Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGEMBANGAN

MODEL KURIKULUM RALPH TYLER

DISUSUN OLEH :
Eko Wicaksono
Nayansyah
Rolly Aswara
Puji Mulianto
Benaya B. Laurent
Fazar Maulana

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat Nyalah
kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah pengembangan kurikulum.
TAHUN 2021
           Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen yang bersangkutan
agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam
pembuatan makalah. Makalah ini berjudul“MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM RALPH TYLER”.
           Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau
tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan kami  yang
masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali
kekurangan-kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Kami mengharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

PalangkaRaya,   April  2021

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… ii
BAB I  PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
A.     Latar Belakang ……………………………………………………………   1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………………….     1
C.     Tujuan Penulisan ………………………………………………………...     2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………  2
TAHUN 2021
A.      Pengertian Model Pengembangan Kurikulum …………………………….            2
B.     Model Pengembangan Kurikulum Ralph Tyler……………………………………..2-3
C.     Jenis-jenis kurikulum ………………………………………………………4
D.     . Fungsi Model Pengembangan Kurikulum Bagi Guru ……………………5
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………..6
A.     Kesimpulan ………………………………………………………………6
B.     Saran………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………..7

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan dibutuhkan yang dinamakan kurikulum yang membantu dalam mencapai
tujuan pendidikan Nasional. Berbagai jenis dalam pengembangan kurikulum dipakai oleh pemerintahan
Indonesia dalam mencapai cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak generasi
penerus bangsa yang berakhlaq serta berbudi pekerti luhur. Hal ini perlu adanya kerja sama antara
TAHUN 2021
Pemerintah pusat, administrator, kepala kantor wilayah pendidikan, kebudayaan, serta peranan guru dalam
pendidikan. Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model
pengembangan kurikulum bukan saja berdasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta
kemungkinan pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pengelolaan
pendidikan yang dianut serta konsep pendidikan yang digunakan. Model pengembangan kurikulum dalam
sistem pendidikan dan pengolaan yang sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang desentralisasi. Model
pengembangan dalam kurikulum yang bersifat subjek akademis berbeda dengan kurikulum humanistik,
teknologis dan rekonstruksi sosial.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimana bentuk model pengembangan kurikulum Ralph Tyler dalam pendidikan?
2.      Apa sajakah Jenis-jenis kurikulum dalam pendidikan dan Fungsi Model Pengembangan Kurikulum Bagi
Guru ?
C.    Tujuan
1.      Untuk menegetahui Bagaimana bentuk model pengembangan kurikulum Ralph Tyler dalam pendidikan.
2.      Untuk menegetahui Apa sajakah Jenis-jenis kurikulum dalam pendidikan dan Fungsi Model Pengembangan
Kurikulum Bagi Guru .

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Model Pengembangan Kurikulum


Model adalah pola-pola penting yang berguna sebagai pedoman untuk melakukan  suatu tindakan.
Model dapat ditemukan dalam hampir setiap bentuk kegiatan  pendidikan, seperti model pengajaran, model
adtninistrasi, model evaluasi, model s u p e r v i s i d a n m o d e l l a i n n y a . M e n g g u n a k a n m o d e l p a d a
p e r k e m b a n g a n  kurikulum dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Banyak sekolah/fakultas mempunyai rancangan untuk satu tahun, mereka telah memikirkan polanya untuk
memecahkan masalah pendidikan atau prosedur yang tidak dapat dihindari, walaupun begitu mereka tidak
mempunyai lebel kegiataanya sebagai rancangan.

