peneliti. Pembagian
guru membimbing siswa menyimpul-kan
alokasi jam pelajaran dalam RPP pada
pembelajaran. Pada pertemuan kelima,
tiap siklus adalah 7 jam pelajaran pada
dilaksanakan evaluasi siklus I yang
siklus 1 (dibagi menjadi 4 kali pertemuan)
meliputi penilaian aspek pengetahuan
untuk menyampaikan materi dan 2 jam
dimana siswa harus menjawab soal
pelajaran untuk tes serta alokasi
ulangan dan waktu yang tersisa digunakan Tabel 1 Ketuntasan Indikator Aspek
untuk mengisi angket penilaian diri. Pengetahuan.
c. Pengamatan No Ketuntasan Ket
Indikator
(%)
Hasil penilaian observasi dan Kompetensi
Soal Ind
analisis hasil wawancara pada siklus I Pengertian 1 94,4 94,44 Tuntas
dapat dilihat ketuntasan aspek larutan
kerjasama. Hasil penilaian kerjasama Kesetimbangan 2 91,6 84,73 Tuntas
larutan jenuh 3 77,7
siswa dapat dibuat kategori seperti pada Hubungan 4 94,4 81,24 Tuntas
Gambar 1. Ksp dengan 5 77,7
tingkat 6 91,6
kelarutan 7 61,1
22,22% 16,67% Amat baik 8 44,4 65,74 Belum
Pengaruh ion
9 75
Baik senama
10 77,7
Cukup 11 36,1 51,85 Belum
61,11%
Pengaruh pH 12 63,8
Kurang 13 55,5
Menghitung 14 80,5 73,15 Belum
kelarutan 15 63,1
garam sukar 16 75
Gambar.1 Diagram Pie Ketuntasan larut
Aspek Kerjasama Siklus I 17 41,6 41,67 Belum
Reaksi 18 55,5
Berdasarkan diagram pie diatas pengendapan 19 44,4
20 25
ketuntasan aspek kerjasama siswa
mencapai 77,78% siswa yang. Hal ini
Analisis ketidaktuntasan indikator
berarti ketuntasan kerjasama siswa
yang belum tercapai ada 5 indikator, yaitu
berdasarkan observasi telah mencapai
pada indikator 3 pada soal no 7 siswa
target yaitu 70%. Namun masih terdapat
bingung melanjutkan mencari massa zat
sekitar 22,22% siswa yang belum dapat
ketika sudah diketahui kelarutannya.
bekerjasama dengan baik, seperti masih
Pada indikator pengaruh ion senama
belum percaya diri mengeluarkan ide,
siswa kurang teliti dalam menghitung
belum dapat mengambil keputusan saat
jumlah spesi ion senamanya, sehingga
berdiskusi dan masih bekerja secara
hasil Ksp nya salah. Pada indikator
individu.
menentukan pH larutan dari harga Ksp-
Hasil penilaian aspek pengetahuan
nya dan sebaliknya, siswa juga tidak
bisa dilihat pada Gambar.2
memperhatikan jumlah OH- yang
TUNTAS
mempengaruhi Ksp. Pada indikator
47,23% 52,77% garam sukar larut, siswa kesulitan dan
masih bingung menghitung massa zat
TIDAK
TUNTAS
terlarut dan konsentrasi ion. Sedang-kan
pada reaksi pengendapan siswa masih
bingung menentukan ion penyusun dari
Gambar.2 Diagram Pie Ketuntasan Ksp yang diketahui.
Aspek Pengetahuan Siklus I
Hasil angket dan observasi sikap
Gambar 2 menunjukkanbahwa dapat dilihat pada Gambar.3 berikut:
siswa yang nilai yang tuntas masih di
19,45% 33,33%
bawah target siklus I yaitu 70%.
Amat baik
Pada siklus I terdapat 5 indikator
yang tercapai dari total 7 indikator, yaitu baik
materi yang lebih cenderung pada cukup
penerapan teori dan perhitungan. Berikut 47,22% kurang
tabel ketuntasan masing-masing
indikator dapat diilihat pada tabel 1. Gambar.3 Diagram Pie Ketuntasan
Aspek sikap Siklus I
didik menarik kesimpulan dari pembe- Hasil yang disajikan pada Gambar
lajaran pada hari tersebut. 6 menunjukkan capaian siswa yang
Pertemuan kedua pada siklus II berkategori amat baik dan baik sudah
yaitu pelaksanaan tes evaluasi dilak- melampaui target yang direncanakan
sanakan pada tanggal 15 Mei 2017 dan semua indikator juga sudah
berlangsung selama 2 jam pelajaran atau mencapai target sebesar 75%, sehingga,
90 menit. Pembagian alokasi waktu tes penilaian aspek rasa ingin tahu siswa
yaitu 45 menit pertama siswa menger- dilakukan sampai siklus II ini.
