Anda di halaman 1dari 69

Ilmu Sosial Budaya Dasar

Pertemuan Ke- 2

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Sherly Mutiara, S.ST.,M.Kes


Materi Pembelajaran

A. Hakikat Manusia sebagai


Makhluk Budaya

B. Apresiasi terhadap Kemanusiaan dan


Kebudayaan

C. Etika dan Estetika Berbudaya

D. Memanusiakan Manusia

E. Problematika Kebudayaan
Akal Budi

Estetika
Budaya

KATA KUNCI

Kebudayaan
Etika
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
BUDAYA
MANUSIA
“Manu” (Sansekerta)
“Mens” (Latin)

Makhluk Tuhan
Dan :
Sifat Makhluk Tuhan

Manusia :
Alam : Wujud, Hidup,
Wujud Dibekali Nafsu
serta Akal Budi

Hewan :
Tumbuhan : Wujud, Hidup dan
Wujud dan Hidup Dibekali Nafsu
AKAL BUDI

Budi
Akal
“budh” Sansekerta

Bagian dari kata hati yg


Kemampuan Berfikir
berupa paduan akal &
manusia sebagai kodrat Potensi perasaan
alami
yg dapat membedakan baik-
yang dimiliki manusia.
buruk sesuatu, budi dapat pula
berarti tabiat atau perangai dan
akhlak.
Berpikir merupakan kegiatan operasional
dari akal yang mendorong untuk aktif
berbuat demi kepentingan dan peningkatan
hidup manusia
Manusia mampu menciptakan, mengkreasikan,
memperlakukan, memperbaharui, memperbaiki,
Memecahkan masalah- mengembangkan dan meningkatkan sesuatu yg
masalah hidup yang ada untuk kepentingan hidup manusia
dihadapinya
Contoh

Membangun
Rumah
Membuat
Dan
dan Lain-lain Aneka
Lain-lain
Masakan

Manusia
Manusia

Menciptakan
Sarana Beragam Jenis
Komunikasi Pakaian
Membuat Alat
Transportasi
Kepentingan
Hidup
Manusia

Dalam rangka untuk memenuhi


kebutuhan hidup (kebutuhan
manusia)

Bersifat kebendaan
Bersifat rohani,
(sarana-prasarana), atau
atau mental dan
badani/ragawi/
psikologi
jasmani/biologis

Kasih sayang, pujian,


Makan,minum,
perasaan aman,
bernafas,istirahat dll
kebebasan, dll
Prestasi, bakat, kreativitas,
potensi-potensi, epspresi diri,
(Self actualization) dll.
Dihargai kemampuan,
kedudukan, jabatan, status,
(Esteem needs) pangkat, dll.
Dicintai, diakui sebagai anggota
kelompok, rasa setia kawan,
(Social needs) kerjasama, interaksi, dll.
Bebas dari rasa takut, perlakuan
tidak adil, terlindung dari
(Safety and security needs) ancaman penyakit, dll.

Makanan, pakaian, tempat


tinggal, kesembuhan, seks, dll.
(Physiological needs)
Menurut Maslow, kebutuhan manusia awalnya diawali dengan Kebutuhan Fisiologis Atau Paling
Mendesak, kemudian secara bertahap beralih pada tingkat kebutuhan diatasnya sampai tingkatan
tertinggi, yaitu Kebutuhan Aktualisasi Diri. Dijelaskan pula bahwa kita tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang lebih tinggi kalau kebutuhan yang lebih rendah belum terpenuhi, berarti kebutuhan
nomor 5 akan diupayakan pemenuhannya kalau kita sudah memenuhi kebutuhan- kebutuhan
sebelumnya. Jadi, kebutuhan manusia Bertingkat Dan Membentuk Hirarki.

Dengan akal budi, manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga
mampu mempertahankan juga meningkatkan derajadnya sebagai makhluk yang tinggi
bila dibanding makhluk lain. Manusia tidak sekedar homo tetapi human (manusia yang
manusiawi). Dengan demikian manusia mampu mengembangkan sisi kemanusiaanya.