TAHUN 2021
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan kurikulum bisa berarti penyusunan kurikulum yang sama
sekali baru (curriculum construction) bisa juga menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curriculum improvement).
Sedangkan Model menurut Good dan Travers adalah abstraksi dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks atau
sistem, dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta lambang-lambang lainnya. Rivett (1972) menyatakan bahwa model
adalah hubungan sebuah logika secara, salah satunya kualitatif atau kuantitatif, yang memberikan relevansi pada masa
mendatang. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Model Kurikulum adalah suatu sistem dalam bentuk naratif,
matematis, grafis, serta lambang-lambang dalam penyusunan kurikulum yang baru ataupun penyempurnaan kurikulum
yang telah ada yang memberikan relevansi pada masa mendatang. Nadler mengatakan bahwa model yang baik adalah
model yang dapat menolong sipenggguna untuk mengerti dan memahami suatu proses yang mendasar dan menyeluruh.
B.      Model Pengembangan Kurikulum Ralph Tyler
Berdasarkan perkembangan para ahli kurikulum, dewasa ini telah banyak menyajikan model-model
pengembangan kurikulum. Dimana setiap model memiliki kekhasan tertentu baik dilihat dari keluasan pengembangan
kurikulumnya itu sendiri maupun dilihat dari tahapan pengembangannya sesuai dengan pendekatannya. Dalam makalah
ini tersaji model pengembangan kurikulum Ralph Tyler
Dalam bukunya yang berjudul Basic Principles Curriculum and Instruction (1949), Tyler mengatakan bahwa
curriculum development needed to be treted logically and systematically. Ia berupaya menjelasskan tentang pentingnya
pendapat secara rasional, menganalisis, menginterpretasi kurikulum dan program pengajarannya dari suatu pengajaran
dari suatu lembaga pendidikan. Pengembangan kurikulum model Tyler ini mungkin yang terbaik, dengan penekanan
khusus pada fase perencanaan. Walaupun Tyler mengajukan model pengembangan kurikulum secara komprehensif tetapi
bagian pertama dari modelnya (seleksi tujuan) menerima sambutan yang hangat dari para educator.
Langkah-langkah pengembangan kurikulum:
a.       Langkah l: Tyler merekomendasikan, bahwa perencana kurikulum agar mengidentifikasikan tujuan
umum (tentative general objectives) dengan mengumpulkan data dari tiga sumber, yaitu : kebutuhan peserta didik,
masyarakat (fimgsi yang diperlukan) dan subject matter.
b.      Langkah 2: Setelah mengidentifikasi beberapa buah tujuan umum, perencana merifinenya dengan cara menyaring
melalui dua saringan, yaitu filosofi pendidikan dan psikologi belajar. Hasilnya akan menjadi Tujuan pembelajaran
khusus dan meyebutkannya juga pendidikan sekolah dan filosofi masyarakat sebagai saringan pertama untuk tujuan
iniSelanjutnya perlu disusun garis-garis besar nilai-nilai yang didapat dan mengilustrasikannya dengan memberi tekanan
pada empat tujuan demokratis. Untuk melaksanakan penyaringan, para pendidik harus menjelaskan prinsip-prinsip
belajar yang baik, dan psikologi belajar memberikan ide mengenai jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan waktu untuk melaksanakan kegiatan secara efesien. Tyler pun menyarankan agar pendidik memberi perhatian
kepada cara belajar yang dapat :
1)      Mengembangkan kemampuan berpikir
2)      Menolong dalam memperoleh informasi
3)      Mengembangkan sikap masyarakat
4)      Mengembangkan minat
5)      Mengembangkan sikap kemasyarakatan
c.       Langkah 3: Menyeleksi pengalaman belajar yang menunjang pencapaian tujuan. Penentuan pengalaman belajar
harus mempertimbangkan persepsi dan pengalaman yang telah dimililiki oleh peserta didik.
d.      Langkah 4: Mengorganisasikan pengalaman kedalam unit-unit dan menggambarkan berbagai prosedur evaluasi
e.       Langkah 5: Mengarahkan dan mengurutkan pengalaman-pengalaman belajar dan mengkaitkannya dengan
evaluasi terhadap keefektifan perencanaan dan pelaksanaan.
f.       Langkah 6: Evaluasi pengalaman belajar. Evaluasi merupakan komponen penting dalam pengembangan
kurikulum

TAHUN 2021
Sehubungan dengan hal tersebut Tyler (1949) memperingatkan agar dibedakan antara konten (isi) pelajaran atau
kegiatan-kegiatan belajar dengan pengalaman-pengalaman belajar, karena pengalaman belajar merupakan pengalaman
yang diperoleh dan dialami anak-anak didik sebagai hasil belajar dan interaksi mereka dengan konten (isi) dan kegiatan
belajar. Untuk mengembangkan pengalaman belajar yang mereka peroleh harus bermuara pada pemberian pengalaman
para pelajar yang dirancang dengan baik dan dilaksanakan dengan benar. Dari beberapa konsepsi kurikulum diatas
kelihatan bahwa kurikulum dapat dilihat dari segi yang sempit atau dari segi yang luas (sebagai pengalaman yang
diperoleh di sekolah atau diluar sekolah).