jakan soal tes pengetahuan, kemudian 30 Berdasarkan hasil tes
menit selanjutnya untuk sesi wawancara pengetahuan siklus II pada indikator soal
kerjasama dan pengisian angket sikap. yang belum tuntas diperoleh hasil
ketuntasan seperti pada diagram.
c. Pengamatan
Hasil observasi dan analisis tes 19,44%
yang sudah dilakukan pada siklus II TUNTAS
dapat dilihat dari hasil pada aspek sikap: 80,56%
TIDAK TUNTAS
11,11% 0%
Amat baik
baik
50%
cukup Gambar 7 Diagram Pie Ketuntasan
kurang Aspek Pengetahuan Siklus II
38,89%
Berdasarkan hasil tes tertulis pada
Gambar 5 Diagram Pie Ketuntasan indikator soal yang belum tuntas yaitu
Aspek sikap Siklus II sebanyak 10 soal pilihan ganda. Hasil
analisis menunjukkan bahwa 80,56%
Berdasarkan gambar 5 dapat atau sekitar 29 orang siswa telah tuntas
disimpulkan pada siklus II ini 88,89% pada aspek pengetahuan. Hal ini
siswa sudah tuntas dalam aspek sikap. menunjukkan bahwa pada siklus II aspek
Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengetahuan telah melampaui target
peningkatan ketuntasan dibandingkan yaitu 70%.
dengan siklus I. Peningkatan in terjadi
dikarenakan pada siklus II siswa lebih d. Refleksi
percaya diri dalam bertanya ataupun Berdasarkan data yang diperoleh
menjawab pertanyaan dari guru dan pada siklus II, terlihat semua aspek
temannya. Selain itu siswa juga lebih meliputi aspek kerjasama siswa,
bersungguh-sungguh dalam mengerja- pengetahuan, dan sikap mengalami
kan soal latihan baik kelompok maupun peningkatan capaian dan sudah
post test sehingga aspek tanggung jawab melampaui target sehingga penelitian di
siswa juga meningkat. akhiri pada siklus II.
Menurut hasil observasi dan
3. Perbandingan Hasil Siklus I dan
wawancara siswa pada aspek kerjasama
Siklus II
diperoleh hasil pada siklus II:
11,11% Pada pembelajaran dengan model
38,89% Amat baik Drill and Practice dikombinasikan
dengan diskusi kelompok terjadi
Baik
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Cukup Berdasarkan analisis aspek sikap rata-
Kurang rata ketercapaian keseluruhan aspek
50,00% sikap siswa mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II. Hal ini disebabkan
Gambar 6 Diagram Pie Ketuntasan karena kegagalan pada siklus I membuat
Aspek Kerjasama Siklus II siswa semakin terdorong untuk lebih
memanfaatkan sumber belajar, berani
bertanya ataupun menjawab pertanyaan
91,67% 86,11%
Aspek
ingin mengucapkan terima kasih kepada [4] McDonough, Sharon K. (2005). Way
KepalaSMA Al Islam 1 Surakarta, Bapak Beyond Drill and Practice: Foreign
Drs. Abdul Halim atas izin yang diberikan Languange Lab Activities in Support
kepada penulis untuk melakukan of Constructive Learning. Int’l J of
penelitian, dan kepada guru kimia kelas Instructional Media.Vol.28 (1).
X Ibu Dra. Sri Hari Triana yang telah
memberikan bimbingan selama penelitian, [5] N.K. Roestiyah (2012). Strategi
serta siswa-siswi kelas XI MIA 1 SMA Al Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Islam 1 Surakarta tahun pelajaran Cipta.
2016/2017 yang telah membantu penulis
dalam menye-lesaikan penelitian ini. [6] Departemen Pendidikan Nasional.
(2004). Pedoman Umum
DAFTAR RUJUKAN Pengembangan Bahan Ajar Sekolah
Menengah Atas. Jakarta: Direktorat
[1] Putra,S.R. (2013). Desain Belajar Pendidikan Menengah Umum
Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Departemen Pendidikan Nasional.
Yogyakarta: Diva Press.