Dengan akal budi, manusia mampu


menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada
dasarnya adalah hasil akal budi manusia dalam
Interaksinya, baik dengan alam maupun alam
sekitarnya.
Manusia merupakan makhluk yang berbudaya.
Manusia adalah pencipta kebudayaan.
B. APRESIASI TERHADAP KEMANUSIAAN DAN
KEBUDAYAAN

1. Manusia dan Kemanusiaan

Manusia (Homo) Ke-manusia-an (Human)

Kata benda konkrit Kata benda abstrak

Hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat
martabatnya yang berisi tuntutan kesesuaian dengan hakikat dari manusia.

Menggambarkan ungkapan akan hakikat dan sifat yang seharusnya dimiliki


oleh makhluk yang bernama manusia

Prinsip atau nilai yg berisi keharusan


/tuntutan/untuk berkesesuaian dengan hakikat dari manusia
Hakikat
Manusia

Memahami manusia harus dipandang secara utuh menyeluruh (holistik)


tidak dipandang secara parsial atau segmental yang tercermin dalam
ungkapan

Homo Economicus, Homo Faber, Homo


Socius, Homo Homini Lupus, Zoon Politicon
dan Sebagainya

Yang tidak akan menjelaskan hakikat manusia secara utuh


1. SUSUNAN KODRATI manusia terdiri atas jiwa dan raga. Aspek
keragaan mencakup wujud materi anorganis benda mati, vegetative dan
Dalam pandangan
animal sedang aspek kejiwaan meliputi Cipta, Rasa, dan Karsa.
PANCASILA
hakikat manusia
(Indonesia)
merupakan
2. SIFAT KODRATI manusia sebagai makhluk individu
hakikat kodrat
dan makhluk sosial.
MONOPLURALI
S . Hakikat
manusia terdiri
atas
MONODUALIS. 3. STATUS KODRATI manusia sebagai makhluk pribadi
dan sebagai makhluk Tuhan.
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh, manusia merupakan makhluk
tuhan yang paling sempurna, karena ia dibekali akal budi. Manusia memiliki harkat
dan derajad yang tinggi, harkat adalah nilai sedangkan derajat adalah kedudukan.
Pandangan demikian berlandaskan pada ajaran agama yang diyakini oleh manusia
sendiri. Contoh dalam ajaran agama islam surah At-Tin ayat 4 dikatakan
“sesungguhnya kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya“.

Karena manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi maka manusia
hendaknya mempertahankan hal tersebut.

Maka prinsip kemanusiaan berbicara, prinsip kemanusiaan


mangandung arti adanya penghargaan dan penghormatan terhadap harkat
dan martabat manusia yang luhur itu, semua manusia adalah luhur,
karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karena
perbedaan suku,ras,keyakinan,status social ekonomi, asal usul, dsb.
Ada ungkapan bahwa the makind is one (kemanusiaan adalah satu). Dengan demikian,
sudah sewajarnya antar semua manusia tidak saling menindas, tapi saling menghargai
dan menghormati dengan pijakan prinsip kemanusiaan. Prinsip kemanusiaan yang ada
pada diri manusia menjadi penggerak manusia untuk berperilaku yang seharusnya
sebagai manusia.

Dalam pancasila sila kedua terdapat konsep kemanusiaan yang adil dan
beradab. kemanusiaan yang adil dan beradab berarti sikap dan perbuatan
manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang sopan dan susila yang
berdasarkan atas nilai dan norma moral. Kemanusiaan yang adil dan beradab
adalah kesadaran akan sikap dan perbuatan yang didasarkan pada budi murni
manusia yang dihubungkan dengan norma-norma, baik terhadap diri sendiri,
sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya.
2. Manusia dan Kebudayaan

MANUSIA
BERBUDAYA

Akal

Perasaan

Kehendak
MEMENUHI
KEBUTUHAN HIDUP

Menciptakan Sesuatu

Hasil Karya
Rasa & Cipta

Kebudayaan
KEBUDAYAAN

Budaya

Sansekerta
Buddhayah
“Buddhayah”

Buddhi
Buddhi

Budi / Akal
Manusia
BUDAYA

Budi Daya

Unsur rohani Unsur jasmani

Hasil Budi Dan


Daya manusia
KEBUDAYAAN

Inggris “Culture" Cultuur

Latin “Colere"
Mengolah
tanah/ bertani
Mengolah/
mengerjakan
DEFINISI KEBUDAYAAN

Sebagai sesuatu yg turun temurun dari suatu generasi kegenerasi


Herskovits lain, kemudian disebut superorganik

Mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu


pengetahuan, serta keseluruhan struktur- struktur sosial, religius
Andreas dll, ditambah lagi dgn segala pernyataan intelektual dan artistik
Eppink yang menjadi ciri khas suatu masyarakat

Keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung


pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
Edward B. istiadat, & kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
Taylor sebagai anggota masyarakat
Selo
Soemardjan &
Soelaeman SARANA HASIL KARYA, RASA DAN CIPTA MASYARAKAT
Soemardi

Keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus


Koentjaraningrat dibiasakannya dengan belajar, beserta dari hasil budi
pekertinya

Kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang meliputi sistem idea atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakatnya.
WUJUD
KEBUDAYAA
N

Wujud Ideal

Wujud
Sistem Sosial
Koentjoroningrat
Wujud
Kebudayaan Fisik
WUJUD IDEAL

Kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma- norma, peraturan-peraturan dsb

Berfungsi mengatur, mengendalikan dan


memberi arah

Kelakuan dan perbuatan manusia


dalam masyarakat
WUJUD SISTEM SOSIAL

Kompleks aktivitas kelakuan berpola dari


manusia dalam masyarakat

Rangkaian aktivitas mengikuti


pola tertentu sesuai adat tata kelakuan

Gotong royong
& kerjasama
WUJUD KEBUDAYAAN
FISIK
Benda-benda hasil
karya manusia

Pabrik, komputer &


Borubudur
J.J.
HOENINGMAN Gagasan
(Wujud ideal)

Aktivitas
Wujud (Tindakan)
Kebudayaan
Artefak
(Karya)
GAGASAN (WUJUD
IDEAL)

Kebudayaan yg berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma,


peraturan dsb yg sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh.

Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala atau di alam pikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga tersebut.
AKTIVITAS
(TINDAKAN)

Kebudayaan suatu tindakan berpola dari manusia dalam


masyarakat itu.

Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.


Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dgn manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yg berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkrit, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati
dan didokumentasikan.
ARTEFAK
(KARYA)

Wujud kebudayaan fisik berupa hasil aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manuisa dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yg dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan.

Sifatnya paling konkrit diantara ketiga wujud kebudayaan.


Sistem Perlengkapan & Peralatan Hidup
Universal (Teknologi)

Sistem Mata pencaharian

Sistem Kemasyarakatan & Orgsos

Unsur
Kebudayaan Bahasa

Kesenian

Sistem Pengetahuan

istem Religi abumkes@yahoo 34


Manusia merupakan pencipta kebudayaan, karena manusia dianugerahi
akal dan budi, dengan akal budi manusia menciptakan dan
mengembangkan kebudayaan.
Terciptanya kebudayaan adalah hasil interaksi manusia dengan
segala isi alam raya ini.
Sedangkan hasil interaksi binatang dengan alam sekitarnya tidak
membentuk kebudayaan tetapi hanya menghasilkan pembiasaan saja.
Hal ini karena binatang tidak dibekali akal budi, tetapi hanya nafsu dan
naluri tingkat rendah.

Karena manusia adalah pencipta kebudayaan, maka manusia adalah makhluk


berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksistensi manusia di dunia.
Dengan kebudayaannya, manusia mampu menampakkan Jejak-jejaknya
dalam panggung sejarah dunia.
C. ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
1. Etika Manusia dalam Berbudaya

Etika (Ethos) Moral (Mores),


Akhlak, Kesusilaan

Nilai

Ajaran tentang baik-buruk, yang


diterima umum tentang sikap,
perbuatan, kewajiban dsb Predikat nilai susila, atau tidak
susila, baik dan buruk
1. Etika dalam arti nilai-nilai atau norma
Bertens
yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau kelompok orang dalam mengatur
tingkah laku.

Makna 2. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai


Etika moral (yang dimaksud di sini adalah
kode etik).

3. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan


buruk. Disini etika sama artinya dengan filsafat
moral.
ETIK
A

Nilai & Norma Makna pertama


Etik (moral)

Nilai tentang baik Norma etik, norma


buruk kelakuan moral atau norma
manusia kesusilaan
Norma etik berhubungan
dengan :

Manusia sebagai Kehidupan


Nurani
individu pribadi
individu

Sebagai makhluk
sosial atau
sebagai anggota
masyarakat

Melengkapi ketidak
seimbangan hidup pribadi
dan mencegah kegelisahan
diri sendiri
Norma Etik ditunjukan kepada :

Umat manusia

Kebaikan akhlak Keburukan akhlak

Perbuatan jahat,
Bentuk
membunuh, berzinah,
manusia
mencuri dsb

Norma kesusilaan
Asal atau sumber
Norma
Etik
Manusia

Otonom Tidak ditujukan kpd Sikap lahir

Sikap batin
Penyesalan,
rasa malu, rasa
Mis. takut, rasa
Pelanggaran Pencurian/ bersalah
norma etik penipuan
Daerah berlakunya Norma Etik

Relatif Universal

Perilaku seks
Perilaku membunuh
bebas

Amoral, asusila,
atau tidak etis Masyarakat
timur b/d
masyarakat
barat
NORMA
ETIK/MORAL

Acuan manusia

Berperilaku

Baik Buruk
BUDAYA
ATAU
KEBUDAYAA Beretika
N

Hasil cipta, Budaya


rasa dan karsa

Manusia Nilai etik

budaya yg mampu menjaga,


mempertahankan, bahkan
meningkatkan harkat & martabat
manusia
BUDAYA

Manusia

Memenuhi Menyimpang

Nilai etika

Paham/Ideologi

Universal
CONTOH Budaya perilaku berduaan di jalan antara
sepasang muda mudi, bahkan bermesraan di
depan umum

Masyarakat
individu

Menyatakan demikian yang bukanlah perilaku tidak


etis, tetapi akan ada
sebagian orang atau masyarakat yang berpandangan
hal tersebut merupakan penyimpangan etik
2. ESTETIKA MANUSIA DALAM
BERBUDAYA

Nilai estetik Estetika Nilai indah/jelek

Keindahan Keindahan / Seni


MAKNA KEINDAHAN

Keindahan mengandung nilai kebaikan, bahwa segala sesuatu


yg baik termasuk yg abstrak maupun nyata yg mengandung ide
kebaikan adalah indah.
SECARA Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal, seperti watak
LUAS yg indah, hukum yg indah, ilmu yg indah dan kebajikan yg indah.
Indah dalam arti luas mencakup hampir seluruh yg ada, apakah
merupakan hasil seni, alam moral, dan intelektual

SECARA
Indah yang terbatas pada lingkup persepsi
SEMPIT penglihatan (bentuk dan warna)

Menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya


SECARA dengan segala sesuatu yang diresapinya melalui penglihatan,
ESTETIK pendengaran, peradapan, dan perasaan, yang semuanya dapat
MURNI menimbulkan persepsi (anggapan) indah.
ESTETI
Etika
KA

Indah Jelek Baik Buruk

Memenuhi Unsur
keindahan

Secara estetik murni maupun secara


sempit, baik dalam bentuk warna, garis
kata, ataupun nada

Budaya yang estetik berarti budaya itu


memiliki unsur keindahan
Nilai Etik Nilai Estetik

Universal Subjektif &


Partikuler

Bisa diterima
Sesuatu yang indah bagi
seseorang belum tentu
indah bagi orang lain

Tdk bisa dipaksa Misal, dua orang memandang sebuah lukisan,


orang pertama akan mengakui keindahan yg
terkandung di dalam lukisan tsb, namun bisa jadi
orang kedua sama sekali tdk menemukan
Perasaan
keindahan di lukisan tsb
MANUSI
Budaya A

Hasil karya Keindahan

Unsur keindahan

Semua budaya pastilah dipandang memiliki nilai


nilai estetik bagi masyarakat pendukung budaya tersebut, hal-hal yang
indah dan kesukaannya pada keindahan diwujudkan dengan menciptakan
aneka ragam budaya.
Suatu produk budaya yang di pandang indah oleh masyarakat pemiliknya belum tentu
indah bagi masyarakat budaya lain. Contohnya, budaya suku-suku bangsa di Indonesia.
Tarian suatu suku berikut penari mungkin dilihat tidak ada nilai estetikanya, bahkan
dipandang aneh oleh warga dari suku lain, demikian pula sebaliknya.

Oleh karena itu, Estetika berbudaya tidak semata-mata dalam berbudaya harus memenuhi
nilai-nilai keindahan. Lebih dari itu estetika berbudaya menyiratkan perlunya manusia
untuk menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh manusia lainnya. Keindahan
adalah subjektif. Tetapi kita akan dapat melepas subjektivitas kita untuk melihat adanya
estetika dari budaya lain.

Estetika berbudaya yang demikian akan mampu memecah sekat-sekat kebekuan,


ketidakpercayaan, kecurigaan, dan inferioritas antarbudaya
D. MEMANUSIAKAN MANUSIA

Manusia Prinsip, nilai, rasa


kemanusiaan Binatang

Homo
Perikemanusiaan Perikebinatangan

Human

Perilaku
baik Tidak memiliki
akal Budi
MEMANUSIAKAN MANUSIA

Menghargai &
Perilaku
Menghormati
Memanusiakan
Tidak menindas, Antar sesama
menghardik,
bersifat kasar,
menyakiti, perilaku Harkat & Derajad
Manusia lain
buruk.
MEMANUSIAKAN MANUSIA

Diri sendiri Orang lain

Rasa percaya, rasa hormat


Harga diri & kedamaian dan kesejahteraan
Nilai luhur hidup
SIKAP TIDAK
MANUSIAWI

Diri sendiri Orang lain

Merendahkan Menciptakan penderitaan,


Harga diri & kesusahan ketakutan,
Martabat perasaan dendam dsb
Sejarah membuktikan bahwa perseteruan, pertentangan, dan peperangan yg
terjadi diberbagai belahan dunia adalah karena manusia belum mampu
memanusiakan manusia lain, dan sekelompok bangsa menindas bangsa lain.
Penjajahan atau kolonialisme adalah contoh perilaku suatu bangsa
menindas bangsa lain. Penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan.

Dewasa ini, perilaku tidak manusiawi dicontohkan dengan adanya


kasus kekerasan terhadap para pembantu rumah tangga. Misalkan
seorang pembantu disiksa, tidak diberi upah, dikurung dalam rumah
dsb. Para majikan telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan
prinsip-prinsip kemanusiaan
Sikap kudan perilaku memanusiakan manusia didasarkan atas prinsip
kemanusiaan yang disebut the makind is one.
Prinsip kemanusiaan tidak membeda-bedakan kita dalam memperlakukan
orang lain atas dasar warna kulit, suku, agama, ras, asal, dan status sososial
ekonomi.

Kita harus tetap manusiawi terhadap orang lain, apapun Latar


belakangnya, karena semua manusia adalah makhluk Tuhan yang sama
harkat dan martabatnya. Perilaku yang
manusiawi atau memanusiakan manusia adalah sesuai dengan Kodrat
manusia.

Sebaliknya perilaku yang tidak manusiawi bertentangan dengan hakikat


kodrat manusia. Perilaku yang tidak manusiawi pasti akan mendatangkan
kerusakan hidup manusia.
E. PROBLEMATIKA
KEBUDAYAAN

Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah


yang berbeda-berbeda, menghasilkan keragaman kebudayaan.

Tiap persekutuan hidup manusia (masyarakat, suku, atau bangsa)


memiliki kebudayaannya sendiri yang berbeda dengan kebudayaan
kelompok lain.

Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan


menjadi pembeda dengan kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan
merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.
PEMENUHAN
KEBUTUHAN Manusia Manusia lain
HIDUP

Masyarakat
Masyarakat
lain

Kelompok Kelompok
Kebudayaan Sekutu Sekutu lain

Dari waktu ke waktu dan terus


berlangsung sepanjang kehidupan
Dinamika manusia.

Pewarisan Perubahan Penyebaran


Kebudayaan Kebudayaan Kebudayaan
1. PEWARISAN Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian
KEBUDAYAAN
kebudayaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan

Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya


2. PERUBAHAN ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya yang saling
KEBUDAYAAN berbeda sehingga terjadi keadaan yang fungsinya tidak
serasi bagi kehidupan

Proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari suatu


3. PENYEBARAN
KEBUDAYAAN kelompok ke kelompok lain atau suatu masyarakat ke
masyarakat lain.
1. PEWARISAN
BUDAYA

Vertikal

Budaya diwariskan dari generasi terdahulu


kepada generasi berikutnya untuk digunakan, dan
selanjutnya diteruskan
Kepada generasi yang akan datang
Pewarisan Kebudayaan

Sejak Dini Enkulturasi Sosialisasi

Masa kanak- Proses mempelajari dan


Kanan, bermula menyesuaikan pikiran dan Proses pemasyarakatan
Dari lingkungan sikap individu dengan sistem individu menyesuaikan diri
Keluarga, teman norma, adat dan peraturan dengan individu lain dalam
Sepermainan, hidup dalam masyarakat
Dan masyarakat kebudayaaannya
luas
Pewarisan Kebudayaan bisa
muncul masalah lain :

Sesuai/Tidak Penolakan Budaya Baru

Dinamika Generasi Tidak sesuai


Penerima

Warisan
Masyarakat Warisan Budaya
Sekarang Budaya
2. Perubahan Kebudayaan

Mekanisme Bentuk
Perubahan Perubahan

Aspek

Dampak Sifat
Perubahan Perubahan

65 abumkes@yahoo
Perubahan Kebudayaan

Modernisasi Pembangunan
Mencakup

Perkembangan
Kebudayaan
Perubahan Kebudayaan

Merugikan Manusia

Bersifat Regress
(kemunduran)

Dampak

Buruk/ Bencana

Cepat Revolusi Diluar Kendali


3. Penyebaran Kebudayaan

Arnol J. 1. Aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara


Toynbee keseluruhan melainkan individual.

Kebudayaan Barat yg masuk ke dunia Timur Abad 19 tidak


masuk secara keseluruhan, tetapi unsur tertentu seperti
Teknologi (mudah diserap)
Merumuskan
beberapa dalil
ttg radiasi 2. Kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik
budaya
dengan nilainya. Makin tinggi & dalam aspek
budayanya, makin sulit untuk diterima

Contoh Religi adalah lapis dalam dari budaya. Religi


orang Barat (Kristen) sulit diterima oleh orang Timur
dibandingkan teknologinya. Alasannya lapisan luar dari
budaya.
Arnol J. 3. Jika satu unsur budaya masuk maka akan menarik
Toynbee unsur lainnya.

Unsur teknologi saing yang diadopsi akan membawa


masuk pula nilai budaya asing, melalui orang asing
yang bekerja di Industri Teknologi tersebut.
Merumuskan
beberapa dalil
R a d ia s
ttg radiasi
Rbudaya
a d ai 4. Aspek atau unsur budaya yang ada di tanah asalnya
BBuuddaa tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi bahaya bagi
sii masyarakat yang didatangi.
yyaa
Contoh Nasionalisme sebagai hasil evolusi Sosial
budaya dan menjadi sebab tumbuhnya negara-negara
nasional di Eropa abad 19 justru memecah belah sistem
kenegaraan
di dunia Timur, seperti Kesultanan dan
Kekhalifahan di Timur Tengah.
Penyebaran Kebudayaan (difusi)
bisa menimbulkan masalah

Masyarakat Penerima akan


kehilangan

Nilai-nilai
budaya Lokal
Pola hidup
konsumtif, Sebagai akibat Budaya
hedoisme, Asing yang masuk
Pragmatis, dan
individualistik
Akibatnya, nilai budaya bangsa seperti
Cth : Globalisasi Budaya rasa kebersamaan dan kekeluargaan
lambat laun bias hilang dari
masyarakat

Dampak Negatif
PENYEBARAN KEBUDAYAAN/DIFUSI

Merupakan bentuk Kontak


Kebudayaan. Selain difusi,
kontak kebudayaan dpt pula
berupa :
Akulturasi, berarti: Asimilasi, berarti :

Pertemuan antara dua Peleburan antarkebudayaan yang


kebudayaan/ lebih yang bertemu
berbeda

Terjadi karena proses lama dan intensif antara yang


Akulturasi berlainan latar belakang ras, suku, bangsa, dan kebudayaan
merupakan kontak
antarkebudayaan

Asimilasi menghasilkan
kebudayaan Baru

Anda mungkin juga menyukai