C. Jenis –Jenis Kurikulum


a. Separated Curriculum
Kurikulum ini dipahami sebagai kurikulum mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya. Kurikulum mata
pelajaran terpisah berarti kurikulumnya dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang kurang mempunyai
keterkaitan dengan mata pelajaran lainnya. Pembelajaran bentuk kurikulum ini cenderung kurang memerhatikan aktivitas
siswa, karena yang dianggap penting adalah penyampaian sejumlah informasi sebagai bahan pelajaran dapat diterima dan
dihafal oleh siswa.
b. Correlated Curriculum                                                                                       
Kurikulum jenis ini mengandung makna bahwa sejumlah mata pelajaran dihubungkan antara yang satu dan
yang lain sehingga ruang lingkup bahan yang tercakup semakin luas. kurikulum ini memungkinkan substansi
pembelajaran bisa lebih bermakna dan mendalam dibandingkan dengan mata pelajaran yang terpisah – pisah. Sebagai
contoh, pada mata pelajaran fiqih dapat dihubungkan dengan mata pelajaran AlQuran dan Hadis.
c. Broad Fields Curriculum
Kurikulum Board Field kadang-kadang disebut kurikulum fusi. Taylor dan Alexander menyebutkan dengan
sebutan The Board Field of Subject Matter. Board Fields menghapuskan batas-batas dan menyatukan pelajaran yang
berhubungan dengan erat. ini memiliki keunggulan di antaranya adalah mata pelajaran akan semakin dirasakan
kegunaanya, sehingga memungkinkan pengadaan mayta pelajaran yang kaya akan pengertian dan mementingkan prinsip
dasar generalisasi. Ada pun kelemahannya adalah hanya memberikan pengetahuan secara sketsa, abstrak, kurang logis
dari suatu mata pelajaran.  Sebagai contoh, sejarah, geografi, ilum ekonomi dan ilmu politik menjadi Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).
d. Integrated Curriculum
Kurikulm terpadu merupakan suatu produk dari usaha pengintegrasian bahan pelajaran dari berbagai macam
pelajaran. Integrasi diciptakan dengan memusatkan pelajaran pada masalah tertentu yang memerlukan solusinya dengan
materi atau bahan dari berbagai disiplin ata mata pelajaran. Kurikulum ini memberikan kesempatan pada siswa untuk
belajar secara kelompok maupun secara individu, lebih memberdayakan masyarakat sebagi sumber balajar,
memungkinkan pembelajaran bersifat individu terpenuhi, serta dapat melibatkan siswa dalam mengembangkan program
pembelajaran.

TAHUN 2021
D. Fungsi Model Pengembangan Kurikulum Bagi Guru
Menurut pendapat Oemar Hamalik Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan
belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah peubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga
mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. Sedangkan kesempatan belajar yang dimaksud adalah
hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa, guru, bahan peralatan, dan lingkungan dimana
belajar yang diinginkan diharapkan terjadi. Ini terjadi bahwa semua kesempatan belajar direncanakan oleh guru, bagi
para siswa sesungguhnya adalah ”kurikulum itu sendiri”. Oleh karena itu dalam memahami pengembangan kurikulum
dengan lebih baik lagi guru dapat terlebih dahulu mempelajari model-model pengembangan kurikulum agar lebih mudah
mempelajari bagaimana cara mengembangkan kurikulum tersebut. Menurut Nadler model yang baik adalah model yang
dapat menolong sipengguna untuk mengerti dan memahami suatu proses secara mendasar dan menyuluruh. Hal ini
berarti model pengembangan kurikulum yang baik adalah model yang dapat membantu para pengembang kurikulum
dalam mengembangkan kurikulum dilapangan. Berkenaan dengan model-model pengembangan kurikulum, maka fungsi
model pengembangan kurikulum bagi guru adalah:
1. Sebagai pedoman bagi guru untuk memilih model pengembangan yang sesuai dengan pelaksanaan pengembangan
kurikulum di lapangan.
2. Sebagai bahan pengetahuan untuk melihat lahirnya bagaimana sebuah kurikulum tercipta dari mulai perencanaan
sampai pelaksanaan di lapangan, yang mungkin selama ini guru hanya mengetahui bahwa kurikulum itu sebagai sesuatu
yang siap saji., padahal melalui proses yang panjang sesuai dengan model mana yang dipilih oleh pengembang
kurikulum atau pengambil kebijaksanaan.
3. Sebagai bahan untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan visi, misi, karakteristik, dan sesuai dengan pengalaman
belajar yang diharapkan atau dibutuhkan oleh siswa.
4. Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian yang merupakan bagian tugas profesional guru yang memiliki tanggung
jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru.
5. Sebagai bahan untuk melihat perbandingan dan keberhasilan tentang model pengembangaan kurikulum yang
digunakan suatu sekolah, yang nantinya diharapkan untuk memperbaiki kurikulum yang dilaksanakan.

TAHUN 2021
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1. Keberadaan model-model pengembangan kurikulum memegang peranan penting dalam kegiatan
pengembangan kurikulum dan dengan mempelajari model-model pengembangan kurikulum dapat memudahkan dalam
melakukan pengembangan kurikulum.
2. Pada saat ini banyak para ahli yang mengemukakan tentang model-model pengembangan kurikulum, tetapi
setiap model pengembangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, juga memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing, dan masing-masing model arahan pengembangannya berbeda-beda ada yang menitikberatkan pada
pengambil kebijaksanaan, pada perumusan tujuan, perumusan isi pelajaran, pelaksanaan kurikulum itu sendiri dan
evaluasi kurikulum.
3. Pemilihan suatu model pengembangan kurikulum sebaiknya perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan
sistem pengelolaan pendidikan yang dianut dan mempertimbangkan model pengembangan kurikulum yang sesuai
dengan yang diharapkan.
4. Model kurikulum akan berkembang terus seperti kurikulum yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan.
B. SARAN
Dari uraian yang kami sajikan di atas kemungkinan besar masih terdapat banyak kekeliruan,
Nmun dalam hal ini kami belajar untuk memperbaiki diri dalam proses belajar. Dan apabila terdapat
banyak kesalahan kami mohon maaf, dan kami angat berharap agar Pembina mengoreksi dengan
baik, agar menjadi perbaikan yang sifatnya positif dan membangun bagi kami.
Kemudian mengenai model penembangan kurikulum ini saya sarankan agar di revisi dan di
tingkatkan model-modelnya guna menjalankan proses belajar mengajar yang baik sesuai kebutuhan
peserta didik dalam pendidikan .

TAHUN 2021
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.
Hamalik, Oemar. (2008). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.
Henson, K.T. (1995). Curriculum Development for Education Reform. New York: Longman.
Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana.
Sukmadinata, N.S. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya.
Print, Murray. (1993). Curriculum Development and Design. Sydney: Allen & Unwin.
Oliva, Peter. (1992). Developing Curriculum. New York: Harper & Publishers.
Abdulah Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Pratik. Ar RUZZ: Jogjakarta
Burhan Nurgiyantoro. 1988.  Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Sebuah Pengantar Teoritis dan
Pelaksanaan). BPFE : Jogajakarta
Nana Syodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Pratek. Remaja Rosdakarya: Bandung
Oliva, Petter F. 1982. Developing The Curriculum. Little, Brown and Company: Boston.
Sri Rahayu Chandrawati. 2009. Model-Model Pengembangan Kurikulum Dan Fungsinya
Recti Angralia. 2011. Model Pengembangan Kurikulum 

TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai